jurnal thita (pdf)

10
Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor ya di Kelurahan Puncak Indah Kecamat FAKTOR YANG BERHUBUNG KELURAHAN PUNCAK IND Factors Associated With The Occ Town In The Mal Fairus Prih Drs. Hae Kabupaten Pang P PROGRAM FAKUL UNI ang Berhubungan dengan Kejadian Diare pad tan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 201 JURNAL PENELITIAN GAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA DAH KECAMATAN MALILI KABUPAT TAHUN 2012 currence Of Diarrhea In Village Pinnacle S lili Lakes East Luwu Regerency In The Ye Darmawati ( 141 280 278 ) hatin Idris, SKM., M.Kes ( Pembimbing I ) eruddin, SKM., M.Kes ( Pembimbing II ) Alamat Koresponden: Dusun -- Desa – Kecamatan -- gkep Provinsi Sulawesi Selatan Negara Indon 085255559230 PEMINATAN EPIDEMIOLOGI M STUDI KESEHATAN MASYARAKAT LTAS KESEHATAN MASYARAKAT IVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2012 da Masyarakat 12 1 A MASYARAKAT DI TEN LUWU TIMUR Society Pad Worderful ear 2012 ) nesia T

Upload: nay-finanda

Post on 22-Oct-2015

605 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Thita (PDF)

Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN PUNCAK INDAH KECAMATAN MALILI KABUPATEN L UWU TIMUR

Factors Associated With The Occurrence Of Diarrhea In Town In The Malili Lakes East Luwu Regerency In The Year 2012

Fairus Prihatin Idris, SKM., M.Kes ( Pembimbing I )

Drs. Haeruddin, SKM.,

Kabupaten Pangkep

PEMINATAN EPIDEMIOLOGI

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS

Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Masyarakat

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012

JURNAL PENELITIAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN PUNCAK INDAH KECAMATAN MALILI KABUPATEN L UWU TIMUR

TAHUN 2012

Occurrence Of Diarrhea In Village Pinnacle Society Pad Worderful Town In The Malili Lakes East Luwu Regerency In The Year 2012

Darmawati ( 141 280 278 )

Fairus Prihatin Idris, SKM., M.Kes ( Pembimbing I )

Drs. Haeruddin, SKM., M.Kes ( Pembimbing II )

Alamat Koresponden:

Dusun -- Desa – Kecamatan --

Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan Negara Indonesia

085255559230

PEMINATAN EPIDEMIOLOGI

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2012

Kejadian Diare pada Masyarakat

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012 1

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN PUNCAK INDAH KECAMATAN MALILI KABUPATEN L UWU TIMUR

Village Pinnacle Society Pad Worderful Town In The Malili Lakes East Luwu Regerency In The Year 2012

Fairus Prihatin Idris, SKM., M.Kes ( Pembimbing I )

Provinsi Sulawesi Selatan Negara Indonesia

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

Page 2: Jurnal Thita (PDF)

Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN PUNCAK INDAH KECAMATAN MALILI KABUPATEN L UWU TIMUR

Factors Associated With The Occurrence Of Diarrhea In Village Pinnacle Society Pad Worderful Town In The Malili Lakes East Luwu Regerency In The Year 2012

Fairus Prihatin Idris, SKM., M.Kes **

Drs. Haeruddin, SKM., M.Kes **

*) Mahasiswa Epidemiologi

**) Staf Pembimbing FKM UMI

Kabupaten Pangkep

Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Masyarakat

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN PUNCAK INDAH KECAMATAN MALILI KABUPATEN L UWU TIMUR

TAHUN 2012

Occurrence Of Diarrhea In Village Pinnacle Society Pad Worderful Town In The Malili Lakes East Luwu Regerency In The Year 2012

PENULIS

Darmawati*

Fairus Prihatin Idris, SKM., M.Kes **

Drs. Haeruddin, SKM., M.Kes **

NAMA INSTANSI

Mahasiswa Epidemiologi FKM UMI

**) Staf Pembimbing FKM UMI

Alamat Koresponden:

Dusun -- Desa – Kecamatan --

Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan Negara Indonesia

085255559230

Kejadian Diare pada Masyarakat

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012 2

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN PUNCAK INDAH KECAMATAN MALILI KABUPATEN L UWU TIMUR

Occurrence Of Diarrhea In Village Pinnacle Society Pad Worderful Town In The Malili Lakes East Luwu Regerency In The Year 2012

Negara Indonesia

Page 3: Jurnal Thita (PDF)

Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012

PENDAHULUAN

Diare adalah suatu penyakit yang ditandai

dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja

melembek sampai mencair dan bertambahnya

frekuensi buang air besar lebih dari biasanya

(umumnya tiga kali dalam sehari atau lebih)

dengan atau tanpa darah tanpa lendir dalam tinja

(Mendrofa, 2006).

Diare merupakan penyakit menular, dalam

pandangan Islam. Berikut adalah siroh/sejarah

perkembangan penyakit menular pendapat tentang

penularan mula-mula dikemukakan oleh Ibnul

Khatib, beliau seorang intelektual muslim dan

dokter pengarang di Spanyol, 100 tahun kemudian

pendapat ini diikuti oleh orang Eropa. Abad ke

baru dapat dibuktikan, bahwa contagium

zat mati, melainkan makhluk yang amat k

(Akbar, 2010).

Penyakit diare disebabkan oleh beberapa

faktor diantaranya faktor infeksi, malabsorpsi

(gangguan penyerapan zat gizi), faktor

lingkungan, makanan/minuman dan sosial

ekonomi (Admin, 2011).

Penyakit diare merupakan salah satu

penyakit yang berbasis lingkungan. Beberapa

faktor yang dominan, yaitu: sarana air bersih,

pembuangan tinja, sanitasi penanganan makanan,

pembuangan air limbah, dan kondisi rumah.

Faktor-faktor tersebut akan berinteraksi bersama

dengan perilaku manusia. Apabila fak

lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman

diare serta berakumulasi dengan perilaku manusia

yang tidak sehat pula, yaitu melalui makanan dan

minuman, maka dapat menimbulkan kejadian

penyakit diare.

Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Masyarakat

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012

Diare adalah suatu penyakit yang ditandai

dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja

melembek sampai mencair dan bertambahnya

frekuensi buang air besar lebih dari biasanya

tiga kali dalam sehari atau lebih)

dengan atau tanpa darah tanpa lendir dalam tinja

Diare merupakan penyakit menular, dalam

pandangan Islam. Berikut adalah siroh/sejarah

perkembangan penyakit menular pendapat tentang

ikemukakan oleh Ibnul

Khatib, beliau seorang intelektual muslim dan

dokter pengarang di Spanyol, 100 tahun kemudian

pendapat ini diikuti oleh orang Eropa. Abad ke-19

contagium itu bukan

zat mati, melainkan makhluk yang amat kecil

Penyakit diare disebabkan oleh beberapa

faktor diantaranya faktor infeksi, malabsorpsi

(gangguan penyerapan zat gizi), faktor

lingkungan, makanan/minuman dan sosial

Penyakit diare merupakan salah satu

yang berbasis lingkungan. Beberapa

faktor yang dominan, yaitu: sarana air bersih,

pembuangan tinja, sanitasi penanganan makanan,

pembuangan air limbah, dan kondisi rumah.

faktor tersebut akan berinteraksi bersama

dengan perilaku manusia. Apabila faktor

lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman

diare serta berakumulasi dengan perilaku manusia

yang tidak sehat pula, yaitu melalui makanan dan

minuman, maka dapat menimbulkan kejadian

Klasifikasi diare ada beberapa macam.

Berdasarkan waktu, diare dibagi menjadi diare

akut dan diare kronik. Berdasarkan manifestasi

klinis, diare akut dibagi menjadi disentri, kolera

dan diare akut (bukan disentri maupun kolera).

Sedangkan, diare kronik dibagi menjadi diare

persisten dan diare kronik. Berdas

dehidrasi, diare dibagi menjadi diare tanpa

dehidrasi, diare dengan dehidrasi ringan

dan diare dengan dehidrasi berat.

Berdasarkan waktu, diare dibagi menjadi

diare akut dan diare kronik. Diare akut adalah

kumpulan gejala diare berupa

tinja cair atau lunak dengan atau tanpa darah atau

lendir dengan frekuensi tiga kali atau lebih per

hari dan berlangsung kurang dari 14 hari dan

frekuensi kurang dari empat kali per bulan. Rata

rata 95% diare akut terjadi dalam tiga sampai

dengan lima hari, karena itu ada istilah diare

prolong dimana diare yang melanjut lebih dari

tujuh hari.

Dikatakan diare kronik bila diare

berlangsung lebih dari 14 hari. Setiap diare akut

yang disertai darah dan atau lender dianggap

disentri yang disebabkan oleh shigelosis sampai

terbukti lain. Sedangkan kolera, memiliki

manifestasi klinis antara lain diare profus seperti

cucian air beras, berbau khas seperti “bayklin”,

umur anak lebih dari tiga tahun dan ada KLB

dimana penyebaran pertama pada orang dewasa

kemudian baru pada anak.

Diare sampai saat ini masih merupakan

masalah kesehatan, tidak saja di negara

berkembang tetapi juga di negara maju. Penyakit

diare masih sering menimbulkan Kejadian Luar

Kejadian Diare pada Masyarakat

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012 3

Klasifikasi diare ada beberapa macam.

ktu, diare dibagi menjadi diare

akut dan diare kronik. Berdasarkan manifestasi

klinis, diare akut dibagi menjadi disentri, kolera

dan diare akut (bukan disentri maupun kolera).

Sedangkan, diare kronik dibagi menjadi diare

persisten dan diare kronik. Berdasarkan derajat

dehidrasi, diare dibagi menjadi diare tanpa

dehidrasi, diare dengan dehidrasi ringan-sedang

dan diare dengan dehidrasi berat.

Berdasarkan waktu, diare dibagi menjadi

diare akut dan diare kronik. Diare akut adalah

kumpulan gejala diare berupa defikasi dengan

tinja cair atau lunak dengan atau tanpa darah atau

lendir dengan frekuensi tiga kali atau lebih per

hari dan berlangsung kurang dari 14 hari dan

frekuensi kurang dari empat kali per bulan. Rata-

rata 95% diare akut terjadi dalam tiga sampai

dengan lima hari, karena itu ada istilah diare

prolong dimana diare yang melanjut lebih dari

Dikatakan diare kronik bila diare

berlangsung lebih dari 14 hari. Setiap diare akut

yang disertai darah dan atau lender dianggap

an oleh shigelosis sampai

terbukti lain. Sedangkan kolera, memiliki

manifestasi klinis antara lain diare profus seperti

cucian air beras, berbau khas seperti “bayklin”,

umur anak lebih dari tiga tahun dan ada KLB

dimana penyebaran pertama pada orang dewasa

kemudian baru pada anak.

Diare sampai saat ini masih merupakan

masalah kesehatan, tidak saja di negara

berkembang tetapi juga di negara maju. Penyakit

diare masih sering menimbulkan Kejadian Luar

Page 4: Jurnal Thita (PDF)

Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012

Biasa (KLB) dengan penderita yang banyak dalam

waktu yang singkat. Dinegara maju walaupun

sudah terjadi perbaikan kesehatan dan ekonomi

masyarakat tetapi insiden diare tetap tinggi dan

masih menjadi masalah kesehatan. Di Inggris dua

dari lima orang menderita diare setiap tahunnya

dan tiga dari enam orang pasien yang berobat ke

praktek umum menderita diare. Di negara

berkembang, diare infeksi menyebabkan kematian

sekitar tiga juta penduduk setiap tahun. Di Afrika

orang terserang diare infeksi tujuh kali setiap

tahunnya di banding di negara berkembang

lainnya mengalami serangan diare tiga kali setiap

tahun. WHO memperkirakan ada sekitar 4 miliar

kasus diare akut setiap tahun dengan mortalitas 3

4 juta pertahun (Zein, 2004).

Di Indonesia diperkirakan kejadian diare

meliputi 200 - 400 per 1000 penduduk pertahun.

Kejadian di hampir sepanjang tahun, diare

menjadi penyebab kematian nomor dua pada

balita, nomor tiga pada bayi, dan nomor lima pada

semua kelompok umur (Aditya, 2010)

Banyak faktor yang dapat menyebabkan

terjadinya diare namun yang paling sering kita

temui adalah faktor sanitasi lingkungan, begitu

pula pada Kelurahan Puncak Indah Kecamatan

Malili 70% faktor penyebab terjadinya diare

adalah sanitasi lingkungan diantarany

bersih yang belum menyebar secara merata dan

masih rendahnya rumah yang memiliki saluran

pembuangan air limbah (SPAL) (Profil Kesehatan

Puskesmas Malili).

Profil Puskesmas Malili tahun 2010 pada

Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Melili

terdapat 627 kepala keluarga (KK) dan yang

Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Masyarakat

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012

Biasa (KLB) dengan penderita yang banyak dalam

ingkat. Dinegara maju walaupun

sudah terjadi perbaikan kesehatan dan ekonomi

masyarakat tetapi insiden diare tetap tinggi dan

masih menjadi masalah kesehatan. Di Inggris dua

dari lima orang menderita diare setiap tahunnya

ng berobat ke

praktek umum menderita diare. Di negara

berkembang, diare infeksi menyebabkan kematian

sekitar tiga juta penduduk setiap tahun. Di Afrika

orang terserang diare infeksi tujuh kali setiap

tahunnya di banding di negara berkembang

mi serangan diare tiga kali setiap

tahun. WHO memperkirakan ada sekitar 4 miliar

kasus diare akut setiap tahun dengan mortalitas 3-

Di Indonesia diperkirakan kejadian diare

400 per 1000 penduduk pertahun.

an di hampir sepanjang tahun, diare

menjadi penyebab kematian nomor dua pada

balita, nomor tiga pada bayi, dan nomor lima pada

semua kelompok umur (Aditya, 2010).

Banyak faktor yang dapat menyebabkan

terjadinya diare namun yang paling sering kita

temui adalah faktor sanitasi lingkungan, begitu

pula pada Kelurahan Puncak Indah Kecamatan

Malili 70% faktor penyebab terjadinya diare

adalah sanitasi lingkungan diantaranya kualitas air

bersih yang belum menyebar secara merata dan

masih rendahnya rumah yang memiliki saluran

pembuangan air limbah (SPAL) (Profil Kesehatan

Profil Puskesmas Malili tahun 2010 pada

Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Melili

apat 627 kepala keluarga (KK) dan yang

menggunakan PDAM sebanyak 191 KK dengan

presentase 30,80%, sedangkan yang menggunakan

air sumur gali sebanyak 78 KK dengan presentase

12,58% dan yang lainnya seperti menggunakan air

yang langsung dari peggunungan yang

ke rumah-rumah sebanyak 351 KK dengan

presentase 56,61 %. Pada penggolahan

pembuangan air limbah sebanyak 569 KK dengan

presentase 96,13% sudah memiliki saluran

pembuangan air limbah (SPAL) namun tidak

semua memiliki SPAL yang sehat sebanyak 37

KK dengan presentase 16,71 % tidak memiliki

SPAL sesuai dengan syarat SPAL yang sehat.

Pada kepemilikan jamban dan tempat sampah

85% KK sudah memiliki. Higene sanitasi

makanan juga tidak lepas dari faktor penyebab

diare, tempat umum dan pengolahan makana

(TUMP) sebanyak 48 TUMP yang terdiri dari 34

restoran atau rumah makan dan TUMP lainnya

sebanyak 48 TUMP namun tidak semua TUMP

dapat diketegorikan sehat.

Melihat tingginya kasus penyakit diare dan

kemungkinan faktor yang menyebabkan diare

pada masyarakat di Kelurahan Puncak Indah

Kecamatan Malili, maka ini menjadi alasan

peneliti memilih kabupaten Luwu Timur

Kecamatan Malili Kelurahan Puncak Indah

kesebagai tempat penelitian faktor yang

berhubungan dengan kejadian diare pada

masyarakat di Kabupaten Luw

Malili Kelurahan Puncak Indah tahun 2012.

BAHAN DAN METODE

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik dengan

metode pendekatan cross sectional study.

Kejadian Diare pada Masyarakat

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012 4

menggunakan PDAM sebanyak 191 KK dengan

presentase 30,80%, sedangkan yang menggunakan

air sumur gali sebanyak 78 KK dengan presentase

12,58% dan yang lainnya seperti menggunakan air

yang langsung dari peggunungan yang dialirakan

rumah sebanyak 351 KK dengan

presentase 56,61 %. Pada penggolahan

pembuangan air limbah sebanyak 569 KK dengan

presentase 96,13% sudah memiliki saluran

pembuangan air limbah (SPAL) namun tidak

semua memiliki SPAL yang sehat sebanyak 371

KK dengan presentase 16,71 % tidak memiliki

SPAL sesuai dengan syarat SPAL yang sehat.

Pada kepemilikan jamban dan tempat sampah

85% KK sudah memiliki. Higene sanitasi

makanan juga tidak lepas dari faktor penyebab

diare, tempat umum dan pengolahan makanan

(TUMP) sebanyak 48 TUMP yang terdiri dari 34

restoran atau rumah makan dan TUMP lainnya

sebanyak 48 TUMP namun tidak semua TUMP

dapat diketegorikan sehat.

Melihat tingginya kasus penyakit diare dan

kemungkinan faktor yang menyebabkan diare

at di Kelurahan Puncak Indah

Kecamatan Malili, maka ini menjadi alasan

peneliti memilih kabupaten Luwu Timur

Kecamatan Malili Kelurahan Puncak Indah

kesebagai tempat penelitian faktor yang

berhubungan dengan kejadian diare pada

masyarakat di Kabupaten Luwu Timur Kecamatan

Malili Kelurahan Puncak Indah tahun 2012.

BAHAN DAN METODE

Jenis penelitian ini adalah analitik dengan

cross sectional study.

Page 5: Jurnal Thita (PDF)

Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan

Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu

Timur tahun 2012.

Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah

KK yang ada di Kelurahan Pucak Indah

Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur yaitu

sebanyak 627 KK.

Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah beberapa

KK yang ada di Kelurahan Pucak Indah

Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur

Metode Pengambilan Sampel

Hubungan Variabel Independen dengan Dependen

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili

No. Variabel

1 Kualitas Air Bersih

• Memenuhi Syarat

• Tidak Memenuhi

2 Higiene Sanitasi Makanan

• Memenuhi Syarat

• Tidak Memenuhi

3 SPAL

• Memenuhi Syarat

• Tidak Memenuhi

Data Primer 2012

PEMBAHASAN

Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Masyarakat

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan

Kecamatan Malili Kabupaten Luwu

Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah

KK yang ada di Kelurahan Pucak Indah

Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur yaitu

adalah beberapa

KK yang ada di Kelurahan Pucak Indah

Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur

Pada penelitian ini teknik pengambilan

sampel dilakukan secara acak yaitu dengan

menggunakan teknik simple random sampling

yaitu bahwa setiap anggota atau unit dari populasi

mempunyai kesempatan yang sama untuk

diseleksi sebagai sampel.

HASIL PENELITIAN

. Penelitian dilaksanakan selama dua bulan

mulai dari tanggal 19 Januari 2012 sampai dengan

19 Maret 2012 di Kelurahan Puncak Indah

Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur dengan

jumlah sampel 144 orang dengan tujuan untuk

mengetahui hubungan antara kualitas air bersih,

higiene sanitasi makanan, saluran pembuangan air

limbah dengan kejadian diare.

Tabel 1

Hubungan Variabel Independen dengan Dependen Pada Masyarakat

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili

Kabupaten Luwu Timur

Tahun 2012

Diare Tidak Diare

N % n %

13

53

56,5

43,8

10

68

43,5

56,5 121

4

62

16,7

51,7

20

58

83,3

48,3 120

11

55

24,4

55,6

34

44

75,6

44,4

1. Hubungan Kualitas Air Bersih Dengan

Kejadian Diare

Kejadian Diare pada Masyarakat

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012 5

Pada penelitian ini teknik pengambilan

sampel dilakukan secara acak yaitu dengan

simple random sampling

ap anggota atau unit dari populasi

mempunyai kesempatan yang sama untuk

diseleksi sebagai sampel.

HASIL PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan selama dua bulan

mulai dari tanggal 19 Januari 2012 sampai dengan

19 Maret 2012 di Kelurahan Puncak Indah

Malili Kabupaten Luwu Timur dengan

jumlah sampel 144 orang dengan tujuan untuk

mengetahui hubungan antara kualitas air bersih,

higiene sanitasi makanan, saluran pembuangan air

limbah dengan kejadian diare.

Pada Masyarakat

Total P Value

n %

23

121

100

100

0,371

24

120

100

100

0,004

45

99

100

100

0,001

Hubungan Kualitas Air Bersih Dengan

Page 6: Jurnal Thita (PDF)

Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012

Hasil yang didapatkan peneliti pada

penelitian ini menunjukkan bahwa dari 144

penduduk yang kualitas airnya memenuhi syarat

sebanyak 23 penduduk (16,0%) dan kualitas

airnya tidak memenuhi syarat yang sebanyak 121

penduduk (84,0), namun Hasil uji statisti

diperoleh nilai probabilitas (p value = 0,371) <

alpha (α = 0,05) sehingga Ho diterima, artinya

tidak ada hubungan antara kualitas air bersih

dengan kejadian diare, ini dapat dilihat

yang menunjukan bahwa dari 23 penduduk yang

kualitas airnya memenuhi syarat ada anggota

keluarga yang pernah menderita diare sebanyak

13 orang (56,5%) dan yang tidak pernah

menderita diare sebanyak 10 orang (43,5%)

sedangkan dari 121 penduduk yang yang kualitas

airnya tidak memenuhi syarat ada anggota

keluarga yang pernah menderita diare sebanyak

53 orang (43,8%) dan yang tidak pernah

menderita diare sebanyak 68 orang (56,5%).

Hubungan antara kualitas air dengan

kejadian diare tidak berhubungan dikarenakan

sumber air yang digunakan sebagian dari

penduduk tidak dikonsumsi secara langsung ini

dapat dilihat pada tabel 5.11 yang menunjukkan

bahwa dari 144 penduduk, sebanyak 52 penduduk

(36,1%) memasak air sebelum dikonsumsi dan

sebanyak 92 penduduk (63,9%) tidak memasak air

sebelum dikonsumsi, namun penduduk yang t

memasak air terlebih dahulu di karenakan

mengkonsumsi air isi ulang/galon ini dibuktikan

dengan hasil penelitian penelti yang menunjukan

dari 92 penduduk yang tidak memasak air

sebelum dikonsumsi sebanyak 76 penduduk

(52,8%) menggunakan air isi ulang.

Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Masyarakat

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012

Hasil yang didapatkan peneliti pada

penelitian ini menunjukkan bahwa dari 144

penduduk yang kualitas airnya memenuhi syarat

sebanyak 23 penduduk (16,0%) dan kualitas

airnya tidak memenuhi syarat yang sebanyak 121

penduduk (84,0), namun Hasil uji statistik

diperoleh nilai probabilitas (p value = 0,371) <

= 0,05) sehingga Ho diterima, artinya

tidak ada hubungan antara kualitas air bersih

dengan kejadian diare, ini dapat dilihat pada tabel

yang menunjukan bahwa dari 23 penduduk yang

memenuhi syarat ada anggota

keluarga yang pernah menderita diare sebanyak

13 orang (56,5%) dan yang tidak pernah

menderita diare sebanyak 10 orang (43,5%)

sedangkan dari 121 penduduk yang yang kualitas

airnya tidak memenuhi syarat ada anggota

g pernah menderita diare sebanyak

53 orang (43,8%) dan yang tidak pernah

menderita diare sebanyak 68 orang (56,5%).

Hubungan antara kualitas air dengan

kejadian diare tidak berhubungan dikarenakan

sumber air yang digunakan sebagian dari

dikonsumsi secara langsung ini

dapat dilihat pada tabel 5.11 yang menunjukkan

bahwa dari 144 penduduk, sebanyak 52 penduduk

(36,1%) memasak air sebelum dikonsumsi dan

sebanyak 92 penduduk (63,9%) tidak memasak air

sebelum dikonsumsi, namun penduduk yang tidak

memasak air terlebih dahulu di karenakan

mengkonsumsi air isi ulang/galon ini dibuktikan

dengan hasil penelitian penelti yang menunjukan

dari 92 penduduk yang tidak memasak air

sebelum dikonsumsi sebanyak 76 penduduk

Tempat penyimpanan air minum juga dapat

berpengaruh, tidak saja pengaruh air minum yang

dimasak ataupun tidak dimasak tempat

penyimpanan air minum yang digunakan dan

seberapa sering mencuci tempat penyimpanan air

minum pendudukpun berbeda

pada tabel 5.13 yang menunjukkan bahwa dari

144 penduduk sebanyak 39 penduduk (27,1%)

menyimpan air minum di ember, sebanyak 10

penduduk (6,9%) menyimpan air minum di kendi,

sebanyak 19 penduduk (13,2%) menyimpan air

minum di teko dan sebanyak di gal

penduduk (52,8%) menyimpan air minum di galon

sedangkan seberapa sering mencuci tempat

penyimpanan air minum dibuktikan dengan hasil

penelitian yang menunjukan sebanyak 7 penduduk

(4,9%) mencuci tempat penyimpanan air minum

setiap hari, sebanyak 68 penduduk (47,2%)

mencuci tempat penyimpanan air minum dua kali

dalam seminggu, sebanyak 61 penduduk (42,4%)

mencuci tempat penyimpanan air satu minggu

satu kali, dan sebanyak 8 penduduk (5,6%)

mencuci tempat penyimpanan air minum sebulan

sekali.

2. Hubungan Higiene Sanitasi Makanan

Dengan Kejadian Diare

Pada penelitian ini peneliti mendapatkan

hasil penduduk yang menyimpan bahan

makananpun berbeda

penduduk (45,8%) menyimban makanan

jadi/masak di meja makan, sebanyak 60 penduduk

(41,7%) di lemari penyimpana makan, sebanyak

18 penduduk (12,5%) di dalam panci dan

semuanya dalam keadaan tertutup. Selain

penyimpanan makanan jadi/masak tindakan

Kejadian Diare pada Masyarakat

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012 6

Tempat penyimpanan air minum juga dapat

berpengaruh, tidak saja pengaruh air minum yang

dimasak ataupun tidak dimasak tempat

penyimpanan air minum yang digunakan dan

seberapa sering mencuci tempat penyimpanan air

minum pendudukpun berbeda-beda, ini terlihat

pada tabel 5.13 yang menunjukkan bahwa dari

144 penduduk sebanyak 39 penduduk (27,1%)

menyimpan air minum di ember, sebanyak 10

penduduk (6,9%) menyimpan air minum di kendi,

sebanyak 19 penduduk (13,2%) menyimpan air

minum di teko dan sebanyak di galon sebanyak 79

penduduk (52,8%) menyimpan air minum di galon

sedangkan seberapa sering mencuci tempat

penyimpanan air minum dibuktikan dengan hasil

penelitian yang menunjukan sebanyak 7 penduduk

(4,9%) mencuci tempat penyimpanan air minum

anyak 68 penduduk (47,2%)

mencuci tempat penyimpanan air minum dua kali

dalam seminggu, sebanyak 61 penduduk (42,4%)

mencuci tempat penyimpanan air satu minggu

satu kali, dan sebanyak 8 penduduk (5,6%)

mencuci tempat penyimpanan air minum sebulan

ubungan Higiene Sanitasi Makanan

Dengan Kejadian Diare

Pada penelitian ini peneliti mendapatkan

hasil penduduk yang menyimpan bahan

makananpun berbeda-beda, sebanyak 66

penduduk (45,8%) menyimban makanan

jadi/masak di meja makan, sebanyak 60 penduduk

%) di lemari penyimpana makan, sebanyak

18 penduduk (12,5%) di dalam panci dan

semuanya dalam keadaan tertutup. Selain

penyimpanan makanan jadi/masak tindakan

Page 7: Jurnal Thita (PDF)

Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012

penduduk terhadap makanan yang sudah dingin

pun harus diperhatikan, apabila ingin menyimpan

sisanya maka pastikan menyimpannya dengan

baik dan panaskan kembali jika ingin dikonsumsi

tindakan ini merupakan perlindungan untuk

mengurangi jumlah mikroba yang mungkin

berkembang selama penyimpanan. Peneliti

menemukan bahwa sebanyak 71 penduduk

(49,3%) langsung mengkonsumsi tanda

dipanaskan terlebih dahulu, sebanyak 66

penduduk (45,8%) memanaskan telebih dahulu,

sebanyak 7 penduduk (4,9%) tidak mengkonsumsi

lagi makanan yang sudah dalam keadaan dingin.

Berdasarkan hasil penelitian uji statistik

diperoleh nilai probabilitas (p value = 0,004) <

alpha (α = 0,05) sehingga Ho ditolak, artinya ada

hubungan antara higiene sanitasi makanan dengan

kejadian diare, ini terlihat pada tabel

144 penduduk yang higiene sanitasi makanannya

memenuhi syarat ada anggota keluarga yang

pernah menderita diare sebanyak 4 orang (16,7%)

dan yang tidak pernah menderita diare sebanyak

24 orang (83,3%) sedangkan dari 120 penduduk

yang yang higiene sanitasi makanannya tidak

memenuhi syarat ada anggota keluarga yang

pernah menderita diare sebanyak 62 orang

(51,7%) dan yang tidak pernah menderita diare

sebanyak 58 orang (48,3%).

3. Hubungan Saluran Pembuangan Air

Limbah Dengan Kejadian Diare

Hasil penelitian peneliti menunjukkan hasil

bahwa penduduk yang SPALnya tidak menenuhi

syarat menunjukkan angka yang lebih tinggi

dibandingkan yang memenuhi syarat, ini terlihat

Tabel 5.23 menunjukan bahwa dari 45 penduduk

Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Masyarakat

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012

penduduk terhadap makanan yang sudah dingin

apabila ingin menyimpan

ya maka pastikan menyimpannya dengan

baik dan panaskan kembali jika ingin dikonsumsi

tindakan ini merupakan perlindungan untuk

mengurangi jumlah mikroba yang mungkin

berkembang selama penyimpanan. Peneliti

menemukan bahwa sebanyak 71 penduduk

ung mengkonsumsi tanda

dipanaskan terlebih dahulu, sebanyak 66

penduduk (45,8%) memanaskan telebih dahulu,

sebanyak 7 penduduk (4,9%) tidak mengkonsumsi

lagi makanan yang sudah dalam keadaan dingin.

Berdasarkan hasil penelitian uji statistik

ai probabilitas (p value = 0,004) <

= 0,05) sehingga Ho ditolak, artinya ada

hubungan antara higiene sanitasi makanan dengan

pada tabel bahwa dari

144 penduduk yang higiene sanitasi makanannya

ta keluarga yang

pernah menderita diare sebanyak 4 orang (16,7%)

dan yang tidak pernah menderita diare sebanyak

24 orang (83,3%) sedangkan dari 120 penduduk

yang yang higiene sanitasi makanannya tidak

memenuhi syarat ada anggota keluarga yang

ita diare sebanyak 62 orang

(51,7%) dan yang tidak pernah menderita diare

Hubungan Saluran Pembuangan Air

Limbah Dengan Kejadian Diare

Hasil penelitian peneliti menunjukkan hasil

bahwa penduduk yang SPALnya tidak menenuhi

menunjukkan angka yang lebih tinggi

dibandingkan yang memenuhi syarat, ini terlihat

Tabel 5.23 menunjukan bahwa dari 45 penduduk

yang SPALnya memenuhi syarat ada anggota

keluarga yang pernah menderita diare sebanyak

11 orang (24,4%) dan yang tidak pernah

menderita diare sebanyak 34 orang (75,6%)

sedangkan dari 99 penduduk yang yang SPALnya

memenuhi syarat ada anggota keluarga yang

pernah menderita diare sebanyak 55 orang

(55,6%) dan yang tidak pernah menderita diare

sebanyak 44 orang (44,4%). Hasil uji sta

diperoleh nilai probabilitas (p value = 0,001) <

alpha (α = 0,05) sehingga Ho ditolak, artinya ada

hubungan antara saluran pembuangan air limbah

dengan kejadian diare.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Hasil penelitian menunjukan (p value =

0,371) > alpha (α = 0,05) artinya, tidak ada

hubungan antara kualitas air bersih dengan

kejadian diare pada masyarakat di Kelurahan

Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu

Timur tahun 2012.

2. Hasil penelitian menunjukan (p value =

0,004) < alpha (α = 0,05) artin

antara higiene sanitasi makanan dengan kejadian

diare pada masyarakat di Kelurahan Puncak Indah

Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur tahun

2012.

3. Hasil penelitian menunjukan (p value =

0,001) < alpha (α = 0,05) artinya, ada hubungan

antara saluran pembuangan air limbah dengan

kejadian diare pada masyarakat di Kelurahan

Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu

Timur tahun 2012.

Saran

Kejadian Diare pada Masyarakat

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012 7

yang SPALnya memenuhi syarat ada anggota

keluarga yang pernah menderita diare sebanyak

11 orang (24,4%) dan yang tidak pernah

menderita diare sebanyak 34 orang (75,6%)

sedangkan dari 99 penduduk yang yang SPALnya

memenuhi syarat ada anggota keluarga yang

pernah menderita diare sebanyak 55 orang

(55,6%) dan yang tidak pernah menderita diare

sebanyak 44 orang (44,4%). Hasil uji statistik

diperoleh nilai probabilitas (p value = 0,001) <

= 0,05) sehingga Ho ditolak, artinya ada

hubungan antara saluran pembuangan air limbah

KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil penelitian menunjukan (p value =

= 0,05) artinya, tidak ada

hubungan antara kualitas air bersih dengan

kejadian diare pada masyarakat di Kelurahan

Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu

Hasil penelitian menunjukan (p value =

= 0,05) artinya, ada hubungan

antara higiene sanitasi makanan dengan kejadian

diare pada masyarakat di Kelurahan Puncak Indah

Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur tahun

Hasil penelitian menunjukan (p value =

= 0,05) artinya, ada hubungan

saluran pembuangan air limbah dengan

kejadian diare pada masyarakat di Kelurahan

Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu

Page 8: Jurnal Thita (PDF)

Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012

1. Pada penelitian ini meskipun tidak ada

hubungan antara kualitas air bersih dengan

kejadian diare namun pemerintah setempat dan

petugas kesehatan bersama dengan masyarakat

harus lebih memperhatikan kualitas air bersih baik

secara fisik yang ditinjau dari segi keruh, bau,

rasa, dan warna maupun secara bakteriologis serta

kimia yang digunakan untuk keperluan s

agar air dapat digunakan dengan aman serta bebas

dari bakteri dan virus penyebab diare.

2. Dalam proses pemilihan bahan makanan,

penyimpanan bahan makanan, pengolahan bahan

makanan, penyimpanan makanan jadi/masak, dan

penyajian makanan harus lebih

kebersihanya seperti menyimpan bahan makanan

di tempat yang bersih dan aman, menggunakan air

yang bersih untuk mengolah bahan makanan,

memilih bahan makanan yang segar dan

berkualitas, mencuci tangan dengan menggunakan

sabun sebelum mengolah dan menyiapkan

makanan, mencuci bersih bahan-bahan makanan

sebelum diolah, menyimpan makanan jadi/masak

di tempat yang bersih dan aman serta selalu dalam

keadaan tertutup, jika ada makanan sisa yang

ingin dikomsumsi kembali hendaknya dipanaskan

terlebih dahulu agar tidak terkontaminasi atau

tercemar bakteri dan virus penyebab diare.

3. Perlunya kesadaran masyarakat tentang

kepemilikan saluran pembuangan air limbah yang

memenuhi syarat serta saluran pembuangan air

limbah harus sering dibersihkan agar tidak

menimbulkan genangan tidak berbau, dan tidak

menjadi tempat perkembangbiakan serangga dan

juga perlu dilakukan penyuluhan secara terus

menerus dan berkesinambungan yang

Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Masyarakat

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012

Pada penelitian ini meskipun tidak ada

hubungan antara kualitas air bersih dengan

pemerintah setempat dan

petugas kesehatan bersama dengan masyarakat

harus lebih memperhatikan kualitas air bersih baik

secara fisik yang ditinjau dari segi keruh, bau,

rasa, dan warna maupun secara bakteriologis serta

kimia yang digunakan untuk keperluan sehari-hari

agar air dapat digunakan dengan aman serta bebas

dari bakteri dan virus penyebab diare.

Dalam proses pemilihan bahan makanan,

penyimpanan bahan makanan, pengolahan bahan

makanan, penyimpanan makanan jadi/masak, dan

penyajian makanan harus lebih diperhatikan

kebersihanya seperti menyimpan bahan makanan

di tempat yang bersih dan aman, menggunakan air

yang bersih untuk mengolah bahan makanan,

memilih bahan makanan yang segar dan

berkualitas, mencuci tangan dengan menggunakan

an menyiapkan

bahan makanan

sebelum diolah, menyimpan makanan jadi/masak

di tempat yang bersih dan aman serta selalu dalam

keadaan tertutup, jika ada makanan sisa yang

ingin dikomsumsi kembali hendaknya dipanaskan

ahulu agar tidak terkontaminasi atau

tercemar bakteri dan virus penyebab diare.

Perlunya kesadaran masyarakat tentang

kepemilikan saluran pembuangan air limbah yang

memenuhi syarat serta saluran pembuangan air

limbah harus sering dibersihkan agar tidak

imbulkan genangan tidak berbau, dan tidak

menjadi tempat perkembangbiakan serangga dan

juga perlu dilakukan penyuluhan secara terus

menerus dan berkesinambungan yang

dilaksanakan secara terpadu antara instansi

kesehatan dan instansi terkait lainnya untuk

memberikan pengertian akan pentingnya saluran

pembuangan air limbah yang memenuhi syarat

dalam pencegahan penyakit diare.

DAFTAR PUSTAKA

Aditya Ahmad, 2008, Diagnosa Diare dan

Klasifikasi Dehidrasi (Online),

htthttp://medicastore.com/diare/diagnosa_

diare.htmp://reshaardianto.student.umm.a

c.id/2010/02/04/klasifikasi

Diakses tanggal 19 Januari 2012.

Admin, 2011, Diare (Online),

http://www.peutuah.com/makalah

diare/.html.com

januari 2012.

Akbar Muhammad, 2010, Studi Kualitatif Tentang

Faktor Yang Mempengaruhi Penyakit

Diare Pada Kanak

Arifin, 2010, Hubungan Sanitasai Lingkunga

Dengan Kejadian Diare Di Desa

Bongganan Kecamatan Tinungkung

Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi

Tengah Tahun 2010, Universitas

Hasanuddin, 2010

Arman, 2010, Hubungan Sanitasi Lingkungan

Dengan Kejadian Diare Di Wilayah Kerja

Puskesmas Bara

2010, universitas Hasanuddin, Maksssar.

Asang Mahyuddin, 2008, Studi Sanitasi

Lingkungan Penderita Diare Pada

Masyarakat Kelurahan Hassanudin

Kecamatan Mandai Kabupaten Maros

Tahun 2007, Universitas Hasanuddin,

Makassar

Kejadian Diare pada Masyarakat

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012 8

dilaksanakan secara terpadu antara instansi

kesehatan dan instansi terkait lainnya untuk

emberikan pengertian akan pentingnya saluran

pembuangan air limbah yang memenuhi syarat

dalam pencegahan penyakit diare.

Aditya Ahmad, 2008, Diagnosa Diare dan

Klasifikasi Dehidrasi (Online),

htthttp://medicastore.com/diare/diagnosa_

diare.htmp://reshaardianto.student.umm.a

c.id/2010/02/04/klasifikasi-diare/.

Diakses tanggal 19 Januari 2012.

Admin, 2011, Diare (Online),

http://www.peutuah.com/makalah-

diare/.html.com. Diakses tanggal 20

Akbar Muhammad, 2010, Studi Kualitatif Tentang

Faktor Yang Mempengaruhi Penyakit

Diare Pada Kanak-Kanak, Makassar.

Arifin, 2010, Hubungan Sanitasai Lingkungan

Dengan Kejadian Diare Di Desa

Bongganan Kecamatan Tinungkung

Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi

Tengah Tahun 2010, Universitas

Hasanuddin, 2010

Arman, 2010, Hubungan Sanitasi Lingkungan

Dengan Kejadian Diare Di Wilayah Kerja

Puskesmas Bara-Baraya Makassar Tahun

2010, universitas Hasanuddin, Maksssar.

Asang Mahyuddin, 2008, Studi Sanitasi

Lingkungan Penderita Diare Pada

Masyarakat Kelurahan Hassanudin

Kecamatan Mandai Kabupaten Maros

Tahun 2007, Universitas Hasanuddin,

Page 9: Jurnal Thita (PDF)

Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012

Bahar Tatik, 2008, Sanitasi Lingkungan (Online),

http://tatikbahar.blogspot.com/2011/04/hu

bungan-sanitasi-lingkungan-dengan.html

Diakses tanggal 23 Januari 2012.

Departemen Kesehatan RI, 2011, Profil Kesehatan

Indonesia 2010, Kementerian Kesehatan

RI, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 1990,

Menteri Kesehatan RI, Nomor :

416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat

syarat dan Pengawasan Kualitas Air.

Departemen Kesehatan RI, 2011,

Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011

Tentang Higiene Sanitasi Jasaboga.

Departemen Agama, 2009, Al-Qur’an Dan

Terjemahan.

Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan, 2009,

Profil Kesehatan Sulawesi Selatan Tahun

2008, Makassar.

Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan, 2011,

Profil Kesehatan Sulawesi Selatan Tahun

2010, Makassar.

Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur, 2010,

Profil Kesehatan Kabupaten Luwu Timur

Tahun 2010, Malili.

Djaffar, M.H, 2000, Penyediaan Air Ber

(PAB), Jurusan Kesehatan Lingkungan,

FKM-UNHAS, Makassar.

Djamal Ismail, 2008, Analisis Hubungan Sanitasi

Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada

Masyarakat Pantai Kecamatan Abeli Kota

Kendari Tahun 2007, Universitas

Hasanuddin, Makassar.

Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Masyarakat

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012

Lingkungan (Online),

http://tatikbahar.blogspot.com/2011/04/hu

dengan.html.

Diakses tanggal 23 Januari 2012.

Profil Kesehatan

Kementerian Kesehatan

Departemen Kesehatan RI, 1990, Peraturan

Menteri Kesehatan RI, Nomor :

416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-

syarat dan Pengawasan Kualitas Air.

Departemen Kesehatan RI, 2011, Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011

Tentang Higiene Sanitasi Jasaboga.

Qur’an Dan

Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan, 2009,

Profil Kesehatan Sulawesi Selatan Tahun

Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan, 2011,

Profil Kesehatan Sulawesi Selatan Tahun

Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur, 2010,

Profil Kesehatan Kabupaten Luwu Timur

Penyediaan Air Bersih

, Jurusan Kesehatan Lingkungan,

Djamal Ismail, 2008, Analisis Hubungan Sanitasi

Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada

Masyarakat Pantai Kecamatan Abeli Kota

Kendari Tahun 2007, Universitas

Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI, 2004.

Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi.

Makassar.

Farida, 2009, Konsep Higiene Makanan, Hal 20

30, Semarang.

Fery, 2009, Diare (Online),

materials.blogspot.com/2009/05/makalah.html.co

m. Diakses tanggal 20 Januari 2012

Idris Shall, 2009 Faktor

Berhubungan Dengan Upaya

Pencegahan Kejadian Diare

Di Desa Kemalaraja Kecamatan

Timur Kabupaten

Tahun 2009, Akper Depkes Baturaja,

Sumatra Selatan.

Muhajirin, 2007, Hubungan Antara Praktek

Personal Hygiene Ibu Balita Dan Sarana

Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian

Diare Pada Anak Balita Di Kecamatan

Maos Kabupaten Cilacap, Hal 1

Semarang.

Mendrofa Kasinudin, 2006, Karakteristik Balita

Penderita Diare Yann Berobat di

Puskesmas Tetehosi Foa Kecamatan Gido

Kabupaten Nias Tahun 2005, 1

Notoatmodjo, S., 2002.

Kesehatan, Penerbit Renika Cipta,

Jakarta.

Notoatmodjo S. 2003. Ilmu Kesehatan

Masyarakat. Rineka Cipta, Jakarta.

Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan

Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Profil Kelurahan, 2011, Profil Kelurahan Puncak

Indah Tahun 2010, Malili

Kejadian Diare pada Masyarakat

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012 9

Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI, 2004.

Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi.

Farida, 2009, Konsep Higiene Makanan, Hal 20-

Diare (Online), http://midwifery-

materials.blogspot.com/2009/05/makalah.html.co

. Diakses tanggal 20 Januari 2012

Idris Shall, 2009 Faktor-Faktor Yang

Upaya

Pencegahan Kejadian Diare Pada Balita

Di Desa Kemalaraja Kecamatan Baturaja

Kabupaten Ogan Komering Ulu

Tahun 2009, Akper Depkes Baturaja,

Sumatra Selatan.

Muhajirin, 2007, Hubungan Antara Praktek

Personal Hygiene Ibu Balita Dan Sarana

Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian

Diare Pada Anak Balita Di Kecamatan

Maos Kabupaten Cilacap, Hal 1-10,

Mendrofa Kasinudin, 2006, Karakteristik Balita

Penderita Diare Yann Berobat di

Puskesmas Tetehosi Foa Kecamatan Gido

Kabupaten Nias Tahun 2005, 1-6 Medan.

Notoatmodjo, S., 2002. Metodologi Penelitian

, Penerbit Renika Cipta,

Notoatmodjo S. 2003. Ilmu Kesehatan

Masyarakat. Rineka Cipta, Jakarta.

Konsep dan Penerapan

Metodologi Penelitian Ilmu

. Jakarta: Salemba Medika.

Profil Kelurahan, 2011, Profil Kelurahan Puncak

Indah Tahun 2010, Malili

Page 10: Jurnal Thita (PDF)

Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012

Pusat Kesehatan Masyarakat Malili, 2010,

Kesehatan Tahun 2010, Malili

Pusat Kesehatan Masyarakat Malili, 2011,

Kesehatan Tahun 2011, Malili.

Prabu Putra, 2008, Higene dan Sanitasi Makanan

(Online),

http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/

27/higiene-dan-sanitasi-

makanan/html.com. Diakses tanggal 23

Januari 2012.

Sam Arianto, 2009, Pengertian Gastroentritis /

Diare (Online),

http://sobatbaru.blogspot.com/2008/09/pe

ngertian-gastroentritis-diare.html.com

Diakses tanggal 19 Januari 2012.

Santoso, 2008, Diare (Online),

http://secondking.wordpress.com/2008/11

/15/diare-2/.html.com. Diakses tanggal 20

Januari 2012.

Siruddin, 2007, Studi Sanitasi Lingkungan

Dengan Kejadian Diare Anak Balita Pada

Masyarakat Di Desa Batu Pu

Kecamatan Mallawa Kebupaten Maros

Tahun 2007, Universitas Hasanuddin,

Makassar.

Soedarbe Wasono, 2007, Hubungan Sanitasi

Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada

Anak Balita Di Kelurahan Mahena

Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Masyarakat

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012

esehatan Masyarakat Malili, 2010, Profil

, Malili

Pusat Kesehatan Masyarakat Malili, 2011, Profil

, Malili.

Putra, 2008, Higene dan Sanitasi Makanan

http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/

. Diakses tanggal 23

Pengertian Gastroentritis /

Diare (Online),

http://sobatbaru.blogspot.com/2008/09/pe

diare.html.com.

Diakses tanggal 19 Januari 2012.

, 2008, Diare (Online),

http://secondking.wordpress.com/2008/11

. Diakses tanggal 20

Studi Sanitasi Lingkungan

Dengan Kejadian Diare Anak Balita Pada

Masyarakat Di Desa Batu Putih

Kecamatan Mallawa Kebupaten Maros

Tahun 2007, Universitas Hasanuddin,

Soedarbe Wasono, 2007, Hubungan Sanitasi

Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada

Anak Balita Di Kelurahan Mahena

Kecamatan Tahuna Kabupaten Sangihe

Provinsi Sulawesi Utara Ta

Universitas Hasanuddin, Makassar.

Soemirat, J., 2002,

cetakan kelima, Gadjah Mada University

Press, Yogyakarta.

Warman Yance, 2009,

Lingkungan Sosial Ekonomi Dan

Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian

Diare Akut Pad

Pekan Arba Kecamatan Tembilahan

Kabupaten Tahun 2008, Universitas

Riau, Pekanbaru.

Wulandari Anjar, 2009,

Faktor Lingkungan Dan Faktor

Sosialdemografi Dengan Kejadian Diare

Pada Balita Di Desa Blimbing Kecamatan

Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun

2009, Universitas Muhammadiyah,

Surakarta, Surakarta

Yudhasmara, 2009, Atasi Diare Pada Orang

Dewasa (Online),

http://koranindonesiasehat.wordpress.com

/2009/11/29/atasi

dewasa-perlukah

tanggal 19 Januari 2012.

Zein Umar, 2004, Diare Akut Disebabkan Bakteri,

Universitas Sumatra Utara.

Kejadian Diare pada Masyarakat

di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012 10

Kecamatan Tahuna Kabupaten Sangihe

Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2006,

Universitas Hasanuddin, Makassar.

Soemirat, J., 2002, Kesehatan Lingkungan,

cetakan kelima, Gadjah Mada University

Press, Yogyakarta.

Warman Yance, 2009, Hubungan Faktor

Lingkungan Sosial Ekonomi Dan

Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian

Diare Akut Pada Balita Di Kelurahan

Pekan Arba Kecamatan Tembilahan

Kabupaten Tahun 2008, Universitas

Riau, Pekanbaru.

Wulandari Anjar, 2009, Hubungan Antara

Faktor Lingkungan Dan Faktor

Sosialdemografi Dengan Kejadian Diare

Pada Balita Di Desa Blimbing Kecamatan

ejo Kabupaten Sragen Tahun

2009, Universitas Muhammadiyah,

Surakarta, Surakarta

Atasi Diare Pada Orang

Dewasa (Online),

http://koranindonesiasehat.wordpress.com

/2009/11/29/atasi-diare-pada-orang-

perlukah-obat/.com. Diakses

tanggal 19 Januari 2012.

Zein Umar, 2004, Diare Akut Disebabkan Bakteri,

Universitas Sumatra Utara.