juknis posyandu

7
1 Suhartini /AY/PD /Kesehatan Masyarakat/2009 PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU) MELALUI PNPM MANIRI PERDESAAN PENDAHULUAN Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah suatu wadah yang ada dimasyarakat dengan berbasis masyarakat dalam peran pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar dan peningkatan gizi masyarakat Kegiatan Posyandu / Pos Pelayanan Terpadu yang ada dimasyarakat pernah mengalami kemunduran kegiatan berbarengan krisis dalam negeri, sehingga untuk meningkatkan kembali diterbitkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 411.3/536/SJ tanggal 03 Maret 2001 tentang REVITALISASI POSYANDU dan dalam perkembangan era otonomi dan desentralisasi pedoman tersebut diperbaharui dengan terbitnya Surat Edaran Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor : 411.3 /1116/SJ tanggal 13 Juni 2001. Surat edaran tersebut sebagai acuan bersama dalam rangka pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar dan peningkatan status gizi masyarakat melalui Posyandu. Dalam mendukung kegiatan Posyandu tersebut telah banyak prasarana / sarana yang dibangun melalui PNPM Mandiri Perdesaan yang sebelumnya melalui Program Pengembangan Kecamatan (PPK) sejak 1998 sampai dengan tahun 2009 ini, namun usulan kegiatan peningkatan optimalisasi kegiatan Posyandu misal peningkatan kapasitas pelaku, peningkatan fungsifungsi posyandu masih dirasa kurang. Kegiatan Posyandu perlu ditingkatkan karena kegiatan ini sebagai upaya investasi pembangunan sumber daya manusia. Petunjuk Teknis Posyandu mengacu kepada Panduan Revitalisasi Posyandu. Petunjuk teknis ini sebagai arahan bagi Fasilitator Kecamatan dan Kader Desa sehingga memberikan pemahaman lebih tentang kegiatan Posyandu

Upload: dhigna-luthfiyani

Post on 21-Oct-2015

33 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

juknis posyandu

TRANSCRIPT

Page 1: JUKNIS POSYANDU

1  Suhartini /AY/PD /Kesehatan Masyarakat/2009 

PETUNJUK TEKNIS 

KEGIATAN POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU) 

MELALUI PNPM MANIRI PERDESAAN 

PENDAHULUAN 

Posyandu  atau Pos Pelayanan Terpadu adalah  suatu wadah  yang  ada  dimasyarakat dengan berbasis masyarakat dalam peran pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar dan peningkatan gizi masyarakat 

Kegiatan  Posyandu  /  Pos  Pelayanan  Terpadu  yang  ada  dimasyarakat  pernah mengalami  kemunduran  kegiatan  berbarengan  krisis  dalam  negeri,  sehingga  untuk meningkatkan  kembali  diterbitkan  Surat  Edaran  Menteri  Dalam  Negeri  Nomor  : 411.3/536/SJ  tanggal 03 Maret 2001 tentang REVITALISASI POSYANDU  dan dalam perkembangan era otonomi dan desentralisasi pedoman tersebut diperbaharui dengan terbitnya  Surat  Edaran  Menteri  Dalam  Negeri  dan  Otonomi  Daerah  Nomor  :  411.3 /1116/SJ  tanggal 13 Juni 2001. Surat edaran  tersebut  sebagai acuan bersama dalam rangka  pemenuhan  kebutuhan  kesehatan  dasar  dan  peningkatan  status  gizi masyarakat melalui Posyandu. 

Dalam mendukung kegiatan Posyandu tersebut telah banyak prasarana / sarana yang dibangun  melalui  PNPM  Mandiri  Perdesaan  yang  sebelumnya  melalui  Program Pengembangan Kecamatan  (PPK) sejak 1998 sampai dengan  tahun 2009  ini, namun usulan  kegiatan  peningkatan  optimalisasi  kegiatan  Posyandu  misal  peningkatan kapasitas  pelaku,  peningkatan  fungsi­fungsi  posyandu masih  dirasa  kurang. Kegiatan Posyandu perlu ditingkatkan karena kegiatan ini sebagai upaya investasi pembangunan sumber daya manusia. 

Petunjuk Teknis Posyandu mengacu kepada Panduan Revitalisasi Posyandu. Petunjuk teknis  ini  sebagai    arahan    bagi  Fasilitator    Kecamatan  dan  Kader  Desa  sehingga memberikan pemahaman lebih tentang kegiatan Posyandu

Page 2: JUKNIS POSYANDU

2  Suhartini /AY/PD /Kesehatan Masyarakat/2009 

PENGERTIAN 

Posyandu  adalah  wadah  kegiatan masyarakat  dalam  rangka  pemenuhan  kesehatan dasar dan gizi masyarakat dengan dukungan pelayanan dari  kesehatan dan Keluarga Berencana 

Kader Posyandu adalah relawan dari masyarakat 

PokJanal  Posyandu  adalah  Kelompok  KerJa  Operional  suatu  wadah  pembinaan, fasilitasi Posyandu, PokJanal ada ditiap jenjang  administrasi pemerintahan 

Revitalisasi  Posyandu  adalah  kegiatan  menyegarkan  dan  meningkatkan  mutu pelayanan dalam bidang kesehatan dan KB dalam Posyandu. 

TUJUAN 

Tujuan disusunnya Petunjuk Teknis Posyandu ini adalah sebagai arahan bagi fasiliator di  PNPM  Mandiri  Perdesaan  untuk  memfasilitasi  kegiatan  Posyandu  sehingga kemampuan  dan  ketrampilan  kader  dalam  mengelola  kegiatan  Posyandu  meningkat dan meningkatnya peran serta masyarakat. 

Tujuan Khusus : 

1)  Meningkatnya pemahaman FK, KPMD tentang Posyandu 

2)  Meningkatnya  variasi  usulan  kesehatan  terutama  Kegiatan  Posyandu  sebagai wadah pemberdayaan masyarakan di bidang kesehatan 

PENGGUNA 

1.  Fasilitator Kabupaten 

2.  Fasilitator Kecamatan 

3.  KPMD 

4.  Kader Posyandu 

RUANG LINGKUP

Page 3: JUKNIS POSYANDU

3  Suhartini /AY/PD /Kesehatan Masyarakat/2009 

Ruang lingkup kegiatan POSYANDU adalah kegiatan REVITALISASI POSYANDU yaitu sasaran  kegiatan  pada  dasarnya  meliputi  seluruh  Posyandu  dengan  prioritas Posyandu  Pratama  dan  Posyandu  Madya  sesuai  kebutuhan  setempat  dan mengembangkan Posyandu yang sudah mapan. 

Strata Posyandu dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu : 

1.  Posyandu Pratama, kriteria :

• Kegiatan belum teratur/rutin • Kader terbatas 

2.  Posyandu Madya

• Kegiatan lebih teratur • Jumlah kader 5 orang 

3.  Posyandu Purnama

• Kegiatan sudah teratur • Cakupan program kegiatannya baik • Jumlah Kader 5 orang • Mempunyai program tambahan 

4.  Posyandu Mandiri

• Kegiatan teratur lebih 12 kali per tahunnya • Cakupan program / kegiatan baik • Memiliki  Dana  Sehat  dan  Jaminan  Pemeliharaan  Kesehatan 

Masyarakat yang mantap (JPKM) 

Dari hal diatas dapat ditarik bahwa indikator penentu jenjang Posyandu adalah jumlah kegiatan  layanan/jam  buka  pertahun,  jumlah  kader  aktif,  cakupan  kegiatan,  program tambahan dan Dana Sehat (JPKM).   Untuk mencapai strata Posyandu Mandiri sangat tergantung kepada kemampuan, keterampilan kader dan PokJa sebagai pengelola dan masyarakat sebagai pendukung Posyandu. Ruang  lingkup  kegiatan  PNPM  MP  dalam  kegiatan  Posyandu  adalah  peningkatan kemampuan  dan  ketrampilan  Kader  Posyandu    ,  Melatih  Pelatih  dan  Kader, Membangun peran serta masyarakat dalam pendanaan Posyandu, Melengkapi sarana prasrana , Peningkatan jenis kegiatan yang ada di posyandu 

STRATEGI

Page 4: JUKNIS POSYANDU

4  Suhartini /AY/PD /Kesehatan Masyarakat/2009 

Srategi  pelaksanaan  kegiatan  posyandu  melalui  PNPM  merujuk  pada  pedoman Revitalisasi Posyandu yaitu memprioritaskan Posyandu strata Pratama dan Madya. 

Adapun strategi yang ditempuh adalah : 

1.  Peningkatan kemampuan dan ketrampilan teknis kader posyandu 

2.  Memperluas  system  Posyandu  dengan  meningkatkan  kualitas  dan kuantitas pelayanan di hari buka dan kunjungan rumah. 

3.  Menciptakan suasana kondusif dengan pemenuhan sarana dan prasarana kerja posyandu 

4.  Meningkatkan  peran  sertta  masyarakat  dan  kemitraan  dalam penyelenggaraan dan pembiayaan Posyandu 

5.  Memberikan  dukungan  pembiinaan  dan  pendampingan  tekhnis  dari tenaga professional dan tokoh masyarakat, LSM 

KOMPONEN KEGIATAN 

Hal yang perlu diketahui bahwa kegiatan Pokok Posyandu adalah  : 

1. Pelayanan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) 

2. KB (Keluarga Berencana) 

3. lmunisasi. 

4. Gizi. 

5. Penggulangan Diare. 

Kegiatan  tambahan  sesuai  kebutuhan  dan  perkembangan  Posyandu  setempat  . Komponen  kegiatan  yang  dapat  dikembangkan  melalui  usulan  kegiatan  masyarakat melalui PNPM ataupun pendanaan lainnya yaitu: 

1.  Pelatihan Pelatih dan Pelatihan Kader 

Pelatihan  Kader  dalam  rangka  meningkatkan  pengetahuan  dan  ketrampilan teknis,  administrasi  dalam melakukan  perencanaan  kegiatan  dan  pelaksanaan kegiatan  posyandu. Hal  ini  perlu  dilakukan  karena  tak  jarang  pergantian  kader dan  keaktifan  kader adalah hal  yang  sering  terjadi  sehingga kader baru  /  tidak aktif  perlu  dilatih  untuk  meningkatkan  ketrampilan  dan  dedikasi,  semangat melayani masyarakat. Agar terjadi keberlanjutan dalam pelatihan kader ini perlu dilatih juga Pelatih (ToT).

Page 5: JUKNIS POSYANDU

5  Suhartini /AY/PD /Kesehatan Masyarakat/2009 

2.  Meningkatkan  jangkauan  pelayanan  melalui  kegiatan  pelayanan  hari  buka posyandu dan kunjungan rumah. 

a)  Pelayanan hari buka 

Pelayanan hari buka minimal adalah tiap bulan dengan memberikan layanan dasar  (  5  kegiatan  pokok  )  kepada  sasaran  Ibu  Hamil,  Ibu  Nifas,  Ibu Menyusui, Bayi, Balita. 

Pada  hari  buka  dapat  dikembangkan  layanan  tambahan  terutama  bagi posyandu  yang  sudah  mapan  dengan  menu  sesuai  kebutuhan  setempat misal :

• Program PAUD (Pengembangan Anak Usia Dini) • Program Dana Sehat /Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat, 

Tabungan Bersalin • Program penyuluhan pemberantasan penyakit menular, pemanfaatan 

pekarangan,  , Perilaku Hidup Besih sehat, Gizi dengan pemanfaatan bahan pangan lokal,

• Usaha Kesehatan Gigi Mulut • Kesehatan  lingkungan  mengenai  sarana  air  bersih,  jamban  ,  SPAL 

(sarana pembangunan air limbah) • Kegiatan  Usaha  Simpan  Pinjam  /  permodalan  usaha  ekonomi 

produktif bagi kader, kelompok Keluarga Bina Balita ( sesui tata aturan SPP)

• dll 

b)  Pelayanan dengan kunjungan rumah 

Peningkatan  jangkauan  layanan  dengan  kunjungan  ke  rumah  sasaran adalah dimaksud untuk pemantauan, penyuluhan , dan memberikan motivasi kepada sasaran agar hadir pada jam buka pelayanan posyandu, pemberian PMT. 

3.  Meningkatkan Peran serta masyarakat dan membangun kemitraan 

Agar  peran  dan  fungsi  Posyandu  berkelanjutan  dan  daya  jangkau  luas diperlukan  dukungan  dari  masyarakat.  Dukungan  dapat  berupa  menggali pembiayaaan dari masyarakat, pemerintahan desa melalui pengalokasian  ADD /Alokasi Dana Desa untuk operasional kegiatan –kegiatan Posyandu.

Page 6: JUKNIS POSYANDU

6  Suhartini /AY/PD /Kesehatan Masyarakat/2009 

Peningkatan  kapasitas  termasuk  peningkatan  perekonomian  dari  kader Posyandu misal sebagai kelompok SPP sebagai  tambahan moal perekonomian bagi kader. 

4.  Optimalisasi kegiatan Posyandu 

Untuk  mengotimalkan  kegiatan  di  Posyandu  perlu  ditunjang  sarana    dan prasarana,  misal  bed  tempat  pemeriksaan  Ibu  Hamil,  Timbangan  Bayi,  Anak, timbangan Dewasa, Kartu Snellen, Pengukur Tinggi Badan, Meteran  kain, Alat Pemeriksa  Kehamilan  (Funandoscopi,  Dopler),  Tensi  meter,  thermometer,  Alat ukur  Meter  lingkar  Lengan,  Alat  peraga  Gizi,  Alat  Peraga  Rahang,  Alat Permainan  Edukasi,  Material  penyuluhan.  Bangunan  Posyandu  yang  layak, terdapat tempat dan ruang khusus untuk pemeriksaan kehamilan. 

5.  Memberikan  perhatian  lebih  pada  kelompok  sasaran  khusus  misal  usia  dua tahun, Pemantauan Gizi Kurang / BGM bawah Garis Merah dalam KMS 

6.  Memperkuat dukungan pendampingan dan pembinaan oleh Tenaga Profesional dan tokoh masyarakat 

INDIKATOR KEMAJUAN 

Penilaian Kemajuan suatu Posyandu dapt diukur dari beberapa indikator / aspek yaitu : 

1.  Indikator Input  terdiri dari :

• Jumlah Posyandu yang telah lengkap sarana dan obat – obatnya • Jumlah kader yang telah dilatih dan aktif di kegiatan • Jumlah kader yang mendapat akses untuk meningkatkan ekonomi • Adanya dukungan pembiayaan dari masyarakat, pemerintah dan lembaga 

untuk posyandu 

2.  Indikator Proses

• Meningkatnya frekuensi pelatihan kader Posyandu • Meningkatnya frekuensi pendampingan dan pembinaan Posyandu • Meningkatnya jenis pelayanan • Meningkatnya  partisipasi masyarakat untuk Posyandu • Menguatnya kapasitas pemantauan pertumbuhan anak 

3.  Indikator Luaran

Page 7: JUKNIS POSYANDU

7  Suhartini /AY/PD /Kesehatan Masyarakat/2009

• Pencapaian cakupan seluruh Balita (100%) • Meningkatnya cakupan Ihu Hamil, Ibu Menyusui • Meningkatnya cakupan yang dipantau dalam kunjungan rumah 

4.  Indikator Dampak

• Meningkatnya status gizi balita

• Berkurangnya jumlah bayi/balita yang berat badannya tidak cukup naik

• Berkurangnya kurang gizi ( Anemia) pada Ibu hamil dan menyusui

• Kesinambungan Posyandu terjamin

• Pola Pengasuhan anak secara baik di tingkat keluarga 

Verifikasi 

Verifikasi  terhadap  usulan  Posyandu  harus  dilakukan  oleh  Tim  Verifikasi  yang anggotanya melibatkan Bidan desa atau Puskesmas, sehingga kegiatan tidak tumpang tindih  atau  keberlanjutan  terkait  dengan  kesiapan  sumberdaya  manusianya,  jenis kegiatan . 

PENDANAAN 

Sumber  pendanaan posyandu perlu digali  dan dihimpun dari masyarakat,  pemerintah desa, pembinaan dari pemerintah daerah dan berbagai sumber. 

Penggunaan  BLM  untuk  Posyandu  dapat  diusulkan  dalam  bentuk  paket  kegiatan, sehingga  jika  diusulkan  fisik  pembangunan  Posyandu  perlu  dipikirkan  kelengkapan sarana, kader, kapasitas kader, jenis kegiatan yang telah ada dan pengembangannya. 

PELAPORAN 

Mengacu pada form pelaporan kesehatan  form 77.a­d. Form 77.a sebagai umpan balik FK  terhadap  kegiatan  Posyandu  apakah  sudah  berjalan  termasuk  pengeloaan kelembagaannya, keaktifan kader dan kebutuhan pelatihan yang diperlukan