jurnal poniyah

6
1 EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM MELAKSANAAN SADARI DI DUSUN 1 DESA NAMORAMBE KECAMATAN NAMORAMBE Poniyah Simanullang 1 Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Darma Agung Medan ABSTRAK Penyakit kanker payudara merupakan masalah kesehatan di berbagai negara termasuk Indonesia. Berdasarkan data Globocan International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2002, kanker payudara menempati urutan kedua dari seluruh kanker pada perempuan dengan insiden rate 38 per 100.000 perempuan. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) merupakan kepedulian seseorang wanita terhadap payudaranya sendiri guna mendeteksi dini apabila terdapat benjolan pada payudara, terutama yang dicurigai ganas. Survei pendahuluan dilakukan pada bulan Maret 2012 di desa Namorambe dusun 1, bahwa ada 5 orang yang tidak mengetahui pengertian, cara, manfaat, tujuan periksa payudara sendiri (SADARI) karena pelayanan kesehatan di desa tersebut tidak pernah memberikan pendidikan kesehatan tentang SADARI dan terdapat 1 orang meninggal dunia akibat kanker payudara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pendidikan kesehatan tentang SADARI terhadap pengetahuan dan sikap ibu dalam melaksanakan SADARI di dusun 1 desa Namorambe kecamatan Namorambe. Jenis Penelitian eksperimen semu atau quasi eksperimen untuk melihat perbedaan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan tentang SADARI terhadap pengetahuan dan sikap ibu dalam melaksanakan SADARI. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang ada di dusun 1 desa Namorambe yang berjumlah 114 orang dengan sampel sebanyak 50 orang dengan metode Purposive Sampling. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada peningkatan nilai pengetahuan dan sikap ibu tentang SADARI setelah dilakukan pendidikan kesehatan dimana nilai p = 0,000 (< 0,05), sehingga pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang SADARI menjadi efektif. Diharapkan kepada masyarakat khususnya ibu agar melakukan SADARI sedini mungkin untuk menghindari penyakit kanker payudara dan kepada pelayanan kesehatan yang ada di desa Namorambe agar memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya melakukan SADARI di desa Namorambe. Kata Kunci : Efektivitas, Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Sikap, SADARI, Medan PENDAHULUAN Penyakit kanker payudara hingga saat ini masih menjadi masalah besar di dunia maupun di Indonesia. Angka kesakitan dan angka kematian cenderung makin meningkat. Apalagi sebagian besar penderita ditemukan dalam keadaan stadium lanjut, sehingga upaya penanggulangan sulit di lakukan dengan baik (Koesnadi, 2008) Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan, penyakit kanker payudara merupakan masalah kesehatan di berbagai negara termasuk Indonesia. Berdasarkan data Globocan International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2002, kanker payudara menempati urutan kedua dari seluruh kanker pada perempuan dengan insiden rate 38 per 100.000 perempuan (Sirait, 2009).

Upload: betty-susanti

Post on 28-Jan-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Skripsi Ners

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal poniyah

1

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM MELAKSANAAN SADARI DI DUSUN 1 DESA

NAMORAMBE KECAMATAN NAMORAMBE

Poniyah Simanullang1

Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Darma Agung Medan

ABSTRAK

Penyakit kanker payudara merupakan masalah kesehatan di berbagai negara termasuk Indonesia. Berdasarkan data Globocan International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2002, kanker payudara menempati urutan kedua dari seluruh kanker pada perempuan dengan insiden rate 38 per 100.000 perempuan. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) merupakan kepedulian seseorang wanita terhadap payudaranya sendiri guna mendeteksi dini apabila terdapat benjolan pada payudara, terutama yang dicurigai ganas. Survei pendahuluan dilakukan pada bulan Maret 2012 di desa Namorambe dusun 1, bahwa ada 5 orang yang tidak mengetahui pengertian, cara, manfaat, tujuan periksa payudara sendiri (SADARI) karena pelayanan kesehatan di desa tersebut tidak pernah memberikan pendidikan kesehatan tentang SADARI dan terdapat 1 orang meninggal dunia akibat kanker payudara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pendidikan kesehatan tentang SADARI terhadap pengetahuan dan sikap ibu dalam melaksanakan SADARI di dusun 1 desa Namorambe kecamatan Namorambe. Jenis Penelitian eksperimen semu atau quasi eksperimen untuk melihat perbedaan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan tentang SADARI terhadap pengetahuan dan sikap ibu dalam melaksanakan SADARI. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang ada di dusun 1 desa Namorambe yang berjumlah 114 orang dengan sampel sebanyak 50 orang dengan metode Purposive Sampling. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada peningkatan nilai pengetahuan dan sikap ibu tentang SADARI setelah dilakukan pendidikan kesehatan dimana nilai p = 0,000 (< 0,05), sehingga pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang SADARI menjadi efektif. Diharapkan kepada masyarakat khususnya ibu agar melakukan SADARI sedini mungkin untuk menghindari penyakit kanker payudara dan kepada pelayanan kesehatan yang ada di desa Namorambe agar memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya melakukan SADARI di desa Namorambe. Kata Kunci : Efektivitas, Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Sikap, SADARI, Medan

PENDAHULUAN

Penyakit kanker payudara hingga saat ini masih menjadi masalah besar di dunia maupun di Indonesia. Angka kesakitan dan angka kematian cenderung makin meningkat. Apalagi sebagian besar penderita ditemukan dalam keadaan stadium lanjut, sehingga upaya penanggulangan sulit di lakukan dengan baik (Koesnadi, 2008)

Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan, penyakit kanker payudara merupakan masalah kesehatan di berbagai negara termasuk Indonesia. Berdasarkan data Globocan International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2002, kanker payudara menempati urutan kedua dari seluruh kanker pada perempuan dengan insiden rate 38 per 100.000 perempuan (Sirait, 2009).

Page 2: Jurnal poniyah

2

Berdasarkan data dari rekam medis RS Kanker Dharmais 2010, saat ini kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak diderita oleh perempuan. Di RS Dharmais sendiri, kanker payudara menduduki peringkat pertama dari 10 kanker terbesar. Hampir 85% pasien kanker payudara datang ke rumah sakit dalam keadaan stadium lanjut. Hal ini akan mempengaruhi prognosis dan tingkat kesembuhan pasien. Padahal jika kanker payudara ditemukan dalam stadium awal, maka tingkat kesembuhan pasien akan sangat baik.

Di Medan, khusunya di RSUP H. Adam

Malik, pada tahun 2009, didapati bahwa 222 orang wanita (83,1%) yang menderita kanker payudara dari sejumlah 267 orang yang menderita neoplasma payudara. Dari pada 222 orang tersebut sejumlah 128 orang (57,7%) adalah daripada kelompok umur 45-64 tahun (Balasubramaniam, 2010).

Deteksi dini merupakan langkah awal yang sangat penting untuk mengetahui secara dini adanya tumor atau benjolan pada payudara sehingga dapat mengurangi tingkat kematian karena penyakit kanker tersebut. Keuntungan dari deteksi dini kanker payudara bermanfaat untuk meningkatkan kemungkinan harapan hidup pada wanita penderita kanker payudara. Hampir 85% gangguan atau benjolan ditemukan oleh penderita sendiri melalui pemeriksaan dengan benar. Selain itu, SADARI adalah metode termudah, tercepat, termurah, dan paling sederhana yang dapat mendeteksi secara dini kanker payudara (Nisman, 2011).

Penelitian yang dilakukan (Yenny, 2009) di Kelurahan Petisah Hulu tentang Pengetahuan ibu tentang SADARI didapatkan berpengetahuan buruk sebesar 73,4%, sedangkan untuk sikap ibu yang negatif 56,1% dan setelah menerima pendidikan kesehatan terhadap SADARI didapatkan pengetahuan ibu menjadi efektif.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan (Monika, 2010) diperoleh bahwa pengetahuan ibu yang baik (20%), pengetahuan ibu yang sedang (31,25%) dan pengetahuan ibu yang kurang (48,75%). Sedangkan untuk sikap ibu yang positif (43,75%) dan sikap ibu yang negatif (56,25%). Untuk itu petugas kesehatan di lingkungan Linggarjati Pematangsiantar hendaknya memberikan pendidikan kesehatan

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan pada bulan Maret 2012 di desa Namorambe dusun 1, bahwa ada 5 orang yang tidak mengetahui pengertian, cara, manfaat, tujuan periksa payudara sendiri (SADARI) karena pelayanan kesehatan di desa tersebut tidak pernah memberikan pendidikan kesehatan tentang SADARI dan terdapat 1 orang meninggal dunia akibat kanker payudara.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang efektivitas pendidikan kesehatan tentang SADARI terhadap pengetahuan dan sikap ibu dalam melaksanakan SADARI di desa Namorambe. Manfaat Penelitian 1.Meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu tentang SADARI 2.Masukan bagi tenaga kesehatan yang ada di desa Namorambe dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya melakukan SADARI di desa Namorambe. KERANGKA KONSEP

Gambar Kerangka Konsep Penelitian

Efektif Tidak

P0 P1 X

Page 3: Jurnal poniyah

2

Keterangan : Po = Pre Test SADARI sebelum diberi pen didikann kesehatan P1 = Post Test SADARI sesudah diberi pen didikan kesehatan X = Perlakuan/ pendidikan kesehatan SADARI HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pengetahuan Responden tentang SADARI sebelum Dilakukan Pendidikan Kesehatan di Dusun 1 Desa Namorambe Kecamatan Namorambe

Hasil penelitian sebelum dilakukan

pendidikan kesehatan tentang pengetahuan dalam melaksanakan SADARI diperoleh bahwa pengetahuan ibu kurang sebanyak 26 orang (52,0%), hal ini sesuai dengan hasil penelitian Monika (2010) di lingkungan Linggarjati Pematangsiantar tentang efektivitas penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu dalam melakukan SADARI yang berpengetahuan kurang baik sebanyak 48,75%. Menurut Notoatmodjo (2003), bahwa informasi yang diperoleh dapat menambah pengetahuan responden karena sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata (membaca) dan telinga (mendengar). Pengetahuan baik bila informasi diperoleh dari sumber yang kompeten, misalnya bidan, perawat, dokter.

Menurut Meliono (2007), pengetahuan dapat dipengaruhi oleh pendidikan, media, dan keterpaparan informasi. Apabila dilihat dari hasil penelitian ternyata pengetahuan ibu di dusun 1 desa Namorambe tentang SADARI sangat rendah, hal ini dapat disebabkan oleh tingkat pendidikan responden mayoritas SMP, kondisi masyarakat, seperti keterbatasan arus informasi yang diterima oleh masyarakat setempat. Rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaaan SADARI disebabkan oleh kurangnya informasi yang

diterima oleh ibu serta tingkat kewaspadaan ibu terhadap kanker payudara.

2. Sikap Responden tentang SADARI sebelum Dilakukan Pendidikan Kesehatan di Dusun 1 Desa Namorambe Kecamatan Namorambe

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari sesorang terhadap stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predesposisi tindakan suatu perilaku. Sikap masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003).

Hasil penelitian sebelum dilakukan pendidikan kesehatan diperoleh bahwa sikap ibu tentang SADARI memiliki sikap negatif sebanyak 33 orang (66,0%), hal ini sesuai dengan hasil penelitian Monika (2010) di lingkungan linggarjati Pematangsiantar tentang efektivitas penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu dalam melakukan SADARI memiliki sikap negatif sebanyak 56,25%, dan penelitian yang dilakukan Yenny (2009) di kelurahan Petisah Hulu tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang SADARI terhadap pengetahuan dan sikap ibu dalam upaya deteksi dini kanker payudara yang memilki sikap negatif 56,1%.

Hasil penelitian pada masyarakat dusun 1 desa Namorambe mengatakan bahwa petugas kesehatan yang ada di desa tersebut tidak pernah memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya melakukan SADARI. Oleh karena itu sebaiknya pelayanan kesehatan mampu meningkatkan kesehatan masyarakat yang ada di desa Namorambe dengan memberikan pendidikan kesehatan dan mengajak masyarakat untuk melakukan SADARI. Salah satu kegiatan dalam sikap SADARI adalah meningkatkan harapan hidup.

Page 4: Jurnal poniyah

2

Pendidikan kesehatan merupakan salah satu kegiatan promosi kesehatan dalam pemberian informasi atau pesan kesehatan untuk memberikan atau meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang kesehatan agar memudahkan terjadinya perilaku sehat (Notoatmodjo, 2005).

3. Pengetahuan Responden tentang SADARI sesudah Dilakukan Pendidikan Kesehatan di Dusun 1 Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Hasil penelitian setelah dilakukan pendidikan kesehatan diperoleh bahwa pengetahuan ibu tentang pengetahuan SADARI mayoritas baik 25 orang (50,0%), dengan nilai rata-rata sebanyak 10,28 dengan nilai standar deviasi 1,262. Hasil uji statistik di dapatkan nilai p = 0,000 (< 0.05) yang artinya ada peningkatan pengetahuan ibu tentang SADARI setelah dilakukan pendidikan kesehatan sehingga pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan SADARI menjadi efektif.

Pengetahuan tentang penyuluhan kesehatan sangat penting bagi seorang ibu, hal ini terjadi karena dengan pengetahuan yang baik tentang sesuatu hal maka ibu dapat mengerti dan memahami tentang apa pun khususnya dalam menjaga kesehatan diri. Pengetahuan tentang kesehatan ini termasuk cara langkah awal yang sangat penting untuk mengetahui secara dini adanya tumor atau benjolan pada payudara sehingga dapat mengurangi tingkat kematian karena penyakit kanker, nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat, dan kemampuan ibu melaksanaan dalam melaksanakan SADARI dalam kehidupannya sehari-hari.

Pendidikan kesehatan dimaksudkan untuk memberi penerangan maupun mengubah masyarakat menuju keadaan yang lebih baik seperti yang dicita-citakan, suatu usaha menyebarluaskan hal-hal yang baru agar masyarakat dapat tertarik untuk melaksanakannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, suatu

kegiatan mendidik sesuatu kepada masyarakat, memberi mereka pengetahuan, informasi-informasi, dan kemampuan-kemampuan baru, agar mereka dapat membentuk sikap dan prilaku hidup menurut apa yang seharusnya (Notoadmojo, 2010).

Menurut peneliti dengan melakukan pendidikan kesehatan tentang bagaimana cara melakukan SADARI kepada ibu maka ibu akan melakukannya setelah ia mengetahui melalui pendidikan kesehatan tersebut sehingga ibu tersebut dapat mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari.

4. Sikap Responden tentang SADARI sesudah Dilakukan Pendidikan Kesehatan Di Dusun 1 Desa Namorambe Kecamatan Namorambe

Hasil penelitian setelah dilakukan

pendidikan kesehatan diperoleh bahwa sikap ibu tentang SADARI mayoritas positif sebanyak 45 orang (90%), dengan nilai rata- rata ibu 7,32 dan standar deviasi 1,316, hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,000 (< 0,05), yang artinya terjadi peningkatan sikap ibu tentang SADARI setelah dilakukan pendidikan kesehatan sehingga pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu terhadap SADARI menjadi efektif.

Adapun faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap tersebut adalah latar belakang pendidikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Rohana (2009), bahwa pengetahuan yang diperoleh berasal dari pendidikan formal dan berfungsi sebagai alat ukur terhadap kecerdasan dan kualitas dan pembentukan sikap serta prilaku sesorang. Sikap yang baik dapat dipengaruhi oleh pengalaman pribadi atau orang lain, serta informasi yang diperoleh.

Menurut peneliti dengan melakukan pendidikan kesehatan tentang bagaimana cara melakukan SADARI kepada ibu maka ibu akan melakukannya setelah ia mengetahui melalui pendidikan kesehatan tersebut sehingga ibu

Page 5: Jurnal poniyah

2

tersebut dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. KESIMPULAN 1. Pengetahuan ibu tergolong kurang tentang SADARI sebelum dilakukan pendidikan kesehatan tentang SADARI tergolong dalam kategori kurang 2. Sikap ibu tergolong negatif tentang SADARI sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang SADARI 3. Pendidikan kesehatan efektif sehingga ada peningkatan pengetahuan dan sikap ibu tentang SADARI.

SARAN 1. Diharapkan kepada seluruh ibu agar dapat mengetahui, memahami, dan dapat melakukan SADARI sedini mungkin. 2. Diharapkan kepada pelayanan kesehatan yang ada di desa Namorambe agar memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya melakukan SADARI di dusun 1 desa Namorambe kecamatan Namorambe. 3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya mengajak ibu untuk melakukan SADARI.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitin Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Aulia. (2012). Serangan Penyakit- Penyakit Khas Wanita Paling Sering Terjadi. Yogjakarta: Buku Biru.

Azwar. (2005). Sikap Manusia: Theory Dan Pengukurannya (Edisi Ke 2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Junita. (2011). Skripsi Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di Kelurahan Merdeka Aceh tahun 2011.Medan: USU

Koesnadi.(2008). KTI Hubungan Umur dan Tingkat Pendidikan dengan Kejadian Kanker Payudara.Sulawesi Tenggara

Manan. (2011). Kamus Pintar Kesehatan Wanita.Yogjakarta: Buku biru.s

Manuaba.(2010). Skripsi Pengetahuan SADARI. Medan: USU.

Monika. (2010). Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Melakukan PemeriksaanPayudara Sendiri (SADARI) di Lingkungan Linggarjati Pematangsiantar tahun 2010.Medan: USU

Nisman, W.(2011). Lima Menit Kenali

Payudara.Yogyakarta: C.V Andi

Niven, N. (2002). Psikologi Kesehatan. Jakarta: EGC.

Notoadmojo,S. (2003). Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

(2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

(2012). Promosi Kesehatan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta. Nugroho, T.(2011). ASI dan Tumor Payudara.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Nurhidayah, R. (2010). Ilmu Prilaku dan Pendidikan Kesehatan. Medan:Usu

Press.

Page 6: Jurnal poniyah

2

Pamungkas, Z. (2011). Deteksi Dini Kanker Payudara. Yogjakarta: Buku Biru.

Purwanto. (2009). Tahu dan Pengetahuan: Pengantar ke ilmu dan filsafat. Jakarta: Rineka Cipta.

Purwoastuti, E . (2008). Kanker Payudara. Yogyakarta: Kanisius.

RS Kanker Dharmais.(2010). Kanker payudara.

(http://www.dharmais.co.id/index.php/kanker-payudara.html)diakses tanggal 1 juni 2013. Medan

Rohana, (2009), Pengetahuan, Keyakinan, Sikap, Dan Prilaku Generasi Muda Berkenaan Denga Perkawinan Tradisional. Tanjungpinang, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Wawan, dkk. (2011). Pengetahuan, Sikap, dan

Perilaku Manusia.Yogyakarta:medika.

Yenny. (2009). Skripsi Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Hulu. Medan: USU.

Yessica, dkk, (2011). Kehamilan dan persalinan. DKI: Garda Media.