kabupaten pacitan
TRANSCRIPT
1. Kabupaten Pacitan
Kabupaten Pacitan terletak di sebelah Barat Daya Propinsi Jawa Timur yang yang berbatasan
langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Sebelah Utara Kabupaten Pacitan berbatasan dengan Kabupaten
Ponorogo (Jawa Timur) dan Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah), sebelah Timur berbatasan dengan
Kabupaten Trenggalek (Jawa Timur), sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan
sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri. Posisi koordinat Kabupaten Pacitan terletak
antara 7,55o-8,17o Lintang Selatan dan 110,55o-111,25o Bujur Timur. Luas Kabupaten Pacitan adalah
1.389,87 Km2 dengan luas tanah sawah sebesar 130,15 Km2 atau sekitar 9,36 persen dan luas tanah
kering adalah 1.259,72 Km2 atau sekitar 90,64 persen. Dengan kondisi geografis tersebut nilai PDRB
Kabupaten Pacitan tahun 2011 baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000,
mengalami kenaikan di bandingkan dengan tahun 2010. PDRB atas dasar harga berlaku menjadi
3.741,61 milyar rupiah meningkat sebesar atau 11,58 persen, sedangkan atas dasar harga konstan 2000,
menjadi 1.651,47 milyar rupiah atau meningkat sebesar 6,67 persen.
Dengan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pacitan yang mencapai 6,67 persen pada 2011,
Kabupaten Pacitan memiliki beberapa sektor unggulan terbesar yang berkontribusi terhadap PDRB
Kabupaten Pacitan diantaranya sektor pertanian, sektor jasa dan sektor perdagangan, hotel dan
restoran dimana hal ini ditunjukkan dengan kontribusi sektor PDRB diantaranya :
Sumber: Bapedda Kabupaten Pacitan
Sektor pertama penyumbang PDRB terbesar untuk kabupaten Pacitan adalah Pertanian, dimana
sektor ini memiliki trend yang meningkat dimana pada pada tahun 2010 menyumbang 613.885,63
(38,47%) kemudian meningkat hingga 635.330,48 (39,65%) pada tahun 2011. Sama halnya dengan
sektor pertanian, sektor kedua terbesar yaitu sektor jasa memiliki trend naik juga yaitu (16,67%)
261.642,99 pada tahun 2010 lalu menjadi (16,90%) 275.313,63 pada tahun 2011. Hal yang sama juga
0.00 200,000.00 400,000.00 600,000.00
Pertanian
Pertambangan
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air
Bangunan
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Angkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewa & Jasa Perusa.
Jasa-Jasa
Besaran Kontribusi
Sekt
or
Kontribusi Sektor Terhadap PDRB ADHK 2000 (2010-2011)
2011
2010
terjadi pada sektor perdagangan, hotel dan restoran yang memiliki trend naik yaitu 184.700,54 (11,93%)
pada tahun 2010, 208.392,02 (12,62%) pada tahun 2011. Terkait dengan kenaikan sektor
perdagangan,hotel dan restoran serta sektor jasa hal ini diakibatkan sektor pariwisata kabupaten
Pacitan yang semakin baik dan semakin ter-eksplor yang mampu meningkatkan potensi sektor Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Selain itu, potensi ekonomi yang dihasilkan oleh UMKM di
Kabupaten Pacitan juga semakin baik. Menurut data UMKM tahun 2009 Jumlah UMKM di Kabupaten
Pacitan mencapai 11.126 unit usaha pada tahun tersebut, berikut rincian per sektor…
Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pacitan
Dari data yang tertera,pada tahun 2009 sektor perdagangan memiliki jumlah unit usaha terbesar
yaitu sebesar 6.536 unit atau (59%), sementara terbesar kedua ada pada sektor industri sebesar 3.256
unit atau (29%). Terbesar ketiga ada pada sektor jasa dengan jumlah unit 1.306 unit atau (12%), sisanya
sebesar 28 unit ada pada sektor usaha lainnya.
Berdasarkan industri kecil dan menengah, Kabupaten Pacitan memiliki jumlah unit usaha sebsar
9.717 unit mereka terbagi atas 5 sektor industri, diantaranya, Agro industri, kehutanan dan perkebunan,
perikanan dan kelautan, bahan tambang dan industri kreatif. Kabupaten Pacitan memiliki inisiatif untuk
menjadikan ke 5 sektor ini menjadi bagian dari indutri kecil dan menengah mereka. Lebih spesifik data
ada pada gambar sebagai berikut…
59%
29%
12%
0%
Rekapitulasi Data Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Pacitan (2009)
Perdagangan
Industri
Jasa
Lainnya
Sumber: Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pacitan
Data industri kecil dan menengah ini menunjukkan adanya penggabungan antara beberapa
sektor yang kemudian dijadikan menjadi skala industry kecil dan menengah. Sektor dengan jumlah
terbesar ada pada Agro industry dengan jumlah sebesar 7.270 unit atau setara 75% dari total Industri
kecil dan menengah pada tahun 2009. Selanjutnya terbesar kedua ada pada Hasil kehutanan dan
perkebunan yaitu sebesar 1.555 unit atau setara 16% dari total industry kecil dan menengah. Dan
terbesar ketiga ada pada sektor tambang dengan jumlah sebesar 655 unit atau sebesar 7% dari total
industri kecil dan menengah. Jika ditelaah, sektor yang terbesar pertama ada pada agro indsutri dan
yang kedua ada pada kehutanan dan perkebunan, artinya, sektor pertanian memang masih melekat
pada Kabupaten Pacitan sebagai sektor dengan jumlah terbesar, jika memandang pada PDRB sektor
pertanian masih mendominasi sumbangan terbesar terhadap PDRB di Kabupaten Pacitan. Struktur
Ekonomi masih didominasi sektor Primer (Pertanian) ditunjang Sektor Sekunder (Industri)
Sama halnya dengan Jumlah unit Industri kecil dan menengah di Kabupaten Pacitan, penyerapan
tenaga kerja yang terjadi di industri kecil dan menengah berbanding lurus dengan jumlah usaha /unit di
Kabupaten Pacitan dengan total tenaga kerja sebesar 20.149.
75%
16%
0%
7%2%
Rekapitulasi Data Industi Kecil dan Menengah Kabupaten Pacitan (2009)
Agro Industri
Hasil Kehutanan dan Perkebunan
Hasil Perikanan dan Kelautan
Bahan Tambang
Indsutri Kreatif
Sumber: Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pacitan
Penyerapan tenaga kerja yang terbesar berada pada sektor Agro Industri yaitu sebesar 14.269 atau setara 71% total tenaga kerja industri kecil dan menengah pada tahun 2009. Selanjutnya terbear kedua ditempati oleh kehutanan dan perkebunan dengan total tenaga kerja sebesar 3.308 atau 16% dari total tenaga kerja industri kecil dan menengah. Lalu yang ketiga ada pada sektor tambang dengan total tenaga kerja sebanyak 1.998 atau 10% dari total tenaga kerja industri kecil dan menengah. Berdasarkan data yang diperoleh penduduk di Kabupaten Pacitan jumlahnya mencapai 543.924 orang pada tahun 2011, Berdasarkan data dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, jumlah pencari kerja tahun 2011 mencapai 26.278 orang dengan komposisi pencari kerja laki-laki sebanyak 60,45 persen dan perempuan sebesar 39,55 persen. Jumlah pencari kerja ini mengalami penurunan sebesar 33,35 persen dibandingkan tahun 2010 yang sebesar 39.427 orang. Tetapi yang perlu diketahu adalah jumlah penduduk produktif di Kabupaten Pacitan pada 2011 mencapai angka 388.457, artinya hanya ada 14% dari usia produktif yang mampu menjadi pencari kerja, sisanya bisa disimpulkan masih berada pada sektor yang mendominasi Kabupaten Pacitan yaitu sektor pertanian.
Potensi UMKM Kabupaten Pacitan
Potensi UMKM Kabupaten Pacitan paling besar ada pada sektor pertanian dan juga kerajinan,
namun Menurut Kepala Seksi UMKM, Bapak Susanto, tidak menutup kemungkinan bahwa sektor
perdagangan, hotel dan restoran akan meningkat seiring dengan berkembangnya dunia pariwisata di
Kabupaten Pacitan. Potensi yang disebutkan oleh Bapak Susanto antara lain ada pada perikanan,
produksibatu mulya, batik pacitan dan juga bahan pembuatan jamu. Menurut Bapak Susanto,“mayoritas
di Kabupaten Pacitan adalah petani maka sektor pertanian dibagian perikanan yang masih kami
unggulkan, dan juga di daerah selatan banyak tumbuh kelapa, jadi produksi gula kelapa di Kabupaten
Pacitan juga bagus”. Masih banyak lagi yang harus dikembangkan di Kabupaten Pacitan mengingat kota
yang dikenal sebagai kota kelahiran presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini memiliki potensi wisata
alam yang sangat baik, menurut data yang diperoleh dari BAPEDDA Kabupaten Pacitan, pemerintah
71%
16%
1%10%
2%
Data Tenaga Kerja Industri Kecil dan Menengah (2009)
Agro Industri
Hasil Kehutanan dan Perkebunan
Hasil Perikanan dan Kelautan
Bahan Tambang
Indsutri Kreatif
sedang melaksanakan pembangunan Pelabuhan Barang Niaga yang difokuskan untuk pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan dan sedang memfokuskan membangun beberapa wilayah atau kawasan
industri di Kabupaten Pacitan.
Keberadaan CSR dan Bantuan Pemerintah Kabupaten Pacitan
Keberadaan CSR di Kabupaten Pacitan sudah ada sejak lama, namun sampai saat ini jumlahnya
masih sedikit, contoh yang melakukan kerjasama CSR dengan Dinas Koperasi setempat adalah PT.INKA.
Ada juga beberapa bank yang memberikan bantuan dengan cara mengadakan sosialisasi kewirausahaan,
seperti Bank Danamon, Bank BRI dan Bank Jatim. Kekurangan dari CSR sampai saat ini adalah dari cara
mereka memberikan CSR yang tidak jelas prosesnya. Menurut Bapak Susanto selaku Kepala Seksi UMKM
Kabupaten Pacitan menjelaskan bahwa ia tidak mengetahui pasti bagaimana cara perusahaan
memberikan bantuan CSR tersebut karena mereka tidak jarang memberitahu ke Dinas Koperasi,
contohnya Bank Jatim, menurutnya Bank Jatim memberikan bantuan tenda di alun-alun pacitan namun
nyatanya tidak ada pemberitahuan secara jelas kepada Dinas Koperasi terkait dengan bantuan CSR
tersebut dan Dinas Koperasi tidak tahu perusahaan ini melewati lembaga apa sehingga bisa masuk
memberikan bantuan CSR tersebut.
Dengan minimnya koordinasi pemerintah serta Dinas Koperasi setempat tidak tinggal diam,
mereka juga memberikan beberapa bantuan, seperti adanya program dana bergulir dalam bentuk
modal untuk UMKM, pemberian sarana dan prasarana untuk membangun indsutri, melakukan
pelatihan-pelatihan untuk menumbuhkan wirausaha baru serta pendirian beberapa sentra di Kabupaten
Pacitan seperti sentra batu kapur dan sentra gula kelapa di wilayah Kebon Agung.
Hambatan UMKM Kabupaten Pacitan
Menurut Kepala Seksi UMKM, Bapak Susanto ada 4 hal yang menjadi masalah utama diantaranya:
a. Hambatan Modal
b. Hambatan SDM
c. Hambatan Manajemen
d. Hambatan Teknologi
4 hambatan inilah yang menyebabkan sulit berkembangnya UMKM di wilayah Kabupaten Pacitan,
modal memang masih menjadi masalah utama di setiap wilayah di Indonesia, menurut Bapak Susanto,
kesulitan dalam membuka usaha baru adalah dari modal karena dari modal bisa mempengaruhi
semuanya. Faktor pendidikan juga mempengaruhi terhadap SDM di Kabupaten Pacitan, hal ini yang
membuat UMKM sulit berkembang. Menurut Bapak Susanto, Manajemen UMKM di Kabupaten Pacitan
masih belum dikelola secara professional baik itu manajemen masalah permodalan, produksi sampai ke
pemasaran. Perlu ada bantuan khusus untuk membantu UMKM di Kabupaten Pacitan dalam mengelola
manajemennya agar UMKM dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap perkembangan daerah.
Teknologi dan informasi merupakan peranan yang sangat vital setelah dibangunnya sebuah usaha,
Bapak Susanto menuturkan bahwa teknologi mempengaruhi para pelaku usaha dalam mengembangkan