jpeg 2000 standard
TRANSCRIPT
JPEG 2000 Standard
Sistem Komunikasi Multimedia
Aris Cahyadi R. (23210016)
Mufid Ridlo (23210036)
OVERVIEW
• Dirancang oleh Joint Photographic Experts Group
• Standard ISO/IEC JTC1/SC29/WG1
• JPEG tetap digunakan sebagai standard kompresi gambar
• JPEG-2000 Part I (minimum compliant decoder) menjadi standar international sejak December 2000
• Tahun 2004, JPEG 2000 dipilih menjadi kompresi gambar yang diwajibkan untuk sinema digital
BENEFITS
Compress once – decompress many waysSatu codestream, dapat digunakan berbagai macam aplikasi
Flexible information progressionsDapat berdasarkan kualitas, resolution (ukuran), dsb.
State-of-the-art compression efficiencyKompresi yang terkecil, untuk kualitas yang diberikan
Compressed domain editingPemotongan gambar tidak menambah kesalahan
Content not limited by rendering devicesPerangkat yang terbatas bisa menangani gambar yang kompleks
APPLICATION
Medical imagery
Satellite imagery
Scanners
Printers
Network imagery (WWW)
Pre-press imagery
Image archival (CD-ROM)
Interframe video
Page description languages
Multi-function copiers
Digital cameras
Facsimile
Compound documents
Set Top Box
Graphic images
etc.
BLOCK DIAGRAM
TILING
> Pembagian gambar menjadi kotak-kotak atau blok-blok yang lebih kecil untuk melakukan coding yang independen
> Bertujuan untuk mengurangi kebutuhan memori, karena masing-masing blok di konstruksi secara independen
> Kotak yang lebih kecil memungkinkan “artifact” dibandingkan kotak yang lebih besar
> Nilai PSNR merupakan rata-rata untuk setiap
komponen
CONVERTION
Conversi Warna (atau dekorelasi; RGB ke YUV ):
> ICT (Irreversible Color Transform) untuk lossy coding
> RCT (Reversible Color Transform) untuk lossless atau lossy coding
DWT OVERVIEW
• Citra Subband dari – low- & high-pass filtering – plus sub-sampling
• Jumlah samples yang dialokasikan – Sama seperti citra asli
• Transformasi loseless – Citra asli dapat dikembalikan dari citra subband
• Kuantisasi subbands
DWT OVERVIEW (Cont.)
CODE BLOCK CODING> Setiap subband citra dibagi ke dalam blok-blok – Biasanya 32x32 atau 64x64 samples per block – Setiap blok dikodekan independen
> Embedded block coding algorithm – Akurasi sample diperbaiki secara progresif
• Quantizer akan diperkecil secara efektif apabila bit-stream bertambah
• Representasi ultimate lossless representation (no quantization)
> Highly efficient representation- konteks modeling yang memuaskan dalam
setiap blok - kemungkinan model yang adaptif dalam setiap blok
CODE BLOCK
Summary
- Citra sumber dipecah menjadi beberapa komponen
- Citra beserta komponennya dibagi-bagi menjadi tile. Tile adalah unit dasar dari citra asli atau hasil rekonstruksi
- DWT dilakukan untuk setiap tile, dan dilakukan dekomposisi menjadi sub-band
- Setiap koefisien sub-band akan dikuantisasi dan dikumpulkan dalam rangkaian block code
- Koefisien dari code blok akan di kodekan secara Entropy. Encoding akan dilakukan sedemikian rupa, sehingga ROI (Region of Interest) memiliki kualitas yang lebih tinggi dari yang lain