jurnal penelitian ilmu komunikasi pola k (1)
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)
1/15
urnal Penelitian Ilmu 1
POLA KOMUNIKASI ORGANISASI DEPARTEMEN PRODUKSI DALAM
MEMPRODUKSI PROGRAM TELEVISI(Studi Kualitatif Deskriptif pada Manaer Pr!duksi dan Ti" Pr!duksi D#a""a TV$
Ole# %
Nen! &a#'unint'as
)**++*,
-urusan Il"u K!"unikasi. /akultas Il"u S!sial dan Il"u P!litik.
Uni0ersitas 1ra2i3a'a4Malan. +*,
ABSTRACT
Communication and coordination of the organization members in producing
good showing program influential in shaping the pattern of communication in Dhamma TV Production Department. From the communication patterns that has been
found, is expected to be reflection for Dhamma TV Production Department. The
purpose of this study was to identify and describe the pattern of organizational
communication production department in producing teleision programs. This
research uses !ualitatie method with descriptie type. the communication pattern in
department production is formed by communication process that exists between
organization members, where in communication process there is an interpersonal
relationship such as proximity and "inship among organization members, then
deliering communication process can be done personally, in groups, and also usecertain media. #oweer, to achiee effectie communication between members of the
organization are also necessary balance, suitability, and professionalism in
performing $ob duties in order to aoid oerlapping roles
Key words : Communication Pattern, Organization, Dhamma TV
PENDA5ULUAN
Dalam sebuah organisasi, komunikasi menjadi bagian terpenting. Tanpa adanya
komunikasi tidak akan ada aktivitas yang terorganisir. Koneksi dalam komunikasi
merupakan sistem aliran yang menghubungkan dan membengkitkan kinerja antar
bagian dalam organisasi sehingga menghasilkan sinergi. Selain itu, komunikasi adalah
alat yang dipakai anggota organisasi untuk melangsungkan interaksi dan bertukar
pesan baik dengan atasan, bawahan maupun rekan sejawat. Sehingga dapat dikatakan
bahwa komunikasi merupakan suatu kekuatan luar biasa dalam kehidupan organisasi.
Karena komunikasi memungkinkan suatu struktur dapat berkembang dengan
-
8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)
2/15
memberikan alat-alat kepada individu-individu yang terpisah untuk mengkoordinir
aktivitas mereka sehingga tercapai tujuan bersama !anuju, "##1, h. 1-"$. %al inilah
yang menjadi dasar peneliti untuk melakukan penelitian komunikasi di dalam
organisasi. !eneliti ingin mengetahui bagaimana para anggota organisasi berinteraksi
dalam mencapai tujuan organisasi. &aka organisasi yang dipilih oleh peneliti adalah
organisasi pertelevisian yakni organisasi Dhamma T' !T. Dhamma (oti$.
Dhamma T' merupakan televisi yang telah berkembang menjadi televisi
komersil. !emirsa Dhamma T' tidak hanya terbatas pada komunitas )uddhis saja,
tetapi telah berkembang ke seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang suku, ras,
dan agama. Dengan memberikan tayangan yang dapat diterima oleh masyarakat luas
tanpa membedakan ras, suku dan agama, Dhamma T' juga memiliki tekad untuk
menjadi televisi yang lebih berkembang, yakni menjadi televisi yang go national .
*ntuk menjadi televisi go national, Dhamma T' telah melakukan beragam upaya,
diantaranya memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas tayangan. !erluasan
jangkauan tayangan sudah dimulai dengan mendirikan beberapa pemancar di
beberapa kota yang dimulai di (awa Timur.
Selain memperluas jangkauan, untuk mewujudkan cita-cita Dhamma T'
menjadi televisi go national diperlukan adanya peranan penting dari Departemen
!roduksi. &engingat Departemen !roduksi merupakan bagian yang menghasilkan
suatu program acara, dan program acara merupakan produk utama dari media televisi
itu sendiri. Sehingga Departemen !roduksi merupakan bagian yang paling disoroti
dalam suatu organisasi pertelevisian. &aka dari itu Departemen !roduksi dituntut
untuk memberikan program acara yang baik dan dapat di terima oleh masyarakat luas.
Departemen !roduksi menurut &orissan "##+, h. "$ dapat diorganisir
secara vertikal hierarkis$ dan juga secara horiontal kooperati/$. !ada sistem
vertikal, komando produksi mengalir dari atas ke bawah, misalnya dari manager
kepada produser, produser kepada sutradara, dan selanjutnya kepada tim kreati/ dan
produksi. Sedangkan pada sistem horiontal, terdapat tim produksi yang memiliki
kewenangan yang sama dan keputusan dibuat bersama. Tim produksi bukanlah tim
yang murni demokratis, namun selalu membutuhkan kerja kolekti/ dari seluruh
individu yang terlibat.
-
8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)
3/15
!engorganisasian secara vertikal maupun horiontal yang terjalin antara
&anager !roduksi dan tim produksi dalam memproduksi program televisi ini harus
dilakukan demi tercapainya cita-cita organisasi yakni menjadi televisi go national .
&aka untuk mewujudkan cita-cita tersebut diperlukan adanya peranan dari masing-
masing anggota organisasi baik peran dari &anager !roduksi maupun tim produksi
produser, cameraman dan editor$. Dari peran yang dimiliki oleh &anager !roduksi
maupun tim produksi, mereka dapat melakukan komunikasi dan koordinasi dalam
menciptakan program-program yang layak untuk ditayangkan. *ntuk mengetahui
bagaimana para anggota organisasi saling berkomunikasi dan berkoordinasi dalam
mewujudkan tujuan organisasi maka perlu adanya penelitian tentang pola komunikasi
organisasi di dalam Departemen !roduksi Dhamma T'. Dari pola komunikasi yang
diteliti, peneliti dapat menggambarkan proses komunikasi yang terjadi dalam
organisasi pada Departemen produksi Dhamma T'. Kemudian peneliti juga dapat
menemukan masalah apa yang menyelimuti para anggota organisasi di Departemen
!roduksi yang berpengaruh terhadap pencapaian cita-cita organisasi Dhamma T'.
%al ini diharapkan dapat menjadi cerminan dan perbaikan bagi organisasi Dhamma
T' khususnya Departemen !roduksi.
Dalam 0/ord 2dvanced 3earner4s Dictionary "#1#$, pattern pola$
memiliki beberapa de/inisi, dintaranya% &'( a design, &)( regular arrangement of lines,
shapes, colors, etc. as a design on material. Dimana ketiga de/inisi tersebut dapat
diartikan sebagai5 1$ suatu desain atau rancangan gambar, "$ susunan teratur berupa
garis, bentuk, warna, dan lain-lain, yang merupakan komponen penyusun dari suatu
gambar. Sedangkan menurut Kamus )esar )ahasa 6ndonesia "#1"$, pola diartikan
sebagai gambar, bentuk struktur$ yang tetap. Sementara pemolaan diartikan sebagai
proses dan cara. Kemudian )arnlund, 7atlawick, dkk. De'ito, 18, h. 98$
menjelaskan bahwa komunikasi adalah transaksi, dengan transaksi dimaksudkan
bahwa komunikasi merupakan suatu proses, bahwa komponen-komponennya saling
terkait dan para komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai satu kesatuan atau
keseluruhan. )erdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pola
komunikasi adalah a"6aran pr!ses k!"unikasi antara dua !ran atau le6i#.
di"ana dala" pr!ses k!"unikasi terse6ut terdapat k!"p!nen4k!"p!nen
k!"unikasi 'an salin 6erkaitan dan ter3adi se7ara 6erulan8
-
8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)
4/15
*ntuk menemukan gambaran proses komunikasi, maka perlu adanya
pemahaman mengenai komponen-komponen yang membentuk suatu proses
komunikasi tersebut. De'ito 18, h. "8-"$ menjelaskan bahwa komponen-
komponen tersebut meliputi5 sumber-penerima, enkoding-dekoding, pesan dan
saluran, umpan balik, gangguan noice$, serta e/ek komunikasi. Kemudian dalam
proses komunikasi yang terjalin diantara anggota organisasi dalam Departemen
!roduksi terdapat adanya keterlibatan k!"unikasi antarpri6adi. k!"unikasi
6er"edia dan k!"unikasi kel!"p!k8
K!"unikasi antarpri6adi dianggap sebagai jenis komunikasi e/ekti/ untuk
mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang ://endy "##, h. 1";$. *ntuk
meninjau karekteristik komunikasi antar pribadi yang e/ekti/, De'ito 18, h. ";-
"
-
8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)
5/15
METODE PENELITIAN
!enelitian ini menggunakan metode kualitati/ dengan tipe penelitian deskripti/.
=okus dalam penelitian adalah pola komunikasi yang ada di dalam organisasi
Dhamma T' khususnya pada Departemen !roduksi. Dimana peneliti melihat proses
komunikasi yang terjalin antar anggota organisasi baik secara vertikal maupun
horiontal dalam memproduksi program televisi. !roduksi program yang dimaksud
bukanlah produksi program pada konten tayangan tertentu, melainkan produksi
program yang secara umum dilakukan oleh para anggota organisasi dalam
Departemen !roduksi ini.
Sumber data penelitian diambil dari data primer wawancara mendalam dan
observasi$, dan data sekunder catatan pribadi peneliti terkait dengan kegiatan
penelitian dan arsip atau dokumen organisasi Dhamma T'$. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah observasi dan wawancara mendalam &dept interiew$.
Kemudian dalam analisis data, peneliti menggunakan teknik komparati/ konstan
seperti yang diperkenalkan oleh >lasser dan Strauss Kriyantono, "#1#, h.1+$.
&ereka menjelaskan bahwa di dalam teknik komparati/ konstan terdapat tahapan-
tahapan yang harus diperhatikan oleh peneliti, diantaranya5 1$ &enempatkankejadian-kejadian data$ ke dalam kategori-kategori. Kategori-kategori tersebut harus
dapat diperbandingkan satu dengan yang lainnya, "$ &emperluas kategori sehingga
didapat kategori data yang murni dan tidak tumpang tindih satu dengan lainnya.
-
8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)
6/15
menggunakan triangulasi metode yakni dengan mengumpulkan data-data yang
diperoleh dari observasi dan wawancara mendalam terhadap in/orman.
5ASIL DAN PEM1A5ASAN
*8 K!"unikasi Vertikal dala" Departe"en Pr!duksi D#a""a TV
&enurut ://endy "##@1""-1"
-
8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)
7/15
setiap orang dalam komunikasi vertikal ini dapat saling menerima feedbac", berjalan
secara in/ormal, dan /leksibel Suranto,"#11, h.
-
8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)
8/15
!ada komunikasi horiontal, baik komunikasi dalam peran yang berbeda
maupun dalam peran yang sama, peneliti menemukan beberapa masalah yang menjadi
penghambat dalam mencapai cita-cita organisasi yakni menjadi televisi go national .
&asalah tersebut juga terjadi pada komunikasi vertikal, yakni permasalahan tentang
SD&. SD& sangatlah berperan penting di dalam mencapai tujuan orgaisasi. &aka
selain kualitas diperlukan pula kuantitas SD& yang memadai. Aang terjadi di
Dhamma T' adalah kuantitas SD& belum tercukupi, hal tersebut menyebabkan
adanya tumpang tindih peran yang secara otomatis berdampak pada kualitias
produksi. Sehingga diperlukan adanya kesadaran dari pihak manajemen pusat untuk
menambah SD&. Karena dengan adanya kuantitas SD& yang terpenuhi maka akan
meminimalisir terjadinya kerumitan dalam bekerja, seperti kerumitan dalam mengatur
pekerjaan yang menumpuk, dan kerumitan dalam penyediaan tenaga SD&
&cameraman( ketika terdapat jadwal produksi yang bertabrakan.
:8 P!la K!"unikasi Oranisasi Departe"en Pr!duksi dala" Me"pr!duksi
Pr!ra" Tele0isi
Dari data-data yang telah diperoleh, peneliti dapat menggolongkan pola
komunikasi berdasarkan dari proses komunikasi atau aliran in/ormasi dalam
organisasi Departemen !roduksi, baik pada dimensi vertikal maupun dimensi
horiontal. Dimana dalam dimensi vertikal terdapat proses komunikasi yang terjalin
antara &anager !roduksi kepada !roduser dan !roduser kepada &anager !roduksi,
sedangkan pada dimensi horiontal, proses komunikasi terjalin diantara tim
produksi, yakni pada tim produksi dalam peran yang berbeda dan dalam peran yang
sama. Sehingga berdasarkan proses komunikasi tersebut, peneliti menggolongkan
pola komunikasi menjadi empat, yakni pola komunikasi organisasi &anager
!roduksi kepada para !roduser, pola komunikasi para produser kepada &anager
!roduksi, pola komunikasi tim produksi dalam peran yang berbeda, serta pola
komunikasi pada tim produksi dalam peran yang sama, berikut gambaran pola
komunikasinya.
-
8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)
9/15
P!la K!"unikasi Oranisasi Manaer Pr!duksi kepada Para Pr!duser
Sumber@ dikelolah oleh peneliti
P!la K!"unikasi Oranisasi Para Pr!duser kepada Manaer Pr!duksi
Sumber@ dikelolah oleh peneliti
-
8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)
10/15
P!la K!"unikasi Oranisasi Ti" Pr!duksi dala" peran 'an 6er6eda
Sumber@ dikelolah oleh peneliti
P!la K!"unikasi Oranisasi Ti" Pr!duksi dala" peran 'an sa"a
Sumber@ dikelolah oleh peneliti
Kemudian dari pola komunikasi Departemen !roduksi yang ada, peneliti
menemukan adanya kemiripan dengan pola se"ua saluran atau pola bintang, dimana
dalam pola tersebut menjelaskan bahwa setiap anggota baik &anager produksi,
produser, cameraman maupun editor memiliki kesempatan yang sama untuk saling
-
8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)
11/15
melakukan komunikasi kepada siapa saja. &anager !roduser pun bisa melakukan
komunikasi secara sejajar horiontal$ dengan para bawahannya ketika &anager
!roduksi berperan sebagai !roduser, dan seorang produser tentu saja berkomunikasi
secara rutin kepada cameraman dan editor mengingat mereka merupaka tim yang
saling terlibat di dalam produksi program acara. Sehingga dapat diartikan komunikasi
dalam Departemen !roduksi dapat dilakukan kepada siapa saja tanpa adanya batasan
struktur atau kesenjangan. Setiap anggota juga memiliki peran yang sama-sama
pentingnya dalam mewujudkan cita-cita organisasi. Dari peran yang mereka miliki,
membuat mereka merasa saling melengkapi dan menghargai satu sama lain. Seperti
yang diungkapkan oleh De'ito dalam !ace B =aules, "##;, h. 189$ bahwa semua
anggota adalah sama, dan semuanya juga memiliki kekuatan yang sama untuk
mempengaruhi anggota lainnya. 2kan tetapi, dalam pola semua saluran, setiap
anggota bisa berkomunikasi dengan setiap anggota lainnya. !ola ini memungkinkan
adanya partisipasi anggota secara optimum.
)erikut gambaran peneliti mengenai pola komunikasi Departemen !roduksi
yang mirip dengan pola semua saluran atau bintang.
P!la Se"ua Saluran atau 1intan dala" Departe"en Pr!duksi D#a""a TV
Sumber @ Dikelolah oleh peneliti
-
8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)
12/15
)erdasarkan pola-pola komunikasi yang ditemukan oleh peneliti, diharapkan
dapat menjadi cerminan untuk Departemen !roduksi Dhamma T', agar dapat lebih
meningkatkan kinerja dan perbaikan dalam memproduksi suatu program acara dengan
penyesuaian dan penyeimbangan peran yang dimiliki berdCasarkan struktur
organisasi. &engingat para anggota organisasi berperan diluar struktur, dalam artian
terdapat adanya tumpang tindih peran di dalam memproduksi duatu program acara.
%al tersebut disebabkan adanya keterbatasan SD&, sehingga menyebabkan seorang
&anager dapat pula berperan sebagai produser dan satu produser juga dapat meng-
handle lebih dari satu program acara. %al tersebut tidak akan terjadi apabila SD&
yang ada di Dhamma T' memadai. Selain itu, organisasi dalam Departemen !roduksi
ini sangat kental dengan kekeluargaan dan toleransinya, hal tersebut tergambarkan
ketika para anggota organisasi saling membantu di dalam menyelesaikan tugas
pekrjaan walaupun hal tersebut bukan tanggungjawab dari anggota organisasi yang
bersangkutan. Seperti terdapat adanya tumpang tindih peran yang dilakukan secara
sadar dan rutin.
amun dari apa yang terjadi, program acara yang ada di Dhamma T' menjadi
beranekaragam, hal tersebut merupakan hasil dari jerih payah para anggota organisasi
Departemen !roduksi yang telah memaksimalkan tenaga yang dimiliki untuk menciptakan berbagai macam program acara walaupun jumlah mereka terbatas.
Sehingga dapat dikatakan bahwa keterbatasan SD& yang terjadi dalam Departeman
!roduksi tidak menghalangi semangat dan kerja keras para anggota organisasi dalam
menciptakan beragam program televisi untuk disajikan kepada masyarakat luas. %al
tersebut dilakukan demi mencapai misi organisasi Dhamma T', yakni menjadi
televisi go national dan inilah yang menjadi kelebihan dari Dhamma T'. Semangat
go national yang dimiliki oleh Dhamma T' tidak dimiliki oleh televisi lokal lainnya.
-
8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)
13/15
KESIMPULAN
Dalam penelitan ini terdapat lima pola komunikasi yang ditemukan, yakni pola
komunikasi organisasi &anager !roduksi kepada !roduser, pola komunikasi
organisasi para !roduser kepada &aanager !roduksi, pola komunikasi tim produksi
dalam peran yang berbeda dan pola komunikasi organisasi tim produksi dalam peran
yang sama, serta pola semua saluran atau pola bintang. !ola komunikasi organisasi
&anager !roduksi kepada !roduser dan pola komunikasi organisasi para !roduser
kepada &anager !roduksi menggambarkan proses komunikasi vertikal baik dalam
komunikasi ke bawah &downward communication( maupun komunikasi ke atas
upward communication(. Sedangkan pola komunikasi organisasi pada tim produksi
menggambarkan proses komunikasi yang dilakukan oleh produser, cameraman daneditor, dimana prosesnya dibedakan menjadi komunikasi dalam peran yang berbeda
dan dalam peran yang sama.
Kemudian dari pola komunikasi Departemen !roduksi yang ada, peneliti
menemukan adanya kemiripan dengan pola se"ua saluran atau pola bintang. Dalam
pola ini menjelaskan bahwa setiap anggota baik &anager produksi, produser,
cameraman maupun editor memiliki kesempatan yang sama untuk saling melakukan
komunikasi. Dalam artian komunikasi dapat dilakukan kepada siapa saja tanpa adanya
batasan struktur atau kesenjangan. Setiap anggota juga memiliki peran yang sama
pentingnya dalam mewujudkan cita-cita organisasi. Dari peran yang mereka miliki,
membuat mereka merasa saling melengkapi dan menghargai satu sama lain.
)erdasarkan pola komunikasi yang ditemukan, peneliti juga menemukan
permasalah di dalam Departemen !roduksi, yakni terdapat adanya tumpang tindih
peran yang terjadi di dalam menproduksi program televisi. Tumpang tindih peran ini
terjadi karena terdapat adanya keterbatasan waktu dan SD&. Sementara tuntutan
pekerjaan para anggota organisasi sangat banyak. %al tersebut mengakibatkan
pekerjaan semakin menumpuk, sehingga terjadi adanya ketidak/okusan dalam sebuah
pekerjaan, dan secara otomatis berdampak pada kualitas produksi. 2kibatnya para
anggota organisasi lebih mementingkan hasil dari pekerjaan yang dilakukan, namun
tidak mementingkan proses di dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.
-
8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)
14/15
Tentunya hal ini akan berpengaruh pada pencapaian cita-cita organisasi.
7alaupun Dhamma T' telah memiliki beragam program, namun hal tersebut tidak
cukup untuk menjadikan Dhamma T' sebagai televisi go national . Karena untuk
menggapai suatu cita-cita tidak hanya memiliki pemancar yang banyak atau program
yang bervariasi, namun perlu adanya proses pengelolaan yang baik dan SD& yang
cukup di dalam memproduksi program. amun terlepas dari masalah yang ada,
Dhamma T' merupakan televisi lokal yang memiliki semangat go national yang
tentunya tidak dimiliki oleh televisi lokal lainnya. )erbagam upaya telah dlakukan
agar Dhamma T' dapat menyajikan beragam program yang dapat disaksikan oleh
masyarakat luas tanpa membedakan suku, ras dan agama.
SARAN
- 1ai Departe"en Pr!duksi D#a""a TV
Dari pola komunikasi yang ditemukan, diharapkan dapat menjadi cerminan bagi
Departemen !roduksi Dhamma T' untuk lebih baik lagi. Dimana terdapat hal-hal
yang harus diperbaiki bila ingin benar-benar mencapai cita-cita Dhamma T'
menjadi televisi go national. Setiap anggota seharusnya bekerja sesuai dengan
peran yang ditetapkan berdasarkan struktur. 2gar tidak terjadi adanya tumpang
tindih peran. &aka langkah awal yang harus dilakukan adalah menambah
kuantitas SD&. Dengan jumlah SD& yang memadai maka setiap anggota dapat
/okus dalam bekerja. Sehingga pola komunikasi yang terbentuk antar anggota
organisasi menjadi lebih baik, dan secara otomatis akan memperbaki kualitas dari
setiap produksi yang ada serta akan mempermudah Departemen !roduksi dalam
meraih cita-cita organsasi, yakni sebagai televisi go national .
- 1ai Peneliti Selan3utn'a
!eneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian serupa mengenai !ola
Komunikasi 0rganisasi untuk memperkaya pembahasan mengenai pola
komunikasi dalam lingkup organisasi. Karena penelitian mengenai pola
komunikasi organisasi ini masih jarang ditemukan. !enelitian pola komunikasi
dalam lingkup organisasi juga dapat dilakukan secara keseluruhan, tidak harus
terpaku pada satu bagian atau satu Departemen saja.
-
8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)
15/15
DA/TAR PUSTAKA
- 2.7., Suranto. "#11$. +omuni"asi nterpersonal . Aogyakarta@ >raha 6lmu.
- :ndraswara, S. "##$. -etode, Teori, Te"ni" Penelitian +ebudayaan deologi,
/pistemologi dan 0pli"asi. Sleman @ !ustaka 7idya
- ://endy, 0. *. "##