kajian tingkat kecernaan pakan ikan berbasis …digilib.unila.ac.id/24535/3/skripsi tanpa bab...

36
KAJIAN TINGKAT KECERNAAN PAKAN IKAN BERBASIS TEPUNG BIJI LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) TERFERMENTASI PADA IKAN NILA GIFT (Oreochromis sp) (Skripsi) Oleh Eshy Tri Wulandari JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2016

Upload: hangoc

Post on 08-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KAJIAN TINGKAT KECERNAAN PAKAN IKAN BERBASIS TEPUNG

BIJI LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) TERFERMENTASI

PADA IKAN NILA GIFT (Oreochromis sp)

(Skripsi)

Oleh

Eshy Tri Wulandari

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2016

ABSTRACT

ASSESSMENT OF FISH FEED DIGESTIBILITY BASED ON LAMTORO

GUNG SEED FLOUR (Leucaena leucocephala) FERMENTED ON GIFT

TILAPIA (Oreochromis sp)

By

ESHY TRI WULANDARI

The most important factor in the cultivation of tilapia is the availability of food in

sufficient quantities. It is necessary to find alternative feed ingredients in reducing

the cost. An alternative that can be applied is by using the lamtoro gung seeds as

raw materials in composing the feed. This study was conducted to determine the

level of feed digestibility on Gift Tilapia (Oreochromis sp) based lamtoro gung

seed flour. This study uses a completely randomized design with 4 treatments and

3 replications. Treatment A (as a control), treatment B (proportion of 5% lamtoro

gung seed flour), treatment C (the proportion of 10% lamtoro gungseed flour) and

treatment D (the proportion of 15% lamtoro gungseed flour). Data were analyzed

using ANOVA test. Feeding was given twice a day with a feeding rate of 5% for

60 days. Statistical tests showed that the treatments have significant effects. The

results showed that the decline in the proportion of lamtoro gung seed flour

improved digestibility of fish feed. The level of digestibility of feed consists of a

total and protein digestibility. Precisely, the highest total digestibility of feed is in

the Treatment A (66,26% ± 4,84). Digestibility of protein also increases as a

decrease in the proportion of lamtoro gungseed flour. Moreover, the highest

protein digestibility is in treatment A (86,09% ± 2,71). Absolute weight growth is

highest in the treatment of A (6,53 g ± 1,24).

Keywords: Gift Tipalia, total digestibility, protein digestibility, lamtoro gung seed

flour

ABSTRAK

KAJIAN TINGKAT KECERNAAN PAKAN IKAN BERBASIS TEPUNG

BIJI LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) TERFERMENTASI

PADA IKAN NILA GIFT (Oreochromis sp)

OLEH

ESHY TRI WULANDARI

Faktor yang terpenting dalam usaha budidaya ikan nila adalah ketersediaan pakan

dalam jumlah yang memadai. Untuk menekan biaya pakan perlu dicari bahan

baku pakan alternatif. Salah satunya adalah memanfaatkan biji lamtoro gung

untuk dijadikan bahan baku dalam pakan buatan. Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui tingkat kecernaan pakan ikan nila GIFT (Oreochromis sp) yang

berbasis tepung biji lamtoro gung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak

Lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan A (kontrol),

perlakuan B (proporsi tepung biji lamtoro gung 5%), perlakuan C (proporsi

tepung biji lamtoro gung 10%) dan perlakuan D (proporsi tepung biji lamtoro

gung 15%). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Anova. Pemberian

pakan sebanyak dua kali sehari dengan feeding rate 5% selama 60 hari. Uji

statistik menunjukkan bahwa beberapa perlakuan memberikan pengaruh yang

berbeda nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan proporsi tepung

biji lamtoro gung meningkatkan kecernaan pakan ikan. Tingkat kecernaan pakan

terdiri atas kecernaan total dan kecernaan protein. Kecernaan total tertinggi

terdapat pada pakan uji A (66,26% ± 4,84). Kecernaan protein juga meningkat

seiring dengan penurunan proporsi tepung biji lamtoro gung. Kecernaan protein

tertinggi terdapat pada perlakuan A (86,09% ± 2,71). Pertumbuhan berat mutlak

tertinggi terdapat pada perlakuan A (6,53 g ± 1,24)

Kata kunci: ikan nila GIFT, kecernaan total, kecernaan protein, tepung biji

lamtoro gung

KAJIAN TINGKAT KECERNAAN PAKAN IKAN BERBASIS TEPUNG

BIJI LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) TERFERMENTASI

PADA IKAN NILA GIFT (Oreochromis sp)

Oleh

Eshy Tri Wulandari

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERIKANAN

Pada

Jurusan Perikanan dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2016

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 11

Maret 1994 sebagai putri ketiga dari tiga bersaudara, dari

pasangan Bapak Mardi Hartanto dan Ibu Wiwi Hartati S.Pd

yang di beri nama Eshy Tri Wulandari.

Penulis menempuh pendidikan formal dari Taman Kanak-kanak (TK) Tunas

Harapan, Bandar Lampung pada tahun 1999-2000, dilanjutkan ke Sekolah Dasar

di SD Negeri 3 Gunung Terang, Bandar Lampung pada tahun 2000-2006, Sekolah

Menengah Pertama di SMP Negeri 10, Bandar Lampung pada tahun 2006-2009,

dan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 14, Bandar Lampung

pada tahun 2009-2012. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang

Perguruan Tinggi di Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian Univesitas

Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SNMPTN) pada tahun 2012 dan telah menyelesaikan studinya pada tahun 2016.

Selama menjadi mahasiswa, aktif dalam kegiatan organisasi di Himpunan

Mahasiswa Budidaya Perairan (HIDRILA) sebagai anggota Bidang Penelitian dan

Pengembangan Periode 2013-2014 dan anggota Bidang Kewirausahaan Periode

2014-2015.

Penulis melakukan kegiatan Praktik Umum (PU) di Dunia Air Tawar, Taman

Mini “Indonesia Indah”, Jakarta Timur dengan judul “Pembenihan Ikan Black

Ghost (Apteronotus albifrons) Di Dunia Air Tawar (DAT) Taman Mini Indonesia

Indah (TMII) Jakarta Timur” pada tahun 2015 dan melaksanakan kegiatan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) di Desa Sribudaya, Kecamatan Way Seputih, Kabupaten

Lampung Tengah selama 40 hari pada bulan Januari - Maret 2015.

Pada tahun 2016, penulis melaksanakan penelitian dan menyelesaikan tugas akhir

dalam bentuk skripsi yang berjudul “Kajian Tingkat Kecernaan Pakan Ikan

Berbasis Tepung Biji Lamtoro gung (Leucaena leucacephola) Terfermentasi

pada Ikan Nila GIFT (Oreochromis sp)”.

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmannirrahim Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Ku persembahkan skripsi ini kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi :

Ayahanda dan Ibunda Tercinta Sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terimakasih yang tiada

terhingga, selalu mendoakanku dan menasehatiku agar menjadi lebih baik.

Kakak-kakakku dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih.

“Chindo Squad” yang telah memberikan kebahagian serta canda tawa

dalam kehidupanku selama ini.

Teman-teman BDPI 2012 yang telah memberikan arti kebersamaan

dari awal hingga akhir masa perkuliahan.

SERTA

Almamaterku Tercinta “Universitas Lampung”

MOTTO

“Belajarlah kalian ilmu untuk ketentraman dan ketenangan

serta rendah hatilah pada orang yang kamu belajar darinya".

-HR.At-Tabrani-

"Orang yang pintar bukanlah orang yang merasa pintar, akan

tetapi ia adalah orang yang merasa bodoh, dengan begitu ia tak

akan pernah berhenti untuk terus belajar"

-Iman Zen-

“If you focus on the results, you will never change. If you focus on the change, you will get the results”

-George Orwell-

“Motivation is the key of succesfull, since the succesfull depends on how much the motivation”

-Eshy TW-

SANWACANA

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan kesehatan, kekuatan dan kemudahan sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Kajian Tingkat Kecernaan

Pakan Ikan Berbasis Tepung Biji Lamtoro gung (Leucaena leucacephola)

Terfermentasi pada Ikan Nila GIFT (Oreochromis sp)”, sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan di Jurusan Budidaya Perairan

Universitas Lampung.

Selama proses penyelesaian skripsi, penulis telah memperoleh banyak bantuan

dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

2. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc selaku Ketua Jurusan Kelautan dan Perikanan

Universitas Lampung.

3. Bapak Limin Santoso, S.Pi., M.Si., selaku Ketua Program Studi Budidaya

Perairan dan Pembimbing Utama yang telah meluangkan waktunya,

mencurahkan segenap pemikirannya, membimbing dengan penuh keuletan

dan kesabaran, selalu memberikan motivasi, serta memberikan nasihat

dalam mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Bapak Tarsim, S.Pi., M.Si., selaku Pembimbing Kedua atas kesabaran dan

kesediaan untuk meluangkan waktu disela-sela kesibukannya,

mencurahkan segenap pemikirannya, memberikan bimbingan, motivasi,

nasihat dalam mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

5. Bapak Deny Sapto C.U., S.Pi., M.Si., selaku Penguji yang telah

memberikan kritik, saran, dan masukan yang membangun terhadap skripsi

ini.

6. Ibu Henni Wijayanti Maharani, S.Pi., M.Si., selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah meluangkan waktu, dan senantiasa membimbing

penulis selama ini, sehingga kini penulis telah menyelesaikan studi di

Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

7. Bapak Wasjan, selaku teknisi Laboratorium Nutrisi Institut Pertanian

Bogor.

8. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung yang penuh dedikasi dalam memberikan ilmu yang

bermanfaat bagi penulis, serta segala bantuan yang diberikan selama

penulis menyelesaikan studi.

9. Kedua orangtua ku tercinta, Ayahanda Mardi Hartanto dan Ibunda Wiwi

Hartati yang telah menjadi orangtua terbaik untukku. Terimakasih atas

segala yang telah diberikan untukku, telah senantiasa mencurahkan

keringat, kasih sayang, dan doa untuk kebahagiaanku, selalu mendukung

dan memberikan motivasi untukku.

10. Kakak ku tersayang Yara Arief Satrio dan Nicky Dwi Puspaningtyas yang

selalu memberikanku semangat, dukungan, doa, motivasi, kesabaran,

waktu dan tenaganya selama ini.

11. Shara Anbia Putri dan Rahajeng Utami Putri, yang telah menjadi

sabahatku selama ini. Terimakasih karena telah memberikanku semangat,

motivasi, dukungan, canda, tawa, senantiasa sabar menghadapiku, dan

selalu memberikan doa untuk kebahagiaanku selama empat tahun ini.

12. Renaldo Syaputra dan Ardian Thomas, yang senantiasa memberikanku

doa, semangat, motivasi, dukungan, keceriaan, waktu dan tenaga, pikiran,

ilmu, kesabaran dan selalu mengisi hari-hariku selama empat tahun ini.

13. Tatang Purnama, Ranindia Akbar, Auliyan Azizi, M. Rukni, Khanif

Ardiansyah, M. Rio, yang telah memberikanku semangat, doa, ilmu,

motivasi, canda tawa, kesabaran dalam menghadapiku, dan selalu mengisi

hari-hariku selama ini.

14. Doni Nurlisa, Adetya Putri, Ira Septiana, Septi Diah Palupi, Puji Lestari

yang telah memberikanku ilmu dan mengajariku dan membantuku dengan

penuh kesabaran, memberikan semangat, motivasi serta canda tawa.

15. Bang Puraka, Bang Agasi, Bang Dimas, Bang Sandi, Bang Rudi, Bang

Yuti yang telah memberikanku dukungan, doa, ilmu, canda, tawa yang

selalu mengisi hari-hariku selama ini.

16. Dwika Utari, Dian Permata Sari, Maria Desti Rita, Yoza Mutiara,

Anggraini Fristy, Jihan Dili Annisa dan Melinda Rizky yang telah menjadi

sahabatku. Terimakasih telah memberikan waktu, semangat, motivasi, doa,

canda, tawa dan selalu ada untukku serta mendukungku dalam keadaan

apapun selama tujuh tahun ini

17. Kepada teman-teman seperjuangan angkatan 2012 atas kebersamaannya

selama ini, abang dan mba angkatan 2009, 2010, 2011 dan adik-adik

angkatan 2013, 2014, 2015, dan 2016.

18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah banyak

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas bantuan dan

dukungannya. Semoga Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan

yang telah diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini

masih jauh dari sempuna, akan tetapi penulis berharap skripsi ini dapat

bermanfaat bagi yang membaca maupun bagi penulis untuk

mengembangkan dan mengamalkan ilmu yang telah diperoleh.

Bandar lampung, 17 November 2016

Penulis,

Eshy Tri Wulandari

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ............................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... v

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 2

1.3. Manfaat Penelitian ................................................................................... 2

1.4. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 3

1.5. Hipotesis .................................................................................................. 5

II. METODE PENELITIAN

2.1.Waktu dan Tempat .................................................................................. 6

2.2.Alat dan Bahan Penelitian ....................................................................... 6

2.2.1. Alat Penelitian ............................................................................... 6

2.2.2. Bahan Penelitian............................................................................ 6

2.3. Rancangan Penelitian ............................................................................. 7

2.4. Prosedur Penelitian ................................................................................. 9

2.4.1. Persiapan ....................................................................................... 9

2.4.2. Pelaksanaan ................................................................................... 10

2.4.3. Pengamatan ................................................................................... 10

a. Kecernaan Nutrisi dan Kecernaan Total .......................................... 10

b. Efisinsi pakan ................................................................................... 11

c. Retensi protein.................................................................................. 11

d. Pertumbuhan Berat Mutlak dan Berat Harian .................................. 11

e. Kualitas Air ...................................................................................... 12

2.5. Uji Kecernaan Pakan ............................................................................. 12

2.6. Analisis Data ......................................................................................... 13

ii

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1.Tingkat Kecernaan .................................................................................. 14

3.2. Efisiensi Pakan ....................................................................................... 17

3.3. Retensi Protein ....................................................................................... 18

3.4. Pertumbuhan Berat Mutlak dan Pertumbuhan Berat Harian .................. 19

3.5. Kualitas Air ............................................................................................ 23

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan ............................................................................................ 25

4.2. Saran ....................................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 26

LAMPIRAN ....................................................................................................... 29

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Komposisi Bahan Baku Pakan ....................................................................... 7

2. Hasil Proksimat Pakan Perlakuan .................................................................. 21

3. Data Kualitas Air Selama Penelitian .............................................................. 24

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitian ............................................................................... 4

2. Tata Letak Akuarium ...................................................................................... 8

3. Histogram Kecernaan Total Pakan Perlakuan ................................................ 14

4. Histogram Kecernaan Protein Pakan Perlakuan ............................................. 15

5. Histogram Efisiensi Pakan Perlakuan ............................................................ 17

6. Histogram Retensi Protein Ikan Nila GIFT .................................................... 18

7. Histogram Pertumbuhan Berat Mutlak Ikan Nila GIFT ................................. 20

8. Histogram Pertumbuhan Berat Harian Ikan Nila GIFT ................................. 21

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Diagram Alir Penelitian ............................................................................... 30

2. Pembuatan Tepung Biji Lamtoro Gung ....................................................... 31

3. Proses Fermentasi Biji Lamtoro ................................................................... 32

4. Prosedur Uji Proksimat ................................................................................ 34

5. Analisis (Metode Takeuchi) ............................................................... 38

6. Proses Pengumpulan Bahan Baku................................................................ 39

7. Pembuatan Pelet ........................................................................................... 39

8. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................. 40

9. Pengamatan Kualitas Air ............................................................................. 41

10. Data Mentah Hasil Penelitian ...................................................................... 42

11. Analisis Ragam Kecernaan Total Ikan Nila GIFT ....................................... 49

a. Uji Lanjut Duncan Kecernaan Total ...................................................... 50

12. Analisis Rangam Kecernaan Protein Ikan Nila GIFT .................................. 51

a. Uji Lanjut Duncan Kecernaan Protein ................................................... 53

13. Analisis Ragam Berat Mutlak Ikan Nila GIFT ............................................ 54

14. Analisis Ragam Berat Harian Ikan Nila GIFT ............................................. 55

15. Analisis Ragam Efisiensi Pakan Ikan Nila GIFT ........................................ 57

16. Analisis Ragam Retensi Protein Ikan Nila GIFT ......................................... 58

a. Uji Lanjut Duncan Retensi Protein ........................................................ 60

17. Hasil Uji Proksimat Tepung Biji Lamtoro gung .......................................... 61

18. Hasil Uji Proksimat Pelet Ikan ..................................................................... 62

19. Hasil Uji Protein Ikan Nila GIFT ................................................................. 63

20. Hasil Uji Cr2O3......................................................................................................................................... 64

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ikan termasuk dalam anggota vertebrata poikiloterm (berdarah dingin)

karena suhu tubuhnya bergantung pada suhu lingkungan, hidupnya di dalam air

dan bernafas dengan insang. Dengan lingkungan hidupnya tersebut, ikan memiliki

habitat yang berbeda-beda tergantung pada jenisnya. Habitat ikan terbagi menjadi

dua yakni air tawar dan air laut.

Salah satu jenis ikan air tawar yang cukup populer di kalangan masyarakat

Indonesia adalah ikan nila. Ikan nila termasuk dalam jenis ikan air tawar yang

mudah untuk dibudidayakan. Dalam melakukan kegiatan budidaya ikan nila perlu

diperhatikan beberapa faktor penting, salah satu faktor penting yang dapat

mempengaruhi kelangsungan hidup ikan nila yang dibudidayakan adalah

ketersediaan pakan.

Pembuatan pakan terdiri dari beberapa bahan baku, salah satu bahan baku

pakan yakni tepung kedelai. Tepung kedelai memiliki kandungan protein yang

cukup tinggi yaitu sebesar 40 - 45%, akan tetapi ketersediaan kedelai sebagai

bahan baku pakan tampaknya sudah mengalami masalah. Harga tepung kedelai

terus meningkat di pasaran mencapai Rp.11.000/kg. Hal ini mengakibatkan harga

pakan ikan juga terus meningkat. Ikan nila membutuhkan nutrisi yang tepat agar

kelangsungan hidupnya tidak terganggu dan kebutuhan nutrisi pada ikan nila

dapat dipenuhi dengan adanya pakan. Dengan adanya peningkatan harga bahan

baku pakan, maka dibutuhkan bahan baku pakan alternatif sebagai bahan

substitusi parsial dalam suatu pakan. Salah satu bahan baku alternatif dalam

pembuatan pakan tersebut adalah tepung biji lamtoro gung yang jumlahnya cukup

banyak di lingkungan sekitar kita.

2

Lamtoro gung merupakan salah satu dari varietas dari lamtoro biasa atau

petai cina, namun lamtoro gung jauh lebih unggul dibandingkan lamtoro biasa.

Pertumbuhan lamtoro gung lebih cepat, ukuran batang lebih besar, ukuran biji dan

daun pada lamtoro gung pun lebih besar serta produksi bijinya pun lebih tinggi

dibandingkan dengan lamtoro biasa. Menurut Widowati (1997) biji lamtoro gung

mengandung 40% protein, 6,13% lemak, 24,53% Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen

(BETN), 8,79% serat kasar dan 9,32% mineral. Dengan melihat kandungan

nutrisinya tersebut, maka biji lamtoro gung dapat dimanfaatkan sebagai pengganti

tepung kedelai pada pakan ikan.

Kebutuhan nutrisi pada ikan nila menjadi acuan dalam proses penyusunan

formulasi pakan. Ikan nila membutuhkan protein pada pakan berkisar antara 30 -

35%. Dengan demikian untuk meningkatkan kandungan nutrisi dan mengurangi

zat anti-nutrisi pada biji lamtoro gung harus dilakukan fermentasi. Fermentasi

merupakan suatu perombakan bahan kompleks menjadi sederhana, sehingga

diharapkan kandungan dari tepung biji lamtoro gung dapat optimal dan

berdampak positif bagi kecernaan ikan nila.

Tidak semua komponen pakan yang dimakan oleh ikan dapat diserap oleh

saluran pencernaan ikan karena pada dasarnya ada sebagian pakan yang tidak

dapat dicerna oleh ikan. Saat ini tingkat kecernaan pakan yang berbasis tepung

biji lamtoro gung pada ikan nila belum diketahui. Oleh karena itu, perlu dilakukan

penelitian tentang kajian tingkat kecernaan pakan ikan nila yang berbasis tepung

biji lamtoro gung.

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecernaan pakan serta

pertumbuhan pada ikan nila (Oreochromis sp) yang diberi pakan buatan berbasis

tepung biji lamtoro gung.

1.3. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian adalah memberikan informasi kepada pembudidaya

ikan tentang tingkat kecernaan dan pertumbuhan dengan pakan yang berbasis

tepung biji lamtoro gung.

3

1.4. Kerangka Pemikiran

Ikan nila merupakan ikan yang banyak dibudidayakan dan sangat

menunjang dalam sektor ekonomi bagi para pembudidaya. Hal tersebut karena

ikan nila termasuk dalam ikan yang mudah untuk dibudidayakan. Selain itu

permintaan konsumen terhadap ikan nila cukup tinggi, sehingga para

pembudidaya akan semakin banyak yang berminat untuk melakukan budidaya.

Sistem budidaya yang intensif pada ikan nila sangat membutuhkan pakan ikan

yang cukup. Sedangkan harga pakan ikan di pasaran mulai mengalami kenaikan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dilakukan upaya untuk mencari bahan

baku alterfnatif dengan menggunakan sumber protein nabati dari tepung biji

lamtoro gung.

Biji lamtoro gung banyak tumbuh subur di Indonesia, akan tetapi

pemanfaatannya masih kurang. Biji lamtoro gung memiliki kandungan protein

sebesar 34,38%, sehingga cukup baik untuk digunakan sebagai sumber protein

nabati dalam pembuatan pakan ikan. Untuk meningkatkan kandungan protein dan

kandungan nutris lain di dalam pakan, maka perlu pula dilakukan upaya

fermentasi, sehingga dapat dihasilkan pakan yang terbuat dari tepung biji lamtoro

gung terfermentasi. Namun dalam kegiatan budidaya, belum diketahui tingkat

kecernaan pakan yang terbuat dari tepung biji lamtoro gung terfermentasi

sehingga untuk mengetahui seberapa besar pakan yang diserap ikan dilakukan uji

kecernaan. Secara umum kerangka pikir dalam penelitian dapat dilihat pada

Gambar 1.

4

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Budidaya Ikan Nila

Pakan Alami

Pakan Buatan

Sumber

Karbohidrat

Sumber

Protein

Sumber

Lemak

Sumber Vitamin

dan Mineral

Protein Nabati Protein Hewani

Tepung kedelai :

- Kandungan Protein 35-40%

(Dedin et al, 2014)

- Harga mahal : bahan baku impor

- Tingkat kecernaan tinggi

- Sulit didapatkan

Tepung biji lamtoro gung :

-Kandungan protein 34,38% (Dedin et

al, 2014)

-Harga murah : bahan baku lokal

-Tingkat kecernaan belum diketahui

-Jumlah biji lamtoro gung melimpah

Dilakukan uji kecernaan pada pakan

berbasis tepung biji lamtoro gung

terfermentasi

Diketahui tingkat kecernaan pakan

yang berbasis tepung biji lamtoro

gung

5

1.5. Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini :

- Hipotesis Kecernaan

: σi=0 Tepung biji lamtoro gung dengan proporsi berbeda tidak

berpengaruh terhadap tingkat kecernaan pakan pada ikan nila.

: σi≠0 Setidaknya ada proporsi tepung biji lamtoro gung yang

memberikan pengaruh terhadap tingkat kecernaan pakan pada

ikan nila.

- Hipotesis Pertumbuhan

: σi=0 Tepung biji lamtoro gung dengan proporsi berbeda tidak

berpengaruh terhadap pertumbuhan pada ikan nila.

: σi≠0 Setidaknya ada proporsi tepung biji lamtoro gung yang

memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan pada

ikan nila.

II. METODOLOGI

2.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Agustus 2016 di Laboratorium

Jurusan Perikanan dan Kelautan Universitas Lampung. Analisis proksimat pakan

uji dilakukan di Laboratorium THP Politeknik Negeri Lampung. Sedangkan uji

kecernaan pakan dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ikan, Institut Pertanian

Bogor.

2.2. Alat dan Bahan Penelitian

2.2.1. Alat penelitian

Alat yang digunakan pada penelitian antara lain bak penampungan ukuran

150 x 100 x 70 cm, wadah pemeliharaan berupa akuarium berukuram 60 x 40 x 40

cm sebanyak 12 buah, mesin pencetak pakan mesin, oven, instalasi aerasi,

timbangan digital, blower, termometer, DO meter, pH meter, saringan, cool box,

baskom, botol film, freezer, penggaris dan alat tulis.

2.2.2. Bahan penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Ikan uji

Ikan uji adalah benih ikan nila GIFT yang berasal dari Hatchery Politeknik

Negeri Lampung sebanyak 200 ekor dengan berat tubuh 3 – 4 g berukuran 5 - 7

cm.

2. Cairan Rumen

a. Digunakan cairan rumen sebanyak 100 ml/kg tepung biji lamtoro gung.

b. Selanjutnya dilakukan fermentasi dengan cara semua bahan disemprot

dengan cairan rumen secara merata.

c. Dimasukkan bahan yang difermentasi dalam kantong plastik selama 4 hari.

7

d. Setelah proses fermentasi selesai, tepung biji lamtoro gung diangin-

anginkan.

e. Tepung biji lamtoro yang sudah difermentasi dianalisis dilaboratorium

untuk mengetahui kandungan protein kasar dan serat kasar.

3. Pakan uji

Pakan uji yang digunakan adalah pakan buatan berbahan baku tepung biji

lamtoro gung, tepung ikan, tepung jagung, minyak jagung, minyak ikan,

premix, tepung terigu dan (sebagai bahan indikator). Komposisi bahan

baku untuk pakan uji yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Komposisi Bahan Baku Pakan

Bahan Pakan Perlakuan (%)

A B C D

Tepung Ikan 34,5 34,5 34,5 34,5

Tepung Kedelai 10 11 12 13

Tepung Jagung 11 11 11 11

Tepung Biji Lamtoro 0 5 10 15

Tepung Pollar 22 19 16 13

DDGS 14 11 8 5

Tepung Tapioka 2 2 2 2

Minyak Ikan 3 3 3 3

Minyak Jagung 1 1 1 1

Premix 1 1 1 1

Vitamin C 0,5 0,5 0,5 0,5 1 1 1 1

Jumlah 100% 100% 100% 100%

2.3. Rancangan Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak

Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan

diulang sebanyak tiga kali. Perlakuan tersebut adalah sebagai berikut :

- Perlakuan A = Proporsi tepung biji lamtoro gung 0 %

- Perlakuan B = Proporsi tepung biji lamtoro gung 5 %

- Perlakuan C = Proporsi tepung biji lamtoro gung 10 %

- Perlakuan D = Proporsi tepung biji lamtoro gung 15 %

8

Model Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang digunakan adalah sebagai berikut :

Keterangan :

i = Perlakuan A, B, C dan D

j = Ulangan 1, 2, 3

Yij = Nilai pengamatan dari pemberian pakan dengan persentase tepung biji

lamtoro gung yang berbeda ke-i terhadap kecernaan pakan pada ulangan

ke-j.

= Nilai tengah pengamatan

i = Pengaruh pemberian pakan dengan persentase tepung biji lamtoro gung

yang berbeda ke-i terhadap kecernaan pakan pada benih ikan nila.

= Pengaruh galat percobaan pada pemberian pakan dengan persentase

tepung biji lamtoro gung yang berbeda ke-i terhadap kecernaan pakan

pada ulangan ke-j

Untuk menguji perbedaan antar perlakuan digunakan analisis ragam

(Anova) pada selang kepercayaan 95%. Jika antar perlakuan berbeda nyata, maka

akan dilanjutkan dengan uji Duncan pada selang kepercayaan 95% (Steel dan

Torrie, 2001).

Tata letak akuarium yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut :

Gambar 2. Tata letak akuarium selama penelitian

Keterangan :

A1 : Perlakuan A ulangan 1 C1 : Perlakuan C ulangan 1

A2 : Perlakuan A ulangan 2 C2 : Perlakuan C ulangan 2

A3 : Perlakuan A ulangan 3 C3 : Perlakuan C ulangan 3

B1 : Perlakuan B ulangan 1 D1 : Perlakuan D ulangan 1

B2 : Perlakuan B ulangan 2 D2 : Perlakuan D ulangan 2

B3 : Perlakuan B ulangan 3 D3 : Perlakuan D ulangan 3

B2 D2 B1 A3 C3 D3

A1 C1 D1 B3 C2 A2

9

2.4. Prosedur Penelitian

2.4.1.Persiapan

1) Dilakukan persiapan penelitian yang meliputi pembuatan tepung biji

lamtoro gung, pembuatan pakan, persiapan wadah dan media, serta

persiapan ikan uji.

2) Pembuatan tepung biji lamtoro gung diawali dengan dikumpulkan biji

lamtoro gung dari pohon lamtoro gung di sekitar wilayah Lampung.

Selanjutnya biji lamtoro gung yang sudah terkumpul dicuci hingga bersih.

3) Setelah dicuci bersih biji lamtoro gung dikeringkan dengan menggunakan

mesin oven pada suhu 70 C selama 2 x 24 jam.

4) Hasil yang didapat digiling menjadi tepung dan dianalisa kadar proteinnya.

5) Setelah itu dilakukan fermentasi terhadap tepung biji lamtoro gung dengan

menggunakan cairan rumen kambing sebanyak 100 ml/kg selama 4 hari.

6) Selanjutnya dilakukan uji proksimat kembali pada tepung biji lamtoro gung

yang telah terfermentasi.

7) Dalam tahap pembuatan pakan, bahan baku yang digunakan seperti tepung

biji lamtoro gung terfermentasi, tepung ikan, tepung jagung, tepung

kedelai, minyak ikan, minyak jagung, premix dan Chromium

oxide sebagai bahan indikator.

8) Kemudian bahan baku ditimbang sesuai dengan formulasi perlakuan dan

dicampurkan semua bahan baku hingga homogen.

9) Proses selanjutnya dicetak dengan menggunakan mesin pencetak pelet dan

dikeringkan dengan cara dijemur selama 3 hari.

10) Setelah pelet benar-benar kering pelet dibentuk sesuai dengan ukuran bukaan

mulut ikan nila.

11) Proses terakhir yaitu dilakukan uji proksimat untuk mengetahui kandungan

nutrisi pada masing-masing pakan uji.

12) Persiapan tempat pemeliharaan diawali dengan akuarium dicuci dengan

dibersihkan dan dikeringkan, diatur letak wadah, disiapkan aerasi dan

diisi air.

10

13) Setiap akuarium diisi air sebanyak 25 liter dan diberi aerasi. Sebelum

digunakan air tersebut ditampung terlebih dahulu dan diberi aerasi selama

24 jam.

14) Persiapan ikan uji meliputi benih ikan nila GIFT diambil dari petani ikan

di Politeknik Negeri Lampung berukuran 5 - 7 cm dan diaklimatis selama 3

– 5 hari untuk mengadaptasikan pada kondisi lingkungan yang baru.

2.4.2. Pelaksanaan

1) Benih ikan nila ditebar dalam akuarium dengan padat tebar 12 ekor pada

masing-masing akuarium.

2) Dilakukan pemeliharaan ikan uji selama 60 hari dengan pemberian pakan

sebanyak 5% dari bobot tubuh dan frekuensi pemberian pakan sebanyak dua

kali sehari pada pukul 10.00 WIB dan 17.00 WIB.

3) Selama masa pemeliharaan dilakukan penyifonan setiap pagi hari sebelum

dilakukan pemberian pakan.

4) Selama masa pemeliharaan dilakukan sampling untuk mengukur

pertumbuhan dan kelangsungan hidup setiap 10 hari sekali.

5) Pada hari ke delapan pemeliharaan, feses ikan nila mulai diambil dengan cara

disipon.

6) Kemudian feses dimasukkan ke dalam botol film untuk dianalisis tingkat

kecernaannya.

2.4.3. Pengamatan

Selama penelitian berlangsung parameter yang diamati adalah kecernaan

protein, kecernaan total, efisisensi pakan, retensi protein, pertumbuhan berat

mutlak dan kualitas air media pemeliharaan.

a. Kecernaan Protein dan Kecernaan Total (%)

Nilai kecernaan protein dan kecernaan total dihitung berdasarkan persamaan

Takeuchi (1988) :

Kecernaan Protein (%) = 100-(100 x a/a’ x b’/b)

Kecernaan Total (%) = 100-(100 x a/a’)

11

Keterangan :

a = % dalam pakan (%)

a’= % dalam feses (%)

b = % nutrien (protein) dalam pakan (%)

b’= % nutrien (protein) dalam feses (%)

b. Efisiensi Pakan (EP)

Efisiensi pakan ditentukan berdasarkan selisih bobot biomassa benih ikan saat

penimbangan (Wt) dan biomassa benih ikan yang mati (Wd) dengan bobot

biomassa awal (Wo) dan dibandingkan dengan jumlah pakan (F) yang telah

dimakan sampai saat penimbangan. Untuk menghitung efisiensi pakan

digunakan rumus Zonneveld (1991).

Keterangan :

EP = Efisiensi Pakan (%)

Wt = Bobot akhir pemeliharaan (gram)

Wd = Bobot ikan mati (gram)

Wo = Bobot awal pemeliharaan (gram)

F = Jumlah pakan yang dihabiskan

c. Retensi Protein (%)

Nilai retensi protein dihitung berdasarkan persamaan Takeuchi (1988)

Keterangan :

F = Kandungan protein tubuh pada akhir pemeliharaan (gram)

I = Kandungan protein pada awal pemeliharaan (gram)

P = Jumlah protein yang dikonsumsi ikan (gram)

d. Pertumbuhan Berat Mutlak dan Berat Harian

Pertumbuhan berat mutlak adalah selisih berat total tubuh ikan pada akhir

pemeliharaan dan awal pemeliharaan. Pertumbuhan berat mutlak dapat

dihitung dengan menggunakan rumus Effendi (1997).

[ – ]

x 100%

[

]

12

Keterangan :

Wm = Pertumbuhan berat mutlak (gram)

Wt = Berat rata-rata akhir (gram)

Wo = Berat rata-rata awal (gram)

Average Dailly Gain (ADG) adalah rata-rata kecepatan pertambahan berat

badan harian yang diperoleh dengan berat akhir dikurangi berat awal

kemudian dibagi lama pemeliharaan.

Keterangan :

ADG = Pertumbuhan berat harian (gram)

Wt = Berat rata-rata akhir (gram)

Wo = Berat rata-rata awal (gram)

t = Lama Pemeliharaan (hari)

e. Kualitas Air

Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian adalah: pH, Suhu, DO

(Oksigen terlarut), Amoniak ( ), Parameter tersebut diukur pada awal,

tengah dan akhir pemeliharaan.

2.5. Uji Kecernaan Pakan

1) Pengukuran tingkat kecernaan menggunakan metode tidak langsung yaitu

dengan menambahkan indikator Chromium Oxide ( dalam pakan.

2) Setiap akuarium diberi pakan perlakuan yang sudah ditambahkan 1%

sebagai indikator kecernaan (Watanabe, 1988).

3) Adaptasi pakan berkromium dilakukan selama 7 hari. Pada hari ke-8

dilakukan pemberian pakan uji sampai hari ke-60.

4) Feses ikan nila mulai dikumpulkan pada hari ke-8 dan pengumpulan feses

dilakukan selama 52 hari.

5) Pengumpulan feses dilakukan pada pagi hari dengan cara penyiponan.

6) Kemudian feses dimasukkan ke dalam botol film dan disimpan dalam freezer.

Wm = Wt - Wo

13

7) Feses yang telah terkumpul dikeringkan di dalam oven bersuhu 60 selama

24 jam.

8) Selanjutnya dilakukan analisis kandungan protein dan terhadap feses

yang dikeringkan (Takeuchi, 1982).

9) Pengukuran kadar dalam feses menggunakan spektrofotometer dengan

panjang gelombang 350 nm (Watanabe, 1988). Pengukuran kadar

dilakukan di Laboratorium Nutrisi, Institut Pertanian Bogor.

2.6. Analisis Data

Pengaruh perlakuan terhadap parameter pengamatan dianalisis dengan

menggunakan analisis ragam (Anova). Apabila hasil uji antar perlakuan berbeda

nyata maka akan dilakukan uji lanjut Duncan dengan selang kepercayaan 95%.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat kecernaan

dan pertumbuhan pada pakan buatan tanpa penambahan tepung biji lamtoro gung

pada ikan nila GIFT (Oreochromis sp) memberikan hasil berbeda nyata terhadap

kecernaan total sebesar 66,26% dan kecernaan protein sebesar 86,09% sertas

perumbuhan berat mutlak memberikan hasil tidak berbeda nyata sebesar 6,53 g.

4.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai kajian tingkat kecernaan

pakan buatan dengan penambahan proporsi tepung biji lamtoro dalam pakan

buatan pada spesies ikan yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, R., D.S Sjafei, M.F Rahardjo dan Sulistiono. 1992. Ikhtiologi.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. IPB

Affandi, D.S R., Sjafei, M.F Rahardjo dan Sulistiono. 2005. Fisiologi Ikan. IPB:

Bogor. dalam Siti Aslamyah. 2005. Frekuensi Pemberian Pakan Buatan

Berbasis Limbah untuk Produksi Kepiting Bakau Cangkang Lunak. Jurnal

Ilmu Kelautan dan Perikanan. Vol. 24

Afrianto, E dan Liviawaty, E. 2005. Pakan Ikan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

dalam Nadisa Theresia Putri. 2012. Aplikasi Bungkil Inti Sawit Melalui

Pemberian Enzim Rumen dan Fermentasi Sebagai Bahan Pakan Ikan Nila

BEST (Oreochromis niloticus). Jurnal Aquasains. Vol. 2

Amri, K dan Khairuman. 2005. Budidaya Ikan Nila secara Intensif (Cetakan

Keempat). PT Agromedia Pustaka. Jakarta Selatan. dalam Ega Centayana,

2014. Substitusi Tepung Kedelai dengan Tepung Biji Koro Pedang

(Canavalia ensiformis) Terhadap Pertumbuhan, Survival Rate dan

Efisiensi Pakan Ikan Nila Merah. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan.

Vol. 6

Cho, C.Y., C.B. Cowey, dan R. Wanatabe. 1985. Finfish Nutition in Asia :

Methodological approach research Centre. Ottawa. 154 pp. dalam

Selpiana, 2012. Kajian Tingkat Kecernaan Pakan Buatan yang Berbasis

Tepung Ikan Rucah pada Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus). e-

Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan. Vol. 1

Dedin F, et al. 2014. Isoloasi Biji Lamtoro Gung (Leucaena

leucocephala) Menggunakan Cairan Rumen Domba. UPN Veteran : Jawa

Timur. Jurnal Reka Pangan Vol.8

Djajasawaka, H.Y. 1985. Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta. 45 hal. dalam

Rina Iskandar, 2015. Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan Ikan Nila

(Oreochromis niloticusd) yang Diberi Pakan Buatan Berbasis Kiambang.

Jurnal ISSN Elektronik 2355-3545. Vol. 40

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air : Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta. 258 hal.

Effendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Penerbit Yayasan Pustaka Nusantara.

Yogyakarta. 163 hal.

27

Furuichi, M. 1988. Dietary Activity of Carbohydrates. In Fish nutition and.

Mariculture. Watanabe, T. Departement of Aquatic Biosciences Tokyo.

dalam Muhammad Marzuqi, 2009. Pengaruh Kadar Karohidrat Dalam

Pakan Terhadap Pertumbuhan, Efisiensi Pakan dan Aktivitas Enzim

Amilase pada Ikan Bandeng (Chanos chanos Forskal). [Tesis]

Gusrina, 2000. Membuat Pakan Ikan. Balai Pustaka, Jakarta.

Handayani, S. 2006. Studi efisiensi pemanfaatan karbohidrat pakan bagi

pertumbuhan ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac.) Sejalan dengan

Perubahan Enzim Pencernaan dan Insulin . Institute Pertanian Bogor.

Bogor

Junianto, 2003. Teknik Penanganan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta. dalam Ning

Prabandani, 2004. Komposisi Pakan Buatan Untuk Meningkatkan

Pertumbuhan dan Kandungan Protein Ikan Tawes (Puntius javanicus Blkr.).

Jurnal ISSN: 1411-321X. Vol. 7

Lovell, T. 1989. Nutrition and Feeding Fish. AVI Book.Van Nostrannd Reinold.

New York. dalam Ning Prabandani, 2004. Komposisi Pakan Buatan Untuk

Meningkatkan Pertumbuhan dan Kandungan Protein Ikan Tawes (Puntius

javanicus Blkr.). Jurnal ISSN: 1411-321X. Vol. 7

Maynard, L. A., J. K Loosly, H. F. Hintz dan R. G. Werner. 1979. Animal

Nutrition. 7th Ed, Tata McGraw Hill Publishing Company Limited, New

Delhi. Kiki Haetami. Evaluasi Kecernaan Tepung Azola dalam Ransum

Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum, CUVIER 1818). [Artikel

Ilmiah].

Mudjiman. A. 1984. Makanan Ikan. PT. Penebar Swadaya, Jakarta. dalam Martha

Aulia Mamora, 2009. Efisiensi Pakan Serta Kinerja Pertumbuhan Ikan

Bawal (Colossoma macropomum) dengan Pemberian Pakan Berbasis Meat

Bone Meal (MBM) dan Pakan Komersil. [Skripsi]

National Research Council [NRC]. 1993. Nutrient Reqruirements of Fish

Subcommittee on Fish Nutrition.National Research Council. National

Academies Press (USA). 124 pp. http://www.nap.edu/catalog/2115.html.

National Research Council [NRC] 1983. Nutrient Requirements of Warmwater

Fishes and Shellfishes. National Academy of Science Press, Washington

D.C. dala. Donny Juliandri, 2011. Pengaruh Jenis dan Waktu Pemberian

Pakan Terhadap Tingkat Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Kerapu

Macan (Epinephelus fuscogutattus) dalam Keramba Jaring Apung di Balai

Budidaya Laut Lampung. [Skripsi]

28

Piper, R. 2010. Fish Hatchery Management. www. Forgotten book. Org. Dikutip

pada tanggal 18 September 2016 pukul 15.00 WIB.

Rasoarahona, J.R.E., G. Barnathan, J.P. Bianchini, dan E.M. Gaydou. 2005.

Influence of season on the lipid content and fatty acid profiles of three

tilapia species (Oreochromis niloticus,O. macrovir and Tilapia rendalli)

from Madagascar. Jurnal Food Chemistry. Vol. 91

Steel GD, Torrie JH. 2001. Principles and Procedure of Statistics. A Biometrical

Approach, Mc Graq-Hill Inc. New York.

Takeuchi T. 1982. Laboratory Work-Chemical Evaluation Of Dietary Nutrients.

P. 179-233. In Watanabe T. (Ed): Fish Nutrition And Mariculture. Tokyo.

Departement Of Aquatic Biosciences Tokyo Univercity Of Fisheries.

JICA.

Takeuchi, T. 1988. Laboratory Work – Chemical evaluation of Dietary nutrients.

P. 179-233. In: Watanabe, T. (Ed). Fish Nutrition and Mariculture JICA

Textbook. The General Aquaculture Course. Kanagawa International

Fisheries Training Centre. Japan international Cooperation Agency

(JICA). 233 PP.

Watanabe, T. 1988. Fish nutrition and mariculture. JICA. The General

Aquaculture Course. Dept of Agriculture Bioscience. Tokyo University.

Webster, C. D., dan C. E. Lim. 2002. Nutrient requirements and feeding of finfish

for aquaculture. CABI Publishing, New York.

Wiadnya, D.G.R., H. Kartikaningsih, dan Y. Suryanti. 2000. Periode Pemberian

Pakan Yang Mengandung Kitin untuk Memacu Pertumbuhan dan Produksi

Ikan Gurame. Osphronemus gouramy. Lac. Jurnal Penelitian dan

Perikanan. Vol. 6.

Widowati et al, 1997.Tanaman Obat untuk Diabetes Melitus. Jakarta: pusat

penelitian dan pengembangan farmasi.

Wooton, R.J, M. Allen, dan S.J. Cole. 1980. Effect the body weight and

temperature on the maximum daily food consumption of Gasterosteus

aculeatus L.and Phoxinus phoxinus (L). Selecting and appropriate model.

Journal of Fish biology. Vol. 17

Zonneveld, N., E. A. Huisman dan J. H. Boon. 1991. Prinsip-Prinsip Budidaya

Ikan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. dalam Effendi, 2006. Pengaruh

Padat Penebaran Terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih

Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) Ukuran 2cm. Jurnal Akuakultur.

Vol. 5