journal reading: ginkgo biloba for dementia
DESCRIPTION
Journal Reading; Ginkgo Biloba for Dementia; Dementia Vascular, Alzheimer, and MixedTRANSCRIPT
Journal Reading
Effects of Ginkgo biloba in dementia: systematic review and meta-analysis
Oleh :Meiustia Rahayu ■ Hessa Sena AliniaLouisa Ivana Utami ■ Jasveen Kaur Gill
Preseptor :Prof. Dr. dr. Darwin Amir, Sp.S(K)
Effects of Ginkgo biloba in dementia: systematic review and meta-analysis
Stefan Weinmann, Stephanie Roll, Chistoph Schwarbach, Chirtoph Vauth, Stefan N Wilich
Institute for Social medicine, Epidemiology and Health Economics, Charitė university Medicine, Luisenstrasse 57,
Berlin, Germany
LATAR BELAKANG
EGb 761®, ekstrak Ginkgo biloba terstandarisasi, merupakan herbal terbanyak untuk pengobatan demensia dan gangguan kognitif.
Sesuai klasifikasi ATC, tercantum dalam kelompok obat antidemensia bersama cholinesterase inhibitor dan memantine.
Efektivitas masih menjadi kontroversi.
Sumber DataMEDLINE (1 Januari 1966 - Agustus 2008)EMBASE (1 Januari 1980 - Agustus 2008)PsycINFO (1 Januari 1982 - Agustus 2008)CINAHL, Cochrane Database of Systematic Reviews, dan Cochrane Controlled Trials Register (sampai terbitan ke-3 tahun 2008)Wawancara produsen EGB 761®, Dr. Willmar Schwabe GmbH & Co. KG, Karlsruhe, Jerman
METODE
Randomized controlled trial, dengan / tanpa acak
Kriteria inklusi:
1.Penggunaan diagnostik demensia yang diterima secara internasional (ICD, DSM, NINCDS-ADRDA, NINDS-AIREN)
2.Durasi minimal pengobatan 12 minggu
3.Jumlah minimum peserta 10 per kelompok
4.Ketersediaan publikasi teks lengkap
Karakteristik Seleksi dan Studi
Kriteria eksklusi:
1.Studi dengan mayoritas orang dengan jenis demensia nonvaskular tertentu dan demensia non-Alzheimer, seperti demensia Lewy-body atau demensia akibat penyakit Parkinson
2.Bahasa publikasi lain selain bahasa Inggris, Jerman, Perancis, Italia atau Spanyol
Karakteristik Seleksi dan Studi
Apakah terpenuhi?Pengacakan alokasiBlinding pasien dan penelitiEstimasi ukuran sampel, penanganan dan pelaporan penghentian studiPenerapan prinsip niat untuk mengobati (intent-to-treat) Inkonsistensi data yang relevanLaporan dana penelitian.
Ekstraksi Data dan Penilaian Kritis Studi
Data layak dan bermakna, dimasukkan metaanalisis.
Efek tindakan dilaporkan sebagai rasio risiko dan interval
kepercayaan 95% data biner, nilai N dan p.
Heterogenitas dievaluasi statistik I2, alfa eror p <0,05 sebagai
indikator substansial heterogenitas hasil.
Analisis sensitivitas dilakukan untuk jenis demensia dan
eksklusi penelitian dengan tingginya jumlah peserta tanpa
demensia.
Analisis Statistik
Secara keseluruhan, kualitas metodologi sedang sampai baik
(intent-to-intent memadai)
Semua studi double blind (8 plasebo terkontrol, 1 head-to-
head dengan Donepezil) waktu 24-26 minggu
2 di Jerman, 2 di Amerika Serikat, 2 Ukraina, 1 Bulgaria
dengan total 2.372 pasien dilibatkan dan diobati
Melibatkan demensia alzheimer, 6 diantaranya dengan
demensia vaskuler.
Studi Karakteristik
a. Kognisi
3 dengan ADAS-cog, 5 dengan SKT, 1 dengan keduanya
SMD = -0.58 (95% CI -1.14, -0.01, z = 2.01, N = 7, p = 0,04), namun heterogenitas substansial (χ2 = 178,92, I2 = 97%).
a. Kognisi
Subkelompok Alzheimer, skor perubahan standar lebih besar untuk ginkgo daripada plasebo, dengan SMD = -0.63 (95% CI -1.16, -0.10, z = 2.35, N =
6, p = 0,02 ). Heterogenitas tetap tinggi (χ2 = 95.96, I2 = 95%).
b. Aktivitas Sehari-hari
Tidak ada perbedaan statistik signifikan dalam perubahan skor ADL antara ginkgo dan plasebo, dengan SMD = -0.32 (95% CI -0.66, 0.03, z = 1.77, N = 6, p = 0,08). Heterogenitas substansial (χ2 = 83.27, I2 = 92%).
Alzheimer, ada keunggulan statistik untuk Ginkgo biloba dibandingkan dengan plasebo (SMD = -0.44, 95% CI -0.77, -0.12, z = 2.67, p = 0,008). Heterogenitas hanya sedikit lebih rendah dalam subkelompok (χ2 = 32.34, I2 = 88%).
c. Gejala Neuropsikiatri dan Perilaku
Mengubah skor NBI dari -6.5 menjadi 3,2 (ginkgo) dan 2,4-0 (plasebo) pada 2 studi
4 studi tanpa pasien dengan gangguan non psikiatri dan non perilaku tidak menunjukkan adanya perbedaan ginkgo dengan plasebo
Subgroup Alzheimer tidak dibedakan secara signifikan dari grup demensia
d. Kualitas Kehidupan
Dinilai dalam 3 studi, 2 studi menunjukkan tidak ada perbedaan ginkgo dan plasebo untuk PDS dan QOL-AD
Studi skala proksi DEMQOL, perbaikan 3,4 (ginkgo) dan 1,4 (plasebo)
Efek Samping
Tingkat diskontinuisasi karena efek samping bervariasi dari 1%-6% (ginkgo) dan 0-8% pada kelompok plasebo
Tidak dapat ditemukan perbedaan subgrup dalam efek samping diskontinuisasi yang disebabkan oleh efek samping
Analisis Sensitivitas
Perbaikan dari SKT atau ADS-cog skor yaitu ≥4 poin di mana bermakna jika perbaikan SKT minimal 3 poin
Dengan mengeluarkan 1 percobaan dengan hanya 30% pasien dengan diagnosis demensia, tidak mengubah hasil secara signifikan.
Analisis Sensitivitas
SMD untuk kognisi adalah -0,66 (95% Cl-1.29; -0.03, z =2.06, N=6, p=0.04)
SMD untuk ADLs adalah 0.37 (95% Cl -0.76;0.01, z=1.88, N=5, p=0.06)
RR respon adalah 1.85 (95% Cl 1.17;2.56, z+2.93, N=6, p=0.009) untuk grup demensia.
Pada semua kasus, heterogenitas tersisa tinggi (I2 di atas 80 %)
Kelebihan Ginkgo biloba dibandingkan dengan plasebo dalam memperbaiki kognitif secara statistis untuk seluruh kelompok pasien dengan penyakit Alzheimer, demensia vaskular atau dementia campuran.
Kelebihan Ginkgo biloba dibandingkan dengan plasebo pada penyakit Alzheimer, adalah signifikan secara stastistik.
Tidak terbukti secara statistik untuk perbaikan neuropsikiatri.
DISKUSI
Hanya ada 1 studi dengan follow up 52 minggu yang menunjukkan peningkatan kognitif dan dan aktivitas sehari-hari walaupun secara statistis sangat kecil. Efek ini tidak muncul dalam 26 minggu.
Lama studi dan faktor metodologi dapat menjadi penguat hasil dibandingkan efek dari pengobatan itu sendiri.
Sesuai dengan data Cochrane yang menunjukkan sedikit kelebihan pengunnan ginkgo berbanding plasebo pada 12 dan 24 minggu pada demensia.
Kualitas metodologi lebih tinggi dari review Cochrane, dimana memasukkan studi-studi lama tanpa diagnosis demensia yang valid, kurang acak, dan skema alokasi akibatnya menimbulkan bias yang lebih tinggi.
Penulis mengidentifikasi dan memasukkan 3 studi yang baru-baru ini dilakukan.
2 dari 3 studi ini menunjukkan kelebihan yang dapat dipertimbangkan untuk pengobatan demensia ringan sampai sedang.
Dengan keluaran berbeda untuk meningkatkan nilai meta-analisis (ADAS-cog dan SKT untuk kognitif)
Walaupun pertimbangan terhadap ginkgo biloba ini tidak dijelaskan secara menyeluruh untuk tipe demensia atau dosis ginkgo, penulis berpikir bahwa ginkgo dapat menguntungkan untuk beberapa kasus, namun tidak diketahui proporsi pasien yang spesifik.
Penulis menemukan kelebihan ginkgo biloba yang signifikan secara statistik jika dibandingkan dengan plasebo dalam memperbaiki fungsi kognitif untuk seluruh kelompok pasien dengan penyakit Alzheimer, demensia vaskular atau demensia campuran.
Berhubungan dengan ADL, tidak ada perbedaan signifikan pada seluruh kelompok pasien ini.
KESIMPULAN
Pada subgrup pasien dengan penyakit Alzheimer, terdapat kelebihan secara signifikan penggunaan ginkgo biloba dibandingkan dengan plasebo.
Pada keadaan di mana cholinesterase inhibitor dan memantine tidak dapat digunakan untuk simptomatis demensia, Ginkgo biloba dapat menjadi pilihan pengobatan yang dipertimbangkan untuk dementia ringan -sedang.
Akan tetapi, perbandingan langsung antara Ginkgo biloba dan medikasi yang ada masih kurang
Diperlukan studi multisentral yang besar untuk membandingkan hubungan efektivitas antara Gingko biloba dengan inhibitor kolinestrase pada subgrup dementia.