jumat, 1 april 2011 tewas seusai urus utang di bank filetakan tagihan kartu kreditnya mencapai rp100...

1
polisi B 18 DIK yang tercatat atas nama suaminya, Dika. Adapun Mercedes putih E350 dan sebuah Ferrari merah F430 yang kerap dibawa suaminya ke Sentul bergaul dengan komunitas Ferrari, menggunakan nama anaknya. Karena kepiawaian Linda menyembunyikan asetnya, hingga kini polisi belum da- pat dengan jelas memetakan harta Linda yang lain. Tidak hanya menyembu- nyikan harta kekayaannya, Linda yang ditangkap saat sedang menghuni kamar mewah apartemennya di ka- wasan SCBD itu pun piawai menyembunyikan hubung- an istimewanya dengan suami yang juga model iklan. Pernikahannya dengan Dika yang usianya terpaut 25 tahun tak tercium infotainment. Pada- hal, pertengahan 2007, Dika masih dikabarkan infotainment bermasalah dengan pacarnya kala itu, Trindah Herlina. Sebelum ditangkap, pasang- an itu tinggal bersama kedua anak Linda dari pernikahan pertamanya. Anak pertama Linda, lulusan universitas luar negeri, berusia tak terpaut jauh dengan Dika. Sementara itu, anak keduanya masih duduk di bangku sekolah swasta di Jakarta. Entah ba- gaimana cerita hidup keluarga ini setelah sang induk dicokok polisi. (*/J-2) 4 M EGA POLITAN JUMAT, 1 APRIL 2011 masih menunggu hasil visum korban guna memastikan pe- nyebab kematian. Kemarin polisi juga telah me- lakukan rekonstruksi guna men- dapat gambaran kejadian yang ada pada saat nasabah berada di kantor Citibank. Wartawan Me- dia Indonesia yang mendatangi kantor Citibank tidak diperke- nankan masuk. Juru bicara Citibank Dittya Amahorseya mengatakan bah- wa Citibank memiliki dan me- yang bertemu dengan korban terakhir yakni karyawan Citi- bank berinisial Bi, dan dua debt collector yakni Ha dan Dn. Saat ini polisi juga memburu dua ter- sangka lain yang diduga turut mengetahui tewasnya korban. Polisi mengantongi sejumlah barang bukti yakni bercak darah di gorden dan dinding pada ruang collection (ruangan bagi nasabah yang memiliki tung- gakan) di lantai 5 Menara Jam- sostek, Jakarta Selatan. Polisi RAJA SUHUD S EORANG nasabah kartu kredit Citibank, Irzen Octa, 50, tewas seusai mengurus tagihan kartu kreditnya di kantor Citibank yang terletak di lantai 5 Menara Jamsostek, Jakarta Selatan. Ia diduga tewas akibat penga- niayaan oleh karyawan dan debt collector di kantor Citibank itu. Menurut Kepala Satuan Re- serse Kriminal Kepolisian Re- sor Jakarta Selatan AKB Budi Irawan, korban mendatangi kantor Citibank pada Selasa (29/3) pagi. Korban mengang- gap tagihan kartu kredit Rp48 juta. Namun pihak bank menya- takan tagihan kartu kreditnya mencapai Rp100 juta. Lalu, korban dibawa ke satu ruangan dan ditanya-tanya oleh tiga orang yang merupakan karyawan dan debt collector Citi- bank. Seusai bertemu tiga orang itu, korban kemudian tewas di depan kantor tersebut. Polisi menetapkan status tersangka terhadap tiga orang Tewas Seusai Urus Utang di Bank Ada bercak darah di gorden dan dinding pada ruang collection tempat nasabah diinterogasi karyawan dan debt collector Citibank. matuhi kode etik yang ketat sehubungan dengan proses penagihan utang. Seluruh kar- yawan agensi yang mewakili Citibank dituntut untuk mema- tuhinya saat berinteraksi de- ngan nasabah. “Termasuk tidak menggunakan segala bentuk ancaman,” kata Ditta dalam siaran persnya. Pihak Citibank menolak un- tuk memberi komentar lebih lanjut karena kasus itu dalam penyelidikan pihak kepolisian. Disdik DKI Salah Kirim Tunjangan Fungsional Wali Kota akan Cabut IMB GKI Yasmin DINAS Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mengaku salah dalam mendistribusikan uang tunjangan fungsional bagi guru sekolah swasta. Oleh karena itu, para guru yang telah telanjur menerima uang itu diminta mengembalikannya. Kepala Disdik DKI, Taufik Yudhi Mulyanto, mengatakan hal itu terkait dengan adanya keluhan para guru SD, SMP, dan SMA di sekolah swasta yang wajib mengembalikan uang tunjangan fungsional yang sudah sempat mereka terima. Alasan Disdik DKI menuntut pengembalian uang itu karena para guru swasta itu sudah me- miliki sertikasi sehingga mere- ka yang umumnya guru honor itu tidak berhak lagi dapat tun- jangan fungsional, melainkan tunjangan sertikasi. “Kita sudah beri waktu pe- ngembalian uang tunjangan fungsional itu limit waktu tang- gal 31 Maret 2011. Ternyata masih banyak yang belum me- ngembalikan. Maka kita akan layangkan lagi surat peringatan agar segera dikembalikan,” ujar Tauk. Ketika ditanya berapa besar uang tunjangan fungsional gu- ru-guru swasta di DKI dan bera- pa orang sempat menerimanya, Tauk mengatakan belum bisa memerincinya. Terjadinya salah kirim distri- busi uang tunjangan fungsional itu, menurut Tauk, terkait bu- ruknya perpaduan administrasi di Disdik DKI dengan turunnya sertifikasi kepada guru-guru swasta itu. Apalagi uang tun- jangan fungsional diberikan empat tahap sejak Januari sam- pai Desember selama dua tahun berjalan, yakni 2009 dan 2010. Menurut N, seorang guru di sebuah SMP swasta di Jl Gajah Mada, Jakarta Pusat, pengem- balian itu memang benar terjadi. Dia adalah seorang guru yang ikut mengembalikan. Menurut N, tunjangan itu bi- asanya diberikan kepada guru yang belum disertikasi. Tun- jangan dibayarkan per tahun yang terbagi dalam empat perio- de. Di setiap periodenya, setiap guru memperoleh Rp627.000. Jika dihitung nilai tunjangan selama setahun, total dana dite- rima Rp2.508.000. (Ssr/J-2) WALI Kota Bogor Diani Boediar- to melalui Kabag Humas Asep Firdaus mengatakan pihaknya akan mencabut izin mendirikan bangunan (IMB) Gereja Kristen Indonesia (GKI) Taman Yasmin dengan cara membatalkannya. “Permasalahan GKI Yasmin bukan dalam hal ibadah, me- lainkan lokasi. Kami melakukan langkah bagaimana supaya aman. Kami mengupayakan agar tidak terjadi konik antara warga satu dan yang lain,” kata Asep, kemarin. Asep mengaku pihaknya te- lah dipanggil Ombudsman. Un- dangan itu dipenuhi Sekretaris Daerah Kota Bogor Bambang Gunawan dan Asisten Daerah Bidang Tata Praja Ade Syarief. “Kami memberikan penjelasan soal GKI Yasmin. Kami berkomit- men menyelesaikan. Saat ini sedang dalam proses. Kami ko- munikasikan dulu dengan pihak GKI Yasmin,” paparnya. Ombudsman memanggil Wali Kota Bogor karena menolak me- laksanakan perintah Mahkamah Agung yang menyatakan IMB GKI Yasmin sah secara hukum. Sampai kemarin GKI Yasmin masih disegel. Sementara itu, Forum Umat Is- lam Bogor menyatakan mendu- kung keputusan Diani Boediarto. Di sebuah koran Bogor, Diani menyatakan, “Terserah mereka (GKI Yasmin), mau rumah iba- dah atau perang.” (DD/J-1) Telah dihukum Sementara itu, terkait kasus pembobolan dana Tabungan Asuransi Pensiunan (Taspen) di Bank Mandiri sebesar Rp110 miliar, Corporate Secretary Bank Mandiri Tbk Sukoriyanto Sapu- tro menyatakan kasus itu telah dianggap selesai. “Pernyataan dari kami kasus tersebut sudah dianggap selesai. Kasus tersebut sudah sepenuh- nya dilimpahkan ke kepolisian,” kata Sukoriyanto, kemarin. Ia mengatakan AR, pegawai Bank Mandiri yang terlibat ka- sus pembobolan dana Taspen tersebut, juga sudah divonis dan ditahan di LP Cipinang. “Dia su- dah dihukum dan semua yang terlibat waktu kasus tahun 2007 itu sudah dihukum,” ujarnya. Sebelumnya polisi mengung- kapkan pihaknya baru-baru ini menangkap Ahmad Fadil- lah alias Andre Aminudin, 38, yang membobol dana Taspen Rp110 miliar di Bank Mandiri. Andre sudah menjadi buron sejak 2007 lalu. Polisi menyita uang puluhan miliar rupiah dari tangannya. Polisi berhasil menyita dana Rp50 miliar dan aset senilai Rp10 miliar dari ta- ngan Andre. Dalam menjalankan aksinya itu, Andre dibantu AR yang merupakan Kepala Cabang Bank Mandiri yang kini sudah divonis dan dipenjara di LP Cipinang. Sementara itu, Corporate Secretary Bank Negara Indone- sia (BNI) Putu B Kreshna me- ngatakan tidak ada dana yang hilang dari usaha pembobolan BNI sebesar Rp4,5 miliar oleh karyawannya itu. “Berkat pro- fesionalisme staf BNI cabang Gambir, upaya pemalsuan do- kumen senilai Rp4,5 miliar dapat digagalkan. Jadi jumlah kerugian yang timbul adalah nihil,” ujarnya. (*/ML/J-1) [email protected] Karena kepiawaian Linda menyembunyikan asetnya, hingga kini polisi belum dapat dengan jelas memetakan harta Linda yang lain.” Melinda Memang Luar Biasa lain di samping pekerjaannya sebagai relation manager di Citibank. Tidak hanya jago bicara, Linda piawai menyembu- nyikan kejahatannya. Harta kekayaannya banyak yang disamarkan dengan dicatat- kan atas nama orang lain. Rekening perusahaannya pun tercatat atas nama orang lain. Demikian juga sederetan mobil-mobil mewah yang dimiliki Linda. Salah satunya, Hummer H-3 putih bernomor nakan nama Melinda,” tutur Kadiv Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam. Melinda, tambah Anton, tidak menyangkal semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Sebelum kasusnya mencuat, sebenarnya Linda, panggilan akrab Melinda, telah menjadi buah bibir. Penampilan Linda sebagai wanita paruh paya memang menarik. Ia mampu membuat orang yang bertemu dengannya akan sedikit terte- gun memperhatikan penam- pilannya yang molek. Sebagai karyawan, Linda sebenarnya tipe pegawai yang setia dengan kantornya. Ia telah bekerja selama 20 N AMA Melinda mendadak terkenal. Foto-foto perempuan berusia 47 tahun tersebut beredar di dunia maya. Mendadak semua orang ingin tahu bagaimana kehidupan bak miliarder sang istri mo- del iklan Andika Gumilang (Dika) tersebut. Nama Melinda muncul ka- rena ia menjadi tersangka kasus pencurian uang nasabah priori- tas di Citibank. Kasus tersebut, entah sengaja entah tidak, ditu- tup-tutupi Polri. Pun Citibank lebih banyak tutup mulut soal Melinda yang mereka sebut ‘eks karyawan’ Citibank. “Nama aslinya Inong Me- linda, di kantornya menggu- tahun di Citibank. Ia sengaja ditempatkan di bagian yang menangani nasabah prioritas karena kepiawaiannya berbi- cara dan membina hubungan. Dari puluhan tahun karier- nya di Citibank, baru tiga tahun terakhir ia beraksi. Dari tiga perusahaan yang dibobol- nya, Linda sudah mengan- tongi Rp17 miliar. Banyak pihak selama ini memandang kekayaan Linda wajar. Pasalnya, Linda diketa- hui memiliki banyak usaha

Upload: trinhthu

Post on 30-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

polisi B 18 DIK yang tercatat atas nama suaminya, Dika. Adapun Mercedes putih E350 dan sebuah Ferrari merah F430 yang kerap dibawa suaminya ke Sentul bergaul dengan komunitas Ferrari, menggunakan nama anaknya.

Karena kepiawaian Linda menyembunyikan asetnya, hingga kini polisi belum da-pat dengan jelas memetakan harta Linda yang lain.

Tidak hanya menyembu-nyikan harta kekayaannya, Linda yang ditangkap saat sedang menghuni kamar mewah apartemennya di ka-wasan SCBD itu pun piawai menyembunyikan hubung-an istimewanya dengan

suami yang juga model iklan. Pernikahannya dengan Dika yang usianya terpaut 25 tahun tak tercium infotainment. Pada-hal, pertengahan 2007, Dika masih dikabarkan infotainment bermasalah dengan pacarnya kala itu, Trindah Herlina.

Sebelum ditangkap, pasang-an itu tinggal bersama kedua anak Linda dari pernikahan pertamanya. Anak pertama Linda, lulusan universitas luar negeri, berusia tak terpaut jauh dengan Dika. Sementara itu, anak keduanya masih duduk di bangku sekolah swasta di Jakarta. Entah ba-gaimana cerita hidup keluarga ini setelah sang induk dicokok polisi. (*/J-2)

4 MEGAPOLITAN JUMAT, 1 APRIL 2011

masih menunggu hasil visum korban guna memastikan pe-nyebab kematian.

Kemarin polisi juga telah me-lakukan rekonstruksi guna men-dapat gambaran kejadian yang ada pada saat nasabah berada di kantor Citibank. Wartawan Me-dia Indonesia yang mendatangi kantor Citibank tidak diperke-nankan masuk.

Juru bicara Citibank Dittya Amahorseya mengatakan bah-wa Citibank memiliki dan me-

yang bertemu dengan korban terakhir yakni karyawan Citi-bank berinisial Bi, dan dua debt collector yakni Ha dan Dn. Saat ini polisi juga memburu dua ter-sangka lain yang diduga turut mengetahui tewasnya korban.

Polisi mengantongi sejumlah barang bukti yakni bercak darah di gorden dan dinding pada ruang collection (ruangan bagi nasabah yang memiliki tung-gakan) di lantai 5 Menara Jam-sostek, Jakarta Selatan. Polisi

RAJA SUHUD

SEORANG nasabah kartu kredit Citibank, Irzen Octa, 50, tewas seusai mengurus tagihan kartu

kreditnya di kantor Citibank yang terletak di lantai 5 Menara Jamsostek, Jakarta Selatan.

Ia diduga tewas akibat penga-niayaan oleh karyawan dan debt collector di kantor Citibank itu.

Menurut Kepala Satuan Re-serse Kriminal Kepolisian Re-sor Jakarta Selatan AKB Budi Irawan, korban mendatangi kantor Citibank pada Selasa (29/3) pagi. Korban mengang-gap tagihan kartu kredit Rp48 juta. Namun pihak bank menya-takan tagihan kartu kreditnya mencapai Rp100 juta.

Lalu, korban dibawa ke satu ruangan dan ditanya-tanya oleh tiga orang yang merupakan karyawan dan debt collector Citi-bank. Seusai bertemu tiga orang itu, korban kemudian tewas di depan kantor tersebut.

Polisi menetapkan status ter sangka terhadap tiga orang

Tewas Seusai Urus Utang di BankAda bercak darah di gorden dan dinding pada ruang collection tempat nasabah diinterogasi karyawan dan debt collector Citibank.

matuhi kode etik yang ketat sehubungan dengan proses penagihan utang. Seluruh kar-ya wan agensi yang mewakili Citibank dituntut untuk mema-tuhinya saat berinteraksi de-ngan nasabah. “Termasuk tidak menggunakan segala bentuk ancaman,” kata Ditta dalam siaran persnya.

Pihak Citibank menolak un-tuk memberi komentar lebih lanjut karena kasus itu dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Disdik DKI Salah Kirim TunjanganFungsional

Wali Kota akan Cabut IMB GKI

Yasmin

DINAS Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mengaku salah da lam mendistribusikan uang tunjangan fungsional bagi guru sekolah swasta. Oleh karena itu, para guru yang telah telanjur menerima uang itu diminta mengembalikannya.

Kepala Disdik DKI, Taufik Yudhi Mulyanto, mengatakan hal itu terkait dengan adanya ke luhan para guru SD, SMP, dan SMA di sekolah swasta yang wajib mengembalikan uang tunjangan fungsional yang sudah sempat mereka terima. Alasan Disdik DKI menuntut pe ngembalian uang itu karena para guru swasta itu sudah me-miliki sertifi kasi sehingga mere-ka yang umumnya guru honor itu tidak berhak lagi dapat tun-jangan fungsional, melainkan tunjangan sertifi kasi.

“Kita sudah beri waktu pe-ngembalian uang tunjangan fungsional itu limit waktu tang-gal 31 Maret 2011. Ternyata ma sih banyak yang belum me-ngembalikan. Maka kita akan layangkan lagi surat peringatan agar segera dikembalikan,” ujar Taufi k.

Ketika ditanya berapa besar uang tunjangan fungsional gu-ru-guru swasta di DKI dan bera-pa orang sempat menerimanya, Taufi k mengatakan belum bisa memerincinya.

Terjadinya salah kirim distri-busi uang tunjangan fungsional itu, menurut Taufi k, terkait bu-ruknya perpaduan administrasi di Disdik DKI dengan turunnya sertifikasi kepada guru-guru swasta itu. Apalagi uang tun-jangan fungsional diberikan empat tahap sejak Januari sam-pai Desember selama dua tahun berjalan, yakni 2009 dan 2010.

Menurut N, seorang guru di sebuah SMP swasta di Jl Gajah Mada, Jakarta Pusat, pengem-balian itu memang benar terjadi. Dia adalah seorang guru yang ikut mengembalikan.

Menurut N, tunjangan itu bi-a sanya diberikan kepada gu ru yang belum disertifi kasi. Tun-jang an dibayarkan per tahun yang terbagi dalam empat perio-de. Di setiap periodenya, setiap guru memperoleh Rp627.000. Jika dihitung nilai tunjangan se lama setahun, total dana dite-rima Rp2.508.000. (Ssr/J-2)

WALI Kota Bogor Diani Boediar-to melalui Kabag Humas Asep Firdaus mengatakan pihaknya akan mencabut izin mendirikan bangunan (IMB) Gereja Kristen Indonesia (GKI) Taman Yasmin dengan cara membatalkannya.

“Permasalahan GKI Yasmin bukan dalam hal ibadah, me-lainkan lokasi. Kami melakukan langkah bagaimana supaya aman. Kami mengupayakan agar tidak terjadi konfl ik antara warga satu dan yang lain,” kata Asep, kemarin.

Asep mengaku pihaknya te-lah dipanggil Ombudsman. Un-dangan itu dipenuhi Sekretaris Daerah Kota Bogor Bambang Gunawan dan Asisten Daerah Bidang Tata Praja Ade Syarief.

“Kami memberikan penjelas an soal GKI Yasmin. Kami berkomit-men menyelesaikan. Saat ini sedang dalam proses. Kami ko-munikasikan dulu dengan pihak GKI Yasmin,” paparnya.

Ombudsman memanggil Wali Kota Bogor karena menolak me-laksanakan perintah Mahkamah Agung yang menyatakan IMB GKI Yasmin sah secara hukum. Sampai kemarin GKI Yasmin masih disegel.

Sementara itu, Forum Umat Is-lam Bogor menyatakan mendu-kung keputusan Diani Boediarto. Di sebuah koran Bogor, Diani menyatakan, “Terserah mereka (GKI Yasmin), mau rumah iba-dah atau perang.” (DD/J-1)

Telah dihukumSementara itu, terkait kasus

pembobolan dana Tabungan Asuransi Pensiunan (Taspen) di Bank Mandiri sebesar Rp110 miliar, Corporate Secretary Bank Mandiri Tbk Sukoriyanto Sapu-tro menyatakan kasus itu telah dianggap selesai.

“Pernyataan dari kami kasus tersebut sudah dianggap selesai. Kasus tersebut sudah sepenuh-nya dilimpahkan ke kepolisian,” kata Sukoriyanto, kemarin.

Ia mengatakan AR, pegawai Bank Mandiri yang terlibat ka-sus pembobolan dana Taspen tersebut, juga sudah divonis dan ditahan di LP Cipinang. “Dia su-dah dihukum dan semua yang terlibat waktu kasus tahun 2007 itu sudah dihukum,” ujarnya.

Sebelumnya polisi mengung-kapkan pihaknya baru-baru ini menangkap Ahmad Fadil-lah alias Andre Aminudin, 38, yang membobol dana Taspen Rp110 miliar di Bank Mandiri. Andre sudah menjadi buron sejak 2007 lalu. Polisi menyita uang puluhan miliar rupiah da ri tangannya. Polisi berhasil menyita dana Rp50 miliar dan aset senilai Rp10 miliar dari ta-ngan Andre.

Dalam menjalankan aksi nya itu, Andre dibantu AR yang merupakan Kepala Cabang Bank Mandiri yang kini sudah divonis dan dipenjara di LP Cipinang.

Sementara itu, Corporate Se cretary Bank Negara Indone-sia (BNI) Putu B Kreshna me-ngatakan tidak ada dana yang hilang dari usaha pembobolan BNI sebesar Rp4,5 miliar oleh karyawannya itu. “Berkat pro-fesionalisme staf BNI cabang Gambir, upaya pemalsuan do-kumen senilai Rp4,5 miliar dapat digagalkan. Jadi jumlah kerugian yang timbul adalah nihil,” ujarnya. (*/ML/J-1)

[email protected]

Karena kepiawaian Linda menyembunyikan asetnya, hingga kini polisi belum dapat dengan

jelas memetakan harta Linda yang lain.”

Melinda Memang Luar Biasa

lain di samping pekerjaannya sebagai relation manager di Citibank.

Tidak hanya jago bicara, Linda piawai menyembu-nyikan kejahatannya. Harta kekayaannya banyak yang disamarkan dengan dicatat-kan atas nama orang lain. Rekening perusahaannya pun tercatat atas nama orang lain.

Demikian juga sederetan mobil-mobil mewah yang dimiliki Linda. Salah satunya, Hummer H-3 putih bernomor

nakan nama Melinda,” tutur Kadiv Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam.

Melinda, tambah Anton, tidak menyangkal semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Sebelum kasusnya mencuat, sebenarnya Linda, panggilan akrab Melinda, telah menjadi buah bibir. Penampilan Linda sebagai wanita paruh paya memang menarik. Ia mampu membuat orang yang bertemu dengannya akan sedikit terte-gun memperhatikan penam-pilannya yang molek.

Sebagai karyawan, Linda sebenarnya tipe pegawai yang setia dengan kantornya. Ia telah bekerja selama 20

NAMA Melinda mendadak terkenal. Foto-foto perempuan

berusia 47 tahun tersebut beredar di dunia maya. Mendadak semua orang ingin tahu bagaimana kehidupan bak miliarder sang istri mo-del iklan Andika Gumilang (Dika) tersebut.

Nama Melinda muncul ka-rena ia menjadi tersangka kasus pencurian uang nasabah priori-tas di Citibank. Kasus tersebut, entah sengaja entah tidak, ditu-tup-tutupi Polri. Pun Citibank lebih banyak tutup mulut soal Melinda yang mereka sebut ‘eks karyawan’ Citibank.

“Nama aslinya Inong Me-lin da, di kantornya menggu-

tahun di Citibank. Ia sengaja ditempatkan di bagian yang menangani nasabah prioritas karena kepiawaiannya berbi-cara dan membina hubungan.

Dari puluhan tahun karier-nya di Citibank, baru tiga tahun terakhir ia beraksi. Dari tiga perusahaan yang dibobol-nya, Linda sudah mengan-tongi Rp17 miliar.

Banyak pihak selama ini memandang kekayaan Linda wajar. Pasalnya, Linda diketa-hui memiliki banyak usaha