jurnal-pempek
TRANSCRIPT
8/17/2019 jurnal-pempek
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-pempek 1/5
Volume16, Nomor 2, Hal. 17 - 22 ISSN:0852-8349
Juli – Desember 2014
17
APLIKASI PATI TAHAN CERNA( RESISTANT STARCH ) DAN
PENGARUHNYA TERHADAP KARAKTERISTIK SENSORIS PEMPEK
Silvi Leila Rahmi, Dewi Fortuna
Fakultas Pertanian Universitas JambiKampus Pinang Masak, Mendalo – Darat Jambi 36361
ABSTRAK
Pati tahan cerna adalah fraksi pati yang tahan terhadap proses pencernaan di dalam
tubuh. Pati tahan cerna memiliki beberapa nilai fungsional, antara lain mengontrol
kadar gula darah, mencegah penyakit diabetes mellitus, dan membantu proses
metabolisme tubuh. Pati tahan cerna dapat diproduksi dari beberapa jenis pati dan
telah dimanfaatkan pada berbagai jenis pangan olahan.Namun aplikasi pati tahan
cerna pada pengolahan pangan tradisional masih belum banyak dilakukan. Salahsatu pangan tradisional berbahan baku pati adalah pempek.Pada penelitian ini
dilakukan proses pengolahan pempek dengan menggunakan pati tahan cerna.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 taraf perlakuan
yaitu pati tahan cerna 0; 20; 40; 60; 80; dan 100 %.Masing-masing perlakuan diulang
sebanyak 3 kali sehingga didapatkan 18 satuan percobaan.Uji organoleptik dilakukan
untuk memberikan penilaian terhadap pempek yang dihasilkan.Pengujian yang
dilakukan adalah uji mutu hedonik dan uji hedonik.Uji mutu hedonik dilaksanakan
terhadap rasa, tekstur, dan warna pempek, sedangkan uji hedonik terhadap
penerimaan keseluruhan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pati tahan
cerna meningkatkan nilai rata-rata warna pempek, dan menurunkan nilai rata-rata
tekstur, aroma, dan tingkat kesukaan panelis.
Kata kunci: pati tahan cerna, pempek , karakteristik sensoris
PENDAHULUAN
Pati tahan cerna (resistant starch)
adalah fraksi pati yang tahan terhadap
proses pencernaan di dalam tubuh.
Englyst et al. (1992) memberikan
definisi pati tahan cerna sebagai jumlah total pati dan produk hasil
degradasi pati yang tidak terserap
dalam usus halus manusia sehat.
Pati tahan cerna mengalami proses
pencernaan yang lambat, sehingga
pelepasan glukosa di dalam tubuh juga
berlangsung perlahan. Hal ini
membantu tubuh dalam
mengontrolkadar gula darah,
mencegah penyakit diabetes mellitus,
serta meningkatkan proses
metabolisme tubuh lainnya.
Transformasi pati menjadi pati
tahan cerna telah dilakukan pada
berbagai jenis pati, beberapa
contohnya antara lain jagung, kentang,
dan ubi kayu (Wulan et al., 2006);
sagu (Haliza et al., 2006); dan pisang
(Thakorlal et al., 2010; Vatanasuchart
et al., 2012).
Herawati (2011) menyatakan
bahwa pati tahan cerna telah banyak
dimanfaatkan pada produkmakanan,
terutama produk edible, produksereal,
batangan, pizza, pasta, salad,dressing,
bahan pengisi pai, bahan pengisibuah-
buahan, krim, saus, produk susu,sirup,
puding, custard , yoghurt,
minuman,produk bakery, muffin,
bagel, biskuit,cookies
, pai, permen,gum, dan sup.
8/17/2019 jurnal-pempek
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-pempek 2/5
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains
20
Pati tahan cerna juga digunakan
dalam formulasi makanandan
minuman, seperti kue kering, roti,
pai,mi, brownies, margarin rendah
lemak,snack , krim, mayonaise, krimkeju,yoghurt, milk-shake, es krim,
saladbeku, cracker , sereal, dan snack
hasilekstrusi.
Meskipun pemanfaatan pati tahan
cerna dalam industri pangan telah
cukup luas, namun dalam pengolahan
pangan tradisional pati tahan cerna
belum banyak digunakan. Pangan
tradisional umumnya masih memakai
bahan bakupati yang diproduksi dan
banyak tersedia di pasaran.Pempek adalah salah satu jenis
pangan tradisional dengan bahan baku
pati.Aplikasi pati tahan cerna dalam
pengolahan pempek belum dilakukan
dan belum diketahui bagaimana
pengaruh pati tahan cerna tersebut
terhadap karakteristik sensoris pempek
yang dihasilkan.
METODE PENELITIAN
Rancangan Percobaan
Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan 6 taraf perlakuan yaitu pati
tahan cerna 0; 20; 40; 60; 80; dan 100
%.Setiap perlakuan diulang sebanyak
3 kali sehingga diperoleh 18 satuan
percobaan.
Pelaksanaan Penelitian
Pembuatan Pati Tahan Cerna
(Wulan et al., 2006)
Dilakukan persiapan bahan
meliputi sortasi ubi kayu dan
pembersihan dari kotoran-kotoran.Ubi
kayu dikupas kulitnya dan dipotong
dengan tebal 4±1 cm.Setelah itu
direbus dalam larutan Ca(OH)2 0,1%
pada suhu 100oC selama 30 menit.
Kemudian ubi kayu direndam dalam
larutan Ca(OH)2selama 24 jam.Selanjutnya ubi kayu dicuci dan
ditiriskan.Ubi kayu lalu dipotong tipis-
tipis dan dikeringkan pada suhu
55±5oC selama 24 jam.Hasil yang
diperoleh digiling dan diayak.
Aplikasi Pati Tahan Cerna pada
Pengolahan Pempek
Aplikasi pati tahan cerna pada
pengolahan pempek dilakukan dengan
prosedur Sugito dan Ari (2006) yang
telah dimodifikasi. Pertama-tama
dibuat campuran pati tahan cerna dan
tapioka sesuai dengan perlakuan (0;
20; 40; 60; 80; dan 100 % pati tahan
cerna). Selanjutnya campuran tersebut
dibuat menjadi adonan pempek dengan menambahkan air. Perbandi-
ngan campuran pati tahan cerna –
tapioka dengan air adalah
1:2.Kemudian ditambahkan daging
ikan giling sebanyak 50 % dari berat
campuran, serta garam sebanyak 10%
dari berat campuran.Adonan diuleni
sampai kalis (tidak lengket di tangan
atau wadah) dan dibuat lenjeran
dengan diameter 5 cm dan panjang 15
cm.Berikutnya lenjeran direbus selama15 menit pada suhu 100
oC hingga
lenjeran mengapung di air
rebusan.Pempek lalu ditiriskan selama
60 menit, diiris, dan dilakukan
pengujian organoleptik.
Pengamatan
Uji organoleptik dilakukan
berdasarkan metode Soekarto
(1985).Pengujian yang dilakukan
adalah uji mutu hedonik dan ujihedonik.Uji mutu hedonik
dilaksanakan terhadap rasa, tekstur,
dan warna pempek, sedangkan uji
hedonik terhadap penerimaan
keseluruhan.Uji organoleptik
melibatkan panelis agak terlatih
sebanyak 20 orang panelis.
Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisa
dengan menggunakan analisis varians(ANOVA) pada taraf 5 %. Dari hasil
8/17/2019 jurnal-pempek
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-pempek 3/5
Silvi Leila Rahmi., dkk: Aplikasi Pati Tahan Cerna (Resistant Starch) dan Pengaruhnya
Terhadap Karakteristik Sensoris Pempek
21
analisis sidik ragam apabila berbeda
nyata dilanjutkan dengan uji
perbandingan Duncan’s Multiple
Range Test (DMRT) pada taraf 5 %
dengan menggunakan aplikasi prog-ram komputer SPSS.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Mutu Hedonik Warna
Grafik hubungan antara jumlah pati
tahan cerna yang digunakan dengan
nilai rata-rata warna pempek yang
dihasilkan dapat dilihat pada Gambar
1.Grafik tersebut menggambarkan
peningkatan nilai rata-rata warnapempek seiring dengan bertambahnya
jumlah pati tahan cerna dalam adonan
pempek. Hal ini diduga berkaitan
dengan reaksi pencoklatan yang terjadi
dalam proses produksipati tahan cerna.
Menurut Herawati (2011),beberapa
faktor yang mempengaruhi kualitas
pati tahan cerna antara lain ukuran
partikel, suhu, waktu reaksi,
konsentrasi substrat, konsentrasi bahankimia, atau kombinasi dari faktor-
faktor tersebut. Suhu yang terlalu
tinggi atau waktu reaksi yang terlalu
lama dapat mengakibatkan terjadinya
reaksi pencoklatan, sehingga
mempengaruhi warna pati tahan
cernayang dihasilkan. Saat pati tahan
cerna digunakan sebagai bahan
bakupempek, maka pempek akan
cenderung berwarna putih kekuningan.
Gambar 1. Nilai rata-rata warna
pempek Resistant Starch
Uji Mutu Hedonik Tekstur
Grafik hubungan antara jumlah pati
tahan cerna dalam adonan pempek
dengan nilai rata-rata tekstur pempek
disajikan pada Gambar 2. Grafik tersebut menunjukkan bahwa semakin
banyak pati tahan cerna yang
digunakan dalam adonan pempek
maka tekstur pempek akan semakin
menurun. Pempek yang terbuat dari
100 % pati tahan cerna memiliki
tekstur yang lembek dan mudah
hancur, berbeda dengan pempek tanpa
penambahan pati tahan cerna yang
memiliki tekstur kompak, agak padat,
dan lunak.Herawati (2011)menyatakan bahwa hal ini berkaitan
dengan kemampuan tapioka untuk
membentuk gel yang cukup kuat dan
transparan yang sangat mendukung
sebagai komponen bahan pengisi serta
perekat.Sehingga bila jumlah tapioka
dalam adonan pempek berkurang
maka tekstur akan semakin menurun.
Hasil penelitian berbeda dengan hasil
penelitian Salijata et al. (2006) yangmenyatakan bahwa pati tahan cerna
dapat memperbaiki karakteristik
tekstur dari suatu produk pangan.
Gambar 2. Nilai rata-rata tekstur
pempek Resistant Starch
Uji Mutu Hedonik Aroma
8/17/2019 jurnal-pempek
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-pempek 4/5
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains
20
Grafik hubungan antara persentase
pati tahan cerna dengan nilai rata-rata
aroma pempek disajikan pada Gambar
3. Semakin tinggi persentase pati
tahan cerna yang diaplikasikan dalampengolahan pempek maka nilai rata-
rata aroma pempek akansemakin
berkurang. Nilai rata-rata tertinggi
diperoleh pada perlakuan tanpa
penggunaan pati tahan cerna yang
menghasilkan pempek dengan aroma
segar, tidak amis, dan spesifik khas
pempek. Sementara nilai rata-rata
paling rendah adalah pada perlakuan
100 % pati tahan cerna dengan aroma
kurang segardan sedikit amis.
Gambar 3. Nilai rata-rata aroma
pempek Resistant Starch
Uji Hedonik
Grafik hubungan antara pati tahan
cerna dengan nilai rata-rata tingkat
kesukaan pempek dapat dilihat padaGambar 4.Pemanfaatan pati tahan
cerna dalam pengolahan pempek
berbanding terbalik dengan tingkat
kesukaan.Semakin banyak pati tahan
cerna dalam formulasi adonan pempek
menyebabkan pempek semakin tidak
disukai oleh panelis.Pati tahan cerna
sangat mempengaruhi karakteristik
organoleptik pempek.Pempek yang
dihasilkan sangat berbeda dengan
pempek yang biasa dikonsumsi oleh
panelis sehingga tingkat kesukaan
panelis menjadi rendah.
Gambar 4. Nilai rata-rata tingkat
kesukaan pempek Resistant Starch
KESIMPULAN
1. Pati tahan cerna dapat
diaplikasikan pada proses
pengolahan pempek dengan
mensubtitusi bahan baku tapioka.
2. Aplikasi pati tahan cerna padapengolahan pempek
meningkatkan nilai rata-rata
warna pempek yang dihasilkan,
dan menurunkan nilai rata-rata
tekstur, aroma, dan tingkat
kesukaan panelis.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional. 2013.SNI 7661.1:2013. BSN.
Jakarta.
Englyst, K., Vinoy, S., Englyst, H. &
Lang, V. (2003). Glycaemic
index of cereal products
explained by their content of
rapidly and slowly available
glucose. British Journal of
Nutrition, 89, 329 – 339.
8/17/2019 jurnal-pempek
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-pempek 5/5
Silvi Leila Rahmi., dkk: Aplikasi Pati Tahan Cerna (Resistant Starch) dan Pengaruhnya
Terhadap Karakteristik Sensoris Pempek
21
Aliza, W., Endang, Y.P., dan Sri, Y.
2006. Evaluasi Kadar Pati
Tahan Cerna (PTC) dan Nilai
Indeks Glikemik Mi Sagu.
Jurnal Teknologi dan IndustriPangan Vol. XVII No. 02,
halaman 149-152.
Herawati, H.2011. Potensi
Pengembangan Produk Pati
Tahan Cerna sebagai Pangan
Fungsional. Jurnal Litbang
Pertanian Vol. 30 No. 01,
halaman 31 – 39.
Salijata, M.G., R.S. Singhal, and P.R.
Kulkarni.2006. Resistant starch-
A review.ComprehensiveReviews inFood
Science andFood Safety 5:
1−17.
Soekarto, S.T. 1985. Penilaian
Organoleptik Untuk Industri
Pangan dan Hasil Pertanian.
Pusat Pengembangan Teknologi
Pangan. IPB, Bogor.
Sugito dan Ari, H.2006. Penambahan
Daging Ikan Gabus dan
Aplikasi Pembekuan pada
Pembuatan Pempek Gluten.
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Indonesia Vol. 08 No. 02,
halaman 147 – 151.
Thakorlal, J., Perera, C.O., Smith, B.,
Englberger, L., and Lorens, A.
2010. Resistant Starch in
Micronesian Banana Cultivars
Offers Health Benefits. PacificHealth Dialog Vol. 16 No. 01,
page 49-59.
Vatanasuchart, N., B. Niyomwit, and
K. Wongkrajang. 2012.
Resistant Starch Content, In
Vitro Starch Digestibility and
Physico-Chemical Properties
of Flour and Starch From Thai
Bananas. Maejo Int. J. Sci.
Technol. 2012, 6(02), 259 –
271.Wulan, S.N., Ella, S., Simon, B.W.,
dan Nina, K.2006. Modifikasi
Pati Sederhana dengan Metode
Fisik, Kimia, dan Kombinasi
Fisik-Kimia untuk
Menghasilkan Tepung Pra-
Masak Tinggi Pati Resisten
yang Dibuat dari Jagung,
Kentang, dan Ubi Kayu.
Jurnal Teknologi Pertanian
Vol. 07 No. 01, halaman 1 – 9.