jurnal

3
NAMA : Alfathul Nur Karisma NIM : 04054811416071 THE RELATIONSHIP BETWEN TITER OF ANTI STREPTOLISIN AND CLINICAL SYMPTOMS IN PATIENT WITH CHRONIC TONSILITIS Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kadar anti streptolisin O (ASO) dengan gejala klinis pada penderita tonsilitis kronis menurut kriteria Centor modifikasi Mc Isaac. Kriteria Centor modifikasi Mc Isaac terdiri dari: Riwayat demam (skor +1) Terdapat pembesaran tonsil atau eksudat pada tonsil (skor +1) Pembesaran kelenjar servikal anterior (skor +1) Tidak ada batuk (skor +1) Umur 5-14 tahun (skor +1) Umur 45 tahun (skor -1) Interpretasi kriteria Centor modifikasi Mc Isaac: > 3 gejala Infeksi oleh streptococcus β hemoliticus group A sehingga memerlukan pengobatan antibiotik. 2-3 gejala Memerlukan pemeriksaan lanjut apakah infeksi oleh streptococcus β hemoliticus group A. < 2 gejala Infeksi virus.

Upload: alfathulnurkarisma

Post on 05-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Tugas Pak Bahrun

TRANSCRIPT

NAMA: Alfathul Nur Karisma

NAMA: Alfathul Nur Karisma

NIM: 04054811416071

THE RELATIONSHIP BETWEN TITER OF ANTI STREPTOLISIN AND CLINICAL SYMPTOMS IN PATIENT WITH CHRONIC TONSILITIS

Tujuan

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kadar anti streptolisin O (ASO) dengan gejala klinis pada penderita tonsilitis kronis menurut kriteria Centor modifikasi Mc Isaac. Kriteria Centor modifikasi Mc Isaac terdiri dari:

Riwayat demam (skor +1)

Terdapat pembesaran tonsil atau eksudat pada tonsil (skor +1)

Pembesaran kelenjar servikal anterior (skor +1)

Tidak ada batuk (skor +1)

Umur 5-14 tahun (skor +1)

Umur 45 tahun (skor -1)Interpretasi kriteria Centor modifikasi Mc Isaac:

> 3 gejala

Infeksi oleh streptococcus hemoliticus group A sehingga memerlukan pengobatan antibiotik. 2-3 gejala

Memerlukan pemeriksaan lanjut apakah infeksi oleh streptococcus hemoliticus group A.

< 2 gejala

Infeksi virus.Metode

Penelitian dilakukan di poli rumah sakit pendidikan Bagian Ilmu Kesehatan THT Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin yang merupakan penelitian analitik cross sectional.

Data diperoleh dari anamnesis, mengisi kuisioner yang sudah disediakan. pemeriksaan THT (otoskopi, rinoskopi anterior dan faringoskopi) dan pemeriksaan kadar ASO.

Sampel

Sampel penelitian diperoleh dari semua penderita tonsilitis kronis yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi pada bulan September 2009 - Februari 2010. Sebanyak 54 sampel.

Kriteria inklusi penelitian ini:

Diagnosis tonsilitis kronis

Umur 5 tahunTidak mengalami serangan akut selama 1 bulan terakhirTidak sedang menggunakan obat kortikosteroid dan antibiotikKadar leukosit dalam darah tidak lebih dari 10.000/mmKriteria eksklusi penelitian ini:

Penderita disertai keluhan rinore, konjungtivitis, diare dan ulserasi pada oroaring

Penderita demam rematik, GNAPS dan kelainan kulit karena streptokokus

Penderita dengan eksaserbasi akut

Analisa

Data dianalisa dengan Chi Square Test dengan nilai signifikan < 0,05.

Hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara skor gejala klinis tonsilitis kronis menurut kriteria Centor modifikasi Mc Isaac dan kadar ASO. Pada kadar ASO 200 IU/ml didapatkan skor gejala > 2. Berdasarkan jenis kelamin jumlah sampel penelitian terbanyak adalah perempuan sebanyak 32 sampel (59,3%) dengan rasio perbandingan laki-laki dan perempuan adalah 1 : 1,45. Kelompok umur terbanyak pada sampel penelitian adalah 5-15 tahun sebanyak 31 sampel (57,4%) dengan rata-rata umur sampel penelitian adalah 17,6 tahun, dimana usia termuda adalah 5 tahun dan tertua adalah 48 tahun. Keluhan terbanyak adalah riwayat odinofagi sebanyak 43 sampel (80%) dan riwayat demam 41 sampel (75,9%). Setelah dianalisa dengan X2 test terdapat hubungan bermakna dengan nilai p = 0,009 dan dari uji kesesuaian didapatkan bila skor gejala < 2 maka kadar ASO juga akan rendah. Setelah dianalisa dengan X2 test terdapat hubungan bermakna antara total skor gejala dengan kadar ASO (p