kajian penerapan good governance pada pusat … penerapan keterbukaan, profesional dan memegang...

97
KAJIAN PENERAPAN GOOD GOVERNANCE PADA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN Oleh ARSADI H24076020 PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

Upload: vunguyet

Post on 10-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KAJIAN PENERAPAN GOOD GOVERNANCE

PADA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

TANAMAN PANGAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

Oleh

ARSADI

H24076020

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

RINGKASAN

ARSADI, H24076020. Kajian Penerapan Good Governance Pada Pusat Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian. Dibawah bimbingan ABDUL

KOHAR IRWANTO

Good governance merupakan proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola pemerintahan dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja. Penerapan prinsip-prinsip Good Governance akan meningkatkan kinerja dengan cara penerapan keterbukaan, profesional dan memegang nilai moral yang tinggi dalam pengambilan keputusan untuk penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil, transparansi dan efisien, serta memberdayakan fungsi manajemen.

Puslitbangtan sebagai lembaga penelitian yang berfungsi sebagai penghasil inovasi teknologi tanaman pangan berupaya keras menerapkan good governance sebagai bagian dari tuntutan masyarakan akan tata pemerintahan yang baik, melalui berbagai pendekatan struktural dan prosedural. Namun dalam pelaksanaannya didapati fakta bahwa penerapan good governance di Puslitbang Tanaman Pangan belum dilaksanakan secara menyeluruh. Sehingga penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan belum sepenuhnya dilandaskan pada prinsip good governance.

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengidentifikasi upaya penerapan good governance di Puslitbang Tanaman Pangan dan (2) Untuk mendeskripsikan seberapa besar faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan good governance di Puslitbang Tanaman Pangan

Pengolahan data untuk penelitian ini menggunakan MS Excel 2003 yang compatible pada fitur MS Excel 2007 dan aplikasi program SPSS versi 15 untuk melakukan analisis statistik, data yang diolah meliputi data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan dan studi lapangan (kuesioner).

Hasil dari penelitian ini adalah terdapat lima unsur yang mempengaruhi penerapan good governance yaitu: kepemimpinan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, anggaran serta metode dan kebijakan pengendalian. Dari kelima unsur tersebut unsur kepemimpinan, sarana dan prasarana serta anggaran ternyata memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan unsur sumber daya manusia serta metode dan kebijakan pengendalian manajemen.

KAJIAN PENERAPAN GOOD GOVERNANCE

PADA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

TANAMAN PANGAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

SKRIPSI

Sebagai salah syarat untuk mendapatkan gelar

SARJANA EKONOMI

Pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

ARSADI

H24076020

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Judlu Skripsi : Kajian Penerapan Good Governance Pada Pusat

Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan

Kementerian Pertanian.

Nama : Arsadi

NIM : H24076020

Menyetujui

Pembimbing,

(Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, M.Sc)

NIP: 194912101978031002

Mengetahui :

Ketua Departemen,

(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc)

NIP: 196101231986011002

Tanggal Lulus :

v

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 31 Desember 1972, penulis merupakan

anak terakhir dari 7 bersaudara pasangan Bapak Arsin (Alm) dan Ibu Rochani (Alm).

Penulis menyelesaikan Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Curug Bogor

lulus pada tahun 1982, kemudian melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Tarbiyatus

Shibyan Kayumanis Bogor Lulus pada tahun 1987. Tahun 1994 Penulis lulus Sekolah

Menengah Atas di SMA PGRI-4 Bogor.

Pada tahun 2001 Penulis melanjutkan ke Diploma III Jurusan Kearsipan Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta sebagai peserta tugas belajar Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian dan lulus pada tahun 2004. Tahun 2007 penulis

melanjutkan ke Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor sebagai peserta Tugas

Belajar dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Saat ini penulis bekerja di Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan

Kementerian Pertanian Republik Indonesia sejak tahun 1989.

vi

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT penulis telah menyelesaikan

skripsi ini sesuai dengan arahan dosen pembimbing. Skripsi ini berjudul Kajian

Penerapan Good Governance Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan

yang mencoba mengamati upaya yang dilakukan dalam rangka penerapan good

governance.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif dan statistik yang

dimaksudkan untuk mengetahui hubungan serta sejauh mana upaya yang dilakukan

dalam penerapan good governance tersebut.

Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas

segala bantuan yang diberikan oleh semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian ini

khususnya pimpinan dan staf di lingkungan kantor Pusat Penelitian dan Pengembangan

Tanaman Pangan.

Skripsi ini jauh dari sempurna, baik dalam kajian teoritis maupun substansi

materi, penulis sadar akan hal tersebut. Selanjutnya sebagai bahan kajian dalam bidang

yang sejenis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan dan

penyempurnaan penerapan Good Governance di Puslitbang Tanaman Pangan.

Bogor, April 2011

Penulis

vii

DAFTAR ISI

Halaman RINGKASAN

RIWAYAT HIDUP .................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................................... vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiii

I. PENDAHULUAN ..................................................................................................1 1.1. Latar Belakang .............................................................................................1 1.2. Perumusan Masalah ....................................................................................3 1.3. Tujuan Penelitian. ........................................................................................3

1.4. Manfaat Penelitian ...............................................................................3 1.5. Batasan Penelitian ........................................................................................4

II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................5 2.1. Governance (Pemerintahan atau Kepemerintahan) .....................................5 2.2. Unsur-Unsur Good Governance...................................................................7 2.3. Implementasi Prinsip Good Governance .....................................................9 2.4. Upaya Penerapan Good Governance ...........................................................9

2.4.1. Akuntabilitas .....................................................................................9 2.4.2. Kinerja Organisasi ............................................................................11

2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Upaya Penerapan Good Governance 13 2.6. Penelitian Terdahulu ...................................................................................17

III. METODE PENELITIAN ..................................................................................18 3.1. Kerangka Pemikiran ...................................................................................18 3.2. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian ....................................................20 3.3. Metode Penelitian .......................................................................................20 3.4. Metode Pengumpulan Data .........................................................................20 3.5. Populasi dan Sampel ...................................................................................21 3.6. Variabel Pebelitian ......................................................................................21 3.7. Instrumen Penelitian dan Pengukurannya ...................................................21 3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas ......................................................................22

3.8.1 Uji Validitas .......................................................................................22 3.8.2 Uji Reliabilitas ...................................................................................22

3.9. Pengolahan dan Analisis Data .....................................................................23 3.9.1 Pengolahan Data ................................................................................23 3.9.2 Analisis Data ......................................................................................23

viii

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................................25 4.1. Gambaran Umum Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan 25

4.1.1 Sejarah Singkat Puslitbang Tanaman Pangan ....................................25 4.1.2 Organisasi Puslitbang Tanaman Pangan ............................................26

4.2. Upaya Penerapan Good Governance di Puslitbang Tanaman Pangan ........28 4.2.1 Akuntabilitas ......................................................................................28 4.2.2 KinerjaOrganisasi ..............................................................................33

4.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Good Governance ............36 4.3.1 Kepemimpinan .................................................................................36 4.3.2 Sumber Daya Manusia .....................................................................37 4.3.3 Sarana dan Prasarana .........................................................................37 4.3.4 Sumber Dana/Anggaran ....................................................................38 4.3.5 Metode Kerja dan Kebijakan Pengendalian Manajemen ..................38

4.4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................................39 4.5. Analisis Ddeskriptif Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap GG .......41 4.6. Analisis Deskriptif Penerapan Good Governance .......................................44 4.7. Analisis Statistik ..........................................................................................45 4.8. Upaya Penerapan Good Governance ..........................................................49

KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................50 A. Kesimpulan ...................................................................................................50 B. Saran ..............................................................................................................50

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................52

LAMPIRAN ...............................................................................................................54

ix

DAFTAR TABEL No. Halaman.

1. Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi…... …………. 24 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X1 Kepemimpinan …………. 39 3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X2 SDM ……………………. 39 4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X3 Sarana Prasarana ………... 39 5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X4 Anggaran ……………….. 40 6. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X5 Metode Kebijakan ……… 40 7. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Y Good Governance ………... 41 8. Tanggapan Responden Mengenai Kepemimpinan ………………………… 41 9. Tanggapan Responden Mengenai SDM …………………………………… 42

10. Tanggapan Responden Mengenai Sarana ……… …………………….…. 42 11. Tanggapan Responden Mengenai Anggaran …… ………………………… 43 12. Tanggapan Responden Mengenai Metode Pengendalian Manajemen ……. 43 13. Tanggapan Responden Mengenai Akuntabilitas dan Kinerja……….……... 44 14. Ringkasan Analisis Regresi Sederhana Kepemimpinan Terhadap GG …… 45 15. Ringkasan Analisis Regresi Sederhana SDM Terhadap GG ……………… 45 16. Ringkasan Analisis Regresi Sederhana Sarana Terhadap GG ………..…… 46 17. Ringkasan Analisis Regresi Sederhana Anggaran Terhadap GG ………..… 47 18. Ringkasan Analisis Regresi Sederhana MPM Terhadap GG ……………… 47 19. Ringkasan Analisis Regresi Berganda antara Kepemimpinan, SDM,

Sarana, Anggara dan Metode Pengendalian Manajemen Terhadap GG…… 48 20. Rekapitulasi Pernyataan Responden terhadap Variabel Faktor-Faktor yang

mempengaruhi penerapan GG……………………………….........………. 49 21. Rekapitulasi Pernyataan Responden Terhadap Variabel GG……….. ……. 50

x

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman. 1. Kerangka Pikir Penelitian .................................................................... ..... 19 2. Struktur Organisasi Puslitbang Tanaman Pangan………………………… 26

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman.

1. Halaman Permohonan Kuesioner .......................................……………… 54 2. Daftar Pertanyaan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Good Governance. 55 3. Daftar Pertanyaan Penerapan Good Governance ........................................ 57 4. Ringkasan Analisis Regresi Kepemimpinan (X1) terhadap Good

Governance (Y)………………………………………….……………………….. 58 5. Ringkasan Analisis Regresi Sumber Daya Manusia (X2) terhadap

Good Governance (Y) .............……………………………....................... 59 6. Ringkasan Analisis Regresi Sarana dan Prasarana (X3) terhadap

Good Governance (Y).................................................................................. 60 7. Ringkasan Analisis Regresi Sumber Dara (Anggaran) (X4) terhadap

Good Governance (Y) …………………………..……………………………… 61 8. Ringkasan Analisis Regresi Metode dan Kebijakan Pengendalian

Manajemen (X5) terhadap Good Governance (Y)…………………………. 62 9. Ringkasan Analisis Regresi Berganda Variabel X1, X2, X3, X4, X5

terhadap Good Governance (Y) …………........................................……… 63 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan …………………………… 64 11. Definisi Operasional Variabel ……………………………………………. 65 12. Rekapitulasi Pernyataan Responden Terhadap Variabel X dan Y ……….. 67 13. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepemimpinan….. 69 14. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel SDM …………….. 71 15. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel Sarana …………… 73 16. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel Anggaran ………… 75 17. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel Metode…………… 77 18. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel GG ………………. 79 19. Alur Pikir Study ………………………………………………………….. 81 20. Diagram Sebab Akibat……………………………………………………. 82

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemerintah Pusat maupun Daerah di Indonesia setelah memasuki era reformasi,

dihadapkan pada kenyataan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kinerja

pemerintah. Oleh karena itu, tidak dapat dihindari bahwasannya pemerintah perlu

melakukan perubahan dan pembenahan manajemen pemerintahannya. Perubahan dan

pembenahan yang dimaksud akan terwujud jika pemerintah dalam menjalankan

pemerintahannya dengan paradigma baru manajemen pemerintahannya. Artinya jika selama

ini pemerintahan belum sepenuhnya memperdulikan kepentingan dan kebutuhan

masyarakat, maka dalam era baru manajemen pemerintahan ini menjadi obyek sekaligus

subyek manajemen pemerintahan.

Di sisi lain, dengan adanya tuntutan untuk terwujudnya tata kelola kepemerintahan

yang baik yang selanjutnya disebut good governance (GG), pemerintah kembali dituntut

untuk mampu menata kembali pola-pola kerja yang dilakukan selama ini. Dengan kata lain,

tuntutan untuk terwujudnya pemerintahan yang baik ini, pemerintah diharapkan mampu

menjaga sinergitas dengan komponen pemerintahan lainnya, yaitu masyarakat dan dunia

usaha. Oleh karena itu, pemerintah (government/state) dalam menjalankan aktivitas

pemerintahannya dituntut untuk selalu transparan dan akuntabel.

Reformasi ini diartikan sebagai reformasi yang menyeluruh diberbagai aspek

kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, seperti politik, hukum, ekonomi, sosial,

dan budaya. Semangat reformasi telah mewarnai pendayagunaan aparatur negara dengan

tuntutan untuk mewujudkan administrasi yang mampu mendukung kelancaran dan

keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan negara, dengan

mempraktekan prinsip-prinsip good governance. Selain itu, masyarakat menuntut agar

pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam menanggulangi korupsi.

Kolusi dan nepotisme (KKN) sehingga tercipta pemerintahan yang bersih dan mampu

menyediakan public goods and services.

Proses penyelenggaraan kekuasaan negara dalam melakukan penyediaan public

goods and services disebut governance (kepemerintahan atau pemerintahan) sedang praktek

2

terbaiknya disebut tata kelola kepemerintahan yang baik. Agar good governance menjadi

kenyataan dan sukses, dibutuhkan komitmen dari semua pihak pemerintah dan masyarakat.

Good governance yang efektif menuntut adanya koordinasi dan integritas yang baik,

profesionalisme, etos kerja dan moral yang tinggi.

Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan

aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka

ini, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,

dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat terukur dalam

akuntabilitas publik.

Akuntabilitas dalam prinsip good governance berarti setiap kegiatan dan hasil akhir

dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Untuk aparatur pemerintah akuntabilitas

didasarkan pada klasifikasi tanggungjawab manajerial pada tiap tingkatan. Masing-masing

individu pada tiap jajaran aparatur bertanggungjawab atas setiap kegiatan yang dilaksanakan

pada bagiannya. Konsep inilah yang membedakan adanya kegiatan-kegiatan yang terkendali

(controllable activities) dan kegiatan yang tidak terkendali (uncontrollable activities).

Kegiatan yang terkendali merupakan kegiatan yang secara nyata dapat dikendalikan oleh

seseorang atau suatu pihak, ini berarti kegiatan tersebut benar-benar direncanakan,

dilaksanakan dan hasilnya dinilai oleh pihak yang berwenang. Dalam birokrasi pemerintah,

akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi

pemerintah tersebut untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan

pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan.

Dalam kaitannya dengan akuntabilitas Puslitbang Tanaman Pangan melakukan

pertanggungjawaban terhadap seluruh kegiatannya melalui instrumen Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Hasil akhir dari seluruh kegiatan yang berlangsung

selama periode waktu tertentu dipertanggungjawabkan kepada para pihak yang melakukan

pemeriksaan baik unsur internal (Inspektorat Jendeal) maupun eksternal (Badan Pemeriksa

Keuangan).

3

Penerapan good governance di Puslitbangtan masih terdapat kelemahan yang cukup

mendasar terutama dari aspek operasional seperti :

1. Proses penyusunan rencana pembiayaan kegiatan tidak dilakukan perhitungan yang

cermat terhadap jenis dan tipe kegiatan yang menjadi prioritas atau kegiatan yang

bersifat rutin, akibatnya penyerapan beberapa jenis belanja menjadi rendah.

2. Untuk jenis pengadaan barang dan jasa metode e-procurement belum dilaksanakan

secara optimal, hal tersebut memungkinkan terjadinya KKN.

3. Proses perencanaan kegiatan yang dananya bersumber dari hibah dari IPNI Malaysia

tidak dilakukan perlakuan secara wajar dari sisi pencatatan administratif keuangan,

akibatanya terjadi kesulitan perekaman data kegiatan kerjasama terutama dalam

penysunan laporan keuangan.

4. Sumber Daya Manusia (SDM) diantaranya yang menangani database kurang memadai

kemampuannya terutama untuk menangani tugas-tugas teknis sehingga menyulitkan saat

terjadi permintaan terhadap jenis data tertentu. Hal itu disebabkan karena untuk jenis

pekerjaan tertentu yang membutuhkan kemampuan teknis tinggi tidak ditangani oleh

orang yang mempunyai kualifikasi dalam bidang itu.

1.2. Perumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang maka perumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi penerapan good governance serta.

2. Bagaimana upaya yang dilakukan.

1.3. Tujuan Penelitian.

1. Mengidentifikasi upaya penerapan good governance di Puslitbang Tanaman Pangan

2. Menganalisis seberapa besar faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan good

governance di Puslitbang Tanaman Pangan.

1.4. Manfaat Penelitian.

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Memberikan kontribusi pemikiran bagi Puslitbang Tanaman Pangan untuk perbaikan

penerapan good governance.

2. Dari aspek akademis sebagai bahan masukan bagi penelitian sejenis.

4

1.5. Batasan Penelitian.

Puslitbang Tanaman Pangan sebagai organisasi pemerintahan telah melaksanakan good

governance (GG), namun dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa unsur yang belum

tercapai terutama dari aspek kepemimpinan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana,

anggaran, metode kerja dan kebijakan pengendalian manajemen. Penelitian ini memfokuskan

pada penerapan good governance sebagai variabel terikat (Y) dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya sebagai variabel bebas (X). Variabel terikat (Y) terdiri dari sub variabel

akuntabilitas (Y1) dan kinerja organisasi (Y2). Sedangkan variabel bebas (X) akan dianalisa dari

aspek operasional dengan sub variabel kepemimpinan (X1), SDM (X2), sarana prasarana (X3),

anggaran (X4), metode kerja dan kebijakan pengendalian manajemen (X5). Variabel-variabel

akan dianalisis menyangkut ada tidaknya serta seberapa besar hubungan antara penerapan GG

(Y) dengan faktor faktor yang mempengaruhi (X).

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Governance (Pemerintahan atau Kepemerintahan)

Tjokromidjojo (2000) menyatakan bahwa governance artinya adalah memerintah,

menguasai, mengurus. Governance, yang diterjemahkan menjadi tata pemerintahan adalah

penggunaan wewenang ekonomi, politik dan administrasi gun mengelola urusan-urusan negara

pada semua tingkat. Tata pemerintahan mencakup seluruh mekanisme, proses dan lembaga-

lembaga dimana warg dan kelompok-kelompok msyarakat mengutarakan kepentingan mereka,

menggunakan hak hukum, emmenuhi kewajiban dan menjembatani perbedaan-perbedaan

diantara mereka (UNDP : 2003 : 23)

Tuntutan masyarakat untuk mewujudkan good governance pada sektor pemerintah

sudah merupakan keharusan yang tidak bisa ditunda-tunda lagi, karena saat ini sudah meningkat

kesadaran bernegara dikalangan masyarakat. pada masa reformasi ini masyarakat dimungkinkan

untuk mengeluarkan aspirasinya, sehingga tuntutan tersebut semakin jelas ke permukaan. Hal

tersebut diakibatkan tingkat kepercayaan masyarakat terutama kepada Pemerintah sudah berada

pada titik yang mengkhawatirkan.

Alasan yang paling utama terhadap ketidak percayaan rakyat kepada pemerintah, adalah

dengan ketidak efisienan pemerintah dalam penggunaan uang, penghamburan uang yang terjadi

untuk pembelanjaan yang tidak semestinya. Oleh karenanya pemerintah harus berupaya sekuat

tenaga untuk mengembalikan kepercayaan rakyat yang telah hilang itu, reformasi disemua lini

organisasi pemerintah harus segera dilakukan. ditambah dengan adanya tekanan arus globalisasi

saat ini yang membuat dunia tanpa batas lagi, hubungan organisasi tidak terbatas hanya dalam

satu negara tetapi antar negara dan bangsa. Dengan demikian, agar tidak tergantung oleh negara

maju dan tertindas oleh arus globalisasi tersebut, pemerintah Indonesia harus segera membenahi

dirinya dengan melakukan reformasi total dibidang administrasi dan aparaturnya.

Reformasi total di tubuh organisasi pemerintah merupakan upaya untuk menciptakan

good governance, seperti yang didambakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia dengan

melibatkan semua pelaku tata pemerintahan. Banyak orang awam yang belum dapat

membedakan perbedaan pengertian governance dengan Government, arti secara harfiah

governance adalah tata pemerintahan, sedangkan government adalah pemerintah.

6

Terdapat bentuk ketentuan tugas dan kewenangan didalam governance atau tata

pemerintahan itu, ada manajer dan para birokrat yang mengelola tata pemerintahan tersebut.

Dan semuanya itu disebut publik, tapi hanya sebagian dari semua itu merupakan Pemerintahan.

Jadi jelas, bahwa government atau pemerintah hanya bagian dari governance atau tata

pemerintahan.

Pengertian tata kelola kepemerintahan (governance) di dalam suatu negara menurut

UNDP (UNDP Global Intranet, 2003), adalah :

“Tata kelola dapat dilihat sebagai pelaksanaan otoritas ekonomi, politik dan administratif untuk mengelola urusan negara di semua tingkatan. Ini terdiri dari mekanisme, proses dan melalui lembaga-lembaga yang warga negara dan kelompok mengartikulasikan kepentingan mereka, menggunakan hak hukum mereka, memenuhi kewajiban mereka dan menengahi perbedaan”

Dari definisi tersebut memperlihatkan bahwa governance mempunyai tiga kaki (three

legs), yaitu : economic, political dan administrative. Economic governance, termasuk proses

pembuatan keputusan yang mempengaruhi semua aktifitas ekonomi negara dan hubungannya

dengan kegiatan ekonomi lainnya. Political governance, adalah proses pembuatan keputusan

untuk merumuskan kebijakan. Administrative governance, merupakan pelaksanaan sistem

kebijakan. Dengan mencakup ketiganya, good governance menetapkan proses-proses dan

struktur yang menuntun hubungan politik dan sosio-ekonomi (UNDP Global Intranet, 2003).

Dari penjelasan tersebut, maka pelaksanaan tata pemerintahan (governance) mencakup

tiga pilar utama (domain), yakni sektor pemerintahan (state); sektor swasta (private sector-

pelaku bisnis); dan masyarakat umum (civil society). Ketiga domain tersebut barada didalam

pergaulan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Sektor pemerintah lebih banyak

memainkan peranan sebagai pembuat kebijakan, pengendalian dan pengawasan. Sektor swasta

lebih banyak berkecimpung dan menjadi penggerak aktivitas dibidang ekonomi. Sedangkan

masyarakat umum merupakan obyek sekaligus subyek dari sektor pemerintah maupun sektor

swasta, karena di dalam masyarakatlah terjadi interaksi dibidang politik, ekonomi, maupun

sosial budaya (Wasistiono, 2002:31).

Ketiga domain tersebut merupakan jaringan kerja dari kegiatan yang mencakup ruang

lingkup yang luas dari organisasi publik – yaitu organisasi pemerintah, non-pemerintah,

organisasi yang berorientasi profit, non-profit, organisasi negara dan organisasi partai politik.

Jadi domain dari tata pemerintahan sangat luas. Kesinergian dari jaringan kerja semua pihak

yang berada didalam domain tata kelola pemerintahan (governance) tersebut akan menciptakan

7

kinerja yang baik, sehingga pada akhirnya akan mewujudkan harapan semua pihak, yakni Tata

Pemerintahan yang baik (good governance). Hal tersebut merupakan perwujudan dari kondisi

penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan

dengan demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi yang

langka, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin

anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya kewiraswastaan (Biro

Organisasi Departemen dalam Negeri, 2001). Kondisi Tata Pemerintahan yang baik (good

governance) dapat terwujud, apabila kesinergian kinerja para pelaku Tata Pemerintahan telah

melaksanakan unsur-unsur atau karakteristik good governance dengan baik.

2.2. Unsur-Unsur Good Governance

Unsur utama good governance yaitu partisipasi, supremasi hukum dan transparansi.

Dalam pelaksanaannya ketiganya merupakan aspek-aspek yang dapat menjadi indikator

dari penerapan good governance untuk setiap entitas pengelolaan kegiatan suatu organisasi.

Pelaksanaan kegiatan suatu organisasi Pemerintah dianggap akuntabel, apabila melibatkan

peran serta atau partisipasi masyarakat dalam setiap tahap pelaksanaannya. Disamping itu,

dalam proses penyusunan dan pelaksanaan kegiatan seharusnya disertai dengan

semangat penegakan hukum yang berlaku. Serta terbuka (Transparan) dalam pelaksanaan

program-program yang berkaitan dengan kebijakan publik. (Wasistiono, 2002).

Adapun unsur-unsur good governance menurut United Nation of Development

Programme (UNDP Policy document, (UNDP Global Intranet, 2003 dan di dalam Partnership

for governance reform, 1997) adalah :

1. Partisipasi, semua pria dan wanita mempunyai suara dalam pengambilan keputusan, baik

secara langsung maupun melalui lembaga-lembaga perwakilan yang sah yang mewakili

kepentingan mereka. Partisipasi menyeluruh tersebut dibangun berdasarkan kebebasan

berkumpul dan mengungkapkan pendapat, serta kapasitas untuk berpartisipasi secara

konstruktif.

2. Supremasi hukum. Kerangka hukum harus adil dan diberlakukan tanpa pandang bulu,

terutama hukum-hukum yang menyangkut hak azasi manusia.

3. Transparansi, transparansi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas. Seluruh proses

Pemerintahan, lembaga-lembaga dan informasi perlu dapat diakses oleh pihak-pihak yang

8

berkepentingan dan informasi yang tersedia harus memadai agar dapat dimengerti dan

dipantau.

4. Cepat tanggap, lembaga-lembaga dan seluruh proses Pemerintahan harus berusaha melayani

semua pihak yang berkepentingan.

5. Membangun konsensus, Tata pemerintahan yang baik menjembatani kepentingan yang

berbeda demi terbangunnya suatu konsensus menyeluruh dalam hal apa yang terbaik bagi

kelompok-kelompok masyarakat, dan bila mungkin, konsensus dalam hal kebijakan-

kebijakan dan prosedur-prosedur.

6. Kesetaraan, semua pria dan wanita mempunyai kesempatan memperbaiki atau

mempertahankan kesejehateraan mereka.

7. Efektif dan efisien, proses Pemerintahan dan lembaga-lembaga membuahkan hasil sesua

kebutuhan warga masyarakat dan dengan menggunakan sumber-sumber daya yang ada

seoptimal mungkin.

8. Akuntabilitas atau bertanggung jawab, para pengambil keputusan di Pemerintah, sektor

swasta dan organisasi-organisasi masyarakat bertanggung jawab baik kepada masyarakat

maupun kepada lembagalembaga yang berkepntingan. Bentuk pertanggung-jawaban

tergantung dari jenis organisasi yang bersangkutan dan dari apakah keputusan organisasi

tersebut bersifat ke dalam atau keluar.

9. Visi Strategis, para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang luas dan jauh

kedepan atas Tata Pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia, serta kepekaan akan

aa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan perkembangan tersebut. Selain itu mereka juga

harus memiliki pemahaman atas kompleksitas kesejahteraan, sosial dan budaya yang

menjadi dasar bagi perspektif tersebut.

Dilihat dari uraian unsur-unsur Tata Pemerintahan yang baik tersebut, tampak bahwa

kesembilan unsur dimaksud saling memperkuat dan tidak dapat berdiri sendiri. Setiap unsur

dapat mempengaruhi unsur lainnya, seperti unsur akuntabilitas akan berhasil ditegakkan apabila

unsur-unsur lainnya seperti partisipasi, transparansi dan penegakan hukum telah benar-benar

dilaksanakan dengan baik. Dengan kata lain, akuntabilitas kinerja suatu organisasi

penyelenggara negara merupakan hal yang terpenting menuju Tata Pemerintahan yang baik.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa wujud good governance adalah penyelenggaraan

negara yang solid dan bertanggung jawab, serta efisien dan efektif dengan menjaga kesinergian

interaktif yang konstruktif diantara domain-domain negara, sektor swasta dan masyarakat. Oleh

9

karena good governance meliputi sistem administrasi negara, maka upaya mewujudkan good

governance atau Tata Pemerintahan yang baik juga merupakan upaya melakukan

penyempurnaan pada sistem administrasi negara yang berlaku pada suatu negara secara

menyeluruh.

2.3. Impementasi Prinsip Good Governance

Good governance merupakan proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan

dan mengelola pemerintahan serta urusan-urusan publik dalam rangka meningkatkan

akuntabilitas dan kinerja organisasi pemerintah. Akutabilitas dapat diukur secara kualitatif

berdasarkan audit yang dilakukan secara internal maupun eksternal sedangkan dan kinerja

organisasi pemerintah dapat diukur secara kuantitatif berdasarkan capaian kinerja sesuai target

yang ditetapkan. Secara garis besar, penerapan prinsip-prinsip Good Governance akan

meningkatkan akuntabilitas dan kinerja dengan cara penerapan keterbukaan, profesional dan

memegang nilai moral yang tinggi dalam pengambilan keputusan. Prinsip-prinsip tersebut dapat

diuraikan lebih lanjut:

1. Meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan

adil

2. Mendorong pengelolaan pemerintahan secara profesional, transparansi dan efisien, serta

memberdayakan fungsi manajemen.

3. Mendorong manajemen dalam proses pengambilan keputusan dan menjalakan tindakan

dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan

yang berlaku serta kesadaran akan adanya tanggung jawab.

2.4. Upaya Penerapan Good Governance

2.4.1. Akuntabilitas

Penerapan good governance di Indonesia sesuai dengan UU No.28 Tahun 1999 pada

pasal 3 menyebutkan bahwa asas-asas umum penyenggaraan negara meliputi asas kepastian

hukum, asas tertib penyelenggaraan negara, asas kepentingan hukum, asas keterbukaan, asas

proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas akuntabilitas.

Selanjutnya menurut penjelasan pasal 3 dinyatakan bahwa :------ Yang dimaksud dengan

asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari

kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau

10

rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan yang berlaku.

Akuntabilitas dalam bidang keuangan ditandai dengan lahirnya paket undang-undang

dalam pengelolaan keuangan negara memberikan wewenang yang lebih besar kepada

departemen teknis/lembaga sehingga menuntut tanggung jawab pengguna anggaran dalam

meningkatkan akuntabilitas dalam pelaksanaan anggaran (Nasution dalam Soefihara, 2005).

Penerapan akuntabilitas organisasi yang merupakan salah satu prinsip good governance

sebagai wujud pertanggungjawaban terhadapa masyarakat. Secara harfiah akuntabilitas

(accountability) dapat diartikan sebagai “pertanggungjawaban”. Namun penerjemahan secara

sederhana ini dapat mengaburkan arti dari kata accountability itu sendiri bila telah dikaitkan

dengan pengertian akuntansi dan manajemen. Governmental Accounting Standard Board

(GASB) yang dikutip dari Bastian (2001) mendefinisikan istilah accountability sebagai “the

requirment for government to answer to the citizenry-to justify the raising of public resources

and the purpose for which they are used”.

Budiardjo (2002) mendefinisikan akuntabilitas sebagai “pertanggungjawaban pihak

yang diberi mandate untuk memerintah kepada mereka yang memberi mandat. Akuntabilitas

bermakna pertanggungjawaban dengan menciptakan pengawasan melalui distribusi kekuasaan

pada berbagai lembaga pemerintah sehingga mengurangi penumpukan kekuasaan pada berbagai

lembaga pemerintah sehingga mengurangi penumpukan kekuasaan sekaligus menciptakan

kondisi saling mengawasi (checks and balances system).

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau menjawab

dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu

organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau

pertanggungjawaban, (LAN RI,1999).

Upaya penerapan akuntabilitas pada instansi pemerintah yang merupakan elemen kunci

dalam implementasi good governance yaitu dengan diberlakukannya Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (AKIP) sedangkan alat ukurnya berupa Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP) sesuai dengan Inpres No.7/1999. Menurut LAN RI 2000, Lakip

adalah media pertanggung jawaban yang isinya juga mencakup perencanaan strategis (Renstra)

dan kinerja.

11

Dalam penelitian ini akan dibahas beberapa indikator pencapaian kinerja organisasi

Puslitbang Tanaman Pangan dalam upaya menerapkan good governance dengan cara mengukur

indikator sebagai berikut :

1. Implementasi mekanisme sistem akuntabilitas

- Pemisahan fungsi rutin dan fungsi fungsonal

2. Transparansi kegiatan

- Transparansi dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)

3. Perencanaan serta strategi berorientasi output dan

- Renstra dengan output manajemen, penelitian dan pengembangan.

4. Strategi langkah dalam pelaksanaan kegiatan.\

- Strategi program penelitian dan non penelitian.

2.4.2. Kinerja Organisasi

Organisasi adalah suatu kesatuan sosial dari sekelompok manusia, yang saling

berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota organisasi memiliki fungsi dan

tugasnya masing-masing, yang sebagai suatu kesatuan mempunyai tujuan tertentu dan

mempunyai batas-batas yang jelas,sehingga bias dipisahkan secara tegas dari lingkungannya.

(Lubis & Huseini,1987).

Kinerja organisasi yang tinggi adalah suatu kesatuan dari tenaga kerja yang

memproduksi barang dan jasa yang diiinginkan pada kualitas yang leboih tinggi dengan

penggunaan sumber daya yang sama atau lebih sedikit. Produktivitas dan kualitas mereka

meningkat secara berkesinambungan dari hari ke hari, minggu ke minggu dan tahun ke tahun,

membawa kepada pencapaian misi mereka (organisasi).

Komponen yang dapat diketahui dari pengertian kinerja organisasi di atas antara lain :

a. Keterlibatan seluruh komponen organisasi yang akan menghasilkan kinerja yang baik.

b. Kerja sama harus terjalin agar organisasi dapat menyelenggarakan interaksi lintas lintas

sector (sector publik dan sector privat).

c. Pencapaian misi organisasi adalah tujuan setiap organisasi.

d. Daya saing yang tinggi ditandai dengan tetap eksisnya organisasi tersebut dari waktu ke

waktu.

e. Dinamis dalam pengembangan organisasi yaitu kesinambungan dalam pengembangan

organisasi.

12

Menurut Osborne and Gaebler (1995) kinerja organisasi publik harus memenuhi

beberapa indikator yaitu :

a) Produktivitas : Sistem organisasi harus memberikan pelayanan mudah, tepat waktu, akurat

dan memperhatikan efektivitas dalam memberikan informasi yang dibutuhkan.

b) Responsivitas : Kesanggupan sistem organisasi untuk membantu dan memberikan pelayanan

secara cepat dan tepat serta tanggap terhadap keinginan dan harapan pengguna sistem

tersebut.

c) Responsibilitas : Kemampuan sistem organisasi tersebut untuk memberikan pelayanan yang

terpercaya dan sesuai dengan yang dijanjikan serta bertanggungjawab.

d) Akuntabilitas : Hasil informasi dari sistem organisasi tersebut harus mampu memberikan

hasil yang dapat dipercaya dan bertanggungjawab serta dapat digunakan oleh pihak-pihak

yang berkepentingan.

Dalam penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa indikator yang ada di Puslitbang

Tanaman Pangan akan dilihat dari aspek dibawah ini :

1. Pertanggung jawaban dalam pelaksanaan pekerjaan

- Pertanggung jawaban kegiatan Penelitian

- Pertanggung jawaban kegiatan Struktural

2. Keterbukaan informasi

- Akses informasi bagi pengguna (user) yang hendak memanfaatkan informasi hasil-hasil

penelitian

3. Dasar hukum pelaksanaan

- Landasan hukum pelaksanaan kegiatan mencakup pengelolaan SDM, Aset, Anggaran,

Program, Evaluasi dan Monitoring serta Publikasi dan Pendayagunaan Hasil Penelitian

4. Pelayanan masyarakat

- Pelayanan informasi mencakup penelusuran kepustakaan, akses website serta berbagai

publikasi hasil penelitian

5. Kebebasan berpartisipasi

- Pertemuan rutin antara unsur manajemen dengan karyawan

- Mengemukanan pendapat

6. Hasil Sesuai terget yang diharapkan

- Bidang Penelitian (varietas, sistem mutu laboratorium)

- Bidang struktural (SDM yang ideal, realisasi anggaran, realisasi fisik)

13

2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Upaya Penerapan Good Governance

Bintoro (2000) mengemukakan bahwa perkembangan kearah good governance bisa

dilihat dari perkembangan ilmu urusan administrasi pemerintah tentang bagaimana mengurus

suatu pemerintahan yang baik, kepegawaian negeri yang efisien dan efektif, perumusan tujuan

pemerintahan, kepemimpinan dan penggerakan aparatur pengawasan dan sebagainya. Dari

pandangan ini dapat dikatakan bahwa good governance erat kaitannya dengan kepemimpinan

dan pendayagunaan seluruh sumber daya yang dimiliki organisasi secara efektif dan efisien

ditunjang dengan kemampuan penyelenggaraan administrasi yang terintegrasi.

Pengertian sumber daya sebagai faktor yang berpengaruh dalam penerapan good

governance meliputi 1) Kepemimpinan, 2) sumber daya manusia, 3) sarana dan prasarana, 4)

anggaran, 5) metode kerja kebijakan dan pengendalian manajemen. Artinya kepemimpinan dan

sumber daya organisasi mempengaruhi secara langsung dalam upaya penerapan good

governance yang diimplementasikan melalui sistem akuntabilitas.

1) Kepemimpinan

Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk

mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang

untuk memberikan manfaat individu dan organisasi. Para pemimpin dapat menggunakan bentuk-

bentuk kekuasaan atau kekuatan yang berbeda untuk mempengaruhi perilaku bawahan dalam

berbagai situasi.

Pengaruh kepemimpinan dalam tujuan organisasi ditujukan untuk menjelaskan

wewenang seorang pemimpin terhadap bawahannya dalam pelaksanaan dan implementasi tugas

dan fungsi seorang bawahan. Disamping itu kegiatan pengarahan yang dilakukan seorang

pemimpin menyangkut penjelasan tugas operasional serta pembagian tugas yang sesuai dengan

komptetnsi bawahan, kemampuan tersebut harus dimiliki oleh seorang pemimpin

Dalam penelitian ini tidak akan dibahas mengenai type, jenis serta model kepemimpinan

pada umumnya. Hal yang menjadi bahasan dalam penelitian ini yaitu kompetensi seorang

pemimpin dalam mencapai tujuan organisasi menggunakan indikator sebagai berikut :

1. Adakah hirarki yang memberi petunjuk tentang wewenang dan tanggung jawab;

- Pendelagasian tugas dijabarkan dalam job description

2. Implementasi tugas dan fungsi telah sesuai dengan yang diharapkan;

- Tugas yang harus dilaksanakan sesuai dengan proporsi waktu dan target.

14

3. Pimpinan selalu mengarahkan kegiatan yang berhubungan dengan tugas bawahan;

- Petunjuk teknis petunjuk pelaksanaan tugas.

4. Pimpinan selalu menciptakan iklim yang kooperatif dengan bawahan;

- Pertemuan rutin membahas capaian kinerja per unit tugas.

5. Pimpinan mempunyai kemampuan yang memadai.

- Kemampuan mengorganisasi.

2) Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung

dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan

transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di

alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan

berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian

integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Dewasa ini, perkembangan terbaru

memandang SDM bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset

bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human

Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekedar sebagai aset

utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan

portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif

SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka.

Dalam kaitan ini peneliti tidak membahas perspektif SDM secara umum melainkan

lebih kepada kemampuan SDM secara spesifik dalam tugasnya sebagai aparatur pemerintah.

Sebagai aparatur pemerintah khsusnya yang bekerja pada Pusat Penelitian dan Pengembangan

Tanaman Pangan, peneliti ingin mengetahui kompetensi SDM dengan analisis indikator sebagai

berikut :

1. Tingkat pendidikan formal yang dimiliki

- Sesuai tidaknya kompetensi SDM dalam menangani tugas-tugas tertentu.

2. Tingkat kedisiplinan dalam melaksanakan tugas

- Ketepatan waktu dan hasil sesuai target.

3. Tingkat pendayagunaan sumber daya

- Apakah seluruh sumber daya yang ada telah dimanfaatkan

4. Pembinaan pegawai

- Pelatihan/Kursus/Training dalam dan luar negeri.

15

5. Kemampuan bekerjasama dalam tim

- Mampu tidaknya bekerja dalam sebuah tim.

6. Tanggungjawab yang dimiliki

- Rasa tanggung jawab yang tinggi dalam menyelesaikan tugas.

3) Sarana dan Prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat/media dalam mencapai

maksud atau tujuan sedangkan prasarana adalah perangkat penunjang utama suatu proses atau

usaha organisasi agar tujuan tercapai.. Pembangunan maupun pengembangan sarana dan

prasarana organisasi ini mengacu tugas pokok dan fungsi organisasi, sehingga misi, tujuan yang

diharapkan dapat tercapai. Demikian pula kegiatan pengadaan, pengoperasian, perawatan dan

perbaikan alat sangat diperlukan agar peralatan dapat dioperasikan dengan baik.

Sarana mempunyai ruang lingkup mencakup perabotan dan peralatan yang diperlukan

sebagai kelengkapan setiap gedung/ruangan dalam menjalankan fungsinya untuk meningkatkan

mutu efektifitas pekerjaan. Sedangkan ruang lingkup prasarana mencakup bangunan gedung

kantor dan bangunan pendukung untuk operasional organisasi pada umumnya.

Dalam penelitian ini terdapat penulis hendak mengkaji sarana dan prasarana penunjang

kegiatan operasional organisasi Puslitbang Tanaman Pangan dengan indikator sebagai berikut :

1. Tersedianya peralatan yan'g menunjang kelancaran pelaksanaan tugas

- Apakah peralatan penunjang cukup tersedia.

2. Pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan

- Bagaimana penggunaan dan pemanfaatan serta pemeliharaannya

3. Lengkap dan tidaknya sarana dan prasarana yang tersedia.

- Kelengkapan jenis dan jumlah peralatan .

4) Sumber Dana Anggaran

Anggaran adalah instrumen yang sangat potensial bagi Pemerintah untuk melaksanakan

kebijakan-kebijakan, dan penggunaannya berdasarkan hukum yang berlaku. Ruang lingkup

anggaran tergantung dari aktivitas Pemerintah, tetapi juga harus dalam bentuk yang

memungkinkan publik dapat meneliti dengan seksama atas kebijakan-kebijakan Pemerintah

tersebut. Sehingga unsur akuntabilitas sudah harus diimplikasikan dalam pengelolaan anggaran,

karena Pemerintah diawasi oleh parlemen dan rakyat secara langsung. Pengawasan oleh rakyat

merupakan salah satu perwujudan dari partisipasi dan kepedulian rakyat dalam mengawasi

16

kinerja Pemerintah, hal itu merupakan kehendak rakyat menuju Tata Pemerintahan yang baik.

(Barata dan Trihartanto : 2004 : 22).

Anggaran merupakan kemampuan memperoleh dan mengalokasikan dana untuk

pelaksanaan program/kegiatan agar tujuan organisasi tercapai sesuai yang diharapkan. Anggaran

negara yang diformulasikan dalam bentuk Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran mencakup

seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan selama periode tertentu. Ketersediaan anggaran yang

memadai untuk pencapaian target yang ditetapkan akan sangat membantu. Disamping anggaran

yang bersumber dari pemerintah, sebuan organisasi dimungkinkan mencari sumber pembiayaan

dari nonpemerintah dalam hal ini kerjasama dengan pihak lain untuk membiayai suatu kegiatan

yang dananya tidak terakomodir dalam anggaran pemerintah.

Ketersediaan anggaran dalam pencapaian target yang ditetapkan serta kemungkinan

sumber pendanaan lain selain yang bersumber dari pemerintah, yang hendak diteliti lebih jauh

dalam penelitian ini. Dengan indikatornya sebagai berikut:

1. Jumlah alokasi dana yang tersedia mencukupi

- Kecukupan alokasi dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan

2. Seluruh kegiatan dapat dibiayai dari dana yang ada

- Apakah seluruh kegiatan dapat dibiayai dari alokasi dana yang tersedia

3. Ada tidaknya sumber dana selain dana DIPA

- Apakah dibutuhkan sumber pembiayaan lain selain DIPA

6) Metode dan Kebijakan Pengendalian Manajemen.

Metode adalah cara yang dipakai dalam melaksanakan pekerjaan. Metode dapat berupa

standar operasional prosedur (SOP) yang berisi panduan dan tata cara pelaksanaan tugas

operasional. Metode operasional organisasi pemerintah bersumber dari peraturan-peraturan yang

ditetapkan. Kebijakan dapat diartikan sebagai keputusan yang dibuat manajemen untuk

kepentingan organisasi, sementara pengendalian manajemen adalah cara untuk melakukan

evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan pekerjaan agar berjalan sesuai terget yang

ditetapkan. Dalam kaitan ini, keteraturan metode yang dipakai dengan kebijakan yang dibuat

akan dievaluasi sebagai bentuk pengendalian manajemen terhadap pelaksanaan kegiatan.

Penelitian ini akan meneliti keteraturan metode, kebijakan serta evaluasi dalam

pencapaian target yang telah ditetapkan melalui penetapan beberapa indikator sebagai berikut:

1. Penjabaran tugas pokok dan fungsi

17

Kesesuaian dengan Tupoksi unit kerja

2. Kebijakan pelaksanaan kegiatan

- Surat Pelaksanaan Kegiatan

3. Kegiatan yang dilaksanakan mengacu pada visi misi

- Apakah tugas sesuai dengan renstra unit kerja

4. Prosedur kegiatan

- SOP

5. Laporan pelaksanaan kegiatan

- Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan.

2.6. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Setyo (2007) tentang Analisis Pelaksanaan Anggaran Di

Tinjau Dari Prinsip-Prinsip Good Governance di Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian membahas pelaksanaan anggaran negara secara efektif dan efisien, antara lain

melalui penerapan sistem anggaran terpadu (unified budget), penggunaan kerangka pengeluaran

jangka menengah dalam penyusunan anggaran (Medium Term Expenditure Framework –

MTEF) serta penerapan sistem penganggaran yang berbasis kinerja (performance based budget)

yang dikaitkan dengan bagaimana penerapan prinsip-prinsip good governance dalam

pelaksanaan anggaran di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Kesimpulan dari

hasil penelitian adalah Prinsip-prinsip good governance mempunyai hubungan dengan

efektivitas pelaksanaan anggaran. Prinsip-prinsip good governance dalam penyusunan,

pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran

Hidayat (2009) yang melakukan penelitian tentang analisis terhadap implementasi dan

hambatan dalam mewujudkan good corporate governance meneliti seberapa besar dampak yang

dapat diambil perusahaan yang menerapkan good corporate governance dalam pelaksanaan

operasional perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan. Analisis yang dilakukan dalam

penelitian ini meliputi aspek akuntabilitas, tanggung jawab, transparansi, independensi, serta

efektifitas dan efisiensi dalam pengukuran kinerja perusahaan.

18

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Reformasi menyeluruh di tubuh organisasi Pemerintah merupakan upaya untuk

menciptakan good governance, seperti yang didambakan oleh seluruh lapisan masyarakat

Indonesia dengan melibatkan semua pelaku Tata Pemerintahan. Banyak orang awam yang

belum dapat membedakan perbedaan pengertian governance dengan Government, arti secara

harfiah governance adalah Tata Pemerintahan, sedangkan government adalah Pemerintah.

Puslitbang Tanaman Pangan sebagai organisasi pemerintahan telah melaksanakan good

governance atau tata pemerintahan yang baik. Hal tersebut merupakan perwujudan dari

penyelenggaraan manajemen yang akuntabel. Akuntabilitas kinerja Puslitbang Tanaman Pangan

sebagai penyelenggara pemerintahan dalam bidang Penelitian dan Pengembangan Tanaman

Pangan merupakan hal yang terpenting menuju Tata Pemerintahan yang baik.

Namun demikian, dalam pelaksanaan penerapan good governance di Puslitbangtan

masih terdapat beberapa unsur yang belum tercapai terutama dari aspek operasional seperti :

(1) Proses penyusunan rencana pembiayaan kegiatan tidak dilakukan perhitungan yang cermat

terhadap jenis dan tipe kegiatan yang menjadi prioritas atau kegiatan yang bersifat rutin,

akibatnya penyerapan beberapa jenis belanja menjadi rendah.(2) Untuk jenis pengadaan barang

dan jasa metode e-procurement belum dilaksanakan secara optimal, hal tersebut memungkinkan

terjadinya KKN. (3) Proses perencanaan kegiatan yang dananya bersumber dari hibah dari IPNI

Malaysia tidak dilakukan perlakuan secara wajar dari sisi pencatatan administratif keuangan,

akibatanya terjadi kesulitan perekaman data kegiatan kerjasama terutama dalam penysunan

laporan keuangan. (4) Sumber Daya Manusia (SDM) diantaranya yang menangani database

kurang memadai kemampuannya terutama untuk menangani tugas-tugas teknis sehingga

menyulitkan saat terjadi permintaan terhadap jenis data tertentu.

19

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

PUSLITBANGTAN

Akuntabilitas

(Y1)

Kelemahan Penerapan GG (Aspek Operasional)

Penerapan GG (Y)

(ISO 9001:2008)

Analisis Faktor yang berpengaruh (X1), (X2), (X3), (X4), (X5) -Statistik (SPSS, MS Excell) -Deskriptif

Faktor Berpengaruh terhadap penerapan GG

Umpan Balik

Kinerja

(Y2)

20

3.2. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2010 di kantor Pusat

Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Jl.Merdeka No. 147

Bogor

3.3. Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian eksplanasi yang bertujuan menjelaskan sebarapa kuat

pengaruh kepemimpinan, SDM, sarana, dana dan metode pengendalian manajemen variabel (X)

terhadap akuntabilitas dan kinerja variabel (Y) dengan metode analisis deskriptif dan analisis

statistik. Analisis deskriptif yaitu menjelaskan persepsi responden atas pertanyaan yang

diberikan dalam kuesioner. Sedangkan analisis statistik yaitu menjelaskan seberapa kuat

hubungan antara variabel (X) terhadap variabel (Y).

3.4. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan

dengan cara :

3.4.1. Penelitian kepustakaan (library research)

Yaitu mempelajari data yang berkaitan dengan topik penelitian, dalam hal ini

menyangkut seluruh aspek yang berkaitan dengan penerapan good governance. Study pustaka

meliputi penelusuran buku, artikel, laporan, peraturan serta data dukung lainnya yang telah

dipublikasikan.

3.4.2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian ini dilakukan di lingkungan kantor Pusat Penelitian dan Pengembangan

Tanaman Pangan dengan cara menyebar kuesioner kepada responden yang ditetapkan dan

disusun secara tertutup. Artinya kuesioner telah diberi alternatif jawaban sehingga responden

hanya memilih salah satu dari alternatif jawaban yang paling mendekati kebenaran dengan

masalah yang ditanyakan. Responden yang ditetapkan adalah responden yang memahami

permasalahan yang sedang diteliti serta faktor yang mempengaruhinya. Responden berasal dari

seluruh unit kerja di lingkungan Puslitbangtan berdasarkan jabatan. Responden yang dipilih

berjumlah 68 orang (Karakteristik Responden pada daftar lampiran)

21

3.4.3. Wawancara mendalam (indeepth interview)

Wawancara dilakukan hanya untuk memperkuat jawaban responden yang dianggap

kurang tegas dalam mengisi jawaban pada lembar kuesoner.

3.5. Populasi dan Sample

3.5.1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah unsur pimpinan dan pegawai pada lingkungan Pusat

Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan yang berjumlah 583 orang yang tersebar di 5

unit kerja.

3.5.2. Sampel

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sejumlah populasi yang dianggap

mewakili dalam upaya penerapan good governance berjumlah 68 orang dengan teknik

pengambilan sample purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik yang digunakan

penulis dalam penelitian ini karena 68 orang yang diteliti tersebut dianggap memiliki

informasi yang diperlukan bagi penelitian ini dan berperan cukup signifikan dalam upaya

penerapan GG dengan sebaran jumlah sample terdiri dari 2 orang pejabat eselon II, 8 orang

pejabat eselon III, 16 orang eselon IV dan 42 orang karyawan yang membidangi kegiatan TU,

Program dan KSPHP.

3.6. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

1. Variabel terikat : Good Governance (Y)

- Akuntabilitas (Y1) dan Kinerja (Y2)

2. Variabel Bebas : Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan GG (X)

- Kepemimpinan (X1), SDM (X2),Sarana (X3), Anggaran (X4),

Metode dan Pengendalian Manajemen (X5)

3.7. Instrumen Penelitian dan Pengukurannya.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disebar ke seluruh

responden sebanyak 68 orang dengan metode penilaian menggunakan skala likert. Metode ini

merupakan pernyataan sikap responden sebagai dasar penentuan nilai skalanya mencakup 5

jenis alternatif jawaban yaitu Sangat setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju

22

(TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Nilai yang diberikan untuk masing-masing alternatif

jawaban yaitu SS=5, S=4, KS=3, TS=2, STS=1. Pengukuran butir pernyataan responden dengan

cara mengkalikan setiap butir nilai pernyataan responden dengan skor nilai yang diberikan untuk

setiap kategori jenis jawaban.

3.8. Uji Validitas dan Reliabiitas

3.8.1. Uji Validitas

Validitas instrumen diuji dengan menggunakan korelasi skor butir dengan skor total

product moment Karl’s Pearson. Analisis dilakukan terhadap semua butir instrumen. Kriteria

pengujiannya dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan rtabel pada taraf

α=0,05 dengan rumus korelasi product moment Karl’s Pearson.

rxy = n Σxy – (Σx) (Σy) ………………………………... (1)

√ {nΣx2- (Σy2}{nΣy2-(Σy)2} Dengan :

rxy = Koefisien korelasi antara gejala x dan gejala y

x = skor butir item

y = jumlah skor butir

n = jumlah data

jika hasil perhitungan rhitung > rtabel maka butir instrumen dianggap valid, namun jika rhitung < rtabel

maka dianggap tidak valid sehingga instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian.

Sementara itu Sugiyono (2000) menyatakan dalam memberikan interpretasi terhadap

koefisien korelasi item yang mempunyaikorelasi positif dengan kriterium (skor total) serta

korelasinya tinggi, menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas tinggi pula. Syarat

minimum untuk dianggap memenuhi syarat validitas tinggi adalah jika r =0,3. jika korelasi butir

dengan skor total kurang dari 0,3, maka butir instrumen dinyatakan tidak valid.

3.8.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Instrumen yang baik tidak bersifat tendensius mengarah responden untuk memilih jawaban-

jawaban tertentu (Arikunto, 1998:154). Koefisien reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk

23

melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan yang diberikan responden. Adapun alat

analisisnya menggunakan metode belah dua (split half) dengan mengkorelasikan skor ganjil

lawan total skor genap, selanjutnya dihitung reliabilitasnya menggunakan rumus spearman

brown :

2rb ri = ……………………………………. (2) 1 + rb dengan : r1 = reliabilitas internal seluruh instrumen rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

Pemberian interpretasi terhadap reliabilitas (r1) pada umumnya digunakan patokan

sebagai berikut (1) reliabilitas (r1) uji coba sama dengan atau lebih dari 0,70 berarti hasil uji

coba tesnya memiliki reliabilitas tinggi, (2) reliabilitas (r1) uji coba kurang dari 0,70 berarti hasil

uji coba tesnya memiliki reliabilitas kurang (un-reliable)

3.9. Pengolahan dan Analisis Data

3.9.1. Pengolahan Data

Pengolahan data untuk penelitian ini menggunakan MS Excel 2003 yang compatible

pada fitur MS Excel 2007 dan aplikasi program SPSS versi 15 untuk melakukan analisis

statistik.

3.9.2. Analisis Data

(1) Analisis Deskriptif

Uji statistik dasar digunakan untuk menentukan deskriptif data mengenai variabel (Y)

(2) Uji Statistik Regresi Linear sederhana dan Korelasi Linear Sederhana

Uji regresi sederhana dimaksudkan untuk menguji koefisien determinasi dan hubungan

antara salah satu variabel bebas dengan Variabel terikat sedangkan uji korelasi sederhana

dilakukan untuk melihat hubungan signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat,

dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan r tabel pada taraf signifikan 95%

(df=0,05). Dengan ketentuan (1) Jika r hitung > r tabel maka H1 diterima dan Ho ditolak,

berarti terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat, (2) Jika

r hitung < r tabel ; maka H1 ditolak dan Ho diterima, berarti tidak ada hubungan signifina

antara variabel bebas dan variabel terikat.

24

(3) Uji Statistik Regresi Ganda Korelasi Ganda

Uji statistik regresi ganda digunakan untuk mengetahui pengaruh kesleuruhan variabel bebas

terhadap variabel terikat, dan uji signifikansi koefisien determinasi secara keseluruhan di uji

dengan uji F, sedangkan untuk menguji signifinaksi koefisien determinasi masing-masing

variabel bebas secara parsial digunakan uji t. Uji statistik korelasi ganda dilakukan untuk

menguji keetatan hubungan antara variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel

terikat. Adapun interpretasi tingkat hubungan antara variabel X dengan variabel Y

digunakan tabel interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel. 1. Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi

Interval Koefisien Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan 0,00-0,199 + dan - Hubungan Sangat Rendah 0,20-0,399 + dan - Hubungan Rendah 0,40-0,599 + dan - Hubungan Sedang 0,60-0,799 + dan - Hubungan Kuat 0,80-1,00 + dan - Hubungan Sangat Kuat

Nilai korelasi berkisar anrata -1 <rs<1 tanda negatif atau positif diartikan sebagai hubungan

sangat rendah hingga sangat kuat. Dari analisis akan diperoleh apakah r positif atau negatif.

Jika korelasi r positif (r>o) berarti terdapat hubungan positif (searah) artinya jika terjadi

kenaikan variabel X maka akan diikuti kenaikan pada variabel Y, atau sebaliknya. Koefisien

korelasi (r) negatif (r<0) berarti apabila terjadi kenaikan pada variabel X maka akan diikuti

oleh penurunan variabel Y, atau jika terjadi penurunan variabel X akan diikuti kenaikan

variabel Y.

25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Pangan

4.1.1. Sejarah Singkat Puslitbang Tanaman Pangan

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan disingkat dengan nama

Puslitbangtan didirikan/dirintis sejak tahun 1817 :

1. Tahun 1817 didirikan the Botanical Garden yang khususnya meneliti tanaman

perkebunan seperti karet, kina, teh, minyak, palem, vanill, ubi kayu, jagung dan tanaman

luar negeri.

2. Tahun 1876 didirikan the Economic Garden (Kebun Raya Bogor).

3. Tahun 1985 didirikan Balat Penelitian tanaman Padi dan lainnya.

4. Tahun 1918 didirikanya De algemenene Proefstation voor De landouw yang tugasnya

mengkoordinir penelitian mengenai tanaman pangan seperti tanah,hama,penyakit dan

tanaman industri lainnya.

Di jaman pemerintahan RI berubah nama menjadi jawatan penyelidikan pertanian pada :

1. Tahun 1952 menjadi Balai Besar Penyelidikan Pertanian (BBPP) serta mempuyai Balai-

Balai seperti : Balai Fisiologi, Balai Hama Tumbuh-Tumbuhan, Balai Tanaman Industri,

Balai Penyelidikan Padi dan Jenis Tanaman Padi Lainnya.

2. Tahun 1962 menjadi Biro Koordinasi Kerjasama Lembaga Penelitian (BKKLP) yang

mengkoordinir lembaga-lembaga seperti tersebut diatas.

3. tahun 1966 menjadi Pusat Lembaga Penelitian Pertanian (LPP) yang mempunyai Bagian

seperti Lembaga Fisiologi Tanaman Lembaga Penelitian Tanaman Hama/Penyakit

Lembaga Penelitian Padi dan Tanaman Jenis Gandum Lainnya, Lembaga Penelitian Ubi-

Ubian dan Kacang-Kacangan.

4. Tahun 1981 berdasarkan SK Menteri Pertanian nomor.453/KPTS/org/6/121980 tgl 2

Desember 1980, Lembaga Pusat Penelitian Pertanian (LP3) disatukan dengan Lembaga

Puat Penelitian Holtikultura (LPH) menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan

Tanaman Pangan (Puslitbangtan) yaitu:

1. Balittan Bogor di Bogor ( Jawa Barat )

2. Balittan Sukamandi di Sukamandi Subang (Jawa Barat)

26

3. Balittan Malang di Malang (Jawa Timur)

4. Balittan Sukarami di Solok (Sumatra Barat)

5. Balittan Maros di Maros – Ujung Pandang (Sulawesi Selatan)

6. Balittan Banjarbaru di Banjarbaru (Kalimantan Selatan)

7. Balai Penelitian Hortikultura Lembang di Lembang (Jawa Barat), Balai ini khusus

meneliti tanaman Hortikultura.

5. Tahun 1984: Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor.

706/KPTS/OT.210/8/1984 Tgl 16 Agustus 1984, Pusat Penelitian Dan Pengembangan

Tanaman Pangan di pecah lagi menjadi dua Puslitbang yaitu:

1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.

2. Pusat Penelitian dan Pengembangan Holtikultura, hingga sekarang.

4.1.2. Organisasi Puslitbang Tanaman Pangan

Struktur organisasi saat ini, Kepala Pusat dibantu oleh: (1) Bidang Program dan Evaluasi

yang membawahi Subbidang Program dan Subbidang Evaluasi, (2) Bidang Kerjasama dan

Pendayagunaan Hasil Penelitian yang membawahi Subbidang Kerja Sama Penelitian dan

Subbidang Pendayagunaan Hasil Penelitian, serta (3) Bagian Tata Usaha yang membawahi (1)

Subbagian Kepegawaian dan Rumah Tangga, dan Subbagian Keuangan dan Perlengkapan.

Gambar 2. Struktur Organisasi Puslitbang Tanaman Pangan (Sumber Profil Puslitbang Tanaman Pangan Tahun 2006)

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 341/Kpts/OT.140/9/2005, tentang

Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian, Susunan Organisasi Puslitbang

27

Tanaman Pangan terdiri dari:

1. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Prof. Dr. Suyamto)

2. Bagian Tata Usaha (Kepala Bagian: Ir. Hardono, MSc)

3. Bidang Program dan Evaluasi, (Kepala Bidang: Dr. Ir. Nyoman Widiarta, MSc)

4. Bidang Kerja Sama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian (Kepala Bidang: Dr. M.

Muchlis Adie)

5. Kelompok Peneliti Analisis Kebijakan

6. Kelompok Jabatan Fungsional

Dalam operasional penelitian, Puslitbang Tanaman Pangan dibantu oleh Balai/Loka

Penelitian beserta mandatnya sebagai berikut:

1. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) di Sukamandi, bertugas melakukan

penelitian yang mencakup aspek plasma nutfah dan pemuliaan, ekofisiologi, hama dan

penyakit, dan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) pada komoditas padi.

2. Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian (Balitkabi) di

Malang, Jawa Timur, bertugas melakukan peneltian yang mencakup aspek plasma

nutfah dan pemuliaan, ekofisiologi, hama dan penyakit, dan pengelolaan tanaman

terpadu (PTT) pada aneka komoditas kacang dan umbi.

3. Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal) di Maros, Sulawesi Selatan, bertugas

melakukan penelitian yang mencakup aspek plasma nutfah dan pemuliaan, ekofisiologi,

hama dan penyakit, dan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) pada komoditas jagung,

sorgum, terigu, dan serealia lainnya.

4. Loka Penelitian Penyakit Tungro (Lolit Tungro) di Lanrang, Sulawesi Selatan,

bertugas melakukan penelitian penyakit tungro pada tanaman padi.

Sesuai Keputusan Menteri Pertanian No.299/Kpts/OT.140/7/2005 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Departemen Pertanian, Puslibang Tanaman Pangan yang merupakan bagian dari

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian mendapat tugas untuk menyiapkan perumusan

kebijakan dan program serta pelaksanaan penelitian dan pengembangan tanaman pangan.

Fungsi Puslitbang Tanaman Pangan antara lain :

1. Penyiapan perumusan kebijakan penelitian dan pengembangan

2. Perumusan program penelitian dan pengembangan

3. Pelaksanaan dan kerjasama dan pendayagunaan hasil penelitian dan pengembangan

4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan tanaman pangan

28

5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga pusat

4.2. Upaya Penerapan Good Governance di Puslitbang Tanaman Pangan

4.2.1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau menjawab

dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu

organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau

pertanggungjawaban, (LAN RI,1999). Dalam kaitan ini kewajiban Puslitbangtan dalam

mempertanggung jawabkan pelaksanaan kegiatan baik itu yang bersifat fungsional sebagai

lembaga penelitian maupun manajerial telah dilakukan dengan menggunakan pendekatan

struktural dan pendekatan prosedural.

1. Pendekatan Struktural

Pendekatan struktural di Puslitbangtan dilakukan dengan merujuk pada SK Menteri

Pertanian No. 341/Kpts/OT.140/9/2005, tentang Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja

Departemen Pertanian, Susunan Organisasi Puslitbang Tanaman Pangan terdiri dari 1 orang

pejabat eselon II, 3 orang eselon III dan 6 orang eselon IV. Struktur tersebut mencerminkan

cukup sederhana serta mencerminkan pembagian tugas yang sangat jelas antara masing-masing

bidang/bagian. Disamping struktur tersebut, masih terdapat struktur yang mengacu pada

pengelolaan anggaran berbasis kinerja yaitu integrasi anggaran pembangunan dan anggaran

rutin yang dikelola oleh satu orang bendahara. Dengan demikian tidak terdapat lagi bendahara

proyek dan bendahara rutin seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

2. Pendekatan Prosedural

Upaya penerapan akuntabilitas Puslitbang Tanaman Pangan yang merupakan elemen

kunci dalam implementasi good governance yaitu dengan diberlakukannya Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) sedangkan alat ukurnya berupa Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sesuai dengan Inpres No.7/1999. Menurut LAN RI 2000,

LAKIP adalah media pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan selama satu

periode.

Pertanggung jawaban dalam pelaksanaan anggaran disusun dalam bentuk laporan

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi Puslitbang

Tanaman Pangan bertugas menyusun dan membuat laporan LAKIP setiap tahun. Laporan

29

LAKIP terdiri dari beberapa indikator dan capaian kinerja Puslitbangtan yang terdiri dari

beberapa indikator seperti

1. Implementasi Mekanisme Sistim akuntabilitas Kinerja

2. Transparansi dan Inovasi Kebijakan

3. Perencanaan Strategis Berorientasi Output;

4. Strategi Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan.

1) Implementasi Mekanisme Sistim Akuntabilitas Kinerja

Implementasi Mekanisme Sistim Akuntabilitas Kinerja di Puslitbangtan dilakukan

dengan cara memisahkan beberapa fungsi dan sub fungsi kegiatan baik rutin maupun fungsional.

Fungsi rutin meliputi:

a. Penunjukan pengelola administrasi keuangan meliputi pembantu bendahara, petugas

verifikasi, pemegang buku kas umum (BKU), kasir, pembuat Surat Permohonan

Pembayaran (SPP), Pembuat Daftar Gaji (PDG), Penunjukan pemegang uang muka

kegiatan (PUMK), Pembuat Surat Perintah Membayar (SPM)

b. Penunjukan Petugas Pengadaan Barang/Jasa terdiri dari Panitia dan Pejabat Pengadaan,

Penunjukan Panitia Pengawas Pekerjaan,

c. Penujukan Para Penanggung Jawab Kegiatan khsususnya yang berkaitan dengan tugas

fungsional penelitian sesuai dengan kapasitas keilmuan.

d. Penunjukan para pengelola sistim informasi manajemen (SIM) terdiri dari SIM

Kepegawaian, Program, Monev, dan Fasilitas

e. Penunjukan pengelola Teknologi Informasi dan Tim Redaksi

f. Penunjukan pengelola logistik dan akomodasi seperti pengelola gudang dan pengelola

pool kendaraan serta pengelola perbaikan dan pemeliharaan alat.

2) Transparansi dan Inovasi Kegiatan

Transparansni kegiatan di Puslitbangtan mencakup perubahan mindset pengelolaan

manajemen secara umum. Hal tersebut dituangkan dalam format kerangka acuan kerja (KAK)

yang disusun oleh setiap penanggung jawab kegiatan seperti para pejabat eselon III dan IV yang

secara struktural bertugas menghimpun daftar kegiatan yang akan dilaksanakan. Penghimpunan

daftar kegiatan dilakukan bersama dengan para staf yang bertugas menyajikan data yang

dibutuhkan dalam rencana kegiatan. Inovasi yang dilakukan di Puslitbangtan tidak terlepas dari

arahan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian khususnya dalam bidang penelitian

dan penerapan teknologi tanaman pangan yang adaptif terhadap masyarakat khususnya petani.

30

3) Perencanaan Strategis Berorientasi Hasil (Output)

Renstra Puslitbang Tanaman Pangan berorientasi pada hasil berupa output manajemen

dan output penelitian dan pengembangan.

1. Output Manajemen:

1) Layanan perkantoran,

2) Laporan perencanaan dan anggaran,

3) Laporan monitoring dan evaluasi,

4) Laporan diseminasi teknologi tanaman padi,

5) Laporan penguatan dan pengelolaan satker,

6) Laporan pengembangan kerja sama,

7) Bangunan

8) Sarana dan prasarana

2. Output Penelitian dan Pengembangan:

1) Plasma nutfah,

2) Galur harapan,

3) Varietas unggul baru,

4) Teknologi budi daya dan pascapanen primer,

5) Rumusan kebijakan tanaman pangan,

6) Benih sumber,

7) Database benih, dan

8) Database plasma nutfah

4) Strategi Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan.

Strategi langkah yang disusun dalam pelaksanaan kegiatan di Puslitbang Tanaman

Pangan disusun sesuai tujuan organisasi meliputi Program Penelitian, Program Kerjasama,

Program Diseminasi dan Program Manajemen.

(a) Program Penelitian

Program penelitian dan pengembangan tanaman pangan diimplementasikan melalui tiga

pendekatan, yaitu (1) pendekatan komoditas melalui sistem agribisnis dan ketahanan pangan

meliputi padi, serealia, kacang-kacangan, dan umbi-umbian; (2) pendekatan wilayah melalui

pengembangan sistem agribisnis tanaman pangan pada lahan suboptimal dan lahan subur; (3)

pendekatan Iptek melalui penelitian dasar terapan dan penelitian dampak pengembangan inovasi

teknologi.

31

Program Penelitian mencakup :

1. Pengkayaan, pengelolaan, pemanfaatan, dan pelestarian sumber daya genetik tanaman

pangan

2. Penelitian pemuliaan, perbaikan sistem produksi dan tekno-ekonomi padi hibrida dan

varietas unggul tipe baru

3. Penelitian pemuliaan, perbaikan sistem produksi dan tekno-ekonomi jagung hibrida dan

jagung komposit

4. Penelitian pemuliaan, perbaikan sistem produksi dan tekno-ekonomi kedelai untuk lahan

marjinal

5. Penelitian dan pengembangan komoditas tanaman pangan prospektif jangka panjang

(demand driving)

6. Pengembangan kapasitas benih sumber tanaman pangan

7. Penelitian dan pengembangan berbasis kemitraan dan keperluan pembangunan pertanian

tanaman pangan ber-dasarkan permintaan

8. Analisis dan sintesis kebijakan pengembangan tanaman pangan

9. Peningkatan daya saing produk tanaman pangan melalui inovasi teknologi pengolahan

primer

10. Pengembangan kapasitas kelembagaan penelitian dan pengembangan tanaman pangan

11. Pengembangan sumber daya informasi, komunikasi, diseminasi, dan penjaringan umpan

balik iptek tanaman pangan.

(b) Program Kerjasama

Program kerjasama Puslitbang Tanaman Pangan dilakukan untuk mempercepat

pencapaian dan pemanfaatan hasil inovasi penelitian. Kerjasama dilakukan dengan bentuk

kemitraan antara puslitbangtan dengan swasta dan instansi pemerintah lainnya sebagai pengguna

hasil inovasi penelitian tanaman pangan.

(c) Program Diseminasi

Diseminasi menjadi ujung tombak penyampaian berbagai hasil inovasi tanaman pangan

kepada stakeholders. Karenanya diseminasi harus diposisikan sama pentingnya dengan

pelaksanaan penelitian itu sendiri. Dalam melakukan program diseminasi Puslitbang Tanaman

Pangan dilakukan untuk memperbanyak dan mempercepat diseminasi baik berupa penerbitan

berbagai publikasi, gelar teknologi, ekspose/pameran, seminar/ workshop/simposium maupun

berbagai pelatihan

32

Di samping penguatan diseminasi melalui publikasi, Puslitbang Tanaman pangan juga

aktif mengikuti berbagai ekpose, gelar teknologi, pelatihan, workshop dan simposium. Pada

tahun 2009 Puslitbangtan telah mengikuti sebanyak 10 pameran. Keikutsertaan Puslitbang

Tanaman Pangan dalam berbagai pameran, dapat digunakan sebagai ajang penyampaian dan

pengenalan inovasi terbaru hasil Puslitbang Tanaman Pangan dengan berbagai pengguna.

Diakui bahwa pameran sangat efektif jika dilakukan di daerah, seperti yang dilakukan saat

Jambore SL-PTT di Boyolali. Petani dan penyuluh dapat melihat langsung dan sekaligus dapat

berdiskusi dengan peneliti terhadap berbagai inovasi tanaman pangan. Pameran dan gelar

teknologi masih mendominasi diseminasi yang dilakukan oleh Puslitbang Tanaman Pangan.

(d) Program Manajemen

Program manajemen Puslitbang Tanaman Pangan dilakukan untuk memperkuat

manajemen dari aspek kelembagaan dan reformasi struktural meliputi manajemen SDM, aset

dan keuangan.

(1) Manajemen SDM

Kebijakan manajemen SDM Puslitbangtan dilakukan dengan maksud untuk penguatan

kompetensi SDM yang adaptif terhadap dinamika perubahan. Kebijakan tersebut mengacu pada

aspek kompetensi individu dan unit dalam mendukung tugas pokok dan fungsi Puslitbangtan

dengan cara sebagai berikut :

1) Melengkapi data dasar SDM (SIMPEG) yang selalu di update setiap 2 bulan sekali,

2) Usulan rekruitmen baru SDM (peneliti dan administrasi) sesuai bidang/disiplin ilmu yang

dibutuhkan

3) Penataan kembali beban tugas individu SDM sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP)

yang telah disusun

4) Melaksanakan reformasi birokrasi sesuai tupoksi Puslitbangtan.

(2) Manajemen Aset

Manajemen aset dilakukan untuk mendukung dan melaksanakan tupoksi dan program

yang telah direncanakan dalam format rencana strategis. Puslitbangtan memiliki sarana dan

prasarana penelitian berupa kebun percobaan (KP) yang berjumlah 14 kebun dengan total

luasan mencapai 700 ha dan 22 unit laboratorium. Selain untuk pengelolaan plasma nutfah, KP

juga dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan penelitian. Sarpras lainnya adalah rumah kaca,

rumah kawat, dll. Untuk laboratorium, Puslitbangtan terus berupaya melakukan dan

meningkatkan akreditasi guna mendukung kinerja dan kompetensi UPT lingkup Puslitbangtan

dari klasifikasi C menjadi klasifikasi A agar dapat mengimbangi perkembangan dan kemajuan

33

IPTEK dewasa ini. Pada bulan Juli 2010, UPBS Balitkabi dan Balitsereal telah mendapat

Sertifikat SMM ISO 9001:2008. Hal ini akan mendorong produksi benih sumber kacang-

kacangan dan umbi-umbian serta jagung memiliki mutu yang sesuai dengan permintaan

konsumen.

(3) Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah pelaksanaan anggaran berbasis kinerja untuk mendukung

kegiatan penelitian dan manajemen Puslitbangtan. Anggaran Puslitbangtan bersumber dari

anggaran pemerintah dan sebagian kecil berasal dari kerja sama dengan berbagai pihak nasional

dan internasional. Oleh karena itu, dalam melaksanakan manajemen keuangannya berdasarkan

kebijakan yaitu :

1) Peningkatan pelaksanaan anggaran yang tertib administrasi, bersih, transparan dan

bertanggung jawab berdasarkan Standar Operasional Prosedur yang baku,

2) Pelaksanaan anggaran berbasis kinerja/ keluaran yang efektif dan efisien, dan

3) Mengupayakan sumber pendanaan selain APBN melalui kerja sama penelitian dalam dan luar

negeri.

4.2.2. Kinerja Organisasi

Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan adalah suatu kesatuan dari seluruh unsur yang

mempunyai tujuan yang sama untuk pencapaian tujuan Puslitbangtan sebagai lembaga

penelitian yang menghasilkan inovasi dalam bidang tanaman pangan. Komponen kinerja dapat

dicapai melalui keterlibatan seluruh karyawan Puslitbangtan dalam bentuk kerjasama antar

Bidang dan Bagian serta antar Peneliti dan struktural. Indikator pengukuran kinerja

Puslitbangtan dilakukan dalam aspek :

1. Pertanggung jawaban dalam pelaksanaan pekerjaan

2. Keterbukaan informasi

3. Dasar hukum pelaksanaan

4. Pelayanan masyarakat

5. Kebebasan berpartisipasi

6. Hasil Sesuai terget yang diharapkan

(1) Pertanggung Jawaban dalam Pelaksanaan Pekerjaan

Pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan di masing-masing kegiatan. Para

penanggung jawab kegiatan bersedia mempertanggung jawabkan setiap kegiatan yang

dikelolanya serta menjelaskan dalam bentuk laporan kegiatan. Pertanggung jawaban

34

pelaksanaan kegiatan selama ini dilakukan terhadap adanya permintaan klarifikasi atau

pemeriksaan oleh tim auditor eksternal seperti Badan Pemeriksa Keuangan.

(2) Keterbukaan Informasi

Keterbukaan dalam mengakses informasi yang bersifat publik dilakukan oleh Sub

Bidang Publikasi dan Pendayagunaan Hasil Penelitian yang diupload ke website Puslitbang

Tanaman Pangan. Keterbukaan informasi dimaksudkan sebagai upaya Puslitbangtan dalam

menyebarluaskan inforamsi tentang penelitian yang telah sedang dan akan dikerjakan.

(3) Dasar hukum pelaksanaan

Indikator lain yaitu dalam pelaksanaan seluruh kegiatan di Puslitbangtan telah

berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku secara universal khususnya yang menyangkut

pengelolaan anggaran, manajemen SDM serta manajemen aset. Dalam bidang penelitian rujukan

yang dipergunakan dalam etika penelitian adalah panduan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia (LIPI) dan Badan lainnya yang berkompeten.

(4) Pelayanan masyarakat

Indikator lainnya yaitu dalam kegiatan penelitian dan non penelitian, Puslitbangtan

memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui berbagai tingkatan. Dalam bidang

administrasi pelayanan dilaksanakan oleh Bidang Publikasi dan Pengayagunaan Hasil Penelitian

dalam bidang penyebaran informasi penelitian melalui website serta pelayanan tugas-tugas

perpustakaan dalam melayani permintaan penelusuran berbagai literatur hasil penelitian oleh

para peneliti dalam dan luar negeri.

(5) Kebebasan berpartisipasi

Partisipasi aktif karyawan Puslitbangtan terlihat dari peran serta dalam berbagai kegiatan

yang diadakan baik formal maupun informal. Dalam bentuk formal, karyawan Puslitbangtan

dimungkinkan mengajukan usul bagi perbaikan Puslitbangtan sebagai institusi. Formulasi

usulan biasanya disampaikan dalam acara pertemuan dengan unsur pimpinan setiap bulan dalam

bentuk pertemuan rutin. Sedangkan dalam bentuk informal, karyawan Puslitbangtan mengikuti

setiap perkembangan dan perubahan yang terjadi seperti perubahan aplikatif dalalm bentuk

perangkat lunak (update aplikasi).

(6) Hasil Sesuai terget yang diharapkan

Indikator lain pengukuran kinerja yaitu hasil yang dicapai. Puslitbangtan telah

menghasilkan beberapa varietas baru 49 varietas unggul baru tanaman pangan: padi

(hibrida, inbrida), jagung (hibrida, komposit), kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi jalar.

35

Pendekatan PTT padi sawah melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah digunakan

untuk peningkatan potensi hasil di lahan sawah irigasi seluas 2 juta ha, serta PTT padi gogo

100.000 ha, PTT jagung hibrida 90.000 ha, dan PTT kedelai seluas 100.000 ha di lahan

optimal maupun sub-optimal.

Unit pengelola benih sumber padi (ISO 9001-2000), jagung dan kedelai dengan sistem

majemen mutu didukung oleh laboratorium uji mutu benih padi (ISO 17025:2000) beserta

Pangkalan Data Perbenihan dan jaringan akselerasi adopsi VUB melalui penyebaran benih

sumber dengan 17 BPTP di Indonesia. Pada saat ini tersedia sekitar 22 ton benih penjenis (BS)

dari berbagai komoditas dan varietas. Berbagai kegiatan diseminasi hasil penelitian telah

dilaksanakan, baik dalam skala nasional maupun internasional. Informasi inovasi teknologi juga

dikemas dalam 52 judul buku/pedum/leaflet publikasi tanaman pangan dan ditayangkan pada

website (http://www.puslittan.bogor.net).

Rasio SDM S3:S2:S1 = 1 : 1,8 : 3 mendekati rasio yang diinginkan yaitu 1 : 2 : 4.

Kebijakan Menteri Pertanian yang memberikan kesempatan kepada Badan Litbang

Pertanian untuk melakukan seleksi terhadap pegawai baru yang diterima Deptan, diharapkan

dapat mengurangi kesenjangan tersebut. Total anggaran periode 2005-2010 meningkat dari

tahun ke tahun.Namun belum seluruh target tercapai sesuai yang direncanakan meliputi

1. Belum semua teknologi yang dibutuhkan produksi tanaman pangan berhasil dirakit pada

periode tersebut seperti varietas padi dan jagung umur ultra genjah, maupun yang

mengandung vitamin A tinggi sebagai pangan fungsional.

2. Belum semua teknologi yang dihasilkan diadopsi petani. Sistem transfer teknologi dari

sumber teknologi ke pengguna antara dan dari pengguna antara ke pengguna akhir

(petani) belum berjalan sebagaimana diharapkan atau teknologi yang dihasilkan belum

tepat jenis, waktu, sasaran dan sesuai kebutuhan petani. Demikian halnya opsi kebijakan

yang dihasilkan belum dapat dimonitor apakah digunakan seluruhnya oleh pengambil

kebijakan.

3. Pemeliharaan sarana dan prasarana penelitian perlu terus ditingkatkan.

4. Pada 5-tahun mendatang 33% karyawan Puslitbangtan memasuki usia pensiun, namun

regenerasi peneliti belum berjalan sesuai dengan kebutuhan, karena rekrutmen peneliti

belum sesuai dengan bidang kepakaran yang diinginkan.

36

4.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Good Governance

4.3.1. Kepemimpinan

Kepemimpinan di Puslitbang Tanaman Pangan terdiri dari 1 orang Kepala Pusat 3 orang

Kepala Bidang/Bagian dan 6 orang Kepala Sub Bidang/Bagian. Para pejabat struktural tersebut

didukung oleh pejabat fungsional dalam bentuk Kelompok Peneliti. Untuk tugas operasional di

level bawah Kepala Pusat menunjuk para pembantu pekaksana kegiatan yang bertugas

membantu tugas administrasi secara operasional dengan indikator secara umum sebagai berikut :

(1) Jenjang pemberian perintah dari pimpinan di level paling atas kepada level dibawahnya

sebagai pelaksana kebijakan dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan tugas unit

masing-masing. Dalam memberikan perintah para pejabat Puslitbangtan memberikan

disposisi atas suatu kasus/permasalahan yang harus segera ditindaklanjuti pada tingkat

operasional (staf/Pelaksana)

(2) Implementasi tugas dan fungsi pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsi Bidang /Bagian

atau kelomook fungsional peneliti. Bidang yang terdapat di Puslitbangtan meliputi : (1)

Bidang Program dan Evaluasi yang membawahi (a) Sub Bidang Program dan Anggaran

serta (b) Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi, (2) Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan

Hasil Penelitian membawahi (a) Sub Bidang Kerjasama Penelitian dan (b) Bidang

Pendayagunaan Hasil Penelitian, (3) Bagian Tata Usaha yang membawahi (a) Sub Bagian

Keuangan dan Perlengkapan dan (b) Sub Bagian Kepegawaian dan Rumah Tangga.

(3) Tugas yang harus dilaksanakan oleh bawahan diformulasikan oleh pimpinan dalam bentuk

job description. Masing-masing staf memiliki deskripsi tugas yang harus dilaksanakan

sesuai dengan arahan dan kebijakan pimpinan dalam membagi tugas pekerjaan secara

merata kepada seluruh staf yang dimiliki oleh masing-masing Bagian/Bidang.

(4) Penciptaan iklim/lingkungan kerja yang kondusif dilakukan oleh pimpinan induk dalam hal

ini Kepala Puslitbang Tanaman Pangan. Kepala Pusat menciptakan suasana yang kondusif

bagi iklim kerja karyawan dengan cara melakukan pertemuan setiap bulan melalui acara

upacara kesadaran KORPRI setiap tanggal 17 setiap bulan.

(5) Kemampuan pimpinan dalam memimpin suatu unit (Bagian/Bidang atau Sub Bagian/ Sub

Bidang) sesuai dengan disiplin ilmu dan kompetensinya. Kepala Puslitbang Tanaman

Pangan sebelumnya telah menjabat Kepala Balai yang merupakan eselon III di berbagai

daerah. Hal tersebut menjadikan kemampuan manajerialnya telah teruji. Untuk pejabat

struktural elselon III sebelumnya telah menjabat eselon IV diberbagai jenis jabatan

37

sedangkan untuk eselon IV sebelumnya telah menempuh beberapa pendidikan dan latihan

(DIKLAT) kepemimpinan dan telah duduk diberbagai kepanitiaan serta keproyekan.

4.3.2. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia adalah potensi yang dimiliki organisasi dalam mencapai tujuan,

visi misi sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Puslitbang Tanaman Pangan saat ini

memiliki 938 orang PNS yang tersebar di lima UK/UPT, 60 orang diantaranya memiliki

pendidikan S3, 85 orang S2, 176 orang S1, 21 orang SM, 22 orang D3, 4 orang D2, 366 orang

SLTA dan 204 orang sisanya berpendidikan SLTP dan SD. Berdasarkan tupoksinya, komposisi

SDM Puslitbangtan terdiri atas 175 orang peneliti aktif, 141 orang fungsional non-peneliti, 40

orang peneliti non klas, dan 582 orang tenaga administrasi dan penunjang lainnya.

Perbandingan jumlah peneliti dengan tenaga non-peneliti dan administrasi adalah 1: 4,4 suatu

perbandingan yang kurang ideal bagi lembaga penelitian. Idealnya perbandingan tersebut

terbalik yaitu jumlah peneliti lebih banyak dibanding jumlah tenaga administrasi dan penunjang

lainnya. Rasio SDM Puslitbangtan S3:S2:S1 = 1 : 1,4 : 2,9, sedangkan rasio peneliti aktif

S3:S2:S1 = 1 : 1,1 : 0,8 diharapkan dapat mencapai 1 : 2: 1 tahun 2014.

Komposisi SDM Puslitbangtan berdasarkan kelompok umur menunjukkan 27 orang

berumur lebih dari 60 tahun, 111 orang berumur 56-60, 266 orang berumur 51-55 tahun dan

sisanya 534 orang berumur 50 tahun ke bawah. Sedangkan pada periode 5 tahun kedepan,

diperkirakan 253 orang (27%) akan memasuki usia pensiun. Kebijakan penguatan kompetensi

SDM Puslitbangtan dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Melengkapi data dasar SDM

(SIMPEG) yang selalu di update setiap 2 bulan sekali, 2) Usulan rekruitmen baru SDM (peneliti

dan administrasi) sesuai bidang/disiplin ilmu yang dibutuhkan, dan 3) Penataan kembali beban

tugas individu SDM sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

4.3.3. Sarana dan Prasarana

Manajemen sarana dan prasarana (aset) Puslitbangtan mengacu kepada kebijakan 1)

Inventarisasi data Barang Milik Negara, 2) Pengadaan dan pembaharuan peralatan laboratorium,

3) Renovasi rumah kaca, kurung kawat, laboratorium dan gudang benih, 4) Renovasi sarana dan

prasarana Kebun Percobaan, 5) Penyusunan Juknis Kerja sama Pemanfaatan Kebun Percobaan,

dan 6) Penyusunan SOP Laboratorium, Rumah Kaca dan Kurung Kawat. Pelaksanaan kebijakan

manajemen aset tersebut diharapkan dapat mencapai sasaran yaitu 1) Meningkatnya kualitas

input aset fisik dalam bentuk proses perencanaan yang matang, pelaksanaan yang tepat dan

38

pengawasan yang ketat terhadap kualitas pengadaan barang/jasa, 2) Meningkatnya jumlah dan

kualitas pengadaan barang/jasa, 3) Meningkatnya kualitas sumber daya manusia untuk

mengelola asset yang akuntabel, 4) Menyempurnakan dan meng-update data jumlah dan

kualitas asset secara akurat dan benar, dan 5) Meningkatnya pendapatan institusi Puslitbangtan

terutama yang bersumber dari pemanfaatan aset fisik dan unit-unit usaha. Ketersediaan sarana

dan prasarana di Puslitbang Tanaman Pangan dalam mendukung operasional mencakup: (1)

Tanah seluas 68.547 m2, (2) Peralatan dan Mesin 1.835 buah, (3) Gedung dan Bangunan 34

buah, (4) Irigasi dan Jaringan 3 buah serta (5) Aset tetap lainnya 7.338 buah.

4.3.4. Sumber Dana/Anggaran

Anggaran berbasis kinerja untuk mendukung kegiatan penelitian dan manajemen

Puslitbangtan bersumber dari anggaran pemerintah (DIPA) pada tahun 2009 sebesar

Rp.11.317.970.000. Dana tersebut digunakan untuk keperluan Belanja Pegawai sebesar Rp.

561.000.000,- Belanja Barang Rp.5.355.847.000,- dan Belanja Modal Rp. 401.123.000,-.

Ketersediaan dan tersebut untuk kegiatan rutin dan fungsional penelitian tanaman pangan cukup

memadai. Namun tidak seluruh dana yang tersedia dapat direalisasikan sesuai target

perencanaan awal. Hal tersebut terjadi pada hampir semua jenis belanja dengan total realisasi

sebesar Rp. 10.085.032.870,- (89,11%). Dengan demikian terjadi surplus anggaran pada akhir

periode sebesar Rp. 1.232.937.130,- (10,89%). Tidak terserapnya anggaran terjadi karena

terdapat perubahan pada belanja pegawai dimana terdapat pegawai yang mengalami pensiun

atau mutasi alih tugas, disamping itu belanja barang dan belanja modal yang mengalami

penurunan realisasi karena terjadi selisih harga yang ditetapkan dengan harga pasar. Disamping

dana dalam DIPA, Puslitbangtan pada tahun 2009 memperoleh dana kerjasama dengan P4MI

sebesar Rp. 220.000.000. yang digunakan sebagai dana pendukung dalam penelitian khususnya

penelitian tanaman pangan.

4.3.5. Metode Kerja Kebijakan Pengendalian Manajemen

Metode yang dipakai dalam Puslitbangtan dalam melaksanakan kegiatan baik

administratif maun fungsional berupa standar operasional prosedur (SOP) yang berisi panduan

dan tata cara pelaksanaan tugas operasional. Metode tersebut disusun oleh masing-masing

Bidang/Bagian dan Sub Bidang/Bagian serta kelompok peneliti di lingkungan Pusat Penelitian

dan Pengembangan Tanaman Pangan. Metode dalam format SOP di Puslitbang Tanaman

Pangan terdiri dari 107 SOP.

39

4.4. Hasil Uji ji Validitas dan Reliabilitas

Tabel 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X1 Kepemimpinan No. Butir

Pernyataan Validitas Reliabilitas

rhitung rtabel status Reliabilitas rkritis status

1 0.90 0.68 Valid

0.74 0,7 Reliabe

l

2 0.79 0.68 Valid 3 0.84 0.68 Valid 4 0.82 0.68 Valid 5 0.72 0.68 Valid

Untuk varabel kepemipminan (X1) seluruh butir pertanyaan yang digunakan dalam

kuisioner memiliki nilai rhitung yang lebih besar dari rtabel sehingga pernyataan/pertanyaan

dinyatakan valid. Sedangkan hasil uji reliabilitas terhadap seluruh butir pernyataan/pertanyaan

didapatkan hasil 0,74 artinya hasil yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis 0,7 sehingga

seluruh butir pertanyaan/peryataan tersebut dinyatakan reliabel.

Tabel 3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X2 SDM No. Butir

Pernyataan Validitas Reliabilitas

rhitung rtabel status Reliabilitas rkritis status

1 0.85 0.68 Valid

0.88 0,7 Reliabel

2 0.69 0.68 Valid 3 0.82 0.68 Valid 4 0.90 0.68 Valid 5 0.91 0.68 Valid 6 0.89 0.68 Valid

Untuk varabel sumber daya manusia (X2) secara umum memiliki nilai rhitung yang lebih

besar dari rtabel sehingga pernyataan/pertanyaan dinyatakan valid. Sedangkan hasil uji reliabilitas

didapatkan hasil 0,88 artinya hasil yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis 0,7 sehingga

seluruh butir pertanyaan/peryataan tersebut dinyatakan reliabel.

Tabel 4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X3 Sarana Prasarana No. Butir

Pernyataan Validitas Reliabilitas

rhitung rtabel status Reliabilitas rkritis status

1 0.93 0.68 Valid

0.93 0,7 Reliabel 2 0.97 0.68 Valid 3 0.97 0.68 Valid

40

Variabel sarana dan prasarana (X3) secara umum memiliki nilai rhitung yang lebih besar

dari rtabel sebesar 0,68 sehingga pernyataan/pertanyaan dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas

didapatkan 0,93 artinya hasil yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis 0,7 sehingga seluruh

butir pertanyaan/peryataan tersebut dinyatakan reliabel.

Tabel 5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X4 Anggaran No. Butir

Pernyataan Validitas Reliabilitas

rhitung rtabel status Reliabilitas rkritis status

1 0.86 0.68 Valid

0.84 0,7 Reliabel 2 0.92 0.68 Valid 3 0.88 0.68 Valid

Seluruh butir dalam varabel anggaran (X4) dinyatakan valid karena memeliki nilai rhitung

yang lebih besar dari rtabel. Sedangkan hasil uji reliabilitas didapatkan 0,84 artinya hasil yang

diperoleh lebih besar dari nilai kritis 0,7 sehingga seluruh butir pertanyaan/peryataan tersebut

dinyatakan reliabel.

Tabel 6. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X5 Metode dan Kebijakan No. Butir

Pernyataan Validitas Reliabilitas

rhitung rtabel status Reliabilitas rkritis status

1 0.86 0.68 Valid

0.84 0,7 Reliabel

2 0.93 0.68 Valid 3 0.83 0.68 Valid 4 0.76 0.68 Valid 5 0.90 0.68 Valid

Varabel metode dan kebijakan pengendalian manajemen (X5) dinyatakan valid karena

memeliki nilai rhitung yang lebih besar dari rtabel. Hasil uji reliabilitas menunjukan hasil yang

didapat sebesar 0,84 artinya hasil yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis 0,7 sehingga

seluruh butir pertanyaan/peryataan tersebut dinyatakan reliabel.

41

Tabel 7. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Y Good Governance No. Butir

Pernyataan Validitas Reliabilitas

rhitung rtabel status Reliabilitas rkritis status

1 0.84 0.68 Valid

0.92 0,7 Reliabel

2 0.79 0.68 Valid 3 0.79 0.68 Valid 4 0.82 0.68 Valid 5 0.82 0.68 Valid 6 0.78 0.68 Valid 7 0.83 0.68 Valid 8 0.86 0.68 Valid 9 0.83 0.68 Valid

10 0.87 0.68 Valid

Seluruh butir pernyataan/pertanyaan yang digunakan dalam variabel good governance

berjumlah 10 (sepuluh) butir dinyatakan valid karena memeliki nilai rhitung yang lebih besar dari

rtabel. Sementara hasil uji reliabilitas menunjukan hasil yang didapat sebesar 0,92 artinya hasil

yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis 0,7 sehingga seluruh butir pertanyaan/peryataan

tersebut dinyatakan reliabel.

4.5. Anaalisis Deskriptif Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Penerapan GG

Tabel 8. Tanggapan Responden Mengenai Kepemimpinan

Variabel Kepemimpinan 

NB=  5  NB=  4  NB=  3  NB=  2  NB=  1  Skor 

SS skor  S 

skor  KS 

skor  TS 

skor  STS 

skor  Total 

Var‐  1  11  55  43  172  12  36  2  4  0  0  267 

Var‐  2  7  35  32  128  27  81  2  4  0  0  248 

Var‐  3  8  40  29  116  14  42  15  30  2  2  230 

Var‐  4  9  45  41  164  16  48  2  4  0  0  261 

Var‐  5  8  40  43  172  15  45  2  4  0  0  261 

   43  215  188  752  84  252  23  46  2  2  1267 

Persentase  (%)    0.17    0.59    0.20    0.04    0.00  1.00 

Frekuensi  (orang)  12     40     14     2     0     68 

Berdasarkan tabel 8 diatas secara kumulatif dapat digambarkan persepsi responden

terhadap faktor kepemimpinan di Puslitbang Tanaman Pangan menunjukan bahwa 40 responden

(59%) memberikan nilai setuju serta 12 orang (17%) memberikan nilai sangat setuju bahwa

faktor kepemimpinan telah berhasil menjalankan tugas pokok dan fungsinya, namun terdapat 14

orang (20%) dan 2 orang (4%) responden yang memberikan nilai kurang setuju dan tidak seuju.

Hal ini berarti masih terdapat persepsi yang negatif terhadap faktor kepemimpinan.

42

Tabel 9. Tanggapan Responden Mengenai SDM

Variabel SDM NB=  5  NB=  4  NB=  3  NB=  2  NB=  1  Skor 

SS skor  S 

skor  KS 

skor  TS 

skor  STS 

skor  Total 

Var‐  1  10  50  41  164  13  39  4  8  0  0  261 

Var‐  2  7  35  32  128  27  81  2  4  0  0  248 

Var‐  3  8  40  29  116  14  42  15  30  2  2  230 

Var‐  4  8  40  42  168  16  48  2  4  0  0  260 

Var‐  5  7  35  43  172  16  48  2  4  0  0  259 

Var‐  6  8  40  42  168  13  39  5  10  0  0  257 

   48  240  229  916  99  297  30  60  2  2  1515 

Persentase  %     0.16     0.60     0.20     0.04     0.00  1.00 

Frekuensi  (orang)  11     41     13     3     0     68 

Tabel 9 menunjukan bahwa sebagian besar responden memberi nilai setuju 41orang

(60%) dan 11 orang (16%) sangat setuju terhadap kompetensi SDM secara luas meliputi tingkat

pendidikan formal, kedisiplinan, kemampuan bekerjasama, optimalisasi seluruh SDM,

pembinaan SDM serta tanggung jawab yang dimiliki. Namun demikian masih terdapat 13 orang

(20%) dan 3 orang (4%) responden yang memberi nilai kurang setuju dan tidak setuju. Hal

tersebut mengindikasikan masih terdapat anggapan responden bahwa SDM di Puslitbangtan

belum sepenuhnya memiliki kualitas kompetensi yang memadai.

Tabel 10.Tanggapan Responden Mengenai Sarana

Variabel Sarana NB=  5  NB=  4  NB=  3  NB=  2  NB=  1  Skor 

SS skor  S 

skor  KS 

skor  TS 

skor  STS 

skor  Total 

Var‐  1  9  45  41  164  16  48  2  4  0  0  261 

Var‐  2  10  50  44  176  12  36  2  4  0  0  266 

Var‐  3  11  55  41  164  14  42  2  4  0  0  265 

      150     504     126     12     0  792 

Persentase  %     0.19     0.64     0.16     0.02     0.00  1.00 

Frekuensi (org)  13     43     11     1     0     68 

Tabel 10 diatas menunjukan 43 orang (64%) dan 13 orang (19%) responden

memberikan nilai setuju dan sangat setuju terhadap ketersediaan, kelengkapan serta

pemanfaatan sarana dan prasana di Puslitbangtan telah berjalan dengan baik. Sementara itu 11

orang (16%) responden memberikan nilai kurang setuju dan 1 orang (2%) tidak setuju. Dengan

demikian perlu peningkatan sarana dan prasarana dari jumlahnya yang memadai, lengkap dan

digunakan secara optimal bagi kegiatan operasional.

43

Tabel 11.Tanggapan Responden Mengenai Anggaran

Variabel Anggaran 

NB=  5  NB=  4  NB=  3  NB=  2  NB=  1  Skor 

SS skor  S 

skor  KS 

skor  TS 

skor  STS 

skor  Total 

Var‐  1  9  45  41  164  16  48  2  4  0  0  261 

Var‐  2  9  45  44  176  13  39  2  4  0  0  264 

Var‐  3  8  40  29  116  14  42  15  30  2  2  230 

      130     456     129     38     2  755 

Persentase  %     0.17     0.60     0.17     0.05     0.00  1.00 

Frekuensi  (org)  12     41     12     3     0     68 

Tabel 11 diatas menjelaskan bahwa 60% responden beranggapan anggaran yang

dialokasikan mencukupi., seluruh kegiatan dapat dibiayai dari dana yang ada serta diperlukan

sumber dana lain untuk membiayai kegiatan yang tidak dialokasikan dalam anggaran DIPA.

Sementara 17% sisanya menyatakan anggaran yang dialokasikan tidak dapat mencukupi. Hal

tersebut dapat berarti bahwa sebenarnya anggaran yang dialokasikan kurang dapat mencukupi

untuk pembiayaan kegiatan di Puslitbangtan..

Tabel 12.Tanggapan Responden Mengenai Metode Pengendalian Manajemen

Variabel MPM NB=  5  NB=  4  NB=  3  NB=  2  NB=  1  Skor 

SS  Sskor  S  Sskor  KS  Sskor  TS  Sskor  STS  Sskor  Total 

Var‐  1  8  40  43  172  15  45  2  4  0  0  261 

Var‐  2  10  50  43  172  12  36  3  6  0  0  264 

Var‐  3  8  40  29  116  14  42  15  30  2  2  230 

Var‐  4  7  35  32  128  27  81  2  4  0  0  248 

Var‐  5  10  50  40  160  14  42  4  8  0  0  260 

   43  215  187  748  82  246  26  52  2  2  1263 

Persentase  %     0.17     0.59     0.19     0.04     0.00  1.00 

Frekuensi  (org)  12     40     13     3     0     68 

Berdasarkan tabel 12 terlihat hasil tanggapan responden menunjukan 40 orang (59%)

memberikan nilai setuju dan 12 orang (17%) memberikan nilai sangat setuju mengenai

penjabaran tugas pokok dan fungsi untuk setiap pegawai telah dilakukan dengan baik, kebijakan

yang diambil konsisten dengan tujuan organisasi Puslitbangtan, selalu mengacu pada visi misi,

memiliki SOP serta laporan kegiatan yang dibuat sesuai dengan pelaksanaan. Sedangkan 19%

dan 4% responden menyatakan kurang setuju dan tidak setuju terhadap metode pengendalian

manajemen yang khususnya dari aspek standarisasi pekerjaan yang diformulasikan dalam

bentuk SOP, untuk itu diperlukan pembaharuan SOP guna mengakomodasi deskripsi pekerjaan

baik yang bersifat teknis maupun administratif.

44

4.6. Anaalisis Deskriptif Penerapan Good Governance

Tabel 13.Tanggapan Responden Mengenai Akuntabilitas dan Kinerja Variabel Good  Governance 

NB=  5  NB=  4  NB=  3  NB=  2  NB=  1  Skor 

SS  Sskor  S  Sskor  KS  Sskor  TS  Sskor  STS  Sskor  Total 

Akuntabilitas                            Var‐  1  11  55  41  164  14  42  2  4  0  0  265 

Var‐  2  8  40  31  124  27  81  2  4  0  0  249 

Var‐  3  8  40  29  116  14  42  15  30  2  2  230 

Var‐  4  9  45  41  164  16  48  2  4  0  0  261 

Kinerja                                      Var‐  5  8  40  43  172  15  45  2  4  0  0  261 

Var‐  6  9  45  42  168  13  39  4  8  0  0  260 

Var‐  7  7  35  32  128  27  81  2  4  0  0  248 

Var‐  8  10  50  41  164  14  42  3  6  0  0  262 

Var‐  9  7  35  32  128  27  81  2  4  0  0  248 

Var‐  10  11  55  43  172  12  36  2  4  0  0  267 

   88  440  375  1500  179  537  36  72  2  2  2551 

Persentase  %     0.17     0.59     0.21     0.03     0.00  1.00 

Frekuensi  (org)  12     40     14     2     0     68 

Tabel 13 menunjukan bahwa secara total 59% dan 17% responden memberi nilai setuju

dan sangat setuju terhadap mekanisme sistim akuntabilitas telah berjalan dengan baik, terdapat

transparansi dalam pelaksanaan kegiatan, penyusunan renstra berorientasi pada output, terdapat

tahap-tahap dalam pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan,

adanya keterbukaan informasi, pelaksanaan sesuai dengan peraturan yang berlaku, pelayanan

kepada masyarakat berjalan dengan baik, terdapat kebebasan berpartisipasi dari seluruh sumber

daya yang ada serta hasil yang diperoleh sesuai yang diharapkan itu berarti mayoritas penilaian

responden akan akuntabilitas dan kinerja telah berjalan dengan baik, hal tersebut dibuktikan

dengan frekuensi total jumlah responden yang menyatakan nilai setuju dan sangat setuju

jumlahnya mencapai 52 orang (76%) sedangkan sisanya 16 orang (24%) menyatakan kurang

setuju dan tidak setuju. Pernyataan responden yang menyatakan kurang dan tidak setuju terjadi

di hampir seluruh butir pernyataan, namun yang terbesar mencapai 27orang terjadi pada variabel

2 (transparansi), variabel 7 (kesesuaian dengan peraturan) dan variabel 9 (kebebasan

berpartisipasi). Kenyataan tersebut mengindikasikan bahwa masih terdapat masalah yang perlu

ditingkatkan khususnya tiga masalah tersebut.

45

4.7. Anaalisis Statistik

4.7.1. Regresi Sederhana

(1) Analisis regresi Kepemimpinan (X1) terhadap good governance (Y)

Tabel 14.Ringkasan Analisis Regresi Sederhana Kepemimpin X1 terhadap Good Governance Y Variabel Koefisien Regresi T Kepemimpinan 1.889

2,033 Constant 2.310Dependent Variabel : Good Governance R2 (koefisien determinasi) : 0,968 R (korelasi) : 0,937 ttabel : 2,00

Dari tabel 14 diatas diperoleh R2 sebesar 0,968. Hal ini mencerminkan bahwa variabel

bebas (Kepemimpinan) sangat mampu menjelaskan variasi perubahan dari variabel terikat (good

governance) dengan nilai koefisien determinasinya sebesar 96,8%, sedangkan nilai koefisien

korelasi sebesar 93,7% dengan demikian hubungan antara kepemimpinan dengan good

governance secara statistik tergolong pada kategori hubungan sangat tinggi. Selanjutnya sesuai

tabel 39 diatas dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 2.310 + 1.889X1

Berdasarkan persamaan diatas diketahui bahwa regresi sangat signifikan dan untuk

menguji tingkat signifikansi dipergunakan uji-t. Nilai thitung dari X1 diperoleh 2.033 dan jika

dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf signifikan 5% (α=0,05) dengan derajat bebas (df)=66

maka diperoleh ttabel sebesar 2,000. Ternyata thtitung > ttabel berarti H0 ditolak, dan H1 diterima,

artinya variabel X1 (kepemimpinan) memberi pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel

Y (good governance)

(2) Analisis regresi SDM (X2) terhadap good governance (Y)

Seperti analisis untuk variabel X1, variabel X2 juga akan dianalisis dengan analisis regresi

sederhana. Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana dapat terlihat pada tabel 41 dibawah ini :

Tabel 15.Ringkasan Analisis Regresi Sederhana SDM terhadap Good Governance Variabel Koefisien Regresi T SDM 1.500

3.193 Constant 4.103Dependent Variabel : Good Governance R2 (koefisien determinasi) : 0,956 R (korelasi) : 0,913 ttabel : 2,000

46

Nilai koefisien determinasi sesuai tabel 15 diatas sebesar 0,956, artinya variabel bebas

X2 (SDM) memberikan pengaruh yang sangat tinggi terhadap variabel terikat (good governance)

sebesar 95,6%. Selain koefisien determinasi juga diperoleh koefisien korelasi sebesar 91,3% ini

artinya bahwa hubungan antara SDM dengan good governance secara statistik tergolong pada

kategori hubungan sangat tinggi. Berdasarkan tabel diatas, dapat disusun persamaan regresi :

Y= 4.103 + 1,500X2

Berdasarkan persamaan diatas diketahui bahwa regresi sangat signifikan dan untuk

menguji tingkat signifikansi dipergunakan uji-t. Nilai thitung dari X1 diperoleh 3.193 dan jika

dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf signifikan 5% (α=0,05) dengan derajat bebas (df)=66

maka diperoleh ttabel sebesar 2,000. Ternyata thtitung > ttabel berarti H0 ditolak, dan H1 diterima, itu

berarti variabel X2 (SDM) memberi pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel Y (good

governance)

(3) Analisis regresi Sarana dan Prasarana (X3) terhadap good governance (Y)

Tabel 16. Ringkasan Analisis Regresi Sederhana Sarana Prasarana terhadap Good Governance Variabel Koefisien Regresi T Sarana Prasarana 2,690

2.805 Constant 6.185Dependent Variabel : Good Governance R2 (koefisien determinasi) : 0,871 R (korelasi) : 0,759 ttabel : 2,000

Nilai koefisien determinasi sesuai tabel 16 diatas sebesar 0,8717 atau 87,1%, artinya

variabel bebas X3 (Sarana Prasarana) memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap variabel

terikat (good governance. Sedangkan koefisien korelasi diperoleh sebesar 0,759 ini artinya

bahwa hubungan antara Sarana Prasarana dengan good governance secara statistik tergolong

pada kategori hubungan yang sangat kuat. Berdasarkan tabel diatas, dapat disusun persamaan

regresi :

Y= 6,185 + 2,690X3

Berdasarkan persamaan diatas diketahui bahwa regresi sangat signifikan dan untuk

menguji tingkat signifikansi dipergunakan uji-t. Nilai thitung dari X1 diperoleh 2.805 dan jika

dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf signifikan 5% (α=0,05) dengan derajat bebas (df)=66

maka diperoleh ttabel sebesar 2,000. Ternyata thtitung > ttabel berarti H0 ditolak, dan H1 diterima, itu

berarti variabel X3 (Sarana) memberi pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel Y

(good governance)

47

(4) Analisis Regresi Anggaran (X4) terhadap good governance (Y)

Tabel 17.Ringkasan Analisis Regresi Sederhana Anggaran terhadap Good Governance Variabel Koefisien Regresi T Anggaran 2,552

5,213 Constant 9.177Dependent Variabel : Good Governance R2 (koefisien determinasi) : 0,896 R (korelasi) : 0,803 ttabel : 2,000

Dari tabel 17 terlihat nilai koefisien determinasi sebesar 0,896 atau 89,6%, artinya

variabel bebas X4 (anggaran) memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap variabel terikat

(good governance). Sedangkan koefisien korelasi diperoleh sebesar 0,803 (80,3%), ini artinya

bahwa hubungan antara Anggaran dengan good governance secara statistik tergolong pada

kategori hubungan sangat kuat. Berdasarkan tabel diatas, dapat disusun persamaan regresi :

Y= 9,177 + 2,522X4

Berdasarkan persamaan diatas diketahui bahwa regresi sangat signifikan dan untuk

menguji tingkat signifikansi dipergunakan uji-t. Nilai thitung dari X1 diperoleh 5.213 jika

dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf signifikan 5% (α=0,05) dengan derajat bebas (df)=66

maka diperoleh ttabel sebesar 2,000. Ternyata thtitung > ttabel berarti H0 ditolak, dan H1 diterima, itu

berarti variabel X4 (Anggaran) memberi pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel Y

(good governance)

(5) Analisis Regresi Metode dan Kebijakan Pengendalian Manajemen (X5) terhadap good

governance (Y)

Tabel 18.Ringkasan Analisis Regresi Sederhana Metode dan Kebijakan Pengendalian Manajemen terhadap Good Governance

Variabel Koefisien Regresi T Metode dan Kebijakan Pengendalian Manajemen

1,740 4,154

Constant 5,205Dependent Variabel : Good Governance R2 (koefisien determinasi) : 0,955 R (korelasi) : 0,912 ttabel : 2,000

Besarnya nilai koefisien determinasi dari tabel 18 diatas yaitu 0,955, artinya variabel

bebas X5 (metode dan kebijakan pengendalian manajemen) memberikan pengaruh sebesar

95,5% terhadap variabel terikat (good governance). Dari tabel tersebut juga terlihat koefisien

korelasi sebesar 0,912 (91,2%), ini berarti bahwa hubungan antara metode dan kebijakan

48

pengendalian manajemen dengan good governance tergolong pada kategori hubungan sangat

kuat. Dengan persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 5,205 + 1,740X5

Berdasarkan persamaan diatas diketahui bahwa regresi sangat signifikan dan untuk

menguji tingkat signifikansi dipergunakan uji-t. Nilai thitung dari X1 diperoleh 4,154 jika

dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf signifikan 5% (α=0,05) dengan derajat bebas (df)=66

maka diperoleh ttabel sebesar 2,000. Ternyata thtitung > ttabel berarti H0 ditolak, dan H1 diterima, itu

berarti variabel X5 (Metode dan Kebijakan Pengendalian Manajemen) memberi pengaruh yang

sangat signifikan terhadap variabel Y (good governance)

4.7.2. Analisis Regresi Berganda (Multiple Regression)

Analisis gabungan antara variabel bebas X yang terdiri dari Kepemimpinan X1, sumber

daya manusia X2, Sarana dan Prasarana X3, Anggaran X4, Metode dan Kebijakan Pengendalian

Manajemen X5 terhadap variabel terikat Y (Good Governance) dilakukan untuk mengetahui

hubungan antara variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat.

Analisis dilakukan menggunakan regresi berganda (multiple regression) dengan bantuan

SPSS v.15 dan aplikasi excel. Hasil analisis dapat terlihat pada tabel berikut :

Tabel 19.Ringkasan Analisis Regresi Berganda antara Kepemimpinan, SDM, Sarana

Prasarana, Anggaran dan Metode Kebijakan Pengendalian Manajemen terhadap Good Governance

Variabel Koefisien Regresi F Kepemimpinan 1,434

768,309 Sumber Daya Manusia 0,545Sarana dan Prasarana 0,429Anggaran 1,620Metode Kebijakan Pengendalian Manajemen

0,627

Constant 0,022Dependent Variabel : Good Governance R2 (koefisien determinasi) : 0,992 R (korelasi) : 0,984 Ftabel : 2,000

Dari tabel 19 diatas diperoleh nilai koefisien determinasi berganda (R2) sebesar 0,992,

hal ini berarti variabel bebas memberikan kontribusi sebesar 99,2% terhadap variabel terikat

artinya variabel bebas secara bersama-sama memberikan pengaruh yang sangat signifikan

terhadap upaya penerapan good governance. Sedangkan sisanya sebesar 0,8% merupakan

49

pengaruh dari variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian, sedangkan koefisien korelasi

sebesar 0,984 (98,4%) ini berarti kedua variabel memiliki hubungan yang sangat signifikan.

Berdasarkan tabel 19 diatas dapat disusun persamaan regresi berikut :

Y = 0,022 + 1,434X1 + 0,545X2 + 0,429X3 + 1,620X4 + 0,627X5

Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat dilakukan pengujian signifikansi dari

variabel bebas secara serentak terhadap variabel terikat dengan pengujian harga F (Fisher Test).

Harga Fhitung yang diperoleh dari perhitungan diatas adalah sebesar 768,309, sedangkan nilai

untuk Ftabel pada taraf level of significant sebesar 5% dengan derajat bebas (df) = 62 diperoleh

nilai Ftabel sebesar 2,00. jika dibandingkan, maka nilai Fhitung > Ftabel sehingga secara bersama-

sama variabel bebas (kepemimpinan, SDM, sarana prasarana, anggaran, metode dan kebijakan

pengendalian manajemen) mempunyai hubungan yang sangat signifikan terhadap penerapan

good governance.

4.8. Upaya Penerapan Good Governance

Berdasarkan uraian analisis diatas dapat dirumuskan rekapitulasi hasil pernyataan

responden yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi upaya penerapan good

governance di Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan yang meliputi faktor

Kepemimpinan, Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana, Anggaran, Metode dan

Kebijakan Pengendalian Manajemen sebagai variabel bebas (X) yang dikelompokan kedalam

lima asumsi kategori sebagaimana terlihat pada tabel 20 dibawah ini.

Tabel 20.Rekapitulasi Pernyataan Responden Terhadap Variabel Fakror-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Good Governance

Variabel Bebas NB=  5  NB=  4  NB=  3  NB=  2  NB=  1  Skor 

SS  Sskor  S  Sskor  KS  Sskor  TS  Sskor  STS  Sskor  Total 

Kepemimpinan  12  58  40  161  14  41  2  5  0  0  265 

SDM     11  54  41  164  13  40  3  5  0  0  264 

Sarana     13  64  43  173  11  32  1  2  0  0  272 

Anggaran     12  59  41  164  12  35  3  7  0  0  265 

MPM     12  58  40  161  13  40  3  6  0  0  264 

   58  292  206  824  63  188  12  25  0  0  1330 

Persentase  (%)    0,22    0,62    0,14    0,02    0,00  1,00 

Frekuensi  (org)  15     42     10     1     0     68 

Berdasarkan tabel 20 diatas dapat diketahui dari 5 (lima) jenis data yang dirumuskan

menjadi pertanyaan/pernyataan responden yang menyatakan sangat setuju mencapai 22% (15

50

orang) dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 62% (42 orang) sedangkan yang menyatakan

kurang setuju mencapai 14% (10 orang) dan 2% (1 orang) menyatakan tidak setuju. Dari

persepsi pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa secara keseluruhan 84% (57 orang)

responden menganggap bahwa variabel Kepemimpinan, SDM,Sarana dan Prasarana, Anggaran

serta Metode dan Kebijakan Pengendalian Manajemen merupakan faktor-faktor yang

mempengaruhi penerapan good governance. Sedangkan 16% (11 orang) responden menyatakan

termasuk dalam kategori kurang setuju, artinya dalam upaya penerapan good governance masih

diperlukan upaya yang sangat keras dari seluruh unsur di Puslitbang Tanaman Pangan.

Berkaitan dengan rekapitulasi pernyataan responden tarhadap penerapan good

govrnance di Puslitbang Tanaman Pangan dapat dilihat pada tabel 21 dibawah ini.

Tabel 21.Rekapitulasi Pernyataan Responden Terhadap Variabel Good Governance Variabel Good Governance 

NB=  5  NB=  4  NB=  3  NB=  2  NB=  1  Skor 

SS  Sskor  S  Sskor  KS  Sskor  TS  Sskor  STS  Sskor  Total 

Akuntabilitas                      Var‐  1  11  55  41  164  14  42  2  4  0  0  265 

Var‐  2  8  40  31  124  27  81  2  4  0  0  249 

Var‐  3  8  40  29  116  14  42  15  30  2  2  230 

Var‐  4  9  45  41  164  16  48  2  4  0  0  261 

Kinerja     Var‐  5  8  40  43  172  15  45  2  4  0  0  261 

Var‐  6  9  45  42  168  13  39  4  8  0  0  260 

Var‐  7  7  35  32  128  27  81  2  4  0  0  248 

Var‐  8  10  50  41  164  14  42  3  6  0  0  262 

Var‐  9  7  35  32  128  27  81  2  4  0  0  248 

Var‐  10  11  55  43  172  12  36  2  4  0  0  267 

   88  440  375  1500  179  537  36  72  2  2  2551 

Persentase  %     0,17     0,59     0,21     0,03     0,00  1,00 

Frekuensi  (org)  12     40     14     2     0     68 

Berdasarkan tabel 21 diatas dapat diketahui dari 10 (sepuluh) jenis data yang

dirumuskan menjadi pertanyaan/pernyataan responden yang menyatakan sangat setuju mencapai

17% (12 orang) dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 59% (40 orang) sedangkan yang

menyatakan kurang setuju mencapai 21% (14 orang) dan 3% (2 orang) menyatakan tidak setuju.

Dari persepsi pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa Puslitbang Tanaman Pangan

mempunyai upaya yang sangat sungguh-sungguh dalam menerapkan good governance, karena

secara total persentase responden yang menyatakan setuju nilainya mencapai 76% (52 orang).

Namun demikian responden yang menyatakan kurang setujupun nilainya cukup tinggi yaitu

24% hal ini berarti bahwa diperlukan upaya yang lebih keras lagi dalam rangka mewujudkan

good governance di Puslitbang Tanaman Pangan.

51

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil analisis data yang telah dilakukan diatas terhadap upaya

penerapan good governance di Puslitbangtan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan good governance di Puslitbang Tanaman Pangan sangat dipengaruhi oleh

unsur Kepemimpinan, SDM, Sarana dan Prasarana, Anggaran serta Metode dan

Kebijakan Pengendalian Manajemen.

2. Secara keseluruhan dari variabel-variabel bebas yang diamati dalam penelitian ini,

didapat hasil nilai koefisien korelasi ganda sebesar 0,984 dan koefisien determinasi

ganda sebesar 0,992 yang berarti bahwa variabel bebas secara bersama-sama

memberikan kontribusi sebesar 99,2% dalam upaya penerapan good governance.

B. Saran

Perlu pembenahan dari aspek (1) kepemimpinan khususnya perencanaan kegiatan agar tidak

terjadi kekeliruan dalam pencapaian target,(2) aspek SDM khususnya masalah kompetensi dan

kualitas, (3) aspek anggaran khususnya pencatatan kegiatan kerjasama dan (4) metode

pengendalian manajemen khususnya masalah realisasi pelaksanaan.

52

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, A. 2005. Format Anggaran Terpadu Menghilangkan TumpangTindih, Makalah Bapekki, Departemen Keuangan

Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, PT.Rineke

Cipta, Jakarta. Barata , AA. dan Bambang Trihartanto. 2004. Kekuasaan Pengelolaan Keuangan

Negara/Daerah, Jakarta Elex Media Komputindo Budiarjo, M. 2002. Dasar-Dasar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta Huseini, M. dan Hari Lubis. 1987. Teori Organisasi (suatu pendekatan makro).

Jakarta:Pusat Antar Ilmu Sosial UI. Instruksi Presiden Republik Indonesia No.7 Tahun 1999. Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, Jakarta, Penerbit Lembaga Administrasi Negara. Kasim, A. 1993. Pengukuran Efektifitas dalam Organisasi, Penerbit FEUI Jakarta. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia No.589/IX/6/Y/99.

Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Jakarta, Penerbit Lembaga Administrasi Negara

Keputusan Menteri Pertanian No. 341/Kpts/OT.140/9/2005. Tentang Kelengkapan

Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian, Susunan Organisasi Puslitbang Tanaman Pangan

Keputusan Menteri Pertanian No.299/Kpts/OT.140/7/2005. Tentang Organisasi dan Tata

Kerja Departemen Pertanian Osborne, D. dan Ted Gaebler. 1999. Mewirausahakan Birokrasi Reinventing

Government, Mentransformasi Semangat Wirausaha Dalam Sektor Publik, Terjemahan Abdul Rosyid, Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo.

Puslitbangtan. 2009. Succes Story 2004-2009 Dan Program 2009-2014. Bogor.

Soefihara, E. AJ. 2005. Reformasi Pengelolaan Anggaran Negara, Sistem Anggaran Berbasis Kinerja, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan,

Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Administrasi, Bandung Penerbit Alfabeta. Sukandarrumudi. 2002. Metodologi Penelitian, Yogyakarta, Penerbit Gadjah

Mada University Press.

53

Sumanto. 2002. Pembahasan Terpadu Statistika dan Metodologi Riset, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Tjokroamidjojo, B. 2000. Good Governance Paradigma Baru Manajemen Pembangunan,

dalam Manajemen Pembangunan No.30, Mei 2000. UNDP. 2010. For Governance for Sustainable Human Development, download tanggal 15

Oktober 2010 dari http://magnet.undp.org/policy/default.htm Wasistiono, S. 2002. Kapita Selekta Penyelenggaraan Penyelenggaraan Pemerintah

Daerah, Bandung : Fokusmedia

54

Lampiran 1. Halaman Permohonan Kuesioner

No.Responden : ………………….

Kuesioner

KAJIAN PENERAPAN GOOD GOVERNANCE PADA

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBGANGAN TANAMAN PANGAN

Dibuat Oleh :

Nama : Arsadi

NRP: H24076020

Kepada Bpk/Ibu/Sdr yang terhormat, 1. Saya mohon bantuan Bapak untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang

kami berikan pada halaman berikutnya, sesuai dengan keyakinan dan pendapat anda. 2. Kuesioner ini bersifat tertutup dan seluruh alternatif jawaban Bapak atas pernyataan yang

diberikan telah disediakan dalam kolom. 3. Bapak cukup memberikan tanda (x) pada pilihan yang telah disediakan berdasarkan

pendapat yang anda pilih.

A. Sangat setuju (SS) B. Setuju (S) C. Kurang Setuju (KS) D. Tidak Setuju (TS) E. Sangat Tidak Setuju (STS)

4. Kejujuran dan obyektivitas jawaban Bapak sangat saya harapkan. Saya menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban Bapak.

5. Kuesioner ini merupakan bagian dari penulisan skripsi saya pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Manajemen IPB.

Atas partisipasi Bapak, saya ucapkan terima kasih.

Institut Pertanian Bogor Fakultas Ekonomi Manajemen Departemen Manajemen Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus

55

Lampiran 2. Daftar Pertanyaan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Good Governance

No Pertanyaan Pilihan Jawaban SS S KS TS STS

I Kepemimpinan 1 Adakah hierarki yang memberi petunjuk tentang

wewenang dan tanggung jawab tentang apa yang harus dikerjakan.

2 Apakah implementasi tugas dan fungsi telah sesuai yang diharapkan

3 Apakah pimpinan selalu mengarahkan tugas (kegiatan) yang berhubungan dengan bawahan

4 Apakah pimpinan saudara selalu menciptakan iklim kerja yang kondusif

5 Apakah pimpinan Saudara memiliki kemampuan yang memadai untuk menjalankan tugas sebagai pimpinan

II Sumber Daya Manusia 1 Apakah tingkat pendidikan formal sesuai dengan

kebutuhan

2 Apakah SDM memiliki tingkat kedisiplinan dalam melaksanakan tugas

3 Telah optimalkan pendayagunaan sumber daya manusia di Puslitbang Tanaman Pangan

4 Apakah pembinaan pegawai telah dilaksanakan 5 Apakah SDM mampu bekerjasama dalam tim 6 Apakah SDM memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi

dalam menyelesaikan tugas

III Sarana dan Prasarana 1 Apakah peralatan yang menunjang kelancaran

pelaksanaan tugas cukup tersedia

2 Bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana khususnya dalam pemanfaatan dan pemeliharaan

3 Apakah sarana yang tersedia cukup lengkap baik dari jenis maupun fungsinya.

IV Sumber Dana (Anggaran) 1 Apakah jumlah alokasi dana yang tersedia mencukupi

untuk membiayai kegiatan Puslitbangtan

2 Apakah seluruh kegiatan di Puslitbangtan dapat dibiayai dari dana dalam DIPA

3 Perlukah sumber dana lain selain dana DIPA untuk membiayai kegiatan Puslitbangtan

V Metode Kerja dan Kebijakan Pengendalian Manajemen 1 Apakah terdapat penjabaran terhadap tupoksi setiap

pegawai

2 Apakah kebijakan yang diambil konsisten dengan tujuan

56

organisasi 3 Apakah pelaksanaan kegiatan serta perencanaan yang

dibuat mengacu pada visi dan misi Puslitbangtan

4 Apakah di Puslitbangtan terdapat Standard Operasional Prosedur (SOP)

5 Apakah Laporan kegiatan yang dibuat telah dilaksanakan dengan baik

Lanjutan Lampiran 2.

57

Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Penerapan Good Governance

No Pertanyaan Pilihan Jawaban SS S KS TS STS

I Akuntabilitas 1 Apakah mekanisme sistem akutabilitas kinerja telah di

implementasikan

2 Apakah kebijakan yang diambil telah dilakukan secara transparan dan inovatif.

3 Apakah renstra yang disusun berorientasi pada hasil 4 Apakah terdapat strategi langkah-langkah dalam

pelaksanaan kegiatan (tahapan-tahapan)

II Kinerja 1 Apakah pimpinan saudara bersedia mempertanggung

jawabkan pelaksanaan kegiatan baik dalam hal keberhasilan maupun kegagalan

2 Bagaimana keterbukaan informasi di Puslitbangtan 3 Apakah pelaksanan kegiatan operasional Puslitbangtan

telah sesuai dengan peraturan yang berlaku

4 Apakah selama ini Puslitbangtan telah melakukan pelayanan kepada masyarakat dengan memuaskan

5 Apakah terdapat kebebasan berpartisipasi karyawan terhadap institusi Puslitbangtan.

6 Apakah hasil yang diperoleh Puslitbangtan sesuai dengan target yang diharapkan (ditetapkan)

58

Lampiran 4. Ringkasan Analisis Regresi Kepemimpinan (X1) terhadap Good Governance (Y) Model Summary

Model R R Square Adjusted R SquareStd. Error of the

Estimate 1 ,968(a) ,937 ,936 1,52219

a Predictors: (Constant), VAR00001

ANOVAb

2284,059 1 2284,059 985,754 ,000a

152,926 66 2,317

2436,985 67

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), VAR00001a.

Dependent Variable: VAR00006b.

Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 2,310 1,136 2,033 ,046 VAR00001 1,889 ,060 ,968 31,397 ,000

a Dependent Variable: VAR00006

59

Lampiran 5. Ringkasan Analisis Regresi Sumber Daya Manusia (X2) terhadap Good Governance (Y) Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 ,871(a) ,759 ,755 2,98497

a Predictors: (Constant), VAR00003 ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1848,922 1 1848,922 207,510 ,000(a)

Residual 588,063 66 8,910 Total 2436,985 67

a Predictors: (Constant), VAR00003 b Dependent Variable: VAR00006 Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 6,185 2,205 2,805 ,007

VAR00003 2,690 ,187 ,871 14,405 ,000

a Dependent Variable: VAR00006

60

Lampiran 6. Ringkasan Analisis Regresi Sarana dan Prasarana (X3) terhadap Good Governance (Y) Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 ,871(a) ,759 ,755 2,98497

a Predictors: (Constant), VAR00003 ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1848,922 1 1848,922 207,510 ,000(a)

Residual 588,063 66 8,910 Total 2436,985 67

a Predictors: (Constant), VAR00003 b Dependent Variable: VAR00006 Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 6,185 2,205 2,805 ,007

VAR00003 2,690 ,187 ,871 14,405 ,000

a Dependent Variable: VAR00006

61

Lampiran 7. Ringkasan Analisis Regresi Sumber Dara (Anggaran) (X4) terhadap Good Governance (Y) Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 ,896(a) ,803 ,800 2,69940

a Predictors: (Constant), VAR00004 ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1956,060 1 1956,060 268,441 ,000(a)

Residual 480,926 66 7,287 Total 2436,985 67

a Predictors: (Constant), VAR00004 b Dependent Variable: VAR00006 Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 9,177 1,760 5,213 ,000

VAR00004 2,552 ,156 ,896 16,384 ,000

a Dependent Variable: VAR00006

62

Lampiran 8. Ringkasan Analisis Regresi Metode dan Kebijakan Pengendalian Manajemen (X5)

terhadap Good Governance (Y) Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 ,955(a) ,912 ,911 1,80056

a Predictors: (Constant), VAR00005 ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2223,011 1 2223,011 685,685 ,000(a)

Residual 213,974 66 3,242 Total 2436,985 67

a Predictors: (Constant), VAR00005 b Dependent Variable: VAR00006 Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 5,205 1,253 4,154 ,000

VAR00005 1,740 ,066 ,955 26,186 ,000

a Dependent Variable: VAR00006

63

Lampiran 9. Ringkasan Analisis Regresi Berganda Variabel X1, X2, X3, X4, X5 terhadap Good Governance (Y) Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Change Statistics

R Square Change F Change df1 df2

Sig. F Change

R Square Chang

e F Change df1 df2 1

,992(a) ,984 ,983 ,79013 ,984768,30

95 62 ,000

a Predictors: (Constant), VAR00005, VAR00002, VAR00003, VAR00004, VAR00001 ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2398,279 5 479,656 768,309 ,000(a)

Residual 38,707 62 ,624 Total 2436,985 67

a Predictors: (Constant), VAR00005, VAR00002, VAR00003, VAR00004, VAR00001 b Dependent Variable: VAR00006 Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) ,022 ,671 ,032 ,975

VAR00001 1,434 ,156 ,735 9,219 ,000 VAR00002 ,545 ,075 ,348 7,246 ,000 VAR00003 ,429 ,151 ,139 2,845 ,006 VAR00004 1,620 ,196 ,569 8,263 ,000 VAR00005 ,627 ,142 ,344 4,406 ,000

a Dependent Variable: VAR00006

64

Lampiran 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

No Unit Kerja Eselon Staf

TOTAL II III IV TU Prog KSPHP

1 Puslitbangtan 1 3 6 3 3 3 19 2 BB Padi 1 3 5 3 3 3 18 3 Balitkabi 1 2 3 3 3 12 4 Balitsereal 1 2 3 3 3 12 5 Lolit Tungro 1 2 2 2 7

TOTAL 2 8 16 14 14 14 68

65

Lampiran 11. Definisi Operasional variabel

Variabel Sub Variabel Indikator Instrumen (kuesoner)

Good governance merupakan proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola pemerintahan serta urusan-urusan publik dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan kinerja organisasi pemerintah

1. Akuntabilitas Meliputi : Semua pihak

dalam organisasi yang mempunyai kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan kepada pihak yang berkepentingan.

1. Implementasi Mekanisme Sistim akuntabilitas Kinerja

2. Transparansi dan Inovasi Kebijakan

3. Perencanaan Strategis Berorientasi Output;

4. Strategi Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan.

I.1 I.2 I.3 I.4

2. Kinerja Meliputi : pengukuran pencapaian output kegiatan

1. Pertanggung jawaban dalam pelaksanaan pekerjaan

2. Keterbukaan informasi 3. Dasar hukum pelaksanaan 4. Pelayanan masyarakat 5. Kebebasan berpartisipasi 6. Hasil Sesuai terget yang

diharapkan

II.1 II.2 II.3 II.4 II.5 II.6

Faktor-faktor yang berpengaruh pada penerapan Good Governance adalah seluruh sumber daya organisasi yang mempengaruhi secara langsung dalam upaya penerapan good governance

1. Kepemimpinan Meliputi : Kemampuan mengorganisasi, memahami tugas pokok dan fungsi, pendelagasian tugas kepada bawahan

1. Adakah hirarki yang memberi petunjuk tentang wewenang dan tanggung jawab;

2. Implementasi tugas dan fungsi telah sesuai dengan yang diharapkan;

3. Pimpinan selalu mengarahkan kegiatan yang berhubungan dengan tugas bawahan;

4. Pimpinan selalu menciptakan iklim yang kooperatif dengan bawahan;

5. Pimpinan mempunyai kemampuan yang memadai.

I.1 I.2 I.3 I.4 I.5

2. Sumber Daya Manusia Meliputi : Kompetensi, Skill, tanggung jawab

1. Tingkat pendidikan formal yang dimiliki

2. Tingkat kedisiplinan dalam melaksanakan tugas

3. Tingkat pendayagunaan sumber daya

4. Pembinaan pegawai 5. Kemampuan bekerjasama dalam

tim 6. Tanggungjawab yang dimiliki

II.1 II.2 II.3 II.4 II.5 II.6

66

Lanjutan Lampiran 11. 3. Sarana

Meliputi : Kecukupan dan ketersediaan sarana dan prasarana penunjang.

1. Tersedianya peralatan yang menunjang kelancaran pelaksanaan tugas

2. Pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan

3. Lengkap dan tidaknya sarana dan prasarana yang tersedia.

III.1 III.2 III.3

4. Anggaran Meliputi : ketersediaan anggaran sebagai pendukung pelaksanaan operasional.

1. Jumlah alokasi dana yang tersedia mencukupi

2. Seluruh kegiatan dapat dibiayai dari dana yang ada

3. Ada tidaknya sumber dana selain dana DIPA.

IV.1 IV.2 IV.3

5. Metode dan Pengendalian Manajemen Meliputi : Keteraturan metode pelaksanaan (prosedure)

1. Penjabaran tugas pokok dan fungsi

2. Kebijakan pelaksanaan kegiatan 3. Kegiatan yang dilaksanakan

mengacu pada visi misi 4. Prosedur kegiatan 5.Laporan pelaksanaan kegiatan

V.1 V.2 V.3 V.4 V.5

67

Lampiran 12. Rekapitulasi Pernyataan Responden Terhadap Variabel X dan Y

Variabel Kepemimpinan 

NB=  5  NB=  4  NB=  3  NB=  2  NB=  1  Skor 

SS  Sskor  S  Sskor  KS  Sskor  TS  Sskor  STS  Sskor  Total 

Var‐  1  11  55  43  172  12  36  2  4  0  0  267 

Var‐  2  7  35  32  128  27  81  2  4  0  0  248 

Var‐  3  8  40  29  116  14  42  15  30  2  2  230 

Var‐  4  9  45  41  164  16  48  2  4  0  0  261 

Var‐  5  8  40  43  172  15  45  2  4  0  0  261 

   43  215  188  752  84  252  23  46  2  2  1267 

Persentase  (%)    0.17    0.59    0.20    0.04    0.00  1.00 

Frekuensi  (org)  12     40     14     2     0     68 

                         

Variabel SDM NB=  5  NB=  4  NB=  3  NB=  2  NB=  1  Skor 

SS  Sskor  S  Sskor  KS  Sskor  TS  Sskor  STS  Sskor  Total 

Var‐  1  10  50  41  164  13  39  4  8  0  0  261 

Var‐  2  7  35  32  128  27  81  2  4  0  0  248 

Var‐  3  8  40  29  116  14  42  15  30  2  2  230 

Var‐  4  8  40  42  168  16  48  2  4  0  0  260 

Var‐  5  7  35  43  172  16  48  2  4  0  0  259 

Var‐  6  8  40  42  168  13  39  5  10  0  0  257 

   48  240  229  916  99  297  30  60  2  2  1515 

Persentase  %     0.16     0.60     0.20     0.04     0.00  1.00 

Frekuensi  (org)  11     41     13     3     0     68 

                         

Variabel Sarana NB=  5  NB=  4  NB=  3  NB=  2  NB=  1  Skor 

SS  Sskor  S  Sskor  KS  Sskor  TS  Sskor  STS  Sskor  Total 

Var‐  1  9  45  41  164  16  48  2  4  0  0  261 

Var‐  2  10  50  44  176  12  36  2  4  0  0  266 

Var‐  3  11  55  41  164  14  42  2  4  0  0  265 

      150     504     126     12     0  792 

Persentase  %     0.19     0.64     0.16     0.02     0.00  1.00 

Frekuensi  (org)  13     43     11     1     0     68 

                         

Variabel Anggaran NB=  5  NB=  4  NB=  3  NB=  2  NB=  1  Skor 

SS  Sskor  S  Sskor  KS  Sskor  TS  Sskor  STS  Sskor  Total 

Var‐  1  9  45  41  164  16  48  2  4  0  0  261 

Var‐  2  9  45  44  176  13  39  2  4  0  0  264 

Var‐  3  8  40  29  116  14  42  15  30  2  2  230 

      130     456     129     38     2  755 

Persentase  %     0.17     0.60     0.17     0.05     0.00  1.00 

Frekuensi  (org)  12     41     12     3     0     68 

                               

68

Lanjutan Lampiran 12.  

Variabel MPM NB=  5  NB=  4  NB=  3  NB=  2  NB=  1  Skor 

SS  Sskor  S  Sskor  KS  Sskor  TS  Sskor  STS  Sskor  Total 

Var‐  1  8  40  43  172  15  45  2  4  0  0  261 

Var‐  2  10  50  43  172  12  36  3  6  0  0  264 

Var‐  3  8  40  29  116  14  42  15  30  2  2  230 

Var‐  4  7  35  32  128  27  81  2  4  0  0  248 

Var‐  5  10  50  40  160  14  42  4  8  0  0  260 

   43  215  187  748  82  246  26  52  2  2  1263 

Persentase  %     0.17     0.59     0.19     0.04     0.00  1.00 

Frekuensi  (org)  12     40     13     3     0     68 

                         

Variabel Good Governance 

NB=  5  NB=  4  NB=  3  NB=  2  NB=  1  Skor 

SS  Sskor  S  Sskor  KS  Sskor  TS  Sskor  STS  Sskor  Total 

Akuntabilitas                  Var‐  1  11  55  41  164  14  42  2  4  0  0  265 

Var‐  2  8  40  31  124  27  81  2  4  0  0  249 

Var‐  3  8  40  29  116  14  42  15  30  2  2  230 

Var‐  4  9  45  41  164  16  48  2  4  0  0  261 

Kinerja   Var‐  5  8  40  43  172  15  45  2  4  0  0  261 

Var‐  6  9  45  42  168  13  39  4  8  0  0  260 

Var‐  7  7  35  32  128  27  81  2  4  0  0  248 

Var‐  8  10  50  41  164  14  42  3  6  0  0  262 

Var‐  9  7  35  32  128  27  81  2  4  0  0  248 

Var‐  10  11  55  43  172  12  36  2  4  0  0  267 

   88  440  375  1500  179  537  36  72  2  2  2551 

Persentase  %     0.17     0.59     0.21     0.03     0.00  1.00 

Frekuensi  (org)  12     40     14     2     0     68 

69

Lampiran 13. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepemimpinan No.Butir Pernyataan Jumlah Jumlah Skor No.Resp 1 2 3 4 5 X1 Ganjil Genap Total 1 4 4 3 3 3 17 10 7 17 2 5 4 3 5 3 20 11 9 20 3 4 4 3 3 3 17 10 7 17 4 4 4 3 4 3 18 10 8 18 5 3 3 3 3 4 16 10 6 16 6 5 5 5 3 5 23 15 8 23 7 4 3 4 4 4 19 12 7 19 8 4 3 4 4 4 19 12 7 19 9 5 3 5 3 5 21 15 6 21 10 3 3 3 3 3 15 9 6 15 11 3 3 3 3 3 15 9 6 15 12 4 4 4 4 4 20 12 8 20 13 5 3 5 5 5 23 15 8 23 14 4 4 3 4 3 18 10 8 18 15 4 4 3 4 3 18 10 8 18 16 5 3 3 5 3 19 11 8 19 17 5 5 3 5 3 21 11 10 21 18 4 3 3 4 3 17 10 7 17 19 5 5 5 5 5 25 15 10 25 20 4 3 4 4 4 19 12 7 19 21 4 3 4 4 4 19 12 7 19 22 5 5 5 5 5 25 15 10 25 23 5 5 5 5 5 25 15 10 25 24 4 3 4 4 4 19 12 7 19 25 5 5 5 5 5 25 15 10 25 26 4 3 4 4 4 19 12 7 19 27 5 5 5 5 5 25 15 10 25 28 4 3 4 4 4 19 12 7 19 29 4 3 2 4 3 16 9 7 16 30 4 3 2 4 3 16 9 7 16 31 4 3 3 4 3 17 10 7 17 32 4 3 4 4 4 19 12 7 19 33 4 4 4 4 4 20 12 8 20 34 4 4 2 4 4 18 10 8 18 35 4 4 2 4 4 18 10 8 18 36 4 4 2 4 4 18 10 8 18 37 4 4 2 4 4 18 10 8 18 38 4 4 2 4 4 18 10 8 18 39 4 4 4 4 4 20 12 8 20 40 4 4 4 4 4 20 12 8 20 41 4 4 4 4 4 20 12 8 20 42 4 4 4 4 4 20 12 8 20 43 4 4 4 4 4 20 12 8 20 44 4 4 4 4 4 20 12 8 20 45 4 4 4 4 4 20 12 8 20 46 4 4 4 4 4 20 12 8 20 47 4 4 4 4 4 20 12 8 20 48 4 4 4 4 4 20 12 8 20 49 3 3 3 3 3 15 9 6 15 50 3 3 2 3 4 15 9 6 15 51 3 3 2 3 4 15 9 6 15 52 3 3 2 3 4 15 9 6 15 53 3 3 2 3 4 15 9 6 15 54 3 3 2 3 4 15 9 6 15 55 4 4 4 4 4 20 12 8 20 56 4 4 4 4 4 20 12 8 20 57 4 4 4 4 4 20 12 8 20 58 4 4 4 4 4 20 12 8 20

70

Lanjutan Lampiran 13. No.Butir Pernyataan Jumlah Jumlah Skor No.Resp 1 2 3 4 5 X1 Ganjil Genap Total 59 3 3 2 3 4 15 9 6 15 60 3 3 1 3 4 14 8 6 14 61 3 3 1 3 4 14 8 6 14 62 4 4 4 4 4 20 12 8 20 63 4 4 4 4 4 20 12 8 20 64 4 4 4 4 4 20 12 8 20 65 4 4 4 4 4 20 12 8 20 66 4 4 4 4 4 20 12 8 20 67 2 2 2 2 2 10 6 4 10 68 2 2 2 2 2 10 6 4 10 Jumlah Jumlah 267 248 230 261 261 1267 758 509 r hitung 0.90 0.79 0.84 0.82 0.72 Validitas r tabel 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 status Valid Valid Valid Valid Valid rll 0.74 Reliabilitas r kritis 0,7 status Reliabel

71

Lampiran 14. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel SDM       No.Butir Pernyataan        Jumlah Jumlah Skor    

 No.Resp  1  2 3 4 5 6 X2  Ganjil  Genap   

 1  4  4 3 3 3 4 21 10  11 21

2  2  4 3 3 3 2 17 8  9 17

 3  2  4 3 3 3 2 17 8  9 17

 4  3  4 3 4 3 2 19 9  10 19

 5  3  3 3 3 3 3 18 9  9 18    

 6  5  5 5 5 5 5 30 15  15 30    

 7  4  3 4 4 4 4 23 12  11 23    

 8  4  3 4 4 4 4 23 12  11 23    

 9  5  3 5 5 4 5 27 14  13 27    

 10  3  3 3 3 3 3 18 9  9 18    

 11  3  3 3 3 3 3 18 9  9 18    

 12  4  4 4 4 4 4 24 12  12 24    

 13  5  3 5 5 5 5 28 15  13 28    

 14  4  4 3 3 4 3 21 11  10 21    

 15  4  4 3 3 3 3 20 10  10 20    

 16  5  3 3 3 3 3 20 11  9 20    

 17  5  5 3 3 3 3 22 11  11 22    

 18  4  3 3 3 3 3 19 10  9 19    

 19  5  5 5 5 5 5 30 15  15 30    

 20  4  3 4 4 4 4 23 12  11 23    

 21  4  3 4 4 4 4 23 12  11 23    

 22  5  5 5 5 5 5 30 15  15 30    

 23  5  5 5 5 5 5 30 15  15 30    

 24  4  3 4 4 4 4 23 12  11 23    

 25  5  5 5 5 5 5 30 15  15 30    

 26  4  3 4 4 4 4 23 12  11 23    

 27  5  5 5 5 5 5 30 15  15 30    

 28  4  3 4 4 4 4 23 12  11 23    

 29  4  3 2 4 4 4 21 10  11 21    

 30  4  3 2 4 4 4 21 10  11 21    

 31  4  3 3 3 3 3 19 10  9 19    

 32  4  3 4 4 4 4 23 12  11 23    

 33  4  4 4 4 4 4 24 12  12 24    

 34  4  4 2 4 4 4 22 10  12 22    

 35  4  4 2 4 4 4 22 10  12 22    

36  4  4 2 4 4 4 22 10  12 22    

72

Lanjutan Lampiran 14.  No.Resp  1  2 3 4 5 6 X2  Ganjil  Genap   

 37  4  4 2 4 4 4 22  10  12 22  

 38  4  4 2 4 4 4 22  10  12 22  

 39  4  4 4 4 4 4 24  12  12 24  

 40  4  4 4 4 4 4 24  12  12 24  

 41  4  4 4 4 4 4 24  12  12 24  

 42  4  4 4 4 4 4 24  12  12 24  

 43  4  4 4 4 4 4 24  12  12 24  

 44  4  4 4 4 4 4 24  12  12 24  

 45  4  4 4 4 4 4 24  12  12 24  

 46  4  4 4 4 4 4 24  12  12 24  

 47  4  4 4 4 4 4 24  12  12 24  

 48  4  4 4 4 4 4 24  12  12 24  

 49  3  3 3 3 3 3 18  9  9 18  

 50  3  3 2 4 4 4 20  9  11 20  

 51  3  3 2 4 4 4 20  9  11 20  

 52  3  3 2 4 4 4 20  9  11 20  

 53  3  3 2 4 4 4 20  9  11 20  

 54  3  3 2 4 4 4 20  9  11 20  

 55  4  4 4 4 4 4 24  12  12 24  

 56  4  4 4 4 4 4 24  12  12 24  

 57  4  4 4 4 4 4 24  12  12 24  

 58  4  4 4 4 4 4 24  12  12 24  

 59  3  3 2 2 2 2 14  7  7 14  

 60  3  3 1 3 3 3 16  7  9 16  

 61  3  3 1 3 3 3 16  7  9 16  

 62  4  4 4 4 4 4 24  12  12 24  

 63  4  4 4 4 4 4 24  12  12 24  

 64  4  4 4 4 4 4 24  12  12 24  

 65  4  4 4 4 4 4 24  12  12 24  

 66  4  4 4 4 4 4 24  12  12 24  

 67  2  2 2 3 3 3 15  7  8 15  

68  2  2 2 2 2 2 12  6  6 12  

Jumlah  Jumlah  261  248 230 260 259 257 1515  750  765     

   r hitung  0.85  0.69 0.82 0.90 0.91 0.89           

Validitas  r tabel  0.68  0.68 0.68 0.68 0.68 0.68           

   status                              

   Rll        0.88                     

Reliabilitas  r kritis        0,7                     

   Status        Reliabel                     

73

Lampiran 15. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel Sarana

No.Resp

No.Butir Pernyataan Jumlah Jumlah Skor

1 2 3 X3 Ganjil Genap 1 3 4 4 11 7 4 11 2 5 4 5 14 10 4 14 3 3 4 3 10 6 4 10 4 4 4 3 11 7 4 11 5 3 3 3 9 6 3 9 6 3 5 5 13 8 5 13 7 4 4 4 12 8 4 12 8 4 4 4 12 8 4 12 9 3 5 5 13 8 5 13 10 3 3 3 9 6 3 9 11 3 3 3 9 6 3 9 12 4 4 4 12 8 4 12 13 5 5 5 15 10 5 15 14 4 4 4 12 8 4 12 15 4 4 4 12 8 4 12 16 5 5 5 15 10 5 15 17 5 5 5 15 10 5 15 18 4 4 4 12 8 4 12 19 5 5 5 15 10 5 15 20 4 4 4 12 8 4 12 21 4 4 4 12 8 4 12 22 5 5 5 15 10 5 15 23 5 5 5 15 10 5 15 24 4 4 4 12 8 4 12 25 5 5 5 15 10 5 15 26 4 4 4 12 8 4 12 27 5 5 5 15 10 5 15 28 4 4 4 12 8 4 12 29 4 4 4 12 8 4 12 30 4 4 4 12 8 4 12 31 4 4 4 12 8 4 12 32 4 4 4 12 8 4 12 33 4 4 4 12 8 4 12 34 4 4 4 12 8 4 12 35 4 4 4 12 8 4 12 36 4 4 4 12 8 4 12 37 4 4 4 12 8 4 12 38 4 4 4 12 8 4 12 39 4 4 4 12 8 4 12 40 4 4 4 12 8 4 12 41 4 4 4 12 8 4 12 42 4 4 4 12 8 4 12 43 4 4 4 12 8 4 12 44 4 4 4 12 8 4 12 45 4 4 4 12 8 4 12 46 4 4 4 12 8 4 12 47 4 4 4 12 8 4 12 48 4 4 4 12 8 4 12 49 3 3 3 9 6 3 9 50 3 3 3 9 6 3 9 51 3 3 3 9 6 3 9 52 3 3 3 9 6 3 9 53 3 3 3 9 6 3 9 54 3 3 3 9 6 3 9 55 4 4 4 12 8 4 12 56 4 4 4 12 8 4 12 57 4 4 4 12 8 4 12 58 4 4 4 12 8 4 12 59 3 3 3 9 6 3 9

74

Lanjutan Lampiran 15.

No.Resp

No.Butir Pernyataan Jumlah Jumlah Skor

60 3 3 3 9 6 3 9 61 3 3 3 9 6 3 9 62 4 4 4 12 8 4 12 63 4 4 4 12 8 4 12 64 4 4 4 12 8 4 12 65 4 4 4 12 8 4 12 66 4 4 4 12 8 4 12 67 2 2 2 6 4 2 6 68 2 2 2 6 4 2 6 Jumlah Jumlah 261 266 265 792 526 266 r hitung 0.93 0.97 0.97 Validitas r tabel 0.68 0.68 0.68 status

Rll 0.93

Reliabilitas r kritis 0,7

status Reliabel

75

Lampiran 16. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel Anggaran

     No.Butir Pernyataan       Jumlah

Jumlah Skor       

   No.Resp  1 2 3 X4  Ganjil  Genap    

   1  3 4 3 10 6 4  10

   2  5 4 3 12 8 4  12

   3  3 4 3 10 6 4  10

   4  4 3 3 10 7 3  10

   5  3 3 3 9 6 3  9

   6  3 4 5 12 8 4  12

   7  4 4 4 12 8 4  12

   8  4 4 4 12 8 4  12

   9  3 5 5 13 8 5  13

   10  3 3 3 9 6 3  9

   11  3 3 3 9 6 3  9

   12  4 4 4 12 8 4  12

   13  5 5 5 15 10 5  15

   14  4 4 3 11 7 4  11

   15  4 4 3 11 7 4  11

   16  5 5 3 13 8 5  13

   17  5 5 3 13 8 5  13

   18  4 4 3 11 7 4  11

   19  5 5 5 15 10 5  15

   20  4 4 4 12 8 4  12

   21  4 4 4 12 8 4  12

   22  5 5 5 15 10 5  15

   23  5 5 5 15 10 5  15

   24  4 4 4 12 8 4  12

   25  5 5 5 15 10 5  15

   26  4 4 4 12 8 4  12

   27  5 5 5 15 10 5  15

   28  4 4 4 12 8 4  12

   29  4 4 2 10 6 4  10

   30  4 4 2 10 6 4  10

   31  4 4 3 11 7 4  11

   32  4 4 4 12 8 4  12

   33  4 4 4 12 8 4  12

   34  4 4 2 10 6 4  10

   35  4 4 2 10 6 4  10

76

Lanjutan Lampiran 16.

    

  No.Resp 

No.Butir Pernyataan     Jumlah

Jumlah Skor     

1 2 3 X4 Ganjil Genap   

   36  4 4 2 10 6 4  10

   37  4 4 2 10 6 4  10

   38  4 4 2 10 6 4  10

   39  4 4 4 12 8 4  12

   40  4 4 4 12 8 4  12

   41  4 4 4 12 8 4  12

   42  4 4 4 12 8 4  12

   43  4 4 4 12 8 4  12

   44  4 4 4 12 8 4  12

   45  4 4 4 12 8 4  12

   46  4 4 4 12 8 4  12

   47  4 4 4 12 8 4  12

   48  4 4 4 12 8 4  12

   49  3 3 3 9 6 3  9

   50  3 3 2 8 5 3  8

   51  3 3 2 8 5 3  8

   52  3 3 2 8 5 3  8

   53  3 3 2 8 5 3  8

   54  3 3 2 8 5 3  8

   55  4 4 4 12 8 4  12

   56  4 4 4 12 8 4  12

   57  4 4 4 12 8 4  12

   58  4 4 4 12 8 4  12

   59  3 3 2 8 5 3  8

   60  3 3 1 7 4 3  7

   61  3 3 1 7 4 3  7

   62  4 4 4 12 8 4  12

   63  4 4 4 12 8 4  12

   64  4 4 4 12 8 4  12

   65  4 4 4 12 8 4  12

   66  4 4 4 12 8 4  12

   67  2 2 2 6 4 2  6

   68  2 2 2 6 4 2  6

Jumlah  Jumlah  261 264 230 755 491 264    

   r hitung  0.86 0.92 0.88            

Validitas  r tabel  0.68 0.68 0.68         

   status                   

   rll     0.84            

Reliabilitas  r kritis     0,7             

   status     Reliabel            

77

Lampiran 17. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel MPM

     No.Butir Pernyataan             Jumlah

Jumlah Skor       

   No.Resp  1 2 3 4 5 X5  Ganjil  Genap    

   1  4 4 3 4 3 18 10  8 18

   2  4 2 3 4 2 15 9  6 15

   3  3 4 3 4 2 16 8  8 16

   4  4 4 3 4 3 18 10  8 18

   5  3 3 3 3 3 15 9  6 15

   6  3 5 5 5 5 23 13  10 23

   7  4 4 4 3 4 19 12  7 19

   8  4 4 4 3 4 19 12  7 19

   9  3 5 5 3 5 21 13  8 21

   10  3 3 3 3 3 15 9  6 15

   11  3 3 3 3 3 15 9  6 15

   12  4 4 4 4 4 20 12  8 20

   13  5 5 5 3 5 23 15  8 23

   14  4 4 3 4 4 19 11  8 19

   15  4 4 3 4 4 19 11  8 19

   16  5 5 3 3 5 21 13  8 21

   17  5 5 3 5 5 23 13  10 23

   18  4 4 3 3 4 18 11  7 18

   19  5 5 5 5 5 25 15  10 25

   20  4 4 4 3 4 19 12  7 19

   21  4 4 4 3 4 19 12  7 19

   22  5 5 5 5 5 25 15  10 25

   23  5 5 5 5 5 25 15  10 25

   24  4 4 4 3 4 19 12  7 19

   25  5 5 5 5 5 25 15  10 25

   26  4 4 4 3 4 19 12  7 19

   27  5 5 5 5 5 25 15  10 25

   28  4 4 4 3 4 19 12  7 19

   29  4 4 2 3 4 17 10  7 17

   30  4 4 2 3 4 17 10  7 17

   31  4 4 3 3 4 18 11  7 18

   32  4 4 4 3 4 19 12  7 19

   33  4 4 4 4 4 20 12  8 20

   34  4 4 2 4 4 18 10  8 18

   35  4 4 2 4 4 18 10  8 18

   36  4 4 2 4 4 18 10  8 18

78

Lanjutan Lampiran 17.

     No.Butir 

Pernyataan         JumlahJumlah 

Skor     

   No.Resp  1 2 3 4 5 X5 Ganjil  Genap  

   37  4 4 2 4 4 18 10  8 18

   38  4 4 2 4 4 18 10  8 18

   39  4 4 4 4 4 20 12  8 20

   40  4 4 4 4 4 20 12  8 20

   41  4 4 4 4 4 20 12  8 20

   42  4 4 4 4 4 20 12  8 20

   43  4 4 4 4 4 20 12  8 20

   44  4 4 4 4 4 20 12  8 20

   45  4 4 4 4 4 20 12  8 20

   46  4 4 4 4 4 20 12  8 20

   47  4 4 4 4 4 20 12  8 20

   48  4 4 4 4 4 20 12  8 20

   49  3 3 3 3 3 15 9  6 15

   50  3 3 2 3 3 14 8  6 14

   51  3 3 2 3 3 14 8  6 14

   52  3 3 2 3 3 14 8  6 14

   53  3 3 2 3 3 14 8  6 14

   54  3 3 2 3 3 14 8  6 14

   55  4 4 4 4 4 20 12  8 20

   56  4 4 4 4 4 20 12  8 20

   57  4 4 4 4 4 20 12  8 20

   58  4 4 4 4 4 20 12  8 20

   59  3 3 2 3 3 14 8  6 14

   60  3 3 1 3 3 13 7  6 13

   61  3 3 1 3 3 13 7  6 13

   62  4 4 4 4 4 20 12  8 20

   63  4 4 4 4 4 20 12  8 20

   64  4 4 4 4 4 20 12  8 20

   65  4 4 4 4 4 20 12  8 20

   66  4 4 4 4 4 20 12  8 20

   67  2 2 2 2 2 10 6  4 10

   68  2 2 2 2 2 10 6  4 10

Jumlah  Jumlah  261 264 230 248 260 1263 751  512   

   r hitung  0.86 0.93 0.83 0.76 0.90            

Validitas  r tabel  0.68 0.68 0.68 0.68 0.68         

   status  Valid  Valid Valid Valid Valid          

   rll        0.84               

Reliabilitas  r kritis        0,7                

   status        Reliabel             

79

Lampiran 18. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel GG

No.Butir Pernyataan Jumlah

Jumlah Skor

No.Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Y1 Ganjil Genap

1 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 36 17 19 36

2 4 4 3 3 3 2 4 3 4 5 35 18 17 35

3 5 3 3 3 3 2 4 2 4 4 33 19 14 33

4 3 4 3 5 5 5 4 3 4 4 40 19 21 40

5 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 32 15 17 32

6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 25 25 50

7 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 37 18 19 37

8 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 37 18 19 37

9 5 3 5 5 4 5 3 5 3 5 43 20 23 43

10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 15 15 30

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 15 15 30

12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40

13 5 3 5 5 5 5 3 5 3 5 44 21 23 44

14 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 37 19 18 37

15 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 36 18 18 36

16 5 3 3 3 3 3 3 5 3 5 36 17 19 36

17 5 5 3 3 3 3 5 5 5 5 42 21 21 42

18 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 33 16 17 33

19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 25 25 50

20 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 37 18 19 37

21 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 37 18 19 37

22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 25 25 50

23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 25 25 50

24 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 37 18 19 37

25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 25 25 50

26 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 37 18 19 37

27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 25 25 50

28 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 37 18 19 37

29 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4 35 16 19 35

30 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4 35 16 19 35

31 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 33 16 17 33

32 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 37 18 19 37

33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40

34 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 38 18 20 38

35 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 38 18 20 38

36 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 38 18 20 38

37 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 38 18 20 38

38 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 38 18 20 38

39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40

40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40

41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40

42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40

43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40

80

Lanjutan Lampiran 18.

44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 40 40

45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 40 40

46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40

47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40

48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40

49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 15 15 30

50 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 32 15 17 32

51 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 32 15 17 32

52 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 32 15 17 32

53 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 32 15 17 32

54 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 32 15 17 32

55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40

56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40

57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40

58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40

59 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 26 13 13 26

60 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 28 13 15 28

61 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 28 13 15 28

62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40

63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40

64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40

65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40

66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 20 40

67 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 23 11 12 23

68 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 10 10 20

Jumlah Jumlah 265 249 230 261 261 260 248 262 248 267 2551 1252 1299

r hitung 0.84 0.79 0.79 0.82 0.82 0.78 0.83 0.86 0.83 0.87

Validitas r tabel 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68

status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

rll 0.92

Reliabilitas r kritis 0,7

status Reliabel

81

Lampiran 19. Alur Pikir Study

82

Lampiran 20. Diagram Sebab Akibat

83

84

85

86