jurnal sosio-humaniora vol. 5 no. 2., september 2014 issn...
TRANSCRIPT
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014 ISSN : 2087-1899
ii
Jurnal
Sosio-Humaniora
PENANGGUNG JAWAB Kepala LPPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Ketua Umum :
Dr. Ir. Ch. Wariyah, M.P.
Sekretaris : Awan Santosa, S.E., M.Sc.
Dewan Redaksi :
Dr. Kamsih Astuti, M.A. Dr. Hermayawati, M.Pd.
Penyunting Pelaksana :
Tutut Dwi Astuti, S.E., M.Si. Dra. Indra Ratna KW, M.Si. Restu Arini, S.Pd., M.Pd. Sumiyarsih, S.E., M.Si.
Pelaksana Administrasi :
Zulki Adzani Sidiq Fathoni Hartini
Alamat Redaksi/Sirkulasi : LPPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Jl. Wates Km 10 Yogyakarta Tlpn (0274) 6498212 Pesawat 133 Fax (0274) 6498213
E-Mail : [email protected] Web : lppm.mercubuana-yogya.ac.id
Jurnal yang memuat ringkasan hasil laporan penelitian ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta, terbit dua kali setiap tahun. Redaksi menerima naskah hasil penelitian, yang belum pernah dipublikasikan baik yang berbahasa Indonesia maupun Inggris. Naskah harus ditulis sesuai dengan format di Jurnal Sosio-Humaniora dan harus diterima oleh redaksi paling lambat dua bulan sebelum terbit.
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014 ISSN : 2087-1899
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahNya, sehingga
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2, September 2014 dapat kami terbitkan.
Redaksi mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada
para penulis yang telah berbagi pengetahuan dari hasil penelitian, untuk
dipublikasikan dan dibaca oleh pemangku kepentingan, sehingga memberikan
kemanfaatan yang lebih besar bagi perkembangan IPTEKS.
Pada jurnal Sosio-Humaniora edisi September 2014 ini, disajikan beberapa
hasil penelitian di bidang manajemen, bidang akuntansi dan bidang psikologi. Pada
bidang manajemen disajikan artikel tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar di BEI, pengaruh dimensi kualitas jasa
terhadap keputusan pembelian jasa perbankan pada Bank Mandiri unit Mandiri
Mitra Usaha Yogyakarta. Pada bidang akuntansi disajikan artikel tentang adopsi
accrual accounting pada pemerintahan Republik Indonesia, sedangkan pada bidang
psikologi disajikan artikel tentang hubungan antara kebutuhan aktualisasi diri
dengan motivasi kerja pada wanita karier di PT Kusuma Sandang Mekarjaya, nilai
positif pekerjaan-keluarga pada ibu yang bekerja ditinjau dari dukungan sosial, dan
hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dan dukungan
sosial orangtua dengan motivasi belajar pada siswa di MTS Ibadurrahman Tibu
Sisok Desa Loang Maka Lombok Tengah tahun ajaran 2013/2014.
Redaksi menyadari bahwa masih terdapat ketidaksempurnaan dalam
penyajian artikel dalam jurnal yang kami terbitkan. Untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan, agar penerbitan mendatang menjadi semakin
baik. Atas perhatian dan partisipasi semua pihak redaksi mengucapkan terima
kasih.
Yogyakarta, September 2014
Redaksi
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014 ISSN : 2087-1899
iv
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2 ini telah direview oleh Mitra Bestari :
1. Awan Santosa, S.E., M.Sc. bidang studi Manajemen
2. Dr. Kamsih Astuti, S.Psi., M.Si. bidang studi Psikologi Masyarakat
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014 ISSN : 2087-1899
v
DAFTAR ISI
Hal Kata Pengantar ........................................................................................... iii Daftar Mitra Bestari .................................................................................... iv Daftar Isi ...................................................................................................... v HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI DENGAN MOTIVASI KERJA PADA WANITA KARIER DI PT KUSUMA SANDANG MEKARJAYA .............................................................................................. 132-143 Betsy Amanda Syauta dan Reny Yuniasanti EVALUASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI .................................................................................... 144-161 Rina Dwiarti NILAI POSITIF PEKERJAAN-KELUARGA PADA IBU YANG BEKERJA DITINJAU DARI DUKUNGAN SOSIAL ....................................................... 162-177 Triana Noor Edwina Dewayani Soeharto HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA DI MTS IBADURRAHMAN TIBU SISOK DESA LOANG MAKA LOMBOK TENGAH TAHUN AJARAN 2013/2014 .................................................................................................... 178-198 Habibi Al-Ajami dan Triana Noor Edwina Dewayani Soeharto PENGARUH DIMENSI KUALITAS JASA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JASA PERBANKAN Studi Kasus Pada Bank Mandiri Unit Mandiri Mitra Usaha Yogyakarta ............................................................... 199-217 Subarjo ADOPSI ACCRUAL ACCOUNTING PADA PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA (Studi Literatur) ...................................................................... 218-231 Maria Immaculata Andriani Novitasari PEDOMAN PENULISAN NASKAH ............................................................. 232
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014 ISSN : 2087-1899
162
NILAI POSITIF PEKERJAAN-KELUARGA PADA IBU YANG BEKERJA DITINJAU DARI DUKUNGAN SOSIAL
Triana Noor Edwina Dewayani Soeharto Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi
Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Jl. Wates Km 10 Yogyakarta 55753 Email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan dukungan sosial
(dukungan suami dan dukungan atasan) dengan nilai positif pekerjaan-keluarga pada ibu yang bekerja. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang positif antara dukungan sosial (dukungan suami dan dukungan atasan) dengan nilai positif pekerjaan-keluarga pada ibu yang bekerja. Karakteristik subjek penelitian dalam penelitian ini : ibu yang bekerja tinggal bersama dengan pasangan dan mempunyai anak berusia di bawah 12 tahun yang tinggal bersama dengan subjek dan bekerja penuh waktu. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini: skala nilai positif keluarga-pekerjaan; skala dukungan suami dan skala dukungan atasan. Teknik analisis data dalam peneltian ini menggunakan teknik analisis regresi. Berdasarkan hasil analisis dari uji regresi diketahui besarnya nilai F sebesar 19.153 dan p = 0,000 ( p < 0,01) dapat disimpulkan bahwa variabel dukungan suami dan dukungan atasan secara bersama-sama mempunyai hubungan dengan nilai positif pekerjaan-keluarga. Ini menunjukkan bahwa hipotesis diterima: ada hubungan yang positif antara dukungan sosial (dukungan suami dan dukungan atasan) dengan nilai posisit pekerjaan-keluarga pada ibu yang bekerja. Kata kunci : dukungan suami, dukungan atasan, nilai positif pekerjaan-keluarga
WORK-FAMILY ENHANCEMENT ON WORKING MOTHERS AND SOCIAL SUPPORT (HUSBAND SUPPORT,SUPERVISOR SUPPORT)
ABSTRACT
This study aimed to examine the relationship with social support (husband
support,supervisor support) and work-family enhancement on working mothers. The hypothesis of this study is there a relationship with husband support,supervisor support and work-family enhancement on working mothers. Characteristics of research subjects in this study: (1) subjects lived together with her husband and had children under the age of 12 years who lived with the subject, (2) working full time. Data collection tool used in this study: work-family enhancement scale, husband support scale and supervisor support scale. Techniques of analysis in this research using analyze regression techniques. The results showed association with the husband support, supervisor support and work-family enhancement on working mothers. Keywords: husband support, supervisor support, work-family enhancement
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014 ISSN : 2087-1899
163
PENDAHULUAN
Penelitian tentang nilai positif
pekerjaan-keluarga dilakukan untuk
melihat peran dalam pekerjaan dan
peran dalam keluarga yang dapat
saling memperkaya. Selain itu jumlah
pekerja yang bekerja sebagai
karyawan di Indonesia terus
meningkat sehingga penelitian ini
perlu dilakukan untuk meneliti
permasalahan yang dialami pekerja
yaitu nilai positif pekerjaan-keluarga.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta,
kondisi pekerja yang bekerja sebagai
karyawan pada tahun 2011
menunjukkan jumlah laki-laki yang
bekerja sebanyak 1.002.000
sedangkan perempuan sebanyak
796.542 (Sumber: BPS, Survey
Angkatan Kerja Nasional 2011 diolah
Pusdatinaker).
Data di atas menunjukkan baik
pria dan wanita pada saat ini
mempunyai peluang yang sama untuk
bekerja. Hal ini akan berdampak pada
kehidupan keluarga para pekerja
tersebut. Dampak yang ditimbulkan
dari wanita yang bekerja tidak selalu
berdampak negatif tetapi juga
berdampak positif apabila
pengalaman pada suatu peran yang
akan memperkaya peran yang lain.
Berdasarkan penelitian Grzywacz
(dalam Washington, 2006)
diketemukan bahwa dampak positif
pekerjaan-keluarga ini lebih dirasakan
oleh wanita yang bekerja dan sudah
menikah. Ibu bekerja yang menikah
ditemukan mengalami nilai positif
pekerjaan-keluarga daripada pekerja
yang tidak menikah karena ibu yang
bekerja ini memperoleh keuntungan
dari peran yang dijalankan dalam
keluarga yaitu sebagai istri atau ibu,
peran yang dijalankan dalam keluarga
tersebut akan mempermudah pekerja
menjalankan peran di tempat kerja
(Grzywacz dalam Washington, 2006).
Berdasarkan uraian di atas
maka peneliti melakukan studi
pendahuluan pada ibu yang bekerja
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014 ISSN : 2087-1899
164
untuk mengetahui nilai positif
pekerjaan-keluarga. Studi
pendahuluan tersebut menemukan ibu
kurang merasakan apabila
mengerjakan pekerjaan kantor
dengan sukses, maka ibu akan pulang
ke rumah dengan hati yang senang.
Ibu kurang merasakan apabila
melakukan pekerjaan rumah tangga
dengan baik disebabkan karena telah
terbiasa melakukan pekerjaan kantor
dengan disiplin. Berdasarkan studi
pendahuluan ini juga diketemukan
keterampilan bernegosiasi yang
diperoleh ibu di tempat kerja kurang
dirasakan dapat diterapkan untuk
meningkatkan komunikasi dengan
keluarga di rumah, sebaliknya
pengalaman bernegosiasi dengan
suami dirasa kurang dapat diterapkan
dalam menghadapi rekan kerja.
Berdasarkan studi pendahuluan
tersebut diperoleh gambaran bahwa
bahwa ternyata ibu yang bekerja
kurang merasakan nilai positif dalam
menjalankan peran sebagai pekerja
terhadap pelaksanaan peran dalam
keluarga. Selain itu, kurang
merasakan nilai positif pelaksanaan
peran dalam keluarga terhadap
pelaksanaan peran sebagai pekerja
padahal seharusnya ibu yang bekerja
diharapkan mengalami nilai positif
pekerjaan-keluarga. Dampak yang
ditimbulkan dari peran sebagai istri,
ibu atau pekerja dapat positif apabila
pekerja mengalami nilai positif
pekerjaan-keluarga yang tinggi.
Dampak dari berbagai peran
memberikan bukti bahwa peran ganda
meningkatkan mental, fisik dan
hubungan kesehatan pekerja (Barnett
& Hyde, 2001) Selain itu, tampak
bahwa ada efek penyangga, seperti
kepuasan dalam satu peran mungkin
penyangga stres atau ketidakpuasan
yang berkembang dari peran yang
lain. Penelitian Tiedje, et al. (1990)
menunjukkan nilai positif pekerjaan-
keluarga tinggi dan pada perempuan
yang bekerja berkaitan dengan
rendahnya depresi dan meningkatnya
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014 ISSN : 2087-1899
165
kepuasan (kepuasan kerja, kepuasan
perkawinan dan kepuasan sebagai
orangtua). Sebaliknya, perempuan
yang bekerja yang mengalami nilai
positif pekerjaan-keluarga rendah
akan mengalami depresi dan
menurunkan kepuasan kerja,
kepuasan perkawinan dan kepuasan
sebagai orangtua (Tiedje, et al.,
1990).
Berdasarkan penjelasan di
atas, maka peneliti menyimpulkan
penelitian tentang nilai positif
pekerjaan-keluarga perlu dilakukan
untuk mengkaji lebih lanjut tentang
nilai psoitif pekerjaan-keluarga
terutama pada ibu yang bekerja.
Serta mengkaji lebih lanjut faktor yang
mempengaruhi nilai positif pekerjaan-
keluarga.
Ada beberapa faktor yang
mendukung nilai positif pekerjaan-
keluarga antara lain: dukungan sosial
(Voydanoff, 2002; Wadsworth dan
Owens, 2007). Dukungan yang
diterima dari suami penting artinya
bagi istri untuk meningkatkan nilai
positif pekerjaan-keluarga, dukungan
emosi dan instrumental yang
diperoleh dari pasangan akan
meningkatkan nilai positif pekerjaan-
keluarga (Voydanoff, 2004).
Dukungan dari atasan seperti
memberi aturan kerja yang tidak kaku,
kesediaan atasan untuk
mendengarkan masalah kerja atau
masalah pribadi menyebabkan nilai
positif pekerjaan-keluarga akan
meningkat (Voydanoff, 2004).
Berdasarkan uraian di atas
maka penelitian ini mengajukan
rumusan masalah : apakah ada
hubungan antara dukungan suami
dan dukungan atasan dengan nilai
positif pekerjaan-keluarga pada ibu
yang bekerja?
MATERI DAN METODE
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji hubungan antara dukungan
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014 ISSN : 2087-1899
166
suami dan dukungan atasan dengan
nilai positif pekerjaan-keluarga pada
ibu yang bekerja. Penelitian
diharapkan dapat bermanfaat untuk
memberi gambaran tentang nilai
positif pekerjaan-keluarga pada ibu
yang bekerja serta memberikan
sumbangan bagi pengembangan teori
psikologi perkembangan.
Nilai positif pekerjaan-keluarga
diartikan oleh Frone (2003) sebagai
bentuk multiple role, peran dalam
pekerjaan dan keluarga akan saling
mempengaruhi. Pengalaman dalam
menjalankan peran dalam pekerjaan/
keluarga dapat mempermudah
menjalankan peran dalam
keluarga/pekerjaan atau dapat
meningkatkan kualitas kehidupan
keluarga/pekerjaan (Frone, 2003;
Voydanoff, 2001). Balmforth &
Gardner (2006) mengatakan nilai
positif pekerjaan-keluarga terjadi
ketika peran yang dilakukan dalam
pekerjaan dan peran yang dilakukan
dalam keluarga saling memberikan
konstribusi positif dan keuntungan.
Secara umum, menurut Frone
(2003) nilai positif pekerjaan dan
keluarga mempunyai dua dimensi:
pertama, nilai positif pekerjaan
terhadap keluarga terjadi apabila
pengalaman dalam menjalankan
peran dalam pekerjaan dapat
mempermudah menjalankan peran
dalam keluarga atau dapat
meningkatkan kualitas kehidupan
keluarga. Kedua, nilai positif keluarga
terhadap pekerjaan terjadi apabila
pengalaman dalam menjalan peran
dalam keluarga dapat mempermudah
menjalankan peran dalam pekerjaan
atau dapat meningkatkan kualitas
kerja (Greenhaus & Powell, 2006).
Menurut MacDermid, dkk.,
(2000); Hill (2005); Kinnunen,
dkk.(2006) dimensi dari nilai positif
pekerjaan-keluarga adalah suasana
hati yang positif, keahlian atau
ketrampilan, waktu, energi, dan
perilaku. Suasana hati yang positif,
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014 ISSN : 2087-1899
167
keahlian atau keterampilan, waktu,
energi, dan perilaku dalam
menjalankan peran di pekerjaan akan
menimbulkan suasana hati yang
positif, meningkatkan keterampilan,
mengatur waktu di rumah dengan
lebih efisien, memberi semangat atau
energi pada peran yang dilakukan di
keluarga. Keterampilan seperti
keterampilan berkomunikasi yang
diperoleh di tempat kerja dapat
diterapkan ketika menjalankan peran
sebagai orangtua (Voydanoff, 2004).
Nilai positif pekerjaan-keluarga
pada ibu yang bekerja dapat
ditingkatkan dengan adanya
dukungan sosial: dukungan suami dan
atasan (Aycan dan Eskin, 2005).
Pengertian dukungan sosial menurut
Winnubst dan Schabracq dalam
Schabracq, et al. (1996) adalah
pemberian informasi, pemberian
bantuan atau materi yang didapat dari
hubungan sosial yang akrab atau
keberadaan orang lain membuat
seseorang merasa diperhatikan dan
dicintai sehingga membantu
keberhasilan seseorang
menyelesaikan masalahnya. Konsep
dukungan sosial yang dipakai adalah
dukungan yang dipersepsi atau
dirasakan, dinilai atau diinterpretasi,
seseorang merasa memperoleh
dukungan dan merasa ada sejumlah
orang yang dapat diandalkan pada
saat dibutuhkan sehingga seseorang
akan mengatasi masalahnya
berdasarkan persepsi dukungan
sosial yang dimiliki.
Menurut Winnubst dan
Schabracq dalam Schabracq, et al.
(1996), ada 4 demensi dukungan
sosial yaitu dukungan emosional:
seseorang membutuhkan empati,
cinta, kepercayaan, yang di dalamnya
terdapat pengertian dan rasa percaya,
dukungan informatif: dukungan yang
berupa informasi, nasihat, dan
petunjuk yang diberikan untuk
menambah pengetahuan seseorang
dalam mencari jalan keluar
pemecahan masalah. Dukungan
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014 ISSN : 2087-1899
168
instrumental: pemberian dukungan
yang berupa materi, pemberian
kesempatan dan peluang, penilaian
positif: pemberian penghargaan,
umpan balik mengenai hasil atau
prestasi dan kritik yang membangun.
Banyak sumber dukungan
yang berpotensi memberikan
dukungan sosial bagi ibu yang
bekerja. Sumber dukungan sosial
adalah orang-orang yang berada
disekitar dan kehadirannya sangat
berarti bagi ibu yang bekerja.
Dukungan yang diterima dari suami
dan atasan penting artinya bagi istri
untuk meningkatkan nilai positif
pekerjaan-keluarga, dukungan emosi
dan instrumental yang diperoleh dari
suami akan meningkatkan nilai positif
pekerjaan-keluarga (Voydanoff, 2004).
Dukungan dari pimpinan seperti
memberi aturan kerja yang tidak kaku,
kesediaan atasan untuk
mendengarkan masalah kerja atau
masalah pribadi meningkatkan nilai
positif pekerjaan-keluarga (Voydanoff,
2004).
Wadsworth dan Owens (2007)
menunjukkan perlunya dukungan
sosial untuk meningkatkan nilai positif
pekerjaan-keluarga, dukungan dari
keluarga yaitu suami dan dukungan
dari tempat kerja yaitu atasan akan
berpengaruh positif terhadap nilai
positif pekerjaan-keluarga.
METODE PENELITIAN
HIPOTESIS
Hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian ini adalah ada hubungan
antara dukungan suami dan dukungan
atasan dengan nilai positif pekerjaan-
keluarga pada ibu yang bekerja.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini melibatkan tiga variabel
sebagai berikut :
1. Nilai Positif Pekerjaan-Keluarga
dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Nilai positif pekerjaan-keluarga
dalam penelitian ini adalah
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014 ISSN : 2087-1899
169
pengalaman dalam menjalankan
peran dalam pekerjaan dapat
mempermudah menjalankan
peran dalam keluarga atau
dapat meningkatkan kualitas
kehidupan keluarga (Frone,
2003; Voydanoff, 2001).
Indikator dari nilai positif
pekerjaan-keluarga adalah
suasana hati yang positif,
keahlian atau keterampilan,
waktu, energi, dan perilaku
dalam menjalankan peran
dalam pekerjaan akan
mendukung peran individu
dalam keluarga (Kinnunen, et
al., 2006). Nilai positif
pekerjaan-keluarga akan
diungkap dengan skala Nilai
positif pekerjaan-keluarga.
Tinggi rendahnya nilai positif
pekerjaan-keluarga dalam
penelitian ini tercermin melalui
skor yang diperoleh subjek,
semakin tinggi skor yang dicapai
maka semakin tinggi nilai positif
pekerjaan-keluarga.
b. Nilai positif keluarga-pekerjaan
dalam penelitian ini adalah
pengalaman dalam menjalankan
peran dalam keluarga dapat
mempermudah menjalankan
peran dalam pekerjaan atau
dapat meningkatkan kualitas
kehidupan pekerjaan (Frone,
2003; Voydanoff, 2001).
Indikator dari nilai positif
keluarga-pekerjaan adalah
suasana hati yang positif,
keahlian atau keterampilan,
waktu, energi, dan perilaku
dalam menjalankan peran di
rumah akan mendukung peran
individu dalam bekerja
(Kinnunen, et al., 2006). Nilai
positif pekerjaan-keluarga akan
diungkap dengan skala Nilai
positif pekerjaan-keluarga.
Tinggi rendahnya nilai positif
keluarga-pekerjaan dalam
penelitian ini tercermin melalui
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014 ISSN : 2087-1899
170
skor yang diperoleh subjek,
semakin tinggi skor yang dicapai
maka semakin tinggi nilai positif
keluarga-pekerjaan.
2. Dukungan suami adalah
pemberian dukungan dari suami
yang dirasakan ibu yang bekerja
berupa dukungan emosi,
instrumental, informasi dan
penilaian positif (Winnubst dan
Schabracq dalam Schabracq, et
al., 1996). Dukungan ini diungkap
dengan skala dukungan suami
yang disusun menurut Winnubst
dan Schabracq dalam Schabracq,
et al. (1996). Ada 4 dimensi yaitu
(1) dukungan emosional (2)
dukungan informatif (3) dukungan
instrumental (4) penilaian positif.
Tinggi rendahnya dukungan suami
dalam penelitian ini tercermin
melalui skor yang diperoleh subjek
dalam mengerjakan Skala
Dukungan Suami. Semakin tinggi
skor yang dicapai, semakin tinggi
dukungan suami yang dirasakan
subjek.
3. Dukungan atasan adalah
pemberian dukungan dari atasan
yang dirasakan ibu yang bekerja
berupa dukungan emosi,
instrumental, informasi dan
penilaian positif (Winnubst dan
Schabracq dalam Schabracq, et
al., 1996). Dukungan ini diungkap
dengan skala dukungan atasan
yang disusun menurut Winnubst
dan Schabracq dalam Schabracq,
dkk. (1996). Ada 4 dimensi yaitu
(1) dukungan emosional (2)
dukungan informatif (3) dukungan
instrumental (4) penilaian positif.
Tinggi rendahnya dukungan atasan
dalam penelitian ini tercermin
melalui skor yang diperoleh subjek
dalam mengerjakan Skala
Dukungan atasan. Semakin tinggi
skor yang dicapai, semakin tinggi
dukungan atasan yang dirasakan
subjek.
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014 ISSN : 2087-1899
171
Karakteristik subjek penelitian dalam
penelitian ini adalah :
Ibu yang bekerja berusia 21;0-
40;0 (masa dewasa), menikah dan
tinggal bersama dengan suami,
mempunyai anak yang tinggal
bersama dengan subjek Alasan :
subjek berada dalam masa dewasa
tugas perkembangan pada masa
dewasa awal mendapatkan pekerjaan,
memilih suami hidup, belajar hidup
bersama dengan istri/suami,
membentuk keluarga, mengasuh anak
(Santrock, 2002).
Sebelum penelitian
dilaksanakan, Skala nilai positif
pekerjaan-keluarga, skala dukungan
suami dan skala dukungan atasan
diuji cobakan pada 38 wanita yang
bekerja di wilayah Daerah Istimewa
Yogyakarta pada tanggal 4 Agustus
2014 sampai dengan 30 Agustus
2014.
Hasil dari pengujian terhadap
validitas dan reliabilitas Skala nilai
positif pekerjaan-keluarga
menghasilkan 16 item yang valid dari
20 item yang diuji cobakan. Koefisien
validitas bergerak antara 0,320
sampai dengan 0,547 sedangkan
untuk pengujian reliabilitas
menggunakan reliabilitas alpha,
menunjukkan koefisien reliabilitas
sebesar 0,839. Hasil dari pengujian
terhadap validitas dan reliabilitas
Skala dukungan suami menghasilkan
21 item yang valid dari 22 item yang
diuji cobakan. Koefisien validitas
bergerak antara 0,327 sampai dengan
0,632 sedangkan untuk pengujian
reliabilitas menggunakan reliabilitas
alpha menunjukkan koefisien
reliabilitas sebesar 0,896. Hasil dari
pengujian terhadap validitas dan
reliabilitas Skala dukungan atasan
menghasilkan 21 item yang valid dari
22 item yang diuji cobakan. Koefisien
validitas bergerak antara 0,320
sampai dengan 0,716 sedangkan
untuk pengujian reliabilitas
menggunakan reliabilitas alpha,
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014 ISSN : 2087-1899
172
menunjukkan koefisien reliabilitas
sebesar 0,880.
Penelitian dilakukan pada
tanggal 8 September sampai dengan
4 Oktober 2014 . Skala yang
disebarkan berjumlah 100 eksemplar
dan yang kembali sebanyak 94
eksemplar sedangkan sisanya (6
buah) tidak kembali dikarenakan
subjek tidak mengembalikan.
Pengujian hubungan antara
dukungan suami dan dukungan
atasan dengan nilai positif pekerjaan-
keluarga pada ibu yang bekerja lebih
lanjut akan dikaji dalam pendekatan
kuantitatif dengan menggunakan
metode analisis regresi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis dari
uji regresi diketahui besarnya nilai F
sebesar 19.153 dan p = 0,000 ( p <
0,01) dapat disimpulkan bahwa
variabel dukungan suami dan
dukungan atasan secara bersama-
sama mempunyai hubungan dengan
nilai positif pekerjaan-keluarga. Ini
menunjukkan bahwa hipotesis
diterima. Besarnya nilai r = 0, 544
apabila dikuadratkan (r2) menjadi 0,
296. Koefisien determinasi (r2)
sebesar 0,296 artinya besarnya
sumbangan efektif variabel dukungan
suami dan dukungan atasan secara
bersama-sama terhadap nilai positif
pekerjaan-keluarga sebesar 29,6%
sedangkan sisanya sebesar 70,4%
dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil analisis data
dapat dinyatakan bahwa terdapat
hubungan yang positif secara
bersama-sama antara dukungan
suami dan dukungan atasan dengan
nilai positif pekerjaan-keluarga pada
ibu yang bekerja. Artinya hipotesis
penelitian dapat diterima, semakin
tinggi dukungan suami dan dukungan
atasan maka semakin tinggi pula nilai
positif pekerjaan-keluarga pada ibu
yang bekerja, sebaliknya semakin
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014 ISSN : 2087-1899
173
rendah dukungan suami dan
dukungan atasan maka nilai positif
pekerjaan-keluarga pada ibu yang
bekerja juga semakin rendah. Hasil
penelitian ini membuktikan bahwa
dukungan suami dan dukungan
atasan secara bersama-sama
merupakan faktor yang dapat
meningkatkan nilai positif pekerjaan-
keluarga pada ibu yang bekerja.
Nilai positif pekerjaan-keluarga
adalah pengalaman dalam
menjalankan peran dalam pekerjaan/
keluarga dapat mempermudah
menjalankan peran dalam keluarga/
pekerjaan atau dapat meningkatkan
kualitas kehidupan keluarga/pekerjaan
Frone (2003) yang terdiri dari dua
demensi yaitu nilai positif pekerjaan
terhadap keluarga dan nilai positif
keluarga terhadap pekerjaan. Nilai
positif pekerjaan terhadap keluarga
terjadi apabila pengalaman dalam
menjalankan peran dalam pekerjaan
dapat mempermudah menjalankan
peran dalam keluarga atau dapat
meningkatkan kualitas kehidupan
keluarga. Kedua, nilai positif keluarga
terhadap pekerjaan terjadi apabila
pengalaman dalam menjalankan
peran dalam keluarga dapat
mempermudah menjalankan peran
dalam pekerjaan atau dapat
meningkatkan kualitas kerja
(Greenhaus & Powell, 2006). Dimensi
dari nilai positif pekerjaan-keluarga
adalah suasana hati yang positif,
keahlian atau ketrampilan, waktu,
energi, dan perilaku MacDermid, et al.
(2000); Hill (2005); Kinnunen, et al.
(2006).
Wanita bekerja yang menikah
ditemukan mengalami nilai positif
pekerjaan-keluarga daripada pekerja
yang tidak menikah karena ibu yang
bekerja ini memperoleh keuntungan
dari peran yang dijalankan dalam
keluarga yaitu peran yang dilakukan di
rumah seperti sebagai ayah/ibu atau
suami/istri akan mempermudah
pekerja menjalankan peran di tempat
kerja (Grzywacz dalam Washington,
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014 ISSN : 2087-1899
174
2006), Banyak sumber dukungan
yang berpotensi memberikan
dukungan sosial bagi ibu yang
bekerja. Sumber dukungan sosial
adalah orang-orang yang berada
disekitar dan kehadirannya sangat
berarti bagi ibu yang bekerja.
Dukungan yang diterima dari suami
dan atasan penting artinya bagi istri
untuk meningkatkan nilai positif
pekerjaan-keluarga, dukungan emosi
dan instrumental yang diperoleh dari
suami akan meningkatkan nilai positif
pekerjaan-keluarga (Voydanoff, 2004).
dukungan dari keluarga terutama
suami akan mempengaruhi nilai positif
pekerjaan-keluarga (Voydanoff, 2002;
Wadsworth dan Owens, 2007).
Penelitian yang dilakukan Hill (2005)
menunjukkan ada hubungan antara
dukungan keluarga dengan kepuasan
perkawinan dengan dimediasi oleh
nilai positif pekerjaan-keluarga pada
orangtua yang bekerja.
Dukungan dari pimpinan
seperti memberi aturan kerja yang
tidak kaku, kesediaan atasan untuk
mendengarkan masalah kerja atau
masalah pribadi meningkatkan Nilai
positif pekerjaan-keluarga (Voydanoff,
2004). Hasil penelitian yang dilakukan
Voydanoff (2002); Voydanoff (2005);
Wadsworth dan Owens (2007)
menunjukkan ada pengaruh dukungan
dari tempat kerja yaitu atasan dan
rekan kerja terhadap nilai positif
pekerjaan-keluarga. Pekerja yang
memperoleh dukungan dari atasan
antara lain dengan membicarakan
masalah yang dialami akan
membantu pekerja mengatasi
masalah.
Hasil penelitian ini yang
menunjukkan ada hubungan antara
dukungan suami dan dukungan
atasan secara bersama-sama dengan
nilai positif pekerjaan-keluarga
mendukung penelitian Hennessy
(2007) pada 161 perempuan yang
bekerja, menikah dan mempunyai
anak berusia dibawah 18 tahun
menunjukkan perlunya dukungan dari
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014 ISSN : 2087-1899
175
keluarga dan dukungan dari tempat
kerja untuk meningkatkan nilai positif
pekerjaan-keluarga.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan pada penelitian dapat
disimpulkan terdapat hubungan yang
positif secara bersama-sama antara
dukungan suami dan dukungan
atasan dengan nilai positif pekerjaan-
keluarga pada ibu yang bekerja.
Artinya semakin tinggi dukungan
suami dan dukungan atasan maka
semakin tinggi pula nilai positif
pekerjaan-keluarga pada ibu yang
bekerja, sebaliknya semakin rendah
dukungan suami dan dukungan
atasan maka nilai positif pekerjaan-
keluarga pada ibu yang bekerja juga
semakin rendah. Dukungan suami
dan dukungan atasan secara
bersama-sama merupakan faktor
yang dapat meningkatkan nilai positif
pekerjaan-keluarga pada ibu yang
bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statististik. 2011.
Keadaan Angkatan Kerja di
Indonesia. Jakarta:
CV.Petratama Persada.
Bartley, S. J., Judge,W.& Judge,S.
2007. Antesedents of Marital
Happiness and Career
Satisfaction : An Empirical
Study of Dual-Career
Managers.Scientific Journals
International,1(1).
Balmforth, K. & Gardner, D. 2006.
Conlict and Facilitation
between Work and Family :
Realizing the Outcomes for
Organizations. New Zealand
Journal of Psychology. 35.
(2).69-76.
Belsky,J., Perry-Jenkin, M. & Crouter,
A.C. 1985. The Work-Family
Interface and Marital Change
Across the Transition to
Parenthood. Journal of Family
Issues. 6. 205-220.
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014 ISSN : 2087-1899
176
Crouter, A.C. 1984. Spillover from
Family to Work : The
Neglected Side of the Work-
Family Interface. Human
Relations. 37. (6). 425-442.
Ezsa, M & Deckman, M.1996.
Balancing Work and Family
Resposibilities: Flextime and
Care in the Federal
Goverment. Public
Administration
Review,56(2),174-179.
DeGenova.M.K.& Rice.F.P.2005.
Intimate Relationships,
Marriages, and Families.
Boston: The McGraw-Hill.
Frone, M.R.2003. Work-Family
Balance dalam Quick,J.M &
Tetric,L.E. Handbook of
Occupational Health
Psychology. Washington,DC:
American Psychological
Association
Greenhaus, J.H. & Powell,G.N. 2006.
When Work and Family Are
Allies : A Theory of Work-
Family Enrichment. Academy
of Management Review. 31.
(1). 72-92
Grzywacz, J. & Mark, N. (2000).
Reconceptualizing the Work-
Family Interface: An Ecological
Perspective on The Correlates
of Positive and Negative
Spillover. Journal of
Occupational Health
Psychology. 5. 111-126
Hill, E.J. 2005. Work-family Facilition
and Conflict, Working Fathers
and Mothers, Work-family
Stressors and Support. Journal
of Family Issues. 26. 793-819.
Kinnunen,U.,Feldt,T., Geurts, S. &
Pulkkinen, L. 2006. Types of
Work-Family Interface: Well-
being Correlates of negative
and positive Spillover between
work and Family. Scandinavian
Journal of Psychology. 47.
149-162.
Levy,P.E. 2003. Industrial/
Organizational Psychology:
Understanding The Workplace.
New York: Houghton Mifflin
Company.
Santrock,J.W. 2002. Adolescence.
Illionis:McGraw Hill.
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014 ISSN : 2087-1899
177
Saltzstein, A. L., Ting, Y. & Saltzstein,
G.H .2001. Work-Famiy
Balance and Job
Satisfaction:The Impact of
Family-Friendly Policies on
Attitudes of Federal
Government Employes. Public
Administration Review,61 (4).
Schultz,D.P, & Schultz,S.E.1994.
Psychology and Work
Today:An Introduction to
Industrial and Organization
Psychology. New York:
Macmillan .
Voydanoff, P. 2004. The Effects of
Work Demands and
Resources on Work-to-Family
Conflict and Facilitation.
Journal of Marriage and the
Famil.66,398-412.
Wadsworth.L. L. & Owens,B.P. 2007.
The Effects of Social Support
on Work-Family Enhancement
and Work-Family Conflict in
the Public Sector. Public
Administration Revi,67(1),75-
85.
Washington. F. D. 2006. The
Relationship between
Optimistm and Work-Family
Enrichment and Their
Influence on Psychological
Well-Being. Thesis. Drexel
University.