jurnal persepsi auditor publik dan auditor intern terhadap kinerja manajerial.pdf

10
38 PERSEPSI AUDITOR PUBLIK DAN AUDITOR INTERN TERHADAP STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Sri Retno Indrastanti dan Wahyono Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan A. Yani, Tromol Pos 1, Pabelan, Surakarta 67102 ABSTRACT The objective of the study is to explore the perception of Public Auditors and Internal Auditors to Internal Control Structure. 30 Public Auditors and 40 Internal Auditors in a ex Karisidenan Surakarta participated in this study. The sample is selected using simple random sampling. The data is collected by mail survey. The statistic method used to test the hypothesis are chi square test and Z test. The result of the study are as follow : (1) the perception of Public Auditors to Internal Control Structure is negative, (2) the perception of Internal Auditors to Internal Control Structure is positive, and (3) there is significant difference between the perception of Public Auditors and Internal Auditors to Internal Control Structure. Keywords: Perception, Internal Control Structure, Public Auditor, Internal Auditor PENDAHULUAN Keandalan struktur pengendalian intern (SPI) yang digunakan dalam perusahaan merupakan faktor yang me- nentukan keandalan laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan. Beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan ini disebutkan dalam Bodnar, 1995 (dila- kukan oleh Yu & Neter, 1993; Cushing, 1974). SPI yang memadai memungkinkan manajemen perusahaan untuk menyajikan laporan keuangan sesuai dengan tujuan penyajian laporan keuangan (SFAC No. 1) dan sesuai karakteristik kualitatif informasi akuntansi (SFAC No. 2). Dalam hal ini manajemen perusahaan berkewajiban untuk menciptakan dan memelihara SPI yang handal tersebut. Selain manajemen perusahaan, SPI juga diperlukan oleh Auditor Publik dan Auditor Intern yang ditugaskan untuk memeriksa kewajaran laporan keuangan serta kegiatan operasi perusahaan. Arti pentingnya SPI bagi manajemen dan auditor sudah lama diakui dalam profesi akuntansi, dan pengakuan tersebut sema- kin meluas dengan alasan (Kell, 1992): 1. Semakin luas lingkup dan ukuran perusahaan mengakibatkan dalam banyak hal manajemen tidak dapat melakukan pengendalian secara lang- sung terhadap jalannya operasi peru- sahaan, manajemen harus mempercayai berbagai laporan dan hasil analisis mengenai keefektifan operasinya 2. Pengecekan dan review yang melekat pada SPI yang baik akan dapat melin-

Upload: baihaqieki

Post on 25-Oct-2015

128 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: jurnal persepsi auditor publik dan auditor intern terhadap kinerja manajerial.pdf

DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber DayaVol. 10, No. 1, Juni 2009

38

PERSEPSI AUDITOR PUBLIK DAN AUDITOR INTERNTERHADAP STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

Sri Retno Indrastanti dan Wahyono

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah SurakartaJalan A. Yani, Tromol Pos 1, Pabelan, Surakarta 67102

ABSTRACT

The objective of the study is to explore the perception of Public Auditors andInternal Auditors to Internal Control Structure. 30 Public Auditors and 40 InternalAuditors in a ex Karisidenan Surakarta participated in this study. The sample isselected using simple random sampling. The data is collected by mail survey. Thestatistic method used to test the hypothesis are chi square test and Z test. The result ofthe study are as follow : (1) the perception of Public Auditors to Internal ControlStructure is negative, (2) the perception of Internal Auditors to Internal ControlStructure is positive, and (3) there is significant difference between the perception ofPublic Auditors and Internal Auditors to Internal Control Structure.

Keywords: Perception, Internal Control Structure, Public Auditor, Internal Auditor

PENDAHULUAN

Keandalan struktur pengendalianintern (SPI) yang digunakan dalamperusahaan merupakan faktor yang me-nentukan keandalan laporan keuanganyang dihasilkan perusahaan. Beberapahasil penelitian yang berhubungan denganini disebutkan dalam Bodnar, 1995 (dila-kukan oleh Yu & Neter, 1993; Cushing,1974). SPI yang memadai memungkinkanmanajemen perusahaan untuk menyajikanlaporan keuangan sesuai dengan tujuanpenyajian laporan keuangan (SFAC No. 1)dan sesuai karakteristik kualitatif informasiakuntansi (SFAC No. 2). Dalam hal inimanajemen perusahaan berkewajibanuntuk menciptakan dan memelihara SPIyang handal tersebut.

Selain manajemen perusahaan, SPIjuga diperlukan oleh Auditor Publik danAuditor Intern yang ditugaskan untukmemeriksa kewajaran laporan keuanganserta kegiatan operasi perusahaan. Artipentingnya SPI bagi manajemen danauditor sudah lama diakui dalam profesiakuntansi, dan pengakuan tersebut sema-kin meluas dengan alasan (Kell, 1992):1. Semakin luas lingkup dan ukuran

perusahaan mengakibatkan dalambanyak hal manajemen tidak dapatmelakukan pengendalian secara lang-sung terhadap jalannya operasi peru-sahaan, manajemen harus mempercayaiberbagai laporan dan hasil analisismengenai keefektifan operasinya

2. Pengecekan dan review yang melekatpada SPI yang baik akan dapat melin-

Page 2: jurnal persepsi auditor publik dan auditor intern terhadap kinerja manajerial.pdf

Persepsi Auditor Publik dan Auditor Intern terhadapStruktur Pengendalian Intern (38 - 47) Sri Retno Indrastanti dan Wahyono

39

dungi dari kelemahan-kelemahanmanusia dan mengurangi kemung-kinan kekeliruan dan penyimpanganyang akan terjadi

3. Di lain pihak, adalah tidak praktis bagiauditor untuk melakukan pengauditansecara menyeluruh atau secara detailuntuk semua transaksi perusahaandalam waktu dan biaya yang terbatas

Kepentingan auditor atas SPI iniditegaskan oleh Standar Auditing butirkedua, standar pelaksanaan pekerjaan,bahwa “pemahaman yang memadai atasSPI harus diperoleh untuk merencanakanaudit dan menentukan sifat, saat, danlingkup pengujian yang akan dilakukan”.SPI perusahaan yang memadai dapatmengurangi jumlah jam kerja auditordalam menyelenggarakan pekerjaannya(Margheim, 1986).

Bila ditelusuri sejarah perkemba-ngan definisi SPI, istilah internal controlpada mulanya didefinisikan oleh profesiakuntan publik pada tahun 1936 (Mer-chant, 1995). Pengertian ini terus dimodi-fikasikan dan diperbaiki, sampai padabulan April 1988, AICPA menerbitkan SASNo. 55 mengenai Consideration of InternalControl Structure in a Financial StatementAudit. Dengan SAS No. 55 ini, istilahpengendalian intern berubah menjadiStruktur Pengendalian Intern, besertaelemen-elemennya dan juga bagaimanaseorang auditor harus mempertim-bangkan SPI tersebut dalam merenca-nakan dan melaksanakan audit ataslaporan keuangan perusahaan. Sesuaidengan SAS No. 55, SPI perusahaandiabgi menjadi tiga elemen, yaitu: ling-kungan pengendalian (control environ-ment), sistem akuntansi (accountingsystem), dan prosedur pengendalian (controlprocedures).

AICPA dalam SAS No. 55 dan

penjelasan lebih lanjut pada AU. 319.06menyatakan pengertian SPI sebagaiberikut (Kell, 1992): “Struktur pengen-dalian intern suatu perusahaan meli-putikebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang ditetapkan untuk membe-rikan keyakinan yang memadai bahwatujuant tertentu perusahaan tersebut akandapat dicapai”.

Tujuan auditor memahami SPIadalah sebagai berikut:1. Memenuhi standar auditing, khu-

susnya standar pelaksanaan peme-riksaan nomer dua

2. Untuk menentukan kemungkinandilakukan pemeriksaan

3 Untuk menentukan luasnya ataulingkup audit atau menentukan bukti-bukti audit yang harus dikumpulkan

4. Untuk membantu sebagai dasar mere-komendasi kepada manajemen dalammengadakan perbaikan-perbaikan SPI

Sedangkan khusus mengenai kepen-tingan manajemen, pada tahun 1977Undang-Undang korupsi Amerika Serikat,Foreign Corrupt Practices Act (FCPA),menekankan bahwa manajemen dandewan komisaris perusahaan berkewa-jiban untuk memelihara SPI yang mema-dai, terutama bila dihubungkan dengankeharusan perusahaan memberi laporankeuangan kepada Securities Exchange,sesuai dengan ketentuan SecuritiesExchange Act tahun 1934. Bila ketentuanini tidak diindahkan, manajemen dandewan komisaris perusahaan dapatdikenakan sanksi.

Kemudian pada bulan Oktober 1987,The National Commision in FraudulentReporting, menerbitkan suatu laporanyang juga menekankan pentingnya pe-ngendalian intern bagi pihak manajemen.Disini ditegaskan, bahwa tanggung jawabmanajemen adalah memelihara SPI yang

Page 3: jurnal persepsi auditor publik dan auditor intern terhadap kinerja manajerial.pdf

DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber DayaVol. 10, No. 1, Juni 2009

40

memadai. Diantaranya sebagai usahauntuk mengurangi peristiwa kecurangandalam pelaporan keuangan. SPI bagimanajemen diperlukan karena alasan-alasan sebagai berikut (Kell, 1992):1 Mencegah kesalahan pelaporan

keuangan, adalah “the tone set bymanagement” mempengaruhi ling-kungan perusahaan atas terjadinyapelaporan keuangan

2 Semua perusahaan publik harus me-melihara internal control yang akanmemberikan jaminan yang wajarbahwa kesalahan pelaporan keuanganakan dicegah atau terdeteksi lebih awal

3. Organisasi mensponsori “The Commi-sion” dalam mengembangkan pedomanatas SPI

Dari gambaran di atas, kesimpulanyang dapat diambil adalah bahwamanajemen dan auditor sama-samamempunyai kepentingan terhadap SPI.

Mengamati praktek di Indonesia, SPIbelum diterapkan secara memadai olehbanyak perusahaan. Dugaan ini didukungoleh kenyataan, bahwa jumlah perusahaan(swasta) yang mengenal auditor internbelum mencapai 10.000 (Media Akuntansi,1994). Pengendalian intern seringkali disa-makan dengan unit organisasi yangdisebut dengan Satuan PengawasanIntern (departemen internal audit) dalamperusahaan. Untuk memperbaiki strukturpengendalian intern, manajemen puncakseringkali menempuh cara denganmembentuk unit organisasi yang disebutsatuan pengawas intern. Manajemenpuncak seringkali berpendapat bahwaperancangan dan penerapan strukturpengendalian intern merupakan tang-gungjawab satuan pengawas intern. Halini meru-pakan pendapat yang keliru.

Pada prinsipnya, auditor mempunyaikekuasaan dalam bentuk opini yang akan

diberikan atas laporan keuangan yangdiperiksanya, misalnya menolak memberipendapat dan bentuk pendapat lainnyabila ditemukan SPI perusahaan yangdiperiksanya kurang baik. Serta hampirsetiap selesai melaksanakan pemeriksaan,auditor selalu mengirimkan managementletter kepada manajemen perusahaanmengenai SPI dan lain sebagainya, namunperlu dipertanyakan sejauh mana tingkatkepedulian manajemen dengan saranyang diberikan auditor tersebut.

Bebasnya perusahaan memilih audi-tor yang disukai dapat menimbulkanpenekanan atau intimidasi terhadapauditor untuk menuruti keinginan peru-sahaan tersebut, dimana bila tidakmenuruti keinginan klien (manajemenperusahaan) kemungkinan besar auditorakan ditinggalkan klien. Dua tipe auditordalam penelitian ini dipandang sangatfamilier dengan SPI perusahaan, yaituAuditor Publik yang berhubungan denganSPI pada saat setiap melakukan peme-riksaan laporan keuangan klien, sertaAuditor Intern yang dalam menjalankantugas sehari-hari selalu berhubungandengan SPI, yakni disamping membantumanajemen mendesain sistem pengen-dalian intern, juga mengawasi, danmenguji pelaksanaan sistem pengendalianintern tersebut oleh setiap karyawanperusahaan.

Penerapan dan pemeliharaan SPIsecara memadai sudah selayaknya diupa-yakan oleh perusahaan agar tujuan yangdiharapkan dapat dicapai. Penerapan danpemeliharaan SPI ini dipengaruhi olehbeberapa faktor, diantaranya adalahpersepsi auditor atas SPI. PengertianPersepsi menurut Kamus Bahasa Indo-nesia adalah tanggapan atas penerimaanlangsung dari sesuatu, atau prosesseseorang mengetahui beberapa halmelalui pancainderanya. Sesuai dengan

Page 4: jurnal persepsi auditor publik dan auditor intern terhadap kinerja manajerial.pdf

Persepsi Auditor Publik dan Auditor Intern terhadapStruktur Pengendalian Intern (38 - 47) Sri Retno Indrastanti dan Wahyono

41

definisi di atas, persepsi auditor atas SPItentunya akan berpengaruh terhadappenerapan dan pemeliharaan SPI dalamsuatu perusahaan. Secara umum, persepsiauditor atas SPI dapat bersifat positif ataunegatif. Persepsi auditor atas SPI bersifatpositif bila auditor memiliki persepsi yangmendorong penerapan dan pemeliharaanSPI pada suatu perusahaan. Persepsiauditor dapat bersifat negatif apabilapersepsi auditor tidak mendukung atautidak peduli atas penerapan dan peme-liharaan SPI. Sehingga dengan menge-tahui persepsi kedua tipe auditor ini dapatdiperoleh gambaran yang cukup repre-sentatif mengenai “ada tidaknya” atau“berfungsi tidaknya” SPI secara memadai.

Berdasarkan uraian di atas, yangmenjadi pokok masalah dalam penelitianini adalah sebagai berikut:1. Apakah persepsi auditor publik ter-

hadap penerapan SPI dalam perusa-haan positif?

2. Apakah persepsi auditor intern ter-hadap penerapan SPI dalam perusa-haan positif?

3. Apakah terdapat persamaan persepsiantara auditor publik dan auditorintern terhadap SPI?

METODE PENELITIAN

Lokasi PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di daerah

eks karesidenan Surakarta, denganpertimbangan bahwa Universitas Muham-madiyah Surakarta yang berlokasi diwilayah tersebut bisa diharapkan dapatmemberi kontribusi terhadap pengem-bangan wilayah atau lingkungannya

Kriteria Responden dan PenentuanPopulasi

Dalam penelitian ini yang menjadipopulasi adalah pihak-pihak yang

berhubungan (menggunakan) dengan SPIperusahaan di wilayah eks-karesidenanSurakarta, yakni Manajemen perusahaan(internal audit) dan Kantor AkuntanPublik (KAP). Satuan pengamatan yangmenjadi sasaran adalah seluruh jenisperusahaan yang beroperasi di wilayaheks-karesidenan Surakarta, kecualiperusahaan asing, dan KAP anggota IAIseksi auditor yang berpraktek di wilayaheks kare-sidenan Surakarta, sesuai izinyang dikeluarkan oleh Menteri KeuanganNo. 763/KMK.011/1986. Satuan anali-sisnya adalah auditor intern perusahaanyang membantu manajemen perusahaanmendesain dan mengawasi jalannya SPI,serta pempinan atau partner (auditor)KAP

Teknik SamplingPengambilan sampel kedua kelom-

pok responden (KAP dan perusahaan/auditor intern) dilakukan dengan meng-gunakan metode simple random sampling.Adapun alasan penggunaan metode iniadalah: 1) populasi penelitian sudahtersedia dan telah tersusun dalam bentukdaftar, 2) dengan kondisi semacam ini,peng-gunaan metode simple random sam-pling dipandang lebih efisien diban-dingkan dengan cara lain.

Pengukuran VariabelPenelitian ini dirancang sebagai suatu

penelitian deskriptif. Variabel yang akandiukur adalah persepsi auditor publik danpersepsi auditor intern terhadap SPIperusahaan.

Pengukuran variabel persepsi kepadaresponden akan digunakan teknik skalalikert, yakni dengan mengajukan beberapapertanyaan mengenai persepsi respondenterhadap SPI. Nilai skala yang digunakanadalah skala ordinal. Jawaban setiappertanyaan dirancang sedemikian rupa

Page 5: jurnal persepsi auditor publik dan auditor intern terhadap kinerja manajerial.pdf

DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber DayaVol. 10, No. 1, Juni 2009

42

sehingga dapat diperoleh gambaranmengenai tingkat keyakinan respondenterhadap SPI.

Para responden diminta untukmenyatakan pendapatnya atas perta-nyaan yang diajukan dengan memilihsalah satu dari beberapa jawaban yangtelah disediakan terdiri dari: “sangat tidaksetuju”, “tidak setuju”, “netral (ragu-ragu)”, “setuju”, dan “sangat setuju”.Pertanyaan akan didesain dengan duatipe, tipe pertama pertanyaan dibuat da-lam bentuk pertanyaan negatif, sedangkantipe kedua dibuat dalam bentukpertanyaan positif. Untuk pertanyaanpositif, skor jawaban dimulai dari 1 s.d. 5untuk pilihan sangat tidak setuju, tidaksetuju, netral, setuju, dan sangat setuju.

Variabel yang membentuk persepsiseseorang terdiri dari (Santon, Philip &Paul S. Busch, 1993): 1) obyek stimulus, 2)hubungan stimulus dengan lingkungan, dan3) kondisi-kondisi dalam individu itusendiri. Berdasarkan faktor-faktortersebut di atas, maka dimensi-dimensiyang akan ditanyakan responden meliputihal-hal sebagai berikut:

a. Faktor Yang Melekat Pada Objek1. Struktur pengendalian intern

SPI terdiri dari lingkungan pengen-dalian, sistem akuntansi, dan prosedurpengendalian. Pertanyaan disini diarah-kan kepada upaya untuk mendapat gam-baran mengenai keberadaan SPI yangditerapkan di perusahaan menurutpersepsi masing-masing responden.

b. Faktor yang Berhubungan denganObjek

1. Lingkungan pengendalian.Keandalan SPI perusahaan sangat

dipengaruhi oleh lingkungan, misalnyafilosofi manajemen, gaya operasi mana-

jemen. Pertanyaan disini akan diarahkankepada upaya untuk mendapatkan gam-baran mengenai lingkungan yang akanmendukung terlaksananya SPI yang baik.

2. Sistem Akuntansi.Sistem akuntansi berkaitan dengan

metode dan prosedur pembukaan. Disini,pertanyaan akan diarahkan untuk men-dapatkan gambaran penerapan prosedurdan metode akuntansi, misalnya penggu-naan formulir, pembukuan dan lain seba-gainya.

3. Prosedur PengendalianMasalah prosedur pengendalian ini

lebih ditekankan pada konsep pengen-dalian akuntansi, yakni bertujuan untukmenjaga keamanan kekayaan perusahaan.Dimensi yang akan ditanyakan untukmendapat gambaran mengenai pemisahanfungsi operasi, keuangan dan pembukuandan lain sebagainya.

4. Kondisi perusahaanDimensi yang akan ditanyakan ber-

kaitan dengan struktur organisasi peru-sahaan, terutama yang berkaitan denganmasalah pemisahan kepentingan antaraperusahaan dan pemilik serta ukuranperusahaan

c. Faktor Responden1. Pengendalian Responden

Responden dalam penelitian iniadalah auditor publik dan auditor intern.Persepsi seseorang sangat dipengaruhioleh bagaimana seseorang memilih,mengorganisir, kebutuhan dam sebagai-nya, serta melibatkan kognitif (pengeta-huan). Maka dimensi yang akan ditanya-kan terutama ditujukan kepada penga-laman kerja responden.

Page 6: jurnal persepsi auditor publik dan auditor intern terhadap kinerja manajerial.pdf

Persepsi Auditor Publik dan Auditor Intern terhadapStruktur Pengendalian Intern (38 - 47) Sri Retno Indrastanti dan Wahyono

43

2. Tanggungjawab dan KekuasaanTugas perancangan dan pemeli-

haraan SPI diserahkan kepada auditorintern perusahaan yang bersangkutan.Pertanyaan yang akan diajukan berkaitandengan tanggungjawab tersebut didele-gasikan oleh pihak manajemen kepadaauditor intern. Dilihat dari sisi lain, auditorpublik bertanggungjawab atas opini yangdiberikan atas laporan keuangan peru-sahaan yang diperiksanya. Pertanyaanyang akan diberikan disini, seberapa besarkebebasan auditor publik sesuai tang-gungjawab atas opini yang dipikulnya

Teknik Pengembangan InstrumenMedia yang digunakan untuk me-

ngumpulkan data adalah daftar perta-nyaan (kuesioner). Pengumpulan datamelalui pos (mail survey)

Teknik Pengujian DataKelemahan data yang diperoleh

dengan menggunakan teknik kuesioneradalah bila responden memberi jawabantidak jujur (response bias) sangat tinggi.Untuk menghindari jawaban-jawaban biastersebut, alat pengukuran yang digunakanharus diuji, baik pengujian validasimaupun pengujian keandalan alat ukurtersebut.a. Uji Validitas dilakukan untuk meng-

gambarkan tingkat kemampuan suatuinstrumen dalam mengukur apa yanghendak diukurnya. Pengujian validitassetiap item pertanyaan dilakukandengan menghitung korelasi productmoment antara skor satu item denganskor total, yang dilakukan denganrumus:

Gxy = korelasiY = skor total

X = skor itemN = jumlah responden

b. Uji Reliabilitas dilakukan untukmenguji kekonsistenan alat ukur dalammengukur gejalan yang sama. Ujireliabilitas dilakukan dengan rumusalpha sebagai berikut:

Gxy = reliabilitas yang dicarin = jumlah item∑ 2

iσ = jumlah varian skor masing-masing item

2iσ = varian total

c. HipotesaHipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:H1 : Persepsi auditor publik terhadap

SPI negatifH2 : Persepsi auditor intern terhadap

SPI negatifH3 : Terdapat perbedaan signi-fikan

antara persepsi auditor publikdengan auditor intern terhadapSPI

d. Pengujian HipotesisUntuk pengujian hipotesis 1 dan 2

mengenai persepsi auditor publik danauditor intern terhadap SPI akandigunakan uji chi square. Sedang untukhipotesis 3 akan digunakan uji beda duarata-rata uji 2.

Hasil Pengumpulan DataDari hasil survey ke Dinas Perin-

dustrian Perdagangan Koperasi danPenanaman Modal (Diperindagkop danPendal) di wilayah eks karesidenanSurakarta yang meliputi PemerintahanKota (Pemkot) Surakarta, PemerintahanKabupaten (Pemkab) Karanganyar,

( )( )( )[ ] ( )[ ]2222 ∑∑∑∑

∑ ∑∑−−

−=Γ

YYNXXN

YYXXYNxy

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

−=Γ ∑

2

2

11 i

ixy n

nσσ

Page 7: jurnal persepsi auditor publik dan auditor intern terhadap kinerja manajerial.pdf

DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber DayaVol. 10, No. 1, Juni 2009

44

Sukoharjo, Wonogiri, Boyolali, Sragen,dan Pemerintahan Kabupaten Pemkab)Klaten, peneliti memperoleh daftar namadan alamat perusahaan. Adapun darinama dan alamat Kantor Akuntan diwilayah eks karesidenan Surakarta, baikkantor pusat maupun kantor cabang dipe-roleh dari pengurus IAI seksi AkuntanPublik. Dari kedua daftar tersebutkemudian peneliti memilih secara randomsebanyak 200 nama dan alamat peru-sahaan untuk menjadi responden auditor

itern dan 100 untuk responden auditorpublik.

Dari pengiriman kuesioner (daftarpertanyaan) sebanyak 300 buah yangdikirim pada tanggal 16 Juli 2001 denganbatas waktu pengembalian tanggal 15Agustus 2001 (cap pos). Jumlah kuesioneryang kembali sampai tanggal 15 Agustussebanyak 83 buah (28%). Dari jumlahtersebut 9 buah diantaranya kembalikarena pihak yang dituju telah pindahalamat, serta ada 4 buah yang tidak diper-

Auditor Publik Auditor Intern Tingkat pendidikan Jumlah % Jumlah %

SLTA - - - - D3 18 60% 25 63% S1 10 33% 15 37% S2 2 7% - - Jumlah 30 100% 40 100%

Tabel 1.Pengelompokkan responden berdasarkan tingkat pendidikan

Tabel 2.Pengelompokkan responden berdasarkan masa kerja

Auditor Publik Auditor Intern Tingkat pendidikan Jumlah % Jumlah %

< 1 tahun 5 17% 8 20% 1 s/d 5 tahun 22 73% 20 50% 5 s/d 10 tahun 3 10% 10 25%

> 10 tahun - - 2 5% Jumlah 30 100% 40 100%

Tabel 3.

Hasil uji validitas dan reliabilitas variabel Lingkungan Pengendalian

Pertanyaan nomer

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Validitas

0,34 0,38 0,45 0,39 0,56 0,40 0,35 0,47 0,37 0,52

Reliabilitas 0,65

Page 8: jurnal persepsi auditor publik dan auditor intern terhadap kinerja manajerial.pdf

Persepsi Auditor Publik dan Auditor Intern terhadapStruktur Pengendalian Intern (38 - 47) Sri Retno Indrastanti dan Wahyono

45

gunakan karena ada beberapa itempertanyaan yang tidak diisi. Dengandemikian jumlah kuesioner yang diper-gunakan dalam penelitian ini sebayak 70buah (23%). Dengan perincian 40 buahkuesioner dari responden Auditor Interndan 30 buah kuesioner dari respondenAuditor Publik.

Setelah dilakukan tabulasi data,peneliti dapat menggambarkan demo-grafi responden sebagai berikut:

Hasil Pengujian Pengumpulan DataDaftar pertanyaan terdiri dari 30 item

pertanyaan yang dapat dilihat padainstrumen yang dipergunakan untuk

mengukur variabel Lingkungan Pengen-dalian terdiri dari 10 item pertanyaan,yaitu pertanyaan nomer 1 sampai dengannomer 10. Instrumen yang dipergunakanuntuk mengukur variabel Sistem Akun-tansi terdiri dari 6 pertanyaan, yaitupertanyaan nomer 11 sampai dengannomer 16. Instruen yang dipergunakanuntuk mengukur variabel ProsedurPengendalian terdiri dari 5 pertanyaa,yaitu pertanyaan nomer 17 sampai dengannomer 21. Instrumen yang dipergunakanuntuk mengukur variabel KondisiPerusahaan terdiri dari 7 pertanyaan,yaitu pertanyaan nomer 22 sampai dengannomer 28. Sedangkan instrumen yang

Tabel 4.Hasil uji validitas dan reliabilitas variabel Sistem Akuntansi

Tabel 5.Hasil uji validitas dan reliabilitas variabel Prosedur Pengendalian

Tabel 6.Hasil uji validitas dan reliabilitas variabel Kondisi Perusahaan

Pertanyaan nomer

1 2 3 4 5 6 Validitas

0,28 0,29 0,30 0,32 0,31 0,33

Reliabilitas 0,71

Pertanyan nomer

1 2 3 4 5 Validitas

0,33 0,24 0,35 0,28 0,26

Reliabilitas 0,66

Pertanyaan nomer 1 2 3 4 5 6 7 Validitas

0,35 0,36 0,47 0,36 0,51 0,42 0,33 Reliabilitas 0,68

Page 9: jurnal persepsi auditor publik dan auditor intern terhadap kinerja manajerial.pdf

DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber DayaVol. 10, No. 1, Juni 2009

46

dipergunakan untuk mengukur variabelFaktor Responden adalah pertanyaannomer 29 dan 30.

Uji validitas setiap item pertanyaanmenggunakan korelasi Product Momnet,dengan sampel sebanyak 70 respondenberdasarkan tabel nilai-nilai r ProductMoment (lampiran 2) untuk taraf signi-fikansi 5% nilai koegfisiennya minimalsebesar 0,235. Sehingga bila koefisien ko-relasi minimal 0,235 maka item pertanyaan(instrumen) dinyatakan valid, dan bilalebih kecil dari 0,235 item pertanyaan di-nyatakan tidak valid. Uji reliabilitas de-ngan menggunakan cronbah alpha, reliabeljika alpha minimal 0,6, lebih kecil dari 0,6tidak reliabel.

Berikut ini hasil uji validitas dan relia-bilitas masing-masing variabel. Uji vali-ditas yang dilakukan terhadap instrumenstruktur pengendalian intern yang terdiridari variabel lingkungan pengendalian,sistem akuntansi, prosedur pengendalian,kondisi perusahaan, dan faktor respondendilakukan untuk setiap item pertanyaan.Berikut ini hasil uji validitas dan relia-bilitas masing-masing variabel.

Dari hasil uji seluruh item pertanya-an valid dan reliabel untuk ke 30 itempertanyaan.

Hasil Uji HipotesisHasil uji hipotesis 1, yaitu Persepsi

Auditor Publik terhadap penerapan SPInegatif. Dari pengujian yang dilakukanterhadap hipotesis ini diperoleh nilai chisquare sebesar 8,8667. Chi square hitungternyata lebih kecil daripada chi squaretabel sebesar 9,488 yang dapat diartikanhipotesis null diterima yaitu PersepsiAuditor Publik terhadap SPI negatif.

Hasil uji hipotesis 2, yaitu PersepsiAuditor Intern terhadap penerapan SPInegatif. Dari hasil pengujian yang dilaku-

kan terhadap hipotesis ini diperoleh nilaichi square sebesar 17,4. Sehingga Chisquare hitung ternyata lebih besar dari-pada chi square tabel sebesar 9,488 yangdapat diartikan hipotesis null ditolak atauberarti menerima hipotesis alternatifbahwa Persepsi Auditor Intern terhadappenerapan SPI positif.

Hasil uji hipotesis 3, yaitu tidakterdapat perbedaan signifikan antarapersepsi auditor publik dengan persepsiauditor intern terhadap penerapan SPI.Dari hasil pengujian yang dilakukanterhadap hipotesis ini diperoleh nilai Zsebesar 5,23. Sehingga Z hitung ternyatalebih besar daripada Z tabel sebesar 1,96yang dapat diartikan bahwa hipotesis nullditolak atau berarti menerima hipotesisalternatif bahwa terdapat perbedaansignifikan antara persepsi auditor publikdan auditor intern terhadap penerapanSPI. Berikut ini hasil uji hipotesis.

PENUTUP

Dari hasil penelitian ini, maka bisadiambil kesimpulan penelitian, keter-batasan, dan saran bagi penelitian di masayang akan datang.

1. Kontribusi PenelitianDengan diketahui gambaran tentang

persepsi akuntan publik dan akuntanintern terhadap SPI yang ada di wilayah

Pertanyaan nomer 1 2 Validitas

0,29 0,31 Reliabilitas 0,60

Tabel 7.Hasil uji validitas dan reliabilitas

variabel Faktor Responden

Page 10: jurnal persepsi auditor publik dan auditor intern terhadap kinerja manajerial.pdf

Persepsi Auditor Publik dan Auditor Intern terhadapStruktur Pengendalian Intern (38 - 47) Sri Retno Indrastanti dan Wahyono

47

eks karesidenan Surakarta ini, diharapkandapat dijadikan dasar dalam mengevaluasipenerapan prosedur pemeriksaan. Hasilpenelitian mengenai persepsi auditor dieks karesidenan Surakarta diharapkandapat dikembangkan untuk melakukanpenelitian lebih lanjut di wilayah lain,memperoleh jawaban penyebabnya atautopik penelitian lain yang pada hake-katnya adalah untuk mendorong pene-rapan dan pemeliharaan SPI yang ber-fungsi sebagai bagian untuk mencapaisuatu tujuan.

2. KesimpulanHasil penelitian menunjukkan bahwa

secara signifikan1. ada perbedaan persepsi antara auditor

publik dan auditor intern terhadappenerapan struktur pengendalianintern.

2. persepsi auditor intern terhadappenerapan struktur pengendalianintern positif, adapun.

3. persepsi auditor publik terhadappenerapan struktur pengendalianintern negatif.

DAFTAR PUSTAKA

Loren L. Margheim, “Further Evidence on External Auditors Reliance on InternalAuditors”, Journal of Accounting Research, Vol. 24, No. 1 Spring 1986.

Kennet Merchant, “The Behavioral Dimensions of Internal Control,” dalam Gary Siegeldan Helene Ramanauskas – Marconi, Behavioral Accounting, South WesternPublishing Co., Cincinati.

George H. Bodnar, dan William S. Hopwood, “The Evaluation of Internal Control,”Accounting Information System, Sixth Edition, Prentice – Hall, Inc., 1995.

Walter H. Kell, dan William C. Bonyton, Modern Auditing, Fifth Edition, John Wilney &Sons. Inc., New York, 1992.

Stanton, Philip, dan Busch. Paul S., Organizational Behavior, 1993.

Media Akuntansi, No. 1, 1994.

Wonnacott, H. Thomas dan Ronald. J. Wonnacott, Introductory Statistics, Third EditionJohn Wiley & Sons, New York, 1977.

Djarwo PS dan Pangestu Subagyo, Statistik Induktif, BPFE Yogya, 1996.

Sugiyono DR, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta Bandung, 1999.

Williamson, Gray, at all, the Research Craft, An Introduction to Social Research Methods,Second Edition, 1997.