kalau roboh kota melaka
TRANSCRIPT
-
5/20/2018 Kalau Roboh Kota Melaka
1/3
KALAU ROBOH KOTA MELAKA
Karya : Taufik Ikram Jamil
Kalau roboh kota melakapapan di jawa kami tegakkan
tapi hutanhutan
yang segera melebat di dalam dongeng
tak buat teduh cinta kami kepadanya
bahkan kayu-kayan
yang membesar di tengah cerita
menutup kisah untuk bersama
Kalau roboh kota melaka
Papan di jawa kami tegakkan
tapi hutan-hutan
yang segera membuncah di dalam ingatan
tak bentangkan sayang kami kepadanya
bahkan lahanlahan
yang meluas di tengah kenangan
menolak impian untuk bersama
Kini kami tegakkan papan itu di awan
pada gerak yang tak lagi dianggap berkhianat
setidaktidaknya kami selalu waspada
bahwa perubahanlah yang paling abadi
menghantar semesta ke batas batas langit
bergumpal dengan kesejukan meninggi
menderukan hujan di tengah panas
Kaki kami akan terpacak ke lembah-lembah
dengan langkah membesar ke bukit-bukit
mata kami melautkan gelora sukma
melantunkan doadoa sayap
pada setiap jasad yang mengucap ungkap
Rupanya kita hanya bisa saling memandang
itu pun kami ragukan mata kalian yang membayangusia telah mengaburkan penglihatan
jauh dan dekat kehilangan sasaran
-
5/20/2018 Kalau Roboh Kota Melaka
2/3
JEMBATAN
Karya : Sutardji Calzoum Bachri
Sedalamdalam sajak takkan mampu menampung air mata bangsa
Katakata telah lama terperangkap dalam basa basi
dalam ewuh pakewuh dalam isyarat dan kisah tanpa makna.
Maka aku pergi menghadap pada wajah berjuta. Wajah orang
jalanan yang berdiri satu kaki dalam penuh sesak bis kota.
Wajah orang tergusur. Wajah yang ditilang malang. Wajah legam
para pemulung yang memungut remahremah pembangunan.
Wajah yang hanya mampu menjadi sekedar penonton etalase
Indah di berbagai plaza. Wajah yang diamdiam menjerit melenging melolong
dan mengucap
tanah air kita satu,
bangsa kita satu
bahasa kita satu!
bendera kita satu!
Tapi wahai saudara satu bendera kenapa kini ada sesuatu yang terasa beda di
antara
kita sementara jalanjalan
mekar dimanamana menghubungkan kota-kota, jembatan jembatan
tumbuh kokoh merentangi semua sungai dan lembah
yang ada, tapi siapakah yang akan mampu menjembatani jurangdi antara kita?
Di lembahlembah kusam pada puncak tulang gersang dan otot
linu mengerang mereka pancangkan koyak moyak bendera hati
dipijak ketidakpedulian pada saudara. Gerimis tak mampu
mengucapkan kibarannya.
Lalu tanpa tangis mereka menyanyi padamu negeri air mata kami.
-
5/20/2018 Kalau Roboh Kota Melaka
3/3
LAGU PUTIH PULAU HIJAU 1
Karya : Willy Siswanto
Pulau ini masihlah rahim ibu kita, saudara,meskipun air matanya tanpa suara,
dan wajahnya lunglai pupus warna
Tetapi di dekapannya,
anakanak akan tetap berlarian
menangkap ikanikan hiasan,
dan memecah bayang matahari
di pendaran lingkaran riak laut menari pagi.
Di luas samuderanya,
nelayan akan tetap sederhana,
mendayung perahu kayu kembali ke huma,
dan membelah redup senja jingga hingga purna,
mengantar hati terbuka di meja keluarga.