kajian pendekatan saintifik buku ajar fisika untuk …
TRANSCRIPT
KAJIAN PENDEKATAN SAINTIFIK BUKU AJAR FISIKA
UNTUK SMA KELAS X BERDASARKAN KURIKULUM 2013
SKRIPSI
Oleh :
HIKMAH SASTIA DEWI
NIM. 10539121013
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
2021
i
KAJIAN PENDEKATAN SAINTIFIK BUKU AJAR FISIKA
UNTUK SMA KELAS X BERDASARKAN KURIKULUM 2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Fisika
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh :
HIKMAH SASTIA DEWI
NIM. 10539121013
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
2021
vi
MOTTO
“Menuntut ilmu adalah taqwa, menyampaikan ilmu adalah ibadah,
mengulang-ulang ilmu adalah dzikir, dan mencari ilmu adalah jihad.”
(Imam Al Ghazali)
“Hendaknya setiap wanita mengetahui, bahwa dia tidak akan mencapai kesalehan
kecuali dengan ilmu. Dan yang aku maksudkan dengan ilmu adalah ilmu syari”
(Daurul mar’ah, hal: 3)
“Seseorang akan tetap berilmu selagi ia tetap mencari ilmu,
Tetapi ketika ia mengira bahwa ia telah berilmu,
Ketika itu ia menjadi bodoh”
“Kejayaan terbesar bukanlah tidak pernah gagal, tetapi bangkit setelah kita
terjatuh”
(Confusius)
“Berjalan bukanlah pilihan yang bijak jika ingin menuju puncak,
Maka berlarilah semampu yang kita bisa untuk menggapai puncak!”
(Me)
vii
ABSTRAK
Hikmah Sastia Dewi. 2020. Kajian Pendekatan Saintifik Buku Ajar Fisika
Untuk SMA Kelas X Berdasarkan Kurikulum 2013. Skripsi. Jurusan Pendidikan
Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar, Pembimbing: (1) Dr. Nurlina,
S.Si., M.Pd (2) Ana Dhiqfaini Sultan, S.Si., M.Pd.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa apakah materi sudah disajikan
dengan mencerminkan langkah-langkah dalam pendekatan saintifik. Telaah ini
terindikasikan dari aspek 5M pendekatan saintifik yaitu aspek mengamati, aspek
menanya, aspek mengumpulkan informasi, aspek menalar/mengasosiasikan, dan
aspek mengomunikasikan. Penelitian ini merupakan penelitian studi literature
yang bersifat deskriptif. Penelitian ini termasuk dalam analisis isi (content
analysis). Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis materi secara deskriptif
berdasarkan kriteria penilaian pembelajaran saintifik Kurikulum 2013.
Data dalam penelitian ini berupa data verbal berupa materi, sajian
masalah, soal-soal latihan yang didalamnya mengandung aspek 5M. Penelitian ini
difokuskan pada tiga buku ajar yaitu buku ajar fisika kelas X untuk SMA dengan
tiga penulis yang berbeda, yang kemudian akan dianalisis isinya dengan
menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah. Buku teks fisika SMA
kelas X ini akan ditelaah dengan menggunakan pedoman atau kriteria pendekatan
saintifik. Dalam penelitian ini model analisis data yang digunakan adalah analisis
isi buku, karena buku yang dianalisis berupa ungkapan verbal yang bersifat
simbolik.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa buku ajar fisika
untuk SMA kelas X sudah mencerminkan langkah saintifik dalam menguraikan
materi pembelajaran. Sebagian besar kegiatan yang tercantum dalam buku ajar
tergolong sesuai dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013.
Kata kunci: Buku Teks, Saintifik, Telaah.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadiran Allah SWT karena berkat rahmat,
taufik dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Kajian Pendekatan Saintifik Buku Ajar Fisika Untuk SMA Kelas X Berdasarkan
Kurikulum 2013”. Skripsi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi salah satu
syarat guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulisan skripsi ini tentu tidak akan terwujud tanpa bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis dengan setulus hati
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd selaku
pembimbing 1 yang telah memberikan saran, bimbingan, dan motivasi yang
sangat berharga dalam menyelesaikan skripsi ini, Ana Dhiqfaini Sultan, S.Si.,
M.Pd., selaku pembimbing II yang telah mengarahkan dan memberikan
bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Bapak Erwin Akib,
S.Pd., M.Pd., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar, Nurlina, S.Si., M.Pd selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar. Keluarga tercinta
terutama ayah Abd. Azis dan saudara sedarah Abdul Rahman yang selalu
memberikan doa restu, motivasi dan dorongan moril maupun materil selama
penulis mengikuti perkuliahan dan akhirnya menyelesaikan skripsi ini. Seluruh
teman-teman angkatan yang telah banyak memberikan dorongan dan motivasi
dalam penyelesaian skripsi ini. Teman terdekatku Wiwin Saputra yang selama ini
menjadi salah satu penyemangatku serta yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu terima kasih atas waktu dan semangat yang telah diberikan kepada
penulis.
ix
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini,
semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Makassar, 2021
Penulis
Hikmah Sastia Dewi
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN .................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL........................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. LatarBelakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 3
D. ManfaatPenelitian .................................................................................. 3
II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 5
A. Teori Pendukung ................................................................................. 5
1. PengertianSumber Belajar ............................................................. 5
2. Buku Teks ..................................................................................... 7
3. Pendekatan Saintifik...................................................................... 10
B. Kerangka Pikir .................................................................................... 18
III METODE PENELTIAN ........................................................................ 20
A. Jenis dan LokasiPenelitian .................................................................. 20
B. Fokus dan Desain Penelitian ............................................................... 20
C. Data dan Sumbcr Data ........................................................................ 21
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 22
E. Instrumen Penelitian............................................................................ 22
xi
F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 25
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 26
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 26
1. Buku Pertama ................................................................................ 27
2. Buku Kedua ................................................................................... 29
3. Buku Ketiga .................................................................................. 32
B. Pembahasan ........................................................................................ 52
V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 57
A. Kesimpulan ......................................................................................... 57
B. Saran .................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 58
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Tabel
3.1 Identitas buku Fisika SMA dan MA kelas X ......................................... 21
3.2 Pedoman/ Aspek Perilaku Data Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 23
3.3 Rubrik Penilaian Telaah Aspek Perilaku Pada Pendekatan Saintifik
Kurikulum 2013 ..................................................................................... 25
4.1 Pembahasan Materi Buku Pertama ........................................................ 28
4.2 Pembahasan Materi Buku Kedua ........................................................... 30
4.3 Pembahasan Materi Buku Ketiga ........................................................... 33
4.4 Hasil Telaah Pendekataan Saintifik pada Aspek Mengamati ................ 34
4.5 Hasil Telaah Pendekataan Saintifik pada Aspek Menanya .................... 38
4.6 Hasil Telaah Pendekataan Saintifik pada Aspek Menalar ..................... 41
4.7 Hasil Telaah Pendekataan Saintifik pada Aspek Mencoba .................... 44
4.8 Hasil Telaah Pendekataan Saintifik pada Aspek mengomunikasikan ... 47
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Desain Penelitian ................................................................................... 15
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara (Munib, 2012). Pendidikan memiliki peranan penting
dalam aspek kehidupan untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM)
bagi membangun bangsa dan Negara yang berkualitas dan berdedikasi
tinggi sebagaimana firman Allah SWT yang berbunyi:
ين الله يرفع نكهم آمنهوا الذ ين م لم أهوتهوا والذ درجات الع خب ير تعملهون ب ما والله Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
deraja. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Q.S.
Al. Mujadilah: !!)
Dalam mempelajari ilmu pengetahuan, kita tidak hanya dituntut
untuk mengetahui dan memahaminya,tetapi harus mampu
mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sehubungan dengan
itu, salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam meningkatkan kualitas
pendidikan yang ada adalah tercapainya keberhasilan dalam proses
pembelajaran di sekolah. Menurut Rusman, 2017 tercapainya
keberhasilan dalam proses pembelajaran di sekolah dipengaruhi oleh
beberapa komponen penting, salah satunya adalah penggunaan sumber
belajar.
Pembelajaran saat ini terfokus pada pembelajaran fisika. Dimana
fisika sebagai salah satu ilmu dasar, dewasa ini telah berkembang secara
pesat baik materi maupun kegunaannya. Berlatih dan berpola pikir fisika
2
juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari
berbagai ilmu pengetahuan, mengingat kegunaan fisika tidak hanya
berhitung tetapi juga untuk penataan cara berpikir khususnya dalam
pembentukan kemampuan analisis dan evaluasi. Oleh karena itu belajar
fisika dapat dikatakan mampu menambah kemampuan peserta didik untuk
memecahkan masalah, berpikir logis, kritis, analitis dan ulet serta percaya
diri.
Salah satu faktor yang secara langsung bersinggungan dengan
kegiatan pembelajaran sehingga mempengaruhi rendahnya kemampuan
literasi sains adalah bahan ajar. Buku teks pelajaran adalah buku utama
yang di gunakan pada proses belajar mengajar karena mencakup
kompotensi dasar yang termuat dalam kurikulum yang digunakan dalam
suatu lembaga pendidikan (Rahmawati, 2015).
Berkembangnya kesadaran semua pihak tentang pendidikan di
Indonesia, tentu melahirkan banyak hal positif, termasuk dengan
berlakunya kembali kurikulum 2013 secara nasional atau seluruh
Indonesia mulai tahun ajaran 2016/2017. Adapun kurikulum 2013
yang diberlakukan secara nasional pada tahun ajaran atau TA
2016/2017 bukanlah kurikulum 2013 lalu. Akan tetapi kurikulum 2013
yang telah direvisi oleh Kemendikbud.
Pendekatan Saintifik memiliki langkah-langkah pembelajaran
yang meliputi tindakan mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan (5 M). Dalam
melaksanakan proses tersebut pendidik dituntut memiliki
profesionalisme pendidik sehingga harus bisa mengkondisikan proses
pembelajaran yang menerapkan sifat-sifat ilmiah serta menghindari
sifat-sifat yang non ilmiah. Tugas pendidik dalam Pendekatan Saintifik
yaitu mengarahkan proses belajar yang dilakukan peserta didik dan
memberikan koreksi terhadap konsep dan prinsip yang didapatkan
peserta didik serta memberikan penilaian hasil belajar peserta didik.
3
Salah satu jenis penilaian hasil belajar yang diselenggarakan
pemerintah untuk mengukur keberhasilan peserta didik yang telah
menyelesaikan jenjang pendidikan pada jalur sekolah yang
diselenggarakan melalui Ujian Nasional (Prasetyadi,2012).
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan,
diketahui bahwa hasil Ujian Nasional tiap sekolah memiliki perbedaan.
Perbedaan tersebut salah satunya disebabkan oleh perbedaan
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sebagai hasil implementasi
Kurikulum 2013 dan kendala pelaksanaan implementasi Kurikulum
2013.
Berdasarkan masalah di atas, maka peneliti tertarik melakukan
penelitian yang berjudul “Kajian Pendekatan Saintifik Buku Ajar
Fisika Untuk SMA Kelas X Berdasarkan Kurikulum 2013”.
B. Rumusan Masalah
Apakah materi dalam buku ajar Fisika SMA kelas X sudah
disajikan dengan mencerminkan langkah-langkah ilmiah dalam
pendekatan saintifik?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis
apakah materi dalam buku ajar Fisika SMA kelas X sudah disajikan
dengan mencerminkan langkah-langkah ilmiah dalam pendekatan
saintifik?
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Bagi penulis, menambah pengalaman dan pengetahuan penulis
khususnya dalam membuat karya ilmiah dan sebagai bahan referensi dalam
melakukan penelitan selanjutnya.
4
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta Didik
Diharapkan dapat membuat peserta didik untuk lebih mudah
memahami materi yang disajikan oleh pendidik. Selain itu, peserta didik juga
diharapkan akan senang pada pelajaran fisika sehingga mampu meningkatkan
pemahaman dan pengetahuannya tentang fisika.
b. Bagi Guru (Pendidik)
Sebagai saran bagi pendidik agar memvariasikan model pembelajaran
sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan. Pendidik juga diharapkan akan
mampu menciptakan kegiatan belajar mengajar yang kondusif, sehingga
peserta didik mampu mengembangkan daya pikirnya.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Pendukung
1. Pengertian Sumber Belajar
Secara umum pengertian sumber belajar adalah semua bahan yang
dapat memberikan informasi baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang
dipakai peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar
atau kompetensi tertentu.
Belajar merupakan suatu proses suatu sistem yang tidak terlepas dari
komponen-komponen lain yang saling berinteraksi didalamnya. Salah satu
dalam komponen tersebut adalah sumber belajar. Memilih sumber belajar
adalah “semua sumber belajar yang dapat dipakai oleh siswa (sendiri-sendiri
atau bersama-sama dengan siswa lain) untuk memudahkan belajar “. Belajar
dalam arti sempit adalah “misalnya buku-buku atau bahan-bahan cetak
lainnya”. Pengertian sumber belajar tersebut sama sempitnya bila diartikan
sebagai semua sarana pengajaran yang dapat menyajikan pesan secara auditif
maupun visual saja, misalnya OHP, video, film, dan perangkat keras ( hear-
ware) lainnya
Sumber belajar menurut Abdullah (2012) ialah semua sumber seperti
pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar yang dimanfaatkan peserta didik
sebagai sumber untuk kegiatan belajar dan dapat meningkatkan kualitas
belajarnya. Sumber belajar atau learning resource merupakan semua sumber
baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh
peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara
terkombinasi sehingga memudahkan peserta didik dalam mencapai suatu
tujuan belajar serta mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar bukan hanya
6
didapat melalui media cetak ataupun internet, tetapi juga bisa didapatkan
melalui media peraga (laboratorium).
Sejalan dengan pendapat diatas Soelaiman. (2000:265) mendefinisikan
sumber-sumber belajar ialah” Segala macam alat yang dapat memperkaya atau
memperjelas pemahaman murid yang dapat dipelajari”. Dari definisi diatas
dapat disimpulkan yang dimaksud dengan sumber belajar segala sesuatau yang
dapat memudahkan belajar merupakan sarana untuk memperkaya pengalaman
belajar. Disimpulkan yang dimaksud dengan sumber belajar segala sesuatau
yang dapat memudahkan belajar merupakan sarana untuk memperkaya
pengalaman belajar. Sumber tersebut yang membantu guru yang sedang
mengajar dan merupakan alat peraga yang dapat menjelaskan, atau membuat
pelajaran lebih kongkrit dan murid lebih terdorong untuk belajar serta membuat
situasi pelajaran lebih bervariasi.
Sejalan dengan pendapat diatas menurut Nana Sudjana dan Ibrahim
(2012:77) mendefinisikan secara umum pengertian sumber belajar adalah “
Segala daya dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada seorang
dalam belajarnya”. Dalam pengembangan sumber belajar menjadi dua macam
yaitu: Pertama sumber belajar yang dirancang secara sengaja dibuat atau
dipergunakan untuk membentuk belajar-mengajar, biasa disebut learning
resources by desing (sumber belajar yang dirancang) misalnya buku, brousur,
dan film. Semua perangkat keras ini memang sengaja dirancang guna
kepentingan kegiatan pengajaran. Kedua sumber belajar yang dimanfaatkan
guna memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajar berupa segala
macam belajar yang ada di lingkungan sekitar kita.
Berdasarkan pengertian sumber belajar yang dikemukakan para ahli
dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah Sumber belajar adalah segala
apa yang bisa mendatangkan manfaat atau mendukung individu untuk berubah
7
ke arah yang lebih positif, dinamis (belajar), atau menuju perkembangan, atau
bahkan proses/aktifitas pembelajaran itu sendiri yang menjadikan individu
dapat menemukan hal yang baru.
2. Buku Teks
Buku teks pelajaran merupakan sumber belajar utama dimana peserta
didik membutuhkan sumber belajar yang berfungsi untuk mengarahkan peserta
didik maupun pendidik dalam proses pembelajaran. Selain itu, fungsi buku teks
pelajaran adalah menyediakan sumber yang rapi dan bertahap, menyediakan
metode dan sarana pengajaran bagi pendidik, menyajikan pengetahuan awal
serta pemberian tugas dan latihan, menyajikan sumber bahan evaluasi dan
remedial, mencerminkan suatu sudut pandang.
Buku teks pelajaran rahmaati (2015) adalah buku utama yang di
gunakan pada proses belajar mengajar karena mencakup kompotensi dasar
yang termuat dalam kurikulum yang digunakan dalam suatu lembaga
pendidikan.
Buku teks pelajaran merupakan buku pelajaran dalam bidang studi
tertentu, yang merupakan buku standar, yang disusun oleh para pakar dalam
bidang itu buat maksud dan tujuan-tujuan instruksional, yang diperlengkapi
dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para
pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang
suatu program pengajaran.”
Buku teks adalah sebuah buku yang berisi uraian bahan tentang mata
pelajaran atau bidang studi tertentu, yang disusun secara sistematis dan telah
diseleksi berdasarkan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran, dan perkembangan
siswa untuk diasimilasikan
8
Berdasarkan beberapa definisi buku teks pelajaran menurut para ahli
diatas dapat disimpulkan bahwa bahwa buku teks atau buku pelajaran
merupakan kumpulan informasi yang dicetak dan disusun secara sistematis
sebagai sarana penunjang dalam proses pembelajaran bagi peserta didik yang
disesuaikan dengan jenis pelajaran dan kurikulum yang berlaku.
a. Fungsi Buku Teks
Buku teks berfungsi sebagai pedoman dalam mengarahkan aktivitas
peserta didik ataupun pendidik dalam proses pembelajaran (Ramadhani,
2019). Selain itu, fungsi buku teks pelajaran adalah menyediakan sumber
yang rapi dan bertahap, menyediakan metode dan sarana pengajaran bagi
pendidik, menyajikan pengetahuan awal serta pemberian tugas dan latihan,
menyajikan sumber bahan evaluasi dan remedial, mencerminkan suatu
sudut pandang.
Menurut Sunarko(,2007) fungsi buku teks sebagai bahan ajar adalah
sebagai berikut: (1) meningkatkan perhatian dan motifasi belajar,
(2)memberikan fariasi dalam belajar, (3) memberikan struktur yang
memudahkan belajar, (4) Menyajikan inti informasi belajar, (5)
memberikan contoh-contoh yang lebih kongret, (6) merangsang berfikir
analisis, dan (7) memberikan situasi belajar yang tanpa tekanan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa buku teks tidak
dapat dipisahkan dari proses pembelajaran mengingat perannya yang
sangat penting bagi pendidik dan peserta didik. Buku teks juga harus
menjadi perhatian agar tercipta proses pembelajaran yang baik. Oleh
karena itu, penyediaan buku teks harus disesuaikan dengan kebutuhan
pembelajaran agar proses perpindahan informasi atau ilmu pengetahuan
berjalan dengan efektif dan lebih maksimal.
9
Menurut Taringan,(2007) menyimpulkan beberapa hal mengenai buku
pelajaran adalah sebagai berikut: (1) Buku teks itu selalu buku pelajaran
yang ditujukan bagi peserta didik pada jenjang pendidikan tertentu, (2)
Buku teks itu selalu berkaitan dengan bidang studi tertentu, (3) Buku teks
itu selalu buku yang standar, (4) Buku itu biasanya disusun dan ditulis
oleh para pakar (ahli, ekspert) di bidangnya masing-masing, (5) Buku teks
itu ditulis untuk tujuan instruksional tertentu, (6) Buku teks juga biasanya
dilengkapi dengan sarana pengajaran, (7) Buku teks itu biasanya ditulis
untuk jenjang pendidikan tertentu, dan (8) Buku teks itu selalu ditulis
untuk menunjang sesuatu program pengajaran setiap mata pelajaran.
a. Kriteria Buku Teks
Kriteria buku teks menurut Banowati (2007) yaitu: (1) Menarik
peserta didik yang menggunakannya, (2) Mampu memberikan motivasi
kepada para pemakainya, (3) Memuat ilustrasi yang menarik hati bagi para
penggunanya, (4) Mempertimbangkan aspek-aspek linguistic sehingga
sesuai dengan kemampuan peserta didik yang menggunakannya, (5) Dapat
merangsang aktivitas aktivitas pribadi peserta didik yang menggunkannya,
(6) Mempunyai sudut pandang yang jelas dan tegas, sehingga tidak
membingungkan peserta didik yang menggunakannya, dan (7) Mampu
memberi pemantapan, penekanan materi pada para penggunanya.
Sementara itu, Permendikbud Nomor 8 tahun 2016 menyebutkan
ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam sebuah buku, yaitu:
a) Aspek Materi
Buku harus menggunakan materi dari sumber yang benar,
memuat data dan konsep yang akurat dan muktahir dapat mendorong
kemandirian dan inovasi peserta didik, dapat memotivasi untuk
10
mengembangkan dirinya, dan dapat menjadi sarana mempererat
persatuan dan kesatuan bangsa.
b) Aspek Kebahasaan
Buku harus menggunakan bahasa yang tepat, lugas, jelas,
disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia, mampu memperjelas
materi, komunikatif, informatif, mampu menarik minat untuk
membaca dan tidak provokatif.
c) Aspek Penyajian Materi
Materi buku disajikan secara menarik tanpa mengurangi
keutuhan makna yang ingin disampaikan, penyajian materi harus
mampu merangsang pembaca untuk berfikir kritis, kreatif, dan
inovatif, relevan dengan kehidupan sehari-hari, dan dapat
menumbuhkan rasa keingintahuan yang mendalam.
d) Aspek Kegrafikan
Ukuran buku, tata letak unsur-unsur buku, pewarnaan, huruf,
dan ukuran huruf serta ilustrasi harus sesuai, memiliki kesatuan, dapat
memprjelas fungsinya, dan mampu menyampaikan pesan didalamnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
kriteria buku teks yang baik adalah buku yang memberikan informasi
berupa pengetahuan yang mampu memenuhi kebutuhan peserta didik
berdasarkan kaidah-kaidah yang telah ditentukan.
3. Pendekatan Saintifik
Menurut (Musfiqon, 2015) bahwa, pendekatan pembelajaran dapat
diartikan sebagai kumpulan dan cara yang digunakan oleh tenaga pendidik
dalam pembelajaran. Dalam strategi terdapat sejumlah metode, dalam
meteode terdapat sejumlah teknik, dalam teknik terdapat sejumlah taktik
pembelajaran.
“Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran
adalah pendekatan Saintifik, yaitu pendekatan yang menggunakan
11
langkah-langkah serta kaidah ilmiah dalam proses pembelajaran”
(Musfiqon, 2015).
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep,
hukum dan prinsip melalui tahapan – tahapan mengamati (untuk
mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan
berbagai teknik, menganalisa data, menarik kesimpulan dan
mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
Pendeketan adalah konsep dasar yang mewadahi,menginspirasi,
menguatan, dan melatari pemikiran tentang bagaimana metode
pembelajaran diterapkan berdasarkan teori tertentu. Oleh karena itu
banyak pandangan yang menyatakan bahwa pendekatan sama artinya
dengan metode. Pendekatan ilmiah berarti konsep dasar yang
menginspirasi atau melatarbelakangi perumusan metode mengajar dengan
menerapkan karakteristik yang ilmiah. Pendekatan pembelajaran ilmiah
(scientific teaching) merupakan bagian dari pendekatan pedagogis pada
pelaksanaan pembelajaran dalam kelas yang melandasai penerapan metode
ilmiah.(Hamruni, 2012).
Pendekatan saintifik disebut juga sebagai pendekatan ilmiah.
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Karena
itu kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran. Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas
perkembangan dan pengembangan sikap, ketrampilan, dan pengetahuan
peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria
ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan penalaran induktif (inductive
reasoning) ketimbang penalaran deduktif (deductive reasoning). Penalaran
deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang
12
spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik
ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya
menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk
kemudian merumuskan simpulan umum.(Daryanto, 2014).
“pendekatan Saintifik berkaitan erat dengan metode Scientific.
Metode Scientific (Ilmiah) pada umumnya melibatkan kegiatan
pengamatan atau observasi yang dibutuhkan untuk merumuskan hipotesis
atau mengumpulkan data” (Sani:50).
Menurut (Sani, 2017) bahwa, pendekatan Saintifik merupakan
pendekatan yang engadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun
pengetahuan melalui metode ilmiah. Pembelajaran dengan integritas
kegiatan ilmiah pada umumnya merupakan kegiatan inquiri. Inquiri adalah
proses berfikir untuk memahami tentang sesuatu dengan mengajukan
pertanyaan. Aktivitas belajar melalui inquiri tidak terlepas dari pengajuan
pertanyaan yang terkait dengan permasalahan yang dikaji.Perumusan
hipotesis (jika ada) terkait dengan pertanyaan yang diperlukan untuk
melakukan percobaan dalam upaya menjawab pertayaan yang
diajukan.Upaya mengelola data yang diperoleh membutuhkan penalaran
berdasarkan konsep yang ada. Perolehan data, pengelohan data, dan
penyampaian informasi juga membutuhkan kerja sama, baik sesame
anggota kelompok belajar maupun dengan anggota masyarakat. Aktivitas
utama tersebut merupakan ciri pembelajaran Saintifik.
Menurut (Sani, 2017) menyatakan bahwa, seorang innovator adalah
pengamat yang baik dan selalu mempertanyakan suatu kondisi yang ada
dengan mengajukan ide baru. Innovator mengamati lingkungan sekitar
untuk memperoleh ide dalam melakukan sesuatu yang baru.Mereka juga
aktif membangun jaringan untuk mencari ide baru, menyarankan ide baru,
atau menguji mereka.Seorang innovator selalu mencoba hal baru
13
berdasarkan pemikiran dan pengalamannya. Seorang innovator akan
berpetualang ke tempat yang baru untuk mencoba ide inovatifnya.
Berdasarkan teori Dyer tersebut, dapat dikembangkan pendekatan Saintifik
(Scientific approach) dalam pembelajaran yang memiliki komponen
proses pembelajaran antara lain: 1) mengamati, 2) menanya; 3)
mencoba/mengumpulkan informasi; 4) menalar/asosiasi; 5) membentuk
jejaring (melakukan komunikasi).
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang
dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik).
Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam proses
pembelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya,
percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau
informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian
menyimpulkan, dan mencipta
Tahapan aktivitas belajar yang dilakukan dengan pembelajaran
Saintifik tidak harus dilakukan mengikuti prosedur yang kaku, namun
dapat disesuaikan dengan pengetahuan yang hendak dipelajari. Pada suatu
pembelajaran mungkin dilakukan observasi terlebih dahulu sebelum
memunculkan pertanyaan, namun pada pembelajaran yang lain mungkin
peserta didik mengajukan pertanyaan terlebih dahulu sebelum melakukan
eksperimen dan observasi. Aktrivitas membangun jaringan juga mungkin
dilakukan dalam upaya melakukan eksperimen atau juga mungkin
dibutuhkan ketika peserta didik mendesiminasikan hasil eksperimennya.
Kelima langkah dalam pendekatan Saintifik tersebut dapat dilakukan
secara berurutan atau tidak berurutan, terutama pada langkah pertama dan
kedua, sedangkan pada langkah ketiga dan seterusnya sebaiknya dilakukan
secara berurutan. Langkah ilmiah ini diterapkan untuk memberikan ruang
lebih pada peserta dalam membangun kemandirian belajar serta
14
mengoptimalkan potensi kecerdasan yang dimiliki. Peserta didik diminta
untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan, pemahaman, serta skill dari
proses belajar yang dilakukan, sedangkan tenaga pendidik mengarahkan
serta memeberikan penguatan dan pengayaan tentang apa yang dipelajari
bersama peserta didik. Secara konsep pendekatan ini lebih mengarah pada
model pendidikan humanis, yaitu pendidikan yang memberikan ruang
pada peserta didik untuk berembang sesuai potensi kecerdasan yang
dimiliki, peserta didik menjadi pusat belajar, tidak menjadi pusat belajar,
tidak menjadi obyek pembelajaran. Dengan demikian karakter, skill, serta
kognisi peserta didik dapat berkembang secara optimal (Musfiqon, 2015).
Pendekatan Saintifik (Scientific approach) dalam pembelajaran
memiliki komponen proses pembelajaran antara lain:
a. Mengamati/observasi
Mengamati (observasi) adalah menggunakan panca indra untuk
memperoleh informasi. Dalam tahap mengamati membantu peserta
didik menemukan/mendaftar/menginventarisasi apa saja yang
ingin/perlu diketahui sehingga dapat melakukan/menciptakan sesuatu
metode mengamati rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses
pembelajaran memiliki kebermaknaan
b. Menaya
Pada tahap ini membantu peserta didik merumuskan
pertanyaan berdasarkan daftar hal-hal yang perlu/ingin diketahui agar
dapat melakukan/menciptakan sesuatu.Memberikan ruang dan waktu
pada peserta didik untuk melatih mengkonstruksi rumusan
masalah/pertanyaan yang terkait dengan suatu fenomena/informasi
yang dijumpai. Dalam kegiatan mengamati pendidik membuka
kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya
menegenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca dan dilihat. Melalui
kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik.Semakin
terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat
15
dikembangkan.Pertanyaan tersebut menjadi dasar untuk mencari
informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan
pendidik sampai dari sumber yang ditentukan peserta didik, dari
sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam.
c. Mencoba/Mengumpulkan Informasi
Mengumpulkan informasi merupakan tindak lanjut dari
bertanya. Kegiatan ini dilakuakan dengan menggali dan
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara.
Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak,
memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan
melakukan eksprimen.Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah
informasi. Tahapan ini akan membimbing peserta didik untuk
senantiasa berbicara/berargumentasi dengan berbasis
data/informasi/fakta. Keterampilan mengumpulakan data (informasi)
merupakan basis dalam peningkatan kreativitas, sikap social, dan sikap
spiritual peserta didik.
d. Menalar/Asosiasi
Kegiatan mengasosiasikan/mengolah informasi/menalar adalah
memproses informasi yang sudah dikumpulkan bai terbatas dari hasil
kegiatan mengumpulkan/eksprimen maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpukan informasi.Membantu peserta
didik mengolah atau menganalisis data informasi dan menarik
kesimpulan.Tahapan tersebut merupakan tahapan untuk membentuk
kemampuan dan keterampilan berfikir tingkat tinggi/kritis peserta
didik.Adapun kompetensi yang diharapkan nadalah mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemmapuan berpikir induktif serta deduktif
dalam menyimpulkan.
16
e. Mengomunikasi
Penerapan pendekatan Saintifik pendidik diharapkan memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang
telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan
atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari
informasi, mengasosiasikan, dan menemukan pola. Hasil tersebut
disampaikan di kelas dan dinilai oleh pendidik sebagai hasil belajar
peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.
Menurut (Nasrullah, 2015) bahwa, adapun kelebihan dari
pendekatan Saintifik adalah sebagai berikut.
1. Peserta didik lebih dituntut aktif, kreatif dan inovatif ndalam setiap
pemecahan masalah yang mereka hadapi disekoalah.
2. Tanggap terhadap fenomena dan hadapi social
3. Standar penilaian mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi
secara proporsional
4. Sifat pembelajaran sangat kontekstual
5. Berfikir ddan bertindak kreatif
6. Mengindetifikasi dan melakukan penyelidikan
7. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan
8. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan,
khususnya dunia kerja, dapat mengubah kebiasaan pesrta didik belajar
dengan mendengarkan dan menerima informasi dan pendidik.
Menurut (Nasrullah, 2015) bahwa adapun
kelemahan/kekurangan dari pendekatan Saintifik adalah sebagai
berikut:
a. Kurangnya pemahaman pendidik dengan konsep pendekatan
Saintifik
b. Terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan peserta didik untuk
melihat dan mengamati serta akhirnya sulit untuk dapat
menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut
17
c. Memerlukan alaokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan
dengan pendekatan dan metode pembelajaran yang membutuhkan
waktu lebih singkat lainnya.
Sehubungan dengan ini maka pendekatan Saintifik dapat dikatakan
sebagai sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan ke aktifa
ilmiah peserta didik yang mencakup 5 langkah yakni mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan
18
B. Kerangka Berpikir
Gambar 2.1 Desain penelitian
Paradigma pelaksanaanpenelitian iniberdasarkan pola desain penelitian
diatas, peneliti mulai dengan melakukan penentuan sumber data yang akan
digunakan dalam penelitian ini. Sumber data yang dimaksud adalah gambaran
singkat mengenai identitas ketiga buku fisika yang telah dipilih oleh peneliti.
Ketiga buku fisika tersebut antara lain´” Fisika untuk SMA dan MA kelas X” oleh
tiga penulis buku yang berbeda ; (1) Sri Handayani, dkk (2) Setya
Nurachmadani,dan (3) Karyono. Setelah melakukan penentuan sumber data,
selanjutnya melakukan pengumpulan data.
Pengumpulan data dilakukan melalui proses analisis data. Analisis data
merupakan proses sistematis pencairan dan pengaturan transkripsi, catatan
lapangan, dan materi-materi lain yang telah dikumpulkan untuk meningkatkan
pemahaman mengenai materi-materi tersebut dan untuk memungkinkan
menyajikan apa yang sudah ditenmukan kepada orang lain (Emzir,2014:85).
Adapun aktivitas dalam analisis data ini terbagi menjadi 3 bagian ; yaitu reduksi
(data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan
(konklusif).
Penyajian Reduksi
Pengumpulan
Penentuan Sumber
Analisis
Penarikan Kesimpulan
19
Pada tahap reduksi data, peneliti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta
membuang yang tidak perlu. Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya
adalah mendisplaykan data. Penyajian databisa dilakukan dalam bentuk singkat,
bagan, hubungan antar kategori, dan dengan teks yang bersifat naratif. Data yang
sudah disajikan dan kemudian dianalisis dengan jelas berdasarkan fakta-fakta
yang diperoleh dilapangan. Sehinggadapat menarik kesimpulan dan
dikemukankan dalam bentuk naratif sebagai jawaban dari rumusan masalah yang
dirumuskan sejak awal.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi literatur yang bersifat
deskriptif, artinya data yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak
hipotesis (jika ada). Melainkan hasil analisis itu berupa deskripsi dari literature
yang diamati, yang tidak harus berbentuk angka-angka atau koefisien antar
variable.
B. Fokus dan Desain Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada tiga buku ajar yang penulis-nya berbeda
yaitu buku ajar fisika kelas X untuk SMA, yang kemudian akan dianalisis
isinya dengan menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah.
Buku teks fisika kelas X untuk SMA dipilih sebagai subjek atau fokus
penelitian karena buku teks ini merupakan buku yang dirancang Kurikulum
2013 yang digunakan di sekolah-sekolah di Kab.Barru
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif yaitu penelitian yang berusaha memberikan gambaran keadaan
suatu fenomena sebenarnya. Adapun aspek atau komponen pendekatan
saintifik yang akan digunakan menganalisis dikenal dengan istilah 5 M, yaitu
meliputi:
(1) Mengamati
(2) Menanya
(3) Mengumpulkan informasi atau mencoba
(4) Menalar atau mengasosiasikan
(5) Mengomunikasikan
Ini semua diuji menurut standar kelayakan pada Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP).
21
C. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini adalah data verbal berupa contoh kasus,
table, gambar, teks yang didalamnya mengandung aspek 5M.
Sumber data penelitian ini adalah gambaran singkat mengenai identitas
ketiga buku fisika tersebut. Berikut identitas ketiga buku fisika yang disajikan
dalam bentuk tabel.
Tabel 3.1 Identitas Buku Fisika SMA dan MA kelas X
No
Identitas
Penulis Buku Fisika SMA dan MA kelas X
Sri Handayani,
dkk
Setya
Nurachmandani
Karyono,
dkk
1 Judul buku Fisika untuk SMA
dan MA kelas X
Fisika untuk SMA
dan MA kelas X
Fisika
untuk SMA
dan MA
kelas X
2 Kontributor
naskah
Sri Handayani, Ari
Damari
Setya
Nurachmandani
Karyono,
dkk
3 Penelaah Hikmah Sastia Dewi Hikmah Sastia
Dewi
Hikmah
Sastia Dewi
4 Penyedia
penerbitan
Pusat perbukuan,
Departemen
Pendidikan Nasional
Pusat perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional
Pusat
perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional
5 Cetakan - - -
6 Tahun terbit 2009 2009 2009
7 Tempat terbit Jakarta Jakarta Jakarta
8 Ditujukan untuk SMA/SMK kelas X SMA/SMK kelas
X
SMA/SMK
kelas X
22
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan beberapa langkah
sebagai berikut:
1. Mengumpulkan dan membaca secara keseluruhan isi materi sehingga
peneliti dapat mengetahui keseluruhan materi yang terdapat pada buku
teks pelajaran fisika untuk SMA kelas X;
2. Memberi kode pada setiap materi kemudian mencatatnya ke dalam table
data;
3. Mengumpulkan dan membaca secara keseluruhan komponen pendekatan
saintifik pada Kurikulum 2013;
4. Memberi tanda pada setiap komponen pendekatan saintifik kemudian
mencatatnya ke dalam tabel data.
E. Instrumen Penelitian
Buku teks fisika SMA kelas X ini akan ditelaah dengan menggunakan
pedoman atau aspek perilaku dalam pendekatan Saintifik. Aspek-aspek
tersebut berisi (a) aspek mengamati, (b) aspek menanya, (c) aspek menalar, (d)
aspek mencoba, dan (e) aspek mengomunikasikan. Pedoman atau aspek
perilaku dalam pendekatan saintifik ini, kemudian diklasifikasikan ke dalam
bentuk tabel untuk memudahkan peneliti dalam mengolah data.
23
Tabel 3.2 Pedoman/Aspek Perilaku dalam Pendekatan Saintifik
Kurikulum 2013
Instrumen Uraian
Mengamati
(observing)
Kegiatan belajar yang dapat dilakukan peserta didik
misalnya membaca, mendengar, menyimak, melihat
(dengan atau tanpa alat). Kompetensi yang ingin
dikembangkan melalui pengalaman belajar mengamati
adalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan kemampuan
mencari informasi.
Menanya
(questioning)
Kegiatan belajar yang dapat dilakukan adalah mengajukan
pertanyaan tentang informasi apa yang tidak dipahami
dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk memperoleh
informasi tambahan tentang apa yang sedang mereka
amati. Pertanyaan yang peserta didik ajukan semestinya
dapat dimulai dari pertanyaan-pertanyaan yang bersifat
factual saja hingga mengarah kepada pertanyaan-
pertanyaan yang sifatnya hipotetik (dugaan). Kompetensi
yang dikembangkan adalah pengembangan kreativitas,
rasa ingin tahu (curiousity), kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk pengembangan keterampilan berpikir
kritis dan pembentukan karakter pembelajar sepanjang
hayat (life long learner).
Menalar
(associating)
Bentuk kegiatan belajar yang dapat diberikan tenaga
pendidik antara lain pengolahan informasi mulai dari
beragam informasi yang memperdalam dan memperluas
informasi hingga informasi yang saling mendukung,
bahkan yang berbeda atau bertentangan. Melalui
pengalaman belajar ini diharapkan peserta didik akan
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat kepada
aturan, bekerja keras, mampu menerapkan suatu prosedur
24
dalam berpikir secara deduktif atau induktif untuk
menarik suatu kesimpulan.
Mencoba
(experimenting)
Kegiatan ini adalah melakukan eksperimen, membaca
beragam sumber informasi lainnya selain yang terdapat
pada buku teks, mengamati objek, mengamati kejadian,
melakukan aktivitas tertentu, hingga berwawancara
dengan seorang narasumber. Kompetensi yang ingin
dikembangkan antara lain: peserta didik akan
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, memiliki kemampuan
berkomunikasi, memiliki kemampuan mengumpulkan
informasi dengan beragam cara, mengembangkan
kebiasaan belajar, hingga menjadi seorang pebelajar
sepanjang hayat (life long learner).
Mengomunikasikan
(networking)
Memberikan pengalaman belajar untuk melakukan
kegiatan belajar berupa menyampaikan hasil pengamatan
yang telah dilakukannya, kesimpulan yang diperolehnya
berdasarkan hasil analisis, dilakukan baik secara lisan,
tertulis, atau cara-cara dan media lainnya. Ini
dimaksudkan agar peserta didik mempunyai kesempatan
untuk mengembangkan kompetensinya dalam hal
pengembangan sikap jujur, teliti, toleransi, berpikir secara
sistematis, mengutarakan pendapat dengan cara yang
singkat dan jelas, hingga berkemampuan berbahasa secara
baik dan benar.
Sumber: Musfiqon & Nurdyansyah, Pendekatan Pembelajaran Saintifik
(2015)
Adapun rubrik penilaian yang digunakan dalam menelaah aspek
perilaku pendekatan saintifik Kurikulum 2013 pada buku ajar fisika untuk
SMA dan MA kelas X, yaitu:
25
Tabel 3.3 Rubrik Penilaian Telaah Aspek Perilaku
Pada Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013
Penilaian Keterangan
Sesuai (S) Jika pemenuhan kompetensi mencakup keseluruhan
kompetensi aspek perilaku yang ingin dicapai.
Cukup Sesuai (CS) Jika pemenuhan kompetensi mencakup lebih dari
seperdua (>50%) jumlah keseluruhan kompetensi
aspek perilaku yang ingin dicapai,
Kurang Sesuai (KS) Jika pemenuhan kompetensi mencakup kurang dari
seperdua (<50%) jumlah keseluruhan kompetensi
aspek perilaku yang ingin dicapai
Tidak Sesuai (TS) Jika tidak memuat satu pun dari kompetensi yang
ingin dicapai.
F. Teknik Analisis Data
Pada tahapan ini, peneliti melakukan analisis berupa analisis
keabsahan data. Dalam penelitian ini model analisis data yang digunakan
adalah analisis isi teks, karena teks yang dianalisis berupa ungkapan verbal
yang bersifat simbolik, dilakukan melalui: (a) pembacaan secara cermat buku
teks tersebut, pembacaan secara berulang-ulang membantu peneliti
mengadakan data, (b) semua data harus dipilah-pilah ke dalam unit kecil, agar
mudah dianalisis, (c) unit-unit itu selanjutnya ditulis kembali ke dalam kartu
data dan dipersiapkan terjemahannya, sehingga (d) terjemahan ini akan
peneliti klasifikasikan.
26
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Data penelitian ini terdiri dari data verbal berupa contoh kasus, tabel,
gambar, kolom, dan teks yang didalamnya mengandung aspek 5M, yaitu (1)
aspek mengamati, (2) aspek menanya, (3) aspek menalar, (4) aspek mencoba,
dan (5) aspek mengomunikasikan. Seperti yang telah dipaparkan pada bab 3,
peneliti menggunakan tabel pedoman atau aspek perilaku dalam pendekatan
saintifik kurikulum 2013 untuk memudahkan kegiatan olah data.
Data penelitian ini diperoleh melalui proses kegiatan menelaah buku
ajar fisika untuk SMA dan MA kelas X yang dibagi mejadi dua tahap.
Pertama, peneliti melakukan proses menelaah isi buku untuk mengetahui lebih
spesifik muatan isi dan variasi materi yang disajikan oleh penulis buku.
Kedua, setelah penulis mendapatkan hasil telaah isi buku, penulis melanjutkan
dengan proses menelaah komponen atau aspek 5M dalam pendekatan saintifik
Kurikulum 2013 TA 2019-2020 pada buku ajar fisika tersebut. Dalam hal ini,
penulis mengkaji tiga buku ajar fisika untuk SMA dan MA kelas X sekaligus
melalui proses telaah buku teks.
Setelah hasil dari kedua tahapan menelaah buku ajar fisika tersebut
dimasukkan ke dalam tabel penyajian, selanjutnya penulis melakukan analisis
data untuk mengetahui sejauh mana penerapan aspek pendekatan saintifik
Kurikulum 2013 dalam penyajian materi atau bahan ajar fisika pada ketiga
buku ajar fisika tersebut. Peneliti akan memaparkan hasil penelitian menelaah
buku teks ke dalam bentuk deskriptif. Untuk mengetahui lebih jelas
instrument telaah buku teks yang digunakan peneliti beserta hasilnya dapat
dilihat pada lampiran 1 dan lampiran 2. Berikut ini, peneliti akan memaparkan
hasil pengumpulan data berupa telaah isi komponen buku ajar dari tiga penulis
buku yang berbeda.
27
1. Buku Pertama (Penulis: Sri Handayani)
Buku ajar fisika dengan judul buku, “FISIKA untuk SMA dan MA
kelas X” karya Sri Handayani dan Ari Damari ini merupakan buku sekolah
elektronik (BSE) yang telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP) dan telah dinyatakan layak sebagai buku teks pelajaran berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2007 tanggal 25 Juli 2007 Tentang Penetapan Buku Teks Pelajaran yang
Memenuhi Syarat Kelayakan Untuk Digunakan Dalam Proses Pembelajaran.
Buku ajar fisika ini diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional tahun 2009 di Jakarta, dengan jumlah halaman sebanyak 202
halaman.
Buku ini disusun oleh penulis untuk memenuhi kebutuhan
pembelajaran fisika yang membangun peserta didik agar memliki sikap
ilmiah, objektif, jujur, berfikir kritis, bisa bekerjasama maupun bekerja
mandiri. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka setiap bab buku ini disajikan
dalam beberapa poin yaitu: “Penjelasan materi” yang disesuaikan dengan pola
berpikir peserta didik yaitu mudah diterima, “Contoh soal dan penyelesaian”
untuk mendukung pemahaman materi dengan disertai contoh yang dapat
dicoba, “Latihan” disetiap sub bab untuk menguji kompetensi yang telah
dikuasai, “Aktiflah” sebagai wahana peserta didik untuk mencoba
menyelesaikan suatu permasalahan yang bersifat konsep atau kontekstual,
“Penting” yang berisi konsep-konsep tambahan yang perlu diingat,
“Rangkuman” untuk kilas balik materi penting yang perlu dikuasai, dan
“Evaluasi bab” disajikan sebagai evaluasi akhir dalam satu bab dengan
memuat beberapa kompetensi dasar.
Dalam buku ini disajikan materi yang terbagi menjadi 9 bab
pembahasan dengan informasi tambahan berupa glosarium (daftar alfabetis
istilah dalam fisika yang dilengkapi dengan definisi), ketetapan fisika, daftar
pustaka dan indeks (daftar kata atau istilah penting dalam buku cetakan) yang
berada di bagian akhir buku. Bab pembahasan materi antara lain:
28
Tabel 4.1 Pembahasan Materi Buku Pertama
No. BAB MATERI
1. I
Pengukuran dan Besaran
a. Besaran
b. Satuan
c. Dimensi.
2. II
Besaran Vektor
a. Pendahuluan
b. Penguraian vector
c. Resultan vektor
d. Perkalian vektor.
3. III
Kinematika Gerak Lurus
a. Besaran-besaran pada gerak
b. Gerak lurus beraturan
c. Gerak lurus berubah beraturan.
4. IV
Newton
a. Pendahuluan
b. Hukum I Newton
c. Hukum II Newton
d. Hukum III Newton.
5. V
Gerak Melingkar
a. Besaran-besaran pada gerak melingkar
b. Gerak melingkar beraturan
c. Gaya
d. Percepatan sentripetal.
6. VI
Alat-Alat Optik
a. Cermin lengkung dan lensa
b. Mata dan kaca mata,
c. Lup dan mikroskop
d. Teropong.
29
7. VII
Kalor Sebagai Energi
a. Pengaruh kalor pada zat
b. Azas black dan kekekalan energy
c. Perpindahan kalor.
8. VIII
Listrik Dinamis
a. Hukum Ohm dan hambatan
b. Rangkaian sederhana
c. Energi dan daya listrik.
9. IX
Gelombang Elektromagnetik
a. Spektrum gelombang elektromagnetik
b. Aplikasi gelombang elektromagnetik.
2. Buku Kedua (Penulis: Setya Nurachmandani)
Buku ajar fisika dengan judul buku, “FISIKA untuk SMA dan MA
kelas X” karya Setya Nurachmandani ini merupakan buku sekolah elektronik
(BSE) yang telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan
telah dinyatakan layak sebagai buku teks pelajaran berdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2007
tanggal 25 Juni 2007 Tentang Penetapan Buku Teks Pelajaran yang
Memenuhi Syarat Kelayakan Untuk Digunakan Dalam Proses Pembelajaran.
Buku ajar fisika ini diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional tahun 2009 di Jakarta, dengan jumlah halaman sebanyak 258
halaman.
Penulis membuat buku ini menggunakan dua moto penulisan yaitu
“sesuatu yang sulit menjadi mudah” dan “berkembang sesuai kecerdasan
masing-masing peserta didik”. Penulis menyajikan buku dengan menggunakan
bahasa yang sederhana dan komunikatif. Buku ini menekankan pada proses
belajar yang bermakna dan ketercapaian hasil belajar yang berupa kompetensi
dasar yang harus anda kuasai. Selain berisi informasi, buku ini juga diarahkan
agar peserta didik mampu berpikir sistematis, metodis, kritis, dan aplikatif.
30
Untuk memenuhi tujuan tersebut, penulis menyusun materi menjadi beberapa
poin yaitu tujuan pembelajaran, kata kunci, peta konsep, kolom diskusi, soal
kompetensi, contoh dan penyelesaian, kolom ilmuwan, kegiatan, tokoh, info
kita, dan rangkuman.
Dalam buku ini disajikan materi yang terbagi menjadi 8 bab
pembahasan dengan informasi tambahan berupa pelatihan ulangan semester
genap, kunci jawaban, daftar pustaka, daftar gambar, daftar tabel, glosarium,
indeks subjek dan pengarang, serta lampiran yang berada di bagian akhir
buku. Bab pembahasan materi antara lain:
Tabel 4.2 Pembahasan Materi Buku Kedua
No. BAB MATERI
1. I
Pengukuran
a. Besaran dan satuan
b. Dimensi,
c. Instrumen pengukuran,
d. ketidakpastian pengukuran
e. Vektor.
2. II
Gerak Lurus
a. Jarak dan perpindahan
b. Kecepatan dan kelajuan
c. Percepatan
d. Gerak lurus beraturan (GLB)
e. Gerak lurus berubah beraturan.
3. III
Gerak Melingkar
a. Gerak melingkar beraturan
b. Gerak melingkar berubah beraturan
c. Hubungan roda-roda.
4. IV Dinamika Partikel
a. Hukum-hukum Newton
31
b. Jenis-jenis gaya
c. Penerapan hukum Newton.
5. V
Alat-Alat Optik
a. Mata
b. lup (kaca pembesar)
c. Kamera
d. Mikroskop
e. Teropong
f. Teriskop
g. Proyektor slide.
6. VI
Kalor dan Suhu
a. Suhu dan thermometer
b. Pemuaian
c. Kalor
d. Perubahan wujud
e. Perpindahan kalor.
7. VII
Listrik Dinamis
a. Arus listrik
b. Beda potensial
c. Hukum Ohm
d. Hambatan listrik
e. Hukum Kirchoff
f. Rangkaian hambatan listrik
g. Daya listrik dalam kehidupan sehari-hari
h. Penghematan energi listrik.
8. VIII
Gelombang Elektromagnetik
a. Hipotesis Maxwell
b. Sifat dan spektrum gelombang
elektromagnetik
c. Karakteristik dan aplikasi gelombang
elektromagnetik.
32
3. Buku Ketiga (Penulis: Karyono, dkk)
Buku ajar fisika dengan judul buku, “FISIKA untuk SMA dan MA
kelas X” karya Karyono, Dwi Satya Palupi, dan Suharyanto ini merupakan
buku sekolah elektronik (BSE) yang telah dinilai oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) dan telah dinyatakan layak sebagai buku teks pelajaran
berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2007 tanggal 25 Juni 2007 Tentang Penetapan Buku Teks
Pelajaran yang Memenuhi Syarat Kelayakan Untuk Digunakan Dalam Proses
Pembelajaran. Buku ajar fisika ini diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional tahun 2009 di Jakarta, dengan jumlah
halaman sebanyak 218 halaman.
Penulis menyajikan materi yang mudah dipahami karena bahasa yang
digunakan dalam buku ini komunikatif dan interaktif, lugas, runtut, dan sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia yang baku. Buku ini disajikan secara
sistematis, logis, dan seimbang disertai contoh-contoh dan latihan untuk
mendorong kecakapan peserta didik. Untuk memenuhi tujuan tersebut, penulis
menyusun materi menjadi beberapa poin yaitu peta konsep, tujuan
pembelajaran, motivasi belajar, kata kunci, konsep, contoh soal dan
penyelesaian, keingintahuan, kewirausahaan: inovatif, life skills: kecakapan
akademik, ringkasan, dan refleksi.
Dalam buku ini disajikan materi yang terbagi menjadi 6 bab
pembahasan dengan informasi tambahan berupa uji kompetensi akhir, daftar
pustaka, dan lampiran. Bab pembahasan materi antara lain:
33
Tabel 4.3 Pembahasan Materi Buku Ketiga
No. BAB MATERI
1. I
Besaran dan Satuan
a. pengukuran besaran fisika (massa, panjang,
dan waktu)
b. Penjumlahan vektor.
2. II
Kinematika dan Dinamika Benda Titik
a. Besaran fisika pada gerak dengan kecepatan
dan percepatan konstan, analisis besaran
fisika pada gerak melingkar dengan laju
konstan
b. Penerapan hukum Newton sebagai prinsip
dasar dinamika untuk gerak lurus
c. Gerak vertikal dan gerak melingkar
beraturan.
3. III
Prinsip Kerja Alat-Alat Optik
a. Analisis alat-alat optik secara kualitas dan
kuantitas
b. Penerapan alat-alat optik dalam kehidupan
sehari-hari.
4. IV
Kalor dan Konservasi Energi
a. Analisis pengaruh kalor terhadap suatu zat
b. Analisis cara perpindahan kalor
c. Penerapan azas black dalam pemecahan
masalah.
5. V
Kelistrikan
a. Besaran-besaran listrik rangkaian sederhana
(satu loop)
b. Identifikasi penerapan listrik AC dan DC
dalam kehidupan sehari-hari
34
c. Penggunaan alat-alat ukur listrik.
6. VI
Gelombang Elektromagnetik
a. Spektrum gelombang elektromagnetik
b. Aplikasi gelombang elektromagnetik pada
kehidupan sehari-hari.
Adapun hasil pengumpulan data yang diolah dengan menggunakan
pedoman atau aspek perilaku dalam pendekatan saintifik Kurikulum 2013,
maka diperoleh data sebagai berikut.
1. Aspek Mengamati (observing)
Aspek mengamati merupakan salah satu aspek yang paling banyak
terintegrasi dalam penyajian data verbal pada ketiga buku ajar fisika untuk
SMA dan MA kelas X yang dikaji. Berdasarkan pedoman atau aspek perilaku
dalam pendekatan saintifik Kurikulum 2013 yang menjadi acuan peneliti
mengolah data, maka hasil olah data pada aspek mengamati dapat dijabarkan
ke dalam tabel berikut.
Tabel 4.4 Hasil Telaah Pendekatan Saintifik
Pada Aspek Mengamati
Jenis Buku Penilaian Keterangan
Fisika 1 Untuk
SMA dan MA
Kelas X, Penulis:
Sri Handayani
dan Ari Damari
Cukup
Sesuai
Kompetensi yang dapat dikembangkan melalui
pengalaman belajar mengamati dalam buku ini
yaitu melatih kemampuan mencari informasi
dan kesungguhan yang dapat dilihat dari
penyajian materinya yang menampilkan
gambar-gambar, macam-macam kolom yang
dapat memperkaya pengetahuan selain sajian
materi yang deskriptif. Namun masih ada yang
kurang dalam melatih ketelitian peserta didik
dalam penyajian materi yaitu tidak adanya peta
konsep materi yang dapat membantu peserta
35
didik dalam membentuk pola pikir kritis dan
masih kurang tabel-tabel informasi. Selain itu
penulis buku masih kurang konsisten dalam
melampirkan sajian materi yang bervariasi dari
awal hingga akhir. Hal ini dapat dilihat dari
jumlah sajian perbab yang berbeda-beda.
Fisika 1 Untuk
SMA dan MA
Kelas X, Penulis:
Setya
Nurachmandani
Sesuai Aspek mengamati dalam buku ajar fisika ini
memuat semua kompetensi yang ingin
dikembangkan melalui pengalaman belajar
mengamati berdasarkan pendekatan saintifik.
Kompetensi yang dimaksud yaitu melatih
kesungguhan yang dapat dilihat dari banyaknya
variasi sajian materi yang disampaikan secara
runtut dan jelas, melatih ketelitian yang dapat
dilihat dari sajian peta konsep materi yg
dilengkapi kata kunci agar memudahkan
peserta didik dalam memahami informasi, dan
melatih kemampuan mencari informasi yang
sudah lengkap tersaji di dalam buku ajar ini.
Kesemuanya dapat dilihat sendiri pada buku
teks ajar fisika ini. Penulis buku juga mulai
konsisten dalam menerapkan variasi-variasi
sajian materi dari bab awal hingga akhir.
Fisika 1 Untuk
SMA dan MA
Kelas X, Penulis:
Karyono, dkk
Cukup
Sesuai
Kompetensi yang ingin dikembangkan melalui
pengalaman belajar mengamati pada buku ajar
fisika ini sudah mencerminkan pendekatan
saintifik sebab memenuhi ketiga kompetensi
yang dimaksud yaitu melatih kesungguhan
dengan menyajikan variasi materi berupa
gambar, tabel, kolom, dan pola untuk
mendukung peserta didik dalam berpikir kritis;
36
melatih ketelitian melalui peta konsep materi
diawal pembahasan materi; dan melatih
kemampuan mencari informasi yang ditunjang
dengan penyajian materi secara deskriptif.
Namun, jika dibandingkan dengan pemenuhan
kompetensi pengalaman belajar mengamati
pada buku ke-2, maka jelas terlihat
perbandingan kualitasnya. Pemenuhan
kompetensi mengamati pada buku ke-2 lebih
unggul dibandingkan buku ke-3.
Berdasarkan tabel 4.4 hasil telaah pendekatan saintifik pada aspek
mengamati, peneliti dapat menyimpulkan bahwa ketiga buku ajar fisika untuk
SMA dan MA kelas X ini telah menerapkan pendekatan saintifik dalam
penyusunan materi pada aspek mengamati. Kompetensi yang ingin
dikembangkan melalui pengalaman belajar mengamati pada ketiga buku ajar
fisika ini termasuk dalam kategori sesuai hingga sangat sesuai. Hal ini
didasarkan pada hasil pengamatan peneliti menggunakan pedoman atau aspek
perilaku dalam pendekatan saintifik Kurikulum 2013 yang menyatakan bahwa
kategori “cukup sesuai” jika pemenuhan kompetensi mencakup lebih dari
seperdua (>50%) jumlah keseluruhan kompetensi aspek perilaku yang ingin
dicapai. Sedangkan, kategori “sesuai” jika pemenuhan kompetensi mencakup
keseluruhan kompetensi aspek perilaku yang ingin dicapai.
Pada buku ajar fisika oleh Sri Handayani dkk, objek yang diamati ada
beberapa bentuk penyajian berupa gambar, foto dalam fenomena kegiatan
sehari-hari dan alat ukur dalam penelitian fisika. Aspek mengamati dalam
buku fisika in tergolong dalam kategori cukup sesuai, namun perlu tambahan
aktivitas mengamati pada sub tertentu untuk mempermudah pemahaman
konsep. Pada buku ajar ini tidak menyajikan beberapa peta konsep untuk
objek pengamatan. Objek yang diamati dalam buku berupa foto fenomena
37
social yang berhubungan dengan fisika dan gambar pola-pola tertentu dalam
penyelesaian masalah. Sebagian foto yang dimuat berfungsi untuk
memberikan ilustrasi nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, selain
itu ada foto untuk memahami konsep. Meskipun kegiatan mengamati dinilai
cukup sesuai, namun perlu ditambahkan objek lain untuk diamati karena
mengingat perkembangan teknologi yang semakin cepat dan buku ini
termasuk dalam cetakan tahun 2009 yang perlu dikembangkan mengikuti
perkembangan zaman. Hal ini juga berlaku untuk kedua buku ajar fisika
lainnya.
Adapun pada buku ajar fisika oleh Setya Nurachmandani, secara
umum hampir sama penyajian dan muatan isi pada kegiatan mengamati buku
pertama dan ke-2 ini. Aspek mengamati dalam buku ajar fisika ke-2 ini
tergolong dalam kategori sesuai. Pada buku ajar fisika ini, penulis buku
menyajikan peta konsep materi yang disertai dengan keterangan penjelas pada
anak panah dan beberapa kata kunci untuk objek pengamatan. Hal ini tentu
membuat peserta didik lebih mudah memahami dan berpikir kritis. Objek
yang diamati dalam buku berupa foto fenomena sosial yang berhubungan
dengan fisika, kolom-kolom pembelajaran, dan gambar pola tertentu dalam
penyelesaian masalah.
Sedangkan pada buku ajar fisika oleh Karyono dkk, aspek mengamati
yang terintegrasi dalam buku tergolong dalam kategori cukup sesuai. Penulis
buku menyajikan peta konsep materi yang cukup sederhana. Beberapa sub bab
menyajikan teks dalam kolom-kolom untuk dibaca pada kegiatan mengamati.
Kuantitas variasi penyajian dalam buku ajar fisika ke-3 ini memang tidak
terlalu banyak tapi cukup mewakili pemenuhan kompetensi yang diharapkan
pada aspek mengamati. Teks dan gambar dalam kegiatan mengamati pada
buku ajar fisika ini memang harus dilengkapi petunjuk observasi yang
operasional agar mudah untuk dipahami peserta didik sebagai pembacanya.
38
2. Aspek Menanya (questioning)
Aspek menanya merupakan salah satu aspek yang paling banyak
terintegrasi dalam penyajian data verbal pada ketiga buku ajar fisika untuk
SMA dan MA kelas X yang dikaji. Berdasarkan pedoman atau aspek perilaku
dalam pendekatan saintifik Kurikulum 2013 yang menjadi acuan peneliti
mengolah data, maka hasil olah data pada aspek menanya dapat dijabarkan ke
dalam tabel berikut.
Tabel 4.5 Hasil Telaah Pendekatan Saintifik
Pada Aspek Menanya
Jenis Buku Penilaian Keterangan
Fisika 1 Untuk
SMA dan MA
Kelas X, Penulis:
Sri Handayani
dan Ari Damari
Sesuai Dalam buku ajar fisika ini, penulis menyajikan
beberapa pertanyaan sebagai pengantar peserta
didik sebelum mempelajari bahan materi. Hal
ini dapat membantu peserta didik dalam
memenuhi kompetensi yang ingin
dikembangkan oleh pendekatan saintifik
Kurikulum 2013. Kompetensi yang ingin
dikembangkan yaitu pengembangan kreativitas,
rasa ingin tahu (curiousity), kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk pengembangan
keterampilan berpikir kritis dan pembentukan
karakter pembelajar sepanjang hayat (life long
learner).
Fisika 1 Untuk
SMA dan MA
Kelas X, Penulis:
Setya
Nurachmandani
Cukup
Sesuai
Dalam buku ajar fisika ini, penulis tidak
menyajikan pertanyaan-pertanyaan diawal
pembahasan materi sebagai pengantar tetapi
banyak memuat jenis kolom yang dapat
membantu peserta didik melatih keterampilan
berpikir kritis dengan mengajukan sendiri
pertanyaan-pertanyaan yang ingin diketahuinya
39
melalui bantuan peta konsep atau kolom kata
kunci, beberapa kolom juga dapat memicu
pengembangan kreativitas peserta didik melalui
kolom ilmuwan dan sejenisnya. Hal ini sesuai
dengan kompetensi yang ingin dikembangkan
dalam pendekatan saintifik kurikulum 2013.
Fisika 1 Untuk
SMA dan MA
Kelas X, Penulis:
Karyono, dkk
Cukup
Sesuai
Dalam buku ajar fisika ini, penyajian isi secara
umum memiliki kesamaan dengan buku ke-2.
Penulis tidak menyajikan pertanyaan-
pertanyaan diawal pembahasan materi sebagai
pengantar tetapi banyak memuat jenis kolom
yang dapat membantu peserta didik melatih
keterampilan berpikir kritis dengan
mengajukan sendiri pertanyaan-pertanyaan
yang ingin diketahuinya melalui bantuan peta
konsep atau kolom kata kunci, beberapa kolom
juga dapat memicu pengembangan kreativitas
peserta didik melalui kolom ilmuwan, konsep,
keingintahuan, dan sebagainya. Hal ini sesuai
dengan kompetensi yang ingin dikembangkan
dalam pendekatan saintifik kurikulum 2013.
Berdasarkan tabel 4.5 hasil telaah pendekatan saintifik pada aspek
menanya, peneliti dapat menyimpulkan bahwa ketiga buku ajar fisika untuk
SMA dan MA kelas X ini telah menerapkan pendekatan saintifik dalam
penyusunan materi pada aspek menanya. Kompetensi yang ingin
dikembangkan melalui pengalaman belajar menanya pada ketiga buku ajar
fisika ini termasuk dalam kategori sesuai hingga cukup sesuai. Hal ini
didasarkan pada hasil pengamatan peneliti menggunakan pedoman atau aspek
perilaku dalam pendekatan saintifik Kurikulum 2013 yang menyatakan bahwa
kategori “cukup sesuai” jika pemenuhan kompetensi mencakup lebih dari
40
seperdua (>50%) jumlah keseluruhan kompetensi aspek perilaku yang ingin
dicapai. Sedangkan, kategori “sesuai” jika pemenuhan kompetensi mencakup
keseluruhan kompetensi aspek perilaku yang ingin dicapai.
Pada ketiga buku ajar fisika ini, kegiatan menanya termasuk dikategori
sesuai dengan kriteria pendekatan saintifik. Setelah melakukan pengamatan,
peserta didik dipancing untuk mengajukan pertanyaan dalam kegiatan
menanya. Pada bab dalam buku ajar ini terdapat penyajian uraian yang
memfasilitasi peserta didik untuk mengajukan pertanyaan. Langkah saintifik
berupa menanya dapat disajikan dengan menuliskan kalimat perintah untuk
merumuskan masalah atau pertanyaan berkaitan dengan objek yang diamati
peserta didik.
Langkah saintifik berupa menanya banyak ditemui dalam buku yang
dikaji. Terdapat aktivitas yang mendorong peserta didik untuk merumuskan
pertanyaan berdasarkan objek yang diamati dalam buku. Langkah menanya
dalam buku sangat perlu dicantumkan untuk mengembangkan rasa ingin tahu
peserta didik dan sikap berpikir kritis. Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam
bentuk “kalimat tanya” melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan,
asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal.
3. Aspek Menalar (associating)
Aspek menalar merupakan salah satu aspek yang paling banyak
terintegrasi dalam penyajian data verbal pada ketiga buku ajar fisika untuk
SMA dan MA kelas X yang dikaji. Berdasarkan pedoman atau aspek perilaku
dalam pendekatan saintifik Kurikulum 2013 yang menjadi acuan peneliti
mengolah data, maka hasil olah data pada aspek mengamati dapat dijabarkan
ke dalam tabel berikut.
41
Tabel 4.6 Hasil Telaah Pendekatan Saintifik
Pada Aspek Menalar
Jenis Buku Penilaian Keterangan
Fisika 1 Untuk
SMA dan MA
Kelas X, Penulis:
Sri Handayani
dan Ari Damari
Sesuai Dalam buku ajar fisika ini, penulis sajikan
beberapa kolom pembelajaran seperti contoh
soal dan penyelesaian, latihan, dan evaluasi
bab. Kolom-kolom ini dapat membantu peserta
didik memenuhi kompetensi yang ingin
dikembangkan oleh pendekatan saintifik
Kurikulum 2013 yaitu mengembangkan sikap
jujur, teliti, disiplin, taat kepada aturan, bekerja
keras, mampu menerapkan suatu prosedur
dalam berpikir secara deduktif atau induktif
untuk menarik suatu kesimpulan atau jawaban
akhir.
Fisika 1 Untuk
SMA dan MA
Kelas X, Penulis:
Setya
Nurachmandani
Sesuai Dalam buku ajar fisika ini, penulis sajikan
beberapa kolom pembelajaran seperti soal
kompetensi, contoh soal dan penyelesaian, dan
soal-soal pelatihan. Kolom-kolom ini dapat
membantu peserta didik memenuhi kompetensi
yang ingin dikembangkan oleh pendekatan
saintifik Kurikulum 2013 yaitu
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat
kepada aturan, bekerja keras, mampu
menerapkan suatu prosedur dalam berpikir
secara deduktif atau induktif untuk menarik
suatu kesimpulan atau jawaban akhir.
Fisika 1 Untuk
SMA dan MA
Kelas X, Penulis:
Sesuai Dalam buku ajar fisika ini, penulis sajikan
beberapa kolom pembelajaran seperti
keingintahuan, contoh soal dan penyelesaian,
42
Karyono, dkk dan uji kompetensi. Kolom-kolom ini dapat
membantu peserta didik memenuhi kompetensi
yang ingin dikembangkan oleh pendekatan
saintifik Kurikulum 2013 yaitu
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat
kepada aturan, bekerja keras, mampu
menerapkan suatu prosedur dalam berpikir
secara deduktif atau induktif untuk menarik
suatu kesimpulan atau jawaban akhir.
Berdasarkan tabel 4.6 hasil telaah pendekatan saintifik pada aspek
menalar, peneliti dapat menyimpulkan bahwa ketiga buku ajar fisika untuk
SMA dan MA kelas X ini telah menerapkan pendekatan saintifik dalam
penyusunan materi pada aspek menalar. Kompetensi yang ingin
dikembangkan melalui pengalaman belajar menalar pada ketiga buku ajar
fisika ini termasuk dalam kategori sesuai. Hal ini didasarkan pada hasil
pengamatan peneliti menggunakan pedoman atau aspek perilaku dalam
pendekatan saintifik Kurikulum 2013 yang menyatakan bahwa kategori
“sesuai” jika pemenuhan kompetensi mencakup keseluruhan kompetensi
aspek perilaku yang ingin dicapai.
Aspek saintifik berupa menalar merupakan salah satu yang cukup
banyak terdapat dalam ketiga buku ajar yang dikaji. Perintah untuk mencari
keterkaitan antara beberapa informasi dan menyimpulkan merupakan langkah
menalar yang ada dalam buku ajar. Buku yang dikaji sudah mencantumkan
kegiatan menalar berupa perintah untuk mengarahkan atau menjelaskan
keterkaitan antara informasi satu dengan informasi lain. Selain itu, ada
beberapa sub bab yang sudah dilengkapi dengan kegiatan menalar. Kegiatan
menalar dalam buku berupa kolom-kolom yang dapat memenuhi kompetensi
pendekatan saintifik Kurikulum 2013 yaitu peserta didik akan
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat kepada aturan, bekerja keras,
43
mampu menerapkan suatu prosedur dalam berpikir secara deduktif atau
induktif untuk menarik suatu kesimpulan. Kolom-kolom ini terdiri atas contoh
soal dan penyelesaian, latihan, evaluasi bab, soal kompetensi, pelatihan,
keingintahuan, dan uji kompetensi.
Mengasosiasikan atau menalar merupakan tahap yang penting dalam
pembelajaran, dapat menambah keluasan dan kedalaman peserta didik
memahami materi serta melatih untuk mencari solusi masalah yang ditemukan
berdasarkan hasil pengolahan informasi yang telah didapatnya. Meskipun
kegiatan menalar dalam buku terdapat banyak, namun masih perlu dilakukan
penambahan terhadap aktivitas menalar pada setiap sub babnya. Kegiatan
menalar dapat disajikan dengan memunculkan pertanyaan untuk mencari
keterkaitan dan hubungan dua atau lebih variabel sehingga peserta didik
dengan sendirinya menemukan pola dari informasi-informasi yang telah
diperoleh dalam kegiatan sebelumnya.
4. Aspek Mencoba (experimenting)
Berdasarkan pedoman atau aspek perilaku dalam pendekatan saintifik
Kurikulum 2013 yang menjadi acuan peneliti mengolah data, maka hasil olah
data pada aspek mencoba dapat dijabarkan ke dalam tabel berikut.
44
Tabel 4.7 Hasil Telaah Pendekatan Saintifik
Pada Aspek Mencoba
Jenis Buku Penilaian Keterangan
Fisika 1 Untuk
SMA dan MA
Kelas X, Penulis:
Sri Handayani
dan Ari Damari
Cukup
Sesuai
Dalam buku ajar fisika ini, penulis hanya
menyajikan satu macam kolom yang
mengintegrasikan aspek mencoba yaitu kolom
Aktiflah. Meski terbatas, Kolom ini dapat
membantu peserta didik memenuhi sebagian
kompetensi yang ingin dikembangkan oleh
pendekatan saintifik Kurikulum 2013 aspek
mencoba yaitu mengembangkan sikap teliti,
jujur, sopan, memiliki kemampuan
berkomunikasi, dan memiliki kemampuan
mengumpulkan informasi.
Fisika 1 Untuk
SMA dan MA
Kelas X, Penulis:
Setya
Nurachmandani
Sesuai Dalam buku ajar fisika ini, penulis menyajikan
beberapa macam kolom yang mengintegrasikan
aspek mencoba yaitu kolom diskusi, kolom
ilmuwan, dan kolom kegiatan. Kolom-kolom
ini dapat membantu peserta didik memenuhi
kompetensi yang ingin dikembangkan oleh
pendekatan saintifik Kurikulum 2013 yaitu
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, memiliki
kemampuan berkomunikasi, memiliki
kemampuan mengumpulkan informasi dengan
beragam cara, mengembangkan kebiasaan
belajar, hingga menjadi seorang pebelajar
sepanjang hayat (life long learner).
Fisika 1 Untuk
SMA dan MA
Kelas X, Penulis:
Sesuai Dalam buku ajar fisika ini, penulis menyajikan
beberapa macam kolom yang mengintegrasikan
aspek mencoba yaitu kolom kewirausahaan:
45
Karyono, dkk inovatif, kolom life skills: kecakapan akademik.
Kolom-kolom ini dapat membantu peserta
didik memenuhi kompetensi yang ingin
dikembangkan oleh pendekatan saintifik
Kurikulum 2013 yaitu mengembangkan sikap
teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang
lain, memiliki kemampuan berkomunikasi,
memiliki kemampuan mengumpulkan
informasi dengan beragam cara,
mengembangkan kebiasaan belajar, hingga
menjadi seorang pebelajar sepanjang hayat (life
long learner)
Berdasarkan tabel 4.7 hasil telaah pendekatan saintifik pada aspek
mencoba, peneliti dapat menyimpulkan bahwa ketiga buku ajar fisika untuk
SMA dan MA kelas X ini telah menerapkan pendekatan saintifik dalam
penyusunan materi pada aspek mencoba. Kompetensi yang ingin
dikembangkan melalui pengalaman belajar mencoba pada ketiga buku ajar
fisika ini termasuk dalam kategori sesuai hingga cukup sesuai. Hal ini
didasarkan pada hasil pengamatan peneliti menggunakan pedoman atau aspek
perilaku dalam pendekatan saintifik Kurikulum 2013 yang menyatakan bahwa
kategori “cukup sesuai” jika pemenuhan kompetensi mencakup lebih dari
seperdua (>50%) jumlah keseluruhan kompetensi aspek perilaku yang ingin
dicapai. Sedangkan, kategori “sesuai” jika pemenuhan kompetensi mencakup
keseluruhan kompetensi aspek perilaku yang ingin dicapai.
Dalam ketiga buku ajar fisika ini, kegiatan mencoba yang disajikan
berupa mengkaji gambar, artikel, menjawab pertanyaan, menyusun instrument
penelitian dari masalah yang telah ditentukan. Bahan atau sumber dalam
kegiatan mencoba ini dapat diperoleh dari berbagai sumber misalnya buku,
internet, atau dari objek yang diteliti. Setelah melakukan pengamatan, peserta
46
didik dipancing untuk berani menyelesaikan masalah yang ditawarkan dalam
buku.
5. Aspek Mengomunikasikan (networking)
Aspek mengomunikasikan merupakan aspek yang terintegrasi dalam
penyajian data verbal pada ketiga buku ajar fisika untuk SMA dan MA kelas
X yang dikaji. Berdasarkan pedoman atau aspek perilaku dalam pendekatan
saintifik Kurikulum 2013 yang menjadi acuan peneliti mengolah data, maka
hasil olah data pada aspek mengomunikasikan dapat dijabarkan ke dalam tabel
berikut.
47
Tabel 4.8 Hasil Telaah Pendekatan Saintifik
Pada Aspek Mengomunikasikan
Jenis Buku Penilaian Keterangan
Fisika 1 Untuk
SMA dan MA
Kelas X, Penulis:
Sri Handayani
dan Ari Damari
Kurang
Sesuai
Dalam buku ajar fisika ini, penulis kurang
mengintegrasikan aspek mengomunikasikan
dalam sajian materi berupa kalimat instruksi.
Meskipun tidak secara langsung memberikan
instruksi mengomunikasikan, tetapi pada
kolom Aktiflah kadang terdapat instruksi
kegiatan berdiskusi. Hal ini tentu belum
mampu memenuhi kompetensi yang ingin
dikembangkan oleh pendekatan saintifik
Kurikulum 2013. Kolom ini hanya mampu
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
dan berpikir secara sistematis. Kompetensi
mengutarakan pendapat dengan cara yang
singkat dan jelas hingga berkemampuan
berbahasa secara baik dan benar, belum dapat
dipenuhi oleh buku ini.
Fisika 1 Untuk
SMA dan MA
Kelas X, Penulis:
Setya
Nurachmandani
Sesuai Dalam buku ajar fisika ini, penulis
mengintegrasikan aspek mengomunikasikan
pendekatan saintifik ke dalam kolom Ilmuwan
dan kolom diskusi. Kedua kolom ini dapat
memenuhi kompetensi yang ingin
dikembangkan oleh pendekatan saintifik yaitu
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
berpikir secara sistematis, mengutarakan
pendapat dengan cara yang singkat dan jelas,
hingga berkemampuan berbahasa secara baik
dan benar.
48
Fisika 1 Untuk
SMA dan MA
Kelas X, Penulis:
Karyono, dkk
Sesuai Dalam buku ajar fisika ini, penulis
mengintegrasikan aspek mengomunikasikan
pendekatan saintifik ke dalam kolom
kewirausahaan, kolom life skills, kolom kejar
ilmu, dan kolom keingintahuan. Kolom-kolom
ini mampu memenuhi kompetensi yang ingin
dikembangkan oleh pendekatan saintifik yaitu
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
berpikir secara sistematis, mengutarakan
pendapat dengan cara yang singkat dan jelas,
hingga berkemampuan berbahasa secara baik
dan benar.
Berdasarkan tabel 4.8 hasil telaah pendekatan saintifik pada aspek
mengomunikasikan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa buku ajar fisika yang
pertama karya Sri Handayani untuk SMA dan MA kelas X ini belum
menerapkan pendekatan saintifik secara penuh dan spesifik dalam penyusunan
materi pada aspek mengomunikasikan. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya
instruksi dalam kolom-kolom yang tersedia untuk mempresentasikan hasil
kegiatan yang dilakukan. Instruksi yang disampaikan hanya sebatas
menuliskan hasil kerja peserta didik pada kertas atau buku untuk
dikumpulkan. Adapun kolom “Aktiflah” hanya memberikan instruksi untuk
berdiskusi kepada sesama teman. Sedangkan pada buku ajar fisika yang ke-2
dan ke-3 telah menerapkan pendekatan saintifik secara spesifik dalam
penyusunan materi pada aspek mengomunikasikan.
Kompetensi yang ingin dikembangkan melalui pengalaman belajar
mengomunikasikan pada ketiga buku ajar fisika ini termasuk dalam kategori
sesuai hingga kurang sesuai. Hal ini didasarkan pada hasil pengamatan peneliti
menggunakan pedoman atau aspek perilaku dalam pendekatan saintifik
Kurikulum 2013 yang menyatakan bahwa kategori “kurang sesuai” jika
49
pemenuhan kompetensi mencakup kurang dari seperdua (<50%) jumlah
keseluruhan kompetensi aspek perilaku yang ingin dicapai. Sedangkan,
kategori “sesuai” jika pemenuhan kompetensi mencakup keseluruhan
kompetensi aspek perilaku yang ingin dicapai.
Dalam kegiatan saintifik berupa mengomunikasikan yaitu menuliskan
atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,
mengasosiasi dan menemukan pola. Hasil disampaikan di kelas untuk
mendapatkan tanggapan dari pendidik maupun peserta didik lain. Langkah
saintifik ini perlu untuk ditambah jumlahnya karena hanya ada beberapa
kolom yang terdapat aktivitas mengomunikasi sehingga perlu ditambah lagi.
Kegiatan mengomunikasi merupakan langkah pembelajaran untuk
menyampaikan hasil temuan peserta didik baik melalui presentasi dan
penulisan karya ilmiah. Penyampaian hasil temuan peserta didik ini
selanjutnya akan mendapatkan tanggaan dari pendidik dan peserta didik lain
sehingga memperoleh lebih banyak pengetahuan yang mungkin tidak
ditemukan peserta didik saat mengumpulkan informasi. Adapun tabel
perbandingan 5 aspek pendekatan saintifik sebagai berikut :
50
Perbandingan 5 aspek pendekatan saintifik
Pada Buku Ajar Fisika SMA/MA Kelas X dengan 3 penulis berbeda
No
Buku pertama
(penulis:Sri
Handayani,dkk)
Buku Kedua
(penulis : Setya
Nuracmandani)
Buku Ketiga
(penulis :
Karyono,dkk)
1 Aspek Mengamati
• Gambar-gambar
• Macam-macam
kolom
• Sajian materi
deskriptif
Aspek Mengamati
• Sajian materi
deskriptif
• Peta kondep materi
• Kata kunci
• Gambar-gambar
• Bermacam-macam
kolom
Aspek Mengamati
• Terdapat
gambar-
gambar
• Tabel,
kolom, pola
• Peta konsep
materi
• Sajian
materi
deskriptif
2 Aspek Menanya
• Menyajikan
pertanyan
• Pertanyaan
diawal
pembahasan
materi
Aspek Menanya
• Tidak ada
pertanyaan-
pertanyaan
pembuka/ diawal
pembahasan materi
Aspek menanya
• Tidak ada
pertanyaan-
pertanyaan
pembuka/
diawal
pembahasan
materi
3 Aspek Menalar
• Contoh soal dan
penyelesaian
• Latihan
• Evaluasi bab
Aspek Menalar
• Soal kompetensi
• Contoh soal dan
penyelesaian
• Soal-soal pelatihan
Aspek Menalar
• Kolom
keingintahu
an
• Contoh soal
dan
penyelesaia
n
• Uji
kompetensi
4 Aspek Mencoba
• Kolom aktiflah
Aspek Mencoba
• Kolom diskusi
• Kolom ilmuan
Aspek Mencoba
• Kolom
kewirausaha
51
• Kolom kegiatan an
• Kolom life
skills
5 Aspek
Mengomunikasikan
• Belum ada
kalimat instruksi
mengomunikasi
kan
• Dalam kolom
aktiflah
terkadang ada
instruksi
berdiskusi
Aspek Mengomunikasikan
• Terdapat instruksi
dalam kolom
ilmuwan
• Terdapat instruksi
dalam kolom
diskusi
Aspek
Mengomunikasikan
• Terdapat
instruksi
dalam
kolom
kewirausaha
an
• Terdapat
instruksi
dalam
kolom life
skills
• Terdapat
instruksi
dalam
kolom kejar
ilmu
• Terdapat
instruksi
dalam
kolom
keingintahu
an
52
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis data yang diuraikan pada
bagian hasil penelitian dapat diketahui bahwa buku ajar atau buku peserta didik
yang dikaji, dua diantaranya sangat mencerminkan langkah saintifik dalam
menyajikan materi. Sedangkan satu buku ajar fisika yang lainnya belum
sepenuhnya memenuhi aspek-aspek dalam pendekatan saintifik Kurikulum 2013.
Aspek-aspek saintifik yang dimaksud yaitu mengamati, menanya, mencoba,
mengasosiasi, dan mengomunikasikan (5M).
Aspek-aspek 5M ini merupakan aspek perilaku dalam pendekatan saintifik
pada Kurikulum 2013 yang kemudian menjadi pedoman bagi peneliti dalam
mengkaji pendekatan saintifik, yang terdapat dalam penyusunan materi ajar buku
teks fisika untuk SMA dan MA kelas X. Hampir semua sub bab mulai
mengintegrasikan aspek-aspek 5M tersebut sehingga penyajian materi tidak
monoton dan lebih berfokus pada kebutuhan peserta didik. Meskipun tetap
memerlukan pembaruan informasi yang terkini sesuai perkembangan zaman yang
kini lebih dikenal dengan istilah abad ke-21.
Kelima aspek 5M dalam pendekatan saintifik tersebut dapat dilakukan
secara berurutan atau tidak berurutan, terutama pada aspek mengamati dan
menanya. Sedangkan pada aspek mencoba, menalar, dan mengomunikasikan
sebaiknya dilakukan secara berurutan. Aspek atau langkah ilmiah ini diterapkan
untuk memberikan ruang lebih pada peserta didik dalam membangun kemandirian
belajar serta mengoptimalkan potensi kecerdasan yang dimiliki. Peserta didik
diminta untuk mengkonstruk sendiri pengetahuan, pemahaman, serta skill dari
proses belajar yang dilakukan, sedangkan tenaga pendidik mengarahkan serta
memberikan penguatan dan pengayaan tentang apa yang dipelajari bersama
peserta didik.
53
Secara konsep, pendekatan saintifik lebih mengarah pada model
pendidikan humanis, yaitu pendidikan yang memberikan ruang pada peserta didik
untuk berkembang sesuai potensi kecerdasan yang dimiliki. Peserta didik menjadi
pusat belajar, tidak menjadi objek pembelajaran. Dengan demikian karakter, skill,
serta kognisi peserta didik dapat berkembang secara lebih optimal.
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik diawali dengan kegiatan
mengamati. Kegiatan belajar yang dapat dilakukan peserta didik misalnya
membaca, mendengar, menyimak, melihat (dengan atau tanpa alat). Kompetensi
yang ingin dikembangkan melalui pengalaman belajar mengamati adalah melatih
kesungguhan, ketelitian, dan kemampuan mencari informasi. Pengamatan pada
buku dapat dilakukan dengan mengamati gambar, foto, peta, grafik, atau tabel
yang menyajikan data yang bersifat faktual dan dapat ditemui peserta didik sehari-
hari. Kegiatan mengamati ini juga harus disertai petunjuk yang jelas sehingga data
yang didapat sesuai dengan materi yang sedang dipelajari sehingga informasi
yang diperoleh benar-benar membentuk pemahaman peserta didik.
Aspek mengamati sebagai kegiatan yang mengawali metode ilmiah dalam
pembelajaran fisika masih memerlukan perbaikan. Seperti pada buku ajar fisika
untuk SMA kelas X karya Sri Handayani yang sebaiknya menyajikan peta konsep
materi sebelum masuk pembahasan sehingga peserta didik bisa lebih mengeksplor
kemampuan menalar dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Perbaikan
pun juga dibutuhkan untuk dua buku ajar fisika lainnya, yaitu buku ajar fisika
SMA Kelas X karya Setya Nurachmandani dan Karyono, dkk. Kedua buku ini
memerlukan tambahan desain dan konsep penyajian bahan penunjang materi ajar
yang lebih bervariasi dan sesuai kebutuhan belajar peserta didik.
Peserta didik sebagai pengguna buku akan lebih muda melakukan
pengamatan jika uraian berupa teks tersebut dilengkapi dengan gambar, foto, peta
atau media lain yang mendukung. Ha ini sesuai dengan pendapat Purwanto
(1992:292) bahwa “Ilustrasi merupakan salah satu alat bantu teks yang akan
54
berperan dalam memudahkan masalah atau isu dipahami oleh pembaca”. Media
yang dicantumkan tersebut disajikan dalam bentuk yang menarik baik dari ukuran,
warna, keakuratan sumber, dan kesesuaiannya dengan materi. Keberadaan media
sebagai pendukung teks sangat bermanfaat untuk memudahkan dan menambah
motivasi untuk melakukan pengamatan.
Keseluruhan objek yang diamati baik dibuku ajar maupun di lapangan
harus sesuai dengan konsep yang dipelajari. Aktivitas mengamati hendaknya
mampu mengantar peserta didik untuk menemukan berbagai fakta atau data
tentang materi yang dipelajari. Fakta dan data yang ditemukan selama kegiatan
pengamatan akan membentuk pengetahuan baru berdasarkan penemuan peserta
didik sendiri. Jika objek yang diamati tidak sesuai dengan materi maka
pengetahuan yang terbentuk dalam memori peserta didik akan salah pula.
Setelah melalui kegiatan mengamati sebaiknya dilanjutkan dengan
kegiatan menanya. Pada kurikulum 2013, kegiatan menanya diharapkan muncul
dari peserta didik setelah melakukan pengamatan. Kegiatan belajar berupa
menanya dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang informasi yang
tidak dipahami dari hasil pengamatan. Pertanyaan juga digunakan untuk menggali
informasi tambahan tentang apa yang diamati (Kemendikbud, 2015:29).
Pertanyaan dimulai dari pertanyaan faktual sampai kepertanyaan yang bersifat
hipotetik.
Kegiatan belajar dengan aspek menanya yang dapat dilakukan adalah
mengajukan pertanyaan tentang informasi apa yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk memperoleh informasi tambahan tentang apa yang
sedang mereka amati. Kompetensi yang dikembangkan adalah pengembangan
kreativitas, rasa ingin tahu (curiousity), kemampuan merumuskan pertanyaan
untuk pengembangan keterampilan berpikir kritis dan pembentukan karakter
pembelajar sepanjang hayat (life long learner). Aktivitas menanya dapat
dirangsang melalui kalimat perintah untuk merumuskan pertanyaan tentang hal
55
yang telah diamati pada langkah sebelumnya. Kalimat perintah tersebut harus bisa
membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian sehingga mendorong peserta
didik untuk melakukan langkah menanya. Jenis pertanyaan yang dirumuskan
digunakan untuk mengetahui informasi tambahan maupun yang kurang dipahami
dari hasil pengamatan.
Dari kegiatan menanya kemudian dilanjutkan pada kegiatan mencoba.
Pertanyaan yang diajukan pada kegiatan pembelajaran sebelumnya akan
mendorong peserta didik untuk mencoba atau mengumpulkan informasi. Kegiatan
ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber melalui berbagai cara. Aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan
melalui eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, melakukan
wawancara dengan narasumber dan sebagainya (Indar, 2015:45). Kegiatan
mencoba, memberi kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan sendiri,
mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan
menarik kesimpulan sendiri mengenai keadaan suatu objek atau proses tertentu.
Setiap aktivitas mencoba hendaknya dilengkapi dengan uraian petunjuk agar
kegiatan mencoba menjadi terarah sehingga informasi yang dikumpulkan
merupakan konsep atau data yang benar.
Setelah kegiatan mencoba atau memperoleh informasi, langkah saintifik
selanjutnya yaitu mengasosiasi. Kegiatan ini disebut juga menalar. Istilah menalar
dalam Kurikulum 2013 merujuk pada kemampuan mengelompokkan beragam ide
dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukkannya
menjadi penggalan memori. Mengasosiasi mendorong peserat didik untuk berpikir
logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk
memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
56
Berdasarkan objek yang diamati dan mengumpulkan informasi dalam
kegiatan mencoba, peserta didik mengolah informasi secara sistematis dan logis.
Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan mengasosiasi dapat dilakukan dengan baik
setelah melakukan kegiatan mengamati dan mencoba. Setelah ditemukan
kesimpulan dari kegiatan mengasosiasi, kegiatan berikutnya yaitu
mengomunikasikan hasil. Kegiatan mengomunikasikan dalam pembelajaran
sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud (2013: 15) adalah menyampaikan
hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya.
Kegiatan saintifik berupa mengomunikasikan dalam buku tergolong
sesuai, namun perlu ditambah dengan petunjuk pelaksanaannya. Kegiatan
mengomunikasikan dalam buku yang dikaji antara lain berupa penyampaian hasil
diskusi melalui presentasi dan menyusun karya ilmiah dalam bentuk laporan atau
makalah. Kegiatan presentasi dan menyusun karya ilmiah memerlukan pedoman
pelaksanaan agar peserta didik lebih mudah dan terarah dalam melakukan
kegiatan belajar dengan pendekatan saintifik berupa mengomunikasikan.
Pedoman pada bentuk langkah-langkah melakukan presentasi yang baik dan
peraturan melakukan presentasi.
Langkah mengomunikasikan perlu ditambahkan dalam sub bab yang lain
dalam buku mengingat jumlahnya yang masih sangat sedikit. Melalui kegiatan ini
peserta didik dapat memperoleh informasi yang lebih luas karena setiap hasil yang
dikomunikasikan pasti akan mendapatkan tanggapan dari peserta didik lain
maupun pendidik. Selain itu, kegiatan ini untuk melatih rasa percaya diri dalam
mengemukakan pendapatnya (Nulfita). Sehingga kegiatan mengomunikasikan
dalam buku hendaknya ditambahkan. Kegiatan dalam buku dapat berupa perintah
untuk menyajikan laporan, tidak harus dalam bentuk karya ilmiah, namun bisa
dalam bentuk yang lebih sederhana, seperti bagan, diagram, atau grafik.
Mengomunikasikan secara lisan juga dapat dilakukan dengan mengemukakan
proses, hasil, dan kesimpulan dari materi yang dipelajari.
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa dua buku ajar fisika untuk SMA kelas X dengan penulis Setya
Nurachmandani dan Karyono sudah mencerminkan langkah saintifik dalam
menguraikan materi pembelajaran fisika. Sebagian besar kegiatan yang
tercantum dalam buku ajar tergolong sesuai dengan pendekatan saintifik
Kurikulum 2013 karena sesuai dengan fakta yang tersaji di dalam buku,
mengandung langkah-langkah ilmiah yang terintegrasi kedalam unsur-unsur
penunjang materi seperti pengenalan kerangka pikir atau peta konsep, baik
dalam bentuk pohon pikiran atau dalam bentuk narasi. Sedangkan untuk
buku ajar fisika SMA kelas X karya Sri Handayani berada dalam kategori
cukup sesuai dengan pendekatan saintifik. Dalam buku ini, masih ada
beberapa penyajian yang baiknya dikembangkan dan dilengkapi, meskipun
secara isi sudah termasuk sesuai dengan pendekatan saintifik.
B. Saran
Rekomendasi yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh antara lain bagi guru fisika dan penulis buku. Sebelum
menggunakan buku ajar sebagai bahan penunjang materi ajar dalam
Kurikulum 2013, sebaiknya guru mengkajinya terlebih dahulu. Jika
ditemukan kesalahan atau kekurangan, guru harus memperbaikinya sebelum
disampaikan kepada peserta didik. Selain itu, penulis buku ajar hendaknya
memahami criteria penulisan buku berdasarkan pendekatan saintifik pada
Kurikulum 2013 dan mengaplikasikannya dalam penulisan.
58
DAFTAR PUSTAKA
Ana Susiati, dkk. 2016. Kajian Pendekatan Saintifik Buku Siswa Geografi SMA
Berdasarkan Kurikulum 2013. Jurnal Pendidikan. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Amrih Prayoga. 2011. Analisis Kelayakan Isi Buku Teks Pelajaran Fisika SMA.
Skripsi. Semarang: IAIN Walisongo.
Arief, M. K., Handayani, L., & Dwijananti, P. (2012). Identifikasi Kesulitan
Belajar Fisika Pada Siswa RSBI: Studi Kasus Di RSMABI Se Kota
Semarang. UPEJ Unnes Physics Education Journal,
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT. Ineka Cipta.
Azizah, R., Yuliati, L., & Latifah, E. (2015). Kesulitan pemecahan masalah fisika
pada siswa SMA. Jurnal penelitian fisika dan aplikasinya (JPFA)
Darmawan, I., Aminah, N. S., & Sukarmin, S. (2015). Pengembangan Modul
Pembelajaran Fisika Berbasis Saintifik untuk Meningkatkan Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa Sma/ma. In Prosiding SNPS (Seminar Nasional
Pendidikan Sains) (Vol. 2, pp. 56-69).
http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snps/article/view/7964
Daryanto. (2014). Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Eliyana. 2017. Pengaruh pendekatan Scientific terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematika pada materi Triogonometri kelas X SMAN
1 Unggul Darul Imarah. Skripsi Pendidikan. Universitas Islam Negeri Ar-
Raniriy
Festiana, I. (2014). Pengembangan Modul Fisikaberbasis Masalah Pada Materi
Listrik Dinamis Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
SMA. Inkuiri, 3(3), 53-64.
http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/inkuiri/article/viewFile/5662/39
62
Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani
59
Huda, Miftachul & Alimufti Arief. 2013. Pengaruh Multiple Intelegences
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis Kelas X di SMAN 1
Porong. Jurnal Inovasi pendidikan Fisika. 2(3):34 Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya
Iryani, Juniarti. (2017). Peranan Metode Pemberian Tugas Terstruktur Terhadap
Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 10 Makassar.
Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar. Vol.5.
Karyono, dkk. 2009. Fisika 1: Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
Majid, Abdul. 2016. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Majid, Abdul & Chaerul Rochman. 2015. Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi
Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Musfion & Nurdayansyah. 2015. Pendekatan Pembelajaran Scientific. Sidoarjo:
Nizami Learning Center.
Nasarullah. 2015. Upaya Meningkatkan Hasil belajar Fisika Melalui Pendekatan
Scientific pada Peserta Didik kelas VII/F SMP NEG. ! Sungguminasa.
Jurnal Pendidikan Fisika, 3(1), 97.
Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1: Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Priansa, Donni Juni. 2017. Pengembangan Strategi & model Pembelajaran
Inovatif, Kreatif, dan Prestatif Dalam memamahami Peserta Didik.
Bandung: ACV. Pustaka Setia
Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Rita Triasafifah, dkk. 2015. Analisis Tingkat Ketepatan Konsep dan Tingkat
Akomodasi Scientific Approach (Pendekatan Saintifik) Buku Teks IPA
Biologi Kurikulum 2013 Kelas XI SMA Pada Konsep Sistem Peredaran
Darah. Jurnal. Cirebon: IAIN Syekh Nurjati.
Rohmah, Lailatur dkk. 2018. Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan
MAsalah Fisika Berdasarkan Polya pada Pokok Bahasan Fluida Statis di
SMAN Jember. Jurnal Pembelajarn Fisika 4(7): 328329
Sani, Ridwan Abdullah. 2017. Pembelajaran Scientific untuk Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Akasara.
60
Sariningsih, R., & Purwasih, R. (2017). Pembelajaran Problem Based Learning
Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Dan Self
Efficacy Mahasiswa Calon Guru. JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan
Matematika), 1 (1), 163-177.
Sartika, I., Ayu, k. et all. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek
terhadap Pemahaman Konsep Kimia dan Keterampilan Berfikir Kritis. e
Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha.
Sri Handayani dan Ari Damari. 2009. Fisika 1: Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sundayana, Rostina. 2015. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung:
ALFABETA.
Sugiyono 2018. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R & D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2017. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Suliman, dkk. 2017. Pendekatan Scientific pada pembelajaran Fisika dengan
Metode Eksperimen dan Demonstrasi Ditinjau dari Kemampuan Berfikir
abstrak dan Kemampuan Analisis Siswa. Jurnal Inquiri. 6(1):22
Yulianti. 2017 . Pengaruh Pendekatan Multipel Intelegence terhadap
Kemampuan Pemecahan MAsalah Fisika Pada Peserta Didik Kelas X di
SMA Negeri 2 Bantaeng. Jurnal Pendidikan Fisika Universitas
Muhammadiyah Makassar. 5(2):224
Lampiran 1
HASIL TELAAH ISI BUKU FISIKA I UNTUK SMA DAN MA KELAS X
SRI HANDAYANI DAN ARI DAMARI
Judul BAB Telaah Isi Buku Halaman
BAB 1
Pengukuran dan
Besaran
• Terdiri atas 3 sub bab dan 2 sub tambahan, diantaranya (1) pendahuluan, (2)
pengukuran, (3) besaran,satuan, dan dimensi, (4) rangkuman bab 1, dan (5) evaluasi bab
1.
• Sebelum masuk pembahasan materi, penulis menyajikan contoh ilustrasi dengan
penjelasan yang mengarahkan siswa untuk berpikir kritis dan mengajukan beberapa
pertanyaan. Selain itu, penulis juga menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
• Dalam sub bab pendahuluan, penulis menyajikan pertanyaan-pertanyaan pembuka dan
beberapa contoh kasus atau peristiwa bergambar lengkap dengan pembahasannya.
• Dalam sub bab pengukuran, penulis menjabarkan materi dengan menggunakan
pendekatan ilmiah seperti pengambilan data dan pengolahan data. Penulis juga
menyajikan materi dalam beberapa bentuk; seperti gambar-gambar, kolom “Penting”
sebanyak 3 macam, kolom “Aktiflah” sebanyak 3 macam, kolom “Contoh” soal dan
1-28
pembahasannya sebanyak 10 soal, dan soal-soal latihan sebanyak 2 bagian.
• Dalam sub bab besaran, satuan, dan dimensi, penulis memaparkan pembahasan materi
secara runtut. Ada beberapa bentuk penyajian materi seperti gambar-gambar, kolom
“Penting” sebanyak 3 macam, kolom “Contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 4
soal, dan soal-soal latihan.
BAB 2
Besaran Vektor
• Terdiri atas 4 sub bab dan 2 sub tambahan, diantaranya (1) pendahuluan, (2) penguraian
vektor, (3) resultan vektor, (4) perkalian vektor, (5) rangkuman bab 2, dan (6) evaluasi
bab 2.
• Sebelum masuk pembahasan materi, penulis menyajikan contoh ilustrasi bergambar
untuk mengajak siswa berpikir kritis dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
• Dalam sub bab pendahuluan, penulis menyajikan beberapa contoh peristiwa dan
pembahasannya untuk kembali mengajak siswa berpikir kritis. Selain itu, penulis juga
memaparkan materi dan contoh soal beserta penyelesaiannya.
• Dalam sub bab penguraian vektor, penulis menjabarkan materi dengan banyak
menyertakan simbol-simbol penulisan fisika. Ada beberapa bentuk penyajian materi
seperti gambar, kolom “Penting”, kolom “Contoh” soal dan pembahasannya, dan soal-
soal latihan.
29-46
• Dalam sub bab resultan vector, penulis menjabarkan materi dengan menyertakan simbol-
simbol penulisan fisika. Ada beberapa bentuk penyajian materi seperti gambar-gambar,
kolom “Ingat” yang berisi tambahan/catatan penting, kolom “Contoh” soal dan
pembahasannya sebanyak 5 soal, dan soal-soal latihan.
• Dalam sub bab perkalian vektor, penulis menjabarkan materi dengan menyertakan
simbol-simbol penulisan dan rumus fisika. Ada beberapa bentuk penyajian materi seperti
gambar-gambar, kolom “Ingat”, kolom “Contoh” soal dan pembahasannya, dan soal-soal
latihan.
BAB 3
Kinematika
Gerak Lurus
• Terdiri atas 3 sub bab dan 2 sub tambahan, diantaranya (1) besaran-besaran pada gerak,
(2) gerak lurus beraturan, (3) gerak lurus berubah beraturan, (4) rangkuman bab 3, dan
(5) evaluasi bab 3.
• Sebelum masuk pembahasan materi, penulis mengajukan pertanyaan dan ilustrasi
bergambar untuk mengajak siswa berpikir kritis dan menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
• Dalam sub bab besaran-besaran pada gerak, penulis menjabarkan materi dengan
menyertakan simbol-simbol penulisan dan rumus fisika. Ada beberapa bentuk penyajian
materi seperti gambar-gambar, kolom “Aktiflah” sebanyak 4 macam, kolom “Penting”,
kolom “Contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 5 soal, dan soal-soal latihan.
47-76
• Dalam sub bab gerak lurus beraturan, penulis menjabarkan materi dengan menyertakan
rumus-rumus fisika. Ada beberapa bentuk penyajian materi seperti gambar-gambar,
kolom “Penting”, kolom “Contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 2 soal, dan soal-
soal latihan.
• Dalam sub bab gerak lurus berubah beraturan, penulis menjabarkan materi dengan
menyertakan bentuk rumus fisika dan penurunannya. Ada beberapa bentuk penyajian
materi seperti gambar-gambar, kolom “Aktiflah” sebanyak 4 macam, kolom “Penting”
sebanyak 3 macam, kolom “Contoh” soal dan pembahasan sebanyak 6 soal, dan soal-
soal latihan.
BAB 4
Hukum Newton
• Terdiri atas 4 sub bab dan 2 sub tambahan, diantaranya (1) pendahuluan, (2) hukum I
newton, (3) hukum II newton, (4) hukum III newton, (5) rangkuman bab 4, dan (6)
evaluasi bab 4.
• Sebelum masuk pembahasan materi, penulis mengajukan pertanyaan dan ilustrasi
bergambar untuk mengajak siswa berpikir kritis dan menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
• Dalam sub bab pendahuluan, penulis menyajikan beberapa pandangan yang mengajak
siswa untuk berpikir dan menghayati ilustrasi yang disajikan. Penulis juga memaparkan
penjelasan tentang hukum newton.
77-98
• Dalam sub bab hukum I newton, penulis menjabarkan materi dengan bahasa yang
sederhana dan simbol fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi berupa gambar-
gambar, kolom “Contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 2 soal, dan soal-soal
latihan.
• Dalam sub bab hukum II newton, penulis menjabarkan materi dengan menyertakan
penurunan rumus fisika. Bentuk penyajian materi berupa gambar-gambar, kolom
“Contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 6 soal, dan soal-soal latihan sebanyak 2
bagian.
• Dalam sub bab hukum III newton, penulis menjabarkan materi cukup singkat dengan
hanya menyertakan 2 gambar dan satu kolom “Contoh” soal dan pembahasannya.
BAB 5
Gerak
Melingkar
• Terdiri atas 3 sub bab dan 2 sub tambahan, diantaranya (1) besaran-besaran pada gerak
melingkar, (2) gerak melingkar beraturan, (3) gaya dan percepatan sentripetal, (4)
rangkuman, dan (5) evaluasi.
• Sebelum masuk pembahasan materi, penulis mengajukan beberapa pertanyaan dan
ilustrasi bergambar untuk mengajak siswa berpikir kritis dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
• Dalam sub bab besaran-besaran pada gerak melingkar, penulis menjabarkan materi
dengan bahasa yang sederhana dan rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi
99-120
berupa gambar-gambar, kolom “Penting” sebanyak 2 macam, kolom “Contoh” soal dan
pembahasannya sebanyak 4 soal, dan soal-soal latihan.
• Dalam sub bab gerak melingkar beraturan, penulis menjabarkan materi dengan
menyertakan rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi berupa gambar-gambar,
kolom “Penting”, kolom “Contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 2 soal, dan soal-
soal latihan.
• Dalam sub bab gaya dan percepatan sentripetal, penulis menjabarkan materi dengan
bahasa yang sederhana dan ringkas serta memuat rumus fisika di dalamnya. Bentuk
penyajian materi berupa gambar-gambar, kolom “Kegiatan” yang berisi praktek
pembelajaran, kolom “Penting”, kolom “Aktiflah” sebanyak 2 macam, kolom “contoh”
soal dan pembahasannya sebanyak 4 contoh, dan soal-soal latihan.
BAB 6
Alat-Alat Optik
• Terdiri atas 4 sub bab dan 2 sub tambahan, diantaranya (1) cermin lengkung dan lensa,
(2) mata dan kaca mata, (3) lup dan mikroskop, (4) teropong, (5) rangkuman bab 6, dan
(6)evaluasi bab 6.
• Sebelum masuk pembahasan materi, penulis mengajukan beberapa pertanyaan dan
ilustrasi bergambar untuk mengajak siswa berpikir kritis dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
• Dalam sub bab cermin lengkung dan lensa, penulis menjabarkan materi dengan bahasa
121-144
yang sederhana dan rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi berupa gambar-
gambar, kolom “Aktiflah” sebanyak 4 macam, kolom “Penting”, kolom “Kegiatan”,
kolom “Contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 5 soal, dan soal-soal latihan.
• Dalam sub bab mata dan kaca mata, penulis menjabarkan materi dengan menyertakan
symbol-simbol penulisan dan rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi berupa
gambar-gambar, kolom “Contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 2 soal, dan soal-
soal latihan.
• Dalam sub bab lup dan mikroskop, penulis menjabarkan materi dengan menyertakan
rumus fisika dan penurunannya. Bentuk penyajian materi berupa gambar-gambar, kolom
“contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 2 contoh, dan soal-soal latihan.
• Dalam sub bab teropong, penulis menjabarkan materi dengan bahasa yang sederhana dan
ringkas serta memuat rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi berupa
gambar-gambar, kolom “contoh” soal dan pembahasannya, dan soal-soal latihan.
BAB 7
Kalor Sebagai
Energi
• Terdiri atas 3 sub bab dan 2 sub tambahan, diantaranya (1) pengaruh kalor pada zat, (2)
azas black dan kekekalan energi, (3) perpindahan kalor, (4) rangkuman bab 7, dan (5)
evaluasi bab 7.
• Sebelum masuk pembahasan materi, penulis mengajukan beberapa pertanyaan dan
ilustrasi bergambar untuk mengajak siswa berpikir kritis dan menyampaikan tujuan
145-162
pembelajaran yang akan dicapai.
• Dalam sub bab pengaruh kalor pada zat, penulis menjabarkan materi dengan bahasa
yang sederhana dan rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi berupa gambar-
gambar, kolom “Penting” sebanyak 2 macam, kolom “Aktiflah”, kolom “Contoh” soal
dan pembahasannya sebanyak 4 soal, dan soal-soal latihan.
• Dalam sub bab azas black dan kekekalan energi, penulis menjabarkan materi dengan
menyertakan rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi berupa gambar-gambar,
kolom “Contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 3 soal, dan soal-soal latihan.
• Dalam sub bab perpindahan kalor, penulis menjabarkan materi dengan bahasa yang
sederhana dan memuat rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi berupa
gambar-gambar, kolom “contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 3 contoh, dan soal-
soal latihan.
BAB 8
Listrik Dinamis
• Terdiri atas 3 sub bab dan 2 sub tambahan, diantaranya (1) hukum ohm dan hambatan,
(2) rangkaian sederhana, (3) energi dan daya listrik, (4) rangkuman bab 8, dan (5)
evaluasi bab 8.
• Sebelum masuk pembahasan materi, penulis mengajukan beberapa pertanyaan dan
ilustrasi bergambar untuk mengajak siswa berpikir kritis dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
163-188
• Dalam sub bab hukum ohm dan hambatan, penulis menjabarkan materi dengan bahasa
yang sederhana dan rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi berupa gambar-
gambar, kolom “Kegiatan” sebanyak 3 macam, kolom “Contoh” soal dan
pembahasannya sebanyak 5 contoh soal, dan soal-soal latihan.
• Dalam sub bab rangkaian sederhana, penulis menjabarkan materi dengan menyertakan
rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi berupa gambar-gambar, kolom
“kegiatan”, kolom “Contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 4 soal, dan soal-soal
latihan.
• Dalam sub bab energy dan daya listrik, penulis menjabarkan materi dengan bahasa yang
sederhana dan ringkas serta memuat rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi
berupa gambar-gambar, kolom “contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 3 contoh,
dan soal-soal latihan.
BAB 9
Gelombang
Elektromagnetik
• Terdiri atas 2 sub bab dan 2 sub tambahan, diantaranya (1) spektrum gelombang
elektromagnetik, (2) aplikasi gelombang elektromagnetik, (3) rangkuman bab 9, dan (4)
evaluasi bab 9.
• Sebelum masuk pembahasan materi, penulis mengajukan beberapa pertanyaan dan
ilustrasi bergambar untuk mengajak siswa berpikir kritis dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
189-199
• Dalam sub bab spektrum gelombang elektromagnetik, penulis menjabarkan materi yang
kompleks dengan rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi berupa gambar-
gambar, kolom “Contoh” soal dan pembahasannya, dan soal-soal latihan.
• Dalam sub bab aplikasi gelombang elektromagnetik, penulis menjabarkan materi dengan
penjelasan yang padat dan sederhana. Bentuk penyajian materi berupa penjelasan materi
secara deskritif, gambar-gambar, dan soal latihan.
HASIL TELAAH ISI BUKU FISIKA I UNTUK SMA DAN MA KELAS X
SETYA NURACHMANDANI
Judul BAB Telaah Isi Buku Halaman
BAB 1
Pengukuran
• Terdiri atas 5 sub bab dan 1 sub tambahan, diantaranya (1) besaran dan satuan, (2)
dimensi, (3) instrumen pengukuran, (4) ketidakpastian pengukuran, (5) vektor, dan (6)
pelatihan bab 1.
• Sebelum masuk pembahasan materi, penulis menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai. Selain itu, penulis menyajikan ilustrasi dengan penjelasan yang
mengarahkan siswa untuk berpikir kritis dan kata kunci dalam pembelajaran. Penulis
juga menyusun peta konsep materi yang lengkap dengan kata penjelas yang
memudahkan siswa untuk memahami informasi dan kolom diskusi.
• Dalam sub bab besaran dan satuan, penulis menyajikan materi dengan menggunakan
teks, tabel-tabel dan kolom “soal kompetensi”.
• Dalam sub bab dimensi, penulis menjabarkan materi dengan menggunakan teks, tabel,
kolom “contoh” soal dan penyelesaian sebanyak 3 contoh, dan kolom “soal kompetensi”.
• Dalam sub bab instrument pengukuran, penulis memaparkan pembahasan materi dengan
menggunakan teks, gambar-gambar dan kolom “ilmuwan” sebanyak 2 kolom.
1-34
• Dalam sub bab ketidakpastian pengukuran, penulis menyajikan materi dengan
menggunakan teks, kolom “ilmuwan”, kolom “kegiatan”, gambar
BAB 2
Gerak Lurus
• Terdiri atas 5 sub bab dan 1 sub tambahan, diantaranya (1) jarak dan perpindahan, (2)
kecepatan dan kelajuan, (3) percepatan, (4) gerak lurus beraturan (GLB), (5) gerak lurus
berubah beraturan, dan (6) pelatihan bab 2.
• Sebelum masuk pembahasan materi, penulis menyajikan contoh ilustrasi bergambar
untuk mengajak siswa berpikir kritis dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
• Dalam sub bab pendahuluan, penulis menyajikan beberapa contoh peristiwa dan
pembahasannya untuk kembali mengajak siswa berpikir kritis. Selain itu, penulis juga
memaparkan materi dan contoh soal beserta penyelesaiannya.
• Dalam sub bab penguraian vektor, penulis menjabarkan materi dengan banyak
menyertakan simbol-simbol penulisan fisika. Ada beberapa bentuk penyajian materi
seperti gambar, kolom “Penting”, kolom “Contoh” soal dan pembahasannya, dan soal-
soal latihan.
• Dalam sub bab resultan vector, penulis menjabarkan materi dengan menyertakan simbol-
simbol penulisan fisika. Ada beberapa bentuk penyajian materi seperti gambar-gambar,
kolom “Ingat” yang berisi tambahan/catatan penting, kolom “Contoh” soal dan
35-64
pembahasannya sebanyak 5 soal, dan soal-soal latihan.
• Dalam sub bab perkalian vektor, penulis menjabarkan materi dengan menyertakan
simbol-simbol penulisan dan rumus fisika. Ada beberapa bentuk penyajian materi seperti
gambar-gambar, kolom “Ingat”, kolom “Contoh” soal dan pembahasannya, dan soal-soal
latihan.
BAB 3
Gerak
Melingkar
• Terdiri atas 3 sub bab dan 1 sub tambahan, diantaranya (1) gerak melingkar beraturan,
(2) gerak melingkar berubah beraturan, (3) hubungan roda-roda, dan (4) pelatihan bab 3.
• Sebelum masuk pembahasan materi, penulis mengajukan pertanyaan dan ilustrasi
bergambar untuk mengajak siswa berpikir kritis dan menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
• Dalam sub bab besaran-besaran pada gerak, penulis menjabarkan materi dengan
menyertakan simbol-simbol penulisan dan rumus fisika. Ada beberapa bentuk penyajian
materi seperti gambar-gambar, kolom “Aktiflah” sebanyak 4 macam, kolom “Penting”,
kolom “Contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 5 soal, dan soal-soal latihan.
• Dalam sub bab gerak lurus beraturan, penulis menjabarkan materi dengan menyertakan
rumus-rumus fisika. Ada beberapa bentuk penyajian materi seperti gambar-gambar,
kolom “Penting”, kolom “Contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 2 soal, dan soal-
soal latihan.
65-78
• Dalam sub bab gerak lurus berubah beraturan, penulis menjabarkan materi dengan
menyertakan bentuk rumus fisika dan penurunannya. Ada beberapa bentuk penyajian
materi seperti gambar-gambar, kolom “Aktiflah” sebanyak 4 macam, kolom “Penting”
sebanyak 3 macam, kolom “Contoh” soal dan pembahasan sebanyak 6 soal, dan soal-
soal latihan.
BAB 4
Dinamika
Partikel
• Terdiri atas 3 sub bab dan 1 sub tambahan, diantaranya (1) hukum-hukum newton, (2)
jenis-jenis gaya, (3) penerapan hukum newton, dan (4) pelatihan bab 4.
• Sebelum masuk pembahasan materi, penulis mengajukan pertanyaan dan ilustrasi
bergambar untuk mengajak siswa berpikir kritis dan menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
• Dalam sub bab pendahuluan, penulis menyajikan beberapa pandangan yang mengajak
siswa untuk berpikir dan menghayati ilustrasi yang disajikan. Penulis juga memaparkan
penjelasan tentang hukum newton.
• Dalam sub bab hukum I newton, penulis menjabarkan materi dengan bahasa yang
sederhana dan simbol fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi berupa gambar-
gambar, kolom “Contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 2 soal, dan soal-soal
latihan.
• Dalam sub bab hukum II newton, penulis menjabarkan materi dengan menyertakan
79-112
penurunan rumus fisika. Bentuk penyajian materi berupa gambar-gambar, kolom
“Contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 6 soal, dan soal-soal latihan sebanyak 2
bagian.
• Dalam sub bab hukum III newton, penulis menjabarkan materi cukup singkat dengan
hanya menyertakan 2 gambar dan satu kolom “Contoh” soal dan pembahasannya.
BAB 5
Alat-Alat Optik
• Terdiri atas 7 sub bab dan 1 sub tambahan, diantaranya (1) mata, (2) lup (kaca
pembesar), (3) kamera, (4) mikroskop, (5) teropong, (6) periskop, (7) proyektor slide,
dan (8) pelatihan bab 5.
• Sebelum masuk pembahasan materi, penulis mengajukan beberapa pertanyaan dan
ilustrasi bergambar untuk mengajak siswa berpikir kritis dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
• Dalam sub bab besaran-besaran pada gerak melingkar, penulis menjabarkan materi
dengan bahasa yang sederhana dan rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi
berupa gambar-gambar, kolom “Penting” sebanyak 2 macam, kolom “Contoh” soal dan
pembahasannya sebanyak 4 soal, dan soal-soal latihan.
• Dalam sub bab gerak melingkar beraturan, penulis menjabarkan materi dengan
menyertakan rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi berupa gambar-gambar,
kolom “Penting”, kolom “Contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 2 soal, dan soal-
119-148
soal latihan.
• Dalam sub bab gaya dan percepatan sentripetal, penulis menjabarkan materi dengan
bahasa yang sederhana dan ringkas serta memuat rumus fisika di dalamnya. Bentuk
penyajian materi berupa gambar-gambar, kolom “Kegiatan” yang berisi praktek
pembelajaran, kolom “Penting”, kolom “Aktiflah” sebanyak 2 macam, kolom “contoh”
soal dan pembahasannya sebanyak 4 contoh, dan soal-soal latihan.
BAB 6
Kalor dan Suhu
• Terdiri atas 5 sub bab dan 1 sub tambahan, diantaranya (1) suhu dan termometer, (2)
pemuaian, (3) kalor, (4) perubahan wujud, (5) perpindahan kalor, dan (6)pelatihan bab 6.
• Sebelum masuk pembahasan materi, penulis mengajukan beberapa pertanyaan dan
ilustrasi bergambar untuk mengajak siswa berpikir kritis dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
• Dalam sub bab cermin lengkung dan lensa, penulis menjabarkan materi dengan bahasa
yang sederhana dan rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi berupa gambar-
gambar, kolom “Aktiflah” sebanyak 4 macam, kolom “Penting”, kolom “Kegiatan”,
kolom “Contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 5 soal, dan soal-soal latihan.
• Dalam sub bab mata dan kaca mata, penulis menjabarkan materi dengan menyertakan
symbol-simbol penulisan dan rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi berupa
gambar-gambar, kolom “Contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 2 soal, dan soal-
149-176
soal latihan.
• Dalam sub bab lup dan mikroskop, penulis menjabarkan materi dengan menyertakan
rumus fisika dan penurunannya. Bentuk penyajian materi berupa gambar-gambar, kolom
“contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 2 contoh, dan soal-soal latihan.
• Dalam sub bab teropong, penulis menjabarkan materi dengan bahasa yang sederhana dan
ringkas serta memuat rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi berupa
gambar-gambar, kolom “contoh” soal dan pembahasannya, dan soal-soal latihan.
BAB 7
Listrik Dinamis
• Terdiri atas 8 sub bab dan 1 sub tambahan, diantaranya (1) arus listrik, (2) beda
potensial, (3) hukum ohm, (4) hambatan listrik, (5) hukum kirchoff, (6) rangkaian
hambatan listrik, (7) daya listrik dalam kehidupan sehari-hari, (8) penghematan energy
listrik, dan (9) pelatihan bab 7.
• Sebelum masuk pembahasan materi, penulis mengajukan beberapa pertanyaan dan
ilustrasi bergambar untuk mengajak siswa berpikir kritis dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
• Dalam sub bab pengaruh kalor pada zat, penulis menjabarkan materi dengan bahasa
yang sederhana dan rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi berupa gambar-
gambar, kolom “Penting” sebanyak 2 macam, kolom “Aktiflah”, kolom “Contoh” soal
dan pembahasannya sebanyak 4 soal, dan soal-soal latihan.
177-220
• Dalam sub bab azas black dan kekekalan 18nergy, penulis menjabarkan materi dengan
menyertakan rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi berupa gambar-gambar,
kolom “Contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 3 soal, dan soal-soal latihan.
• Dalam sub bab perpindahan kalor, penulis menjabarkan materi dengan bahasa yang
sederhana dan memuat rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi berupa
gambar-gambar, kolom “contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 3 contoh, dan soal-
soal latihan.
BAB 8
Gelombang
Elektromagnetik
• Terdiri atas 3 sub bab dan 1 sub tambahan, diantaranya (1) hipotesis Maxwell, (2) sifat
dan spektrum gelombang elektromagnetik, (3) karakteristik dan aplikasi gelombang
elektromagnetik, dan (4) pelatihan bab 8.
• Sebelum masuk pembahasan materi, penulis mengajukan beberapa pertanyaan dan
ilustrasi bergambar untuk mengajak siswa berpikir kritis dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
• Dalam sub bab hukum ohm dan hambatan, penulis menjabarkan materi dengan bahasa
yang sederhana dan rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi berupa gambar-
gambar, kolom “Kegiatan” sebanyak 3 macam, kolom “Contoh” soal dan
pembahasannya sebanyak 5 contoh soal, dan soal-soal latihan.
• Dalam sub bab rangkaian sederhana, penulis menjabarkan materi dengan menyertakan
221-236
rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi berupa gambar-gambar, kolom
“kegiatan”, kolom “Contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 4 soal, dan soal-soal
latihan.
• Dalam sub bab energy dan daya listrik, penulis menjabarkan materi dengan bahasa yang
sederhana dan ringkas serta memuat rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi
berupa gambar-gambar, kolom “contoh” soal dan pembahasannya sebanyak 3 contoh,
dan soal-soal latihan.
HASIL TELAAH ISI BUKU FISIKA I UNTUK SMA DAN MA KELAS X
KARYONO, DKK.
Judul BAB Telaah Isi Buku Halaman
BAB 1
Besaran dan
Satuan
• Terdiri atas 2 sub bab dan 1 sub tambahan, diantaranya (1) pengukuran besaran fisika
(massa, panjang, dan waktu), (2) penjumlahan vektor, dan (3) uji kompetensi bab 1.
• Sebelum masuk pembahasan materi, penulis menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai. Selain itu, penulis menyajikan ilustrasi dengan penjelasan yang
mengarahkan siswa untuk berpikir kritis, dan penulis juga menyusun peta konsep materi,
kolom “motivasi belajar” dan kolom “kata kunci” untuk istilah-istilah baru.
• Dalam sub bab pengukuran besaran fisika (massa, panjang, dan waktu), penulis
menyajikan materi dengan menggunakan teks, tabel-tabel, kolom “konsep” sebanyak 8
kolom, kolom “keingintahuan”, kolom “contoh soal”, dan kolom “kewirausahaan:
inovatif”.
• Dalam sub bab penjumlahan vektor, penulis menjabarkan materi dengan menggunakan
teks, tabel, kolom “contoh soal” dan penyelesaian sebanyak 2 contoh, kolom “life skills:
kecakapan akademik”, ringkasan materi, dan diakhir ada kolom “refleksi”
1-25
BAB 2 • Terdiri atas 3 sub bab dan 2 sub tambahan, diantaranya (1) analisis besaran fisika pada 32-72
Kinematika dan
Dinamika
Benda Titik
gerak dengan kecepatan dan percepatan konstan, (2) analisis besaran fisika pada gerak
melingkar dengan laju konstan, (3) penerapan hukum Newton sebagai prinsip dasar
dinamika untuk gerak lurus, gerak vertikal dan gerak melingkar, (4) uji kompetensi bab
2, dan (5) uji kompetensi akhir semester 1.
• Sebelum masuk pembahasan materi, penulis menyajikan contoh ilustrasi bergambar
untuk mengajak siswa berpikir kritis dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, peta konsep materi, kolom “motivasi belajar”, dan kolom “kata kunci”.
• Dalam sub bab analisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan
konstan, penulis menjabarkan materi ke dalam bentuk teks, gambar, tabel-tabel, kolom
“konsep” sebanyak 3 kolom, kolom “contoh soal” sebanyak 7 soal, kolom “life skills:
kecakapan vokasional”, kolom “keingintahuan”, kolom “kejar ilmu”.
• Dalam sub bab analisis besaran fisika pada gerak melingkar dengan laju konstan, penulis
menjabarkan materi dengan banyak menyertakan simbol-simbol penulisan fisika. Ada
beberapa bentuk penyajian materi seperti gambar, tabel-tabel, kolom “kebinekaan:
wawasan kontekstual”, kolom “life skills: kecakapan personal”, dan kolom “contoh
soal”.
• Dalam sub bab penerapan hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak
lurus, gerak vertikal dan gerak melingkar, penulis menjabarkan materi dengan
menyertakan simbol-simbol penulisan fisika. Ada beberapa bentuk penyajian materi
seperti gambar-gambar, tabel, kolom “seputar tokoh”, kolom “konsep” sebanyak 6,
kolom “contoh soal” sebanyak 7, kolom “kejar ilmu”, kolom “life skills: kecakapan
personal”, kolom “kewirausahaan: inovatif”, kolom “life skills: kecakapan akademik”,
kolom “kejar ilmu” sebanyak 3, kolom “keingintahuan”, ringkasan materi dan refleksi.
BAB 3
Prinsip Kerja
Alat-Alat Optik
• Terdiri atas 2 sub bab dan 1 sub tambahan, diantaranya (1) analisis alat-alat optik secara
kualitas dan kuantitas, (2) penerapan alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hari, dan (3)
uji kompetensi bab 3.
• Sebelum masuk pembahasan materi, penulis mengajukan pertanyaan dan ilustrasi
bergambar untuk mengajak siswa berpikir kritis dan menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai, peta konsep, kolom “motivasi belajar” dan kolom “kata kunci”.
• Dalam sub bab analisis alat-alat optik secara kualitas dan kuantitas, penulis menjabarkan
materi dengan menyertakan simbol-simbol penulisan dan rumus fisika. Ada beberapa
bentuk penyajian materi seperti teks, gambar-gambar, kolom “Contoh soal” sebanyak 10
soal dan pembahasannya, kolom “keingintahuan”, kolom “life skills: kecakapan
akademik”, kolom “life skills: kecakapan sosial”.
• Dalam sub bab penerapan alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hari, penulis
menjabarkan materi dengan menyertakan rumus-rumus fisika. Ada beberapa bentuk
80-102
penyajian materi seperti gambar-gambar, kolom “life skills: kecakapan personal”, kolom
“wawasan kontekstual”, kolom “kewirausahaan: inovatif”, ringkasan dan refleksi.
BAB 4
Kalor dan
Konservasi
Energi
• Terdiri atas 3 sub bab dan 1 sub tambahan, diantaranya (1) analisis pengaruh kalor
terhadap suatu zat, (2) analisis cara perpindahan kalor, (3) penerapan azas black dalam
pemecahan masalah, dan (4) uji kompetensi bab 4.
• Sebelum masuk pembahasan materi, penulis menyajikan ilustrasi bergambar untuk
mengajak siswa berpikir kritis dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, peta konsep materi, kolom “motivasi belajar, dan kolom “kata kunci”.
• Dalam sub bab analisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, penulis menjabarkan materi
dengan bahasa yang sederhana dan simbol fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi
berupa gambar-gambar, tabel, kolom “konsep” sebanyak 9 kolom, kolom “contoh soal”
sebanyak 3 soal, kolom “life skills: kecakapan akademik”, kolom “seputar tokoh”,
kolom “keingintahuan” .
• Dalam sub bab analisis cara perpindahan kalor, penulis menjabarkan materi dengan
menyertakan rumus fisika. Bentuk penyajian materi berupa tabel, gambar-gambar,
kolom “konsep” sebanyak 3 kolom, kolom “contoh soal” sebanyak 6 soal, kolom
“kebinekaan: wawasan kontekstual”, kolom “life skills: kecakapan personal”, kolom
“life skills: kecakapan akademik”, kolom “keingintahuan”.
107-134
• Dalam sub bab penerapan azas black dalam pemecahan masalah, penulis menjabarkan
materi dalam bentuk teks singkat, kolom “contoh soal”, kolom “keingintahuan”, kolom
“life skills: kecakapan akademik”, kolom “kebinekaan: wawasan kontekstual”, ringkasan
materi dan refleksi.
BAB 5
Kelistrikan
• Terdiri atas 3 sub bab dan 1 sub tambahan, diantaranya (1) besaran-besaran listrik
rangkaian sederhana (satu loop), (2) identifikasi penerapan listrik AC dan DC dalam
kehidupan sehari-hari, (3) penggunaan alat-alat ukur listrik, dan (4) uji kompetensi bab
5.
• Sebelum masuk pembahasan materi, penulis menyajikan ilustrasi bergambar untuk
mengajak siswa berpikir kritis dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, peta konsep materi, kolom “motivasi belajar” dan kolom “kata kunci”.
• Dalam sub bab besaran-besaran listrik rangkaian sederhana (satu loop), penulis
menjabarkan materi dengan bahasa yang sederhana dan rumus fisika di dalamnya.
Bentuk penyajian materi berupa tabel, gambar-gambar, kolom “konsep” sebanyak 5
kolom, kolom “seputar tokoh” sebanyak 2 kolom, kolom “contoh soal” sebanyak 4 soal,
kolom “life skills: kecakapan akademik”.
• Dalam sub bab identifikasi penerapan listrik AC dan DC dalam kehidupan sehari-hari,
penulis menjabarkan materi dengan menyertakan rumus fisika di dalamnya. Bentuk
141-169
penyajian materi berupa gambar-gambar, kolom “seputar tokoh”, kolom “konsep”
sebanyak 4 kolom, kolom “contoh soal” sebanyak 4 soal, kolom “kejar ilmu” sebanyak
2, kolom “etos kerja”, kolom “kewirausahaan”.
• Dalam sub bab penggunaan alat-alat ukur listrik, penulis menjabarkan materi dengan
bahasa yang sederhana dan ringkas serta memuat rumus fisika di dalamnya. Bentuk
penyajian materi berupa gambar-gambar, kolom “contoh soal” sebanyak 2 soal, kolom
“wawasan kewirausahaan: inovatif” sebanyak 2, rangkuman materi dan refleksi.
BAB 6
Gelombang
Elektromagnetik
• Terdiri atas 2 sub bab dan 2 sub tambahan, diantaranya (1) spektrum gelombang
elektromagnetik, (2) aplikasi gelombang elektromagnetik pada kegiatan sehari-hari, (3)
uji kompetensi bab 6, dan (4) uji kompetensi akhir semester 2.
• Sebelum masuk pembahasan materi, penulis menyajikan ilustrasi bergambar untuk
mengajak siswa berpikir kritis dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, peta konsep materi, kolom “motivasi belajar”, dan kolom “kata kunci”.
• Dalam sub bab spektrum gelombang elektromagnetik, penulis menjabarkan materi
dengan bahasa yang sederhana dan rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian materi
berupa gambar-gambar, kolom “seputar tokoh” sebanyak 2 macam, kolom “contoh soal”
sebanyak 3 soal, kolom “inovatif: wawasan kewirausahaan”, dan kolom
“keingintahuan”.
177-196
• Dalam sub bab aplikasi gelombang elektromagnetik pada kegiatan sehari-hari, penulis
menjabarkan materi dengan menyertakan rumus fisika di dalamnya. Bentuk penyajian
materi berupa gambar-gambar, kolom “life skills: kecakapan akademik”, kolom
”keingintahuan”, ringkasan materi dan refleksi.
Lampiran 2
FORMAT ISIAN HASIL TELAAH PENDEKATAN SAINTIFIK
PADA BUKU FISIKA 1 UNTUK SMA DAN MA KELAS X
SRI HANDAYANI DAN ARI DAMARI
No Komponen
(Pendekatan
Saintifik)
Hasil Pengamatan Kriteria Saran Perbaikan
1 Mengamati
(observing)
Kompetensi yang dapat dikembangkan
melalui pengalaman belajar mengamati
dalam buku ini yaitu melatih kemampuan
mencari informasi dan kesungguhan yang
dapat dilihat dari penyajian materinya yang
menampilkan gambar-gambar, macam-
macam kolom yang dapat memperkaya
pengetahuan selain sajian materi yang
deskriptif. Namun masih ada yang kurang
dalam melatih ketelitian siswa dalam
penyajian materi yaitu tidak adanya peta
konsep materi yang dapat membantu siswa
dalam membentuk pola pikir kritis dan
masih kurang tabel-tabel informasi. Selain
itu penulis buku masih kurang konsisten
dalam melampirkan sajian materi yang
bervariasi dari awal hingga akhir. Hal ini
dapat dilihat dari jumlah sajian per-bab
yang berbeda-beda.
Cukup
Sesuai
Penulis sebaiknya
memasukkan peta
konsep materi sebelum
memulai pembahasan,
menyusun tabel-tabel
sebagai bahan penunjang
materi. Selain itu,
contoh-contoh
penyelesaian masalah
fisika dalam kehidupan
nyata lebih banyak
dimasukkan dalam
penyajian materi,
sehingga siswa bisa
langsung mendapatkan
pemahaman teknis dan
teori sekaligus.
2 Menanya
(questioning)
Dalam buku ajar fisika ini, penulis
menyajikan beberapa pertanyaan sebagai
pengantar siswa sebelum mempelajari
bahan materi. Hal ini dapat membantu
siswa dalam memenuhi kompetensi yang
ingin dikembangkan oleh pendekatan
saintifik Kurikulum 2013. Kompetensi
yang ingin dikembangkan yaitu
pengembangan kreativitas, rasa ingin tahu
(curiousity), kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk pengembangan
keterampilan berpikir kritis dan
pembentukan karakter pembelajar
sepanjang hayat (life long learner)
Sesuai -
3 Menalar
(associating)
Dalam buku ajar fisika ini, penulis sajikan
beberapa kolom pembelajaran seperti
contoh soal dan penyelesaian, latihan, dan
evaluasi bab. Kolom-kolom ini dapat
Sesuai -
membantu siswa memenuhi kompetensi
yang ingin dikembangkan oleh pendekatan
saintifik Kurikulum 2013 yaitu
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat kepada aturan, bekerja keras, mampu
menerapkan suatu prosedur dalam berpikir
secara deduktif atau induktif untuk menarik
suatu kesimpulan atau jawaban akhir.
4 Mencoba
(experimenting)
Dalam buku ajar fisika ini, penulis hanya
menyajikan satu macam kolom yang
mengintegrasikan aspek mencoba yaitu
kolom Aktiflah. Meski terbatas, Kolom ini
dapat membantu siswa memenuhi sebagian
kompetensi yang ingin dikembangkan oleh
pendekatan saintifik Kurikulum 2013 aspek
mencoba yaitu mengembangkan sikap
teliti, jujur, sopan, memiliki kemampuan
berkomunikasi, dan memiliki kemampuan
mengumpulkan informasi.
Cukup
Sesuai
Sebaiknya penulis lebih
banyak menyertakan
kolom-kolom yang
berisi instruksi
berkegiatan dan
disesuaikan dengan
kebutuhan siswa.
5 Mengomunikasikan
(networking)
Dalam buku ajar fisika ini, penulis kurang
mengintegrasikan aspek
mengomunikasikan dalam sajian materi
berupa kalimat instruksi. Meskipun tidak
secara langsung memberikan instruksi
mengomunikasikan, tetapi pada kolom
Aktiflah kadang terdapat instruksi kegiatan
berdiskusi. Hal ini tentu belum mampu
memenuhi kompetensi yang ingin
dikembangkan oleh pendekatan saintifik
Kurikulum 2013. Kolom ini hanya mampu
mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, dan berpikir secara sistematis.
Kompetensi mengutarakan pendapat
dengan cara yang singkat dan jelas hingga
berkemampuan berbahasa secara baik dan
benar, belum dapat dipenuhi oleh buku ini.
Kurang
Sesuai
Sebaiknya untuk
penyajian kegiatan
mengomunikasikan,
penulis memasukkan
lebih banyak instruksi
berbicara, baik dalam
diskusi kelompok,
diskusi dengan guru atau
mempresentasikan hasil
kerja di depan kelas.
FORMAT ISIAN HASIL TELAAH PENDEKATAN SAINTIFIK
PADA BUKU FISIKA 1 UNTUK SMA DAN MA KELAS X
SETYA NURACHMANDANI
No Komponen
(Pendekatan
Saintifik)
Hasil Pengamatan Kriteria Saran Perbaikan
1 Mengamati
(observing)
Aspek mengamati dalam buku ajar fisika
ini memuat semua kompetensi yang ingin
dikembangkan melalui pengalaman belajar
mengamati berdasarkan pendekatan
saintifik. Kompetensi yang dimaksud yaitu
melatih kesungguhan yang dapat dilihat
dari banyaknya variasi sajian materi yang
disampaikan secara runtut dan jelas,
melatih ketelitian yang dapat dilihat dari
sajian peta konsep materi yg dilengkapi
kata kunci agar memudahkan siswa dalam
memahami informasi, dan melatih
kemampuan mencari informasi yang sudah
lengkap tersaji di dalam buku ajar ini.
Kesemuanya dapat dilihat sendiri pada
buku teks ajar fisika ini. Penulis buku juga
mulai konsisten dalam menerapkan variasi-
variasi sajian materi dari bab awal hingga
akhir
Sesuai
-
2 Menanya
(questioning)
Dalam buku ajar fisika ini, penulis tidak
menyajikan pertanyaan-pertanyaan diawal
pembahasan materi sebagai pengantar
tetapi banyak memuat jenis kolom yang
dapat membantu siswa melatih
keterampilan berpikir kritis dengan
mengajukan sendiri pertanyaan-pertanyaan
yang ingin diketahuinya melalui bantuan
peta konsep atau kolom kata kunci,
beberapa kolom juga dapat memicu
pengembangan kreativitas siswa melalui
kolom ilmuwan dan sejenisnya. Hal ini
sesuai dengan kompetensi yang ingin
dikembangkan dalam pendekatan saintifik
kurikulum 2013.
Cukup
Sesuai
Sebaiknya penulis
memberikan pertanyaan-
pertanyaan awal sebagai
pemicu siswa agar lebih
berpikir kritis dan
mengajukan pertanyaan
lain.
3 Menalar
(associating)
Dalam buku ajar fisika ini, penulis sajikan
beberapa kolom pembelajaran seperti soal
kompetensi, contoh soal dan penyelesaian,
dan soal-soal pelatihan. Kolom-kolom ini
dapat membantu siswa memenuhi
Sesuai -
kompetensi yang ingin dikembangkan oleh
pendekatan saintifik Kurikulum 2013 yaitu
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat kepada aturan, bekerja keras, mampu
menerapkan suatu prosedur dalam berpikir
secara deduktif atau induktif untuk menarik
suatu kesimpulan atau jawaban akhir.
4 Mencoba
(experimenting)
Dalam buku ajar fisika ini, penulis
menyajikan beberapa macam kolom yang
mengintegrasikan aspek mencoba yaitu
kolom diskusi, kolom ilmuwan, dan kolom
kegiatan. Kolom-kolom ini dapat membantu
siswa memenuhi kompetensi yang ingin
dikembangkan oleh pendekatan saintifik
Kurikulum 2013 yaitu mengembangkan
sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, memiliki kemampuan
berkomunikasi, memiliki kemampuan
mengumpulkan informasi dengan beragam
cara, mengembangkan kebiasaan belajar,
hingga menjadi seorang pebelajar sepanjang
hayat (life long learner).
Sesuai -
5 Mengomunikasikan
(networking)
Dalam buku ajar fisika ini, penulis
mengintegrasikan aspek
mengomunikasikan pendekatan saintifik ke
dalam kolom Ilmuwan dan kolom diskusi.
Kedua kolom ini dapat memenuhi
kompetensi yang ingin dikembangkan oleh
pendekatan saintifik yaitu mengembangkan
sikap jujur, teliti, toleransi, berpikir secara
sistematis, mengutarakan pendapat dengan
cara yang singkat dan jelas, hingga
berkemampuan berbahasa secara baik dan
benar.
Sesuai -
FORMAT ISIAN HASIL TELAAH PENDEKATAN SAINTIFIK
PADA BUKU FISIKA 1 UNTUK SMA DAN MA KELAS X
KARYONO, DKK.
No Komponen
(Pendekatan
Saintifik)
Hasil Pengamatan Kriteria Saran Perbaikan
1 Mengamati
(observing)
Kompetensi yang ingin dikembangkan
melalui pengalaman belajar mengamati
pada buku ajar fisika ini sudah
mencerminkan pendekatan saintifik sebab
memenuhi ketiga kompetensi yang
dimaksud yaitu melatih kesungguhan
dengan menyajikan variasi materi berupa
gambar, tabel, kolom, dan pola untuk
mendukung siswa dalam berpikir kritis;
melatih ketelitian melalui peta konsep
materi diawal pembahasan materi; dan
melatih kemampuan mencari informasi
yang ditunjang dengan penyajian materi
secara deskriptif. Namun, jika
dibandingkan dengan pemenuhan
kompetensi pengalaman belajar mengamati
pada buku ke-2, maka jelas terlihat
perbandingan kualitasnya. Pemenuhan
kompetensi mengamati pada buku ke-2
lebih unggul dibandingkan buku ke-3.
Cukup
Sesuai
Penulis sebaiknya lebih
banyak menyertakan
pola-pola gambar atau
variasi kolom yang
isinya lebih disesuaikan
dengan kejadian –
kejadian sekarang.
2 Menanya
(questioning)
Dalam buku ajar fisika ini, penyajian isi
secara umum memiliki kesamaan dengan
buku ke-2. Penulis tidak menyajikan
pertanyaan-pertanyaan diawal pembahasan
materi sebagai pengantar tetapi banyak
memuat jenis kolom yang dapat membantu
siswa melatih keterampilan berpikir kritis
dengan mengajukan sendiri pertanyaan-
pertanyaan yang ingin diketahuinya melalui
bantuan peta konsep atau kolom kata kunci,
beberapa kolom juga dapat memicu
pengembangan kreativitas siswa melalui
kolom ilmuwan, konsep, keingintahuan,
dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan
kompetensi yang ingin dikembangkan
dalam pendekatan saintifik kurikulum
2013.
Cukup
Sesuai
Sebaiknya penulis ada
mencantumkan
beberapa pertanyaan
pembuka materi untuk
memancing minat siswa
untuk ikut aktif
mengajukan pertanyaan
baru.
3 Menalar
(associating)
Dalam buku ajar fisika ini, penulis sajikan
beberapa kolom pembelajaran seperti
Sesuai -
keingintahuan, contoh soal dan
penyelesaian, dan uji kompetensi. Kolom-
kolom ini dapat membantu siswa
memenuhi kompetensi yang ingin
dikembangkan oleh pendekatan saintifik
Kurikulum 2013 yaitu mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat kepada
aturan, bekerja keras, mampu menerapkan
suatu prosedur dalam berpikir secara
deduktif atau induktif untuk menarik suatu
kesimpulan atau jawaban akhir.
4 Mencoba
(experimenting)
Dalam buku ajar fisika ini, penulis
menyajikan beberapa macam kolom yang
mengintegrasikan aspek mencoba yaitu
kolom kewirausahaan: inovatif, kolom life
skills: kecakapan akademik. Kolom-kolom
ini dapat membantu siswa memenuhi
kompetensi yang ingin dikembangkan oleh
pendekatan saintifik Kurikulum 2013 yaitu
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, memiliki
kemampuan berkomunikasi, memiliki
kemampuan mengumpulkan informasi
dengan beragam cara, mengembangkan
kebiasaan belajar, hingga menjadi seorang
pebelajar sepanjang hayat (life long learner)
Sesuai -
5 Mengomunikasikan
(networking)
Dalam buku ajar fisika ini, penulis
mengintegrasikan aspek
mengomunikasikan pendekatan saintifik ke
dalam kolom kewirausahaan, kolom life
skills, kolom kejar ilmu, dan kolom
keingintahuan. Kolom-kolom ini mampu
memenuhi kompetensi yang ingin
dikembangkan oleh pendekatan saintifik
yaitu mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, berpikir secara sistematis,
mengutarakan pendapat dengan cara yang
singkat dan jelas, hingga berkemampuan
berbahasa secara baik dan benar.
Sesuai -
RIWAYAT HIDUP
Hikmah Sastia Dewi, dilahirkan di Pasar Baru Kabupaten
Barru pada hari Selasa, 21 November 1995 merupakan
puteri sulung dari pasangan Ayahanda Abdul Azis dan
Ibunda Asma. Penulis masuk Sekolah Dasar pada tahun
2001 di SDI Pasar Baru Kabupaten Barru, dan selesai pada
tahun 2007, kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah
Menengah Pertama di SMPN 2 NUNUKAN dan selesai
pada tahun 2010.
Setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah menengah pertama di kota lain,
penulis kembali ke tanah kelahiran untuk melanjutkan pendidikan Sekolah
Menengah Atas tepatnya di SMAN 1 Tanete Rilau dan lulus tahun tahun 2013. Di
tahun yang sama setelah lulus dari bangku SMA penulis melanjutkan
pendidikannya dengan menjadi Mahasiswi Sarjana Strata Satu (S1) program Studi
Pendidikan Fisika Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021.