jxosxd.docxs

38
Laporan kegiatan study outdoor Pantai Indrayanti dan Pantai Sundak Disusun Oleh : Annisa Fitri Sholikhah ( 06 ) Fatika Larasati ( 13 ) Ika May Hartati ( 15 )

Upload: ika-may-hartati

Post on 24-Nov-2015

46 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ccc

TRANSCRIPT

Laporan kegiatan study outdoorPantai Indrayanti dan Pantai Sundak

Disusun Oleh :Annisa Fitri Sholikhah ( 06 )Fatika Larasati ( 13 )Ika May Hartati ( 15 )Mona Fitriani ( 23 )Umi Arismawati ( 30 )XI IPA 1SMA N 1 Bantul2011/2012LEMBAR PENGESAHANLaporan kegiatan outdoor ini telah disetujui dan disahkan pada tanggal 18 Februari 2012.Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester Genap.

Disusun oleh :1. Annisa Fitri Sholikhah ( 06 )2. Fatika Larasati ( 13 )3. Ika May Hartati ( 15 )4. Mona Fitriani ( 23 )5. Umi Arismawati ( 30 )

Menyetujui,

Wali Kelas,Wali Kelas,

Drs.H. Muh. Daldiri, S.PdCarolina Handayani,S.PdNIP.NIP.

Mengetahui dan Mengesahkan,Kepala SMA N 1 Bantul,

Drs. Isdarmoko, M.Pd.NIP. KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Outdoor ke Pantai Indrayanti dan Pantai Sundak, Gunung Kidul ini.Dalam mengerjakan Laporan Kegiatan Outdoor ke Pantai Indrayanti dan Pantai Sundak, Gunung Kidul ini, kami berpedoman pada apa yang kami kerjakan dan kami amati selama kegiatan outdoor. Kami mencoba untuk membuat laporan yang sejujurnya dan benar-benar kami kerjakan dalam kegiatan ini.Tujuan dari Laporan Kegiatan Outdoor ke Pantai Indrayanti dan Pantai Sundak, Gunung Kidul ini adalah sebagai sarana pembelajaran melalui observasi langsung, untuk menambah wawasan, dan sebagai sarana refreshing.Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Gurui yang telah membimbing kami dalam mengerjakan Laporan Kegiatan Outdoor ke Pantai Indrayanti dan Pantai Sundak, Gunung Kidul ini.Kami menyadari bahwa dalam mengerjakan laporan ini, belum mencapai tingkat kesempurnaan. Sehingga kami meminta maaf bila terdapat kesalahan dalam Laporan Kegiatan Outdoor ke Pantai Indrayanti dan Pantai Sundak, Gunung Kidul ini. Kritik dan saran akan selalu kami harapkan agar nantinya kami dapat menyusun laporan dengan lebih baik.

Bantul, 18 Februari 2012

Penyusun

Daftar isiHALAMAN JUDUL.............................................................................................................iLEMBAR PENGESAHAN...................................................................................................iiKATA PENGANTAR...........................................................................................................iiiDAFTAR ISI..........................................................................................................................ivBAB I. PENDAHULUANA. Latar Belakang......................................................................................................2B. Tujuan Penelitian..................................................................................................2BAB II. METODE PENELITIANA. Waktu dan Tempat Penelitian...............................................................................4B. Subjek dan Objek Penelitian..................................................................................C. Metode Pengumpulan Data..................................................................................4BAB III. HASIL DAN PEMBAHASANA. Kimia..................................................................................................................6C. Fisika.....................................................................................................................15D Biologi......................................................................................................................BAB IV. PENUTUPA. Kesimpulan...........................................................................................................31B. Saran......................................................................................................................32DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................33LAMPIRAN.........................................................................................................................

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era globalisasi merupakan tantangan yang berat bagi Indonesia, terutama bagi dunia pendidikan, dunia yang mengembangkan Sumber Daya Manusia. Dengan era globalisasi, kita bebas melakukan usaha atat kegiatan di negara manapun. Hal tersebut mengharuskan dunia pendidikan bekerja keras agar Sumber Daya Manusia kita bermutu dan tidak menjadi penonton di negeri sendiri. Berbagai cara telah dilakukan, diantaranya melalui Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK). System ini mengharuskan siswa sebagai subjek belajar untuk aktif mencari dan menanyakan hal-hal yang memang belum diketahuinya. Siswa butuh ruang gerak yang luas dan bebas untuk mengkespresikan daya pikeir dan kreativitas mereka. Guru hanyalah sebagai fasilitator saja. Siswa harus bisa belajar dan mengetahui kelemahan-kelemahannya sendiri.Guna mengatasi masalah tersebut, salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan model pembelajaran di luar kelas ( study outdoor ). Kegiatan study outdoor memberikan kontribusi dalam proses pembelajaran siswa serta untuk mengatasi kejenuhan siswa. Baik siswa maupun guru memiliki ruang gerak yang luas dan bebas untuk mengeksplor wawasan melalui observasi langsung. Oleh karena itu, SMA N 1 Bantul pun mengadakan kegiatan study out door di Pantai Indrayanti dan Pantai Sundak, Gunung Kidul dalam rangka menciptakan model pembelajaran menarik yang merupakan agenda rutin setiap tahun. Kegiatan study out door ini bukan kegiatan wisata biasa, tetapi merupakan salah satu kegiatan belajar yang dilakukan di luar lingkungan sekolah. Dengan berinteraksi secara langsung, diharapkan siswa akan lebih paham terhadap hal-hal yang dipelajari.

B. Tujuan

1. Sebagai sarana pembelajaran melalui observasi langsung2. Untuk menambah wawasan3. Sebagai sarana refreshing4. Untuk membangun kerja sama dan kekompakan sebuah kelompok5. Untuk emningkatakan solidaritas satu sama lain6. Mengajak siswa untuk berinteraksi secara langsung dengan objek belajarnya, sehingga dapat lebih paham7. Menggali keberanian siswa, terurama keberaniannya untuk bertanya8. Memenuhi rasa keingintahuan siswa terhadap lingkungan sekitarnya9. Menambah pengalaman dan pengetahuan, baik siswa maupun guru pendamping

BAB IIMETODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian1. Waktu: Selasa, 6 Februari 20122. Tempat: a. Pantai Indrayanti, Gunung Kidulb. Pantai Sundak, Gunung Kidul

B. Subjek dan Objek PenelitianSubjek penelitian adalah seluruh siswa-siswi kelas XI IPA dan XI IPS SMAN 1 Bantul. Sedangkan objek penelitian adalah Pantai Indrayanti dan Pantai Sundak, Gunung Kidul.

C. Metode Pengumpulan DataTeknik yang digunakan dalam pengumpulan data terdiri dari bebrbagai macam metode sebagai berikut :1. Metode pengamatan ( observasi )Metode pengamatan merupakan teknik pengumpulan data dengan melihat, meneliti, serta mengamati objek yang akan diteliti secara langsung.2. Metode wawancara ( interview )Metode pengamatan merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara langsung untuk mendapatkan informasi.3. Metode dokumentasiMetode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan mendokumentasikan gambar-gambar yang berhubungan dengan objek penelitian.4. Studi pustaka ( library research )Studi pustaka merupakan kajian literatur yang sesuai dengan penelitian, baik bersumber dari buku-buku maupun internet.

D. Metode Analisis DataAnalisis data dilakukan dengan cara menganalisi fakta yang berhubungan dengan literatur. Selain itu, memasukkan data yang diperoleh berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di lapangan.

BAB IIIPEMBAHASAN

KIMIA

A. Tujuan mengetahui pH air laut,air tawar,dan air payau di Pantai Sundak, Gunung Kidul menganalisis apakah air laut,air tawar,dan air payau di Pantai Sundak, Gunung Kidul mengalami pencemaran air

B. Dasar TeoriSifat asam-basa larutan dapat ditentukan dengan mengukur pH-nya. pH adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Derajat keasaman dan kebasaan suatu zat tergantung pada jumlah ion H+ dan OH- di dalam air. Semakin asam suatu zat, semakin banyak ion H+ dan semakin sedikit ion OH- di dalam air. Semakin kecil nilai pH, maka zat tersebut semakin bersifat asam. Sedangkan semakin besar nilai pH, maka zat tersebut semakin bersifat basa. Derajat keasama suatu zat (pH) ditunjukkan dengan skala 0-14.Sifat asam atau basa ditentukan oleh skala pH seperti berikut :a. Larutan dengan pH < 7 bersifat asamb. Larutan dengan pH = 7 bersifat netralc. Larutan dengan pH > 7 bersifat basaNilai pH dapat digunakan sebagai parameter kualitas air. Telah kita ketahui pH air murni adalah 7. Namun demikian, air alam jarang mempunyai pH tepat 7. Air hujan misalnya cenderung mempunyai pH kurang dari 7. Hal itu karena karbondioksida yang terdapat di udara dapat larut dalam air membentuk asam karbonat. Air hujan dinyatakan sebagai hujan asam jika pH-nya kurang dari 5,6. Secara umum, pH minimum dan maksimum air bersih adalah 6,5 dan 8,5.

C. Alat dan Bahan 1. Alat-Indikator universal-Botol aqua2. Bahan-Air tawar di dalam gua daerah Pantai Sundak-Air laut Pantai Sundak-Air payau Pantai Sundak

D. Cara Kerja1. Air laut Pantai Sundaka. Mengambil sedikit air lautb. Mengukur pH air menggunakan indikator universalc. Memasukkan indikator universal ke dalam air laut d. Mengambil indikator universal yang telah tercelup beberapa saat di dalam air laute. Mengamati perubahan warna pada indikator universalf. Mencatat pH air laut sesuai pengamatan2. Air tawara. Mengambil air tawar yang ada di dalam guab. Mengukur pH air menggunakan indikator universalc. Memasukkan indikator universal ke dalam air taward. Mengambil indikator universal yang telah tercelup beberapa saat di dalam air taware. Mengamati perubahan warna pada indikator universalf. Mencatat pH air tawar sesuai pengamatan3. Air payaua. Mengambil air payau yang ada di pantai Sundakb. Mengukur pH air menggunakan indikator universalc. Memasukkan indikator universal ke dalam air payaud. Mengambil indikator universal yang telah tercelup beberapa saat di dalam air payaue. Mengamati perubahan warna pada indikator universalf. Mencatat pH air payau sesuai pengamatan

E. Hasil PengamatanSesuai dengan prosedur kerja, kelompok kami mengambil sedikit air tawar dalam goa, air laut di Pantai Sundak, dan air payau di Pantai Sundak untuk dilakukan pengujian pH air tersebut menggunakan kertas pH.Berikut ini adalah nilai pH setelah diamati melalui perubahan warna pada kertas indikator.

NoAirpH

1.Air tawar

2.Air laut

3.Air payau

F. Analisis Data

FISIKAPENGUKURAN KECEPATAN ANGIN

A. TujuanMengetahui kecepatan angin di Pantai Sundak.

B. Dasar TeoriAngin adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara dengan arah aliran angin dari tempat yang memiliki tekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah atau dari daerah yang memiliki suhu / temperatur rendah ke wilayah bersuhu tinggi.Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerah yang terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke tempat lain.Kecepatan angin adalah kecepatan udara yang bergerak secara horizontal pada ketinggian dua meter diatas tanah. Perbedaan tekanan udara antara asal dan tujuan angin merupakan faktor yang menentukan kecepatan angin. Kecepatan angin akan berbeda pada permukaan yang tertutup oleh vegetasi dengan ketinggian tertentu, misalnya tanaman padi, jagung, dan kedelai. Oleh karena itu, kecepatan angin dipengaruhi oleh karakteristik permukaan yang dilaluinya.Menghitung kecepatan angin bisa menggunakan rumus :

V = Dengan :V = KecepatanS = Jarak yang ditempuht = Waktu yang di perlukan

C. Alat dan BahanUntuk mengukur kecepatan angin Kapas Meteran Stopwatch

D. Cara Kerja Percobaan mengukur kecepatan angin :1) Menyiapkan alat-alat yang diperlukan.2) Mengambil kapas lalu lepaskan kapas di udara.3) Mengamati dimana kapas akan jatuh.4) Menghitung waktu yang diperlukan kapas dari awal dilepaskan sampai jatuh ke tanah menggunakan stopwatch dan menghitung jarak yang telah ditempuh oleh kapas dari titik awal sampai titik jatuh.5) Mencatat hasil pengamatan dalam bentuk tabel.6) Mengulangi kegiatan tersebut 4 5 kali.

E. Hasil Pengamatan

F. Pembahasan

FISIKAMENGUKUR MASSA JENIS AIR

A. Tujuan1. Mengetahui massa jenis air laut Pantai Sundak, air tawar di Goa, dan air Payau di Pantai Sundak.2. Mengetahui cara pengukuran massa jenis yang lebih teliti.

B. Dasar TeoriMassa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).

Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg.m-3). Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.Rumus untuk menentukan massa jenis adalah :

Dengan := massa jenis zat (kg/m3 atau gr/cm3)m= massa benda (kg atau gram)V= volume benda (m3 atau cm3)Satuan massa jenis dalam 'CGS [centi-gram-sekon]' adalah: gram per sentimeter kubik (g/cm3).1 g/cm3=1000 kg/m3Massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3

Selain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk menghitung, maka massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2 menghitung massa jenis, atau yang dinamakan 'Massa Jenis Relatif'Rumus massa jenis relatif = Massa bahan / Massa air yang volumenya samaHidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair. Alat ini berbentuk tabung yang berisi pemberat dan ruang udara sehingga akan terapung tegak dan stabil seketika. Hidrometer bekerja sesuai dengan prinsip Archimedes. Pengukuran berat jenis zat cair dengan hydrometer masih harus dibantu dengan perhitungan. Misalnya kita akan mengukur berat jenis alcohol. Hydrometer atau aerometer yang mempunyai skala yang dapat langsung menunjukkan berat jenis zat cair disebut densimeter (tidak perlu dengan perhitungan). Adapula hydrometer yang tidak dipakai untuk menentukan berat jenis zat cair, tetapi untuk menentukan kadar larutan asam, susu, gula pasir, dan alcohol. Hydrometer yang khusus digunakan untuk mengukur kadar larutan gula pasir disebut sakarimeter.

C. Alat dan Bahan Untuk pembuatan hidrometer sederhana : Tabung reaksi Penggaris Pasir / kerikil Kertas Milimeter Aquades Botol bekas / Toples Plastik Plester Gunting

Untuk percobaan : Hidrometer sederhana Air laut Air tawar (air Gua) Air payau Gelas Ukur Toples plastik / botol bekas Neraca Penggaris

D. Cara Kerjaa. Pembuatan Hidrometer seherhana : Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan Menghitung massa dari tabung reaksi Mengisi tabung reaksi dengan pasir / kerikil Memasukkan tabung reaksi yang telah diisi pasir / kerikil kedalam botol / toples yang telah diisi air. Mengamati apakah hidrometer sederhana sudah dapat berdiri dengan tegak atau belum, apabila belum masukkan pasir / kerikir lagi kedalam tabung reaksi sampai tabung reaksi dapat berdiri dengan tegak. Apabila sudah bisa berdiri dengan tegak, lihatlah berapa ketinggian air diluar tabung saat itu. Ketinggian air tersebut merupakan titik standar untuk skala. Memberi skala dengan menggunakan kertas milimeter, dan memasukkannya / menempelkannya ke tabung reaksi. Cek pembuatan hidrometer dengan rumus

= Hidrometer sederhana siap untuk digunakan.

b. Percobaan mengukur massa jenis :1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan2. Mengambil air laut secukupnya dengan toples / botol.3. Memasukkan hidrometer sederhana kedalam toples / botol yang berisi air laut. Kemudian lihat angka yang ditunjukkan pada hidrometer.4. Mencatat hasil pengamatan dalam tabel.5. Menghitung kedalaman hidrometer yang tercelup, jari-jari tabung reaksi (hidromter), massa hidrometer, luas penampang hidrometer, dan massa jenis hidrometer.6. Mencatat hasil pengukuran ke dalam tabel.7. Menghitung kesalahan pengukuran massa jenis.8. Mengulangi kegiatan 1 7 untuk air tawar diGua, dan air payau.

E. Hasil Pengamatan1. Massa jenis air tawara. Pengamatan menggunakan merode perhitungan

NoNama PengamatMassaVolumeMassa Jenis

1.Annisa Fitri Solikhah

2.Fatika Larasati

3.Ika May Hartati

4.Mona Fitriani

5.Umi Arismawati

Massa jenis rata- rata =

b. Pengamatan secara langsung menggunakan HidrometerNoNama PengamatMassa Jenis

1.Annnisa Fitri Solikhah0.96 gr/cm3

2.Fatika Larasati0,97 gr/cm3

3.Ika May Hartati0,97 gr/cm3

4.Mona Fitriani0,96 gr/cm3

5.Umi Arismawati0,96 gr/cm3

Massa jenis rata- rata

2. Massa jenis air payaua. Pengamatan menggunakan metode perhitungan

NoNama PengamatMassaVolumeMassa Jenis

1.Annisa Fitri Solikhah

2.Fatika Larasati

3.Ika May Hartati

4.Mona Fitriani

5.Umi Arismawati

Massa jenis rata- rata=

b. Pengamatan secara langsung menggunakan HidrometerNoNama PengamatMassa Jenis

1.Annnisa Fitri Solikhah0,95 gr/cm3

2.Fatika Larasati0,94 gr/cm3

3.Ika May Hartati0,95 gr/cm3

4.Mona Fitriani0,95 gr/cm3

5.Umi Arismawati0,94 gr/cm3

Massa jenis (rata- rata)

F. Kesalahan Pengamatan

BIOLOGI

A. TujuanMempelajari ekosistem pantai/ekosistem lautan

B. Dasar TeoriEkosistemadalah suatu sistemekologiyang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antaramakhluk hidupdengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unitbiosistemyang melibatkan interaksi timbal balik antaraorganismedan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu strukturbiotiktertentu dan terjadi suatusiklus materiantara organisme dananorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi. Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu. Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya.Berbeda dengan makhluk hidup yang lain,manusiadapat memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir, mengembangkanteknologidan memanipulasialam.1. Komponen pembentuk ekosistem adalah :i. AbiotikAbiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungtempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa yang mempengaruhi distribusi organisme, yaitu :a. Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu.Mamaliadanunggasmembutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.b. AirKetersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.c. Garam Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melaluiosmosis. Beberapa organismeterestrialberadaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.d. Cahaya matahariIntensitas dan kualitas cahaya memengaruhi prosesfotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari.e. Tanahdanbatu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.f. Iklim. Iklim adalah kondisicuacadalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklimglobal,regionaldanlokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihunikomunitastertentu.

ii. BiotikBiotik adalah istilah yang biasa digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyususn suatu ekossistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :a. Heterotrof / KonsumenKomponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahanorganikyang disediakan olehorganismelain sebagai makanannya .Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalahmanusia,hewan,jamur, danmikroba. b. Pengurai / dekomposerPengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (saprotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergelong pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. 2. Ekosistem PantaiDaerah pantai merupakan daerah perbatasan antara ekosistem laut dan ekosistem darat. Karena hempasan gelombang dan hembusan angin maka pasir dari pantai membentuk gundukan ke arah darat. Setelah gundukan pasir itu biasanya terdapat hutan yang dinamakan hutan pantai.Tumbahan pada hutan pantai cukup beragam. Tumbuhan tersebut bergerombol membentuk unit-unit tertentu sesuai dengan habitatnya. Suatu unit vegetasi yang terbentuk karena habitatnya disebut formasi. Setiap formasi diberi nama sesuai dengan spesies tumbuhan yang paling dominan.Berdasarkan susunan vegetasinya, ekosistem hutan pantai dapat dibedakan menjadi 2, yaitu formasi Pres-Caprae dan formasi Baringtonia.1.Formasi Pres-CapraePada formasi ini, tumbuhan yang dominan adalahIpomeea pres-caprae,tumbuhan lainnya adalahVigna, Spinifex littoreus(rumput angin),Canavalia maritime, Euphorbia atoto, Pandanus tectorius(pandan),Crinum asiaticum(bakung),Scaevola frutescens(babakoan).

2.Formasi BaringtoniaVegetasi dominan adalah pohon Baringtonia (butun), tumbuhan lainnya adalahCallophylum inophylum(nyamplung),Erythrina, Hernandia, Hibiscus tiliaceus(waru laut),Terminalia catapa (ketapang).

Di daerah pasang surut sendiri dapat terbentak hutan, yaitu hutan bakau. Hutan bakau biasanya sangat sukar ditempuh manusia karena banyaknya akar dan dasarnya terdiri atas lumpur. C. Alat dan Bahan- Botol aqua 5 buah- Kantong plastic transparan- jala ikan ( kecil )

D. Cara Kerja1. Pengamatan faktor abiotik- mengamati dan mencatat semua komponen faktor abiotik yang berhubungan dengan ekosistem pantai/lautan, tentang tekstur pantai ( pasir, tanah liat, lumpur, batuan/pasir putih ), keadaan air laut ( keruh, bersih, berbuih, ombak besar/kecil, air laut pasang/ surut), sinar matahari ( teduh, panas langsung).2. Pengamatan faktor biotik- menemukan hewan/tumbuhan laut dan biota lainnya yang ada di pantai/lautan.- menangkap biota tersebut dan memasukkannya ke dalam botol aqua/plastik.- mengamati dan mencatat ciri ciri yang dimiliki oleh biota tersebut

E. Hasil PengamatanNoObjek PengamatanEkosistem PantaiEkosistem Laut (Litoral)

1Komponen biotikTumbuhanPohon cemara udangPohon pandan berduriRumputTumbuhan bungaPohon waruPohon ketepengPohon leresedePohon jatiLumutUlva spHypnea spFitoplankton

HewanKupu-kupuKucingBurungAyamBelalangLalatNyamukCapungSemutTikusCacing lautBulu babiIkanUlar lautBintang lautKepitingKerangBintang ular laut

DekomposerBakteriJamurBakteriJamur

2Komponen abiotikBatuRumah pendudukTanah berpasirKayuCahaya matahariSampahUdaraBatuPasirCangkang siputUdaraCahaya matahariAir lautKayu

3Interaksi antarpopulasi makhluk hidupSimbiosis mutualismeKupu-kupu dengan bunga

-

Simbiosis parasitismeKucing memakan tikusBelalang memakan daunIkan memakan fitoplanktonBintang laut memakan bangkai organisme

Simbiosis komensalisme-Ikan yang berlindung di ganggang

F. PembahasanAnalisis Data1. Ekosistem Pantai SundakEkosistem