jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikela50c09339ac... · web viewhal...

19
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI SEL UNTUK SISWA KELAS XI SMAN 7 MALANG Ayuni Adinda Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang No. 5 Malang E-mail: [email protected] Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengembangkan media pembelajaran multimedia interaktif pada materi sel untuk siswa kelas XI SMAN 7 Malang. Pengembangan produk berdasarkan prosedur pengembangan Borg dan Gall (1983) yang dibatasi hingga 5 tahap. Validasi produk dilakukan oleh ahli media, materi, dan praktisi lapangan, sedangkan uji keterbacaan oleh 15 siswa kelas XI. Rata- rata persentase skor akhir yang diberikan oleh ahli media sebesar 89,17%, ahli materi sebesar 100%, ahli praktisi lapangan sebesar 98,88%, dan siswa sebesar 89,75%. Hasil validasi dari para subjek ahli dan siswa ini menunjukkan bahwa produk media yang telah dikembangkan telah valid dan layak digunakan sebagai alternatif pembelajaran di kelas. Kata Kunci: media pembelajaran, multimedia interaktif, materi sel Abstract: This research is aimed to developing interactive multimedia-based teaching-learning media on the material of cell for XI graders. Developing product by using procedure of development proposed by Borg ang Gall (1983) which only used up to the 5 level. The product’s validation was done by experts of media, material, and field practitioner, whereas the readability test was carried out to 15 eleventh graders. 1

Upload: lyduong

Post on 08-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

11

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI SEL UNTUK SISWA KELAS XI SMAN 7 MALANG

Ayuni Adinda

Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang No. 5 Malang

E-mail: [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengembangkan media pembelajaran multimedia interaktif pada materi sel untuk siswa kelas XI SMAN 7 Malang. Pengembangan produk berdasarkan prosedur pengembangan Borg dan Gall (1983) yang dibatasi hingga 5 tahap. Validasi produk dilakukan oleh ahli media, materi, dan praktisi lapangan, sedangkan uji keterbacaan oleh 15 siswa kelas XI. Rata-rata persentase skor akhir yang diberikan oleh ahli media sebesar 89,17%, ahli materi sebesar 100%, ahli praktisi lapangan sebesar 98,88%, dan siswa sebesar 89,75%. Hasil validasi dari para subjek ahli dan siswa ini menunjukkan bahwa produk media yang telah dikembangkan telah valid dan layak digunakan sebagai alternatif pembelajaran di kelas.

Kata Kunci: media pembelajaran, multimedia interaktif, materi sel

Abstract: This research is aimed to developing interactive multimedia-based teaching-learning media on the material of cell for XI graders. Developing product by using procedure of development proposed by Borg ang Gall (1983) which only used up to the 5 level. The products validation was done by experts of media, material, and field practitioner, whereas the readability test was carried out to 15 eleventh graders. The mean of the percentage given by media expert was 89.17%, by material expert was 100%, by field practitioner was 98.88%, and by students 89.75%. Based on validation showed that the developed product appropriate to used as an alternative teaching and learning in the classroom.

Keywords: teaching-learning media, interactive multimedia, material of cell

Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkunganya. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya (Arsyad, 2009:1). Pelaksanaan pembelajaran yang baik hendaknya dikembangkan berdasarkan prinsip pengembangan dan pelaksanaan kurikulum. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diharapkan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan masyarakat, beragam, terpadu, serta tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (Mulyasa, 2007:152). Sedangkan, prinsip pelaksanaan KTSP dengan menggunakan multistrategi dan multimedia, sumber belajar, dan teknologi yang memadai serta memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar (Mulyasa, 2007:248).

Pembelajaran Biologi diharapkan dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa, karakteristik sekolah, dan karakteristik materi pelajaran agar semua siswa tuntas dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dicapai.Materi pelajaran sel sebagai salah satu materi pelajaran Biologi merupakan materi yang cukup sulit untuk dipelajari karena sel yang merupakan unit terkecil kehidupan sulit untuk diamati secara langsung. Sel dapat diamati dengan bantuan mikroskop cahaya, namun organel-organel yang terdapat di dalam sel hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron yang sebagian besar sekolah masih belum memilikinya. Hal inilah yang menjadi kendala bagi siswa untuk memahami materi tentang sel.

Hasil wawancara dengan guru Biologi SMAN 7 Malang didapatkan informasi bahwa proses pembelajaran mengenai materi sel pernah dilakukan dengan metode praktikum, ceramah, dan tanya jawab. Media yang pernah digunakan guru untuk mempelajari ini antara lain gambar dan video/animasi. Namun, skor hasil belajar secara klasikal masih rendah dengan persentase ketuntasan sebesar 27,49%. Hal ini dikarenakan kemungkinan karena proses penafsiran atau decoding materi pelajaran sel yang dilakukan secara verbal kurang berhasil sehingga siswa masih kurang paham. Selain itu, gambar dan video yang digunakan hanya ditampilkan pada layar di depan kelas dengan bantuan alat LCD sehingga sebagian siswa kurang dapat menyimak dengan baik terutama bagi siswa yang duduk di bangku belakang.

Hasil wawancara dengan siswa SMAN 7 Malang didapatkan informasi bahwa materi tentang sel sulit diingat. Salah satu materi sel yang sulit diingat mengenai fungsi organel sel hewan dan sel tumbuhan. Siswa menjelaskan bahwa kesulitan yang dialami dalam mempelajari fungsi organel sel yaitu organel di dalam sel memiliki nama yang hampir sama namun fungsinya berbeda-beda, misalnya organel ribosom, peroksisom, dan lisosom yang namanya hampir sama namun fungsinya berbeda. Cara belajar yang dilakukan oleh sebagian besar siswa yaitu dengan menghafal masing-masing fungsi organel sel, namun karena memiliki nama organel yang hampir sama maka siswa sering terbalik dalam menjawab fungsi organel sel.

Salah satu alternatif yang dapat dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang ditemui dalam pembelajaran mengenai sel yakni dengan penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Waryanto (2008:1) menyatakan bahwa penggunaan teknologi multimedia mampu memberi kesan yang besar dalam bidang komunikasi dan pendidikan karena bisa mengintegrasikan teks, grafik, animasi, dan video. Multimedia yang baik adalah multimedia yang mengajak siswa untuk berinteraksi atau yang disebut dengan multimedia interaktif.

Penelitian yang dilakukan oleh Faizin (2009:47) pada siswi kelas IX SMP Negeri 2 Kudus tahun pelajaran 2008/2009 diperoleh informasi bahwa penggunaan model pembelajaran multimedia interaktif dapat meningkatkan penguasaan konsep dan memperbaiki sikap belajar siswa serta juga dapat membantu siswa dalam memahami materi (konsep) yang diajarkan dengan cara konsep-konsep yang bersifat abstrak dengan multimedia interaktif divisualisasikan menjadi lebih konkret. Selain itu, ternyata nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siswa juga meningkat sebesar 12,5%.

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif ini membutuhkan komputer untuk pengoperasian multimedia interaktif tersebut. Salah satu sekolah yang memiliki sarana dan prasarana komputer yang memadai adalah SMAN 7 Malang. Berdasarkan hasil observasi SMAN 7 Malang tersedia laboratorium komputer yang memiliki 40 unit komputer pentium 4. Jumlah unit komputer ini sangat mendukung kegiatan pembelajaran yang memungkinkan masing-masing siswa dapat belajar dengan menghadapi 1 komputer. Selain itu, selama ini laboratorium komputer yang ada kurang dimanfaatkan untuk pelajaran lain selain untuk mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Berdasarkan kendala yang dialami dalam materi sel dan tersedianya komputer di SMAN 7 Malang beserta keunggulan yang dimiliki oleh media pembelajaran multimedia interaktif maka perlu dikembangkan media pembelajaran multimedia interaktif pada materi sel untuk siswa kelas XI SMAN 7 Malang. Pembelajaran dengan multimedia interaktif inilah yang diharapkan akan dapat menyelesaikan permasalahan yang selama ini dialami dalam pembelajaran mengenai sel.

METODE

Penelitian ini tergolong penelitian pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan adalah penelitian yang mencatat, menulis, dan mengadakan penyempurnaan seperlunya terhadap semua kejadian yang berhubungan dengan proses belajar dan mengajar, sehingga akhirnya ditemukan prototipe metode penyampaian dengan menggunakan Software Autoplay (Arikunto, 2006:13). Sedangkan menurut Sugiyono (2011:2) metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.

Prosedur pengembangan mengikuti prosedur pengembangan Borg dan Gall (1983) yang meliputi 10 tahap pengembangan. Namun, dalam penelitian ini hanya dilakukan pada 5 tahapan saja.

Tahap pertama merupakan tahap pengumpulan informasi dan penelitian. Tahapan ini meliputi kegiatan pengamatan kelas, kajian pustaka, identifikasi permasalahan, dan merangkum permasalahan yang terjadi selama pembelajaran di kelas. Tahapan ini dilakukan melalui wawancara dengan guru biologi dan observasi.

Tahap kedua yaitu tahapan yang meliputi kegiatan melakukan identifikasi dan definisi keterampilan, perumusan tujuan, penentuan urutan pembelajaran, menentukan uji ahli dan uji skala kecil.Tahapan ini dilakukan melalui observasi ketrampilan siswa, analisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, perencanaan lama pembuatan media, perencanaan uji coba.

Tahap ketiga dari prosedur pengembangan ini adalah tahap pengembangan jenis/bentuk produk awal.Kegiatan dalam tahapan ini meliputi penyiapan materi pelajaran dan perangkat evaluasi.Tahapan ini dilakukan melalui penyusunan materi berdasarkan indikator kompetensi, membuat Flowchart, mengembangkan naskah isi media dan evaluasi, serta menyusun storyboard.

Tahapan keempat merupakan tahapan pelaksanaan uji coba lapangan tahap awal.Kegiatan dalam tahapan ini meliputi validasi media oleh subjek ahli dan uji keterbacaan oleh siswa.Tahapan ini dilakukan melalui validasi pada 4 subjek ahli dan uji keterbacaan oleh 15 siswa.

Tahapan kelima adalah revisi terhadap produk utama.tahap ini meliputi kegiatan revisi terhadap produk berdasarkan masukan dan saran-saran dari hasil uji lapangan tahap awal. Pada penelitian ini tahap kelima merupakan tahapan terakhir prosedur pengembangan.

Subjek uji coba produk multimedia interaktif adalah subjek ahli yang meliputi subjek ahli media, ahli materi, ahli praktisi lapangan, dan siswa. Subjek uji coba sebagai ahli media yaitu Bapak Dr. Munzil, S.Pd, M.Si.Subjek uji coba selaku ahli materi yaitu Dr. Umie Lestari, M.Si.Subjek uji coba selaku ahli praktisi lapangan yaitu guru Biologi SMAN 7 Malang ibu Dra. Sarwi Muliastuti dan guru Biologi SMA Panjura ibu Tin Nur Usamah, S.P. Siswa yang menjadi subjek uji coba adalah 15 siswa SMAN 7 Malang kelas XI tahun ajaran 2011/2012.

Jenis data dalam pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif ini adalah data kualitatif dan kuantitatif.Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalahlembar validasi untuk para subjek ahli. Lembar validasi ini terdiri dari 2 bagian yaitu berupa lembar penilaian dan lembar tanggapan.

Data yang diperolehdiolah dengan teknik deskriptif persentase, yaitu mengubah data kuantitatif menjadi bentuk persentase dan kemudian dinterpretasikan dengan kalimat yang bersifat kualitatif. Persamaan yangdigunakan untuk mengolah data lembar validasi yang telah diisi oleh validator dan siswa adalah sebagai berikut.

Keterangan:

V: Validitas

TSEV: Total Skor Empirik Validator

S-max: Skor Maksimal yang diharapkan

100: konstanta

(Sumber: Akbar dan Sriwiyana, 2010:213)

Tabel 1Kriteria Kevalidan Data Angket Penilaian Validator Media, Materi, Praktisi Lapangan, dan Siswa

No

Kriteria

Tingkat Validitas

1

75,01% - 100%

Sangat valid (dapat digunakan tanpa revisi)

2

50,01% - 75%

Cukup valid (dapat digunakan dengan revisi kecil)

3

25,01% - 50,00%

Tidak valid (tidak dapat digunakan)

4

00,00% - 25,00%

Sangat tidak valid (terlarang digunakan)

(Sumber: Akbar dan Sriwiyana, 2010:212)

HASIL

Data kuantitatif berupa rata-rata nilai persentase skor yang diberikan oleh subjek ahli dan siswa selama validasi.Data kuantitatif yang telah diperoleh, yaitu:

Terdapat dua data yang diperoleh dari hasil validasi oleh ahli media antara lain data sebelum revisi dan data setelah revisi. Berikut ini data hasil validasi ahli media sebelum revisi yang disajikan pada Tabel 2 dan data hasil validasi setelah revisi padaTabel 3.

Tabel 2. Data Hasil Validasi oleh Ahli Media sebelum Revisi

No.

Aspek Penilaian

%

Keterangan

1.

Tampilan bagian pembuka

91,67

Sangat valid

2.

Kompetensi

75

Cukup valid

3.

Petunjuk Penggunaan

87,5

Sangat valid

4.

Pilihan materi

81,67

Sangat valid

5.

Latihan soal

95

Sangat valid

6.

Secara keseluruhan

75

Cukup valid

Rata-rata total

84,3

Sangat valid

Tabel 3. Data Hasil Validasi oleh Ahli Media setelah Revisi

No.

Aspek Penilaian

%

Keterangan

1.

Tampilan bagian pembuka

91,67

Sangat valid

2.

Kompetensi

87,5

Cukup valid

3.

Petunjuk Penggunaan

87,5

Sangat valid

4.

Pilihan materi

93,3

Sangat valid

5.

Latihan soal

100

Sangat valid

6.

Secara keseluruhan

75

Cukup valid

Rata-rata total

84,3

Sangat valid

Data yang diperoleh setelah melakukan validasi media (sebelum revisi) yaitu pada bagian tampilan pembuka diperoleh rata-rata skor sebesar 91,67% dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian kompetensi mendapatkan rata-rata skor sebesar 75% dengan tingkat validitas cukup valid. Pada bagian petunjuk penggunaan program rata-rata skor yang diperoleh sebesar 87,5% dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian pilihan materi diperoleh skor rata-rata 81,67% dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian latihan soal diperoleh skor rata-rata sebesar 95% dengan tingkat validitas sangat valid.Pada bagian secara keseluruhan diperoleh skor rata-rata sebesar 75% dengan tingkat validitas cukup valid. Kesimpulan dari rata-rata skor total yang diberikan oleh validator sebesar 84,3% yang menunjukkan bahwa produk media yang telah dikembangkan memiliki tingkat validitas sangat valid dan tidak perlu dilakukan revisi. Namun, peneliti tetap melakukan revisi berdasarkan kritik dan saran yang diberikan oleh validator.

Setelah dilakukan revisi, rata-rata skor yang diperoleh pada bagian tampilan pembuka sebesar 91,67% dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian kompetensi didapatkan rata-rata skor sebesar 87,5% dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian petunjuk penggunaan rata-rata skor yang diperoleh sebesar 87,5% dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian pilihan materi diperoleh rata-rata skor 93,33% dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian latihan soal diperoleh rata-rata skor sebesar 100% dengan tingkat validitas sangat valid.Pada bagian secara keseluruhan diperoleh rata-rata skor sebesar 75% dengan tingkat validitas cukup valid. Kesimpulan rata-rata skor total yang diberikan oleh validator sebesar 89,17% yang menunjukkan bahwa produk media yang telah direvisi memiliki tingkat validitas sangat valid.

Berdasarkan hasil validasi ahli materi terdapat dua data yang diperoleh antara lain data sebelum revisi dan data setelah revisi. Berikut ini data hasil validasi ahli materi sebelum revisi yang disajikan pada Tabel 4 dan data hasil validasi setelah revisi pada Tabel 5.

Tabel 4. Data Hasil Validasi oleh Ahli Materisebelum Revisi

No.

Aspek Penilaian

%

Keterangan

1.

Kompetensi

100

Sangat valid

2.

Materi struktur umum sel

75

Cukup valid

3.

Materi organel sel hewan

81.67

Sangat valid

4.

Materi organel sel tumbuhan

92,3

Sangat valid

5.

Latihan soal

80

Sangat valid

6.

Secara keseluruhan

100

Sangat valid

Rata-rata total

88,16

Sangat valid

Tabel 5. Data Hasil Validasi oleh Ahli Materi setelah Revisi

No.

Aspek Penilaian

%

Keterangan

1.

Kompetensi

100

Sangat valid

2.

Materi struktur umum sel

100

Sangat valid

3.

Materi organel sel hewan

100

Sangat valid

4.

Materi organel sel tumbuhan

100

Sangat valid

5.

Latihan soal

100

Sangat valid

6.

Secara keseluruhan

100

Sangat valid

Rata-rata total

100

Sangat valid

Data hasil yang diperoleh setelah melakukan validasi materi yaitu pada bagian kompetensi diperoleh rata-rata skor sebesar 100% dengan tingkat validitas sangat valid.Pada bagian materi struktur umum sel mendapatkan rata-rata skor sebesar 75% dengan tingkat validitas cukup valid. Pada bagian materi organel sel hewan rata-rata skor yang diperoleh sebesar 81,67% yang dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian materi organel sel tumbuhan diperoleh rata-rata 92,3% yang bermakna sangat valid. Pada bagian latihan soal diperoleh skor rata-rata skor sebesar 80% dengan tingkat validitas sangat valid.Pada bagian secara keseluruhan diperoleh rata-rata skor sebesar 100% dengan tingkat validitas sangat valid. Kesimpulan rata-rata dari skor total yang diberikan oleh validator sebesar 88,16% yang menunjukkan bahwa materi dalam media pembelajaran yang telah dikembangkan memiliki tingkat validitas sangat valid. Namun, peneliti tetap melakukan revisi terhadap materi dalam media.Setelah dilakukan revisi, diperoleh rata-rata skor pada setiap bagian materi dalam media sebesar 100% yang menunjukkan bahwa materi yang disajikan dalam media memiliki tingkat validitas sangat valid.

Validasi oleh ahli praktisi lapangan dilakukan oleh 2 guru Biologi yang berpengalaman mengajar minimal 5 tahun.Data hasil validasi oleh ahli praktisi lapangan disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Data Hasil Validasi oleh Ahli Praktisi Lapangan

No.

Aspek Penilaian

%

Keterangan

1.

Kompetensi

100

Sangat valid

2.

Materi struktur umum sel

97,5

Sangat valid

3.

Materi organel sel hewan

98,3

Sangat valid

4.

Materi organel sel tumbuhan

100

Sangat valid

5.

Latihan soal

100

Sangat valid

6.

Secara keseluruhan

100

Sangat valid

Rata-rata total

98,88

Sangat valid

Data hasil validasi materi oleh 2 ahli praktisi lapangan dianalisis berdasarkan rata-rata skor dari tiap bagian materi dalam media.Pada bagian kompetensi diperoleh rata-rata skor sebesar 100% dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian materi struktur umum sel mendapatkan rata-rata skor sebesar 97,5% dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian materi organel sel hewan rata-rata skor yang diperoleh sebesar 98,3% dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian materi organel sel tumbuhan diperoleh rata-rata skor 100% dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian latihan soal diperoleh rata-rata skor sebesar 97,5% dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian secara keseluruhan diperoleh rata-rata skor sebesar 100% dengan tingkat validitas sangat valid. Kesimpulan dari rata-rata skor total yang diberikan oleh validator ahli praktisi lapangan sebesar 98,88% yang menunjukkan bahwa materi yang disajikan dalam media memiliki tingkat validitas sangat valid sehingga tidak perlu direvisi.

Validasi oleh siswa dilakukan oleh 15 siswa kelas XI SMAN 7 Malang yang telah dibelajarkan materi sel. Data hasil validasi oleh siswa disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Data Hasil Validasi oleh Siswa

No.

Aspek Penilaian

%

Keterangan

1.

Kompetensi dan Petunjuk penggunaan

85,23

Sangat valid

2.

Penyajian materi dan kuis

85,64

Sangat valid

3.

Latihan soal

88,7

Sangat valid

4.

Secara keseluruhan

90

Sangat valid

Rata-rata total

89,75

Sangat valid

Berdasarkan analisis data hasil validasi oleh 15 siswa diperoleh hasil bahwa pada bagian kompetensi dan petunjuk penggunaan program memperoleh rata-rata skor sebesar 85,23% dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian penyajian materi dan kuis diperoleh rata-rata skor sebesar 85,64% dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian latihan soal mendapatkan rata-rata skor sebesar 88,7% dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian secara keseluruhan rata-rata skor yang diperoleh sebesar 90% dengan tingkat validitas sangat valid. Kesimpulan rata-rata dari keseluruhan rata-rata skor total hasil validasi oleh siswa sebesar 89,75% yang menunjukkan bahwa media memiliki tingkat validitas sangat valid dan sesuai untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran pada materi sel.

PEMBAHASAN

Produk yang dihasilkan dalam pengembangan ini berupa media pembelajaran yang berbantuan komputer (Computer Assisted Instruction) pada mata pelajaran Biologi. Komputer dipilih karena dapat mengintegrasikan antara teks, gambar, audio, dan video secara bersama-sama sehingga dapat menyampaikan pesan dengan lebih interaktif dan lebih baku. Menurut Idris (2008:52) terintegrasinya berbagai media dalam satu tampilan penyajian dapat merangsang satu atau lebih indra manusia. Teori Koehnert mengatakan bahwa semakin banyak indra yang terlibat dalam proses belajar, maka proses belajar tersebut akan menjadi lebih efektif. Semakin efektif proses belajar maka diharapkan hasil belajar semakin meningkat

Materi yang dikembangkan dalam media ini mengacu pada Standar Kompetensi 1 yaitu memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan dan Kompetensi Dasar 1.2 mengidentifikasi organel sel tumbuhan dan sel hewan. Kemudian, materi yang akan disajikan dalam media pembelajaran berbasis multimedia interaktif ini mengacu beberapa indikator kompetensi antara lain sebagai berikut: (1) menyebutkan struktur umum sel; (2) mengidentifikasi macam-macam organel pada sel hewan; (3) menjelaskan struktur macam-macam organel pada sel hewan; (4) menjelaskan fungsi macam-macam organel pada sel hewan; (5) membandingkan macam-macam organel sel hewan dan sel tumbuhan; (6) mengidentifikasi macam-macam organel pada sel tumbuhan; (7) menjelaskan struktur maam-macam organel pada sel tumbuhan; dan (8) menjelaskan fungsi macam-macam organel pada sel tumbuhan

Peneliti mengembangkan produk dengan mengacu pada prosedur pengembangan yang dilakukan oleh Borg dan Gall (1983:775) yang dibatasi hanya pada 5 tahap pengembangan. Media berbasis komputer ini diawali dengan melakukan penelitian pendahuluan dengan cara mengidentifikasi permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran berupa keterbatasan materi pelajaran jika hanya dijelaskan secara verbal serta identifikasi ketersediaan biaya, alat, dan ruang untuk penggunaan media berbasis komputer. Media kemudian dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan cakupan materi yang menyesuaikan pada kompetensi dasar ingin dikembangkan.

Media pembelajaran ini dibuat dengan menggunakan software Autoplay Media Studio 7 dengan menggabungkan teks, gambar, dan video dalam penyajian materinya. Menurut Masruri (2011:5) Autoplay Media Studio merupakan sebuah software yang dapat digunakan untuk membuat suatu presentasi secara professional. Software ini didukung dengan tampilan yang sederhana tetapi mampu mengintegrasikan teks, gambar, video dengan baik.Pengembangan media ini juga ditunjang oleh beberapa software lainnya seperti Camtasia Studio 7 yang digunakanuntuk membuat tampilan video, Aleo Sofware yang digunakanuntuk membuat animasi pada teks, dan Quiz Creatoryang digunakan untuk membuat kuis dan latihan soal pada media.Sebelum menjalankan media pembelajaran ini pengguna hendaknya perlu menginstal software Flash Player atau Macromedia Flash dan software pemutar video seperti Media Player Classic yang sudah dijadikan satu paket CD interaktif bersama media pembelajaran. Pengembang mengembangkan materi dalam bentuk teks maupun video dalam media ini menggunakan sumber rujukan yang baik.Gambar yang ditampilkan juga dari sumber rujukan yang baik bahkan beberapa gambar yang ditampilkan merupakan hasil pengamatan pengembang dengan menggunakan mikroskop.

Media yang telah dikembangkan selanjutnya divalidasi oleh validator untuk dinilai kelayakannya. Validator yang memvalidasi media ini terdiri validator ahli media, validator ahli materi, validator ahli praktisi lapangan, dan validasi oleh siswa SMAN 7 Malang kelas XI tahun ajaran 2012/2013 kelas XI IPA 5 yang berjumlah 15 orang.Setelah dilakukan validasi dilanjutkan dengan pelaksanaan revisi.Menurut Borg dan Gall (1983:775) tahap ini meliputi kegiatan revisi terhadap produk berdasarkan masukan dan saran-saran dari hasil uji lapangan tahap awal (hasil validasi).Berdasarkan kritik dan saran yang diberikan oleh beberapa validator dan siswa media direvisi agar semakin layak digunakan dalam pembelajaran.Salah satu revisi yang dilakukan yaitu mengganti gambar pada materi struktur umum sel dengan gambar yang original hasil pengamatan mikroskop yang dilakukan pengembang.Revisi media yang telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel 8.Revisi dilakukan berulang kali (lebih dari 3kali) hingga didapatkan media yang valid dan layak.Hal baru yang disajikan dalam media dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yaitu media ini tidak hanya menampilkan gambar dan teks saja melainkan juga menampilkan audio dan video sehingga dapat mengakomodasi siswa yang memiliki kebiasaan belajar secara visual dan audio.Selain itu, untuk menggunakan media tidak perlu jaringan internet sehingga siswa dapat menggunakannya dimanapun dan kapanpun.

Tabel 8. Penyajian Produk Sebelum Revisi dan Setelah Revisi

Produk sebelum direvisi

Produk setelah direvisi

Gambar sel pada struktur umum sel lebih baik yang original (hasil pengamatan sendiri) untuk menghindari terlalu banyak sumber yang diambil dari internet/buku.

Gambar sel pada bagian struktur umum sel sudah diganti dengan gambar original hasil pengamatan mikroskop yang dilakukan oleh peneliti.

Media pembelajaran yang telah dikembangkan inimemiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan yang dimiliki oleh media pembelajaran ini adalah sebagai berikut, antara lain: (1) materi yang disajikan dalam media pembelajaran ini telah disusun ini sesuai dengan Standar Kompetensi 1 dan Kompetensi Dasar 1.2; (2) media yang disusun maupun materi yang telah disajikan dalam media pembelajaran ini telah dinilai kelayakannya oleh validator ahli media, ahli materi, ahli praktisi lapangan, dan siswa dengan tingkat validitas sangat valid; (3) media pembelajaran yang telah dikembangkan ini merupakan media pembelajaran yang interaktif karena pada media interaktif ini terdapat interaksi dengan siswa. Jenis interaksi yang terjadi mengklik mouse, men-drag mouse, serta penyajian feed back dan penguatan bagi siswa; (4) media pembelajaran yang disusun mengintegrasikan komponen teks, gambar, audio, dan video yang dapat memfasilitasi siswa yang memiliki kemampuan menyerap pelajaran dengan cara yang berbeda; (5) media pembelajaran yang telah dikembangkan ini dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas bersama guru maupun dipelajari secara individual di rumah.

Media pembelajaran yang telah dikembangkan ini juga memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan dalam media pembelajaran ini adalah sebagai berikut, antara lain: (1) media pembelajaran ini memiliki spesifikasi minimal komputer dan mengharuskan pengguna untuk menginstal software tertentu agar dapat menjalankan program; (2) media pembelajaran ini merupakan media pembelajaran audio-visual sehingga membutuhkan alat bantu seperti headset untuk dapat mendengarkan suara pada media jika media ditampilkan pada komputer sekolah; (3) media pembelajaran ini membutuhkan siswa dengan kemampuan mengoperasikan komputer dengan baik.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Prosedur pengembangan media pembelajaran yang akan dikembangkan mengikuti prosedur pengembangan yang dilakukan oleh Borg dan Gall (1983) yang dibatasi pada 5 tahap.Media pembelajaran multimedia interaktif ini dibuat dengan menggunakan programsoftwareAutoplay yang ditunjang dengan menggunakan beberapa software lainnya seperti Camtasia Studio 7, Aleo Sofware, dan Quiz Creator. Materi yang disajikan dalam multimedia interaktif ini yakni materi sel mengenai struktur dan fungsi masing-masing organel sel pada sel hewan dan sel tumbuhan yang disusun berdasarkan Kompetensi Dasar 1.2 kelas XI SMA.

Subjek uji coba produk multimedia interaktif adalah subjek ahli yang meliputi subjek ahli media, ahli materi, ahli praktisi lapangan, dan siswa. Instrumen pengumpulan data berupa lembar validasi yang terdiri 2 bagian berupa lembar penilaian dan saran sehingga didapatkan data kuantitatif dan data kualitatif.Data kuantitatif yang diperoleh diubah menjadi bentuk persentase dan kemudian dinterpretasikan dengan kalimat yang bersifat kualitatif.Data kualitatif yang berupa saran digunakan sebagai perbaikan pada media yang dikembangkan.

Berdasarkan hasil validasi diperoleh data kuantitatif berupa rata-rata persentase dari skor akhir yang diberikan oleh ahli media sebesar 89,17%, ahli materi sebesar 100%, ahli praktisi lapangan sebesar 98,88%, dan siswa sebesar 89,75%. Hasil validasi yang telah diperoleh dari para ahli dan siswa menunjukkan bahwa produk yang telah dikembangkan valid dan layak digunakan sebagai alternatif pembelajaran di kelas.

Saran

Pemanfaatan produk sebagai salah satu alternatif pembelajaran hendaknya tidak menggantikan posisi guru sebagai fasilitator pembelajaran.Guru juga perlu mengatur kegiatan pembelajaran kontekstual seperti kegiatan praktikum yang mengakomodasi siswa untuk memiliki keterampilan bekerja di laboratorium.Walaupun, media pembelajaran ini memiliki cakupan materi yang lengkap tetapi perlu didampingi oleh buku teks agar semakin menambah wawasan siswa.Penggunaan media pembelajaran dalam skala yang lebih luas sebaiknya perlu memperhatikan terlebih dahulu karakteristik sekolah dan permasalahan yang terjadi di sekolah.Penelitian pengembangan ini hendaknya dilanjutkan pada uji penerapan dari produk yang telah dikembangkan pada pembelajaran di kelas.Selain itu, media pembelajaran ini juga perlu diuji pengaruhnya dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

DAFTAR RUJUKAN

Akbar, Sadun dan Sriwiyana, Hadi.2010. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Yogyakarta: Cipta Media.

Ali, Muhammad. 2009. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Medan Elektromagnetik.Jurnal Edukasi Elektro. (Online), Volume 1, No. 5, (http://journal.uny.ac.id/index.php/jee/article/download/348/250, diakses tanggal 26 Desember 2012).

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik.Edisi Revisi VI. Jakarta: PT. RinekaCipta.

Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Borg , Walter R. dan Gall, Meredith Damien. 1983. Educational Research. New York: Longman Inc.

Faizin, Mohammad Noor. 2009. Penggunaan Model Pembelajaran Multimedia Interaktif (MMI) pada Konsep Listrik Dinamis untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Memperbaiki Sikap Belajar Siswa, (Online), (http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194704171973032MOHAMMAD_NOOR_FAIZIN/35_PENGGUNAAN_MODEL_PEMBELAJARAN_MULTIMEDIA_INTERAKTIF_(MMI).pdf, diakses tanggal 26 November 2012).

Idris, Husni. 2008. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbantuan Komputer.Jurnal Iqra. (Online), Volume 1, No. 5, (Pengembangan multimedia pembelajaran berbantuan komputer jurnaliqro.files.wordpress.com/2008/08/05-husni-48-57-final.pdf, diakses tanggal 26 November 2012).

Masruri, Hilmi. 2011. Presentasi Interaktif dengan Autoplay Media Studio.Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Mulyasa, Enco. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rubiman dan Kamali, Siti Raudhatul. 2012. Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Ikatan Ion. Jurnal Teknodik, XVI (1): 1-8.

Sadiman, Arief, Rahardjo, Haryono, Anung, dan Rahardjito. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Waryanto, Nur Hadi. 2008. Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran. Makalah disajikan dalam Diklat Guru SMK Muhammadiyah 3 Klaten, SMK Muhammadiyah 3 Klaten, Klaten, 15 dan 21 Mei 2008, (Online), (staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Multimedia%20Interaktif%20Dalam%20Pembelajaran.pdf multimedia Pengajaran.pdf, diakses tanggal 26 Desember 2012).

1