jurnal siska 2010210002

9
7/25/2019 JURNAL SISKA 2010210002 http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-siska-2010210002 1/9  Hal -  1 ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT. SUNGAI BUDI DI PALEMBANG Siska ([email protected]) Lili Syafitri ([email protected]) Jurusan Akuntansi S1 STIE MDP Abstrak : Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengendalian persediaan barang dagang pada PT. Sungai Budi di Palembang. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu dengan melakukan observasi langsung, melakukan wawancara dan mengumpulkan data berupa dokumen yang berkaitan dengan persediaan. Tujuannya ialah untuk membuat gambaran secara sistematis dan akurat mengenai sistem pengendalian persediaan barang dagang pada PT. Sungai Budi di Palembang. Prosedur pemesanan, penerimaan dan pengeluaran persediaan barang dagang pada PT. Sungai Budi di Palembang sudah memadai. Namun pada perusahaan belum menerapkan perhitungan EOQ, ROP dan Safety Stock  dalam pengelolaan dan pengendalian persediaan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perusahaan sebaiknya menerapkan perhitungan EOQ, ROP dan Safety Stock  dalam pengelolaan dan pengendalian persediaan untuk menghindari adanya kekurangan stok ( Stock Out ) maupun kelebihan atau penumpukan stok barang dagang. Kata kunci : Pengendalian Persediaan, EOQ, ROP dan Safety Stock .  Abstract :The purpose of this research is to determine the merchandise inventory control system at PT. Sungai Budi in Palembang. In this research, using a qualitative research approach, by direct observation, interviews and collecting data inventory. The purpose is to create a systematic and accurate description of the merchandise inventory control system at PT. Sungai Budi in Palembang. The order procedure, revenues and expenditures of inventory at PT. Sungai Budi in Palembang is passably. But the company has not implemented the calculation of the EOQ, ROP and Safety Stock in the management and control of inventory. From the results of this study concluded that the company should apply the calculation of EOQ, ROP and Safety Stock in the management and control of inventory to avoid shortage of stock (Stock Out) and excess or cumulation of stock merchandise.  Keywords : Control Inventory, EOQ, ROP and Safety Stock . 1 PENDAHULUAN Pengendalian persediaan barang merupakan suatu masalah yang sering dihadapi oleh suatu perusahaan, dimana sejumlah barang diharapkan dapat diperoleh pada tempat dan waktu yang tepat, dengan ongkos yang murah. Persediaan barang diperlukan karena dalam pengadaan barang dibutuhkan sejumlah waktu untuk proses pemesanan barang tersebut. Sehingga dengan adanya permintaan dalam suatu perusahaan, maka permintaan suatu barang yang datang diharapkan dapat dipenuhi dengan segera pada saat adanya permintaan barang yang dilakukan konsumen. Persediaan berperan penting bagi perusahaan. Menurut Martani (2012, h.245) Persediaaan merupakan salah satu aset yang penting bagi suatu entitas baik bagi perusahaan ritel,

Upload: dyah-ayu-sekarsari

Post on 27-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL SISKA 2010210002

7/25/2019 JURNAL SISKA 2010210002

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-siska-2010210002 1/9

 Hal -

 

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN

BARANG DAGANG PADA PT. SUNGAI BUDI

DI PALEMBANG

Siska ([email protected])Lili Syafitri ([email protected])

Jurusan Akuntansi S1

STIE MDP 

Abstrak : Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengendalian persediaanbarang dagang pada PT. Sungai Budi di Palembang. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan

penelitian kualitatif yaitu dengan melakukan observasi langsung, melakukan wawancara dan

mengumpulkan data berupa dokumen yang berkaitan dengan persediaan. Tujuannya ialah untuk

membuat gambaran secara sistematis dan akurat mengenai sistem pengendalian persediaan barangdagang pada PT. Sungai Budi di Palembang. Prosedur pemesanan, penerimaan dan pengeluaranpersediaan barang dagang pada PT. Sungai Budi di Palembang sudah memadai. Namun pada

perusahaan belum menerapkan perhitungan EOQ, ROP dan Safety Stock  dalam pengelolaan danpengendalian persediaan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perusahaan sebaiknya

menerapkan perhitungan EOQ, ROP dan Safety Stock   dalam pengelolaan dan pengendalianpersediaan untuk menghindari adanya kekurangan stok (Stock Out ) maupun kelebihan atau

penumpukan stok barang dagang.

Kata kunci : Pengendalian Persediaan, EOQ, ROP dan Safety Stock .

 Abstract :The purpose of this research is to determine the merchandise inventory control system at

PT. Sungai Budi in Palembang. In this research, using a qualitative research approach, by direct

observation, interviews and collecting data inventory. The purpose is to create a systematic and

accurate description of the merchandise inventory control system at PT. Sungai Budi inPalembang. The order procedure, revenues and expenditures of inventory at PT. Sungai Budi in

Palembang is passably. But the company has not implemented the calculation of the EOQ, ROP

and Safety Stock in the management and control of inventory. From the results of this study

concluded that the company should apply the calculation of EOQ, ROP and Safety Stock in the

management and control of inventory to avoid shortage of stock (Stock Out) and excess or

cumulation of stock merchandise.

 Keywords : Control Inventory, EOQ, ROP and Safety Stock .

PENDAHULUAN

Pengendalian persediaan barang

merupakan suatu masalah yang seringdihadapi oleh suatu perusahaan, dimanasejumlah barang diharapkan dapat

diperoleh pada tempat dan waktu yangtepat, dengan ongkos yang murah.Persediaan barang diperlukan karenadalam pengadaan barang dibutuhkansejumlah waktu untuk proses pemesananbarang tersebut. Sehingga dengan

adanya permintaan dalam suatuperusahaan, maka permintaan suatu

barang yang datang diharapkan dapat

dipenuhi dengan segera pada saatadanya permintaan barang yangdilakukan konsumen.

Persediaan berperan penting bagiperusahaan. Menurut Martani (2012,h.245) Persediaaan merupakan salahsatu aset yang penting bagi suatuentitas baik bagi perusahaan ritel,

Page 2: JURNAL SISKA 2010210002

7/25/2019 JURNAL SISKA 2010210002

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-siska-2010210002 2/9

  Hal - 2

manufaktur, jasa, maupun entitaslainnya. PSAK 14 (revisi 2008)mendefinisikan persediaan sebagai aset

yang (i) tersedia untuk dijual dalamkegiatan usaha biasa; (ii) dalam prosesproduksi untuk penjualan tersebut; (iii)dalam bentuk bahan atau perlengkapan

(supplies) untuk digunakan dalam prosesproduksi atau pemberian jasa.

Pada bulan-bulan tertentu, PT.Sungai Budi mengalami kehabisanbeberapa persediaan barang yang akandijual. Jumlah persediaan barang yang

ada terlalu sedikit dibanding dengan jumlah permintaan konsumen.

Perusahaan menentukan kuantitaspemesanan persediaan barang dagangdan periode pemesanannya hanyaberdasarkan pengalaman dan intuisi.Jika perusahaan memenuhi jumlahpermintaan konsumen pada saatkehabisan persediaan, maka perusahaanakan mengeluarkan biaya yang lebih

besar. Kekurangan jumlah persediaanbarang juga dapat menyebabkankonsumen beralih ke perusahaan laindengan produk sejenis, sehingga dapatmengurangi kesempatan perusahaan

untuk memperoleh laba.

Pada tahun 2012, diketahui bahwaterjadi kekurangan persediaan barangberupa minyak  Rose Brand   dan tepungberas. Permintaan konsumen per tahunatas minyak Rose Brand  sebesar 42.347dus sedangkan persediaan yang adahanya 42.100 dus, ini berarti terjadikekurangan stok sebesar 247 dus. Dalam1 dus minyak  Rose Brand   terdapat 12bungkus kemasan. Dan pada persediaantepung beras per tahun sebesar 2.735 dus

sedangkan permintaan konsumensebesar 2.830, terjadi kekurangan stoksebesar 95 dus. Dalam 1 dus tepungberas terdapat 20 bungkus kemasan,masing-masing berisi 500 gram perkemasan..

Berdasarkan penjelasan yangtelah diuraikan di atas maka penulismemilih judul: Analisis Sistem

Pengendalian Persediaan BarangDagang pada PT. Sungai Budi di

Palembang.

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Sistem Pengendalian Persedian

Sistem pengendalian persediaan

barang dagang ataupun persediaanbahan baku harus dilaksanakan seefektif

mungkin dalam suatu perusahaan untukmencegah dan menghindari terjadinyakelebihan maupun kekuranganpersediaan.

Menurut Harjanto (2008, h.237)Sistem pengendalian persediaan dapatdidefinisikan sebagai serangkaiankebijakan pengendalian untukmenentukan tingkat persediaan yangharus dijaga, kapan pemesanan untukmenambah persediaan harus dilakukandan berapa pesanan yang harus diadakan.

2.1.2 Klasifikasi Persediaan

Menurut Kieso, Weygandt,Warfield (2009, h.402) Persediaan(inventory) adalah pos-pos aktiva yangdimiliki oleh perusahaan untuk dijualdalam operasi bisnis normal, atau barangyang akan digunakan atau dikonsumsi.Investasi dalam persediaan merupakanaktiva lancar paling besar dariperusahaan barang dagang danmanufaktur.

2.1.3 Jenis-jenis Persediaan

Jenis persediaan yang dimilikisetiap perusahaan berbeda-beda,tergantung sifat dan tujuannya.

a.  Persediaan pada PerusahaanManufaktur

Page 3: JURNAL SISKA 2010210002

7/25/2019 JURNAL SISKA 2010210002

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-siska-2010210002 3/9

  Hal - 3

Menurut Rangkuti (2007, h.14)Jenis-jenis persediaan padaperusahaan manufaktur yaitu:

persediaan bahan baku, persediaanbahan pembantu pembntu ataupenolong, persediaan barang dalam /proses, dan persediaan barang jadi

(siap untuk dijual).b.

 

Persediaan pada Perusahaan DagangPerusahan dagang memiliki

 jenis barang yang terdiri dari:Persediaan perlengkapan (Inventory

Of Supplies)  dan Persediaan barangdagangan. (Merchandise Inventory).

2.1.4 Fungsi –fungsi Persediaan

Persediaan yang dimilikiperusahaan bertujuan untuk menjagakelancaran usaha. Bagi perusahaandagang persediaan barang dagangmemungkinkan perusahaan untukmemenuhi permintaan pembeli.Sedangkan bagi perusahaan industri,

persediaan bahan baku dan barangdalam proses bertujuan untukmemperlancar kegiatan produksi,sedangkan persediaan barang jadiditujukan untuk memenuhi kebutuan

pasar.

Menurut Siagian (2006, h162-163)fungsi persediaan terbagi atas empat jenis yaitu : Fungsi Pemisah Wilayah,Fungsi  Decoupling, FungsiPenyeimbang dengan Permintaan, danFugsi Penyangga.

2.1.5 Sistem Pencatatan Persediaan

Dalam sebuah perusahaan,persediaan akan mempengaruhi neraca

maupun laporan laba rugi. Dalam neracaperusahaan dagang, persediaanmerupakan nilai yang paling signifikandalam aset lancar. Sedangkan dalamlaporan laba rugi, persediaan bersifatpenting untuk menentukan hasil operasi

perusahaan dalam periode tertentu.Terdapat dua macam sistem pencatatan

persediaan, yaitu: sistem persediaanperiodik dan sistem persediaan perpetual.

2.1.6 Metode Penilaian Persediaan

Penilaian persediaan bertujuanuntuk mengetahui nilai persediaan yang

dipakai/dijual atau persediaan yangtersisa dalam suatu periode. Persediaanmerupakan pos yang sangat berartidalam aktiva lancar. Hal itumenyebabkan metode penilaianpersediaan merupakan hal yang pentinguntuk diperhatikan.

Menurut Harjanto (2008, h.263)

terdapat tiga metode yang digunakanuntuk dalam menilai persediaan, yaitu:First In First Out (FIFO), Last In First

Out  (LIFO), dan rata-rata tertimbang.

2.1.7 Biaya yang berhubungan

dengan Persediaan

Biaya persediaan dapat diukurdengan total ekuivalen kas yangdigunakan untuk mendapatkan barangdan mempersiapakannya untuk dijual.Biaya-biaya ini termasuk biaya

pembelian dan biaya yang terjadi sampaibarang tersebut siap untuk dipakai ataudijual kepelanggan.

Menurut Kieso, et al (2009, h.412)Biaya yang dimasukkan dalampersediaan adalah Biaya Produk, BiayaPeriode, dan Perlakuan atas diskonpembelian.

2.1.8 Menentukan Pesanan Persediaan

Menentukan pesanan persediaan

ialah dengan menentukan berapa banyak jumlah persediaan yang dibutuhkanperusahaan dalam menjalankankegiatannya. Untuk itu diperlukanmetode EOQ ( Economic Order Quantity)agar dapat menentukan kuantitas

persediaan yang ekonomis. MenurutCarter (2009, h.314) Kuantitas

Page 4: JURNAL SISKA 2010210002

7/25/2019 JURNAL SISKA 2010210002

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-siska-2010210002 4/9

  Hal - 4

Pemesanan Ekonomis ( Economic Order

Quantity - EOQ) adalah jumlahpersediaan yang di pesan pada suatu

waktu yang meminimalkan biayapersediaan tahunan.

Perhitungan EOQ menurut Heizer,

Render (2010, h.94) yaitu:

EOQ atau Q  H 

 DS 2  

Keterangan:Q = Jumlah unit per pesananQ* = Jumlah optimum unit per pesananD = Permintaan tahunan dalam unitS = Biaya pemesanan untuk setiap

pesananH = Biaya penyimpanan per unit pertahun

2.1.9 Persediaan Pengaman (Safety

 stock)

Untuk memesan suatu barangsampai barang itu datang, diperlukan jangka waktu yang bervariasi daribeberapa jam sampai beberapa bulan.Perbedaan waktu antara saat memesansampai saat barang datang dikenal

dengan istilah waktu tenggang (leadtime). Waktu tenggang sangat

dipengaruhi oleh ketersediaan daribarang itu sendiri dan jarak lokasi antarapembeli dan pemasok berada. Maka dariitu safety stock  sangat diperlukan.

Besarnya persediaan pengamandapat dihitung sebagai berikut: 

Z SSσ  

  atau SS Zσ    

Keterangan:

X = Tingkat persediaanµ = Rata-rata permintaan

σ    = Standar deviasi permintaan selama

waktu tenggangSS = Persediaan PengamanZ = Safety Factor

2.1.10 Titik Pemesanan Kembali

( Reorder Point)

Menurut Heizer, Render (2010,h.98) Tingkat pemesanan kembali( Reorder Point  / ROP) adalah suatu titikatau batas dari jumlah persediaan yang

ada pada suatu saat dimana pemesananharus diadakan kembali.Cara menghitung titik pemesanankembali (reorder point ):

ROP LTAU SS Keterangan:ROP = titik pemesanan kembaliLT = waktu tenggangAU = Pemakaian rata-rata dalam

satuan waktu tertentuSS = persediaan pengaman

2.2 Penelitian Sebelumnya

Pertama ialah Henmaidi dan SuciHidayati dengan judul Analisis KinerjaManajemen Persediaan pada PT. UnitedTractors, Tbk Cabang Padang. Hasilpenelitiannya menunjukkan bahwa ada

Pengelolaan item per item persediaanselama ini belum optimal dan terjadistock out.

Penelitian yang dilakukan AdeSetiawan Gozali dengan judulImplementasi Metode  Economic Order

Quantity  (EOQ) pada Sediaan KnopJendela UD. In Ja, Samarinda. Hasilpenelitiannya ialah dengan menerapkanEOQ, maka dapat mengetahui jumlahpesanan yang optimal sehingga jumlahpersediaan di gudang dapat memenuhipermintaan pembeli.

Chairul Bachtiar Robyanto dan

Ratna Komala Dewi melakukanpenelitian dengan judul AnalisisPersediaan Bahan Baku Tebu padaPabrik Gula Pandji PT. PerkebunanNusantara XI (Persero) Situbondo, JawaTimur. Hasil penelitiannya ialah Jumlah

pembelian bahan baku yang ekonomis( Economical Order Quantity/EOQ) dan

Page 5: JURNAL SISKA 2010210002

7/25/2019 JURNAL SISKA 2010210002

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-siska-2010210002 5/9

  Hal - 5

 jumlah persediaan minimum (Safety

Stock ) belum dilakukan perusahaandengan semestinya.

III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yangdigunakan dalam penelitian ini adalahpendekatan kualitatif dengan caramelakukan observasi langsung,melakukan wawancara danmengumpulkan data berupa dokumen

yang berhubungan dengan sistempengendalian persediaan barang dagang

pada PT. Sungai Budi

3.2 Objek dan Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah PT.Sungai Budi. Objek dalam penelitian iniadalah dokumen yang berhubungandengan persediaan yang mengalami

kekurangan stok.

3.3 Pemilihan Informan Kunci

Yang dimaksud informan kunci

disini adalah orang dalam pada latarpenelitian artinya orang yang akanmemberikan informasi tentang kondisidan situasi latar penelitian. Informankunci pada PT. Sungai Budi ialahBagian Penjualan.

3.4 Jenis Data

Dalam penelitian ini data yangdigunakan ialah data primer dan datasekunder. Data primer yang digunakanberupa hasil wawancara serta observasi

langsung dengan pihak manajemenpenjualan dan pihak bagian persediaan.Sedangkan data sekunder yangdigunakan dalam penelitian ini adalahdokumen perusahaan dan data-data lainyang berhubungan dengan penelitian.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik

pengumpulan data yang digunakanpeneliti ialah dengan melakukanobservasi langsung, melakukanwawancara dan mengumpulkan data

berupa dokumen yang berkaitan denganpenelitian ini.

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknikanalisis data yang digunakan ialah

analisis data deskriptif yaitu denganmelakukan pengumpulan data,

menganalisis data, serta mengambilkesimpulan dari hasil penelitian yangsudah dilakukan yang berkaitan denganpengendalian persediaan barang dagang. 

4 HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Pada awalnya didirikan padatahun 1947 dengan nama CV. BumiWaras. Perusahaan ini merupakan

perusahaan keluarga yang didirikan olehBapak Widarto selaku Direktur Utamaperusahaan. Perusahaan bergerak dibidang industri agribisnis antara lain: cengkeh, lada hitam, dan kopi yangmenjadikan CV. Bumi Waras sebagaisalah satu perusahaan industri

perkebunan terbesar di Indonesia.

Untuk mengatasi kesulitan dalammenangani beragamnya produk yangdikeluarkan oleh perusahaan makadidirikan anak perusahaan dan diadakan

pembagian tugas berdasarkan divisi.Anak perusahaan yang didirikandikelompokkan dalam 2 kelompok yangbesar yaitu : PT Sungai Budi dan PTBudi Acid Jaya. Perusahaan ini hinggasekarang telah menjadi perusahaan yang

go public  dengan memiliki banyakmerek dan jenis produk yang

Page 6: JURNAL SISKA 2010210002

7/25/2019 JURNAL SISKA 2010210002

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-siska-2010210002 6/9

  Hal - 6

dikeluarkan. PT Sungai Budi berpusat di

Wisma Budi, Jl. HR. Rasuna Said KavC6 lantai 8-9, Jakarta dan memiliki

beberapa cabang di berbagai kota sepertidi Jambi, Bandar Lampung, Surabaya,Kalimantan, Palembang, Lubuk Linggau,Riau dan lainnya.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Prosedur Permintaan Pembelian

dan Pemesanan Barang

Dalam hal ini transaksi pembelian

pada PT Sungai Budi ini diawali dariadanya permintaan dari bagian

penjualan untuk meminta barang yangsudah habis kepada bagian gudang,kemudian bagian gudang mengecekpersediaan barang tersebut melalui datapersediaan yang ada di dalam komputerdan jika persediaan hampir habis makasecara otomatis bagian pembelian akanmembuat surat permintaan pembelian

barang yang akan diotorisasi oleh kepalabagian pembelian kemudian akandilakukan pemesanan kepada pemasokbarang yang akan dipesan.

4.2.2 Prosedur Penerimaan danPenyimpanan Barang

Pada PT. Sungai Budi pihak yangberwenang menerima dan menyimpanbarang adalah Bagian Gudang. Apabilaada barang yang catat atau jumlahnyatidak sesuai pemesanan maka bagiangudang akan menambahkan keterangandi surat jalan.

4.2.3 Prosedur Pengeluaran Barang

Dalam tahap pengeluaran barangdagang PT Sungai Budi di Palembangmengeluarkan barang berdasarkanpermintaan dari bagian penjualan.Jumlah barang yang dikeluarkan harussama dengan jumlah barang yang

tercantum pada Surat Jalan (SJ) yangtelah dibuat bagian penjualan.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Analisis Pengendalian

Pembelian atau PemesananPersediaan Barang Dagang

Pada PT. Sungai Budi di

Palembang, dalam kegiatan operasionalpembelian yang dilakukan selama inimenggunakan anggaran tetapi anggarantersebut hanya dibuat berdasarkanperkiraan saja tanpa ada pertimbanganyang lain, sehingga tidak ada dasaryang digunakan untuk menetapkan

kuantitas pembelian atau pemesanan. PT.Sungai Budi di Palembang melakukan

pembelian dengan perkiraan saja tanpamenggunakan metode-metode yang jelas.Perkiraan tersebut dilakukanberdasarkan berapa banyak barangdagangan yang dipesan oleh pelangganpada waktu lampau (waktu sebelumnya),sehingga timbullah suatu perkiraanperusahaan dalam melakukan

pemesanan berikutnya.

4.3.2 Analisis Pengendalian Terhadap

Penerimaan Persediaan Barang

Dagang

Pada PT. Sungai Budi diPalembang pengendalian terhadappenerimaan persediaan barang dagangsudah baik, karena barang yang diterimadari distributor diperiksa dan ditelitikembali. Memeriksa apakah jumlah dan jenis barang telah sesuai dengan apayang telah dipesan sebelumnya danapakah terdapat barang yang cacat. Jikabarang yang diterima ada yang cacatmaka barang tersebut akan dikembalikan. Persediaan yang baru

masuk dihitung kembali, kemudiaandicatat ke dalam jumlah barang masukpada kartu persediaan dan dimasukkanke gudang sesuai dengan tempat danletak posisi barang tersebut.

Page 7: JURNAL SISKA 2010210002

7/25/2019 JURNAL SISKA 2010210002

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-siska-2010210002 7/9

  Hal - 7

4.3.3 Analisis Pengendalian Terhadap

Pengeluaran Persediaan Barang

Dagang

Pengendalian pengeluaran barangdagang pada PT. Sungai Budi diPalembang sudah memadai karena

pengeluaran barang tersebut sesuaidengan Surat Jalan (SJ) yang diberikanoleh bagian penjualan. Bagian gudangmengeluarkan barang dan bagianpengiriman mengirimkan barang kepelanggan.

4.3.4 Penentuan Pesanan Persediaan

Barang Dagang yang Ekonomis

Perhitungan kuantitas pemesananoptimal dengan menggunakan rumusEOQ untuk tahun 2012, sebagai berikut:a.  Minyak Rose Brand 1 Liter

D = 42.347 (Permintaan minyak Rose Brand  per tahun)S = 10.000.000 (Biaya pesanan

per pesanan)H = 5.000 ×  12 (Biayapenyimpanan per unit)(50% dari harga Minyak  Rose

 Brand dan dalam 1 dus berisi 12

bungkus kemasan)

EOQ atau Q  H 

 DS 2  

125000

000.000.10347.422

×

××  

67,666.115.14  EOQ atau Q   3.757,082 Dus

3.757 Dus

Jumlah pembelian ataupemesanan Minyak  Rose Brand 1 Literyang optimal setiap kali pesan padatahun 2012 sebesar 3.757 Dus, denganfrekuensi pembelian yang diperlukanperusahaan yaitu:2.373.757   !!,27! 

!! "a#$ %&'&sa(a(4.3.5 Analisis Persediaan Pengaman

(Safety Stock)

Tingkat pelayanan 95%menunjukkan bahwa besarnyakemungkinan permintaan tidak akanmelebihi persediaan selama waktutenggang ialah 95%. Resiko terjadinyakekurangan persediaan (Stock Out Risk )hanya 5%. PT. Sungai Budi di

Palembang sepakat menggunakanstandar deviasi 5% dengan nilai 1,65.

Untuk perhitungan standar deviasi dapatdi lihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Deviasi Minyak Rose Brand  Tahun 2012

Sumber: Penulis, 2013

σ  12

262.079  

) 2!.83*,*!7 

σ !7,783 DusMenentukan jumlah persediaanpengaman (Safety Stock ) Minyak  Rose

 Brand tahun 2012 sebagai berikut:Z = 1,65 (Safety Factor )

+ = 147,783 (Standar deviasi permintaan)

- + 

!,5 !7,783 Dus 2 Dus

No.Permintaan Perkiraan Deviasi Kuadrat

X µ (X-µ) (X-µ)2

1 3.515 3.500 15 225

2 3.570 3.500 70 4.900

3 3.625 3.500 125 15.625

4 3.510 3.500 10 100

5 3.663 3.500 163 26.569

6 3.570 3.500 70 4.900

7 3.725 3.500 225 50.625

8 3.230 3.500 -270 72.900

9 3.463 3.500 -37 1.369

10 3.596 3.500 96 9.216

11 3.625 3.500 125 15.625

12 3.255 3.500 -245 60.02542.347 42.000 347 262.079

Page 8: JURNAL SISKA 2010210002

7/25/2019 JURNAL SISKA 2010210002

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-siska-2010210002 8/9

  Hal - 8

4.3.6 Analisis Kuantitas Pemesanan

Kembali ( Reorder Point)

Perhitungan kuantitas pemesanankembali dengan menggunakan rumusROP untuk tahun 2012, sebagai berikut:a.

 

Minyak Rose Brand 1 Liter

 Lead Time (LT) : 5 hari

 Average Usage (AU) / 1..4  

Safety Stock  (SS) : 244

ROP LTAU SS 

6 5 1..4 2  

0,50 2ROP 305 Dus 

Berdasarkan perhitungan ROPterhadap Minyak  Rose Brand 1 Litertahun 2012, maka dapat disimpulkanbahwa perusahaan dapat melakukanpemesanan kembali ketika jumlah stokpersediaan sebanyak 305 Dus.

5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KesimpulanProsedur permintaan, pemesanan

dan penerimaan serta prosedurpengeluaran barang dagangan pada PT.

Sungai Budi di Palembang sudah baikkarena telah dilakukan sesuai denganprosedur yang ditetapkan perusahaan.

Namun, masih ada sistempengendalian persediaan barang dagangpada PT. Sungai Budi di Palembangyang belum baik, yaitu dilihat dari:

a.  Persediaan barang dagang pada PT.Sungai Budi di Palembang tahun

2012 pada bulan tertentumengalami kekurangan stokpersediaan, yaitu pada stok

persediaan Minyak Rose Brand danTepung Beras.

b.  Perusahaan belum menerapkanperhitungan EOQ, ROP dan Safety

Stock   dalam pengendalianpersediaan.

5.2 Saran

Bagi Perusahaan PT. Sungai Budi

di Palembanga.  Perusahaan sebaiknya menerapkanperhitungan EOQ, ROP dan Safety

Stock   dalam pengelolaan dan

pengendalian persediaan untukmenghindari adanya kekuranganstok (Stock Out ) maupun kelebihanatau penumpukan stok barang dagang. 

b.  Perusahaan sebaiknya melakukanperhitungan fisik persediaan barangdigudang secara berkala, setiap akhir

bulan sehingga dapat mengetahuidengan segera jika terjadi kekeliruan

atau kesalahan pencatatan danadanya kekurangan stok maupunkelebihan ataupun penumpukan stokbarang dagang.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anthony, Robert N 2005, Sistem

Pengendalian Manajemen,Buku 1, Salemba Empat,Jakarta.

[2] Carter, William K 2009,  Akuntansi

 Biaya Jilid 1, Edisi ke-14,Salemba Empat, Jakarta.

[3] Fess, Warren R 2005, Pengantar

 Akuntansi, Edisi ke-12 Jilid 1,Salemba Empat, Jakarta.

[4] Harjanto, Eddy 2008,  ManajemenOperasi, Edisi ke-3, Grasindo,Jakarta.

[5] Kieso, Donald. E et al 2009, Akuntansi Intermediate, Edisi

ke-12 Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

[6] Ma’arif, Syamsul dan Hendri T2010,  Manajemen Operasi,Grasindo, Jakarta.

Page 9: JURNAL SISKA 2010210002

7/25/2019 JURNAL SISKA 2010210002

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-siska-2010210002 9/9

  Hal - 9

[7] Martani, Dwi, dkk 2012,  Akuntansi

Keuangan Menengah Berbasis

PSAK , Jilid 1, Salemba Empat,

Jakarta.[8] Rangkuti, Freddy 2007,  Manajemen

Persediaan, Rajawali Pers,Jakarta.

[9] Sanusi, Anwar 2011,  Metodologi

Penelitian Bisnis, SalembaEmpat, Jakarta.

[10] Weygandt, Jerry et al 2007,

Pengantar Akuntansi, Jilid 1,

Salemba Empat, Jakarta.