jurnal thita (pdf)
TRANSCRIPT
Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN PUNCAK INDAH KECAMATAN MALILI KABUPATEN L UWU TIMUR
Factors Associated With The Occurrence Of Diarrhea In Town In The Malili Lakes East Luwu Regerency In The Year 2012
Fairus Prihatin Idris, SKM., M.Kes ( Pembimbing I )
Drs. Haeruddin, SKM.,
Kabupaten Pangkep
PEMINATAN EPIDEMIOLOGI
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS
Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Masyarakat
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012
JURNAL PENELITIAN
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN PUNCAK INDAH KECAMATAN MALILI KABUPATEN L UWU TIMUR
TAHUN 2012
Occurrence Of Diarrhea In Village Pinnacle Society Pad Worderful Town In The Malili Lakes East Luwu Regerency In The Year 2012
Darmawati ( 141 280 278 )
Fairus Prihatin Idris, SKM., M.Kes ( Pembimbing I )
Drs. Haeruddin, SKM., M.Kes ( Pembimbing II )
Alamat Koresponden:
Dusun -- Desa – Kecamatan --
Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan Negara Indonesia
085255559230
PEMINATAN EPIDEMIOLOGI
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2012
Kejadian Diare pada Masyarakat
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012 1
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN PUNCAK INDAH KECAMATAN MALILI KABUPATEN L UWU TIMUR
Village Pinnacle Society Pad Worderful Town In The Malili Lakes East Luwu Regerency In The Year 2012
Fairus Prihatin Idris, SKM., M.Kes ( Pembimbing I )
Provinsi Sulawesi Selatan Negara Indonesia
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN PUNCAK INDAH KECAMATAN MALILI KABUPATEN L UWU TIMUR
Factors Associated With The Occurrence Of Diarrhea In Village Pinnacle Society Pad Worderful Town In The Malili Lakes East Luwu Regerency In The Year 2012
Fairus Prihatin Idris, SKM., M.Kes **
Drs. Haeruddin, SKM., M.Kes **
*) Mahasiswa Epidemiologi
**) Staf Pembimbing FKM UMI
Kabupaten Pangkep
Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Masyarakat
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN PUNCAK INDAH KECAMATAN MALILI KABUPATEN L UWU TIMUR
TAHUN 2012
Occurrence Of Diarrhea In Village Pinnacle Society Pad Worderful Town In The Malili Lakes East Luwu Regerency In The Year 2012
PENULIS
Darmawati*
Fairus Prihatin Idris, SKM., M.Kes **
Drs. Haeruddin, SKM., M.Kes **
NAMA INSTANSI
Mahasiswa Epidemiologi FKM UMI
**) Staf Pembimbing FKM UMI
Alamat Koresponden:
Dusun -- Desa – Kecamatan --
Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan Negara Indonesia
085255559230
Kejadian Diare pada Masyarakat
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012 2
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN PUNCAK INDAH KECAMATAN MALILI KABUPATEN L UWU TIMUR
Occurrence Of Diarrhea In Village Pinnacle Society Pad Worderful Town In The Malili Lakes East Luwu Regerency In The Year 2012
Negara Indonesia
Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012
PENDAHULUAN
Diare adalah suatu penyakit yang ditandai
dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja
melembek sampai mencair dan bertambahnya
frekuensi buang air besar lebih dari biasanya
(umumnya tiga kali dalam sehari atau lebih)
dengan atau tanpa darah tanpa lendir dalam tinja
(Mendrofa, 2006).
Diare merupakan penyakit menular, dalam
pandangan Islam. Berikut adalah siroh/sejarah
perkembangan penyakit menular pendapat tentang
penularan mula-mula dikemukakan oleh Ibnul
Khatib, beliau seorang intelektual muslim dan
dokter pengarang di Spanyol, 100 tahun kemudian
pendapat ini diikuti oleh orang Eropa. Abad ke
baru dapat dibuktikan, bahwa contagium
zat mati, melainkan makhluk yang amat k
(Akbar, 2010).
Penyakit diare disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya faktor infeksi, malabsorpsi
(gangguan penyerapan zat gizi), faktor
lingkungan, makanan/minuman dan sosial
ekonomi (Admin, 2011).
Penyakit diare merupakan salah satu
penyakit yang berbasis lingkungan. Beberapa
faktor yang dominan, yaitu: sarana air bersih,
pembuangan tinja, sanitasi penanganan makanan,
pembuangan air limbah, dan kondisi rumah.
Faktor-faktor tersebut akan berinteraksi bersama
dengan perilaku manusia. Apabila fak
lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman
diare serta berakumulasi dengan perilaku manusia
yang tidak sehat pula, yaitu melalui makanan dan
minuman, maka dapat menimbulkan kejadian
penyakit diare.
Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Masyarakat
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012
Diare adalah suatu penyakit yang ditandai
dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja
melembek sampai mencair dan bertambahnya
frekuensi buang air besar lebih dari biasanya
tiga kali dalam sehari atau lebih)
dengan atau tanpa darah tanpa lendir dalam tinja
Diare merupakan penyakit menular, dalam
pandangan Islam. Berikut adalah siroh/sejarah
perkembangan penyakit menular pendapat tentang
ikemukakan oleh Ibnul
Khatib, beliau seorang intelektual muslim dan
dokter pengarang di Spanyol, 100 tahun kemudian
pendapat ini diikuti oleh orang Eropa. Abad ke-19
contagium itu bukan
zat mati, melainkan makhluk yang amat kecil
Penyakit diare disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya faktor infeksi, malabsorpsi
(gangguan penyerapan zat gizi), faktor
lingkungan, makanan/minuman dan sosial
Penyakit diare merupakan salah satu
yang berbasis lingkungan. Beberapa
faktor yang dominan, yaitu: sarana air bersih,
pembuangan tinja, sanitasi penanganan makanan,
pembuangan air limbah, dan kondisi rumah.
faktor tersebut akan berinteraksi bersama
dengan perilaku manusia. Apabila faktor
lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman
diare serta berakumulasi dengan perilaku manusia
yang tidak sehat pula, yaitu melalui makanan dan
minuman, maka dapat menimbulkan kejadian
Klasifikasi diare ada beberapa macam.
Berdasarkan waktu, diare dibagi menjadi diare
akut dan diare kronik. Berdasarkan manifestasi
klinis, diare akut dibagi menjadi disentri, kolera
dan diare akut (bukan disentri maupun kolera).
Sedangkan, diare kronik dibagi menjadi diare
persisten dan diare kronik. Berdas
dehidrasi, diare dibagi menjadi diare tanpa
dehidrasi, diare dengan dehidrasi ringan
dan diare dengan dehidrasi berat.
Berdasarkan waktu, diare dibagi menjadi
diare akut dan diare kronik. Diare akut adalah
kumpulan gejala diare berupa
tinja cair atau lunak dengan atau tanpa darah atau
lendir dengan frekuensi tiga kali atau lebih per
hari dan berlangsung kurang dari 14 hari dan
frekuensi kurang dari empat kali per bulan. Rata
rata 95% diare akut terjadi dalam tiga sampai
dengan lima hari, karena itu ada istilah diare
prolong dimana diare yang melanjut lebih dari
tujuh hari.
Dikatakan diare kronik bila diare
berlangsung lebih dari 14 hari. Setiap diare akut
yang disertai darah dan atau lender dianggap
disentri yang disebabkan oleh shigelosis sampai
terbukti lain. Sedangkan kolera, memiliki
manifestasi klinis antara lain diare profus seperti
cucian air beras, berbau khas seperti “bayklin”,
umur anak lebih dari tiga tahun dan ada KLB
dimana penyebaran pertama pada orang dewasa
kemudian baru pada anak.
Diare sampai saat ini masih merupakan
masalah kesehatan, tidak saja di negara
berkembang tetapi juga di negara maju. Penyakit
diare masih sering menimbulkan Kejadian Luar
Kejadian Diare pada Masyarakat
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012 3
Klasifikasi diare ada beberapa macam.
ktu, diare dibagi menjadi diare
akut dan diare kronik. Berdasarkan manifestasi
klinis, diare akut dibagi menjadi disentri, kolera
dan diare akut (bukan disentri maupun kolera).
Sedangkan, diare kronik dibagi menjadi diare
persisten dan diare kronik. Berdasarkan derajat
dehidrasi, diare dibagi menjadi diare tanpa
dehidrasi, diare dengan dehidrasi ringan-sedang
dan diare dengan dehidrasi berat.
Berdasarkan waktu, diare dibagi menjadi
diare akut dan diare kronik. Diare akut adalah
kumpulan gejala diare berupa defikasi dengan
tinja cair atau lunak dengan atau tanpa darah atau
lendir dengan frekuensi tiga kali atau lebih per
hari dan berlangsung kurang dari 14 hari dan
frekuensi kurang dari empat kali per bulan. Rata-
rata 95% diare akut terjadi dalam tiga sampai
dengan lima hari, karena itu ada istilah diare
prolong dimana diare yang melanjut lebih dari
Dikatakan diare kronik bila diare
berlangsung lebih dari 14 hari. Setiap diare akut
yang disertai darah dan atau lender dianggap
an oleh shigelosis sampai
terbukti lain. Sedangkan kolera, memiliki
manifestasi klinis antara lain diare profus seperti
cucian air beras, berbau khas seperti “bayklin”,
umur anak lebih dari tiga tahun dan ada KLB
dimana penyebaran pertama pada orang dewasa
kemudian baru pada anak.
Diare sampai saat ini masih merupakan
masalah kesehatan, tidak saja di negara
berkembang tetapi juga di negara maju. Penyakit
diare masih sering menimbulkan Kejadian Luar
Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012
Biasa (KLB) dengan penderita yang banyak dalam
waktu yang singkat. Dinegara maju walaupun
sudah terjadi perbaikan kesehatan dan ekonomi
masyarakat tetapi insiden diare tetap tinggi dan
masih menjadi masalah kesehatan. Di Inggris dua
dari lima orang menderita diare setiap tahunnya
dan tiga dari enam orang pasien yang berobat ke
praktek umum menderita diare. Di negara
berkembang, diare infeksi menyebabkan kematian
sekitar tiga juta penduduk setiap tahun. Di Afrika
orang terserang diare infeksi tujuh kali setiap
tahunnya di banding di negara berkembang
lainnya mengalami serangan diare tiga kali setiap
tahun. WHO memperkirakan ada sekitar 4 miliar
kasus diare akut setiap tahun dengan mortalitas 3
4 juta pertahun (Zein, 2004).
Di Indonesia diperkirakan kejadian diare
meliputi 200 - 400 per 1000 penduduk pertahun.
Kejadian di hampir sepanjang tahun, diare
menjadi penyebab kematian nomor dua pada
balita, nomor tiga pada bayi, dan nomor lima pada
semua kelompok umur (Aditya, 2010)
Banyak faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya diare namun yang paling sering kita
temui adalah faktor sanitasi lingkungan, begitu
pula pada Kelurahan Puncak Indah Kecamatan
Malili 70% faktor penyebab terjadinya diare
adalah sanitasi lingkungan diantarany
bersih yang belum menyebar secara merata dan
masih rendahnya rumah yang memiliki saluran
pembuangan air limbah (SPAL) (Profil Kesehatan
Puskesmas Malili).
Profil Puskesmas Malili tahun 2010 pada
Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Melili
terdapat 627 kepala keluarga (KK) dan yang
Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Masyarakat
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012
Biasa (KLB) dengan penderita yang banyak dalam
ingkat. Dinegara maju walaupun
sudah terjadi perbaikan kesehatan dan ekonomi
masyarakat tetapi insiden diare tetap tinggi dan
masih menjadi masalah kesehatan. Di Inggris dua
dari lima orang menderita diare setiap tahunnya
ng berobat ke
praktek umum menderita diare. Di negara
berkembang, diare infeksi menyebabkan kematian
sekitar tiga juta penduduk setiap tahun. Di Afrika
orang terserang diare infeksi tujuh kali setiap
tahunnya di banding di negara berkembang
mi serangan diare tiga kali setiap
tahun. WHO memperkirakan ada sekitar 4 miliar
kasus diare akut setiap tahun dengan mortalitas 3-
Di Indonesia diperkirakan kejadian diare
400 per 1000 penduduk pertahun.
an di hampir sepanjang tahun, diare
menjadi penyebab kematian nomor dua pada
balita, nomor tiga pada bayi, dan nomor lima pada
semua kelompok umur (Aditya, 2010).
Banyak faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya diare namun yang paling sering kita
temui adalah faktor sanitasi lingkungan, begitu
pula pada Kelurahan Puncak Indah Kecamatan
Malili 70% faktor penyebab terjadinya diare
adalah sanitasi lingkungan diantaranya kualitas air
bersih yang belum menyebar secara merata dan
masih rendahnya rumah yang memiliki saluran
pembuangan air limbah (SPAL) (Profil Kesehatan
Profil Puskesmas Malili tahun 2010 pada
Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Melili
apat 627 kepala keluarga (KK) dan yang
menggunakan PDAM sebanyak 191 KK dengan
presentase 30,80%, sedangkan yang menggunakan
air sumur gali sebanyak 78 KK dengan presentase
12,58% dan yang lainnya seperti menggunakan air
yang langsung dari peggunungan yang
ke rumah-rumah sebanyak 351 KK dengan
presentase 56,61 %. Pada penggolahan
pembuangan air limbah sebanyak 569 KK dengan
presentase 96,13% sudah memiliki saluran
pembuangan air limbah (SPAL) namun tidak
semua memiliki SPAL yang sehat sebanyak 37
KK dengan presentase 16,71 % tidak memiliki
SPAL sesuai dengan syarat SPAL yang sehat.
Pada kepemilikan jamban dan tempat sampah
85% KK sudah memiliki. Higene sanitasi
makanan juga tidak lepas dari faktor penyebab
diare, tempat umum dan pengolahan makana
(TUMP) sebanyak 48 TUMP yang terdiri dari 34
restoran atau rumah makan dan TUMP lainnya
sebanyak 48 TUMP namun tidak semua TUMP
dapat diketegorikan sehat.
Melihat tingginya kasus penyakit diare dan
kemungkinan faktor yang menyebabkan diare
pada masyarakat di Kelurahan Puncak Indah
Kecamatan Malili, maka ini menjadi alasan
peneliti memilih kabupaten Luwu Timur
Kecamatan Malili Kelurahan Puncak Indah
kesebagai tempat penelitian faktor yang
berhubungan dengan kejadian diare pada
masyarakat di Kabupaten Luw
Malili Kelurahan Puncak Indah tahun 2012.
BAHAN DAN METODE
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan
metode pendekatan cross sectional study.
Kejadian Diare pada Masyarakat
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012 4
menggunakan PDAM sebanyak 191 KK dengan
presentase 30,80%, sedangkan yang menggunakan
air sumur gali sebanyak 78 KK dengan presentase
12,58% dan yang lainnya seperti menggunakan air
yang langsung dari peggunungan yang dialirakan
rumah sebanyak 351 KK dengan
presentase 56,61 %. Pada penggolahan
pembuangan air limbah sebanyak 569 KK dengan
presentase 96,13% sudah memiliki saluran
pembuangan air limbah (SPAL) namun tidak
semua memiliki SPAL yang sehat sebanyak 371
KK dengan presentase 16,71 % tidak memiliki
SPAL sesuai dengan syarat SPAL yang sehat.
Pada kepemilikan jamban dan tempat sampah
85% KK sudah memiliki. Higene sanitasi
makanan juga tidak lepas dari faktor penyebab
diare, tempat umum dan pengolahan makanan
(TUMP) sebanyak 48 TUMP yang terdiri dari 34
restoran atau rumah makan dan TUMP lainnya
sebanyak 48 TUMP namun tidak semua TUMP
dapat diketegorikan sehat.
Melihat tingginya kasus penyakit diare dan
kemungkinan faktor yang menyebabkan diare
at di Kelurahan Puncak Indah
Kecamatan Malili, maka ini menjadi alasan
peneliti memilih kabupaten Luwu Timur
Kecamatan Malili Kelurahan Puncak Indah
kesebagai tempat penelitian faktor yang
berhubungan dengan kejadian diare pada
masyarakat di Kabupaten Luwu Timur Kecamatan
Malili Kelurahan Puncak Indah tahun 2012.
BAHAN DAN METODE
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan
cross sectional study.
Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan
Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu
Timur tahun 2012.
Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah
KK yang ada di Kelurahan Pucak Indah
Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur yaitu
sebanyak 627 KK.
Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah beberapa
KK yang ada di Kelurahan Pucak Indah
Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur
Metode Pengambilan Sampel
Hubungan Variabel Independen dengan Dependen
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili
No. Variabel
1 Kualitas Air Bersih
• Memenuhi Syarat
• Tidak Memenuhi
2 Higiene Sanitasi Makanan
• Memenuhi Syarat
• Tidak Memenuhi
3 SPAL
• Memenuhi Syarat
• Tidak Memenuhi
Data Primer 2012
PEMBAHASAN
Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Masyarakat
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan
Kecamatan Malili Kabupaten Luwu
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah
KK yang ada di Kelurahan Pucak Indah
Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur yaitu
adalah beberapa
KK yang ada di Kelurahan Pucak Indah
Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur
Pada penelitian ini teknik pengambilan
sampel dilakukan secara acak yaitu dengan
menggunakan teknik simple random sampling
yaitu bahwa setiap anggota atau unit dari populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk
diseleksi sebagai sampel.
HASIL PENELITIAN
. Penelitian dilaksanakan selama dua bulan
mulai dari tanggal 19 Januari 2012 sampai dengan
19 Maret 2012 di Kelurahan Puncak Indah
Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur dengan
jumlah sampel 144 orang dengan tujuan untuk
mengetahui hubungan antara kualitas air bersih,
higiene sanitasi makanan, saluran pembuangan air
limbah dengan kejadian diare.
Tabel 1
Hubungan Variabel Independen dengan Dependen Pada Masyarakat
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili
Kabupaten Luwu Timur
Tahun 2012
Diare Tidak Diare
N % n %
13
53
56,5
43,8
10
68
43,5
56,5 121
4
62
16,7
51,7
20
58
83,3
48,3 120
11
55
24,4
55,6
34
44
75,6
44,4
1. Hubungan Kualitas Air Bersih Dengan
Kejadian Diare
Kejadian Diare pada Masyarakat
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012 5
Pada penelitian ini teknik pengambilan
sampel dilakukan secara acak yaitu dengan
simple random sampling
ap anggota atau unit dari populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk
diseleksi sebagai sampel.
HASIL PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan selama dua bulan
mulai dari tanggal 19 Januari 2012 sampai dengan
19 Maret 2012 di Kelurahan Puncak Indah
Malili Kabupaten Luwu Timur dengan
jumlah sampel 144 orang dengan tujuan untuk
mengetahui hubungan antara kualitas air bersih,
higiene sanitasi makanan, saluran pembuangan air
limbah dengan kejadian diare.
Pada Masyarakat
Total P Value
n %
23
121
100
100
0,371
24
120
100
100
0,004
45
99
100
100
0,001
Hubungan Kualitas Air Bersih Dengan
Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012
Hasil yang didapatkan peneliti pada
penelitian ini menunjukkan bahwa dari 144
penduduk yang kualitas airnya memenuhi syarat
sebanyak 23 penduduk (16,0%) dan kualitas
airnya tidak memenuhi syarat yang sebanyak 121
penduduk (84,0), namun Hasil uji statisti
diperoleh nilai probabilitas (p value = 0,371) <
alpha (α = 0,05) sehingga Ho diterima, artinya
tidak ada hubungan antara kualitas air bersih
dengan kejadian diare, ini dapat dilihat
yang menunjukan bahwa dari 23 penduduk yang
kualitas airnya memenuhi syarat ada anggota
keluarga yang pernah menderita diare sebanyak
13 orang (56,5%) dan yang tidak pernah
menderita diare sebanyak 10 orang (43,5%)
sedangkan dari 121 penduduk yang yang kualitas
airnya tidak memenuhi syarat ada anggota
keluarga yang pernah menderita diare sebanyak
53 orang (43,8%) dan yang tidak pernah
menderita diare sebanyak 68 orang (56,5%).
Hubungan antara kualitas air dengan
kejadian diare tidak berhubungan dikarenakan
sumber air yang digunakan sebagian dari
penduduk tidak dikonsumsi secara langsung ini
dapat dilihat pada tabel 5.11 yang menunjukkan
bahwa dari 144 penduduk, sebanyak 52 penduduk
(36,1%) memasak air sebelum dikonsumsi dan
sebanyak 92 penduduk (63,9%) tidak memasak air
sebelum dikonsumsi, namun penduduk yang t
memasak air terlebih dahulu di karenakan
mengkonsumsi air isi ulang/galon ini dibuktikan
dengan hasil penelitian penelti yang menunjukan
dari 92 penduduk yang tidak memasak air
sebelum dikonsumsi sebanyak 76 penduduk
(52,8%) menggunakan air isi ulang.
Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Masyarakat
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012
Hasil yang didapatkan peneliti pada
penelitian ini menunjukkan bahwa dari 144
penduduk yang kualitas airnya memenuhi syarat
sebanyak 23 penduduk (16,0%) dan kualitas
airnya tidak memenuhi syarat yang sebanyak 121
penduduk (84,0), namun Hasil uji statistik
diperoleh nilai probabilitas (p value = 0,371) <
= 0,05) sehingga Ho diterima, artinya
tidak ada hubungan antara kualitas air bersih
dengan kejadian diare, ini dapat dilihat pada tabel
yang menunjukan bahwa dari 23 penduduk yang
memenuhi syarat ada anggota
keluarga yang pernah menderita diare sebanyak
13 orang (56,5%) dan yang tidak pernah
menderita diare sebanyak 10 orang (43,5%)
sedangkan dari 121 penduduk yang yang kualitas
airnya tidak memenuhi syarat ada anggota
g pernah menderita diare sebanyak
53 orang (43,8%) dan yang tidak pernah
menderita diare sebanyak 68 orang (56,5%).
Hubungan antara kualitas air dengan
kejadian diare tidak berhubungan dikarenakan
sumber air yang digunakan sebagian dari
dikonsumsi secara langsung ini
dapat dilihat pada tabel 5.11 yang menunjukkan
bahwa dari 144 penduduk, sebanyak 52 penduduk
(36,1%) memasak air sebelum dikonsumsi dan
sebanyak 92 penduduk (63,9%) tidak memasak air
sebelum dikonsumsi, namun penduduk yang tidak
memasak air terlebih dahulu di karenakan
mengkonsumsi air isi ulang/galon ini dibuktikan
dengan hasil penelitian penelti yang menunjukan
dari 92 penduduk yang tidak memasak air
sebelum dikonsumsi sebanyak 76 penduduk
Tempat penyimpanan air minum juga dapat
berpengaruh, tidak saja pengaruh air minum yang
dimasak ataupun tidak dimasak tempat
penyimpanan air minum yang digunakan dan
seberapa sering mencuci tempat penyimpanan air
minum pendudukpun berbeda
pada tabel 5.13 yang menunjukkan bahwa dari
144 penduduk sebanyak 39 penduduk (27,1%)
menyimpan air minum di ember, sebanyak 10
penduduk (6,9%) menyimpan air minum di kendi,
sebanyak 19 penduduk (13,2%) menyimpan air
minum di teko dan sebanyak di gal
penduduk (52,8%) menyimpan air minum di galon
sedangkan seberapa sering mencuci tempat
penyimpanan air minum dibuktikan dengan hasil
penelitian yang menunjukan sebanyak 7 penduduk
(4,9%) mencuci tempat penyimpanan air minum
setiap hari, sebanyak 68 penduduk (47,2%)
mencuci tempat penyimpanan air minum dua kali
dalam seminggu, sebanyak 61 penduduk (42,4%)
mencuci tempat penyimpanan air satu minggu
satu kali, dan sebanyak 8 penduduk (5,6%)
mencuci tempat penyimpanan air minum sebulan
sekali.
2. Hubungan Higiene Sanitasi Makanan
Dengan Kejadian Diare
Pada penelitian ini peneliti mendapatkan
hasil penduduk yang menyimpan bahan
makananpun berbeda
penduduk (45,8%) menyimban makanan
jadi/masak di meja makan, sebanyak 60 penduduk
(41,7%) di lemari penyimpana makan, sebanyak
18 penduduk (12,5%) di dalam panci dan
semuanya dalam keadaan tertutup. Selain
penyimpanan makanan jadi/masak tindakan
Kejadian Diare pada Masyarakat
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012 6
Tempat penyimpanan air minum juga dapat
berpengaruh, tidak saja pengaruh air minum yang
dimasak ataupun tidak dimasak tempat
penyimpanan air minum yang digunakan dan
seberapa sering mencuci tempat penyimpanan air
minum pendudukpun berbeda-beda, ini terlihat
pada tabel 5.13 yang menunjukkan bahwa dari
144 penduduk sebanyak 39 penduduk (27,1%)
menyimpan air minum di ember, sebanyak 10
penduduk (6,9%) menyimpan air minum di kendi,
sebanyak 19 penduduk (13,2%) menyimpan air
minum di teko dan sebanyak di galon sebanyak 79
penduduk (52,8%) menyimpan air minum di galon
sedangkan seberapa sering mencuci tempat
penyimpanan air minum dibuktikan dengan hasil
penelitian yang menunjukan sebanyak 7 penduduk
(4,9%) mencuci tempat penyimpanan air minum
anyak 68 penduduk (47,2%)
mencuci tempat penyimpanan air minum dua kali
dalam seminggu, sebanyak 61 penduduk (42,4%)
mencuci tempat penyimpanan air satu minggu
satu kali, dan sebanyak 8 penduduk (5,6%)
mencuci tempat penyimpanan air minum sebulan
ubungan Higiene Sanitasi Makanan
Dengan Kejadian Diare
Pada penelitian ini peneliti mendapatkan
hasil penduduk yang menyimpan bahan
makananpun berbeda-beda, sebanyak 66
penduduk (45,8%) menyimban makanan
jadi/masak di meja makan, sebanyak 60 penduduk
%) di lemari penyimpana makan, sebanyak
18 penduduk (12,5%) di dalam panci dan
semuanya dalam keadaan tertutup. Selain
penyimpanan makanan jadi/masak tindakan
Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012
penduduk terhadap makanan yang sudah dingin
pun harus diperhatikan, apabila ingin menyimpan
sisanya maka pastikan menyimpannya dengan
baik dan panaskan kembali jika ingin dikonsumsi
tindakan ini merupakan perlindungan untuk
mengurangi jumlah mikroba yang mungkin
berkembang selama penyimpanan. Peneliti
menemukan bahwa sebanyak 71 penduduk
(49,3%) langsung mengkonsumsi tanda
dipanaskan terlebih dahulu, sebanyak 66
penduduk (45,8%) memanaskan telebih dahulu,
sebanyak 7 penduduk (4,9%) tidak mengkonsumsi
lagi makanan yang sudah dalam keadaan dingin.
Berdasarkan hasil penelitian uji statistik
diperoleh nilai probabilitas (p value = 0,004) <
alpha (α = 0,05) sehingga Ho ditolak, artinya ada
hubungan antara higiene sanitasi makanan dengan
kejadian diare, ini terlihat pada tabel
144 penduduk yang higiene sanitasi makanannya
memenuhi syarat ada anggota keluarga yang
pernah menderita diare sebanyak 4 orang (16,7%)
dan yang tidak pernah menderita diare sebanyak
24 orang (83,3%) sedangkan dari 120 penduduk
yang yang higiene sanitasi makanannya tidak
memenuhi syarat ada anggota keluarga yang
pernah menderita diare sebanyak 62 orang
(51,7%) dan yang tidak pernah menderita diare
sebanyak 58 orang (48,3%).
3. Hubungan Saluran Pembuangan Air
Limbah Dengan Kejadian Diare
Hasil penelitian peneliti menunjukkan hasil
bahwa penduduk yang SPALnya tidak menenuhi
syarat menunjukkan angka yang lebih tinggi
dibandingkan yang memenuhi syarat, ini terlihat
Tabel 5.23 menunjukan bahwa dari 45 penduduk
Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Masyarakat
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012
penduduk terhadap makanan yang sudah dingin
apabila ingin menyimpan
ya maka pastikan menyimpannya dengan
baik dan panaskan kembali jika ingin dikonsumsi
tindakan ini merupakan perlindungan untuk
mengurangi jumlah mikroba yang mungkin
berkembang selama penyimpanan. Peneliti
menemukan bahwa sebanyak 71 penduduk
ung mengkonsumsi tanda
dipanaskan terlebih dahulu, sebanyak 66
penduduk (45,8%) memanaskan telebih dahulu,
sebanyak 7 penduduk (4,9%) tidak mengkonsumsi
lagi makanan yang sudah dalam keadaan dingin.
Berdasarkan hasil penelitian uji statistik
ai probabilitas (p value = 0,004) <
= 0,05) sehingga Ho ditolak, artinya ada
hubungan antara higiene sanitasi makanan dengan
pada tabel bahwa dari
144 penduduk yang higiene sanitasi makanannya
ta keluarga yang
pernah menderita diare sebanyak 4 orang (16,7%)
dan yang tidak pernah menderita diare sebanyak
24 orang (83,3%) sedangkan dari 120 penduduk
yang yang higiene sanitasi makanannya tidak
memenuhi syarat ada anggota keluarga yang
ita diare sebanyak 62 orang
(51,7%) dan yang tidak pernah menderita diare
Hubungan Saluran Pembuangan Air
Limbah Dengan Kejadian Diare
Hasil penelitian peneliti menunjukkan hasil
bahwa penduduk yang SPALnya tidak menenuhi
menunjukkan angka yang lebih tinggi
dibandingkan yang memenuhi syarat, ini terlihat
Tabel 5.23 menunjukan bahwa dari 45 penduduk
yang SPALnya memenuhi syarat ada anggota
keluarga yang pernah menderita diare sebanyak
11 orang (24,4%) dan yang tidak pernah
menderita diare sebanyak 34 orang (75,6%)
sedangkan dari 99 penduduk yang yang SPALnya
memenuhi syarat ada anggota keluarga yang
pernah menderita diare sebanyak 55 orang
(55,6%) dan yang tidak pernah menderita diare
sebanyak 44 orang (44,4%). Hasil uji sta
diperoleh nilai probabilitas (p value = 0,001) <
alpha (α = 0,05) sehingga Ho ditolak, artinya ada
hubungan antara saluran pembuangan air limbah
dengan kejadian diare.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Hasil penelitian menunjukan (p value =
0,371) > alpha (α = 0,05) artinya, tidak ada
hubungan antara kualitas air bersih dengan
kejadian diare pada masyarakat di Kelurahan
Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu
Timur tahun 2012.
2. Hasil penelitian menunjukan (p value =
0,004) < alpha (α = 0,05) artin
antara higiene sanitasi makanan dengan kejadian
diare pada masyarakat di Kelurahan Puncak Indah
Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur tahun
2012.
3. Hasil penelitian menunjukan (p value =
0,001) < alpha (α = 0,05) artinya, ada hubungan
antara saluran pembuangan air limbah dengan
kejadian diare pada masyarakat di Kelurahan
Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu
Timur tahun 2012.
Saran
Kejadian Diare pada Masyarakat
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012 7
yang SPALnya memenuhi syarat ada anggota
keluarga yang pernah menderita diare sebanyak
11 orang (24,4%) dan yang tidak pernah
menderita diare sebanyak 34 orang (75,6%)
sedangkan dari 99 penduduk yang yang SPALnya
memenuhi syarat ada anggota keluarga yang
pernah menderita diare sebanyak 55 orang
(55,6%) dan yang tidak pernah menderita diare
sebanyak 44 orang (44,4%). Hasil uji statistik
diperoleh nilai probabilitas (p value = 0,001) <
= 0,05) sehingga Ho ditolak, artinya ada
hubungan antara saluran pembuangan air limbah
KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil penelitian menunjukan (p value =
= 0,05) artinya, tidak ada
hubungan antara kualitas air bersih dengan
kejadian diare pada masyarakat di Kelurahan
Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu
Hasil penelitian menunjukan (p value =
= 0,05) artinya, ada hubungan
antara higiene sanitasi makanan dengan kejadian
diare pada masyarakat di Kelurahan Puncak Indah
Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur tahun
Hasil penelitian menunjukan (p value =
= 0,05) artinya, ada hubungan
saluran pembuangan air limbah dengan
kejadian diare pada masyarakat di Kelurahan
Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu
Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012
1. Pada penelitian ini meskipun tidak ada
hubungan antara kualitas air bersih dengan
kejadian diare namun pemerintah setempat dan
petugas kesehatan bersama dengan masyarakat
harus lebih memperhatikan kualitas air bersih baik
secara fisik yang ditinjau dari segi keruh, bau,
rasa, dan warna maupun secara bakteriologis serta
kimia yang digunakan untuk keperluan s
agar air dapat digunakan dengan aman serta bebas
dari bakteri dan virus penyebab diare.
2. Dalam proses pemilihan bahan makanan,
penyimpanan bahan makanan, pengolahan bahan
makanan, penyimpanan makanan jadi/masak, dan
penyajian makanan harus lebih
kebersihanya seperti menyimpan bahan makanan
di tempat yang bersih dan aman, menggunakan air
yang bersih untuk mengolah bahan makanan,
memilih bahan makanan yang segar dan
berkualitas, mencuci tangan dengan menggunakan
sabun sebelum mengolah dan menyiapkan
makanan, mencuci bersih bahan-bahan makanan
sebelum diolah, menyimpan makanan jadi/masak
di tempat yang bersih dan aman serta selalu dalam
keadaan tertutup, jika ada makanan sisa yang
ingin dikomsumsi kembali hendaknya dipanaskan
terlebih dahulu agar tidak terkontaminasi atau
tercemar bakteri dan virus penyebab diare.
3. Perlunya kesadaran masyarakat tentang
kepemilikan saluran pembuangan air limbah yang
memenuhi syarat serta saluran pembuangan air
limbah harus sering dibersihkan agar tidak
menimbulkan genangan tidak berbau, dan tidak
menjadi tempat perkembangbiakan serangga dan
juga perlu dilakukan penyuluhan secara terus
menerus dan berkesinambungan yang
Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Masyarakat
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012
Pada penelitian ini meskipun tidak ada
hubungan antara kualitas air bersih dengan
pemerintah setempat dan
petugas kesehatan bersama dengan masyarakat
harus lebih memperhatikan kualitas air bersih baik
secara fisik yang ditinjau dari segi keruh, bau,
rasa, dan warna maupun secara bakteriologis serta
kimia yang digunakan untuk keperluan sehari-hari
agar air dapat digunakan dengan aman serta bebas
dari bakteri dan virus penyebab diare.
Dalam proses pemilihan bahan makanan,
penyimpanan bahan makanan, pengolahan bahan
makanan, penyimpanan makanan jadi/masak, dan
penyajian makanan harus lebih diperhatikan
kebersihanya seperti menyimpan bahan makanan
di tempat yang bersih dan aman, menggunakan air
yang bersih untuk mengolah bahan makanan,
memilih bahan makanan yang segar dan
berkualitas, mencuci tangan dengan menggunakan
an menyiapkan
bahan makanan
sebelum diolah, menyimpan makanan jadi/masak
di tempat yang bersih dan aman serta selalu dalam
keadaan tertutup, jika ada makanan sisa yang
ingin dikomsumsi kembali hendaknya dipanaskan
ahulu agar tidak terkontaminasi atau
tercemar bakteri dan virus penyebab diare.
Perlunya kesadaran masyarakat tentang
kepemilikan saluran pembuangan air limbah yang
memenuhi syarat serta saluran pembuangan air
limbah harus sering dibersihkan agar tidak
imbulkan genangan tidak berbau, dan tidak
menjadi tempat perkembangbiakan serangga dan
juga perlu dilakukan penyuluhan secara terus
menerus dan berkesinambungan yang
dilaksanakan secara terpadu antara instansi
kesehatan dan instansi terkait lainnya untuk
memberikan pengertian akan pentingnya saluran
pembuangan air limbah yang memenuhi syarat
dalam pencegahan penyakit diare.
DAFTAR PUSTAKA
Aditya Ahmad, 2008, Diagnosa Diare dan
Klasifikasi Dehidrasi (Online),
htthttp://medicastore.com/diare/diagnosa_
diare.htmp://reshaardianto.student.umm.a
c.id/2010/02/04/klasifikasi
Diakses tanggal 19 Januari 2012.
Admin, 2011, Diare (Online),
http://www.peutuah.com/makalah
diare/.html.com
januari 2012.
Akbar Muhammad, 2010, Studi Kualitatif Tentang
Faktor Yang Mempengaruhi Penyakit
Diare Pada Kanak
Arifin, 2010, Hubungan Sanitasai Lingkunga
Dengan Kejadian Diare Di Desa
Bongganan Kecamatan Tinungkung
Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi
Tengah Tahun 2010, Universitas
Hasanuddin, 2010
Arman, 2010, Hubungan Sanitasi Lingkungan
Dengan Kejadian Diare Di Wilayah Kerja
Puskesmas Bara
2010, universitas Hasanuddin, Maksssar.
Asang Mahyuddin, 2008, Studi Sanitasi
Lingkungan Penderita Diare Pada
Masyarakat Kelurahan Hassanudin
Kecamatan Mandai Kabupaten Maros
Tahun 2007, Universitas Hasanuddin,
Makassar
Kejadian Diare pada Masyarakat
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012 8
dilaksanakan secara terpadu antara instansi
kesehatan dan instansi terkait lainnya untuk
emberikan pengertian akan pentingnya saluran
pembuangan air limbah yang memenuhi syarat
dalam pencegahan penyakit diare.
Aditya Ahmad, 2008, Diagnosa Diare dan
Klasifikasi Dehidrasi (Online),
htthttp://medicastore.com/diare/diagnosa_
diare.htmp://reshaardianto.student.umm.a
c.id/2010/02/04/klasifikasi-diare/.
Diakses tanggal 19 Januari 2012.
Admin, 2011, Diare (Online),
http://www.peutuah.com/makalah-
diare/.html.com. Diakses tanggal 20
Akbar Muhammad, 2010, Studi Kualitatif Tentang
Faktor Yang Mempengaruhi Penyakit
Diare Pada Kanak-Kanak, Makassar.
Arifin, 2010, Hubungan Sanitasai Lingkungan
Dengan Kejadian Diare Di Desa
Bongganan Kecamatan Tinungkung
Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi
Tengah Tahun 2010, Universitas
Hasanuddin, 2010
Arman, 2010, Hubungan Sanitasi Lingkungan
Dengan Kejadian Diare Di Wilayah Kerja
Puskesmas Bara-Baraya Makassar Tahun
2010, universitas Hasanuddin, Maksssar.
Asang Mahyuddin, 2008, Studi Sanitasi
Lingkungan Penderita Diare Pada
Masyarakat Kelurahan Hassanudin
Kecamatan Mandai Kabupaten Maros
Tahun 2007, Universitas Hasanuddin,
Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012
Bahar Tatik, 2008, Sanitasi Lingkungan (Online),
http://tatikbahar.blogspot.com/2011/04/hu
bungan-sanitasi-lingkungan-dengan.html
Diakses tanggal 23 Januari 2012.
Departemen Kesehatan RI, 2011, Profil Kesehatan
Indonesia 2010, Kementerian Kesehatan
RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 1990,
Menteri Kesehatan RI, Nomor :
416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat
syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
Departemen Kesehatan RI, 2011,
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011
Tentang Higiene Sanitasi Jasaboga.
Departemen Agama, 2009, Al-Qur’an Dan
Terjemahan.
Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan, 2009,
Profil Kesehatan Sulawesi Selatan Tahun
2008, Makassar.
Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan, 2011,
Profil Kesehatan Sulawesi Selatan Tahun
2010, Makassar.
Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur, 2010,
Profil Kesehatan Kabupaten Luwu Timur
Tahun 2010, Malili.
Djaffar, M.H, 2000, Penyediaan Air Ber
(PAB), Jurusan Kesehatan Lingkungan,
FKM-UNHAS, Makassar.
Djamal Ismail, 2008, Analisis Hubungan Sanitasi
Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada
Masyarakat Pantai Kecamatan Abeli Kota
Kendari Tahun 2007, Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Masyarakat
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012
Lingkungan (Online),
http://tatikbahar.blogspot.com/2011/04/hu
dengan.html.
Diakses tanggal 23 Januari 2012.
Profil Kesehatan
Kementerian Kesehatan
Departemen Kesehatan RI, 1990, Peraturan
Menteri Kesehatan RI, Nomor :
416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-
syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
Departemen Kesehatan RI, 2011, Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011
Tentang Higiene Sanitasi Jasaboga.
Qur’an Dan
Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan, 2009,
Profil Kesehatan Sulawesi Selatan Tahun
Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan, 2011,
Profil Kesehatan Sulawesi Selatan Tahun
Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur, 2010,
Profil Kesehatan Kabupaten Luwu Timur
Penyediaan Air Bersih
, Jurusan Kesehatan Lingkungan,
Djamal Ismail, 2008, Analisis Hubungan Sanitasi
Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada
Masyarakat Pantai Kecamatan Abeli Kota
Kendari Tahun 2007, Universitas
Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI, 2004.
Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi.
Makassar.
Farida, 2009, Konsep Higiene Makanan, Hal 20
30, Semarang.
Fery, 2009, Diare (Online),
materials.blogspot.com/2009/05/makalah.html.co
m. Diakses tanggal 20 Januari 2012
Idris Shall, 2009 Faktor
Berhubungan Dengan Upaya
Pencegahan Kejadian Diare
Di Desa Kemalaraja Kecamatan
Timur Kabupaten
Tahun 2009, Akper Depkes Baturaja,
Sumatra Selatan.
Muhajirin, 2007, Hubungan Antara Praktek
Personal Hygiene Ibu Balita Dan Sarana
Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian
Diare Pada Anak Balita Di Kecamatan
Maos Kabupaten Cilacap, Hal 1
Semarang.
Mendrofa Kasinudin, 2006, Karakteristik Balita
Penderita Diare Yann Berobat di
Puskesmas Tetehosi Foa Kecamatan Gido
Kabupaten Nias Tahun 2005, 1
Notoatmodjo, S., 2002.
Kesehatan, Penerbit Renika Cipta,
Jakarta.
Notoatmodjo S. 2003. Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Rineka Cipta, Jakarta.
Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Profil Kelurahan, 2011, Profil Kelurahan Puncak
Indah Tahun 2010, Malili
Kejadian Diare pada Masyarakat
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012 9
Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI, 2004.
Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi.
Farida, 2009, Konsep Higiene Makanan, Hal 20-
Diare (Online), http://midwifery-
materials.blogspot.com/2009/05/makalah.html.co
. Diakses tanggal 20 Januari 2012
Idris Shall, 2009 Faktor-Faktor Yang
Upaya
Pencegahan Kejadian Diare Pada Balita
Di Desa Kemalaraja Kecamatan Baturaja
Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2009, Akper Depkes Baturaja,
Sumatra Selatan.
Muhajirin, 2007, Hubungan Antara Praktek
Personal Hygiene Ibu Balita Dan Sarana
Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian
Diare Pada Anak Balita Di Kecamatan
Maos Kabupaten Cilacap, Hal 1-10,
Mendrofa Kasinudin, 2006, Karakteristik Balita
Penderita Diare Yann Berobat di
Puskesmas Tetehosi Foa Kecamatan Gido
Kabupaten Nias Tahun 2005, 1-6 Medan.
Notoatmodjo, S., 2002. Metodologi Penelitian
, Penerbit Renika Cipta,
Notoatmodjo S. 2003. Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Rineka Cipta, Jakarta.
Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
. Jakarta: Salemba Medika.
Profil Kelurahan, 2011, Profil Kelurahan Puncak
Indah Tahun 2010, Malili
Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012
Pusat Kesehatan Masyarakat Malili, 2010,
Kesehatan Tahun 2010, Malili
Pusat Kesehatan Masyarakat Malili, 2011,
Kesehatan Tahun 2011, Malili.
Prabu Putra, 2008, Higene dan Sanitasi Makanan
(Online),
http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/
27/higiene-dan-sanitasi-
makanan/html.com. Diakses tanggal 23
Januari 2012.
Sam Arianto, 2009, Pengertian Gastroentritis /
Diare (Online),
http://sobatbaru.blogspot.com/2008/09/pe
ngertian-gastroentritis-diare.html.com
Diakses tanggal 19 Januari 2012.
Santoso, 2008, Diare (Online),
http://secondking.wordpress.com/2008/11
/15/diare-2/.html.com. Diakses tanggal 20
Januari 2012.
Siruddin, 2007, Studi Sanitasi Lingkungan
Dengan Kejadian Diare Anak Balita Pada
Masyarakat Di Desa Batu Pu
Kecamatan Mallawa Kebupaten Maros
Tahun 2007, Universitas Hasanuddin,
Makassar.
Soedarbe Wasono, 2007, Hubungan Sanitasi
Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada
Anak Balita Di Kelurahan Mahena
Darmawati ( 141 280 278 ) Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Masyarakat
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012
esehatan Masyarakat Malili, 2010, Profil
, Malili
Pusat Kesehatan Masyarakat Malili, 2011, Profil
, Malili.
Putra, 2008, Higene dan Sanitasi Makanan
http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/
. Diakses tanggal 23
Pengertian Gastroentritis /
Diare (Online),
http://sobatbaru.blogspot.com/2008/09/pe
diare.html.com.
Diakses tanggal 19 Januari 2012.
, 2008, Diare (Online),
http://secondking.wordpress.com/2008/11
. Diakses tanggal 20
Studi Sanitasi Lingkungan
Dengan Kejadian Diare Anak Balita Pada
Masyarakat Di Desa Batu Putih
Kecamatan Mallawa Kebupaten Maros
Tahun 2007, Universitas Hasanuddin,
Soedarbe Wasono, 2007, Hubungan Sanitasi
Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada
Anak Balita Di Kelurahan Mahena
Kecamatan Tahuna Kabupaten Sangihe
Provinsi Sulawesi Utara Ta
Universitas Hasanuddin, Makassar.
Soemirat, J., 2002,
cetakan kelima, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Warman Yance, 2009,
Lingkungan Sosial Ekonomi Dan
Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian
Diare Akut Pad
Pekan Arba Kecamatan Tembilahan
Kabupaten Tahun 2008, Universitas
Riau, Pekanbaru.
Wulandari Anjar, 2009,
Faktor Lingkungan Dan Faktor
Sosialdemografi Dengan Kejadian Diare
Pada Balita Di Desa Blimbing Kecamatan
Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun
2009, Universitas Muhammadiyah,
Surakarta, Surakarta
Yudhasmara, 2009, Atasi Diare Pada Orang
Dewasa (Online),
http://koranindonesiasehat.wordpress.com
/2009/11/29/atasi
dewasa-perlukah
tanggal 19 Januari 2012.
Zein Umar, 2004, Diare Akut Disebabkan Bakteri,
Universitas Sumatra Utara.
Kejadian Diare pada Masyarakat
di Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012 10
Kecamatan Tahuna Kabupaten Sangihe
Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2006,
Universitas Hasanuddin, Makassar.
Soemirat, J., 2002, Kesehatan Lingkungan,
cetakan kelima, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Warman Yance, 2009, Hubungan Faktor
Lingkungan Sosial Ekonomi Dan
Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian
Diare Akut Pada Balita Di Kelurahan
Pekan Arba Kecamatan Tembilahan
Kabupaten Tahun 2008, Universitas
Riau, Pekanbaru.
Wulandari Anjar, 2009, Hubungan Antara
Faktor Lingkungan Dan Faktor
Sosialdemografi Dengan Kejadian Diare
Pada Balita Di Desa Blimbing Kecamatan
ejo Kabupaten Sragen Tahun
2009, Universitas Muhammadiyah,
Surakarta, Surakarta
Atasi Diare Pada Orang
Dewasa (Online),
http://koranindonesiasehat.wordpress.com
/2009/11/29/atasi-diare-pada-orang-
perlukah-obat/.com. Diakses
tanggal 19 Januari 2012.
Zein Umar, 2004, Diare Akut Disebabkan Bakteri,
Universitas Sumatra Utara.