kajian pustaka

7
http://belajartpsekarang.blogspot.com/p/media-handout.html http://teras-fisika.blogspot.com/2012/12/kajian-teori- handout.html http://queen0704.blogspot.com/2015/01/makalah-produksi-media- pembelajaran.html http://noviyuliapuspita.blogspot.com/2015/03/makalah-handout.html http://willybadawihardjono.blogspot.com/2013/03/belajar- mandiri.html Kajian pustaka 2.1 Handout 2.1.1 Definisi Handout Handout berasal dari bahasa Inggris yang berarti informasi, berita atau surat lembaran. Handout termasuk media cetak yang meliputi bahan-bahan yang disediakan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi belajar. Biasanya diambil dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan atau kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik.

Upload: citra-purnama-sitta

Post on 29-Sep-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pustaka

TRANSCRIPT

http://belajartpsekarang.blogspot.com/p/media-handout.htmlhttp://teras-fisika.blogspot.com/2012/12/kajian-teori-handout.htmlhttp://queen0704.blogspot.com/2015/01/makalah-produksi-media-pembelajaran.htmlhttp://noviyuliapuspita.blogspot.com/2015/03/makalah-handout.htmlhttp://willybadawihardjono.blogspot.com/2013/03/belajar-mandiri.html

Kajian pustaka2.1 Handout2.1.1 Definisi HandoutHandout berasal dari bahasa Inggris yang berarti informasi, berita atau surat lembaran. Handout termasuk media cetak yang meliputi bahan-bahan yang disediakan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi belajar. Biasanya diambil dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan atau kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik.Handout dibuat dengan rujukan untuk mempelancar dan memberikan bantuan informasi atau materi pembelajaran sebagai pegangan bagi peserta didik. Kemudian, ada juga yang mengartikan handout sebagai bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang pendidik untuk memperkaya pengetahuan peserta didik.2.1.2 Fungsi dan manfaat handouta.Fungsi handout sebagai pelengkap materi ajar. Meskipun pelengkap, tidak berartihandoutdapat dikembangkan begitu saja. Ada rambu-rambu yang harus diikuti jika kita ingin mendapatkanhandoutyang baik.b. Manfaat utamahandoutadalah melengkapi kekurangan materi, baik materi yang diberikan dalam buku teks maupun materi yang diberikan secara lisan. Handoutdapat berisi penjelasan singkat dan atau elaborasi tentang suatu materi bahasan, menjelaskan kaitan antartopik, memberi pertanyaan dan kegiatan pada para pembacanya, dan juga dapat memberikan umpan balik dan langkah tindak lanjut.2.1.3 Bentuk handoutBentuk handout dapat bervasiasi, diantaranya:a. Bentuk catatanHandout ini menyajikan konsep-konsep, prinsip, gagasan pokok tentang suatu topik yang akan dibahas.b. Bentuk diagramHandout ini merupakan suatu bagan, sketsa atau gambar, baik yang dilukis secara lengkap maupun yang belum lengkap.c. Bentuk catatan dan diagramHandout ini merupakan gabungan dari bentuk pertama dan kedua.2.1.4 Langkah penyusunan handoutHandout disusun atas dasar kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Dengan demikian maka penyusunan handout harus diturunkan dari kurikulum. Handout biasanya merupakan bahan tertulis tambahan yang dapat memperkaya pengetahuan peserta didik dalam belajar untuk mencapai kompetensinya.Langkah-langkah menyusun Handout adalah sebagai berikut:a. Melakukan analisis kurikulumb. Menentukan judul Handout, disesuaikan dengan kompetensi dasar dan materi pokok yang akan dipelajaric. Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisand. Menulis Handout dengan kalimat yang singkat, padat, jelase. Mengevaluasi hasil tulisan dengan cara dibaca ulang untuk menemukan kemungkinan adanya kekurangan-kekuranganf. Menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi Handout misalnya buku, internet, majalah, dan jurnal hasil penelitian.

2.2 Pendidikan karakterPendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana dalam menanamkan nila-nilai sehingga terinternalisasi dalam diri peserta didik yang mendorong dan mewujud dalam perilaku dan sikap yang baik, sedangkan menurut Lickona T adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.(Lickona.2009)Pendidikan karakter di sekolah adalahsistempenanaman karakterkepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai the deliberate use of all dimensions of school life to foster optimal character development. Dalampendidikan karakter sekolah, semua komponen (pemangku pendidikan) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga sekolah/lingkungan. Di samping itu, pendidikan karakter dimaknai sebagai suatu perilaku warga sekolah yang dalam menyelenggarakan pendidikan harus berkarakter. Dewasa ini banyak pihak menuntut peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan pendidikan karakter pada lembaga pendidikan formal. Tuntutan tersebut didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang, yakni meningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat, seperti perkelahian massal dan berbagai kasus dekadensi moral lainnya. Bahkan di kota-kota besar tertentu, gejala tersebut telah sampai pada taraf yang sangat meresahkan. Oleh karena itu, lembaga pendidikan formal sebagai wadah resmi pembinaan generasi muda diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalam pembentukan kepribadian peserta didik melalui peningkatan intensitas dankualitas pendidikan karakter.2.3 StoikiometriStoikiometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari katastoicheionyang berarti unsur danmetronyang berarti mengukur. Stoikiometri membahas tentang hubungan massa antarunsur dalam suatu senyawa (stoikiometri senyawa) dan antarzat dalam suatu reaksi (stoikiometri reaksi).Pengukuran massa dalam reaksi kimia dimulai olehAntoine Laurent Lavoisier(1743 1794) yang menemukan bahwa pada reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa (hukum kekekalan massa). SelanjutnyaJoseph Louis Proust(1754 1826) menemukan bahwa unsur-unsur membentuk senyawa dalam perbandingan tertentu (hukum perbandingan tetap). Selanjutnya dalam rangka menyusun teori atomnya,John Daltonmenemukan hukum dasar kimia yang ketiga, yang disebut hukum kelipatan perbandingan. Ketiga hukum tersebut merupakan dasar dari teori kimia yang pertama, yaitu teori atom yang dikemukakan oleh John Dalton sekitar tahun 1803. Menurut Dalton, setiap materi terdiri atas atom, unsur terdiri atas atom sejenis, sedangkan senyawa terdiri dari atom-atom yang berbeda dalam perbandingan tertentu. Namun demikian, Dalton belum dapat menentukan perbandingan atom-atom dalam senyawa (rumus kimia zat). Penetapan rumus kimia zat dapat dilakukan berkat penemuanGay LussacdanAvogadro. Setelah rumus kimia senyawa dapat ditentukan, maka perbandingan massa antaratom (Ar) maupun antarmolekul (Mr) dapat ditentukan. Pengetahuan tentang massa atom relatif dan rumus kimia senyawa merupakan dasar dari perhitungan kimia.

2.4 Belajar mandiriBelajar mandiri adalah belajar yang dilakukan oleh siswa secara bebas menentukan tujuan belajarnya, strategi belajarnya, merencanakan proses belajar, menggunakan sumber-sumber belajar yang dipilihnya, membuat keputusan dan melakukan kegiatan-kegiatan untuk tercapainya tujuan belajar. Belajar mandiri adalah cara belajar aktif dan partisipatif untuk mengembangkan diri masing-masing individu yang tidak terikat dengan kehadiran guru, pertemuan atau tatap muka di kelas, atau dengan kehadiran teman sekolah. Belajar mandiri merupakan belajar dalam pengembangan diri, ketrampilan dengan cara tersendiri. Peran guru sebagai fasilitator dan konsultan, guru bukan satu-satunya sumber ilmu, dan dapat menggunakan apa saja sebagai sumber dan media untuk belajar. Belajar mandiri membutuhkan motivasi, keuletan, keseriusan, kedisiplinan, tanggung jawab, kemauan, dan keingintahuan untuk berkembang dan maju dalam pengetahuan. Alvin Tovler, mengatakan Siapa yang banyak menguasai informasi, maka dialah yang menguasai dunia. Belajar mandiri artinya belajar yang bebas menentukan arah, rencana, sumber, dan keputusan untuk mencapai tujuan, bukan bebas dari aturan-aturan, baik aturan agama, Negara, adat atau masyarakat.