kalimat

41
KALIMAT 15. FATHIA ROSATIKA 16. GRACIA TIFFANY 17. HADIYAN RAFI 18. HAFFIYAN NAUFAL 19. HASNA KHAIRUNNISA

Upload: fathia-rosatika

Post on 20-Mar-2017

42 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kalimat

KALIMAT15. FATHIA ROSATIKA16. GRACIA TIFFANY17. HADIYAN RAFI18. HAFFIYAN NAUFAL19. HASNA KHAIRUNNISA

Page 2: Kalimat

1.Kalimat

Page 3: Kalimat

kalimat adalah rangkaian kata yang tersusun dan membentuk suatu gagasan

atau peristiwa. 

Page 4: Kalimat

Unsur- unsur kalimat:

subjek (S)predikat (P)objek (O)pelengkap (Pel.)keterangan (K).

Subjek (S) Bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda), suatu hal, atau suatu masalah yang menjadi pokok pembicaraan.

-S diisi oleh jenis kata/ frase benda (nominal),klausa, atau frase verbal.-Merupakan jawaban dengan atas kata tanya siapa atau apa kepada P-S wajib ada dalam sebuah kalimat.

Contoh:1.Dosen saya sedang marah. (kata benda)2.Mahasiswa Antropologi sedang meneliti rumah adat Mentawai. (frase benda)

Predikat (P)P memberitahu tindakan atau perbuatan S

- P dapat menyatakan sifat, situasi, status, ciri, jati diri S, atau jumlah sesuatu yang dimiliki S.

- P dapat berupa kata atau frase kata kerja (verba) dan bukan kata kerja (sifat, benda, dan jumlah)P Wajib ada dalam sebuah kalimat.

Contoh:1. Paru-paru untuk bernafas. (kata/ verba)2.Dosen sedang makan siang. (frase/ verba)

Page 5: Kalimat

Objek (O) Bagian kalimat yang melengkapi P,- O selalu diisi oleh kata benda (nomina), frase benda, atau klausa,- O terletak sesudah P yang berupa kata kerja transitif (kata kerja yang menuntut

hadirnya O),- Tidak wajib ada dalam sebuah kalimat, kecuali bila P-nya berupa verba transitif.- O dalam kalimat aktif dapat berubah menjadi S jika kalimatnya dipasifkan.- Dapat menjadi subjek kalimat pasif

Contoh: 1.Rini membeli buku. (perlu O)2.Komputerku rusak (tidak perlu O)Pelengkap (Komplemen) (Pel.)Unsur kalimat yang melengkapi predikat dan tidak dikenai perbuatan subjek-Melengkapi makna kata kerja (predikat): Dia meminjami saya novel baru.-Tidak didahului preposisi-Tidak dapat menjadi subjek dalam konstruksi pasifnya

Contoh:a. Ketua MPR membacakan teks Pancasila. (Pancasila sebagai objek)b. Perampok itu bersenjatakan bambu runcing (bambu runcing sebagai pelengkap)

Page 6: Kalimat

Keterangan (K)Unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan.

-Keterangan dapat berfungsi menerangkan S, P, O, dan Pel.,- Memiliki keleluasaan letak atau posisi (dapat di awal, akhir, atau menyisip antara subjek dan predikat)

Contoh:1. Mahasiswa itu mengambilkan dosennya air minum dari kulkas.2. Anak itu memukul anjing dengan kayu.

Page 7: Kalimat

kata

Bagian-Bagian Kalimat frasa klausa

Kata:Satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri.

Frase: Gabungan dua kata atau lebih yang tidak melebihi satu batas fungsi.

Klausa:Kelompok kata,

sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat dan

berpotensi menjadi kalimat

Page 8: Kalimat

Klasifikasi Kalimat1) Berdasarkan jumlah klausa

kalimat tunggal kalimat Majemuk Kalimat campuran 2) Berdasarkan struktur internalnya kalimat tak sempurna (tak lengkap/ minor) Kalimat minor adalah kalimat yang tanpa subjek atau tanpa predikat. Hal tersebut biasa terjadi dalam wacana

karena unsur yang tidak muncul itu sudah diketaui pada kalimat sebelumnya.Amir : Kamu tinggal di mana, Min?Amin : Di kampung Melayu. kalimat sempurna : Saya tinggal di kampung melayu 3) Berdasarkan fungsi kalimat deklaratif (berita) kalimat interogatif (tanya) kalimat imperatif (perintah) kalimat eksklamatif (seru) 4) Berdasarkan ada tidaknya unsur negasi kalimat negatif : Mereka tidak membaca buku kalimat afirmatif : Mereka membaca buku. 5) Berdasarkan subjeknya kalimat pasif : kalimat yang subjeknya mendapat/dikenai suatu tindakan yang berupa predikat oleh objek Kalimat aktif : kalimat yang subjek (S) berperan sebagai pelaku yang secara aktif melakukan suatu tindakan

Page 9: Kalimat

2.KALIMAT TUNGGAL

Page 10: Kalimat

kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya memiliki satu gagasan, peristiwa, kejadiaan saja di dalamnya.

Dengan kata lain, kalimat tunggal hanya terdiri dari satu struktur penyusun kalimat yang minimal hanya terdiri dari Subjek (S), dan Predikat (P). Namun, ada kalanya kalimat tunggal juga membutuhkan unsur objek (O), dan keterangan (k).

Page 11: Kalimat

KALIMAT TUNGGALVS

KALIMAT MAJEMUK

TUNGGAL MAJEMUK

1 PERISTIWA 2 PERISTIWA ATAU LEBIH

1 STRUKTUR 2 STRUKTUR ATAU LEBIH

TANPA KONJUNGSI DENGAN KONJUNGSI

Page 12: Kalimat

CIRI KALIMAT TUNGGAL

1. Kalimat tunggal hanya memiliki satu peristiwa pokok. Dengan kata lain, kalimat tunggal hanya menjelaskan atau menyampaikan satu peristiwa di dalamnya.

Contoh:- Adik makan. (Kalimat tunggal)- Adik makan dan minum. (Kalimat majemuk)

2. Kalimat tunggal hanya memiliki satu struktur penyusun kalimat saja. Apakah itu, S P, S P O, atau S P O K, dengan kata lain tidak ada dua unsur yang sama di dalam kalimat.

Contoh:- Budi pergi ke sekolah.  (Kalimat tunggal) 

  S       P          K  - Budi pergi ke sekolah sedangkan Andi ke pasar.  (Kalimat majemuk)

  S       P         K           C            S           K

Page 13: Kalimat

CIRI KALIMAT TUNGGAL

3. Kalimat tunggal tidak pernah menggunakan kata konjungsi atau tanda baca koma di dalamnya.

Contoh:- Andi anak yang pintar.   (Kalimat tunggal)- Andi anak yang pintar dan rajin.   (Kalimat majemuk)

Page 14: Kalimat

JENIS-JENIS KALIMAT TUNGGAL

1. Kalimat nominal Kalimat nominal adalah kalimat tunggal yang predikatnya merupakan kata benda.

Perhatikan kalimat berikut ini !

Ayahku seorang tentara.S = AyahP= Seorang tentara  (kata benda)

Contoh:Adikku anak yang manja.Dika adalah guru olahraga di SMAN 1 Tanjung Bintang.Kotak merah itu tempat penyimpanan barang berharga.Suara itu adalah suara kucing. Orang di balik topeng itu ternyata Andi.

Page 15: Kalimat

JENIS-JENIS KALIMAT TUNGGAL2. Kalimat adjektiva Kalimat adjektiva adalah kalimat tunggal yang predikatnya merupakan kata sifat.

Perhatikan kalimat berikut!

Dewi sangat baik kepada semua orang.S : Dewi P : Sangat baik  (kata sifat)K : Kepada semua orang.

Contoh:Shinta sangat cantik.Dika ramah kepada semua orang.Gambar itu seram sekali.Rumah Anton luas. Bangunan itu tinggi sekali.

Page 16: Kalimat

JENIS-JENIS KALIMAT TUNGGAL3. Kalimat verbal Kalimat verbal adalah kalimat tunggal yang predikatnya adalah kata kerja.

Perhatikan kalimat berikut!

Andi mengerjakan tugasnya dengan serius.S : AndiP : Mengerjakan. 

Contoh:Adik menangis dengan sangat keras.Budi pergi ke sekolah.Anita sedang membuat kueh.Harimau mengintai mangasnya.Mobil itu melaju dengan kencang. 

Page 17: Kalimat

Kalimat Verbal

Kalimat ekatransitif:Kalimat tunggal yang predikatnya hanya memerlukan objek tanpa diikuti pelengkap.Contoh: Ibu mencuci pakaian.Kalimat Dwitransitif :Kalimat tunggal yang predikatnya memerlukan objek dan pelengkapContoh: Sari memasakkan suaminya bubur kemarin

Kalimat semitransitif: Kalimat tungyal ang predikatnya bisa diikuti objek, bisa juga diikuti tanpa objekContoh: Pak Guru mengajar

Kalimat Intransitif:Kalimat tunggal yang predikatnya tidak memerlukan objekContoh: Adikku sedang berenang

Page 18: Kalimat

JENIS-JENIS KALIMAT TUNGGAL

4. Kalimat numerial Kalimat numerial adalah kalimat tunggal yang predikatnya berupa kata bilangan.

Perhatikan kalimat berikut!Lama pembangunan itu bertahun-tahun.S : Lama pembagunan ituP  : Bertahun-tahun

Contoh:Perjalananya berhari-hari untuk sampai di sini.Waktunya berjam-jam untuk menyelesaikan tugas itu.

Page 19: Kalimat

JENIS-JENIS KALIMAT TUNGGAL

5. Kalimat prepositional Kalimat prepositional adalah kalimat tunggal yang predikatnya merupakan kata depan atau preposisi.

Perhatikan kalimat berikut!Jam itu di atas meja kerja ayah.S : Jam ituP : di atas

Contoh:Pegawai baru itu dari kota Surabaya.Sepatuku di bawah lemari pakaian.Aku ke rumah Budi hari ini. Buku itu tentang perjuangan seorang anak. 

Page 20: Kalimat

3.KALIMAT MAJEMUK

Page 21: Kalimat

Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua buah klausa atau lebih yang saling dihubungkan dengan kata hubung (Konjungsi). Klausa – klausa tersebut berkedudukan sebagai anak kalimat dan induk kalimat.

Page 22: Kalimat

MACAM-MACAM KALIMAT MAJEMUK

1. Kalimat Majemuk Setara Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang kedua klausanya memiliki hubungan setara atau sederajat.

Ciri – ciri kalimat majemuk setaraAntar klausa memiliki hubungan koordinatif, sehingga bisa berdiri sendiri meskipun dipisahkan.Klausa yang satu berkedudukan sama dengan klausa lainnya. Konjungsi yang menghubungkan biasanya berupa, dan, lalu, kemudian, bahkan, ketika, sedangkan, tetapi, setelah, dan sebelum.

Contoh:Klausa 1 = Ayah sedang berkebun.Klausa 2 = Ibu sedang memasak di dapur.Ayah sedang berkebun dan Ibu sedang memasak di dapur.

Contoh – contoh kalimat majemuk setara :Kakek sedang tertidur lelap sedangkan nenek sedang membaca Koran.Budi sangat pandai dalam hal akademik, tetapi dia tidak pandai dalam hal olahraga.Ibu telah menyiapkan sarapan pagi sebelum ayah bangun dari tempat tidurnya.Paman datang dari Jakarta ketika aku sedang menonton televisi di ruang tamu.Burung – burung kembali ke sarangnya setelah matahari terbenam di barat.

Page 23: Kalimat

MACAM-MACAM KALIMAT MAJEMUK

2.Kalimat Majemuk Bertingkat Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang klausa – klausanya memiliki hubungan yang tidak sejajar atau sederajat. Dengan kata lain, klausa – klausa tersebut ada yang berkedudukan sebagai induk kalimat dan anak kalimat.

Ciri – ciri kalimat majemuk bertingkat:Salah satu klausa / anak kalimat tidak tidak dapat berdiri sendiri. Dengan kata lain, akan tidak memiliki arti jika dipisah. Kata penghubungnya berupa jika, ketika, walaupun, bahwa, bagaikan, sebab, dan sehingga  ContohKlausa 1 / Induk kalimat = Gempa yang sangat dahsyat terjadi di NepalKlausa 2 / Anak kalimat = Bangunan dan rumah rata dengan tanah.Gempa yang dahsyat mengguncang Nepal sehingga bangunan dan rumah rata dengan tanah.

Page 24: Kalimat

MACAM-MACAM KALIMAT MAJEMUK

Contoh – contoh kalimat majemuk bertingkat:

Aku akan datang ke rumah Andi jika tidak hujan deras.Budi sedang sakit ketika teman – temannya mengajak dia bermain. Semua toko di Pasar Baru tetap buka walaupun tanggal merah.Perilaku Budi menunjukan bahwa dia adalah anak yang baik hati.Hari ini sangat cerah bagaikan lampu yang bersinar.Ani tidak pernah terlambat ke sekolah sebab rumahnya dekat.Agung melempar kucing itu ke tanah sehingga menjadi kotor.

Page 25: Kalimat

MACAM-MACAM KALIMAT MAJEMUK

No Jenis Ciri

1. KMB Keterangan waktu Menggunakan kata hubung ketika, waktu, saat, setelah, sebelum

2. KMB Keterangan sebab Menggunakan kata hubung sebab, karena

3. KMB Keterangan hasil (akibat) Menggunakan kata hubung hingga, sehingga, akhirnya

4. KMB Keterangan syarat Menggunakan kata hubung jika, apabila, kalau, andaikata

5. KMB Keterangan tujuan Menggunakan kata hubung agar, supaya, demi, untuk, guna

6. KMB Keterangan cara Menggunakan kata hubung dengan, dalam

7. KMB Keterangan posesif Menggunakan kata hubung meskipun, walaupun, biarpun

8. KMB Pengganti nomina Menggunakan kata bahwa

Page 26: Kalimat

MACAM-MACAM KALIMAT MAJEMUK

3. Kalimat Majemuk Rapatan Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk yang terdiri dari beberapa kalimat tunggal yang digabungkan menjadi satu. Kalimat – kalimat tunggal tersebut dirapatkan atau digabung dengan hanya menyebutkan bagian yang tidak sama dan dipisahkan dengan tanda koma (,), dan konjungsi dan.  

Ciri – ciri majemuk rapatanBisa dipisahkan menjadi dua buah kaalimat tunggal atau lebih.Dipisahkaan dengan tanda koma, dan konjungsi dan, serta, dan juga. 

•Contoh:Ibu memasak ayam goreng.Ibu memasak ikan goreng.Ibu memasak nasi goreng untuk makan malam.Ibu memasak ayam, ikan, dan nasi goreng untuk makan malam.

Contoh – contoh kalimat majemuk rapatan.Aku mengunjungi Museum Fatahillah dan Monumen Nasional di Jakarta.Ayah memberiku buku, tas, dan sepatu baru.Kakek minta dibelikan susu, roti, sabun mandi serta pasta gigi. Budi mengajak Nia, Andi, Shinta serta Agung pergi ke pasar.Ani sangat pintar dalam hal memasak, membersihkan tempat tidur, dan merapikan baju.

Page 27: Kalimat

MACAM-MACAM KALIMAT MAJEMUK

4. Kalimat Majemuk CampuranKalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk yang merupakan gabungan dari kalimat

majemuk setara dan bertingkat.

Ciri – ciri kalimat majemuk campuranMemiliki lebih dari dua buah klausa.Dihubungkan dengan dua buah konjungsi seperti pada kalimat majemuk setara dan campuran. 

Contoh :Klausa 1 = Teman – temanku telah pulangKlausa 2 = Aku baru sampai.Klausa 3 = Aku datang tepat waktuKetika aku baru sampai, teman – temanku telah pulang padahal aku datang tepat waktu.

Contoh – contoh kalimat majemuk campuran:Saat kebakaran itu terjadi, rumah sedang kosong sehingga tidak ada korban yang terluka.Budi merupakan anak yang pintar, tetapi sayangnya tidak rajin sehingga kepintarannya tersebut menjadi sia – sia.Joko selalu sarapan pagi sebelum dia berangkat sekolah, meskipun hanya nasi putih saja.  

Page 28: Kalimat

4.Kalimat Efektif

Page 29: Kalimat

Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar. Kaidah yang menjadi patokan kalimat efektif dalam bahasan ini adalah kaidah bahasa Indonesia menurut ejaan yang disempurnakan (EYD).

Syarat Kalimat Efektif :

1. Sesuai EYD2. Sistematis3. Tidak boros dan

bertele-tele4. Tidak ambigu

Page 30: Kalimat

Ciri-Ciri Kalimat Efektif

1. Kesepadanan StrukturPerhatikan kelengkapan struktur dan penggunaannya.Ada beberapa hal yang menyangkut ciri-ciri yang satu ini :

a. Pastikan kalimat yang dibuat mengandung unsur klausa minimal yang lengkap, yakni subjek dan predikat.

b. Jangan taruh kata depan (preposisi) di depan subjek karena akan mengaburkan pelaku di dalam kalimat tersebut.

Contoh kalimat efektif dan tidak efektif:Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif)Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)

Page 31: Kalimat

Ciri-Ciri Kalimat Efektif

c. Hati-hati pada penggunaan konjungsi ’yang’ di depan predikat karena membuatnya menjadi perluasan dari subjek.

Contoh:Dia yang pergi meninggalkan saya. (tidak efektif)Dia pergi meninggalkan saya. (efektif)

d. Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh lebih dari satu, namun lebih ke arah menggabungkan subjek yang sama.

Contoh:Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak

efektif)Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah. (efektif)

Page 32: Kalimat

Ciri-Ciri Kalimat Efektif2. Kehematan Kata

Karena salah satu syarat kalimat efektif adalah ringkas dan tidak bertele-tele, kita tidak boleh menyusun kata-kata yang bermakna sama di dalam sebuah kalimat. Ada dua hal yang memungkinkan kalimat membuat kalimat yang boros sehingga tidak efektif, yaitu Jamak dan Sinonim

Contoh Kata Jamak:Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif)Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)

Ketidakefektifan terjadi karena kata para merujuk pada jumlah jamak, sementara siswa-siswi juga mengarah pada jumlah siswa yang lebih dari satu.

Contoh Kata Sinonim:Ia masuk ke dalam ruang kelas. (tidak efektif)Ia masuk ruang kelas.

Ketidakefektifan terjadi karena kata masuk dan frasa ke dalam sama-sama menunjukkan arti yang sama.

Page 33: Kalimat

Ciri-Ciri Kalimat Efektif

3. Kesejajaran BentukIni menyangkut soal imbuhan dalam kata-kata yang ada di

kalimat, sesuai kedudukannya pada kalimat itu. Pada intinya, kalimat efektif haruslah berimbuhan pararel dan konsisten. Jika pada sebuah fungsi digunakan imbuhan me-, selanjutnya imbuhan yang sama digunakan pada fungsi yang sama.

Contoh:Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan pengolahannya. (tidak efektif)Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan mengolahnya. (efektif)

Page 34: Kalimat

Ciri-Ciri Kalimat Efektif4. Ketegasan Makna

Tidak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat, namun memang peletakan subjek seharusnya selalu mendahului predikat. Akan tetapi, dalam beberapa kasus tertentu, meletakkan keterangan di awal kalimat untuk memberi efek penegasan. Ini agar pembaca dapat langsung mengerti gagasan utama dari kalimat tersebut. Penegasan kalimat seperti ini biasanya dijumpai pada jenis kalimat perintah, larangan, ataupun anjuran yang umumnya diikuti partikel lah atau pun.

Contoh:Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)Sapulah lantai rumahmu agar bersih! (efektif)

Page 35: Kalimat

Ciri-Ciri Kalimat Efektif

5. Kelogisan KalimatCiri-ciri kalimat efektif terakhir yang amat krusial menyangkut

kelogisan kalimat yang kalian buat. Kelogisan berperan penting untuk menghindari kesan ambigu pada kalimat. Karena itu, buatlah kalimat dengan ide yang mudah dimengerti dan masuk akal agar pembaca dapat dengan mudah pula mengerti maksud dari kalimat tersebut.

Contoh:Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kami persilakan. (tidak efektif)Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya sekarang. (efektif)

Page 36: Kalimat

5.Kalimat Rancu

Page 37: Kalimat

Kata rancu dalam bahasa Indonesia berarti 'kacau'. Sejalan dengan itu, kalimat yang rancu berarti kalimat yang kacau atau kalimat yang susunannya tidak teratur sehingga informasinya sulit dipahami.

Jika dilihat dari segi penataan gagasan, kerancu an sebuah kalimat dapat terjadi karena dua gagasan digabungkan ke dalam satu pengungkapan. Sementara itu, jika dilihat dari segi strukturnya, kerancuan itu timbul karena pengga bungan dua struktur kalimat kedalam satu struktur.

Page 38: Kalimat

(1) Menurut para pakar sejarah mengatakan bahwa Candi Borobudur dibangun pada masa Kerajaan Syailendra.

Karena berasal dari dua struktur, kalimat rancu itu dapat dikembalikan pada struktur semula, yaitu (1a) dan (1b) berikut.

(1a) Menurut pakar sejarah, Candi Borobudur dibangun pada masa Kerajaan Syailendra.(1b) Pakar sejarah mengatakan bahwa Candi Borobudur dibangun pada masa Kerajaan Syailendra.

Page 39: Kalimat

“ 6.KONJUNGSI

Page 40: Kalimat

“Konjungsi yang menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya,contoh: bahkan dan malahan

Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya,contoh: sebaliknya.

Konjungsi yang menyatakan adanya hal, peristiwa atau keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan sebelumnya, contoh: lagi pula, dan selain itu

Konjungsi yang menyatakan akibat, contoh: Oleh sebab itu dan oleh karena itu.

Konjungsi yang menyatakan lanjutan dari peristiwa pada kalimat sebelumnya,contoh: selanjutnya, sesudah itu dan setelah itu

Konjungsi yang menyatakan konsekuensicontoh: dengan demikian

Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan pernyataan pada kalimat sebelumnya,contohnya: meskipun demikian / begitu, walaupun demikian / begitu, sekalipun demikian / begitu, biarpun demikian / begitu..

Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya,contohnya: akan tetapi dan namun.

Page 41: Kalimat