jurnal prostodonsia cindy

8
Laporan Kasus: Rekonstruksi Prostetik menggunakan Gingiva Tiruan Keramik pada Gigitiruan Sebagian Cekat pada Pasien Berusia 24 Tahun Cindy Juwita Sari Gunawi 1 , Haris Budi Widodo 2 1 Kedokteran Gigi, Universitas Jenderal Soedirman, Puworketo, Jawa Tengah 2 Bidang Prostodonsia, Kedokteran Gigi, Universitas Jenderal Soedirman, Puworketo, Jawa Tengah Alamat Korespondensi: Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman, Puworketo, Jawa Tengah, Indonesia, 53122. Email: [email protected] ABSTRAK Gingiva tiruan merupakan komponen prostodontik yang komprehensif, terutama jika dipakai pada regio gigi anterior. Mencapai hasil estetik yang optimal ketika mengganti kehilangan gigi anterior dengan gigitiruan sebagian cekat merupakan suatu tantangan. Laporan kasus terjadi pada wanita usia 24 tahun dengan kehilangan gigi depan atas akibat trauma. Perawatan dilakukan dengan pembuatan gigi tiruan cekat yaitu bridge disertai gingiva tiruan yang bertujuan untuk mengubah relasi insisivus dan mengembalikan bentuk morfologi gigi dan jaringan gusi yang normal. Perawatan ini dipilih karena pasien menolak pilihan perawatan lain yang membutuhkan waktu lama dan harga yang lebih mahal. Kata kunci: gingiva tiruan, gigitiruan sebagian cekat, bridge PENDAHULUAN Gingiva tiruan dapat digunakan untuk mengganti kehilangan jaringan ketika metode lain seperti prosedur bedah atau regenerasi dipertimbangkan tidak dapat diprediksi atau tidak mungkin dilakukan. Dengan metode ini, sejumlah jaringan yang besar dapat dengan mudah tergantikan. 1 Gingiva tiruan mempunyai beberapa bentuk, dan berbagai penulis telah menjelaskan terkait penggunaan dan metode rekonstruksi. Penggantian jaringan tiruan dapat digunakan untuk mengganti jaringan yang hilang karena Case Report : Dentistry of Jenderal Soedirman University | 1

Upload: asyidqyana-irsyadita

Post on 22-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Laporan Kasus: Rekonstruksi Prostetik menggunakan Gingiva Tiruan Keramik pada Gigitiruan Sebagian Cekat pada Pasien Berusia 24 TahunCindy Juwita Sari Gunawi1, Haris Budi Widodo21Kedokteran Gigi, Universitas Jenderal Soedirman, Puworketo, Jawa Tengah2Bidang Prostodonsia, Kedokteran Gigi, Universitas Jenderal Soedirman, Puworketo, Jawa TengahAlamat Korespondensi: Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman, Puworketo, Jawa Tengah, Indonesia, 53122. Email: [email protected]

ABSTRAKGingiva tiruan merupakan komponen prostodontik yang komprehensif, terutama jika dipakai pada regio gigi anterior. Mencapai hasil estetik yang optimal ketika mengganti kehilangan gigi anterior dengan gigitiruan sebagian cekat merupakan suatu tantangan. Laporan kasus terjadi pada wanita usia 24 tahun dengan kehilangan gigi depan atas akibat trauma. Perawatan dilakukan dengan pembuatan gigi tiruan cekat yaitu bridge disertai gingiva tiruan yang bertujuan untuk mengubah relasi insisivus dan mengembalikan bentuk morfologi gigi dan jaringan gusi yang normal. Perawatan ini dipilih karena pasien menolak pilihan perawatan lain yang membutuhkan waktu lama dan harga yang lebih mahal.Kata kunci: gingiva tiruan, gigitiruan sebagian cekat, bridge

Case Report : Dentistry of Jenderal Soedirman University | 5

PENDAHULUANGingiva tiruan dapat digunakan untuk mengganti kehilangan jaringan ketika metode lain seperti prosedur bedah atau regenerasi dipertimbangkan tidak dapat diprediksi atau tidak mungkin dilakukan. Dengan metode ini, sejumlah jaringan yang besar dapat dengan mudah tergantikan.1Gingiva tiruan mempunyai beberapa bentuk, dan berbagai penulis telah menjelaskan terkait penggunaan dan metode rekonstruksi. Penggantian jaringan tiruan dapat digunakan untuk mengganti jaringan yang hilang karena prosedur bedah gingiva, trauma, resorpsi ridge atau trauma pencabutan gigi.2Bahan yang dapat digunakan sebagai gingiva tiruan adalah akrilik heat cure dan pink autocure, porselen, resin komposit dan akrilik termoplastik yang dikenal juga sebagai bahan silikon yang lunak. Penggunaan gingiva tiruan dapat mengurangi prosedur pembedahan untuk memulihkan jaringan lunak dan keras yang hilang, sehingga dapat mengurangi waktu dan biaya perawatan.3Gingiva tiruan dapat memperbaiki cacat rahang atas, untuk mengkompensasi relasi maksilomandibula yang tidak memadai, dan mempromosikan air seal selama berbicara.4

LAPORAN KASUSSeorang wanita 24 tahun dirujuk ke Departemen Prostodontik dengan keluhan utama kehilangan gigi depan atas (insisivus lateral kanan dan insisivus sentral kiri maksila) akibat trauma 6 bulan yang lalu. Pasien ingin penampilan bagian depan mulutnya diperbaiki.Riwayat medis dan gigi menyeluruh diambil pada pertemuan pertama. Pasien ini secara medis dinyatakan sehat. Pemeriksaan klinis dan radiografi komprehensif kemudian dilakukan. Cetakan awal dibuat menggunakan alginat dan pencatatan oklusal menggunakan malam dilakukan untuk membuat model studi pada artikulator. Foto digital juga diambil. Pada pemeriksaan intraoral, relasi insisivus kelas II divisi I dengan open bite anterior dan kehilangan tinggi vertikal pada premaksila. Pasien memiliki high smile line.

Gambar 1. Intraoral preoperatif menunjukkan gigi yang hilang

Gambar 2. Intraoral preoperatif memperlihatkan relasi antara gigi anterior atas dan bawah ketika gigi posterior dalam keadaan intercusp maksimal.

Diskusi awal dengan pasien tentang pilihan perawatan yang bisa dilakukan mulai dari yang ideal sampai yang kurang ideal, disertai dengan penjelasan kelebihan dan kekurangan masing-masing pilihan, sebagai berikut: Pembedahan impaksi maksila diikuti dengan perawatan ortodontik untuk menutup gigitan dan penyesuaian relasi insisivus, dan pembedahan untuk menambah jaringan keras dan lunak pada premaksila (jika dibutuhkan) disertai dengan pemasangan implan. Pembedahan impaksi maksila diikuti dengan perawatan ortodontik untuk menutup gigitan dan penyesuaian relasi insisivus, dan pembedahan untuk menambah jaringan keras dan lunak pada premaksila (jika dibutuhkan) disertai dengan gigi yang didukung gigi tiruan cekat sebagian. Gigi yang didukung gigi tiruan cekat sebagian dengan rekonstruksi gingiva prostetik. Gigi tiruan sebagian lepasan untuk jaringan keras dan lunak yang hilang.

Karena pasien tidak mau menjalani setiap operasi atau perawatan ortodontik karena kendala keuangan dan waktu,ia lebih suka gigi tiruan cekat sebagai pilihan perawatan.

MANAJEMEN KASUS

Model diagnostik diduplikasi menggunakan bahan cetak light viscosity yang ditambah silikon dan cetakan diisi menggunakan dental stone. Setelah itu dilakukan penyelesaian preparasi abutment pada model dan membuat model malam gigi dan gingiva.

Gambar 3. Pandangan bagian frontal untuk preparasi abutment

Gambar 4. Pandangan bagian frontal untuk preparasi abutment.

Diagnostik model malam untuk tujuan final bridge diduplikasi menggunakan bahan cetak light viscosity yang ditambah silikon. Cetakan diisi menggunakan dental stone dan indeks silikon telah dibuat pada model duplikasi baru ini.Setelah analisis model malam dan jumlah preparasi gigi yang dibutuhkan untuk penyesuaian gigi anterior atas (dalam relasi yang relatif dapat diterima secara estetik dengan salah satu gigi bawah), kemudian diputuskan untuk mengekstraksi insisivus sentral kanan maksila dan insisivus lateral kiri maksila. Selanjutnya dilakukan perawatan endodontik pada gigi premolar pertama kanan maksila, kaninus kanan maksila, kaninus kiri maksila, dan premolar pertama kiri maksila.

Gambar 5. Ekstraksi insisivus sentral kanan maksila dan insisivus lateral kiri maksila

Gambar 6. Gambaran radiografi periapikal pasca perawatan endodontik pada gigi premolar pertama kanan maksila, kaninus kanan maksila, kaninus kiri maksila, dan premolar pertama kiri maksila

Kaninus maksila dan premolar pertama maksila dirawat secara endodontik setelah ekstraksi gigi insisivus sentral kanan maksila dan insisivus lateral kiri maksila. Kemudian, gigi abutment (kaninus maksila dan premolar pertama maksila) dipreparasi menggunakan diamond bur. Lebar margin 1,2 mm dan ditempatkan 1 mm subgingival. Cetakan alginat disiapkan untuk gigi abutment dan diisi menggunakan stone untuk mengecek hasil preparasi dan untuk membuat bridge sementara.

Gambar 7. Hasil preparasi abutment

Gambar 8. Pengecekan cetakan alginat setelah preparasi abutment.Indeks silikon dibuat pada sebuah cor duplikat dari diagnostik model malam yang ditempatkan pada cor preparasi abutment untuk melihat kecukupan preparasi gigi porcelain fused metal , dan kemudian membuat bridge sementara. Hasil cor dilapisi dengan medium separasi, kemudian gigi sewarna resin akrilik dicampur dan ditempatkan dalam indeks dan posisi pada model gips. Sebuah band karet dililitkan dan gips secara bersamaan. Ketika resin telah setting, indeks dan bridge sementara dilepas dari gips. Margin dari bridge sementara dirapikan, bagian gingiva pada area pontik dipotong sesuai dengan panjang yang dibutuhkan, dan kontur pada gigi yang hilang didasarkan pada panduan estetik untuk proporsi gigi yang baik.

Gambar 9. Bridge sementara sebelum penambahan gingiva porselen

Gingiva warna resin akrilik ditambahkan pada bagian gingiva di area pontik. Setelah polimerisasi resin akrilik, bridge sementara telah selesai, dipolishing dan dicobakan pada mulut pasien untuk memastikan adaptasi marginal dan oklusi sudah sesuai.

Gambar 10. Bridge sementara siap untuk ditempatkan.Cetakan akhir pada preparasi abutment dibuat menggunakan teknik double stage dengan bahan cetak heavy dan light body polyvinylsiloxane. Bridge sementara disemen dengan zinc oxide eugenol. Hasil casting try-in selesai 1 minggu setelah cetakan dibuat, dan gigi tiruan cekat porcelain fused to metal dan gingiva porselen disemen satu minggu setelah pengecoran menggunakan TempBond. Sementasi sebenarnya dilakukan menggunakan glass ionomer cement setelah satu bulan. Pasien datang kembali setelah 6 bulan untuk evaluasi klinis.

Gambar 11. Bridge sementara dicoba pasangkan ke dalam mulut pasien

Gambar 12. Restorasi definitif setelah sementasi permanen.PEMBAHASANKerusakan gingiva dapat dilakukan perawatan dengan pendekatan bedah atau pembuatan gingiva tiruan. Akhir-akhir ini, alternatif untuk mengembalikan kerusakan dan kekurangan rentang edentulous harus mencakup prostetik restorasi gingiva sebagai bagian integral dari keseluruhan pilihan estetika yang dapat dipertimbangkan.5,6Gingiva tiruan dapat meminimalkan kebutuhan teknik prosedur bedah untuk mengembalikan rasio mahkota dan gingiva terlihat alami dalam keadaan yang kompleks. Hal ini juga meningkatkan kenyamanan intraoral pasien karena permukaan halus antara gingiva tiruan dan jaringan yang tersisa, sehingga menyederhanakan dan mengurangi biaya dan durasi perawatan.Indikasi gingiva tiruan:41. Resesi gingiva dengan terpaparnya akar dan space terbuka interdental karena kehilangan papila karena penyakit periodontal atau pasca perawatan periodontal.2. Sebagai pembesaran gingiva untuk mendukung implan.3. Ketika ada proklinasi gigi bersama dengan resesi ringan.4. Sebagai langkah sementara dalam kasus di mana perencanaan perawatan akhir belum dapat dilakukan.Kontraindikasi gingiva tiruan:41. Kesehatan periodontal yang buruk atau tidak stabil.2. Kebersihan mulut yang buruk.3. Aktivitas karies yang tinggi.4. Memiliki alergi terhadap silikon.5. Perokok berat.

SIMPULANPerencanaan yang spesifik untuk gingiva tiruan harus dilakukan untuk mencapai hasil yang optimal. Hasil estetik cenderung secara signifikan lebih baik jika pilihan gingiva tiruan adalah pilihan pertama daripada saat digunakan sebagai alat perbaikan.REFERENSI1. Barzilay, I., Irene T. Gingival Prostheses-A review. J Can Dent Assoc. 2003; 69(2):74-78. 2. Coachman, C., David G., Maurice S., Henry S., Guilherme C., Marcelo C. Prosthetic Gingival Reconstruction in The Fixed Partial Restoration. J Inside Restorative Dentistry. 2003; (1-5). 3. Gracia L.T., Verret R.G. Metal Ceramic Restorations Custom Characterization with Pink Porcelain. Compend Contin Educ Dent. 2004; 25: 242-246.4. Hickey B, Jauhar S. Gingival veneers. Dent Update. 2009; 36: 422-428.5. Salama M., Coachman C., Garber D. Calamita M., Salama H., Cabral G. Prosthetic gingival reconstruction in the fixed partial reconstruction.Part 2: Diagnosis and treatment planning. Int J Periodontics RestorativeDent. 2009;29:573581.6. Coachman C., Salama M., Garber D., Calamita M., Salama H., Cabral G. Prosthetic gingival reconstruction in fixed partial restorations. Part 3: Laboratory procedures and maintenance. Int J Periodontics RestorativeDent. 2010;30:1929.