jurnal praktikum pembuatan nikel dmg

12
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II “Pembuatan Nikel DMG” Tanggal Percobaan: Kamis, 10-April-2014 Disusun Oleh: Aida Nadia (1112016200068) Kelompok 4 Kloter 1: Amaliyyah mahmudah (1112016200043) Yeni Setiartini (1112016200050) Rizky Harysetiawan (1112016200069) Lilik Jalaludin (1112016200074) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

Upload: aiedha-nadhia

Post on 29-Dec-2015

363 views

Category:

Documents


35 download

DESCRIPTION

pembuatan endapan merah nikel dimetilglioksan

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Praktikum Pembuatan Nikel DMG

Laporan Praktikum

Kimia Anorganik II

“Pembuatan Nikel DMG”Tanggal Percobaan:

Kamis, 10-April-2014

Disusun Oleh:

Aida Nadia (1112016200068)

Kelompok 4 Kloter 1:

Amaliyyah mahmudah (1112016200043)

Yeni Setiartini (1112016200050)

Rizky Harysetiawan (1112016200069)

Lilik Jalaludin (1112016200074)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA2014

Page 2: Jurnal Praktikum Pembuatan Nikel DMG

I. Abstrak

Telah dilakukan praktikum pembuatan Nikel DMG (DiMetilGlioksima) dari

sampel larutan senyawa kompleks [Ni (H2O)6] 2+ dengan reagensia DMG (C4H8O2N2)

ditambah dengan beberapa tetes NH4OH. Garam-garam nikel yang terlarut, berwarna hijau,

disebabkan oleh warna dari kompleks heksaaquonikelat(II), [Ni(H2O)6]2+. Sebuah reaksi

yang sangat khusus dari Ni2+ yang dapat digunakan untuk analisa kualitatif dan analisa

kuantitatif merupakan pembentukan kompleks netral dengan dimetilglioksim, di mana

dihasilkan endapan berwarna merah terang. Analisis gravimetrik pada dasarnya pada

dasarnya adalah proses pemisahan dan penimbangan berat suatu senyawa. Pada praktikum

ini bertujuan untuk memisahkan logam Ni dari campurannya dengan ekstraksi pelarut, serta

bertujuan untuk mendapatkan atau membuat residu (endapan) [Ni (DMG)2](S) yang

berwarna pink tua kemerahan, serta dapat mengetahui kadar endapan yang terbentuk dari

[Ni (DMG)2](S) melalui analisa gravimetri. Berdasarkan percobaan didapat massa rata-rata

endapan hasil pemanasan yang terbentuk yaitu 0,0529 gram. Sehingga, dapat ditentukan

kadar dari [Ni (DMG)2](S) melalui rumus gravimetri yaitu 82,66%.

Kata kunci : nikel, dimetilglioksima, analisiss gravimetri

II. Pendahuluan

Nikel adalah logam putih perak yang keras. Nikel bersifat liat, dapat ditempa dan

sangat kukuh. Logam ini melebur pada 14450C, dan bersifat sedikit magnetis. Garam-

garam nikel (II) yang stabil, diturunkan dari nikel (II) oksida, NiO, yang merupakan zat

berwarna hijau. Garam-garam nikel yang terlarut, berwarna hijau, disebabkan oleh warna

dari kompleks heksaaquonikelat(II), [Ni(H2O)6]2+; tetapi untuk singkatnya, kita akan

menganggapnya sebagai ion nikel (II) Ni2+ saja (Vogel, 1985 :281).

Sebuah reaksi yang sangat khusus dari Ni2+ yang dapat digunakan untuk analisa

kualitatif dan analisa kuantitatif merupakan pembentukan kompleks netral dengan

dimetilglioksim, di mana dihasilkan endapan berwarna merah terang. Selain terjadi ikatan

koordinasi antara atom N dan Ni2+, terdapat pula ikatan hidrogen dalam senyawa kompleks

ini (Petrucci, 1985 : 195).

Page 3: Jurnal Praktikum Pembuatan Nikel DMG

Jika larutan nikel (II) Ni2+ yang ditambahkan reagensia dimetilglioksima

(C4H8O2N2) maka akan menghasilkan endapan merah nikel dimetilglioksima dari larutan

yang tepat basa dengan amonia, atau larutan asam yang dibufferkan dengan natrium asetat.

Teknik uji bercaknya adalah sebagai berikut: taruh setetes larutan uji diatas kertas reaksi-

tetes, tambahkan setetes reagensia dan pegang diatas uap ammonia. Cara lain adalah, taruh

setetes larutan uji dan setetes reagensia diatas lempeng bercak, dan tambahkan setetes

larutan amonia encer. Maka akan dihasilkan bercak atau endapan (atau pewarnaan) merah

(Vogel,1985 : 283-284).

Analisis kimia secara khusus dimaksudkan untuk mengetahui apakah suatu senyawa

yang diperoleh terkontaminasi oleh nikel. Larutan cuplikan tersebut untuk diuji hanya perlu

diteteskan pada kertas saring lalu ditetesi dengan larutan 1% DMG dalam etanol suasana

asam, kemudian kertas saring diperlakukan dengan uap larutan NH4OH. Pembentukan

noda berwarna merah menunjukkan bahwa cuplikan masih mengandung spesi nikel

(Soenarjo, S., dkk, 2010).

Dalam menentukan kadar dari hasil endapan Nikel DMG, praktikan akan

menerapkan prinsip gravimetrik. Suatu analisis metode gravimetrik biasanya didasarkan

pada reaksi kimia :

aA + rR → AaRr

dimana a molekul analit A bereaksi dengan r molekul reagennya R. produknya yakni AaRr,

biasanya merupakan substansi yang sedikit larut yang ditimbulkan setelah pengeringan atau

yang bisa dibakar menjadi senyawa lain yang komposisinya diketahui, untuk kemudian

ditimbang. Persyaratan yang harus dipenuhi agar metode gravimtrik berhasil yaitu :

a) Proses pemisahan hendaknya cukup sempurna sehingga kuantitas analit yang

terendapkan secara analitis tidak dapat terdeteksi.

b) Zat yang ditimbang hendaknya mempunyai susunan yang pasti dan hendaknya murni,

atau sangat hampir murni. Bila tidak akan diperoleh hasil galat.

Dalam prosedur graimetrik yang lazim, suatu endapan ditimbang dan darinya analit

dalam sampel dihitng. Maka presentasi nilai A adalah :

Page 4: Jurnal Praktikum Pembuatan Nikel DMG

%A = berat A

berat sampelx100

Persoalan yang sangat penting dalam gravimetrik adalah pembentukan endapan

yang murni dan dapat disaring. Pendalaman masalah ini dapat diperoleh melalui studi laju

endapan dimana partikel-partikel berubah menjadi gumpalan-gumpalan yang cukup besar

untuk memisahkan dari larutan tersebut sebagai endapan. (Underwood, 2002 : 67-70).

Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari

larutan. Endapan mungkin berupa Kristal (kristalin) atau koloid, dan dapat dikeluarkan dari

larutan dengan penyaringan dan pemusingan (centrifuge). Endapan terbentuk jika larutann

menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Dalam analisis kualitatif anorganik,

terdapat uji-uji khusus terhadap ion dalam pembentukan kompleks. Beberapa kompleks

yang merupakan endapan, seperti endapan merah-terang yang terbentuk antara ion nikel

(II) dan dimetilglioksim. Reaksi ini adalah spesifik dan peka terhadap nikel, jika dilarutkan

pada kondisi-kondisi eksperimen yang tepat (Vogel, 1985).

III. Material dan Metode Kerja

A. Material

Alat:

Gelas ukur

Waterbath (penangas air)

Batang pengaduk

Termometer

Pipet tetes

Stopwatch

Desikator

Kertas saring

Tang krus (penjepit besi)

Oven

Neraca analitik

Labu erlenmeyer

Statif dan ring

Page 5: Jurnal Praktikum Pembuatan Nikel DMG

Bahan:

Larutan Ni 2%

DMG (DiMetilGlioksima) 1%

Larutan NH4OH

B. Metode Kerja

1. Ambil 15 ml sampel larutan Ni 2%

2. Panaskan didalam penangas air (waterbath) sampel larutan Ni 2% tadi sampai

suhunya 700C

3. Tambahkan 10 ml DMG 1%, lalu diaduk

4. Tambahkan 2-3 tetes larutan NH4OH

5. Panaskan pada penangas air (waterbath) 20-30 menit, lihat sampai terbentuk

endapan DMG

6. Dinginkan, lalu disaring. ( Jangan lupa kertas saring ditimbang terlebih dahulu)

7. Keringkan endapan didalam oven pada suhu 1100C-1200C selama 30 menit

8. Dinginkan didesikator, setelah itu ditimbang

9. Keringkan lagi endapan selama 10 menit di oven pada suhu 1100C-1200C

10. Dinginkan lagi, setelah itu ditimbang, lakukan lagi sampai berat konstan.

III. Hasil Praktikum dan Pembahasan

A. Hasil Praktikum

Persmaan Reaksi

[Ni (H2O)6] 2+(aq)

+ 2 DMGH(aq) + 2 OH- [Ni (DMG)2](s) + 8 H2O(l)

(larutan hijau ) (endapan pink tua kemerahan)

Perhitumgan

- Massa cawan porselen = 61,6086 g

- Massa porselen + kertas saring = 62,6465 g

Page 6: Jurnal Praktikum Pembuatan Nikel DMG

- Massa kertas saring = 62,6465 g – 61,6086 g = 1,0379 g

- Massa residu awal = 62,7065 – 62,6425 = 0,0640 g

- Massa residu pemanasan 1 = 62,6925 – 62,6465 = 0,0460 g

- Massa residu pemanasan 2 = 62,7063 – 62,6465 = 0,0598 g

- Massa rata-rata residu pembakaran ¿0,046 0 g+0,0598 g

2=0,0529 g

- Kadar Nikel DMG ¿0,0529 g0,0640

x100 %=82,66 %

Gambar Pengamatan

Page 7: Jurnal Praktikum Pembuatan Nikel DMG

B. Pembahasan

Pada praktikum kali ini, praktikan akan melakukan pembuatan nikel glioksima

dan menghitung kadar yang diperoleh. Pembuatan nikel glioksima ini dari sampel

larutan senyawa kompleks [Ni (H2O)6] 2+ dengan reagensia DMG (C4H8O2N2) yang

kemudian ditambah dengan beberapa tetes NH4OH. Penentuan kadar nikel dilakukan

dengan metode gravimetrik.

Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk memisahkan logam Ni dari

campurannya dengan ekstraksi pelarut dan juga menentukan kadar Ni dalam sampel. Ni

merupakan logam yang tidak larut dalam senyawa nonpolar. Oleh Karena itu, Ni harus

diubah menjadi senyawa non polar. Ion nikel diendapkan dalam penambahan larutan

dimetilglioksim 1%. Sebelum diendapkan dengan penambahan dimetilglioksim larutan nikel

2% dipanaskan terlebih dahulu sampai suhunya 700C. pemanasan ini dilakukan agar ketika

larutan nikel direaksikan dengan dimetilglioksim dapat bereaksi atau larut dalam

dimetilglioksim karena dengan pemanasan tadi ion nikel akan terendapkan, sehingga hasil reaksi

yang lebih muncul adalah DMG yang berupa larutan berwarna merah pekat. Endapan nikel

dimetilglioksima larut dalam asam mineral, larutan yang mengandung lebih dari 50%

etanol, air panas, dan amoniak pekat. Dalam praktikum kali ini larutan nikel glioksima

dilarutkan dengan NH4OH 2M sebanyak 2-3 tetes dan dipanaskan pada penangas air sebanyak

20-30 menit. Larutan NH4OH yang ditambahkan berfungsi untuk membuat larutan

Page 8: Jurnal Praktikum Pembuatan Nikel DMG

menjadi netral dan selanjutnya bersifat basa, karena Ni(DMGH)2 mengendap sempurna

dalam suasana basa. Penambahan NH4OH dilakukan tetes demi tetes sambil diaduk dan

langsung pada larutannya. Penambahan larutan (DMGH)2 tidak boleh terlalu berlebih,

karena dapat menyebabkan terbentuknya Kristal (DMGH)2 sisa yang tidak larut dalam

air sehingga akan tercampur dengan endapan nikel. Pada hasil praktikum kali ini setelah

proses penyaringan, maka didapatlah endapan gumpalan-gumpalan merah dan

larutannya berwarna hijau bening. Serta, setelah dilakukan pemanasan didapatkan

endapan berwarna pink tua kemerahan. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan

maka, Reaksi yang terjadi adalah :

[Ni (H2O)6] 2+(aq)

+ 2 DMGH(aq) + 2 OH- [Ni (DMG)2](s) + 8 H2O(l)

(larutan hijau ) (endapan pink tua kemerahan)

IV. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan:

1. Analisis gravimetrik pada dasarnya pada dasarnya adalah proses pemisahan dan

penimbangan berat suatu senyawa.

2. Pada hasil akhir percobaan dilakukan penyaringan, sehingga didapat endapan nikel

dimetilglioksima yang berwarna pink tua kemerahan dan larutan (filtrat) berwarna hijau

bening.

3. Hasil rata-rata pemanasan residu (endapan) nikel dimetilglioksima didapatkan

massanya yaitu 0,0529 gram dan kadarnya 82,66%.

Page 9: Jurnal Praktikum Pembuatan Nikel DMG

V. Referensi

Petrucci, Ralph, H. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 3 Edisi Keempat.

Jakarta: Erlangga.

JR., R.A. DAY dan UNDERWOOD,A.L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam.

Jakarta: Erlangga.

Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian I Edisi ke Lima.

Jakarta: PT.Kalman Media Pusaka.

Batan. Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia. http://www.google.com/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&ved=0CDsoQFjAD&url=http%3A%2F

%2Fjurnal.batan.go.id%2Findex.php%2Fjstni%2Farticle%2Fdownload

%2F400%2F373&ei=OF1MU_HlAuu7iAe39IDwDA&usg=AFQjCNFVEWSe5KD

WvpXcYtgndkVl8UVDQw&bvm=bv.64542518,d.aGc. 2010. Diakses pada tanggal

16 April 2014 pada pukul 17.40 WIB.