jurnal osteoporosis wrist baruuuu (recovered) - copy

22
Penurunan Fungsional setelah Insiden Fraktur Wrist -- Penelitian Fraktur Osteoporotic -- Prospective cohort study Beatrice J Edwards, associate professor of medicine and orthopaedics,1 Jing Song, biostatistics manager,2 Dorothy D Dunlop, associate professor,2 Howard A Fink, clinician investigator/staff physician,3 Jane A Cauley, professor and vice chair for research4 Abstrak Tujuan Untuk mempelajari efek status fungsional dari insiden patah tulang pergelangan tangan pada wanita yang terdaftar dalam Studi Fraktur osteoporosis. Desain studi kohort prospektif. Lokasi Baltimore, Minneapolis, Portland, dan Monongahela lembah di Pennsylvania, Amerika Serikat. Peserta 6107 wanita berusia 65 tahun dan lebih tua tanpa riwayat fraktur wrist sebelumnya atau fraktur hip yang direkrut dari masyarakat antara September 1986 dan Oktober 1988. Hasil Pengukuran Utama penurunan fungsional klinis penting, yang didefinisikan sebagai penurunan fungsional dari 5 poin dalam lima aktivitas hidup sehari-hari masing-masing mencetak 0-3 (setara dengan satu penurunan standar deviasi di kemampuan fungsional). Hasil Selama Follow up kurang lebih selama 7,6 tahun, 268 wanita mengalami insiden fraktur wrist dan 41 (15

Upload: sofara-rezanti

Post on 01-Jan-2016

27 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

wefg

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL OSTEOPOROSIS Wrist Baruuuu (Recovered) - Copy

Penurunan Fungsional setelah Insiden Fraktur Wrist -- Penelitian Fraktur Osteoporotic -- Prospective cohort studyBeatrice J Edwards, associate professor of medicine and orthopaedics,1 Jing Song, biostatistics manager,2Dorothy D Dunlop, associate professor,2 Howard A Fink, clinician investigator/staff physician,3 Jane A Cauley, professor and vice chair for research4

Abstrak

Tujuan Untuk mempelajari efek status fungsional dari insiden patah tulang

pergelangan tangan pada wanita yang terdaftar dalam Studi Fraktur osteoporosis.

Desain studi kohort prospektif.

Lokasi Baltimore, Minneapolis, Portland, dan Monongahela lembah di

Pennsylvania, Amerika Serikat.

Peserta 6107 wanita berusia 65 tahun dan lebih tua tanpa riwayat fraktur wrist

sebelumnya atau fraktur hip yang direkrut dari masyarakat antara September 1986

dan Oktober 1988.

Hasil Pengukuran Utama penurunan fungsional klinis penting, yang

didefinisikan sebagai penurunan fungsional dari 5 poin dalam lima aktivitas hidup

sehari-hari masing-masing mencetak 0-3 (setara dengan satu penurunan standar

deviasi di kemampuan fungsional).

Hasil Selama Follow up kurang lebih selama 7,6 tahun, 268 wanita mengalami

insiden fraktur wrist dan 41 (15 %) mengalami perkembangan berupa penurunan

fungsional klinis penting. Dibandingkan dengan perempuan tanpa fraktur wrist,

Individu dengan kasus fraktur wrist mengalami penurunan fungsional klinis

penting setiap tahunnya setelah disesuaikan dengan usia, indeks massa tubuh, dan

status kesehatan. Terjadinya fraktur wrist meningkatkan kemungkinan memiliki

penurunan fungsional klinis penting sebesar 48 % (odds rasio 1,48 ; 95 %

confidence interval 1,04 sampai 2.12), bahkan setelah disesuaikan dengan usia,

indeks massa tubuh, status kesehatan, status fungsional dasar, faktor gaya hidup,

komorbiditas, dan fungsi neuromuskular.

Kesimpulan Fraktur Wrist berkontribusi pada penurunan fungsional klinis

penting pada wanita yang lebih tua.

Page 2: JURNAL OSTEOPOROSIS Wrist Baruuuu (Recovered) - Copy

PENDAHULUAN

Fraktur wrist adalah fraktur ekstremitas atas paling sering yang terjadi pada lansia.

Kejadian tahunan fraktur wrist adalah 8-10 per 1.000 orang tahun, dibandingkan

dengan insidensi fraktur hip yaitu 7 per 1.000 orang tahun. Fraktur Wrist lebih

sering terjadi pada wanita di bawah usia 75 tahun, sedangkan fraktur hip lebih

sering terjadi pada wanita berusia di atas 75 tahun. FrakturWrist paling sering

terjadi akibat terjatuh ketika berjalan atau terjadi ketika seseorang masih dalam

kondisi sehat, aktif, dan fungsi kemandirian baik.4 Faktor risiko fraktur wrist yaitu

kepadatan mineral tulang yang rendah, tidak ada cadangan estrogen, riwayat jatuh

sebanyak dua kali atau lebih pada tahun sebelumnya, dan riwayat fraktur

sebelumnya setelah usia 50 tahun. Status kognitif yang rendah meningkatkan

risiko fraktur wrist pada wanita berusia lebih dari 75 tahun.5

Meskipun telah terdapat bukti bahwa gangguan fungsional terkait dengan fraktur

wrist dan fraktur hip, namun hanya sedikit penelitian yang membahas mengenai

dampak dari fraktur wrist pada penurunan fungsional. Beberapa peneliti telah

mendalilkan bahwa pada sebagian wanita yang tetap bertahan dalam kondisi

fraktur wrist mungkin telah terjadi penurunan gejala sisa yang berkelanjutan dan

rasa nyeri setelah pengobatan fraktur tersebut.6,7 Fraktur wrist mungkin sama

halnya seperti menonaktifkan fraktur vertebrae atau fraktur hip sehubungan

dengan beberapa aktivitas kehidupan sehari-hari yang spesifik seperti menyiapkan

makanan. Beberapa wanita yang menderita fraktur wrist mungkin mengalami

kehilangan fungsi kemandirian mereka yang didasarkan pada penelitian

sebelumnya meskipun dengan sampel penelitian yang lebih kecil. 8 – 12

Untuk pengukuran yang lebih baik terkait dampak klinis fraktur wrist, kami

menggunakan Penelitian kohort Fraktur osteoporosis pada wanita yang berusia

lebih tua untuk memeriksa kontribusi insiden fraktur wrist pada penuruan

fungsional yang berkelanjutan dari waktu ke waktu dan untuk menggambarkan

faktor risiko tambahan yang mempengaruhi perubahan fungsional tersebut.

Page 3: JURNAL OSTEOPOROSIS Wrist Baruuuu (Recovered) - Copy

METODE

Peserta

Studi Fraktur osteoporosis Amerika Serikat yang sedang berlangsung adalah Studi

kohort prospektif multisenter yang mengevaluasi faktor risiko fraktur hip pada

9704 wanita terutama berkulit putih dan berusia 65 tahun atau lebih.13 Peserta

tersebut direkrut terutama dari daftar berbasis populasi antara September 1986 dan

Oktober 1988. Klinik penelitian didirikan di Baltimore, Maryland, Minneapolis ,

Minnesota, lembah dekat Monongahela Pittsburgh, Pennsylvania, dan Portland,

Oregon. Peserta wanita yang berpartisipasi dalam wawancara standar dan

pemeriksaan klinis kira-kira setiap dua tahun. Wawancara tersebut mencakup

aspek-aspek gambaran sosiodemografi dan kesehatan, gaya hidup, dan faktor

risiko fraktur lainnya.

Dari 9704 wanita yang terdaftar awal, kami mengeksklusi 1.245 perempuan dari

penelitian dikarenakan terdapat riwayat fraktur wrist sebelumnya (n = 1.097) atau

fraktur hip (n = 184) pada awal (36 melaporkan menderita kedua jenis fraktur,

yaitu wrist dan hip) dan 33 wanita dengan ras non-kulit putih. Untuk tujuan

analisis, kami membatasi analisis kami untuk 7490 wanita yang dilaporkan kurang

mengalami gangguan fungsional berat (skor kesulitan fungsional 0-10) pada awal

dan memiliki informasi dasar yang lengkap. Kami mengeksklusi wanita dengan

gangguan fungsional berat pada awal (skor ≥ 11 /15) karena efek tertinggi dari

pengukuran, seperti para wanita tersebut tidak akan mampu terjadi penurunan

lebih dari 5 poin. Di antara peserta yang tersisa, kami mengeksklusi lebih lanjut

1383 wanita yang tidak memiliki kelengkapan data hasil pengukuran fungsional

selama periode follow up. Dan akhirnya tersisa 6107 wanita yang dianalisis.

Semua peserta penelitian menandatangani formulir informed consent .

Hasil Pengukuran Fungsional

Studi Fraktur osteoporosis tahun 1984 dengan menggunakan survei wawancara

kesehatan nasional konsumsi suplemen pada tahap penuaan untuk menilai

kesulitan fungsional.14 Penelitian ini telah divalidasi dalam beberapa penelitian. 15-

19Kelima perilaku fungsional atau aktivitas sehari-hari tersebut terdiri dari

menyiapkan makanan, pekerjaan rumah tangga berat, kemampuan untuk naik 10

Page 4: JURNAL OSTEOPOROSIS Wrist Baruuuu (Recovered) - Copy

anak tangga, berbelanja, dan keluar dari mobil. Setiap kegiatan sendiri dilaporkan

pada Likert-type scale dengan nilai 0-3 (0 = tidak ada kesulitan dalam melakukan

aktivitas, 1 = beberapa kesulitan, 2 = banyak kesulitan , 3 =tidak dapat melakukan

aktivitas). Skor total kesulitan fungsional pada lima kegiatan adalah 0 - 15. Kami

mendefinisikan penurunan fungsional klinis yang penting, awalnya digambarkan

oleh Lin et al,20 sebagai penurunan nilai fungsional dari 5 poin atau lebih atau

perubahan setara dengan satu standar deviation.17 Hasil yang dianalisis adalah

kehadiran/ adanya penurunan fungsional klinis penting antara kunjungan yang

paling baru sebelum terjadinya fraktur wrist dan kunjungan yang paling segera

setelah terjadinya fraktur wrist. Kami menganalisis kelompok kontrol dengan cara

yang serupa seperti pada grup fraktur di semua kunjungan.

.

Insiden patah tulang

Laporan diri mengenai fraktur ( wrist, vertebrae, hip) dilakukan melalui kartu pos

atau panggilan telepon setiap empat bulan. Kami mendefinisikan fraktur wrist

sebagai fraktur radius distal atau ulna (fraktur Colles'), atau keduanya. Laporan

diri mengenai terjadinya fraktur dikonfirmasi dengan salinan laporan radiografi

dan keputusan terpusat. Kami menyertakan fraktur yang terjadi sampai dengan

kunjungan keenam ( 1997-8 ) hingga 99% masa follow up terpenuhi.

Faktor risiko lain

Karakteristik Demografi/ antropometrik

Usia, indeks massa tubuh, dan pendidikan dicatat. Kecuali untuk pendidikan,

variabel-variabel ini dievaluasi pada setiap kunjungan selama periode penelitian,

kira-kira setiap 24 bulan.

Pengukuran Skeletal

Sebuah kerangka protokol standar yang digunakan untuk mengukur kepadatan

mineral tulang pergelangan tangan (Osteo Analyzer , Siemens - osteon, Wahiawa ,

HI) selama kunjungan klinik.21 kepadatan mineral tulang dari proksimal femur dan

vertebrae diukur di antero – posterior proyeksi pada dua tahun kunjungan follow-

up dengan Hologic QDR 1000 scanner (Hologic, Waltham, MA). Scan terakhir di

University of California San Francisco.

Page 5: JURNAL OSTEOPOROSIS Wrist Baruuuu (Recovered) - Copy

Status Gaya Hidup

Merokok, konsumsi alkohol, dan aktivitas fisik saat ini dievaluasi pada setiap

kunjungan penelitian.

Jaringan Sosial

Selama kunjungan kedua (1988-1990), peserta menyelesaikan kuesioner skala

Lubben. Skala ini adalah 10 item tentang informasi diri yang divalidasi yaitu

mencakup informasi tentang keluarga menilai (tiga item), teman-teman (tiga

item), dan hubungan saling ketergantungan (empat item). Jawaban tersebut

dijumlahkan menjadi nilai gabungan.22 23

Komorbiditas

Kami menilai komorbiditas yang dilaporkan oleh masing-masing individu

mengenai diagnosis dokter yang mencakup penyakit Parkinson, arthritis, diabetes

mellitus, stroke, dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). Sebuah versi

modifikasi dari Pemeriksaan status minimental dengan kisaran interval dari 0-26

diberikan pada sampel penelitian, gangguan kognitif didefinisikan sebagai

perubahan skor dari awal sampai periode follow up yang melebihi perubahan skor

rata-rata sekurang-kurangnya satu standar deviasi atau 3 points.24 Kami

mendefinisikan penurunan berat badan yaitu penurunan sebesar 10 % atau lebih

dibandingkan dengan berat badan awal. Data mengenai insiden jatuh dikumpulkan

dari kartu pos jawaban yang dikirimkan responden. Insiden terjatuh tercatat dari

survei kartu pos pada kunjungan tahunan. Kesehatan diri yang dilaporkan

dikategorikan sebagai sangat baik , baik, rata-rata, buruk, atau sangat buruk.18,19, 25-

27 Penggunaan obat untuk analisis ini terbatas pada penggunaan estrogen.

Pengukuran Neuromuskular

Pengukuran gabungan mencakup kekuatan otot, koordinasi neuromuskuler, waktu

reaksi, dan tanda yang ditunjukkan untuk memprediksi risiko jatuh di banyak

penelitian.28-30 Gaya berjalan diukur sebagai rata-rata dari dua percobaan berjalan

pada peserta dengan kecepatan biasa sejauh 6 m ( reliabilitas, r =0.84 ). 20,31

Kekuatan Grip diukur sebagai yang terbaik dari dua uji coba di sisi dominan

dengan Preston grip dynamometer (Takei Kikikogyo, Tokyo, Jepang).15 Ekstensi

lutut maksimal diukur dengan cara peserta duduk dengan lututnya tertekuk

membentuk sudtu 80°. Sebuah meteran digunakan yaitu mengukur lingkar

Page 6: JURNAL OSTEOPOROSIS Wrist Baruuuu (Recovered) - Copy

maleolus atas. Setiap peserta diinstruksikan untuk meluruskan kakinya secara

perlahan dan selurus mungkin. Skor terbaik dari tiga percobaan dicatat.32

Kekuatan abductor Hip diukur dengan dengan cara memposisikan peserta dalam

posisi terlentang dengan kaki diluruskan dan disokong (reliabilitas, r = 0,8). Untuk

Kekuatan ekstensi trisep, peserta diukur dalam posisi terlentang, dengan siku

tertekuk sampai membentuk sudut 90° ( reliabilitas, r = 0.93 ). Kemampuan

berdiri dari kursi dinilai sebagai waktu yang dibutuhkan untuk berdiri dari kursi

tanpa menggunakan tangan sebanyak lima kali. Formasi berdiri, peserta

diperintahkan untuk berdiri dengan satu kaki terletak diposisi depan dan kaki yang

lainnya di belakang, menyentuh tumit sampai ujung kaki (seolah-olah berdiri di

baris atau balok keseimbangan) dengan mata mereka terbuka selama 10 detik; jika

mereka mampu menahan posisi , mereka diminta untuk melakukan hal yang sama

dengan mata tertutup. Jika mereka mampu menahan posisi tersebut dalam waktu

lebih dari 10 detik, dikategorikan sebagai respon positif (ya / tidak). Uji tekan

kaki mengukur jumlah detik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan 10 ketukan

bola dari kaki di bolak 7,5 lingkaran berdiameter cm ditempatkan 30 cm dari

pusat ke pusat (keandalan , r = 0,87 ) ; dominan Sisi diuji atas dasar dilaporkan

kanan atau kiri wenangan . Dalam "penggunaan alat untuk satu kali melangkah

naik atau turun," peserta diminta untuk satu kali melangkah naik atau turun,

dengan atau tanpa menggunakan pegangan. Kemampuan dan waktu yang

diperlukan untuk berhasil menyelesaikan lima langkah naik dicatat.33

Persepsi Visual

Persepsi Depth dinilai menggunakan Howard Dolman Apparatus, dengan

penggunaan koreksi interval, dan standar deviasi dari empat percobaan.

Ketajaman visual dan sensitivitas kontras diukur (pemisahan nilai frekuensi

spasial rata-rata rendah dan tinggi). 28 34-36

Analisis Statistik

Perbandingan karakteristik dasar antara wanita dengan dan tanpa fraktur wrist

digunakan Uji χ2 untuk karakteristik kategori dan uji t untuk karakteristik kontinu.

Untuk karakteristik kontinu yang memiliki distribusi miring, kami menggunakan

Uji rank sum Wilcoxon. Kami menggunakan software SAS V9 untuk analisis.

Page 7: JURNAL OSTEOPOROSIS Wrist Baruuuu (Recovered) - Copy

Kami mendefinisikan kelompok uji penelitian fraktur wrist yaitu wanita dengan

insiden fraktur yang baru terjadi setelah kunjungan pertama, dan kami

menentukan wanita yang tidak menderita fraktur wrist sebagai kelompok kontrol

penelitian. Wanita dengan insiden fraktur wrist dig

dengan kelompok non -patah sebelum patah tulang mereka .

Bagi wanita yang mengalami insiden fraktur wrist, mereka

kunjungan sebelum fraktur berkontribusi kontrol

Kunjungan kelompok dan kunjungan mereka setelah fraktur kontribusi

untuk kunjungan kelompok kasus . Bagi wanita tanpa insiden

fraktur risiko, semua kunjungan kontribusi kelompok kontrol

kunjungan .

Untuk semua wanita, dengan hasil klinis peningkatan yang bermakna dalam skor

kesulitan fungsional (≥ 5 unit) antara dua kunjungan berturut-turut

(baseline untuk kunjungan pertama pada tahun 2, kunjungi pertama pada tahun

2sampai kunjungan ke-2 pada tahun 4, dan seterusnya). Kami menggunakan

analisa data longitudinal dengan regresi logistik dengan perkiraan persamaan

umun untuk kevaliditasan penanganan hasil variabel dependent dan terkait waktu

status Case-Control. Alasannya adalah bahwa pendekatan ini berpengaruh dalam

kelengkapan pengalaman longitudinal pada penelitian Cohort ini.

Untuk kevaliditasan pengamatan yang potensial berkorelasi dari waktu ke waktu

dari orang yang sama, kami mengevaluasi hubungan fraktur wrist dengan

penurunan fungsional klinis penting dengan menggunakan analisa regresi logistik

ganda dengan estimasi persamaan umum untuk mengendalikan potensi faktor

risiko lain factors.37 38 Kami menentukan status fraktur wrist dan faktor risiko

potensial lainnya sebagai variabel dependent, memungkinkan nilai fraktur wrist

yang akan diperbarui untuk menjelaskan perubahan statusnya dari waktu ke

waktu. Bentuk analisis adalah logit ( Yv +1 ) = a0 + a1 × WristFxv + b1 × X1v

+ ... bp × XPV , dimana kovariat adalah WristFxv memprediksi terjadinya fraktur

wrist dengan kunjungan v saat ini dan faktor risiko lain dengan X1v , .... , Xpy, v

adalaha kunjungan, dan hasil Yv +1 kehadiran / tidak adanya penurunan

fungsional klinis penting pada kunjungan berikutnya v+.

Page 8: JURNAL OSTEOPOROSIS Wrist Baruuuu (Recovered) - Copy

Hasil dilaporkan sebagai odds ratio , sebuah asosiasi dengan Interval kepercayaan

95% yang mengecualikan seseorang menunjukkan hubungan yang signifikan dari

faktor risiko dengan hasilnya. Sebelum melakukan analisis regresi ganda, kami

menseleksi untuk masalah multi-kolinearitas seperti yang dijelaskan oleh

Greene.39

HASIL

Periode follow up pada 6107 wanita yang di analisis rata-rata berlangsung selama

7,6 ( kisaran 1,3-12,0 ) tahun . Seperti yang tunjukkan pada gambar, 268 ( 4,4% )

wanita mengalami insiden fraktur wrist , durasi rata-rata mereka mengikuti

ofllow up fungsional setelah terjadinya fraktur wrist adalah 6,3 ( kisaran 1,0-9,5 )

tahun. Interval rata-rata sejak terjadinya fraktur wrist sampai pemeriksaan kedua

kalinya adalah 1,1 tahun ( SD 3 bulan ; berkisar 6-19 bulan).

Tabel 1 menunjukkan bahwa wanita yang mengalami insiden fraktur wrist

memiliki kepadatan mineral tulang yang lebih rendah di radius distal pada tahap

awal (0.33 v 0.37 g/cm2, P < 0,001), pada peserta yang mengalami jatuh memiliki

kepadatan mineral tulang (34,3 v 27,6 %, P <0.001) pada tahun sebelum insiden

fraktur wrist, dan pada peserta dengan penggunaan estrogen saat ini atau riwayat

pengunaan sebelumnya (33,1% v 44.3 , P < 0,001), dibandingkan dengan

mereka yang tidak memiliki fraktur wrist.

Selain itu, mereka memiliki statusnya fungsional yang lebih baik

pada awal (0.51 v 0,76 , P = 0,004), kecepatan gaya berjalan yang lebih tinggi

( 1.04 v 1.09 m / s , P < 0,001 ), dan kekuatan abduksi hip yang lebih besar( 11,81

v 11,23 kg , P = 0,004 ) dan mampu berdiri dari kursi lebih cepat (5,498 v 5,776

s ,P = 0,006) (tabel 1).

Kami mengevaluasi hubungan fraktur wrist dengan penurunan fungsional klinis

penting (5 titik penurunan atau setara dengan 1 SD) selama bertahun-tahun. Di

antara 268 wanita yang memiliki fraktur wrist awal, 41 (15 %) telah mengalami

penurunan fungsional yang signifikan secara klinis, dibandingkan dengan 714

(12,2 % ) wanita pada kelompok kontrol (P = 0,02). Dalam analisis disesuaikan,

fraktur wrist secara signifikan meningkatkan risiko penurunan fungsional klinis

penting pada 51 % responden penelitian (odds rasio 1,51 ; 95 % confidence

Page 9: JURNAL OSTEOPOROSIS Wrist Baruuuu (Recovered) - Copy

interval 1,06-2,14)(tabel 2). Fraktur wrist tetap merupakan prediktor penting

penurunan fungsional setelah disesuaikan dengan usia, indeks massa tubuh, status

kesehatan, penyakit penyerta, dan fungsi neuromuskuler ( rasio odds 1,48 , 1,04-

2,12). Dukungan sosial diukur pada tahun ke-2 penelitian dari 5189 peserta.

Dalam sebuah analisis sensitivitas yang diikutsertakan informasi tentang

dukungan sosial, dukungan sosial bukan merupakan prediktor penurunan

fungsional dan efek kovariat lainnya tetap sama. Karena dukungan sosial

tidak mempengaruhi hasil kami, dan hal tersebut akan mengurangi ukuran sampel,

kami tidak mengikutsertakan dukungan sosial sampai akhir penelitian.

Hasil akhir dari model regresi logistik ganda menunjukkan kekuatan relatif dari

fraktur wrist dibandingkan dengan faktor risiko lain (tabel 3). Prediktor lainnya

yang berkontribusi terhadap penurunan fungsional klinis penting termasuk telah

menderita fraktur hip( rasio odds 4,86 , 3,32-7,12 ), diikuti oleh kemiskinan dan

tingkat kesehatan (kesehatan buruk 2,69; 1,56-4,63; kesehatan cukup

2,40 ; 1,88-3,06), penyakit Parkinson (2,19 , 1,05 -4,56 ), berat badan ( 2.12 per

SD , 1,05-2,56 ), dan stroke ( 1,65 , 1,24-2,20 ). Besarnya penurunan fungsional

yang disebabkan insiden fraktur wrist adalah serupa dengan penurunan fungsional

yang disebabkan jatuh ( rasio odds 1,58 , 1,28-1,95 ) , arthritis (1,48 , 1,23-1,79),

dan diabetes mellitus (1,36 , 1,04-1,78) (tabel 3).

PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini pada wanita yang lebih tua di follow-up selama rata-rata 7,6

tahun, kami menemukan bahwa mereka dengan kasus fraktur wrist adalah sekitar

50 % lebih mengalami penurunan fungsional klinis penting dibandingkan mereka

tanpa kasus fraktur wrist, yaitu penurunan fngsional klinis penting dalam hal

memburuknya kemampuan untuk menyiapkan makanan, melakukan pekerjaan

rumah tangga yang berat, menaiki 10 anak tangga, pergi berbelanja, dan keluar

dari mobil. Fraktur wrist berkontribusi terhadap penurunan fungsional klinis

penting bahkan setelah penyesuaian untuk demografi, status kesehatan, Status

fungsional dasar, faktor gaya hidup, penyakit penyerta, dan fungsi neuromuskular.

Efek dari fraktur wrist terhadap penurunan funsional klinis penting fungsional

tersebut sama seperti faktor risiko lain yang yang mengakibatkan penurunan

Page 10: JURNAL OSTEOPOROSIS Wrist Baruuuu (Recovered) - Copy

fungsional seperti terjatuh, penyakit diabetes mellitus, dan arthritis. Hasil

penelitian kami menyoroti individu, pelayanan kesehatan umum, dan penanganan

fraktur wrist.

Perbandingan dengan penelitian lain

Hasil kami mendukung penelitian sebelumnya, meskipun penelitian ini dengan

skala yang lebih kecil, penelitian ini menunjukkan fraktur wrist menyebabkan

gangguan fungsional substansial di berbagai kualitas domain kehidupan, terutama

ketika tangan yang mengalami gangguan adalah tangan yang dominan.

Pekerjaan khusus yang dipengaruhi oleh fraktur wrist adalah membuka dan

menutup botol, membawa benda berat, membuka pintu, memotong bahan

makanan, menuangkan cairan dari wadah, mengangkat panci dan wajan, gerakan

membuka dan menutup kunci, bangkit dari kursi, mencuci lantai dan dinding, dan

membuka dan menutup taps.40 Selain itu, pengungsi atau patah tulang pergelangan

tangan intra - artikular tampaknya lebih sering menjadi terkait dengan miskin

fungsional outcomes.

41 42 kami

Hasil penelitian yang bermakna dengan penelitian sebelumnya menunjukkan

bahwa fraktur wrist gagal mempengaruhi kemampuan fungsional atau kualitas

kehidupan pada wanita lansia. Terdapat beberapa kontroversi tentang hubungan

antara fraktur wrist dan kematian. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa

fraktur wrist mengakibatkan gangguan fungsional dan meningkatkan kematian.44 -

46 Namun, penelitian tersebut memiliki keterbatasan yaitu dalam hal jumlah

sampel yang kecil. Browner dkk. tidak mengidentifikasi efek dari fraktur wrist

pada kematian dalam Studi Cohort Fraktur osteoporosis.47 Implikasi pribadi

fraktur wrist adalah terdapat penurunan fungsional yang tampak jelas. Fraktur

wrist pada wanita lansia dapat menyebabkan gangguan fungsional jangka panjang.

Suatu kasus Fraktur Wrist sering disebabkan oleh ketika terjatuh saat posisi

berjalan, orang tersebut melakukan respon perlindungan yaitu dengan peregangan

dada ke arah luar.48,49 Akibatnya, fraktur wrist terjadi ketika wanita masih aktif

secara fisik dan fungsional yang tidak terbatas. Penelitian kami menunjukkan

bahwa fraktur wrist mengawali terjadinya penurunan fungsional progresif yang

Page 11: JURNAL OSTEOPOROSIS Wrist Baruuuu (Recovered) - Copy

tampak jelas dalam waktu tiga tahun mendatang. Hal ini sepertinya kontras

dengan wanita yang lebih muda di antaranya pemulihan fungsional setelah

terjadinya fraktur wrist hampir selesai dalam waktu 6 bulan.50,51 Kami berhipotesis

bahwa wanita yang lebih tua mungkin memiliki pemulihan lebih lambat daripada

wanita muda setelah mengalami fraktur wrist atau dapat mengembangkan

terjadinya cacat permanen, meskipun diperlukan penelitian yang lebih lanjut pada

kasus ini. Kami propose bahwa penurunan kemampuan dalam tugas-tugas yang

membutuhkan fungsi ekstremitas atas, seperti belanja, menyiapkan makanan, dan

pekerjaan rumah tangga berat, akan diharapkan. Selain itu, wanita yang lebih tua

dengan fraktur wrist mungkin memiliki lebih banyak kesulitan melangkah naik

atau keluar dari mobil karena ketergantungan mereka pada pegangan tangan atau

kebutuhan mereka untuk mendorong off dari kursi untuk keluar dari mobil.50

Banyak faktor yang berhubungan dengan penurunan insiden yang telah

dimodifikasi dan menunjukkan bahwa intervensi penanganan dapat mencegah

penurunan fungsional.

Implikasi Kebijakan

Temuan ini memiliki dampak penting terhadap kesehatan masyarakat dan

kebijakan.52 Salah satu cara untuk mencegah efek osteoporosis adalah melalui

diagnosis dini dan pengobatan untuk mengurangi jumlah fraktur hip dan fraktur

vertebrae, sehingga mampu mempertahankan mobilitas seseorang, fungsi, dan

kemandirian.53 Penelitian kami menyoroti kebutuhan fraktur wrist dikaitkan

dengan cukup penurunan fungsi dan kemandirian. Relevansi khusus yaitu

kenyataan bahwa fraktur yang meluas dan yang terjadi relatif cocok pada wanita

yang lebih tua. 326.838 kasus fraktur wrist dilaporkan terjadi setiap tahunnya

mencapai 19 % dari total kasus fraktur di Amerika States.54 Sekitar 11,6 % dari

semua wanita di Amerika Serikat akan menderita fraktur wrist.55 Penelitian ini

menunjukkan bahwa langkah-langkah untuk mencegah fraktur wrist mungkin

dapat mengurangi penurunan fungsional pada wanita yang lebih tua. Pencegahan

primer akan mencakup diagnosis dan pengobatan densitas tulang yang rendah dan

osteoporosis, serta mencegah jatuh pada orang dewasa yang lebih tua melalui

penggunaan terapi fisik, olahraga, vitamin D, dan evaluasi keamanan rumah.

Page 12: JURNAL OSTEOPOROSIS Wrist Baruuuu (Recovered) - Copy

Untuk pencegahan sekunder, rehabilitasi cepat setelah terjadinya ftraktur wrist

yaitu dengan terapi okupasi dengan memasukkan rehabilitasi ekstremitas atas dan

terapi fisik untuk pelatihan ketahanan dan keseimbangan yang mungkin dapat

meningkatkan hasil klinis.

Kekuatan dan keterbatasan penelitian

Beberapa aspek pada metode penelitian kami layak untuk dikomentari. Kami

dipelajari tinggal masyarakat, sebagian besar sehat, aktif fisik, perempuan kulit

putih. Hasil penelitian mungkin tidak berlaku untuk laki-laki, untuk wanita yang

tinggal di institusi atau kesehatan yang buruk, atau kelompok etnis lain. Status

Kesehatan dilaporkan oleh masing-masing individu, dan kami tidak memiliki

informasi tentang keparahan kondisi penyakit. Hal tersebut merupakan

keterbatasan kemampuan kami untuk menilai dampak komorbiditas pada

kecacatan terkait fraktur yang dialami. Selain itu, hasil fungsional diukur setiap

dua tahun, yang membatasi kapasitas analisis ini untuk mengevaluasi kecacatan

jangka pendek setelah terjadinya fraktur wrist atau untuk mengevaluasi terjadinya

pemulihan atau penurunan fungsional setelah fraktur wrist terjadi.

Kami menggunakan estimasi persamaan secara general untuk memperkirakan

metode regresi logistik ini dengan menggunakan data follow up secara

longitudinal untuk dua alasan. Pertama, metode ini memberikan perkiraan yang

valid dari odds ratio, yang menjelaskan potensi korelasi hasil karena pengamatan

berulang pada orang yang sama. Kedua, dalam pengaturan model non - linear

(yaitu, regresi logistik), memberikan populasi rata-rata odds ratio yang yang

menjadi landasan kesimpulan. Metode analisis ini lebih disukai seperti pendekatan

model campuran yang menyediakan odds ratio bersyarat dan tidak langsung

mengizinkan penduduk berbasis Kesimpulan.

Mengenai kelompok kontrol, kami menugaskan semua kunjungan selama periode

follow up dari wanita tanpa insiden fraktur wrist sebagai kelompok kontrol,

karena mereka yang mengembangkan risiko insiden fraktur, kami

mengelompokkan kunjungan sebelum fraktur sebagai kunjungan kelompok

kontrol dan kunjungan setelah fraktur sebagai kunjungan kelompok kasus.

Page 13: JURNAL OSTEOPOROSIS Wrist Baruuuu (Recovered) - Copy

Validitas hal ini ditangani melalui penggunaan waktu tergantung status variabel

kasus kontrol.

Akhirnya, kita tidak percaya regresi yang ke maksud adalah menjadi perhatian

dalam analisis ini karena dua alasan Pertama , kita dimodelkan logit daripada rata-

rata karena hasilnya kami biner , tidak kontinyu . Secara khusus , Hasil kami

adalah apakah atau tidak dua tahunan perubahan skor fungsi melebihi lima unit .

Kedua , analisis kami memasukkan perubahan dua tahunan di status fungsional

selama enam tahun . Jika regresi untuk berarti beroperasi , perubahan fungsional

yang besar pada satu Kunjungan akan diatasi dengan perubahan kecil pada

berhasil kunjungi , yang semuanya akan telah dimasukkan dalam kami analisis .

Untuk alasan ini , kami tidak percaya bahwa hasil yang bias oleh regresi dengan

efek berarti .

Meskipun terdapat beberapa keterbatasan penelitian, penelitian ini memiliki

berbagai kekuatan yang mencakup skala penelitian yang besar, geografis

penduduk yang beragam, penegakkan diagnosis yang ketat untuk kasus fraktur,

dan melalui 99 % periode follow up.

Kesimpulan

Fraktur wrist berkontribusi pada penurunan fungsional klinis penting pada wanita

yang berusia lebih tua. Efek dari fraktur wrist pada penurunan fungsional klinis

penting sama halnya pentingnya dengan faktor-faktor risiko lainnya untuk

penurunan fungsional seperti terjatuh, diabetes mellitus, dan arthritis. Pada

umumnya fraktur wrist mengakibatkan penurunan fungsional klinis penting pada

wanita yang cukup sehat dan bugar secara fisik. Karena besarnya masalah dan

konsekuensi dari komplikasi, kesadaran kesehatan masyarakat yang lebih besar

terhadap dampak fraktur wrist osteoporosis diperlukan. Penanganan osteoporosis

harus menyoroti masalah pencegahan fraktur wrist.