jurnal word.docx
TRANSCRIPT
![Page 1: jurnal word.docx](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082504/55cf990d550346d0339b4490/html5/thumbnails/1.jpg)
Stroke trombotik dan infark miokard dengan kontrasepsi
hormonal
Gynecologic Clinic 4232, Rigshospitalet, University of Copenhagen,
Copenhagen, Denmark. [email protected]
Abstrak
LATAR BELAKANG:
Meskipun beberapa studi telah menilai risiko tromboemboli vena
dengan kontrasepsi hormonal yang baru, beberapa telah meneliti stroke
trombotik dan infark miokard, dan hasilnya telah bertentangan.
METODE:
Pada 15-tahun studi kohort Denmark, peneliti memeriksa wanita
tidak hamil, berusia 15 sampai 49 tahun, yang tidak memiliki riwayat
penyakit jantung atau kanker. Data penggunaan kontrasepsi hormonal, titik
akhir klinis, dan perancu potensial diperoleh dari empat pendaftar nasional.
HASIL:
Dari total 1,626,158 wanita yang telah berkontribusi ditemukan
hasil sebanyak 14,251,063 orang per tahun pada penelitian, terdapat 3311
strokes trombotik (21,4 per 100.000 orang per tahun) dan 1725 infark
miokard (10,1 per 100.000 orang per tahun). Dibandingkan dengan bukan
pengguna, penggunaan saat kontrasepsi oral yang termasuk etinil estradiol
dengan dosis 30 sampai 40 mg dikaitkan dengan risiko relatif berikut (dan
interval kepercayaan 95%) untuk stroke trombotik dan infark miokard,
sesuai dengan jenis progestin: norethindrone, 2,2 (1,5-3,2) dan 2,3 (1,3-3,9),
levonorgestrel, 1,7 (1,4-2,0) dan 2,0 (1,6-2,5), norgestimate, 1,5 (1,2-1,9)
dan 1,3 (0,9-1,9), desogestrel, 2,2 ( 1,8-2,7) dan 2,1 (1,5-2,8), masing-
masing dan drospirenone, 1,6 (1,2-2,2) dan 1,7 (1,0-2,6),; Gestodene, 1,8
(1,6-2,0) dan 1,9 (1,6-2,3). Dengan etinil estradiol dengan dosis 20 mg,
risiko relatif yang sesuai dengan jenis progestin adalah sebagai berikut:
desogestrel, 1,5 (1,3-1,9) dan 1,6 (1,1-2,1); Gestodene, 1,7 (1,4-2,1) dan 1,2
(0,8 menjadi 1,9), dan drospirenone, 0,9 (0,2-3,5) dan 0,0. Untuk patch
![Page 2: jurnal word.docx](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082504/55cf990d550346d0339b4490/html5/thumbnails/2.jpg)
transdermal, risiko relatif yang sesuai adalah 3,2 (0,8-12,6) dan 0,0, dan
vaginal ring, 2,5 (1,4-4,4) dan 2,1 (0,7-6,5).
KESIMPULAN:
Meskipun risiko absolut stroke trombotik dan infark miokard
berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi hormonal yang rendah, risiko
meningkat dengan faktor 0,9-1,7 dengan kontrasepsi oral yang termasuk
etinil estradiol dengan dosis 20 mg dan dengan faktor 1,3 menjadi 2,3
dengan orang-orang yang termasuk etinil estradiol dengan dosis 30 sampai
40 mg, dengan perbedaan yang relatif kecil dalam risiko sesuai dengan jenis
progestin.
Risiko komplikasi tromboemboli dengan penggunaan kontrasepsi
hormonal merupakan masalah penting secara ilmiah dan relevan untuk
konseling pada perempuan tentang kontrasepsi pilihan. Beberapa studi telah
menilai risiko tromboemboli vena terkait dengan penggunaan produk
kontrasepsi hormonal yang baru, (yaitu, orang-orang dari 10 tahun
terakhir)1-8 tetapi beberapa studi telah meneliti stroke trombotik dan infark
miokard, dan hasil yang tersedia penelitian yang berbeda 7-20. Meskipun
komplikasi pada arteri lebih jarang dibanding komplikasi pada vena di
kalangan wanita muda, konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang dari
komplikasi arteri sering lebih serius.
Sebagai tambahan pil kontrasepsi oral dan suntikan intramuskular
tmedroxyprogesterone asetat, pilihan untuk kontrasepsi hormonals aat ini
termasuk cincin vagina, transdermal patch,implan subkutan, dan
levonorgestrel-releasing intrauterine device (IUD;dikenal di Eropa sebagai
sistem intrauterine levonorgestrel). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menilai risiko stroke trombotik dan infark miokard terkait dengan
penggunaan berbagai jenis hormonal kontrasepsi,menurut dosis
estrogen, jenis progestin, dan cara pemakaian.
![Page 3: jurnal word.docx](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082504/55cf990d550346d0339b4490/html5/thumbnails/3.jpg)
METODE
STUDY POPULATION
Kami meneliti dengan sistem kohort terbuka pada wanita
Denmark, berusia 15 sampai 49tahun, untuk jangka waktu 15 tahun, dari
Januari 1995 hingga Desember 2009 .Populasi tersebut diidentifikasi
berdasarkan data dari statistik Denmark. Sebuah identifikasi pribadi yang
unik dengan memberikan nomor kepada semua warga negara Denmark saat
lahir dan orang-orang yang telah berimigrasi ke Denmark digunakan dalam
semua pendaftar umum, yang memungkinkan linkage dapat diandalkan data
antara pendaftar yang berbeda. Statistik Denmark juga memberikan data
panjang sekolah, status pendidikan (berkelanjutan atau selesai), status vital,
dan emigrasi. Data diperiksa pada saat kematian atau emigrasi.
Persetujuan untuk studi ini diperoleh dari Danish Data Protection
Agency. Karena ini penelitian pendaftaram , persyaratan untuk penulisan
persetujuan informasi dibebaskan.
END POINTS
Data pada clinical end point yang diambil dari National Registry of
Patients, yang dikumpulkan dari rumah sakit pemerintah dan swasta sejak
1977 dan Register of Causes of Death. Kami mengidentifikasi strooke
trombotik dengan kode diagnostik untuk infark serebral (yang digunakan
untuk trombosis cerebral dan emboli cerebral) dan sedikit untuk kode
spesifik “cerebral aploplexy”. Kejadia trombotik ditemukan 80-90% pada
wanita muda dengan mengelompokkan dalam cerebral aploplexy. Tidak
termasuk transient cerebral iscemic attack.
Untuk memasukkan analisis, kami mengeksklusikan data dari
semua wanita yang terdiagnosis trombosis vena ataupun arteri dengan
segala bentuk sebelum dilakukan penelitian (dari 1997-1994). Sebagai
tambahan wanita-wanita tersebut mempunyai riwayat ginekologi, abdomen,
payudara, paru-paru, atau kanker hematology sebelum dilakukan penelitian
akan dieksklusikan atau, jika ada penyakit-penyakit tersebut selama
penelitian akan diperiksa saat diagnostik.
![Page 4: jurnal word.docx](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082504/55cf990d550346d0339b4490/html5/thumbnails/4.jpg)
The National Registry of Patients juga mencatat kode operasi dari
rumah sakit pemerintah dan swasta. Data dari wanita yang pernah menjalani
oophorectomy bilateral, oophorectomy unilateral dua kali, hysterectomy
atau prosedur steril yang juga dieksklusi atau diperiksa pada saat dioperasi
(Tabel 1S pada supplementary appendix).
Hasil kehamilan dan usia kehamilan pada saat terminasi yang
diidentifikasi menurut kode spesifik pada tabel 1S supplementary appendix.
Data dari wanita-wanita yang dibedakan secara sewaktu selama kehamilan
yang mana dirunutkan mulai dari waktu konsepsi sampai 3 bulan setelah
persalinan (atau 1 bulan setelah abortus atau terminasi kehamilan ektopik).
Data dari wanita dengan gangguan pembekuan diperiksa diperiksa sampai
pendaftaran pada diagnosis awal.
Dan akhirnya, informasi tentang kebiasaan merokok yang diambil
dari National Registry of Patients. Informasi didapatkan pada 480,223
wanita yang merokok mewakili 5,2 juta orang pada penelitian (37% dari
risiko )
PRESCRIPTION DATA
Register of Medicinal Products Statistics memberikan informasi,
pembaruan tiap hari, cara peresepan untuk kontrasepsi oral dan tipe lain dari
kontrasepsi hormonal dari 1995 sampai 2009. Kami mengkategorikan
produk yang digunakan berdasarkan dari estrogen, tipe progestin, dan cara
pemakaian.
Durasi pemakaian dari peresepan sampai batas akhir dari pengisian
resep pada saat penelitian. Penjelasan assessment lebih jauh tentang durasi
pada laporan penggunaan sebelumnya. Dari pendaftaran peresepan, kami
juga mendapatkan informasi terbaru tentang pengobatan untuk diabetes,
aritmia jantung, hipertensi, dan hiperlipidemia. Data dari wanita dengan
peresepan untuk stimulasi ovarian diperiksa pada saat peresepan pertama.
STATISTICAL ANALYSIS
Menggunakan Possion regression, kami telah mengkalkulasi risiko
kejadian trombotik dengan pengelompokan berdasarkan dosis estrogen
![Page 5: jurnal word.docx](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082504/55cf990d550346d0339b4490/html5/thumbnails/5.jpg)
(50µg, 30-40µg, atau 20µg dari ethinyl estradiol atau progestin hanya
kontrasepsi), jenis progestin, cara pemakaian, dan durasi dari penggunaan (<
1 tahun, 1-4 tahun, atau > 4 tahun ). Kelompok bukan pengguna yang
dibandingkan (wanita yang tidak pernah menggunakan kontrasepsi
hormonal sama baiknya dengan pengguna), dan estimasi dari risiko relative
berdasarkan perubahan usia, kalender tahunan, lamanya sekolah, tingkat
pendidikan (sedang berlangsung atau tamat), dan status kehehatan dengan
hipertensi, penyakit jantung, diabetes, dan hyperlipidemia (didefinisikan
pada pengguna dan bukan pengguna dari pengobatan untuk kondisi
tersebut). Pemasukan data untuk data yang hilang telah dikalkulasi sesuai
standar pemasukan data, sensitivitas analisa yang termasuk untuk status
merokok.
Test untuk interaksi pada tipe berbeda dari kontrasepsi hormonal
dengan umur dan penyakit predisposisi. Sensitivitas analisis hanya dengan
kode spesifik yaitu infark cerebral, DI63, yang dinklusikan untuk seluruh
jenis produk. Akhirnya, test sensitivitas digunakan untuk 3 periode yaitu
1995-1999, 2000-2004, dan 2005-2009.
HASIL
THROMBOTIC EVENT IN THE STUDY COHORT
Setelah mengeksklusikan dan memeriksa dari data pada gambar 1,
penelitian cohort termasuk 1.626.158 wanita, dengan 14.251.063 orang pe
tahun dari observasi. Selama masa ini, 3311 wanita dengan stroke trombotik
pertama (1633 kejadian (49,3%) dengan kode infark cerebral, dan 1725
dengan infark miokard pertama. Kasus fatality rasio kejadian pertama atau
pemeriksaan berlanjut di rumah sakit yaitu 1.0% untuk stroke trombotik (34
dari 3311 wanita) dan 10.8% untuk infark miokard (186 dari 1725).
Setelah perubahan dari kalender tahunan, tingkat pendidikan,
penyakit predisposisidan pengguna atau bukan pengguna kontraepsi
hormonal, rasio kejadian dari stroke trombotik dan infark miokard
meningkat oleh factor 20 dan 100, secara respektif, pada kelompok usia
![Page 6: jurnal word.docx](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082504/55cf990d550346d0339b4490/html5/thumbnails/6.jpg)
yang lebih tua (45-49 tahun), dibandingkan dengan kelompok usia yang
lebih muda (15-19 tahun) (tabel 1).
Separuh wanita dengan tingkat pendidikan tertinggi degan stroke
trombotik dan sepertiga wanita dengan infark miokard sama dengan wanita
pendidikan yang lebih rendah. Risiko relatif dari stroke trombotik, secara
respektif, antara wanita yang mengisi peresepan pada pengobatan untuk
mencegah penyakit predisposisi, dibandingkan dengan wanita yang tidak
mengisi peresepan unuk pengobatan tersebut, kami mencatat : untuk
diabetes, 2.73 (95% CI 2.32-3.22) dan 4.66 (95% CI, 2.32-3.22), dan
hipertensi 2.32 (95% CI 2.14-2.50) dan untuk hyperlipidemia, 2.11 (95%
CI, 1.74-2.56) dan 1.88 (95% CI 1.46-2.41) Tabel 1.
HORMONAL CONTRACEPTION AND ARTERIAL THROMBOSIS
Pada 4,9 juta orang per tahun menggunakan kontrasepsi hormonal,
1051 wanita dengan stroke trombotik dan 497 dengan infark miokard. Rasio
kejadian terburuk adalah 21,4 sampai 10,1 per 100.000 orang dalam satu
tahun secara respektif. Kejadian pengumpulan data pada 9.336.662 orang
pertahn yang bukan pengguna, terdapat 2260 wanita dengan stroke
trombotik dan 1228 wanita dengan infark miokard, dimana 24,2 sampai 13,2
(per 100.000 orang per tahun ) dengan rasio tertinggi secara primer karena
usia tua dan faktor predisposisi pada yang bukan pengguna (Tabel 2).
Risiko pada pengguna sebelumnya sama dengan risiko pada wanita
yang tidak pernah menggunakan kontrasepsi hormonal. Rasio untuk stroke
trombotik pada pengguna sebelumnya dibandingkan dengan wanita yang
telah menggunakan kontrasepsi hormonal adalah 1.04 (95% CI, 0.95-1.15)
dan untuk infark miokard 0.99 (95% CI, 0.86-1.13).
Setelah pengelompokan data untuk pengguna dari kontrasepsi
hormonal termasuk dosis estrogen, jenis progestin, dan cara pemakaian,
kami telah mengestimasi insidensi terburuk dan perubahan risiko relatif dari
kejadian trombotik untuk pengguna yang dibandingkan dengan bukan
pengguna (Tabel 2). Estimasi risiko relatif dari stroke trombotik dan infark
miokard pada pengguna kombinasi kontrasepsi oral yang termasuk ethinl
![Page 7: jurnal word.docx](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082504/55cf990d550346d0339b4490/html5/thumbnails/7.jpg)
estradiol dengan dosis 30-40µg yang tidak berbeda secara signifikan
menurut dari tipe progestin rasio dari 1.40-2.20 untuk stroke dan dari 1.33-
2.28 untuk infark miokard. Untuk kedua titik akhir, risiko estimasi terendah
dengan oral kontrasepsi yang termasuk norgestimate atau cyproterone
acetate dan yang tertinggi termasuk norethindrone atau desogestrel (tabel 2).
Untuk wanita yang telah mengkonsumsi desogestrel dengan ethinyl
estradiol (20 µg), sebagai pembanding pada yang bukan pengguna, risiko
relatif dari stroke trombotik dan infark miokard 1.53 (95% CI, 1.26-1.87)
dan 1.55 (95% CI, 1.13-2.13) secar respektif. Untuk wanita yang
mengkonsumsi drespironone dengan ethinyl estradiol pada dosis 20µg,
risiko relatif pada stroke trombotik 0,08 (95% CI, 0.22-3.53). Dimana tidak
terdapat infark miokard pada kelompok ini.
Tidak hanya produk progestin, termasuk IUD dan implant, secara
signikan meningkatkan risiko stroke trombotik atau infark miokard (Tabel
2), tapi dalam jumlah kecil untuk bebrapa kelompok. Secara berlawanan,
risiko relatif dari stroke trombotik 3.15 (95% CI, 0.79-12.6) pada wanita
yang telah menggunakan implant dan 2,49 (95% CI, 1,41-4,41) pada wanita
yang menggunakan ring vagina. Jumlah infark miokard sangat rendah untuk
membuktikan estimasi yang sebenarnya.
Analisis telah berubah pada perbedaan jenis progestin, usia, kalender
tahunan yang menunjukkan kombinasi kontrasepsi oral dengan dosis ethinyl
estradiol dari 20µg, 30-40µg, dan 50µg berhubungan dengan risiko relatif
pada stroke trombotik 1.60 (95% CI, 1.37-1.86), 1,75 (95%, 1.61-1.92), dan
1.97 (95% CI, 1.45-2.66), secara respktif (P= 0.24). dari pelaporan risiko
relatif untuk infark miokard 1.40 (95% CI, 1.07-1.81), 1.88(95% CI, 1.66-
2.13), dan 3.73 (95% CI, 2,78-5,00), secara respektif (P<0,001).
SMOKING
Informasi tentang wanita merokok yang ada 480.223 wanita,
mencakup 5.2 juta orang per tahun untuk observasi dan termasuk 1.2 juta
orag diantaranya adalah perokok. Status merokok diketahui untuk 582
wanita dengan stroke trombotik dan 193 wanita dengan infark miokard.
![Page 8: jurnal word.docx](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082504/55cf990d550346d0339b4490/html5/thumbnails/8.jpg)
Untuk wanita perokok dibandingkan dengan yang bukan perokok, risiko
perokok pada stroke trombotik dan infark miokard 1.57 (95% CI, 1.31-1.87)
dan 3.62 (95% CI, 2.69-4.87) secara respektif. Bagaimanapun, merokok
tidak berpengaruh pada risiko relatif trombosis arteri pada pengguna
kontrasepsi hormonal dengan tipe yang berbeda. Beberapa faktor perubahan
usia dan kondisi predisposisi, dan dan hasil analisis pada status merokok
dan bukan perokok tidak diperhitungkan (Tabel 2S pada supplementary
appendix).
SENSITIVITY ANALYSES
Tidak terdapat interaksi yang konsisten antara penggunaan
kontrasepsi oral dan risiko relatif stroke trombotik dan infark miokard
dalam kelompok perbedaan umur, dan tidak terdapat masalah dalam durasi
penggunaan kedua titik akhir. Sensitivitas analisis, termasuk wanita yang
hanya dengan kode infark cerebral, menampilkan risiko estimasi yang
hamper sama dengan penelitian pertama kami tentang stroke trombotik
(Tabel 3S pada supplementary appendix). Walaupun kejadian dari stroke
trombotik meingkat setiap waktu, kita tidak dapat mendeteksi perubahan
yang tetap pada estimasi risiko relatif dari 2 titik akhir pada empat grup
yang berbeda selama 3 periode, yaitu 1995-1999, 2000-2004, dan 2005-
2009 (data tidak ditampilkan). Kami tidak menemukan interaksi antara
penggunaan kontrasepsi hormonal dan penyakit predisposisi untuk risiko
stroke trombotik atau infark miokard. Distribusi umur termasuk kedalam
kelompok yang ditunjukan pada gambar 2S pada supplementary appendix.
DISKUSI
Ra setalah sio stroke trombotik dan infark miokard meningkat oleh
factor 20 dan 100. Scara respektif dengan peningkatan umur hanya sedikit
perbedaan pada risiko yang diteliti antara wanita yang mengkonsumsi obat
kotrasepsi oral yang mengandung ethinyl estradiol (30-40 µg) dan yang
mengkonsumsi ethinyl estradiol dosis rendah (20µg), dan hanya terdapat
![Page 9: jurnal word.docx](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082504/55cf990d550346d0339b4490/html5/thumbnails/9.jpg)
variasi minimal dengan risiko yang dihubungkan dengan perbedaan jenis
progestin.
Peningkatan kejadian dari stroke trombotik lebih dari 15 tahun
waktu penelitian terjadi perkembangan alat diagnostik, untuk mendeteksi
infark serebral kecil, lebh baik dari peningkatan kejadian sebenarnya.
Insiden meningkat pada usia lanjut seperti yang diperlihatkan pada beberapa
penelitian sebelumnya. Informasi tersebut mempunyai dampak klinis,
thrombus arteri setelah umur 30 tahun frekuensi lebih sering dan lebih
berdampak lebih serius daripada trobosis vena. Risiko trombosis arterial
sebaiknya dipertimbangkan bersama dengan risiko thrombosis vena dengan
penggunaan kontrasepsi hormonal.
Risiko relative dari stroke trombotik antara 1,4 sampai 2,2 pada
pengguna oral kontrasepsi yang mengandung ethinyl estradiol pada dosis
30-40µg lebih rendah dari yang dilaporkan sebelumnya. WHO melaporkan
wanita yang menggunakan kontrasepsi oral generasi kedua dengan
levonogestrel, dibandingkan dengan yang bukan pengguna mempunyai
risiko relatif stroke trombotik 2,7 (95% CI, 1,8-4,1) dan pengguna
kontrasepsi oral generasi ketiga memiliki risiko relatif stoke trombotik 1,8
(95% CI, 0,6-5,2). Diantara wanita yang telah memeriksakan tekanan
darahnya sebelum peresepan, risiko estimasi tereduksi sampai 2.0 (95% CI,
1.1 sampai 3.6) dan 1,6 (95% CI, 0.4-6.6) secara respectif. Estimasi
mendekat kepada wanita-wanita tersebut, mungkin karena sebagian besar
wanita Denmark memeriksa tekanan darah sebelum dilakukan peresepan
untuk kontrasepsi oral.
Pada analisis kedua kami, hanya menginklusi kode untuk infrak
cerebral, kami meneliti risiko relatif stroke dan hubungannya dengan
kontrasepsi hormonal, yang dibandingkan dengan analisis pertama kami.
Perbedaan mungkin 15-20% pada stroke hemoragik pada analisis pertama
kami yang dikodekan cerebral aploplexy, mendukung temuan bahwa
kontrasepsi oral leboh rendah terhadap stroke hemoragik daripada stroke
infark.
![Page 10: jurnal word.docx](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082504/55cf990d550346d0339b4490/html5/thumbnails/10.jpg)
Heinemann et al, melaporkan sebuah penelitian case control
menunjukkan bahwa wanita yang menkonsumsi kotrasepsi oral generasi
kedua dengan levonorgesrel atau norgestimate mempunyai risiko stroke
trombotik 2,7 kali (95% CI, 1,5-4,6) yang sama besarnya dengan risiko pada
yang bukan pengguna dan wanita yang mengkonsumsi kontrasepsi oral
generasi ketiga mempunyai risiko 3,4 kali (95% CI, 1,9-6,4). Leboh tingg
dari yang pernah dilaporkan oleh penelitian akhir-akhir ini.
Pada penelitian case control warga Denmark sebelumnya yang
dilakukan dari 1994-1998, kami menemukan pengguna kontrasepsi oral
generasi kedua memiliki risiko tromboembolisme cerebral 2,2 kali (95% CI,
1,6-3,0) sama tingginya dengan risiko yang bukan pengguna. Odds ratio
untuk tromboemblisme cerebral pada pengguna ora kontrasepsi generasi
ketiga 1,4 (95% CI, 1,0-1,9). Hasil tersebut sesuai dengan temuan penelitian
sebelumnya.
Gronich et al, terakhir menemukan bahwa kontrasepsi oral dengan
drospirenone dan ethinyl estradiol pada dosis 30µg berhubungan dengan
risiko generasi kedua dan ketiga dengan dosis yang sama dari estrogen—
hasil sama dengan yang kami temukan. Data kami secara relatif risiko tinggi
stroke trombotik dengan menggunakan vaginal ring dan jika diperlukan
dengan transversal patch. Sampai bukti kegawatan lebih jauh, mungkin
salah satu risiko tinggistroke trombotik lebih tinggi dari pada penggunaan
oral (estrogen kombinasi dengan progestin ).
Terdapat korelasi risiko yang tinggi untuk stroke trombotik dan
infark miokard diantara masing-masing kelompok produk yang berbeda.
Penelitian sebelumnya menunjukkan tendensi terhadap risiko relative tinggi
infark miokard pada penggunaan generasi ketiga daripada gernerasi kedua.
Kontrasepsi oral menunjukkan hasil yang berlawanan dan satu yang
menunjukkan hasil yang tidak ada perbedaan. Kami mendapati tidak ada
perbedaan tetap menurut jenis progestin tetapi risiko menurun dengan
dengan dosis estrogen yang rendah. Kami juga mendapatkan dosis rendah
berhubungan dengan peningkatan risiko miokard infark yang mendekati
50% dan dengan dosis sedang meningkat sampai 100%
![Page 11: jurnal word.docx](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082504/55cf990d550346d0339b4490/html5/thumbnails/11.jpg)
Poin penting dari semua penelitian-penelitian tersebut adalah
validitas dari kode diagnostic. Penelitian kami pada tahun 2002, kami
mengeksklusi 5,0% wanita dengan diagnosis stroke trombotik karena tidak
adanya konfirmasi dari pasien atau penanganan instalasi yang bersangkutan.
Validitas diagnosis infark miokard adalah 93,6% dari semua umur pasien,
dan presentasi mungkin lebih tinggi pada wanita usia muda. Jika
pengelompokannya tidak sesuai mungkin akan mempengaruhi risiko relatif
antara pengguna karena keterbatasan tersebut. Pada beberapa wanita
mungkin dibutuhkan jeda waktu diantara peresepan obat dan kapan obat itu
mulai diminum.
Kami mempunyai data informasi valid karena resep yang diberikan
secara elektronik dari apotek dengan kode dagang yang dihubungkan
dengan nomor identifikasi diri. Kami bebas dari recall bias, masalah yang
akan dihadapi pada penelitian case control. National cohort design sampel
secara keseluruhan dan bebas melalui kalkulasi estimasi untuk kelompok
produk spesifik berdasarkan dosis estrogen, jenis progestin, dan tata cara
pemakaian. Sebagaian besar ketepatan yang dapat diterima. Desain juga
menghindari dari masalah reduksi sampel karena tidak ada respon pada
survey meliputi validitas eksternal yang tinggi.
Untuk levonorgestrel-releasing IUD, kami hanya mendapati tentang
tanggal menerima IUD. Walaupun IUD tersebut punya waktu yang tepat
pada 5 tahun pemakaian, banyak wanita yang melepaskan IUD sebelum
waktu yang ditentukan. Karena ketidakpastian ini, kami memerlukan data
untuk wanita-wanita levonorgestrel-releasing IUD setelah 3 tahun tapi tidak
pada resep kontrasepsi hormonal yang selesai sebelum waktunya.
Pendekatan ini menggunakan waktu untuk hasil spesifik tapi meningkatkan
kemungkinan bahwa wanita-wanita yang dikelompokkan mempunya
levonorgestrel-releasing IUD.
Data pada BMI tidak dicantumkan tetapi hal tersebut bukan perancu
pada penelitian kami sebelumnya. Merokok walaupun sebuah factor risiko
penting untuk thrombosis arteri tidak mempunyai pengaruh terhadap
penelitian ini atau yang sebelumnya, yang kami punya informasi yang lebih
![Page 12: jurnal word.docx](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082504/55cf990d550346d0339b4490/html5/thumbnails/12.jpg)
komprehensif tentang factor perancu potensial. Oleh karena itu, hasil
tersebut tidak seperti hasil kami yang berpengaruh pada data yang tidak
lengkap sehingga tidak adanya data yang pasti kami tidak bias memastikan
ada hubungannya dengan merokok.
Kesimpilannya, wanita yang menggunakan kontrasepsi oral dengan
ethinyl estradiol pada dosis 30-40 µg mempunyai risiko thrombosis arteri
1,3-2,3 kali lebih tinggi dari risiko bukan pengguna, dan wanita yang
menggunakan obat oral ethinyl estradiol dosis 20µg mempunyai risiko 0,9-
1,7 kali lebih tinggi, hanya dengan sedikit perbedaan beradasarkan jenis
progestin. Kami mengestimasi diantara 1000 wanita yang menggunakan
desogestrel dengan ethinyl estradiol pada dosis 20µg selama 1 tahun, 2 akan
terjadi thrombosis arteri dan 6,8 wanita akan terjadi thrombosis vena.
Walaupun thrombosis vena 3 kali atau 4 kali lebih sering daripada
thrombosis arteri diantara wanita muda, kedepannya berhubungan dengan
mortalitas tinggi dan akibat yang sering untuk penderita. Oleh karena itu
hasil tersebut harus diperhitungkan sebelum pemberian kontrasepsi
hormonal