jenis_penyakit_mulut

Upload: dinar-ardhananeswari

Post on 02-Jun-2018

298 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    1/78

    Penyakit Mulut

    Penyakit mulut dalam perngertian yang luas dapat didefinisikan sebagai suatu bidangdalam kedokteran gigi yang memusatkan padadiagnosa dan terapi dari penyakit mukosamulut dan keluhan lainnya yang mungkin merefleksikan penyakit mulut setempat.(1)

    Seperti halnya kulit,warna dari mukosa mulut tergantung pada dekatnya suplay

    darah kepermukaan mukosa. Dan sejumlah keratin yang bertambah pada permukaan

    mukosa.pada mukosamulut ditemukan variasi warna merah muda yang merupakan sifat

    yang khas dari mukosamulut yang normal. Warnanya bervariasi mulai dari merah muda

    gelap (kemerah-merahan) sampaimerah muda yang pucat (hampir putih). (2,3)

    Lesi pada mukosa mulut adalah hal yang paling sering ditemukan oleh seorang

    dokter gigi ketika melakukan diagnosa terhadap suatu penyakit mulut. Hal ini disebabkan

    karena sebagian besar kelainan sistemik maupun kelainan lokal bermanifestasi pada rongga

    mulut dengan menyababkan kelainan pada jaringan lunak mulut dalam bentuk lesi. Lesi-lesi

    yang bermanifestasi ke dalam mukosa mulut ini memiliki perbedaan-pe v rbadaan yang

    khas antara satu dengan yang lainnya, misalnya dalam hal etiologi, diagnosa, karakteristik,

    manifestasi oral, dan perawatannya.(1)

    Dalam makalah ini akan dibahas tentang lesi pada mukosa mulut yang

    diklasifikasinkan berdasarkan perubahan warna dan perubahan permukaan. Yang

    berdasarkan permukaan yaitu lasi ulseratif dan lesi vesikulobulosa, dan yang berdasarkan

    perubahan warna adalah lesi merah dan lesi putih.

    2.1. Definisi Lesi

    Lesi adalah istilahkedokteranuntuk merujuk pada keadaanjaringanyang abnormal

    pada tubuh. Hal ini dapat terjadi karena proses beberapa penyakit sepertitraumafisik,

    kimiawi, dan elektris;infeksi,masalahmetabolisme,danotoimun.(4)

    Lesi dapat ditangani denganpembedahan, seperti pada daerah tertentu

    padaotakuntuk menanganiepilepsi.Namun tidak semua lesi memerlukan penanganan.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kedokteranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kedokteranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kedokteranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jaringanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jaringanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jaringanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Trauma&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Trauma&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Trauma&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Metabolismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Metabolismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Metabolismehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Otoimun&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Otoimun&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Otoimun&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bedahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bedahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bedahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Epilepsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Epilepsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Epilepsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Epilepsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bedahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Otoimun&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Metabolismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Trauma&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kedokteranhttp://1.bp.blogspot.com/_m2MEFMZZ9aQ/S7dzL3cUW8I/AAAAAAAAACg/4Qt7M5NZfVk/s1600/SS856096.JPG
  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    2/78

    Kata lesiditurunkan daribahasa Latinyang berarti "cedera".

    2.2. Klasifikasi Lesi

    2.2.1. Lesi berdasarkan perubahan warna:

    (5)

    1. Lesi merah

    1.1.Definisi

    Lesi merah adalah suatu keadaan yang abnormal pada mukosa dimana tampak kilinis

    berwarna lebih merah darijaringansekitarnya dengan permukaan licin seperti adrofi atau

    granuler. Pada lesi inijuga terlihat inflamiasi,tapi tanda-tandanya lebih mudah terlihat pada

    selepitel premaligna.(6)

    1.2.Etiologi

    Lesi merah biasanya disebabkan antaralain oleh faktor lokal (merokok yang hebat,

    alkohol serta kebersihan mulut yang buruk), faktorherediter atau bawaan, respon autoimun,

    dan adanya infeksi terutama infeksi jamur kandida..(6)

    1.3.Macam-macam lesi merah(5)

    Purpura (Petechiae)

    Varikositas (Varix)

    Trombus

    Telangiektasia Hemorhagik Herediter

    Sindrom Sturge-Weber (Ensefalotrigeminal Angiomatosis)

    2. Lesi putih

    2.1. Definisi

    Lesi putih adalah suatu keadaan yang abnormal pada mukosa dimana nampak

    klinis berwarna lebih putih, lebih tingi, lebih kasar atau mempunyai tekstur yang berbeda

    dari jaringan sekitarnya, dimana keadaan tersebut menggambarkan peningkatan lapisan

    keratin, koloni jamur atau lapisan epithelium yang mati.(7)

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latin
  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    3/78

    2.2. Etiologi (7)

    Etiologi dari lesi putih pada mukosa mulut, antara lain factor local, herediter,

    respon autoimun, dan adanya infeksi.

    Penyebab factor local yang paling sering adalah tembakau. Tembakau dapat

    diisap, dicium, dikunyah-kunyah, atau diletakkan dalam mulut. Pada semua keadaan

    tersebut, tembakau mempunyai efek karsinogenik pada mukosa mulut. Tembakau yang tdak

    dibakar (dicium, dikunyah, disumbatkan) dapat meninggalkan tanda-tanda khas di daerah

    yang biasa disisipi tembakau tersebut. Daerah-daerah posterior umum dipakai untuk

    menyumbat atau mengunyah, sedangkan daerah-daerah anterior lebih disukai untuk

    mencium bau.

    Merokok tampaknya tidak berhubungan dengan peningkatan insiden kanker mulut

    bila dibandingkan dengan efeknya pada saluran pernapasan bagian atas. Merokok, terutama

    merokok dengan pipa, berhubungan dengan leukoplakia palatum dan hyperplasia kelenjar

    mucous yang disebut stomatitis nikotina. Walaupun kebiasaan ini sendiri bukan merupakan

    prakanker, tetapi merupakan factor pendorong dari karsinoma mulut, terutama bibir. Pada

    beberapa daerah di India, sigaret digunakan dengan bagian yang menyala di dalam mulut,

    kebiasaan tersebut menyebabkan insiden yang tinggi dari kanker palatum. Pada keadaan ini

    aksi kimia tembakau diletakkan berkontak erat dengan epithelium mulut, tembakau akan

    meneluarkan eek karsinogennya yang tampaknya bersifat kimia.

    Kebiasaan mengunyah biasanya terbatas pada satu daerah mulut dan pada

    daerah tersebut akan terjadi leukoplakia yang setelah 2o tahun atau lebih akan berubah

    menjadi neoplasma, sehingga kebiasaan ini dianggap berhubungan dengan karsinoma pipih,

    gingiva rahang bawah, dasar mulut dan lidah, yang lebih jarang terjadi.

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    4/78

    Sayangnya merokok merupakan kebiasaan yang diterima secara umum, agak

    tidak canggung dan untuk sedikit mengalihkan perhatian. Segaret dan cerutu dapat

    dianggap sebagai lambing pergaulan dan keramahan.

    Terdapat hubungan erat antara kebiasaan meminum alcohol dan karsinoma mulut

    di Eropa dan Amerika: 51% penderita kanker mulut merupakan peminum alcohol berat.

    Oleh karena itu, juga terdapat hubungan antara sirosis hati dan karsinoma mulut. Walaupun

    alcohol memiliki aksi langsung tetapi mungkin alcohol bereaksi secara tidak langsung

    dengan mekanisme yang tidak diketahui. Individu yang meminum sejumlah besar alcohol

    biasanya juga perokok berat, ini akan menibulakn aksi sinergis untuk mempercepat

    terjadinya kanker mulut. Pada beberapa penelitian terbukti bahwa meminum alcohol lebih

    cepat 15 tahun (atau lebih) tgerjadi kanker mulut dibandingkan pada individu yang tidak

    meminum alcohol dan merokok.

    Kebersihan mulut yang buruk, restorasi yang tidak tepat, tepi-tepi gigi yang tajam

    dan gigi tiruan yang longgar seringkali merupakan factor etiologi dari kanker mulut. Karena

    frekuensi terjadinya factor iritasi ini sangat tinggi, sungguh sulit untuk membuktikan

    hubungan sebab-akibat antara factor iritasi dan terjadinya kanker mulut. Peranan trauma

    rongga mulut terhadap timbulnya kanker mulut sangta bervariasi.

    Lesi putih dapat juga berkaitan dengan factor herediter. Herediter artinya

    ditularkan secara genetic dari induk kepada keturunannya.

    Lesi putih juga dapat terjadi karena adanya respon autoimun. Respon autoimun

    adalah respon imun dimana antibody dan sel limfoit imun yang diproduksi justru menyerang

    jaringan tubuh sendiri.

    Infeksi juga merupakan etiologi dari lesi putih, contonya yaitu infeksi kandida.

    Kira-kira 40% dari populasi mmpunyai spesies kandida di dalam mulut dalam jumlah kecil

    sebagai bagian yang normal dari mikroflora oral. Kandidiasis oral telah dinyatakan penyakit

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    5/78

    dari yang berpenyakit karena kandiduasis seringkali mengindikasikan adanya penyakit yang

    mendasari timbulnya proliferasi komponen kandida dari flora mulut. Spectrum

    spesies Candidayang dapat terbentuk di dalam rongga mulut meliputi Candida

    albicans, Candida glabrata, Candida tropicalis, Candida pseudotropicalis, Candida

    guillerimondiserta Candida krusei.walaupun spesies Candida dapat menimbulkan infeksi

    mulut, sebagian besar kasus disebabkan oleh Candida albicans.

    Infeksi Candida albicans biasanya terdapat di permukaan, pada bagian luar

    epidermis mulut, vagina dan jarang (tidak normal) pada kulit; hanya pada pasien yang

    sangat lemah dapat terjadi infeksi paru-paru atau sistemik. Organism penyebab merupakan

    jamur bersel tunggal dari keluarga Cryptokokakeae.

    2.3. Klasifikasi lesi putih

    Lesi putih

    Granula Fordyce

    Linea Alba Bukalis

    Leukoedema

    Morsicatio Buccarum (Mukosa Tergigit)

    White Sponge Nevus

    Lesi Putih Traumatic (Chemical Burn)

    Leukoplakia

    2.3.2. Lesi putih yang berkaitan dengan tembakau

    Keratosis Rokok

    Stomatitis Nikotin

    Bercak Snuff Dipper

    Karsinoma Verukosa

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    6/78

    3. Lesi merah/putih

    3.1. Macam-macam lesi merah/putih

    Eritroleukoplakia dan Bercak Eritroplakia

    Karsinoma Sel Skuamosa

    Lichen Planus

    Lesi Putih Elekrogalvanik

    Lepuh Lichenoid dan Seperti Lupus Akibat Obat

    Kandidiasis Pseudomembran Akut (Thrush)

    Kandidiasis Keratotik Kronis (Hiperplastik)

    Kandidiasis Atrofik Akut

    Kandidiasis Atrofik Kronis

    2.2.2. Lesi berdasarkan perubahan permukaan: (5)

    1. Lesi vesikulobulosa

    1.1. Macam-macam lesi vesikulobulosa : kaya cacar yang ada cairannya,

    ukuran 1 cm

    Gingivostomatitis Herpetika Primer

    Herpes Simpleks Kambuhan

    Herpangina

    Varicella (Cacar Air)

    Herpes zoster (Shingles)

    Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut

    Reaksi Alergi

    Sindrom Steven-Johnson

    Pemphigus Vulgaris

    Pemphigoid Membrane Mukosa (Cicatrical) Jinak

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    7/78

    Pemphigoid Bullosa

    2. Lesi ulseratif : bentuknya cekung kedalam

    2.1. Macam-macam lesi ulseratif

    Ulkus Traumatikus

    Stomatitis Apthosa Kambuhan

    Ulkus Pseudoapthosa

    Apthosa Major

    Ulserasi Herpetiformis

    Sindrom Behcet

    Ulkus Granulomatosus

    Karsinoma Sel Skuamosa

    Ulkus Khemoterapeutik

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1. Lesi Merah

    Purpura (Petechiae)

    Purpura adalah suatu keadaan yang ditanadai oleh genangan darah ekstravasasi.

    Faktor yang menstimulasi iatrogenik, buatan atau tarauma kecelakaan pada jaringan-

    jaringan vaskular yang ada di dalam kulit atau submukosa. Dalam keadaan dimana tidak ada

    trauma, maka harus dicurigai keberadaan kurangnya keping darah baik kualitatif maupun

    kuantitatif, faktor-faktor pembekuan, atau kerapuhan kapiler. Pada awalnya purpura tampak

    merah terang, tetapi lama-kelamaan cenderung untuk berubah warna, menjadi ungu-biru

    atau selanjutnya coklat-kuning. Karena lesi-lesi ini terdiri atas darah ekstravaskuler, lesi

    tidak menjadi pucat bila ditekan.(5)

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    8/78

    Salah satu contoh purpura adalah petechiae. Petechiae adalah lesi datar warna

    merah atau keunguan. Berasal dari darah yang masuk ke subkutan.lesi ini bila ditekan tidak

    berubah pusat jadi tetap berwarna kemerahan, contohnya yaitu scurvy.(6)

    Palatum lunak adalah lokasi intra oral yang paling umum untuk petechiae multifokal.

    Petechiae palatum dapat merupakan tanda awal dari mononukleosis menular, demam

    scalet, leukemia, diatesis perdarahan atau kelainan darah. Juga dapat menunjukkan

    robeknya kapiler-kapiler palatum akibat batuk, bersin, muntah atau fellatio. Petechiae

    hisapan dibawah gigi tiruan atas bukanlah purpura yang sebenarnya. Hal itu terjadi sebagai

    akibat dari infki kandida dan radang dari muara kelenjar-kelenjar liur tambahan, bukan

    karena tekanan negatif dari gigi tiruan seperti yang dipercaya di masa lalu.(5)

    Purpura lama-kelamaan menjadi pucat dan tidak memerlukan perawatan tertentu.

    Menentukan penyebabnya adalah suatu pertimbangan utama.

    Varikositas (Varix)(5)

    Varix adalah suatu pembengkakan berfluktuasi yang berwarna merah-ungu dan

    seringkali dijumapai pada orang lanjut usia. Pembengkakan tersebut menunjukkan suatu

    dilatasi vena yang disebabkan oleh berkurangnya elastisitas dinding pembuluh darah

    sebagai akibat dari menua atau oleh suatu rintangan internal pada vena. Permukaan ventral

    dari dua sudut mulut adalah daera-daerah umum yang lain. Varises bibir tampak merah tua

    sampai biru ungu. Umnya adalah tunggal, bulat, berbentuk kubah dan berfluktuasi. Palpasi

    dari lesi akan menyebarkan darah dari pembuluhnya dan meratakan permukaannya;

    karenanya lesi-lesi tersebut adalah positif pada diaskopi.

    Varises adalah jinak dan tanpa gejala, serta tidak memerlukan perawatan. Jika

    varises tersebut memprihatinkan secara kosmetis, maka dapat dibuang secara bedah tanpa

    perdarahan yang mencolok. Kadang-kadang varises sedikit keras karena perubahan-

    perubahan fibriotik. Trombosis merupakan komplikasi yang jarang. Jika banyak vena yang

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    9/78

    menonjol pada ventral lidah, maka keadaan itu disebut plebektasia lingual atau caviar

    tongue.

    Trombus(5)

    Suatu seri peristiwa yang meliputi trauma, pengaktifan urutan pembekuan dan

    pembentukan beku darah yang secara khas mengakibatkan terhentinya perdarahan.

    Beberapa hari kemudian pengahancuran beku darah terjadi dan aliran darah normal mulai

    kembali. Dalam kasus-kasus tertentu, jika bekuannya tidak hancur, maka aliran darah

    tersumbat dan terbentuk trombus. Trombus tampak sebagai nodula-nodula merah,bulat,

    menimbul, khas pada mukosa bibir. Keras pada Palpasi dan dapat sedikit nyeri. Tidak ada

    predileksi jenis kelamin, tetapi trombus paling umum dijumpai pada pasien diatas usia 30

    tahun. Sumbatan-sumbatan vaskuler dapat membesar secara konsentris dan menutup

    seluruh lumen pembuluhnya atau masak dan berkapur untuk membentuk suatu plebolit.

    Plebolit adalah temuan oral yang jarang dan terdapat dalam pipi, bibir, atau lidah. Secara

    radiografis tampak seperti donat, melingkar, fokus-fokus radiopak dengan tengah yang

    radiolusen.

    Telangiektasia Hemorhagik Herediter(5)

    Telangiektasia hemorhargik herediter adalah suatu penyakit genetik yang diturunkan

    sebagai suatu sifat dominan autosomal. Penyakit tersebut ditandai oleh telangiektasia yang

    multiple dimana ada makula-makula ungu merah atau papula-papula sedikit merah yang

    menunjukkan pembesaran secara permanen dari kapiler-kapiler tepi dari kulit, mukosa dan

    jaringan-jaringan lain. Lesi-lesi tersebut biasanya berukuran 1 sampai 3 mm, tidak ada

    denyut pembuluh darah ditengahnya dan menjadi pucat waktu diaskopi. Sesudah pubertas,

    ukuran dan banyaknya lesi cenderung makin meningkat dengan bertambahnya usia. Pria

    dan wanita mengalaminya dengan rasio seimbang. Perdarahan adalah gambaran yang

    mencolok dari penyakit ini.

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    10/78

    Lesi-lesi telangiektasia hemorhagik herediter terletak langsung dibawah lokusanya

    dan mudah terkena trauma, berakibat robek, perdarahan dan pembentukan ulkus. Lesi-lesi

    kulit tidak mudah robek karena ada epitel bertanduk yang menutupinya. Lokasi yang paling

    umum pada kulit adalah telapak tangan, jari-jari, dasar kuku, wajah dan leher. Lesi mukosa

    dapat dijumpai pada bibir, lidah, septum nasi dan konjungtiva. Gusi dan palatum jarang

    terkena. Komplikasinya meliputi epistaksis, perdarahan gastrointestinal, melena, hematuria,

    sirosis, fistula arteriovina paru-paru. Dianjurkan hati-hati dengan penggunaan analgesia

    inhalasi, anestesi umum, prosedur bedah mulut dan obat-obat hepatotoksis serta anti-

    hemostatik. Robeknya telangiektasia dapat menyebabkan perdarahan, yang paling baik

    dikontrol dengan pak tekan. Riwayat, gambaran klinis dan gambaran histologis adalah

    penting dalam membuat diagnosis.

    Sindrom Sturge-Weber (Ensefalotrigeminal Angiomatosis)(5)

    Sindrom sturge-weber adalah suatu kelainan congenital yang jarang. Manifestasinya

    adalah angioma vena dari leptomeningea otak, hemangioma macula ipsilateral pada wajah,

    deficit neuromoskuler, dan lesi-lesi okulo-oral. Hemangioma macula dari kulit wajah juga

    disebutportwine stain atau nevus flammeus adalah gambaran yang paling mencolok dari

    sindrom tersebut. Suatu hemangioma wajah berbatas jelas, rata atau sedikit menimbul dan

    berwarna merah sampai ungu. Hemangioma tersebut menjadi pucat bila ditekan. Dijumpai

    pada waktu lahir, penyebarannya di sepanjang saraf trigeminus dan secara khas meluas ke

    garis tengah tanpa melintas kesisi lain. Divisi optalmikus dari sareaf trigeminus paling sering

    terserang. Tidak ada nyeri atau peradagangan yang berkaitan dengan hemangioma dan

    tidak membesar dengan bertambahnya usia.

    Perubahan aliaran darah vena yang disebabkan olh angioma leptomeningea dapat

    mengakibatkan degenerasi kortikal ceberal, kejang-kejang, keterbelakangan mental dan

    hemiplegia. Pada radiograf tengkorak lateral, klasifikasi-klasifikasi gyriform secara khas

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    11/78

    tampak sebagai tram-lines berkontur ganda. Kira-kira 30% dari pasien mengalami kelainan

    okuler termasuk angioma, koloboma, atau glaucoma.

    Hyperplasia vaskuler yang mengenai mukosa pipi dan bibir adalah temuan oral yang

    paling sering. Palatum, gusi dan dasar mulut juga dapat terkena. Penyebaran bercak-bercak

    oral merah terang tersebut adalah ke daerah-daerah yang dipasok oleh cabang-cabang saraf

    trigeminus. Seperti lesi wajah, bercak-bercak ini berhenti di garis tengah. Keterlibatan gusi

    dapat membuat jaringan menjadi edema dan menyebabkan kesulitan dengan hemostasis

    jika dilakukan prosedur bedah yang mengenai jaringan-jaringan ini. Erupsi gig yang

    abnormal, makrokeilia, makroglosia dan makrodonsia adalah akibat dari pertumbuhan yang

    sangat berlebihan dari pembuluh darah besar. Pada daerah hyperplasia vaskuler, bedah

    mulut harus dilakukan menurut ukuran hemostatik yang ketat.

    3.2. Lesi Putih

    Granula Fordyce(7)

    Granula Fordyce timbul dan kelenjar sebasea yang secara embrionik terperangkap

    selama penggabungan prosesus malcsilaris dan mandibula. Garanula-granula tersebut

    menjadi lebih mencolok sesudah kematangan seksual, ketika sistem sebaseanya

    berkembang.

    Granula Fordyce adalah kelenjar-kelenjar sebasea ektopik yang dijumpai pada mulut,

    yang dianggap sebagai variasi dari anatomi mulcosa mulut yang normal. Granula-granula ini

    terdiri atas kelenjar sebasea, yang diameternya 1 sampai 2 mm. Secara khas tampak pada

    mukosa pipi sebagai papula yang sedikit menimbul, berwarna putih, putih krem atau kuning.

    Biasanya terjadi dalam jumlah banyak, membentuk kelompok-kelompok, plak, atau bercak-

    bercak. Kelompok yang melebar dapat terasa kasar pada palpasi (Gambar 3.8). Biasanya

    terlihat pada mukosa pipi dan tepi merah bibir atas, dengan distribusi yang simetris.

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    12/78

    Kelenjar tersebut juga dapat dijumpai pada mukosa di atas alveolar dan pilar anterior fasia,

    kelenjar sebasea besar paling sering terlihat pada sulkus alveolobukal bawah.

    Granula Fordyce terjadi pada kira-kira 80% orang dewasa dan telah dilaporkan tidak

    ada predileksi dalam ras dan jenis kelamin.

    Gambar 3.8 Granula Fordyce

    Secara histologis, tampak sarang-sarang sel-sel jernih yang membulat, 10 sampai 30

    setiap sarang, dengan inti yang terletak di tengah, kecil, berwarna gelap, dan berkapsul

    dalam lamina propria dan submukosa.

    Gambaran klinisnya cukup untuk mendiagnosis granula Fordyce; biopsi biasanya

    tidak diperlukan.

    Kadang-kadang, kumpulan kelenjar pada mukosa eksternal yang berkeratinissi dan

    vermillio border bibir (batas merah bibir) dianggap mengganggu dan diangkat melalui

    pembedahan. Jika tidak, maka tidak ada alasan untuk melakukan terapi.

    Linea Alba(7)

    Seorang peneliti mengemukakan bahwa linea alba disebabkan oleh muskulus

    buksinatorius yang menekan mukosa melalui tonjolan-tonjolan (cusp) gigi posterior rahang

    atas ke dalam garis oklusi. Linea alba juga seningkali dikaitkan dengan creanated tongue

    dan dapat merupakan tanda dan bruksisme, clenching, atau tekanan mulut yang negatif.

    Linea alba tampak kurang lebih sebagai suatu garis tebal bergelombang pada

    mukosa pipi setinggi bidang okiusi dengan panjang yang bervariasi. Biasanya terlihat

    bilateral, cukup jelas pada beberapa orang dan berwarna kelabu pucat atau putih. Secara

    umum kelainan bertanduk tanpa gejala ini lebarnya 1 sampai 2 mm dan memanjang dan

    mukosa pipi daerah molar kedua sampai ke kaninus (Gambar 3.7).

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    13/78

    Perubahan-perubahan epitel yang menebal yang terdiri atas jaringan hiperkeratotik

    yang merupakan suatu respon terhadap gesekan pada gigi-gigi.

    Gambaran klinisnya menunjukkan ciri diagnostik sehingga mudah didiagnosa.

    Linea alba merupakan variasi normal dan tidak memerlukan perawatan.

    Leukoedema(7)

    Etiologinya tidak diketahui, dipekirakan berkaitan dengan faktor herediter atau

    kerusakan stratified squamous epithelium pada saat proses maturasi. Leukoedema juga

    diperkirakan dapat terjadi sebagai hasil dan fungsi mastikasi dan berkaitan dengan

    kebersihan mulut yang buruk. Leukoedema secara signifikan lebih prevalen di antara orang-

    orang yang mempunyai kebiasaan merokok sehari-hari daripada di antara yang tidak

    merokok.

    Leukoedema adalah suatu variasi mukosa yang umum dan berkaitan dengan orang-

    orang berkulit gelap, tetapi kadang-kadang dapat dijumpai pada orang-orang berkulit

    putih. Insiden leukoedema cenderung meningkat dengan bertambahnya usia dan 50% dan

    anak-anak kulit hitam dan 92% orang dewasa kulit hitam menderitanya. Leukoedema tidak

    menunjukkan gejala apapun dan biasanya ditemukan selama pemeriksaan mulut rutin.

    Leukoedema biasanya dijumpai bilateral pada mukosa pipi sebagai suatu film tipis

    yang opak, putih atau abu-abu. Pada mukosa bibir dan palatum molle jarang ditemukan.

    Leukoedema seringkali pucat dan sulit dilihat. Menonjolnya lesi berhubungan dengan derajat

    pigmentasi melanin di bawahnya, derajat kebersihan mulut, dan banyaknya merokok.

    Pemeriksaan yang cermat dan leukoedema menunjukkan garis-garis putih halus,

    kerutankerutan dan lipatan-lipatan jaringan yang menumpuk. Tepi-tepi lesi tidak teratur dan

    difus; lesi tersebut memudar ke jaringan disekitarnya sehingga sulit untuk menentukan

    dimana lesi mulai dan berakhir. Diagnosis didapat dengan cara meregang mukosanya,

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    14/78

    menyebabkan tampak putih hilang sama sekali dalam beberapa kasus. Menggosok lesi tidak

    akan menghilangkannya (Gambar 3.6).

    Epitel tampak lebih tebal daripada normalnya dan disertai dengan tonjolan rete pegs

    yang lebar. Sel-sel dalam bagian superfisial stratum spinosum tampak bervakuola dalam inti

    yang diwarnai dengan hematoksilin dan eosin (H&E), karena mengandung glikogen dalam

    jumlah besar. Sel-sel pada permukaannya mungkin menjadi gepeng, akan tetapi tetap

    memiliki nukleus piknotik, dan biasanya rnemperlihatkan keratinisasi yang nyata.

    Lesi yang biasanya membingungkan diagnosa dengan leukoedema adalah

    leukoplakia, cheek-biting, dan white sponge nevus. Diskusi diagnosa banding dan lesi-lesi ini

    dapat dilihat pada diagnosa banding leukoplakia.

    Sejak leukoedema diketahui merupakan variasi normal, pengenalan lesi tersebut

    adalah penting sebab leukoedema tidak membutuhkan perawatan.

    Morsicatio Buccarum (Mukosa Tergigit)(5)

    Morsicato buccarum atau menggigit pipi adalah kebiasaan umum yang membuat

    meningkatnya perubahan-perubahan mukosa. Pada awalnya plak-plak dan lipatan-lipatan

    putih sedikit menimbul, tampak dalam pola difus menutupi daera-daerah trauma. Cedera

    yang lebih hebat akan menimbulkan suatu respon hiperplastik yang menambah

    besarnyaplak. Kadang-kadang terlihat pola garis atau menyebar, dengan daerah tebal dan

    tipis tampak berdampingan. Cedera yang menetap akan menimbulkan eritema dan ulserasi

    traumatic yang berseblahan.

    Mukosa tergigit biasanya terlihat pada mukosa pipi dan kurang sering pada mukosa

    bibir. Lesi-lesi tersebut dapat unilateral atau bilateral dan dapat terjadi pada semua usia.

    Tidak ada laporan redileksi jenis kelamin atau ras. Diagnosis memerlukan kepastian visual

    dan verbal dari kebiasaan melampiaskan ketegangan. Meskipun morsicatio buccarum tidak

    mempunyai potensi keganasan, pasien-pasien harus diingatkan terhadap perubahan-

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    15/78

    perubahan mukosanya. Karena gambaran klinis yang sama, maka speckled leukoplakia dan

    kandidiasis harus dibedakan. Secara mikroskopis ada perbedaan epitel yang masak normal

    dengan permukaan parakeratotik berkerut dan peradangan subepitel minor.

    White Sponge Nevus(7)

    Merupakan gangguan kongenital pada mukosa oral yang secara genetika ditransmisi

    oleh suatu cara autosomal dominan yang diturunkan, yang bermanifestasi pada masa anak-

    anak dan meningkat sepanjang hidup.

    White sponge nevus tidak menunjukkan predileksi ras, jenis kelamin; tetapi karena

    pola transmisi dominan autosomal dan keadaan ini, maka banyak anggota keluarga dapat

    menderita kelainan tersebut. Daerah-daerah mukosa ekstraoral yang dapat terlibat adalah

    rongga hidung, esofagus, larings, vagina dan rektum.

    Ditandai oleh lesi-lesi mukosa yang tanpa gejala, putih, berkerut dan seperti busa.

    Seringkali lesinya memperlihatkan pola gelombang yang simetris. Lokasi yang paling umum

    adalah di mukosa pipi, bilateral dan selanjutnya di mukosa bibir, lingir alveolar dan dasar

    mulut. Keadaan ini dapat mengenai seluruh mukosa mulut atau didistribusikan secara

    universal sebagai bercak-bercak putih tertentu. Tepi gusi dan dorsal lidah hampir tidak

    pernah terkena, meskipun palatum lunak dan ventral lidah umum terlibat. Ukuran lesinya

    bervariasi dan satu pasien ke pasien lain dan dan waktu ke waktu (Gambar 3.9).

    Epitelium mengalami penebalan yang hebat karena akantosis dan

    hiperparakeratosis. Terdapat spongiosis (edema intraselular) .yang terjadi di seluruh lapisan

    sel prickle.

    Penentuan diagnosa yang tepat diperlukan agar pasien tidak salah dirawat. Bila

    diagnosa telah ditentukan, diagnosa harus diberitahukan kepada pasien sebaik mungkin,

    agar ia dapat melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    16/78

    Lesi dapat disalah diagnosa sebagai keratosis, tetapi biasanya hasil pemeriksaan

    riwayat dapat memperjelas diagnosa tersebut, walaupun cheek biting, friksional keratosis,

    dan keratosis pada pasien yang suka mengunyah atau mengisap tembakau, mempunyai

    bentuk yang sama. Leukoedema sering mempunyal bentuk yang sama, kecuali bila mukosa

    ditegangkan. Penyakit Darier-White walaupun bersifat herediter, tetapi dapat menghasilkan

    lesi kutaneus dan mukosa. Tes seroiogi khusus dan biopsi dilakukan sekurang-kurangnya

    satu kali pada keadaan yang meragukan.

    White sponge nevus merupakan lesi jinak yang bersifat statis dan tidak menimbulkan

    rasa sakit sepanjang hidup. Pasien diberitahu bahwa lesi mi bersifat herediter (menurun)

    dan tidk memerlukan perawatan.

    Lesi Putih Traumatic (Chemical Burn)(7)

    Chemical burn seringkali ditemukan pada pasien yang menggunakan analgesik,

    seperti aspirin atau asetaminofen dengan meletakkannya pada mukosa yang berdekatan

    dengan gigi yang sakit. Kasus lain dapat terjadi pada praktek dokter gigi yang memberikan

    obat-obat kaustik ke mukosa mulut pasien secara tidak hati-hati. Selain itu, chemical burn

    juga dapat terjadi pada penggunaan obat-obat tetes untuk sakit gigi yang mengandung

    creosote, gulacol, atau derivat fenol; penggunaan obat kumur yang berlebihan; larutan etil

    alkohol 70%; dan kokain yang ditempatkan pada mukosa mulut.

    Chemical burn dapat terjadi bila senyawa analgesik yang mengandung asam asetil

    salisilat diletakkan dalam lipatan mukobukal untuk meredakan pulpitis, periostitis, atau

    abses periapikal. Lesi pseudomembranous yang sangat sakit berwarna putih dan berbentuk

    tidak teratur, akan timbul di daerah-daerah di mana obat-obatan tersebut berkontak dengan

    mukosa mulut (Gambar 3.16). Seluruh mukosa pipi mungkin akan terserang secara difus.

    Jaringan akan terasa sakit dan daerah bekas kauterisasi yang berwarna putih dapat diangkat

    dengan mudah dan meninggalkan daerah perdarahan yang kasar dan sangat sakit.

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    17/78

    Obat tetes untuk sakit gigi yang tersedia di pasaran yang mengandung creosote,

    guiacol, atau derivat fenol juga memiliki aksi kaustik pada mukosa mulut. Karena obat-obat

    yang meringankan sakit gigi ini jarang akan berada tetap di dalam lesi karies, maka luka

    bakar mukosal akan terjadi bila obat ini digunakan oleh pasien.

    Pada beberapa pasien aplikasi larutan etil alkohol 70% akan mengakibatkan

    pengelupasan mukosa mulut. Pelunakan dan pengelupasan dari mukosa yang tidak

    berkeratinisasi juga dapat terjadi dengan pemakaian obat kumur secara berlebihan.

    Leukoplakia(7)

    Hal-hal di bawah ini yang dicurigai sebagai etiologi dan leukoplakia yaitu :

    - produk-produk tembakau

    - temperatur dingin

    - makanan panas dan/atau pedas

    - alkohol

    - trauma okiusi

    - tepi-tepi tajam dan protesa atau gigi

    - radiasi

    - sifilis

    - kandida albikan

    Fakta kehadiran faktor-faktor di atas tidak dapat dibuktikan pada sekitar 20%

    penderita kanker mulut sehingga dilakukan penyelusuran faktor penyebab tambahan.

    Weaver,dkk melaporkan penemuan yang menarik dan penelitian 200 pasien dengan

    karsinoma sel squamosa pada kepala dan leher. Peneliti ini melaporkan bahwa 11 pasien

    tersebut dilaporkan tidak pernah menggunakan alkohol atau tembakau. Satu dan 11 pasien

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    18/78

    tersebut dilaporkan telah menggunakan obat kumur yang mengandung 25% alkohol banyak

    kali dalam sehari selama lebih dan 20 tahun.

    Selain faktor lokal di atas, keadaan dan mukosa mulut juga dipengaruhi oleh faktor

    sistemik. Sifihis tertier, defisiensi vitamin B12, defisiensi asam folat, dan mungkin defisiensi

    nutrisi lainnya semuanya disertai dengan glositis atrofik dan perubahan atrofik di tempat lain

    pada mukosa mulut yang menjadikan pasien-pasien ini sangat mudah terkena leukoplakia

    dan karsinoma mulut. Namun yang lebih sering adalah pasienpasien penderita xerostomia

    yang disebabkan oleh penyakit kelenjar saliva, obat-obat antikolinergik, atau radiasi, di

    mana saliva sebagai proteksi telah berku rang atau tidak ada.

    Lesi leukoplakia tidak memberikan gejala dan sering ditemukan pada pemeriksaan

    mulut rutin. Persentasi tertinggi yaitu pasien dengan usia antara 4070 tahun, dan lesi ini

    jarang ditemukan pada individu di bawah usia 30 tahun. Leukoplakia dapat timbul pada

    lokasi manapun pada mukosa mulut, lokasi yang paling sering yaitu pada lidah, dasar mulut,

    bibir bawah, kommisura, palatum, lipatan mukobukal, lingir alveolar, daerah retromolar dan

    mukosa bukal. Lesinya dapat bervariasi dalam ukuran, bentuk, lokasi dan gambaran

    klinisnya. Permukaan Iesinya dapat tampak licin dan homogen, tipis dan mudah hancur,

    pecah-pecah, berkerut, verukoid, noduler, atau berbercak-bercak. Warnanya dapat

    merupakan variasi lembut dan lesi-lesi putih translusen pucat sampai abu-abu atau putih

    sampal coklat (Gambar 3.10).

    Sistem klasifikasi yang diberikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

    menganjurkan 2 divisi untuk leukoplakia mulut: homogen dan nonhomogen. Leukoplakia

    nonhomogen selanjutnya disubdivisikan menjadi enitroleukoplakia, nodular, bercak dan

    verukoid.

    Sebagian besar leukoplakia (80%) adalah jinak; kasus sisanya adalah displastik atau

    kanker. Dilema klinisnya adalah dalam menentukan leukoplakia mana yang praganas dan

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    19/78

    ganas, terutama karena 4 sampai 6% dan semua leukoplakia berkembang menjadi

    karsinoma sel squamosa dalam 5 tahun.

    Masalah terpenting dalam menegakkan diagnosa dan leukoplakia adalah

    menentukan displasia selular melalui miknoskopik. Secara umum tidak adanya displasia

    dalam biopsi dapat dengan aman menunjukkan suatu bentuk jinak.

    Secara histologis, bentuk dan leukoplakia ditandai oleh pola yang berubah-ubah dan

    hiperkeratosis dan infiltrasi sel radang kronis dalam korium. Displasia ditandai dengan

    orientasi abnormal dan sel epitelnya, pleomorfisme selular dan atypia selular yang memberi

    kesan sebagai keganasan dini (stratifikasi epitel yang tidak teratur, hiperplasia dan lapisan

    basal, rete peg yang berbentuk seperti tetesan air mata, peningkatan jumlah gambaran

    mitotik, hilangnya polaritas dan sel basal, peningkatan perbandingan nukleus-sitoplasma,

    polimorfisme nukleus, dan hiperkromatism dan nukleus, pembesaran nukleolus, keratinisasi

    dan sel tunggal atau sel kelompok dalam stratum spinosum, dan hilangnya pola seluler yang

    lazim). Setiap derajat displasia dan atypia seluler mungkin memiliki makna sebagai

    perubahan premaligna, lesi yang menunjukkan displasia dalam derajat yang parah dapat

    disatukan dengan lesi yang dapat didiagnosa sebagai karsinoma in situ.

    Ketika suatu lesi putih ditemukan, seorang dokter harus menentukan apakah lesi

    putih tersebut dapat diangkat dengan mudah dengan cara mengeruknya atau tidak. Bila

    tidak dapat dikeruk maka diagnosanya bukan jenis pseudomembran. Yang harus dibedakan

    adalah lesi-lesi keratotik sebagai berikut : lupus eriternatosus, lichen planus, karsinoma

    verukoid, veruka vulgaris, leukoedema, dan white sponge nevus.

    White sponge nevus adalah kelompok yang jarang terjadi. Lagipula, white sponge

    nevus terjadi segera setelah lahir atau setidaknya pada saat pubertas, dan biasanya

    menyebar lebih luas di atas membran mukosa mulut. Sedangkan leukoplakia Iebih sering

    terjadi pada pasien berusia 40 tahun ke atas dan biasanya tidak menyebar sampai ke

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    20/78

    seluruh rongga mulut. Selain itu, white sponge nevus menunjukkan pola keturunan

    sedangkan leukoplakia tidak.

    Leukoedema biasanya mudah dibedakan dengan leukoplakia oleh karena

    leukoedema secara klasik terjadi pada mukosa bukal, di mana leukoedema seringkali

    menutupi hampir seluruh permukaan mulut bagian pipi dan meluas sampai mukosa labial

    dengan warna opaselensi seperti susu. Yang membedakan leukoplakia dan leukoedema

    yaitu jaringan parut yang menyolok dan lipatan khas yang terdapat pada leukoedema.

    Veruka vulgaris harus dibedakan dan tipe leukoplakia verukoid; hal ini biasanya

    disebabkan oleh karena veruka vulgaris yang jarang terjadi dalam rongga mulut, merupakan

    suatu lesi putih kecil dengan diameter yang tidak lebih dan 0,5 cm. Di lain pihak leukoplakia

    verukoid cenderung lebih besar dan biasanya dibatasi oleh suatu pinggiran mukosa yang

    terinflamasi, gambaran ini biasanya tidak ditemukan pada veruka vulgaris. Apabila trauma

    kronis pada daerah tersebut dapat diidentifikasi, maka akan Iebih mendukung untuk

    diagnosa leukopiakia.

    Semenjak karsinoma verukoid dapat berkembang dan suatu lesi leukoplakia, maka

    seorang dokter harus menentukan apakah lesi tersebut betul-betul suatu karsinoma

    verukoid.

    Lichen planus dapat memberikan gambaran suatu lesi seperti plak, dan dapat

    dikelirukan dengan leukoplakia. Akan tetapi perbedaannya dengan leukoplakia yang lebih

    sering dalam bentuk lesi tunggal, lichen planus biasanya terjadi sebagai lesi-lesi yang

    tersebar di seluruh rongga mulut. Lichen planus juga berkembang menjadi beberapa

    konfigurasi yang berbeda (seperti plak putih, stria Wickham, bulla, erosi). Ketika beberapa

    vriasi lesi terjadi, maka akan lebih memudahkan dalam membedakan kedua jenis penyakit

    ini. Bila disertai suatu lesi merah-putih pada kulit maka hal ini juga mendukung diagnosa

    lichen planus.

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    21/78

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    22/78

    Untuk lesi leukoplakia dengan resiko rendah, pendekatan konservasi diindikasikan.

    Pendekatan ini digambarkan sebagal berikut dokter harus melakukan setiap usaha untuk

    mengidentifikasi iritasi kronik lokal yang menyebabkan pertumbuhannya. Semua faktor iritan

    harus dihilangkan dan pasien diperiksa kembali setiap minggu untuk menentukan apakah

    lesi tersebut mengalami kemunduran. Jika bukti adanya kemunduran tidak dapat dideteksi

    dalam 2 minggu, maka lesi tersebut seharusnya telah dikeluarkan secara sempurna.

    Prosedur sederhana mi untuk lesi yang kecil tetapi untuk lesi besar atau banyak permukaan

    yang terlibat, operasi lebih sulit.

    Jika lesi besar atau tersebar luas, prosedur pengelupasan harus digunakan yaitu

    dengan free graft dengan kelonggaran untuk permukaan yang gundul agar penyembuhan

    sekunder epitel dapat terjadi.

    Bilamana lesi yang besar atau menyebar luas dialarni, bedah eksisi secara lengkap

    dapat meninggalkan luka bedah yang besar. Luka ml biasanya sulit untuk menutup dan

    sering menyebabkan ketidaknyamanan pada pasien di samping dapat menjadi rusak dan

    kehilangan fungsinya. Graft dengan kulit digunakan untuk menutup beberapa luka ini tetapi

    prosedur ini membutuhkan tindakan bedah lagi, dimana sulit dan tidak nyaman dan hasilnya

    biasanya kurang memuaskan.

    Beberapa tahun ini prosedur bedah krio telah digunakan untuk merawat lesi

    leukoplakia yang besar dengan hasil yang bagus. Bedah laser juga telah digunakan untuk

    menghilangkan lesi mulut termasuk leukoplakia.

    3.3. Lesi Putih yang Berkaitan Dengan Tembakau

    Keratosis Rokok(5)

    Keratosis rokok adalah suatu bukti reaksi spesifik dari orang-orang yang mengisap

    rokok tanpa filter atau marijuana dalam jangka waktu yang sangat pendek. Lesi-lesinya,

    yang berdekatan satu sama lain ketika mulut ditutup, mengenai bibir atas dan bawah di

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    23/78

    lokasi penempatan rokok. Bercak-bercak keratotik ini kira-kira 7 mm diameternya dan

    umunya terletak lateral dari garis tengah. Papula-papula menimbulputih jelas terlihat

    diseluruh bercak, membuat suatu permukaan keras dan kasar pada palpasi. Kadang-kadang

    keratosis dapat meluas kedalam mukosa bibir, tetapi jarang sampai mengenai batas

    vermilion. Pria-pria tua paling umum mendapatkannya. Menghentikan kebiasaan merokok

    biasanya member kesembuhan. Terjadinya ulkus dan pembentukan keropeng akan

    menimbulkan kecurigaan pada perubahan neoplastik.

    Stomatitis Nikotin(7)

    Stomatitis nikotin adalah tipe spesifik dan leukoplakia yang sering terlihat pada pria

    yang merokok dengan pipa atau mengisap rokok secara terbalik dalam waktu yang lama.

    Stomatitis nikotin biasa dijumpai pada pria-pria usia pertengahan dan tua, di

    posterior rugae palatum, lesi ini menunjukkan perubahan progresif dengan berlalunya

    waktu. MuIa-mua iritasinya menyebabkan erimatosus yang difus pada palatum. Akhirnya

    palatum menjadi putih keabu-abuan selain dan hiperkeratosis. Terjadi banyak papula-papula

    keratotik khas dengan tengah yang merah cekung dan berhubungan dengan lubanglubang

    duktus ekskretorius kelenjar liur minor yang melebar serta meradang. Papula-papula

    tergabung dan membuat palatum tampak seperti berbatubatu yang khas. Papula-papula

    yang terpisah, tetapi dengan tengah merah menonjol adalah umum ditemukan (Gambar

    3.11).

    Secara histologis, epitelium menunjukkan akantosis dan hiperkeratosis. Lapisan

    epitelium duktus kelenjar saliva minor sering menunjukkan suatu metaplasia skuamosa, dan

    abstruksi dan duktus yang dapat menyebabkan pembentukan kista retensi kecil. Biasanya

    terdapat peradangan kronis derjat sedang dalam jaringan ikat subepitelial dan di sekitar

    kelenjar asini.

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    24/78

    Karakteristik stomatitis nikotin adalah papula-papula keratotik dengan titik di tengah

    yang merah cekung. Papula keratotik dapat juga ditemukan pada keratotik follikutaris

    (penyakit Darier-White). Hiperplasia papilar dan stomatitis nikotin adalah lesi yang paling

    sering timbul pada palatum. Perbedaannya yaitu hiperplasia papilar tidak keratotik dan tidak

    menunjukkan cekung merah kecil di tengah papula dan ditemukan di bawah protesa akrilik.

    Adanya stomatitis nikotin adalah suatu indikasi bahwa paslen menggunakan

    tembakau sampai tingkat yang menyebabkan toksik pada mukosa. Stomatitis nikotin tidak

    bersifat prakanker, namun plak leukoplakia mungkin ditemukan pada lokasi mukosa lainnya.

    Kebiasaan harus dihentikan atau dikurangi dengan drastis agar lesi mi dapat mereda.

    Bercak Snuff Dipper(5)

    Suatu daerah kuning/putih berkerut pada lipatan mukosa gigi dan mukosa pipi atau

    bibir dari rahang bawah adalah indicator penggunaan intraoral dari tembakau tanpa dibakar.

    Tembakau yang tidak dibakar dapat digunakan dalam berbagai bentuk (dihisab baunya,

    dicelup, disumbatkan, atau dikunyah) dan meninggalkan tanda-tanda khasnya di daerah

    yang biasa disispi tembakau tersebut. Daerah-daerah posterior umum dipakai untuk

    mencelup, menyumbat atau mengunyah, sedangkan daerah-daerah anterior lebih disukai

    untuk mencium bau. Orang yang meletakkan tembakau di tempat yang berebeda-beda akan

    mempunyai lesi yang banyak dan kurang mencolok. Pria-pria belasan tahun paling sering

    keadaan ini, terutama karena iklan-iklan pemasaran yang intensif dari perusahaan-

    perusahaan tembakau.

    Bercak-bercak snuff dipper yang dini berwarna merah muda pucat, dengan

    permukaan tampak berkerut-kerut dan berlipat-llipat. Perubahan menjadi putih, putih

    kuning dan coklat kuning dapat terjadi sebagai hyperkeratosis dan terjadi pewarnaan

    eksogen.

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    25/78

    Penggunaan tembakau tanpa diisap yang kronis dapat dikaitkan dengan perubahan-

    perubahan periodontal, karies, perubahan-perubahan displastik efidermal dan karsinoma

    verukosa. Untuk mendapat kesembuhan, dianjurkan menghentikan pemakaiannya. Jika

    penampilan normalnya tidak kembali dalam 14 hari sesudah pemakaian tembakau

    dihentikan, maka perlu dibiopsi.

    Karsinoma Verukosa(5)

    Massa keputih-putihan, seperti kembang kol, bertangkai, seperti kutil adalah suatu

    jenis tumor sel skuamosa ganas yang dipertimbangkan sebagai berkelas rendah dan tanpa

    metastasis. Mukosa pipi dan gusi rahang bawah adalah lokasi yang paling umum. Pria-pria

    diatas 60 tahun yang memakai tembakau (bukan di rokok) paling sering mengidapnya.

    Penyakit tersebut jarang dijumpai pada orang di bawah usia 40 tahun.

    Karsinoma verukosa mepunyai gambaran permukaan yang jelas. Secara khas ada

    permukaan keratotik putih dengan disertai papilla-papila berbintik-bintik merah muda-

    merah. Pertumbuhan ke lateral akan membuat massanya membesar dan tumornya dapat

    mencapai beberapa cm atau lebih diameternya. Lesi-lesi yang besar dapat merusak daerah

    sekitar dengan menerobos dan menggerogoti tulang alveolar di bawahnya. Lesi-lesi dengan

    gambaran yang sama meliputi hyperplasia epitel verukosa, piostomatitis vegetans dan

    leukoplakia verukosa yang berproliferasi.

    Perawatan yang dianjurkan adalah eksisi bedah yang luas. Terapi radiasi merupakan

    kontra-indikasi karena ada perubahan resiko anaplastik menjadi karsinoma sel skuamosa.

    3.4. Lesi Merah/Putih

    Eritroleukoplakia dan Bercak Eritroplakia(5)

    Eritroleukoplakia dan Speckled Eritroplakia atau speckled leukoplakia (istilah yang

    lebih disukai beberapa pengarang), adalah lei-lesi merah dan putih prakanker.

    Eritroleukoplakia adalah suatu bercak merah dengan daerah-daerah leukoplakia yang

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    26/78

    terpisah-pisah, sedangkan speckled eritroplakia adalah suatu bercak merah yang

    mengandung bintik-bintik atau granula-granula putih merata di seluruh lesi. Suatu varian

    lesi merah-putih yang tampak noduler disebut leukoplakia verukosa proliferative.

    Eritroleukoplakia dan speckled eritroplakia mempunyai predileksi pria dan sebagian

    besar lesi dijumpai pada pasien-pasien di atas usia 50 tahun. Dapat terjadi di setiap daerah

    intraoral, tetapi seringkali terjadi pada tepi lteral lidah, mukosa pipi dan palatum lunak. Lesi-

    lesi ini seringkali dihubungkan dengan merokok berat, alkoholisme dan kebersihan mulut

    yang jelek.

    Infeksi jamur adalah umum pada speckled eritroplakia.Candida albicans, suatu

    organisme yang dominan, telah dapat diisolasi dalam sebagian besar kasus; karenanya,

    perawatan dari lesi-lesi ini harus meliputi analisis untuk Candida. Hubungan sebab dan

    akibat dari kandidiasis dan speckled leukoplakia tidak diketahui, tetapi eritroplakia dengan

    daerah-daerah leukoplakia member risiko yang lebih besar untuk perubahan-perubahan

    sitologis apical. Karena meningkatnya risiko karsinoma, maka biopsy merupakan keharusan

    untuk semua lesi merah-putih.

    Karsinoma Sel Skuamosa(5)

    Karsinoma sel skuamosa adalh suatu neoplasma ganas yang berasal dari mukosa. Ini

    adalah tipe yang paling umum dari kanker mulut, terhitung dari lebih 90% ari semua

    neoplasma ganas rongga mulut. Kanker mulut dapat terjadi pada semua usia, tetapi

    terutama merupakan penyakit pada orang-orang tua. Lebih dari 95% karsinoma mulut

    terjadi pada orang dia tas usia 40 tahun. Pada masa lalu, prevalensinya jauh lebih besar

    pada pria, tetapi perbandingan pria terhadap wanita secara dramatis telah menurun dalam

    tahun-tahun terakhir, menjadi 2:1, karena meningkatnya jumlah wanit ayang merokok.

    Penyebab pasti dari kanker mulut tidak diketahui. Atipisme sitologik dan mutagenesis

    dapat merupakan akibat dari banyak factor yang berkaitan dengan penuaan dan pajanan

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    27/78

    terhadap berbagai bahan biologic, kimia, fisik seperti berikut: infeksi Treponema pallidum,

    virus herpes simpleks, virus papiloma manusia, atau Candida albicans; penggunaan

    berlebihan dari tembakau dan alcohol; keadaan defisiensi nutrisi; mulut tak terawat; trauma

    kronis; radiasi; dan imunosupresi.

    Daerah yang paling umum untuk karsinoma sel skuamosa adalah tepi lateral dn

    permukaan ventral lidah. Daerah-daerah intraoral lain, dalam urutan menurun adalah

    orofaring, dasar mulut, gusi, mukosa pipi, bibir dan palatum. Terjadinya karsinoma sel

    skuamosa pada bibir telah menurun secara dramatis dalam decade terakhir ini karena

    meningkatnya pemakaian bahan-bahan pelindung sengatan matahari. Permukaan dorsal

    lidah hampir tidak pernah terkena.

    Penyebaran karsinoma sel skuamosa terjadi dengan perluasan setempat atau melalui

    jalur pembuluh-pembuluh limfatik. Pentahapan suatu tumor menurut ukuran (T), kelenjar

    limfe regional (N) dan jarak metastasis (M), merupakan usaha untuk memperkirakan

    luasnya penyakit. Terapi bedah dan radiasi merupakan bentuk perawatan utama untuk

    kanker.

    Prognosis untuk kanker mulut tergantung pada ukuran luas, daerah yang terkena,

    tahap klinis pada saat diagnosis, lebar tumor pada diameter terbesarnya, kemampuan

    pasien untuk merawat kesehatan yang cukup baik, kemampuan untuk menghadapi atau

    mengatasi respon imunologik. Perawatan dini adalah yang terpenting; karenanya biopsy

    seharusnya segera dilakukan jika ada kecurigaan neoplasma.

    Lichen Planus(7)

    Lichen planus adalah suatu penyakit kulit biasa yang seringkali mempunyai

    manifestasi pada mukosa. Etiologi dan patogenesisnya tidak diketahul, meskipun bukti

    menunjukkan bahwa lichen planus adalah kelainan imunologik, kemungkinan suatu penyakit

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    28/78

    autoimun, dimana limfosit T merusak lapisan sel basal dan epitel yang terkena. Subset sel T

    CD4 maupun CD8 sudah dijumpai dalam populasi limfosit submukosa. Orang yang gugup

    dan emosional merupakan predisposisi untuk lichen planus. Sebagian besar pasien adalah

    wanita di atas usia 40 tahun.

    Lesi kutaneus Lesi yang paling sering terlihat adalah papula baik yang kecil maupun

    yang sangat luas dalam bentuk bercak-bercak gatal. Lesi secara klasik dapat terlihat paling

    sering pada permukaan flexor lengan atau pada daerah yang terkena gesekan pakaian.

    Tetapi seringkali lesi mempunyai bentuk yang sangat berbeda dan bentuk klasiknya, dan

    dapat ditemukan pada semua daerah tubuh. Lesi mempunyai pola linear yang dianggap

    mengikuti garis perjalanan saraf atau garukan, atau papula dapat tersusun sedemikian rupa

    sehingga berbentuk anular. Papula sendiri terasa gatal, sehingga pasien cenderung

    menggaruk-garuk, dan merubah bentuk aslinya. Beberapa papula hilang dengan cepat,

    sedang beberapa diantaranya akan tetap selama beberapa bulan dan membentuk daerah

    pigmentasi yang kecil, mungkin disebabkan oleh iritasi.

    Bila diulaskan minyak pada papula, dan diusap kembali dengan sepotong kasa

    kering, pola lesi dapat terlihat lebih jelas. Dengan bantuan lensa tangan, stria putih yang

    ditemukan pertama kali oleh Wickham pada tahun 1895 dan disebut sesuai dengan

    namanya dapat dilihat. Dengan bantuan lensa tersebut, tepi lesi sering terangkat. Kedua

    tanda tersebut kadang-kadang sangat bermanfaat untuk menentukan diagnosa.

    Sebagian besar papula berwarna keperakan atau keunguan, tetapi dapat berubah

    menjadi tipe eritematus yang Iebih mempersulit penentuan diagnosa. Bula jarang terlihat,

    walaupun terlihat, bula biasanya pecah sebelum pasien menyadarinya, menghasilkan lesi

    borok yang tidak khas. Lesi atropi terlihat mempunyai stria Wickham pada permukaannya.

    Bentuk vesikular lebih sering terlihat pada penggunaan arsen untuk pengobatan sifihis. Pada

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    29/78

    semua bentuk lesi yang tidak biasa, lesi kiasik selalu dapat dilihat bila dilakukan

    pemeriksaan dengan teliti.

    Pada 10% kasus lichen planus dapat mengenai kuku, terutama kuku jari. Biasanya

    kerusakan yang ditimbulkan ringan, yaitu berupa ridge vertikal sebagai cekungan yang

    lama-lama hilang. Jarang terjadi kerusakan yang lebih hebat dan kuku jari, berupa daerah

    tempat kuku yang mengalami kerusakan baik sebagian maupun menyeluruh.

    Lesi oral : Lesi-lesi oral dan lichen planus dapat mempunyai 1 dan 4 gambaran :

    atrofik, erosif, menyebar (retikular) atau mirip plak. Dapat Iebih dan 1 bentuk mengenai

    seorang pasien. Daerah yang paling sering terkena adalah mukosa pipi. Lidah, bibir,

    palatum, gusi dan dasar mulut juga dapat terkena. Lesi-lesi yang bilateral dan relatifsimetris

    biasanya ditemukan.

    Gambaran klinik yang dominan pada lichen planus oral atrofik adalah memerahnya

    mukosa, disebabkan olh atrofi epitel. Pada batas daerah yang merah, tampak stria

    Wickham yang keputih-putihan. Lichen planus atrofi pada gusi, terutama jika terjadi ruptur

    pada epitel, dapat mempunyai sifat serupa dengan gingivitis deskuamativa, tetapi berupa

    manifestasi gingiva nonspesifik pada beberapa gangguan sistemik.

    Lichen planus erosif terjadi jika epitel permukaan sama sekali hilang dan

    mengakibatkan ulserasi. Mukosa pipi dan lidah adalah daerah yang umum terkena. Pada

    awalnya, dapat timbul vesikel atau bulla, yang akhirnya tererosi dan menjadi ulserasi. Lesi-

    lesi yang matang mempunyai tepi-tepi merah tak teratur, pseudomembran sentral nekrotik

    yang kekuning-kuningan dan bercak putih melingkar yang sering terdapat di perifernya

    (Gambar3.12) Keadaan tersebut sangat sakit dan dapat terjadi cepat sekali.

    Tipe yang paling sening adalah tipe retikular. Secara khas mempunyai banyak garis-

    ganis atau papula-papula yang dikenal sebagai stria Wickham. Daerah-daerah yang putih

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    30/78

    berkilauan tersebut seringkali tanpa gejala, tetapi memprihatinkan secara

    kosmetik. Keadaan ini dapat mengenal daerah-daerah yang luas (Gambar 3.13).

    Tipe yang paling jarang ditemukan dan lichen planus adalah bentuk plak tanpa

    gejala. Lesi ini adalah plak atau bercak putih padat yang mempunyai permukaan yang licin

    sampai sedikit tak teratur dan gambaran yang asimetris (Gambar 3.14). Untuk tipe plak,

    dijumpai 51% di antara 611 orang Denmark yang terkena lichen planus oral, telah

    dinyatakan bahwa orang yang tiap hari merokok secara signifikan mempunyai prevalensi

    yang lebih rendah terhadap tipe retikular dan atropi serta prevalensi yang lebih tinggi

    terhadap tipe plak. Diperkirakan bahwa penemuan itu tergantung pada mekanisme yang

    menyebabkan tipe lesi atrofik dan tipe retikular diubah menjadi lesi plak akibat pengaruh

    merokok.

    Biasanya ada tiga gambaran yang dianggap sangat penting untuk diagnosa

    histopatologik dan lichen planus yaitu daerah hiperparakeratosis atau hiperorthokeratosis,

    sering disertai dengan penebalan lapisan sel granular dan gambaran gigi gergaji pada rote

    peg; degenerasi liquefaction atau nekrosis pada lapisan sel basal yang sering digantikan

    dengan pita eosinofilik dan suatu pita subepitelial yang padat dan limfosit.

    Biasanya sulit untuk membedakan berbagai tipe keratosis mulut dengan lichen

    planus, terutama pada tipe lichen planus yang saling bergabung. Walaupun riwayat dan

    daerah lesi dapat membantu dalam menentukan diagnosa banding, biopsi mungkin

    merupakan cara satusatunya untuk menentukan diagnosa akhir. Leukoedema dapat terlihat

    seperti retikular lichen planus yang kasar, terutama bila mukosa ditegangkan selama

    pemeriksaan. Pola retikular dapat terlihat juga pada penderita kandidiasis mulut, tetapi

    daerah tersebut biasanya dapat dihilangkan dan bila tetap ada keraguan dapat dilakukan

    pemeriksaan kultur. Kronik diskoid lupus eritematus menghasilkan ulser statis dengan

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    31/78

    keratosis di bagian tepinya. Penyakit mi juga sering dikira sebagal lichen planus, kecuali bila

    ada tanda-tanda lain. Hasil biopsi yang dilakukan oleh ahil histologis yang berpengalaman

    dalam patologi mulut mungkin merupakan tanda diagnosa pertama. Pempigus dan

    pempigoid tidak jarang menimbulkan kesulitan, karena mukosa di sekitarnya sangat Iemah.

    Lichen planus yang parah dengan daerah erosi, juga mempunyai mukosa yang lemah.

    Eksfoliatif sitologi untuk sel akantolitik atau biopsi merupakan cara pemeriksaan diagnosa

    terakhir. Kelenjar sebasea yang ektopik (Fordyce spot) juga terlihat mirip dengan papula

    lichen planus, bila dokter gigi tersebut kurang berpengalaman.

    Bila diagnosis sudah dikonfirmasi secara histologis maka pasien harus ditentramkan

    hatinya dengan memberitahu bahwa kondisi tersebut bersifat jinak, terutama bila tidak ada

    gejala. Meskipun ada anggapan bahwa lichen planus, terutama lesi erosif mungkin

    merupakan predisposisi kanker mulut, pendapat mi belum diterima secara bulat. Oleh

    karena itu, lebih bijaksana bila dilakukan pemeriksaan dan biopsi ulang (tergantung keadaan

    klinis) secara teratur pada setiap penderita lichen planus.

    Pada kasus-kasus yang bersimtom pengobatan awal yang diberikan adalah kumur-

    kumur dengan obat kumur yang mengandung antiseptik dikombinasikan dengan terapi

    steroid secara topikal dalam bentuk pellet hidrokortison hemisuksinat (2,5 mg) atau

    betametason sodium fosfat (0,5 mg) yang dibiarkan larut ke dalam daerah bersangkutan 2

    4 kali sehari. Bentuk terapi steroid topikal lainnya seperti semprotan, obat kumur, krem,

    dan salep, juga bermanfaat bagi beberapa penderita. Suntikan intralesi dengan

    triamcinolone juga sudah dicoba dengan hash yang bervariasi.

    Kemungkmnan adanya kandidiasis oral juga perlu diselidiki, dan bila ternyata positif

    maka perlu diberi pengobatan antijamur. Lebih lanjut, stres tampaknya merupakan faktor

    pemicu penting, terutama pada penderita yang lebih tua, dan oleh karenanya terapi

    anxiolytic akan sangat bermanfaat.

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    32/78

    Pada kasus-kasus berat terapi steroid dalam jangka pendek mungkin dibutuhkan

    untuk meredakan gejala akut. Pemberian griseofulvin secara sistemik 500 mg dua kali sehari

    untuk jangka waktu 3 bulan ternyata sangat membantu, sekatipun mekanisme

    penyembuhannya belum dimengerti. Enzim hati harus diperiksa dulu kadarnya sebelum

    griseofulvin diberikan serta sesudah pengobatan selesai. Pasien yang memakai kontrasepsi

    oral harus diberitahu bahwa keefektifan kontrasepsi akan berkurang selama pengobatan

    dengan griseofulvin.

    Lesi Putih Elekrogalvanik(5)

    Lesi-lesi putih elektrogalvanik sangat mirip dengan bentuk hipertrofi dari lichen

    planus. Kelainan ini lebih jelas setelah usia 30 tahun dan seringkali terjadi pada mukosa pipi,

    tepat di sebelah restorasi logam. Kasus-kasus ringan adalah tanpa gejala, sedangkan kasus-

    kasus erosive dapat menyebabkan tipe sakit seperti terbakar. Secara histologis, lesi ini mirip

    dengan lichen planus. Arus mikro-listrik yang disebabkan oleh restorasi-restorasi yang tidak

    sama adalah salah satu penjelasan untuk fenomena ini. Yang menarik, reaksi obat lichenoid

    yang tampaknya sama dengan lesi putih elektrogalvanik, dapat disebabkan oleh pemakaian

    sistemik dari logam-logam yang sama (air raksa dan emas) yang dijumpai dalam restorasi

    gigi. Perawatan terdiri atas mengganti restorasi tersebut dengan bahan restorasi lain,

    terutama bahan emas porcelen, ionomer kaca, komposit. Prognosisnya baik sekali.

    Lepuh Lichenoid dan Seperti Lupus Akibat Obat(5)

    Lesi retikuler dan erosive tampak sama dengan lichen planus dan lupus eritematosus

    dapat terjadi dalam kaitan dengan berbagai obat sistemik.Meskipun gambarannya dapat

    bervariasi, plak linear putih dengan tepi merah adalah umum. Lesi-lesi tersebut dapat timbul

    segera atau sesudah penggunaan obat yang berkepanjangan. Perubahan peradangan yang

    menetap dapat mengakibatkan daerah-daerah eritematosus yang lebar, akhirnya ulserasi

    mukosa dan sakit. Lupus eritematosus akibat obat eringkali diakitkan dengan artritis,

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    33/78

    demam, dan penyakit ginjal. Hydralazine dan procainamide adalah penyebab paling umum

    dari lepuh seperti lupus akibat obat. Obat-obat lain yang dikenal menyebabkan lepuh-lepuh

    seperti lupus meliputi emas, griseofulvin, isoniazid, methyldopa, penisilin, phenytoin,

    procainamide, streptomisin,dan trimethadione. Obat-obat yang dikenal mengakibatkan

    lepuh-lepuh lichenoid meliputi: chloroquine, dapsone, furosemide, emas, merkuri,

    methyldopa, palladium, penicilinamine, phenothiazines, quinidine, thiazides, antibiotic

    tertentu dan logam-logam berat. Konsultasi dengan dokter dan menghindari obat-obat

    penyebab akan meredakan lesinya. Obat pengganti biasanya diseleksi untuk merawat

    masalah sistemik pasien.

    Kandidiasis Pseudomembran Akut (Thrush)(7)

    Penyebab utama kandidiasis ialah kandida albikan. Spesies lain seperti kandida

    crusei, kandida stellatoidea, kandida tropikalis, kandida pseudotropikalis dan kandida

    parapsilosis umumnya bersifat apatogen.

    Banyak faktor yang mempermudah terjadinya infeksi kandida pada seseorang. Faktor

    predisposisi dalam terjadinya kandidiasis oral yaitu pada anak-anak (defisiensi zat besi), usia

    tua (defisiensi vitamin B12), kehamilan (diabetes mellitus yang tidak terdiagnosa atau

    kurang terkontrol), iritasi mukosa (pemakalan protesa), pengobatan (hipoti roidisme),

    antibiotik (leukimia), kortikosteroid (agranulositisis), imunosupresif (infeksi H IV), sitotoksik

    (xerostomia), dan malnutrisi (diet kaya karbohidrat).

    Tanda khas kandidiasis pseudomembranosa akut ialah bercak seperti krim berwarna

    putih mutiara atau putih kebiruan yang dapat dikeruk dan meninggalkan dasar yang

    berwarna merah (Gambar 3.15). Bercak tersebut terdiri dan epitel deskuamasi, keratin,

    fibrin, jaringan nekrotik, sisa makanan, sel radang dan kuman yang terinfiltrasi hifa. Umur

    merupakan faktor terpenting dalam perkembangan kandidiasis oral karena pada umumnya

    trush menyerang kira-kira 5% bayi yang baru tahir serta 10% lansia yang lemah.

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    34/78

    Setiap daerah dan mukosa mulut dapat terkena : daerah kemerahan atau daerah

    putih dapat timbul di bawah gigi tiruan sebagian atau gigi tiruan penuh; plak putih mungkin

    hanya ditemukan datam daerah yang terlindungi dengan baik. Lesi dapat menyerang

    seluruh mukosa mutut atau daerah setempat, di mana mekanisme pembersihan normalnya

    kurang baik yaltu langit-langit, lipatan mukobukal (mucobuccal fold), atau reglo retromolar.

    Pemeriksaan dengan elektron mikroskop dan lesi trush memperlihatkan pseudohifa

    dan spora pada sel-sel berkeratinisasi. Elemen jamur ini tampaknya memasuki sel epitel

    melalui lubang-lubang dalam sel yang berkeratinisasi. Asal-usul dan lubang ini tidak

    diketahui, apakah dihasilkan oleh organisme ataukah merupakan kerusakan seluler lainnya

    yang memberikan suatu kesempatan bagi jamur tersebut untuk masuk.

    Seluruh lesi keratotik yaitu lesi yang tidak dapat dikeruk dapat diabaikan dalam

    mendiagnosa kandidiasis.

    Lesi-lesi putih nekrotik berikut ini harus dipertimbangkan dalam diagnosa banding

    yaitu chemical burn, stomatitis gangren, infeksi bakteri supertisial, ulser traumatik, ulser

    nekrotik dan penyakit sistemik dan mucous patch sifilis.

    Mucous patch sifilis biasanya mempunyai ciri-ciri tersendiri, kecil dan merupakan lesi

    putih nekrotik yang terdapat di lidah, palatum dan bibir sedangkan kandidiasis biasanya

    lebih difus. Lesi kulit sifilis sekunder disamping pemeriksaan serologi membedakan mucous

    patch sifilis dengan kandidiasis.

    Ulser nekrotik dan stomatitis gangren yang timbul akibat daya tahan yang menurun

    karena menderita penyakit sistemik mungkmn sulit untuk dibedakan dengan kandidiasis

    karena lesi tersebut biasanya juga ditemukan pada pasien dengan penyakit sekunder. Jika

    ulser lebih dalam daripada kandidiasis artinya bukan merupakan akibat primer walaupun

    ulser seperti itu dapat pula merupakan infeksi sekunder dengan kandida albikan.

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    35/78

    Ulser traumatik dengan permukaan nekrotik biasanya berkaitan dengan riwayat

    trauma.

    lnfeksi bakteri superfisial dapat terjadi pada pasien dengan kondisi badan yang

    lemah dan lesinya menyerupai kandidiasis pseudomembran. Diagnosa ditegakkan melalui

    kultur bakteri.

    Chemical burn dapat menyerupai kandidiasis. Perbedaannya biasanya diketahui

    melalui riwayat yaltu menyingkap obat-obat apa saja yang telah diaplikasikan pada mukosa.

    Perawatan yang dapat dilakukan yaitu memperbaiki kondisi sistemik seperti diabetes,

    malnutrisi, anemia dan menghentikan pemakaian antibiotik yang menyebabkan kandidiasis.

    Daya tahan lokal juga harus ditingkatkan yaitu kebersihan mulut yang baik dan melepaskan

    protesa sesering mungkin.

    Terapi polyene secara topikal harus membawa kesembuhan dalam 7-10 hari.

    Pengobatan harus dilanjutkan selama 2 minggu setelah penyembuhan klinis, yang dalam

    istilah klinis berarti aplikasi selama 4 minggu.

    Kandidiasis Keratotik Kronis (Hiperplastik)(5)

    Kandidiasis keratotik kronis disebabkan oleh organism candida sp, yang menerobos

    permukaan mukosa dan menstimulasi respons hiperplastik.iritasi kronis, kebersihan mulut

    yang jelek, dan serostomia adalah factor-faktor predisposisi; jadi, perokokdan pemakai gigi

    tiruan seringkali terkena. Yang terkena terutama adalah dorsum lidah, palatum, dan sudut-

    sudut bibir. Lesi tersebut selalu mempunyai tepi menimbul yang tegas dan permukaan putih

    berbintil-bintil dengan beberapa daerah merah karenanya keadaan tersebut dapat mirip

    dengan leukoplakia atau eritroleukoplakia. Komponen eritematosus yang berpencar adalah

    akibat dari kaerusakan lapisan sel mukosa.

    Bercak putih dari kandidiasis keratotik kronis tidak dapat dikupas, sehingga diagnosis

    harus ditentukan dengan biopsi. Secara mikroskopis, organism tersebut dapat dikenal

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    36/78

    dengan cara pewarnaan hematoxylin dan eosin rutin atau yang lebih sesuai dengan

    pewarnaan PAS. Dengan pemakaian topical yang memadai dari obat-obat anti jamur, maka

    biasanya terjadi penyembuhan. Dalam beberapa hal, pengupasan secara bedah diperlukan.

    Semua pasien dengan kandidiasis keratotik kronis seharusnya diamati dengan cermat

    karena bentuk ini dapat dikaitkan dengan bercak eritroplakia, suatu lesi yang seringkali

    merupakan awl keganasan.

    Kandidiasis Atrofik Akut(6)

    Lesi ini disebsbkan oleh ketidakseimbangan flora dalam mulut karena penggunaaan

    antibiotik berspektrum luas, khususnya penggunaan tetrasiklin dan tablet hisap antibiotik.hal

    ini berkaitan dengan ekologi mulut, dimana adanya hubungan antara kuman laktobasili

    (lactobasillus acidophilus) dengan jamur kandida (Candida albicans)secara

    alamiah. Laktobasili memerlukan beberapa produk akhir metabolik dari kandida untuk

    tumbuh dan memperbanyak diri.

    Kemungkinan yang paling besar penyebab kandidiasis atrofik akut yaitu supresi imun

    yang parah.

    Infeksi jamr tersebut membuat daerah-daerah jamur mukosa permukaan

    mengelupas dan tampak sebagai bercak-bercak merah difus yang tidak menimbul. Sakit

    sepertiterbakar adalah keluhan utama yang paling sering.

    Perawatan kandidiasis atrofik akut dapat dilakukan dengan mudah dengan larutan

    nystatin 1 ml (100.000 IU) 4 kali sehari. Pada orang dewasa, faktor predisposisinya harus

    dihilangkan dan dilakukan perawatan lokal dengan tablet nystatin (500.000 IU) yang dihisap

    4 kai sehari. Obat lain yang bisa digunakan untukmengganti nystatin karena mempunyai

    rasa tidak enak adalah amphoterisin B 10 mg yang digunakan dengan cara sama.

    Kandidiasis Atrofik Kronis(6)

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    37/78

    Umumnya disebabkan oleh pemakaian protesa atau denture yang kurang baik

    sehingga biasa disebut dengan denture sore mouth, atau bisa juga disebabkan oleh

    organosme kandida yang ada di bawah didasar gigi. Kekeurangan vitamin B tidak berperan

    pada etiologi kandidiasis atrofik kronis.

    Kandidiasis antofik kronis merupakan manifestasi kandidiasis yang paling sering

    terjadi. Daerah yang paling sering terserang adalah palatum di bawah gigi tiruan sebagian

    bawah dan sangat jarang timbul pada gigi tiruan penuh bawah. Trauma meningkat dengan

    adanya gigi tiruan longgar, hubungan oklusi yang tidak tepat dan permukaan jaringan gigi

    tiruan yang kasar (mungkin dipengaruhi oleh bahan cetak alginat).

    Walaupun lesi berupa bercak tetapi lesi biasanya mengenai seluruh permukaan

    jaringan dibawah gigi tiruan atas, sampai puncak ridge tatapi jarang meluas sampai

    kepermukaan bukal atau labial dari alveolar.

    Gambaran mikroskopnya terdapay epitelium yang bersifat atrofik dan terdapat ulser

    didaerah tersebut.

    Perawatan kandidiasis atrofik kronos adalah dengan melepas gigi tiruan dan

    memberikan tablet nistatin atau amphoterisin B. Selain itu,diperlukan kerjasama dengan

    protetis untuk mendapatkan dasar pencegahan yang baik biasa perlu dibuat gigi tiruan baru.

    Tapi ada beberapa pasien menolak untuk melepas gigi tiruan pada siang hari sehingga cara

    perawatan tersebut harus di modifikasi dengan relining gigi tiruan dan memperbaiki kelainan

    oklusinya.

    Gigi tiruan harus dilepas selama mungkin terutama pda malam hari dimana gigi

    harus direndam dalam larutan cetrimide 1%. Pada siang hari, larutan nystatin dapat

    dioleskan pada permukaan gigi tiruan atas 3 kali perhari. Kadang-kadang perawan oprasi

    untuk menghilangkan lipatan juga diperlukan.

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    38/78

    3.5. Lesi Vesikulobulosa

    Gingivostomatitis Herpetika Primer(5)

    Virus herpes simpleks (HVS) tipe 1 dan 2 termasuk dalam keluarga Herpesviridae,

    yang juga meliputi sitomegalovirus, virus varicella zoster, Epstein Bar dan virus herpes IV

    manusia yanag baru-baru ini ditemukan. Virus-virus ini ada dimana-mana di alam dan

    menginfeksi varietas yang luas dari spesies binatang.

    Kira-kira 80 sampai 90% penduduk dewasa telah terinfeksi dengan HSV. Penularan

    virus terjadi secara kontak mukokutan langsung dari sekresi-sekresi yang terinfeksi,

    mengakibatkan lebih dari juta kasus gingivostomatitis herpetika primer setiap tahun di

    Amerika Serikat. HSV 1 adalah organism penyebab dalam sebagaian besar kasus; tetapi

    virus herpes tipe 2, yang mempunyai kecenderungan kulit di bawah pinggang dapat

    menyebabkan gingivostomatitis herpetika secara kontak oral-genital atau oral-oral.

    Manifestasi-manifestasi dari infeksi primer dapat ringan atau hebat. Infeksi yang

    ringan dapat menimbulkan tanda-tanda infeksi subklinik yang seringkali berlangsung dengan

    tidak diketahui atau gejala-gejala seperti flu. Infeksi permulaan dari gingivostomatitis

    herpetika terutama mengenai anak-anak di bawah 10 tahun dan selanjutnya orang dewasa

    muda usia 15 sampai 25 tahun.

    Respons radang akut dari infeksi primer HSV biasanya terjadi setelah periode

    inkubasi 3 sampai 10 hari. Orang-orang yang terinfeksi akan mengeluh demam, malaise,

    dan mudah marah. Awalnya daerah-daerah fokal dari tepi gusi menjadi merah padam dan

    edema. Papilla-papila interdental akan membengkak, berdarah sesudah trauma ringan

    karena kerapuhan kapiler dan meningkat permeabilitasnya. Terjadi radang yang luas pada

    tepid an gusi cekat, dan kelompok-kelompok vesikel kecil dengan cepat timbul di seluruh

    mulut. Vesikel tersebut pecah, membentuk ulkus kekuning-kuningan yang masing-masing

    dibatasi oleh lingkaran merah. Penggabungan dari lesi-lesi yang berdampingan, akan

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    39/78

    membentuk ulkus besar pada mukosa pipi, mukosa bbir, gusi, palatum,lidah dan bibir. Erosi

    dangkal dari kulit di sekitar mulut dapat terlihat jelas. Keropeng-keropeng perdarahan pada

    bibir adalah khas. Biasanya ada kepala pusing, limfadenopati dan faringitis.

    Problem mencolok pada penderita gingivostomatitis herpetika primer adalah sakit

    yang disebabkan oleh ulkus mulut. Pengunyahan dan penelanan dapat tidak memadai,

    sehingga mengakibatkan dehidrasi dan selanjutnya peningkatan suhu. Kepastiannya adalah

    dengan kultur virus, antibody serum, dan sitologi. Perwatannya adalah suportif dan harus

    memakai acyclovir dalam kasus yang parah.

    Gingivostomatitis herpetika primer adalah penyakit menular yang biasanya sembuh

    dengan sendirinya dalam waktu 12 sampai 20 hari tanpa terjadi jaringan parut. Komplikasi

    yang berakitan denga infeksi primer tersebut meliputi otoinokulasi dari daerah-daerah

    epidermal lain, terjadinya keratokonjungtivitasdan herpetic whitlow, infeksi epidermal yang

    luas pada atopic, yang disebut erupsi varicelliform Kaposi; meningitis, ensefalitis dan infeksi-

    infeksi menular pada pasien imunosupresi. Kekebalan terhadap HSV adalah relative dan

    pasien yang sebelumnya telah terinfeksi dengan virus dapat terinfeksi lagi dengan starin

    HSV yang lain.

    Herpes Simpleks Kambuhan

    Herpes simpleks adalah infeksi akut oleh virus herpes simpleks(virus herpes hominis)

    tipe I atau II yang ditandai adanya vesikel berkelompok di atas kulit yang eritematosa di

    daerah mukokutan. Herpes Simpleks disebut juga fever blister, cold score, herpes labiris,

    herpes genitalis.(8)

    Setelah infeksi awalnya, HSV menginfeksi derabut-serabut saraf sensoris, berpindah

    ke ganglion saraf regional dan mengkait stabil pada inti sel yang terinfeksi secara

    tersembunyi dan tak dapat dideteksi. Pengaktifan kembali virus, pembentukan kembali

    partikel-partikel turunan dan kekambuhan klinis terjadi dalam kira-kira 40% dari orang-

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    40/78

    orang yang membawa virus tersembunyi tersebut. Timbulnya kembali tergantung dari

    kemampuan mekanisme kekebalan tubuh untuk meniadakan HSV yang aktif kembali.

    Kekambuhan seringkali diakibatkan oleh suatu peristiwa pencetus, seperti sinar matahari,

    panas, stress, trauma, atau imunosupresi.(5)

    Herpes simpleks kambuhan (RHS) cenderung membentuk kelompok-kelompok

    vesikel yang berulseras. Vesikel tersebut berkembang dengan cepat pada daerah yang sama

    mengikuti penyebaran dari saraf yang terinfeksi. Kekambuhan pada tepi vermilion bibir

    (herpes labialis kambuhan) secar klinis lebih jelas daripada kekambuhan intraoral (stomatitis

    herpetika kambuhan). Lesi dari herpes labialis kambuhan ditandai oleh gambaran kelompok-

    kelompok vesikel kecil yang timbul, menggabung dan membentuk ulkus kuning-coklat,

    sedikit cekung yang mempunyai lingkaran merah yang jelas. Penyebaran ke kulit perioral

    adalah umum, terutama jika dipakai saleb pelembab bibir yang memungkinkan aliran

    horizontal dari cairan vesikuker. Kontak dari cairan terinfeksi dengan struktur epidermal

    yang lain dapat berakibat otoinokulasi dari mata (keratokonjungtivitas), jari (herpetic

    whitlow) atau genitalia (herpes genital). Pada orang-orang yang relative sehat, stomatitis

    herpetika kambuhan terbatas pada periosteal, mukosa berkeratin yang terdiri atas gusi

    cekat dan palatum keras. Kekambuhan pada mukosa pipi dan lidah tak sering jika pasien

    tidak mengalami imunosupresi.

    Sebagian besar pasien RHS mengeluh sakit, meskipun beberapa orang hanya

    sebelumnya seperti kesemutan, berdenyut-denyut dan rasa terbakar seringkali mendahului

    timbulnya lesi dalam waktu 24 jam. Pelindung matahari efektif dalam mencegah

    kekambuhan. Untuk pasien imunosupresi perawatan juga mencakup lysine, vitamin C dan

    obat-obat antivirus (acyclovir).

    Herpangina(5)

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    41/78

    Herpangina adalah suatu infeksi sembuh dengan sendirinya yang mengenai

    rongga mulut, disebabkan oleh virus-virus Coxsackie grup A. infeksi ini terutama di jumpai

    pada anak-anak selama bulan-bulan musim panas yang lebih hangat dan sangat menular.

    Herpangina membentuk vesikel papiler abu-abu muda, yang pecah dan membungkus ulkus

    dangkal, multiple dan besar. Ulkus tersebut mempunyai tepi eritematosus dan terbatas pada

    pilar-pilar anterior dari faucea, palatum lunak, uvula dan tonsil. Eritema faringeal difus,

    disfagia, dan sakit tenggorokan adalah gambaran yang umum seperti halnya demam,

    malaise, sakit kepala, limfadenetis, nyeri perut, dan muntah. Kejang-kejang jarang terjadi.

    Perawatan adalah paliatif dan penyembuhan spontan terjadi dalam 1 sampai 2 minggu.

    Varicella (Cacar Air)(5)

    Varicella dan herpes zoster disebabkan oleh virus herpes yang sama yaitu varicella

    zoster. Varicella adalah infeksi primer yang sangat menular, sedangkan herpes zozter adalah

    infeksi neurodermal kambuhan. Khasnya, anak-anak kecil terinfeksi dengan virus tersebut

    selama musim hujan. Setelah terpajan virus dan masa inkubasi 2 sampai 3 minggu, akan

    timbul gambaran pendahulu ringan.

    Demam, malaise dan ruam merah mencolok pada batang tubuh adalah tanda-

    tanda pertama yang dapat dikenali dari penyakit ini. Ruam merah gatal tersebut dengan

    cepat menyebar ke leher, wajah dan anggota gerak, dan segera diikuti oleh timbulnya

    papula-papula yang membentuk vesikel dan pustula. Masing-masing vesikal pecah dan

    terjadi gambaran tetesan embun pada kelopak mawar. Lesi kulit yang pertama dan

    terbesar disebut herold spot. Lesi seringkali terletak pada wajah dan jika dikerok, akan

    dapat sembuh dengan pembentukan jaringan parut.

    Lesi-lesi intraoral dari varicella hanya sedikit dan seringkali terjadi tanpa diketahui.

    Lesi tersebut tampak sebagai lesi vesikuler yang pecah dan membentuk ulkus-ulkus dengan

    lingkaran eritematosus. Palatum lunak adalah daerah yang dominan, diikuti oleh mukosa pipi

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    42/78

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    43/78

    cukup berat dapat menyertai herpes zoster. Pasien seringkali dating dengan sakit hebat 1

    sampai 2 hari sebelum vesikel-vesikel virusnya timbul.

    Herpes zoster biasanya sembuh tanpa pembentukan jaringan parut dalam kira-

    kira 3 minggu, tetapi banyak pasien mengalami pengalaman sakit menetap setelah lesi-

    lesinya mereda. Keadaan ini disebut postherpetic neuralgia yang dapat berlanjut selama 6

    bulan sampai 1 tahun sebelum akhirnya hilang. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan

    dengan kebanyakan terapai. Penderita imunosupresi sangat rentan terhadap shingles dan

    mempunyai angka morbibitas yang sangat tinggi. Pada masa lalu, serangan shingles yang

    langka disebut tanda kematian karena korban-korban ini pasti meninggal. Infeksi virus

    zoster varicella kadang-kadang disertai dengan sindrom Ramsay Hunt (herpes zoster,

    kelumpuhan wajah unilateral dan lepuh-lepuh telinga) dan sindrom Reye (demam tinggi,

    edema serebral, degenerasi hati, mortalitas tinggi dan peggunaan salisilat).

    Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut(5)

    Penyakit tangan-kaki dan mulut adalah suatu penyakit agak menular yang

    disebabkan oleh sejumlah virus Coxsackie A dan B. Biasanya mengenai anak-anak tetapi

    dapat dijumpai pada orang dewasa muda. Penyakit itu khas terjadi pada musim semi dan

    musim panas. Seperti dinyatakan dari namanya, penyakit tersebut menimbulkan lesi-lesi

    ulseratif kecil dalam mulut bersama dengan ruam eritematosus dan vaskuler pada

    permukaan dorsal dan ventral tangan, jari dan telapak kaki. Vesikel-vesikel kecil multiple

    yang berulserasi dan berkeropeng adalah ciri khasnya. Mungkin ada beberapa sampai lebih

    dari 100 lesi kecil dengan lingkaran eritematosus yang mencolok.

    Lesi pral dari penyakit tangan-kaki dan mulut terutama menyebar pada lidah,

    palatum keras, mukosa pipi dan mukosa bibir. Pada suatu lesi-lesi bergabung membentuk

    daerah erosi yang luas. Biasanya tidak mengenai orofaring. Jumlah seluruh lesi intraolar

    biasanya kurang dari 20. Sakit adalah gejala yang umum, bersama dengan meningkatnya

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    44/78

    suhu, malaise dan limfadenopati. Diagnosisnya dapat dibuat dengan cara kultur virus dan

    studi antibodi serum, tetapi penyebaran klasik dari lesi pada telapak tangan, telapak kaki

    dan mukosa mulut adalah diagnostik dalam sebagian besar kasus. Terlepas dari macam

    perawatannya, penyembuhan terjadi dalam kira-kira 10 hari.

    Reaksi Alergi(5)

    Alergi adalah suatu keadaan hipersensitivitas terhadap bahan-bahan tertentu,

    yang diperoleh dengan cara pemajanan berulang terhadap suatu alergen. Raeksi

    hipersensitivitas biasanya mengakibatkan kerusakan jaringan sebagai suatu akibat dari

    reaksi antigen-antibodi (meningkatnya rangsang antigenic atau tingkat

    kekebalan). Manifestasi alergi dapat menyeluruh atau setempat dan dapat terjadi pada usia

    berapapun. Predisposisi genetik pada alergi dan sensitivitas yang menetap adalah gambaran

    yang umum.

    Reaksi hipersensitivitas diklasifikasikan dalam beberapa tipe menurut faktor-

    faktor berikut: kecepatan terjadinya gejala (cepat atau lambat); gambaran klinisnya; dan

    respons seluler serta jaringan (Tipe I- hipersensitivitas cepat diperantarai IgE, Tipe II-

    hipersensitivitas sitotoksik tergantung antibody, Tipe III-hipersensitivitas kompleks, Tipe IV-

    hipersensitivitas lambat atau diperantarai sel, dan Tipe V-hipersensitivitas stimulori). Yang

    bermakna secara klinis bagi dokter gigi adalah hipersensitivitas cepat tipe I (syok anafilaktik,

    urtikaria, edema angioneurotik, stomatitis alergika) dan reaksi hipersensitivitas lambat tipe

    IV (alrgi kontak).

    Respons alergi cepat seperti anafilaksis diperantarai oleh histamine dan terjadi

    dalam beberapa menit setelah pepemjanan antigen. Jika keadaan tersebut terbatas pada

    pembuluh darah superficial, maka pelepasan histamine diperantarai IgE berakibat

    vasodilatasi, meningkatnya permeabilitas kapiler, pembengkakan jaringan dan gatal-gatal.

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    45/78

    Secara khas, masing-masinglepuh, juga dikenal sebagai urtikaria atau hives,timbul setelah

    menelan makanan-makana tertentu seperti kerang, buah jeruk, coklat, atau obat-obat yang

    diberikan secara sistemik.

    Angiodema adalah suatu reaksi hipersensitivitas yang ditandai oleh pengumpulan

    serum didalam jaringan, dibawa oleh vasodilatasi yang diperantarai histamin. Ada bentuk

    turunan dan dapatan, dengan bentuk turunan lebih serius karena kemungkinan keterlibatan

    organ-organ dalam.

    Pembengkakan adalah gambaran angiodema yang paling menonjol. Timbul

    dengan cepat dan menghilang selama 24 sampa 36 jam. Disertai dengan sensasi rasa

    hangat, tegang dan gatal. Umumnya mengenai jaringan perioraldan periorbital. Angiodema

    seringkali kambuh dan tak dapat diramalkan. Jika suatu allergen dapat dikenali, maka

    dianjurkan menghindari bahan-bahan tersebut dan pemakaian antihistamin dianjurkan.

    Stomatitis alergika, juga disebut mukositis alergika adalah sutu reaksi

    hipersensitivitas tipe I oral terhadap obat atau makanan yang digunakan secara sistemik.

    Manifestasi oral dari lepuh bervariasi dan mungkin secara klinis mirip dengan eritema

    multiformis, lichen planus atau lupus eritematosus. Secara intraoral biasanya tampak jelas

    daerah merah yang kering mengkilat. Daerah-daerah putih dapat ada di sekitarnya. Akan

    tetapi pembentukan vesikel multiple yang mengelupas dan akhirnya membentuk ulkus yang

    tertutup fibrin. Tepi meradang dan eritematosus dan rasa sakit terbakar adalah hal biasa.

    Responsnya dapat terbatas pada mukosa pipi, gusi, bibir, atau lidah atau dapat melibatkan

    seluruh rongga mulut. Mungkin juga disertai dengan lesi kulit. Perawatannya adalah

    menghindari allergen dan pemakaian antihistamin.

    Anafilaksis menyeluruh adalah suatu reaksi hipersensitivitas cepat (Tipe I) yang

    dapat membahayakan jiwa jika mengenai jaringan laring. Hal itu akibat dari interaksi

    antigen-antibody yang membuat degranulasi sel batang dan pelepasan amine vasoaktif dan

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    46/78

    mediator seperti histamin. Pada kasus yang hebat, suatu peningkatan yang menyeluruh

    dalam permeabilitas vaskkuler kontraksi otot menyebabkan urtikaria, dispnea, hipotensi,

    edema laring dan kolaps vaskuler. Reaksi hipersensitivitas cepat setempat ringan dirawat

    dengan antihistamin, sedangkan epinefrin dibutuhkan untuk merawat secara efektif reaksi-

    reaksi anafilaktik menyeluruh parah. Perawatan seharusnya selalu termasuk meniadakan

    alergennya.

    Hipersensitivitas lambat (Tipe IV) adalah suatu respons dari system kekebalan

    terhadap allergen yang masuk secara lokal dan sistemik, yang biasanya bekerja lambat dan

    mencapai tingkat maksimumnya 24 sampai 48 jam setelah pemajanan antigen. Alergen

    yang dipakai secara topical seperti sarung tangan atau desinfektan kimia ternyata dapat

    mengakibatkan respons hipersensitivitas lambat seperti gatal, lesi kulit eritematosus

    (dermatitis kontak) yang akhirnya meradang dan berulserasi di daerah kontaknya.

    Bentuk hipersensitivitas lambat yang lain adalah stomatitis kontak (stomatitis

    venenata), yang dapat terjadi pada daerah-daerah mukosa introarol manapun. Keadaan ini

    secara khas mengakibtkan eritema didaerah kontak dengan allergen topikalnya. Reaksi

    terhadap lipstik atau preparat pelindung matahari dapat menyebabkan bibir tampak merah,

    membengkak, pecah-pecah atau kering dan ada rasa terbakar.

    Gusi juga dapat menunjukkan tanda-tanda hipersensitivitas lambat.Gingivitis sel

    plasma mengakibatkan edema difus dan gusi merah padam disebabkan bahan-bahan

    pengharum dalam beberapa pasta gigi dan permen karet. Seringkali mengenai bibir dan

    sudut mulut dan mengakibatkan keilitis.

    Antiseptik, tablet isap anti-biotik, anastetik topical, preparat euganol dan obat

    kumur dapat mengakibatkan lesi rasa terbakar yang sama. Ini tampak pada mukosa

    alveolar, dorsum lidah dan palatum sebagai ulkus eritematotus yang tertutup oleh

    pseudomembran kelabu-putih. Restorasi dan kerangka gigi tiruan sebagian dari aloi tuangan

  • 8/10/2019 jenis_penyakit_mulut

    47/78

    yang mengandung logam-logam berat seperti cobalt, merkuri, nikel atau perak, dapat juga

    mengakibatkan reaksi hipersensitivitas lambat pada mukosa di sekitar daerah yang

    direstorasi tersebut. Biasanya daerah tersebut merah dan berulserasi dan ada rasa terbakar.

    Alergi terhadap monomer bebas yang ada dalam gigi tiruan dahulu dianggap merupakan

    kejadian umum, sekarang sudah jarang ada.

    Hipersensitivitas cepat setempat diobati dengan antihistamin, sedangkan

    hipersensitivitas lambat paling baik dirawat dengan kortikosteroid.

    Sindrom Steven-Johnson(5)

    Bentuk parah atau varian major dari eritema multiformis disebut sindrom Steven-

    Jhonson. Nama ini berasal dari nama 2 penyelidik yang