kaidah kausalitas 11

4
(Bagian 11) 1 HUBUNGAN KAIDAH KAUSALITAS DENGAN ILMU ALLAH, CATATAN DI LAUHUL MAHFÛZH, DAN KEKUATAN GAIB

Upload: ardi-muluk

Post on 20-Jul-2015

118 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kaidah kausalitas 11

(Bagian 11)

1

HUBUNGAN KAIDAH KAUSALITAS DENGAN ILMU ALLAH, CATATAN DI LAUHUL MAHFÛZH, DAN KEKUATAN GAIB

Page 2: Kaidah kausalitas 11

Ilmu Allah tidak ada hubungannyadengan tindakan manusia Ilmu Allah tidak bisa tersingkap kepada siapa pun yang

memungkinkan seseorang mengetahui sesuatu atau mengetahuibahwa dia tidak perlu menjalankan sebab.

Catatan di Lauhul Mahfûzh dan qadar (takdir) Allah mustahildiketahui oleh makhluk sehingga mereka tidak mungkin bisamenetapkan terjadinya sesuatu atau tidak

Oleh karena itu, tidak benar jika kita meninggalkan prinsipsebab-akibat hanya karena alasan takdir (qadar) atau hanyakarena adanya catatan di Lauhul Mahfûzh. Sikap demikianberarti menghubungkan suatu perkara dengan sesuatu yang tidakdiketahui (majhûl). Itulah yang disebut dengan fatalisme(tawâkul

Padahal, kita sudah seharusnya menjalani sebab-akibat tanpamenghubungkannya dengan takdir, bahkan tanpa perlumemikirkannya.

2

Page 3: Kaidah kausalitas 11

Senjata Seorang Mukmin Kekuatan Ruhiyah Seorang mukmin akan mempersenjatai diri dengan

kekuatan ruhiyah, yaitu bertawakal kepada Allah dengansebenar-benarnya seraya meyakini bahwa Allah akanmenolongnya untuk merealisasikan aktivitasnya.

Setelah itu, ia akan mengupayakan berbagai sebab danakan selalu menghubungkannya dengan akibat.

Kemudian, dia akan melangkahkan kakinya untukmewujudkan cita-cita dan tujuannya, yang tidak bisadihentikan oleh kondisi apa pun yang mengancamnya.

Ia tidak akan berhenti berusha ketika menghadpihambatan dan rintangan karena ia sepenuhnya meyakinibahwa apa yang ditakdirkan Allah pasti akan terjadi. Iapun memahami bahwa kewajibannya hanyalah berusaha.

3

Page 4: Kaidah kausalitas 11

Perkara Paling Penting BagiSeorang Mukmin Ia harus melaksanakan perintah Allah SWT, yaitu

menjalani sebab-akibat. Ia pun harusmemperhatikan dan mengatur urusan-urusannyadengan baik.

Tatkala pendapatnya telah jelas tentang apayang harus dilakukan, ditopang dengan tekadyang kuat, maka ia wajib melepaskanpandangannya dari segala sesuatu selain dariurusannya tersebut.

Sebab, tidak akan terjadi apap pun di alam ini, kecuali apa yang telah diatkdirkan oleh Allah

4