kaidah kausalitas 8
TRANSCRIPT
(Bagian 8)
1
RAHASIA DI BALIK KELUARNYA MANUSIA DARI LINGKARAN KAIDAH KAUSALITAS
Hal Yang Menyebabkan Manusia Keluar Dari Lingkaran Sababiyah
1. Putus asa karena pernah gagalsehingga tidak melakukansababiyah lagi
2. Ceroboh dalam mengaitkansebab dengan akibatnya
2
Putus asa karena pernah gagal sehinggatidak melakukan sababiyah lagi
Fitrah Manusia Setiap manusia selalu berusaha secara terus-
menerus
Selalu berusaha untuk mengaitkan sebabakibat untuk mencapai tujuan, sengaja atautidak sengaja
Sebab, manusia mengetahui dengan yakinbahwa tanpa adanya pengaitan tersebut --tidak mustahil-- baginya bisa mewujudkantujuan, apapun bentuknya
3
Permasalahan Manusia
Permasalahan manusia bukan tidak mengetahui sababiyahnya
Permasalahan manusia kadangkalamenghadapi kegagalan dalammewujudkan tujuan yang telahditentukan. Kegagalan tersebut kadangkala
mengakibatkan keputusasaan yang membuatnya tidak melakukan aktivitas apa pun.
4
Solusi terhadap permasalahan
Oleh karena itu, agar manusia tidak sia-sia dalam menghadapi kesulitan hidup ketika berusha mencapai tujuan-tujuan yang amat berat;
agar ia dalam usahanya lebih dekat dengan kerhasilan daripada kegagalan;
atau agar ia bisa menggapai keberhasilan setelah mengalami kegagalan serta tidak putus-asa dan lemah semangat untuk beraktivitas atau melanjutkan kembali aktivitasnya,
maka ia harus mengetahui jalan-jalan menuju keberhasilan
Dalam hal ini, sababiyyah adalah kaidah untuk melangsungkan aktivitas dan meraih tujuannya.
Di samping itu, ia harus berusaha secara terus-menerus mewujudkan tujuannya dengan segenap usahanya.
5
Ceroboh dalam mengaitkansebab dengan akibatnya
misalnya, tidakmemperhitungkan seluruh sebab, atau tidak mendeskripsikan danmemfokuskan tujuannya, padahal ia mampu.
6
Contoh-contoh kesalahpahaman yang menyebabkan keluar dari lingkarankaidah kausalitas situasi atau keadaan yang dipengaruhi qadhâ’ sehingga
menghalangi dirinya dalam mewujudkan tujuannya, padahal dia telah berusaha semaksimal mungkin.
Misalnya, sakit yang menimpa pelajar tepat pada malamujian atau terjadinya krisis secara tiba-tiba yang menimpapasar karena buruknya kondisi perekonomian negara
Keliru di dalam memaknai tawakal, takdir, lauhul mahfudzdan ilmu Allah, dan mencampur baurkan dengan sababiyah
Keliru juga di dalam memaknai qadha dan qadar, sehinggamenyepelekan aspek as sababiyah sehingga memunculkansikap fatalis
7
Kondisi-kondisi seperti ini memberipengaruh negatif dalam kehidupanmanusia pada saat berusaha menjalanias-sababiyyah; kadangkala melahirkan sikap fatalistis (berserah diri
secara total pada keadaan) yang mendorong dirinya--yang secara alami tidak suka beraktivitas, cenderung menyukai aktivitas yang ringan, atautidak mengerahkan segenap daya upaya-- bersikapceroboh dalam menjalani as-sababiyyah.
Pada akhirnya, kondisi-kondisi semacam ini dapatmelemahkan dorongan pada diri manusia, melahirkan sikap minimalis dalam usaha, danmengakibatkan manusia menjadi tidak produktif.
8