jurnal ergonomik

15
PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP KINERJA KARYAWAN Anita B. Wandanaya Meta Amalya Dewi Dosen STMIK Raharja Cikokol, Tangeran e-mail : [email protected] [email protected] ABSTRACT Office of the good does not mean should be luxurious and versatile expensive but also need to pay attention from several sides. Some side this means that companies need to look at Esthetic side (health) such as lighting, color and air circulation. Side of Ethics (harmony) as a model space, layout, audio visual and others. Companies must consider factors that can increase employee performance factors among which the office layout. Good layout of particular interest to companies because it has influence on the performance of employees who work in scientific perusahaan.Jurnal is about the physical environment office layout that provides a positive impact on employee performance improvement. The research method is a method of observation and documentation that is expected to produce a scientific journal that provides a good spatial concepts to improve employee performance Keywords: Spatial Office (layout), Employee Performance. ABSTRAKSI Kantor yang baik bukan berarti harus mewah dan serba mahal akan tetapi juga perlu memperhatikan dari beberapa sisi. Beberapa sisi ini artinya perusahaan perlu melihat sisi Estetika (kesehatan) seperti pencahayaan, warna dan sirkulasi udara. Sisi Etika (keselarasan) seperti model ruangan, tata letak, audio visual dan lain-lain. Perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja karyawan diantaranya yaitu faktor tata ruang kantor. Tata ruang yang baik sangat penting diperhatikan oleh perusahaan karena mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan yang bekerja dalam perusahaan.Jurnal ilmiah ini membahas tentang lingkungan fisik tata ruang 1 n _t id UTF-8 2 1

Upload: mina-maulidia

Post on 07-Dec-2014

122 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Ergonomik

TRANSCRIPT

Page 1: jurnal ergonomik

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Anita B. Wandanaya

Meta Amalya Dewi

Dosen STMIK Raharja

Cikokol, Tangeran

e-mail : [email protected]

[email protected]

ABSTRACT

Office of the good does not mean should be luxurious and versatile expensive but also need to pay attention from several sides. Some side this means that companies need to look at Esthetic side (health) such as lighting, color and air circulation. Side of Ethics (harmony) as a model space, layout, audio visual and others. Companies must consider factors that can increase employee performance factors among which the office layout. Good layout of particular interest to companies because it has influence on the performance of employees who work in scientific perusahaan.Jurnal is about the physical environment office layout that provides a positive impact on employee performance improvement. The research method is a method of observation and documentation that is expected to produce a scientific journal that provides a good spatial concepts to improve employee performance

Keywords: Spatial Office (layout), Employee Performance.

ABSTRAKSI

Kantor yang baik bukan berarti harus mewah dan serba mahal akan tetapi juga perlu memperhatikan dari beberapa sisi. Beberapa sisi ini artinya perusahaan perlu melihat sisi Estetika (kesehatan) seperti pencahayaan, warna dan sirkulasi udara. Sisi Etika (keselarasan) seperti model ruangan, tata letak, audio visual dan lain-lain. Perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja karyawan diantaranya yaitu faktor tata ruang kantor. Tata ruang yang baik sangat penting diperhatikan oleh perusahaan karena mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan yang bekerja dalam perusahaan.Jurnal ilmiah ini membahas tentang lingkungan fisik tata ruang kantor yang memberikan dampak positif bagi peningkatan kinerja karyawan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi dan dokumentasi yang diharapkan dapat menghasilkan jurnal ilmiah yang memberikan konsep tata ruang yang baik untuk meningkatkan kinerja karyawan.

Kata kunci : Tata Ruang Kantor (layout), Kinerja Karyawan.

1

n _t id UTF-8 2

1

Page 2: jurnal ergonomik

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Tata ruang kantor atau biasa disebut juga Layout adalah salah satu penunjang sistem kerja yang harus diperhatikan dalam perkantoran. Di Indonesia, banyak sekali terdapat perkantoran dengan skala produktivitas besar, menengah dan kecil dengan sistem tata ruang yang sangat bervariasi, dimana masing-masing sistem saling berhubungan dalam menunjang proses kerja.

Kondisi tata ruang kantor dapat memberikan pengaruh terhadap hasil kerja karyawan disuatu perusahaan yang nantinya akan memberikan dampak tersendiri pada perusahaan tersebut. Seperti letak tata ruang yang kurang tepat dan suasana lingkungan perkantoran yang kurang nyaman, ataupun prosedur kerja yang belum sesuai dengan kebutuhan perusahaan itu sendiri, sehingga hal ini dapat membuat karyawan cepat lelah, rasa malas dan suntuk serta kurangnya konsentrasi terhadap pekerjaan, mengulur waktu, pemborosan biaya dalam penggunaan alat tulis kantor (ATK) serta rasa bosan yang terus menerus. Hal ini dapat menjadi suatu permasalahan yang sulit dihindari apabila perusahaan tidak segera mungkin merubah sistem dan menjadikannya lebih baik lagi.

Tata ruang kantor yang baik dan efisien tidak tercipta dengan sendirinya, melainkan hasil dari perencanan yang tepat dari seseorang atau tim yang bertanggungjawab dalam merancang ruang kantor dan mereka harus memahami dulu bahwa pemakaian ruang suatu kantor merupakan proses yang berjalan terus dan berkelanjutan mengikuti beragam kebutuhan dan tuntutan pekerjaan.

Pada setiap komponen-komponen yang berjalan, seperti pekerjaan, mekanisme pekerjaan, perlengkapannya, ruangannya, lingkungan (fisik) disekitarnya, serta para karyawannya merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan dalam bekerjasama dalam mewujudkan suatu kinerja kerja yang maksimal.

I.2. Metode Penelitian

Dalam penyusunan artikel ini, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut :

1. Metode ObservasiDengan metode ini, penulis mengadakan observasi langsung ke perusahaan untuk mengumpulkan data / informasi yang akan dibahas.

2. Metode DokumentasiPenulis menggunakan teori-teori dari literatur baik materi kuliah, media cetak dan elektronik yang berkaitan dengan penelitian.

I. PEMBAHASAN

II.1. Pengertian Tata Ruang KantorAda beberapa ahli yang mengutarakan pengertian Tata Ruang, diantaranya George

R. Terry yang menyatakan sebagai berikut : “ Office layout is the determination of space requirement and the detailed utilization of this space in order to provide a practical arrangement of the physical factors considered necessary for the execution of the office work within reasonable cost “ (tata ruang kantor adalah penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang dan tentang penggunaannya secara terperinci dari ruangan tersebut untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak). Dengan kata lain, arti tata ruang

2

Page 3: jurnal ergonomik

kantor dapat juga dinyatakan sebagai pengaturan dan penyusunan seluruh mesin kantor serta perabot kantor pada tempat yang tepat, sehingga pegawai dapat bekerja dengan mudah, nyaman, leluasa dan bebas untuk bergerak sehingga tercapai efisiensi.

Istilah Tata Ruang Kantor sendiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu Office Layout atau sering disebut juga Layout saja. Tata Ruang Kantor adalah pengaturan perabotan , mesin, dan sebagainya di dalam ruangan yang tersedia. Ada beberapa ahli yang mendefenisikan Tata Ruang Kantor diantaranya sebagai berikut:

“Lingkungan fisik atau Tata Ruang Kantor adalah suatu yang berada di sekitar pekerja yang meliputi cahaya, warna, udara, suara serta musik yang mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan “ (Moekijat 1995:135)

Sedangkan menurut The Liang Gie (2000:220) lingkungan fisik merupakan segenap faktor fisik, yang bersama-sama merupakan suatu suasana fisik yang melingkupi suatu tempat kerja.

Menurut George Terry yang disadur pula oleh The Liang Gie menyatakan “Tata Ruang Kantor adalah penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan dalam penggunaan ruang secara terperinci dari ruang ini untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak” (1988:200)

Menurut Littlefield and Peterson menyatakan “Tata Ruang Kantor dapat dirumuskan sebagai penyusunan perabotan dan alat perlengkapan pada luas lantai yang tersedia”(1956:117)

Bahkan ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa lokasi fisik atau Tata Ruang tempat orang bekerja mempunyai pengaruh terhadap produktivitas dan sikap antara karyawan yang satu dan yang lainnya.

II.2. Tujuan Pengaturan Tata Ruang

Apabila dirinci maka manfaat tata ruang kantor antara lain adalah:1. Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai karena prosedur kerja

dapat dipersingkat.2. Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan.3. Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien.4. Mencegah para pegawai di bagian lain terganggu oleh publik yang akan menemui

suatu bagian tertentu, atau oleh suara bising lainnya.5. Menciptakan kenyamaan bekerja bagi para pegawai.6. Memberikan kesan yang baik terhadap para pengunjung.7. Mengusahakan adanya keleluasaan bagi:

a. Gerakan pegawai yang sedang bekerja.b. Kemungkinan pemanfaatan ruangan bagi keperluan lain pada waktu

waktu tertentu.c. Kemungkinan perkembangan dan perluasan kegiatan di kemudian hari.

(Komarudin, 1985:163)

II.3. Azas Pokok Tata Ruang

Dalam practical plan Layout , Richard Muther mengutarakan tentang azas-azas Pokok Tata Ruang adalah sebagai berikut:

1. Azas jarak terpendek, ialah Memungkinkan proses penyelesaian suatu pekerjaan menempuh jarak sependek-pendeknya. Dalam hal ini garis lurus antara 2 (dua) titik adalah jarak yang terpendek.

2. Azas rangkaian kerja, ialah penempatan para pegawai dan alat-alat kantor menurut rangkaian yang sejalan dengan urut-urutan penyelesaian pekerjaan.

3. Azas penggunaan segenap ruang, ialah apabila mungkin tidak ada ruang yang tidak terpakai, tidak hanya yang berupa luas lantai, namun posisi vertikal ke atas maupun ke bawah.

4. Azas perubahan susunan tempat kerja:

3

Page 4: jurnal ergonomik

Apabila diperlukan ruangan dapat dirubah dan disusun lagi dengan mudah dan biaya yang sedikit, misalnya tata ruang kantor terpaksa dirubah karena:

a. Perubahan proses kerja/prosedur kerja kantor.b. Penemuan teknologi baru dan lain-lain.c.

II.4. Tahap-tahap Menentukan Tata Ruang Agar Terstruktur

Adapun tahap-tahap menentukan tata ruang agar terstruktur, yaitu :

1. Perhatikan rencana jalan masuk, jendela dan kondisi yang tidak dapat dirubah.2. Buatlah rencana ruang kantor yang menggunakan skala.3. Tentukan jumlah dan ukuran dari semua perlengkapan dan perabotan dan sediakan

model dari semua perlengkapan.4. Bicaralah dengan atasan (Kepala Seksi/First Line Manager) mengenai ruangan

yang diperlukan untuk tiap pegawai.5. Buatalah perencanaan dengan prinsip-prinsip tata ruang.6. Perhatikan semua pegawai dan pekerjaan, letaknya dan sarana penunjang. Ajukan

pada pimpinan untuk mendapat persetujuan.

II.5. Langkah-langkah Dalam Menyusun Tata Ruang

Sebelum dimulai membuat konsep menyusun tata ruang, maka terlebih dahulu perlu diketahui langkah-langkah menyusun tata ruang antara lain adalah; mengetahui hubungan satuan yang melaksanakan kegiatan administrasi dengan satuan-satuan kerja lainnya.

Mengetahui sifat pekerjaan (rahasia atau tidak rahasia) dan dengan segenap pekerjaan, tentukan urut-urutan pekerjaan, serta ketahui jumlah pegawai yang terlibat:

1. Satuan pekerjaan yang melayani publik ditempatkan pada tempat yang mudah didatangi orang luar tanpa mengganggu satuan kerja lainnya.

2. Satuan-satuan yang satu sama lain saling berhubungan erat, diupayakan untuk dikelompokkan pada satu tempat.

3. Satuan yang mengerjakan semua kegiatan administrasi, diupayakan ditempatkan di tengah-tengah (strategis).

4. Satuan yang tugas pekerjaannya menimbulkan suara gaduh, diletakkan jauh dari satuan kerja yang membutuhkan ketenangan.

Membuat gambar denah ruangan dengan memakai skala, cantumkan panjang dan lebar ruangan yang bersangkutan, serta beri tanda, tempat pintu, jendela dan lain-lain.

Susunan letak meja kursi pegawai dan perabot lainnya, gunakan kertas warna-warni dengan ukuran tertentu, serta beri nomor kode masing-masing.

Menyusun denah konsep tata ruang dengan memperhitungkan kemungkinan perubahan yang disebabkan oleh:

1. Penambahan atau pengurangan pegawai.2. Penambahan/penggantian perabot/alat kerja.3. Perubahan penyelasaian prosedur kerja.4. Perubahan atau pengurangan struktur organisasi.5. Penambahan atau pengurangan atau perubahan pekerjaan.

II.6. Macam-macam Tata Ruang Kantor

Pada dasarnya dikenal ada 4 macam tata ruang kantor, yaitu:1. Tata ruang kantor bersekat/berkamar (Cubicle Type Offices)

Adalah tata ruangan untuk bekerja yang dipisah dalam sekat-sekat kerja, seperti yang terlihat dalam gambar dibawah ini.

4

Page 5: jurnal ergonomik

Gambar.II.6.1. Cubicle Type Offices

(sumber: corner-desk.org)

Keuntungan tata ruang kantor berkamar adalah:

a. Konsentrasi kerja lebih terjamin.b. Pekerjaan yang bersifat rahasia, dapat lebih terjamin atau terlindungi.c. Untuk menambah kewibawaan, status pejabat sehingga selalu terpelihara adanya

kewibawaan pejabat atau pimpinan.d. Untuk menjamin keberhasilan kerja dan merasa ikut bertanggung jawab atas

ruangan dan merasa ikut memiliki.

Kerugian tata ruang kantor berkamar:

a. Komunikasi langsung anatar pegawai tidak dapat lancar, sehingga kesempatan untuk mengadakan komunikasi menjadi berkurang.

b. Diperlukan biaya yang lebih besar untuk biaya pemeliharaan ruangan, pengaturan penerangan dan biaya peralatan lainnya.

c. Pemakaian ruangan kurang luwes apabila ada perubahan dan perkembangan organisasi.

d. Mempersulit pengawasan.e. Memerlukan ruangan yang luas.

2. Tata Ruang Kantor Terbuka (Open Plan Offices)Adalah ruangan besar untuk bekerja yang ditempati oleh beberapa pegawai yang bekerja bersama-sama diruangan tersebut tanpa dipisahkan oleh penyekat.

5

Page 6: jurnal ergonomik

Gambar II.6.2. Open Plan Offices

(sumber:guardian.co.uk)

Keuntungan tata ruang kantor terbuka:

a. Mudah dalam pengawasan, pengaturan cahaya, udara, pengaturan warna dan dekorasi.

Luwes atau flexible apabila diperlukan perubahan ruangan dan tidak memerlukan biaya tinggi. Kerugian tata ruang kantor terbuka:

b.c. Mudah untuk mengadakan hubungan langsung, pengawasan penyeragaman kerja

dan pembagian peralatan kerja.d. Biaya lebih hemat atau murah untuk pemeliharaan ruangan kerja, penggunaan

kelengkapan ruangan dan peralatan, penggunaan telepon dll.a. Kemungkinan timbul atau terjadi kegaduhan atau kebisingan, rendah rasa privasi.b. Pegawai sulit untuk melakukan pekerjaan dengan penuh konsentrasi.c. Batas kedudukan antara pimpinan dan bawahan tidak nampak jelas.d. Pekerjaan yang bersifat rahasia sulit dilakukan.e. Kemungkinan nampak adanya tumpukan-tumpukan berkas atau kertas dan

peralatan kerja lainnya, sehingga mengakibatkan pemandangan yang kurang baik.

3. Tata Ruang Kantor berhias atau berpanorama/bertaman (lanscaped offices)

Adalah ruangan untuk bekerja yang dihiasi oleh taman, dekorasi dan lainnya. Bentuk ruangan kantor berhias ini mengusahakan agar lingkungan bener-benar merupakan lingkungan yang nyaman, menyenangkan dan ekonomis dalam pemanfaatan ruangan.

6

Page 7: jurnal ergonomik

Gambar II.6.3. Lanscaped Offices

( Sumber : www.focusnusantara.com)

Keuntungan tata ruang kantor berhias atau berpanorama:

a. Para pegawai akan merasa nyaman dan betah bekerja.b. Ketegangan syaraf dapat berkurang atau dihindarkan.c. Kebisingan dan kegaduhan dapat berkurang atau dihindarkan.d. Produktifitas kerja dapat meningkat, pekerjaan dilaksanakan dengan efisien

sehingga tujuan organisasi dapat mudah dicapai.

Kerugian tata ruang kantor berhias/berpanorama:

a. Biaya cukup tinggi untuk mengadakan taman dan dekorasi lainnya.b. Biaya pemeliharaan tinggi.c. Memerlukan tenaga ahli yang tidak mudah dan tidak murah.d. Tata Ruang Kantor yang merupakan gabungan antara bentuk tata ruang kantor

berkamar, tatae. ruang terbuka dan tata ruang berhias.

Karena ketiga bentuk tata ruang mempunyai kerugian, maka untuk mencegah atau mengurangi kerugian yang ada diciptakan tata ruang kantor gabungan.

4. Tata Ruang kantor yang merupakan gabungan antara bentuk tata ruang kantor berkamar, tata ruang kantor terbuka dan tata ruang kantor berhias.

II.7. Prinsip-prinsip Tata Ruangan

Ada beberapa prinsip tata ruangan, yaitu :

1. Aliran pekerjaan yang sederhana yang membatasi mobilitas pegawai dan menghemat kertas seminimum mungkin.

2. Ruang lantai harus bebas dari rintangan.3. Meja dapat dengan mudah dilihat oleh pimpinan.4. Perlengkapan kerja berada di dekat penggunanya.5. Jumlah jalan atau koridor yang memadai dan luasnya juga memadai.6. Pastikan semua meja mendapatkan penerangan yang cukup.7. Mesin bersuara gaduh harus dipisahkan dari ruangan.8. Tata ruang harus menyenangkan.

7

Page 8: jurnal ergonomik

II.8. Faktor-faktor yang Harus Diperhatikan Dalam Penempatan Perabot

Dalam penempatan perabot kantor dalam ruangan kantor, ada lima faktor yang harus diperhatikan :

1. Harus menghemat ruang lantai.2. Harus fungsional hubungan dengan pekerjaan.3. Tinggi meja dan kursi harus sesuai dengan pemakaiannya (ergonomic).4. Perabot harus mudah untuk dipindah-pindahkan.5. Biaya yang dikeluarkan harus relatif hemat.

II.9. Kondisi Lingkungan dan Fisik Tata Ruang Perkantoran

Menurut Steward and Stewart (1983: 53), Kondisi kerja adalah Kondisin kerja sebagai serangkaian kondisi atau lingkungan kerja dari suatu perusahaan yang menjadi tempat bekerja dari karyawan yang bekerja didalam lingkungan tersebut. Yang dimaksud disini adalah kondisi kerja yang baik, yaitu nyaman dan mendukung pekerjaan untuk dapat menjalankan aktivitasnya dengan baik. Meliputi segala sesuatu yang ada dilingkungan karyawan yang dapat mempengaruhi kinerja, serta keselamatan dan keamanan kerja, temperatur,kelembapan, ventilasi, kebersihan dan lain-lain.

Jenis kondisi kerja :

1. Kondisi fisik dari lingkungan kerja

Menurut Handoko (1995:84), lingkungan fisik kerja adalah semua keadaan yang terdapat disekitar tempat kerja yang meliputi temperatur, kelembapan udara, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran-getaran mekanis,warna dan lain-lain yang dalam hal ini bepengaruh terhadap hasil kerja manusia tersebut.Lingkungan kerja karyawan harus sesuai dengan keinginan dan kebutuhan para karyawan sehingga dapat melaksanakan tugas tanpa gangguan, termasuk dalam hal lingkungan fisik dalam tata ruang perkantoran.

Yang termasuk lingkungan fisik dalam tata ruang perkantoran antara lain :

a. Tata WarnaWarna adalah salah satu elemen dalam lingkungan perkantoran yang mempunyai dampak penting bagi karyawan yaitu dampak psikologisnya baik positif atau negatif pada produktivitas, kelelahan, moral, tingkah laku dan ketenangan.Faktor pemilihan warna, yaitu : Kombinasi warna Efek cahaya pada warna Nilai pemantulan warna Dampak dari warnaPrinsip dalam pemilihan warna perlu memperhatikan : Penutup lantai, contoh karpet Penutup dinding Warna furniturDibawah ini terdapat daftar beberapa warna yang dapat merangsang dan

mempengaruhi perasaan manusia :

8

Page 9: jurnal ergonomik

Warna Sifat Pengaruh Untuk Ruangan

1. Merah Dinamis, merangsang dan panas

Menimbulkan semangat kerja

Pekerjaan sepintas lalu (singkat)

2. Kuning Keanggunan, bebas dan hangat

Menimbulkan rasaa gembira

Gang-gang, jalan dan lorong

3. Biru Tenang, tentram dan sejuk

Mengurangi tekanan atau tegangan

Berpikir dan konsentrasi

b. Sistim pencahayaan Menurut McShane menyatakan bahwa 80 – 85 % informasi yang diterima karyawan di kantor adalah mengguna indera penglihatan (mata), seperti membaca surat atau memeriksa nota tagihan. Ada empat jenis pencahayaan yang digunakan di kantor, yaitu : Ambient lighting

Digunakan untuk memberikan pencahayaan keseluruh ruangan Task lighting

Digunakan untuk menerangi area kerja seorang karyawan Accent lighting

Digunakan untuk memberikan cahaya pada area yang akan dituju

Natural lightingCahaya yang berasal dari jendela, pintu kaca, dinding dan cahaya langit, namun cahaya ini tidak selalu ada apabila langit dalam keadaan mendung atau gelap.Ada empat jenis penerangan yang dapat digunakan oleh perusahaan, yaitu :

DirectDengan mengarahkan cahaya 90-100% secara langsung ke area kerja.

SemidirectDengan pencahayaan 60-90% cahaya diarahkan ke bawah dan sisanya diarahkan ke atas, lalu dipantulkan kembali kebawah.

IndirectDengan pencahayaan 90-100% cahaya pertama diarahkan ke atas, menyebar dan memantul kebawah ke area kerja.

SemiindirectDengan pencahayaan 60-90% ke atas kemudian dipantulkan kebawah dan sisanya ke area kerja.

General diffuseDengan pencahayaan 40-60% ke arah area kerja dan sisanya ke arah bawah.

9

Page 10: jurnal ergonomik

c. Pengaturan UdaraFaktor lingkungan kantor yang dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikologia karyawan adalah kondisi udara didalam kantor. Beberapa faktor udara yang perlu diperhatikan adalah temperatur, kelembaban, ventilasi dan kebersihan udara.

d. Kontrol SuaraTingkat kebisingan pada kantor merupakan faktor lingkungan yang harus dipertimbangkan untuk mengelola tingkat kinerja karyawan yang diinginkan. Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam mengontrol kebisingan pada ruang kantor, yaitu : Konstruksi yang sesuai Menggunakan material peredam suara Alat peredam suara Masking

e. MusikMusik menghasilkan beberapa keuntungan, diantaranya membantu meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja karyawan dengan menghilangkan rasa bosan dan monoton dalam melakukan pekerjaan kantor. Sebaiknya program pemutaran musik hanya diberikan dalam jangka waktu 10-15 menit setiap jam.

2. Kondisi psikologis dari lingkungan kerja

Menurut Newstroom (1996:494) yaitu kondisi lingkungan kerja dapat mempengaruhi kinerja yang meliputi perasaan yang bersifat pribadi atau kelompok, status dihubungkan dengan sejumlah lokasi ruang kerja dan sejumlah pengawasan atau lingkungan kerja.

II.10. Definisi Kinerja

Perormance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang ataukelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabmasing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secaralegal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika´. (Suryadi, 1999 : 2).

Berikut adalah pendapat para Ahli mengenai definisi kinerja, yaitu :

a. Menurut John Whitmore (1997 : 104) “Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang, kinerja adalah suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum ketrampilan”

b. M enurut Barry Cushway (2002 : 1998) “Kinerja adalah menilai bagaimana seseorang telah bekerja dibandingkan dengan target yang telah ditentukan”.

c. Menurut Veizal Rivai ( 2004 : 309) mengemukakan kinerja adalah : “Merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan´.

d. Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson Terjamahaan Jimmy Sadeli dan Bayu

e. Prawira (2001 : 78) menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan´.

II.11. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Faktor-faktor yang berpengaruh langsung terhadap tingkat pencapaian kinerja organisasi sebagai berikut :

10

Page 11: jurnal ergonomik

1. Teknologi yang meliputi peralatan kerja dan metode kerja yang digunakan untukmenghasilkan produk/jasa yang dihasilkan oleh organisasi, semakin berkualitas teknologiyang digunakan, maka akan semakin tinggi tingkat kinerja organisasi.

2. Kualitas input atau material yang digunakan oleh organisasi. 3. Kualitas lingkungan fisik yang meliputi keselamatan kerja, penataan ruang, dan

kebersihan. 4. Budaya organisasi sebagai pola tingkah laku dan pola kerja yang ada dalam

organisasi yang bersangkutan. 5. Kepemimpinan sebagi upaya untuk mengendalikan anggota organisasi agar

bekerja sesuai dengan standar dan tujuan organisasi. ( Hesel, 2005 : 179)

II.12. Pemgaruh Tata Ruang Kantor terhadap kinerja

Lingkungan kerja dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap kinerja karyawan. Lingkungan kerja merupakan suatu lingkungan dimana para karyawan tersebut melaksanakan tugas dan kewajibannya sehari-hari (Agus Ahyari, 1986 : 128). Lingkungan kerja dapat berupa lingkungan fisik maupun non fisik. Lingkungan Fisik perusahaan meliputi kedaaan penerangan, keadaan sirkulasi udara dan Tata Ruang. Sedangkan lingkungan non fisik meliputi suasana kerja, keamanan dan lain-lain. Dengan lingkungan kerja yang baik dapat membuat karyawan merasa nyaman dan betah dalam bekerja, sehingga mendorong karyawan bersemangat dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Begitu juga sebaliknya lingkungan kerja yang tidak layak dan tidak sesuai dapat mengganggu karyawan dalam bekerja.

Tata ruang kantor juga termasuk didalam lingkungan kerja. Tata ruang yang baik mendukung suatu metode untuk membenahi dan menyusun alat-alat perkantoran dan perlengkapan didalam ruangan yang bertujuan untuk memberikan sarana bagi karyawan. Tata ruang kantor merupakan suatu segi yang paling dekat dengan pelaksanaan kerja karyawan sehari-hari. Dengan tata ruang yang baik akan membantu mekanisme / arus pekerjaan berjalann lancar, ketentraman, kesenangan dan kegairan kerja menjadi idaman setiap karyawan dan idaman itu bisa diperoleh jika penyusunan tata ruang kantor itu baik (Didi Wahyu sudirman, 1981 : 59).

Adanya lingkungan kerja yang nyaman, khususnya tata ruang kantor yang baik akan memberikan dorongan kepada karyawan untuk bekerja sungguh-sungguh sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan untuk lebih berprestasi terhadap pencapaian tujuan.

III. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Tata Ruang mempunyai pengaruh yang positif terhadap peningkatan kinerja karyawan.

2. Pengaturan Tata Ruang kantor yang baik dapat mengakibatkan pelaksanaan pekerjaan kantor dapat diatur secara tertib dan lancar. Dengan demikian komunikasi kerja akan semakin lancar, sehingga koordinasi dan pengawasan semakin mudah serta akhirnya dapat mencapai efesiensi kerja.

3. Perusahaan dalam menyusun tata ruang kantor harus memperhatikan jenis pekerjaan, jumlah karyawan, arus kerja dan kebutuhan setiap karyawan karena semua merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan dan berkelanjutan.

4. Kondisi lingkungan kerja yang baik dapat memberikan pengaruh positif terhadap psikologis karyawan sehingga karyawan dapat meningkatkan kinerjanya dan berprestasi dalam melakukan pekerjaannya.

11

Page 12: jurnal ergonomik

DAFTAR PUSTAKA

Diktat Kuliah Manajemen Perkantoran, Akademi Sekretaris BSI

Moekijat. 1997. Administrasi Perkantoran, Bandung; Mandar Maju.

Sudamaryati, Dra. 1992. Dasar-dasar Pengetahuan tentang Manajemen Perkantoran, Bandung : Ilham Jaya.

The Liang Gie.1981. Manajemen Perkantoran Modern, Liberty, Yogyakarta.

Tjandra, Sheddy N. dkk, 2008, Kesekretarisan Jilid 1 untuk SMK, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

http://wwww.corner-desk.org

http://www.guardian.co.uk

http:// www.focusnusantara.com

http://www.ubm.ac.id/manajemen/images/doc/journal/jurnal-vivi.pdf

12