jefrianto^ petikan lirik lagu eling-eling (lagu pengiring pageiaran ebeg). 0 dimas dan toni, dua...

58
JEFRIANTO Balai Baha a TCI1J!ah Kementl.'rian P ndidikan dun Kebuda) aan 2017

Upload: others

Post on 16-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

JEFRIANTO

Balai Baha a Ja,~a TCI1J!ah Kementl.'rian P ndidikan dun Kebuda) aan 2017

Page 2: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

JEFRIANTO

DUTA BBEG

h I ̂ <

s 00053962

Balai Bahasa Jawa

; Kcincntorian Pcndidikan2017

enyarr

dan K f!^fivf?USTAKXANBADAN BAHA^

DEPARTEMEN PENDIDIKAW RAsioMAL

Page 3: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

DUTA EBEGPAR! mmTARA

©2017 Balai Bahasa Jawa Tengah

ISBN 978-602-6284-07-1

Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang

Kata PengantarKepala Balai Bahasa Jawa Tengah

Penulis

Jefrianto

PenyuntingInn! Inayati Istlana

Ilustrator dan Tata Letak

Bambang Tri Asmoro

Penerbit

Balai Bahasa Jawa TengahJalan Elang Raya 1, Mangunharjo, Tembalang, SemarangJawa Tengah 50272Pos-el:[email protected]

Dilarang mengutip atau memperbanyaksebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

'imar

Page 4: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

KATA PENGANTAR

KEFALA BALAI BAH AS A

JAWA TENGAH

Dalam Permendikbud Nomor 21 Tahun 2012 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Balai Bahasa di lingkungan Kemen-terian Pendidikan dan Kebudayaan dengan tegas dinyatakanbahwa Balai Bahasa mempunyal tugas melaksanakan peng-kajian dan pemasyarakatan bahasa dan sastra Indonesia diwilayah kerjanya. Hal itu berarti bahwa Balai Bahasa JawaTengah mempunyai tugas melaksanakan pengkajian danpemasyarakatan bahasa dan sastra Indonesia di Provinsi JawaTengah. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai Bahasa,termasuk Balai Bahasa Jawa Tengah, menyelenggarakan fungsi(a) pengkajian bahasa dan sastra; (b) pemetaan bahasa dansastra; (c) pemasyarakatan bahasa dan sastra Indonesia; (d)fasilitasi pelaksanaan pengkajian dan pemasyarakatan bahasadan sastra; (e) pemberian layanan informasi kebahasaandan kesastraan; dan (f) pelaksanaan keija sama di bidangkebahasaan dan kesastraan.

Sebagaimana diketahui bahwa sekarang ini pemerintah(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) secjang menggalak-kan program literasi yang beberapa ketentuannya dituangkandalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015. Program literasiiaiah program yang dirancang untuk meningkatkan kecerdasananak-anak bangsa (Indonesia) dalam kerangka menghadapimasa depan. Dalam hubungan ini, kesuksesan program literasimemeriukan dukungan dan peranan banyak pihak, salah satu diantaranya yang penting iaIah dukungan dan peranan bahasa dansastra. Hal demikian berarti bahwa-dalam upaya menyukseskanprogram literasi-- Balai Bahasa yang menyelenggarakan fungsi

Page 5: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

sebagaimana disebutkan di atas dituntut untuk memberikandukungan dan peranan sepenuhnya.

Dukungan dan peranan yang dapat diberikan oleh BalaiBahasa Jawa Tengah pada tahun ini (2017) di antaranya iaiahpenerbitan dan penyebarluasan bahan-bahan bacaan yangberupa buku-buku kebahasaan dan kesastraan. Buku-bukuitu tidak hanya berupa karya ilmiah has!! penelitian dan/ataupengembangan (kamus, ensiklopedia, lembar informasi, dansejenisnya); tetapi juga berupa karya-karya kreatif seperti puisi,cerpen, cerita anak, dan sejenisnya, balk yang disusun olehtenaga peneliti dan pengkaji Balai Bahasa Jawa Tengah maupunoleh para ahll dan praktlsl (sastrawan) dl wllayah ProvlnsI JawaTengah. Hal Itu dllakukan tIdak lain sebagal reallsasi programpemblnaan dan/atau pemasyarakatan kebahasaan dan kesastraan kepada para pengguna bahasa dan apreslator sastra, ter-utama kepada anak-anak, remaja, dan generasi muda.

Buku bacaan anak beijudul Duta Ebeg dari Wanatara InltIdak lain juga dimaksudkan sebagal upaya mendukung programpenlngkatan kecerdasan anak-anak bangsa sebagaimanadimaksudkan dl atas. Buku karya Jefrlanto, pemenang Sayem-bara Bahan Bacaan Buku Pengayaan Bahasa Indonesia SekolahDasar Tahun 2017 dengan penyelenggara Balai Bahasa JawaTengah Inl memuat cerita anak yang berlatar budaya Banyu-masan. DIharapkan buku Inl menjadi pemantik dan sekallguspenyulut apl kreatif pembaca, terutama anak-anak, remaja, dangenerasi muda.

Dengan terbltnya buku Inl, Balai Bahasa Jawa Tengah me-nyampalkan penghargaan dan ucapan terlma kaslh yang tuluskepada para penulls, penyunting, pengelola, dan plhak-plhaklain yang terllbat dalam menghantarkan buku Inl ke hadapanpembaca. Selamat membaca dan saiam kreatif.

Semarang, Oktober 2017Dr. TIrto Suwondo, M.Hum.

Page 6: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

0 PRAKATA 0

Segenap puji kepada Tuhan atas rahmat yang tercurahsehingga buku ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.Atas kemurahan-Nya, buku Ini dapat sampai kepada pembacasekalian.

Duta Ebeg dari Wanatara adalah sebuah karya yangmenglsahkan tentang Kesenian Ebeg. Kesenian ini merupakantradisi lokal yang berasal dari kawasan Penginyongan (duluBanyumasan) dalam bentuk permainan Kuda Lumping (JaranKepang).

Diramu dengan dunia khas anak-anak, yang lucu nanlugu, karya ini berupaya menyajikan kreasi cerita berlatarbelakang kearifan lokal secara laras dan mengalir. Ketikapembaca menikmati karya ini diharapkan akan melahirkandan menumbuhkan rasa tresna budaya yang tidak hanya"menumpang lewat". Akan tetapi, lebih jauh dapat mengakarhingga ke dalam inti sanubari.

Baturraden, 2017

Page 7: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang
Page 8: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

0 DAFTARISI 0

KATA PENGANTAR

KERALA BALAI BAHASA JAWA TENGAH iii

PRAKATA V

DAFTARISI vii

Menonton Ebeg 1

Ayahku Seorang Remain Ebeg 9

Harl Ini, Aku Mulal Bermain Ebeg 17

Penampilan Perdana yang Mengesankan 27

Duta Ebeg dari Wanatara 37

Biodata Penulls 47

Page 9: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang
Page 10: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

MfNONTON

// alaman Balai Desa Wanatara penuh sesak denganf • kerumunan orang. Orang dewasa, remaja, maupun

anak-anak terlihat saling merapatkan diri.

Di beiakang kerumunan itu, berjejer penjual siomay,

penjual batagor, penjual cilok, dan penjual malnan.

Menambah ramai saja suasana di slang yang cerah itu.

Tiba-tiba, terdengariah suara gamelan beriringan

dengan suara seorang sinden yang bernyanyl:

^Efing-eUng,

eling-eling baliya maning

Rama Rama...

"Ton, lihat Itu para pemain Ebeg sudah mulal keluar!"

"lya, Dim. Ini dia yang kita tunggu. Akhlrnya muncul juga."

' Permainan Kuda Lumping dari daerah Banyumas dan sekitarnya.^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg).

0

Page 11: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang
Page 12: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik

sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

sedang memasuki halaman.

Siang itu, dl Balai Desa Wanatara sedang diadakan pe-

mentasan Ebegdalam rangka dilantiknya kepala desa baru.

Pementasan Ebeg tersebut dimalnkan oleh Paguyuban

Turangga Laras pimpinan Wak Parjo. Suara gamelan dan

sinden terus mengalun.

"Para pemainnya mulai mendenP, Dim/'

"Oh iya, Ton, lihat-lihat ada yang bergaya seperti

harimau. Weih, ada juga yang bergaya seperti monyet!"

Seorang pemain Ebeg yang sedang mendem menuju

tempat Dimas berdlrl. la mengaum seperti seeker harimau

di hadapan Dimas.

Toni yang ketakutan segera menjauh. Akan tetapi,

tidak begitu dengan Dimas. Dimas sekarang malah

berjongkok. Kedua tangannya diletakkan ke tanah. la

menyeringai kepada pemain Ebeg yang sedang mendem,

yang ada di hadapannya. Perhatian para penonton pun

terarah kepada Dimas dan pemain yang sedang mendem.

Namun, tidak lama dari itu, segera saja ada tangan

yang memegang kepala pemain Ebeg yang sedang

mendem.

mendem O'w) 'mabuk'

Page 13: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

9^

>■ w

ST'

Page 14: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

"He/tr Wak Parjo, si penimbuP Ebeg, memegang

kepala pemain yang sedang mendem sambil berkomat-

kamlt membaca sesuatu.

Pemain Ebeg yang baru saja dipegang kepalanya oleh

Wak Parjo, seketika terllhat lemas. Rupa-rupanya dia baru

saja disembuhkan oleh Wak Parjo dari mendem-nya.

Dimas juga Ikut berdlri.

"Kamu sudah sadar, Dlm?"tanya Toni.

"Hehehe.. Aku tadi hanya pura-pura Ton."

"Hah? Kenapa kamu seperti itu?"

"Itu dia, Ton. Aku sedang mencoba meniru gerakan

pemain Ebeg."

"Ah, ada-ada saja kamu. Dim!"

"Aku tertarik bermaln Ebeg, Ton."

Wak Parjo mendekat kepada Dimas dan Toni.

"Dik, lain kali hati-hati ya! Pemain Ebeg yang sedang

mendem itu berbahaya Iho!"

"Berbahaya, bagaimana, Wak?"

"Kalau seorang pemain Ebeg sudah kehilangan

kendali, tubuhnya akan dikuasai sepenuhnya oleh makhluk

halus. Kalau seperti kamu tadi, bisa saja makhluk halusnya

merasa diolok-olok olehmu. Lantas, bisa saja mereka

menyerang kamu".

* Pimpinan perkumpulan (sanggar, paguyuban) Ebeg.

Page 15: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

"Wah, seram juga ya, Wak?"

"lya, betui, maka berhati-hatilah kalau sedang

menonton Ebeg. Apalagi waktu ada pemain yang sedang

mendem"

Dimas terdiam, seperti memikirkan sesuatu.

"Ada juga kan Wak yang hanya menari seperti

kerasukan, tetapi sebenarnya tidak kerasukan?" tanya

Dimas.

"0, pura-pura mendem begitu?"

"lya, Wak."

"0, pastinya ada. Jadi, mendem-nya hanya sebatas

akting saja."

Dimas kembali terdiam.

"Wak, saya boleh beiajar Ebeg dengan Wak Parjo?"

Wak Parjo tersenyum. Dia mengusap-usap kepala

Dimas sambil berkata, "Kamu masih kecil. Permainan Ebeg

in! belum tepat dimainkan oleh anak seusiamu."

"Akan tetapi, Wak, saya ingin sekali bermain Ebeg."

"Kamu sudah yakin dengan keinginanmu itu?"

"lya. Apaiagi kata Wak Parjo tadi bahwa mendem bisa

dilakukan tanpa harus kerasukan."

Page 16: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

Kali in! Wak Parjo yang sembarl memegang janggutnya

berkata, "hmmm... baiklah kalau kamu sangat berminat.

Besok sore datang ke rumah saya di Desa Gading."

"Terima kasih, Wak/'

"Akan tetapi, ada syaratnya."

"Apa syaratnya, Wak?" Dimas terlihat gelisah karena

khawatir disuruh membawa kemenyan atau bunga

setaman.

"Kamu harus mendapat izin dari orang tuamu dulu.

Wak Parjo baru menglzinkanmu melihat latlhan kalau

kamu sudah dlizinkan oieh orang tuamu," ucap Wak Parjo

mantap.

"Baik, Wak. Saya akan memenuhi syarat dari Wak

Parjo.

"0 iya, Wak Parjo sampai hampir lupa. Siapa namamu?"

"Dimas, Wak."

"Nah, Dimas, besok saya tunggu kedatanganmu.

Mudah-mudahan kamu mendapat izin dari orang tuamu."

"Iya, Wak!" seru Dimas dengan wajah yang amat

hang.

Irama gamelan kini terdengar cepat. Sebuah Barongan

masuk ke tengah halaman. Para penonton bersorak-sorai.

Page 17: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

Hanya Dimasyang diam. Dimasdiam bukan karena sedang

memikirkan sesuatu. la merasa amat gembira, tidak tabu

hams berbuat apa. Keinginannya, cita-citanya menjadi

pemain Ebeg seperti sudah di depan mata.

Page 18: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

AYAHKU

SfORANG PfMAIN fBfG

n ̂f udah makan, Dim?" Pak Hardiman, ayah DImas,

bertanya kepada DImas yang sedang membaca

buku di ruang tengah.

"Baru saja, Ayah."

"Kata ibu, kamu terlambat pulang tadi. Kenapa Dim?"

"Dimas tadi main bersama Toni, Ayah."

"O, main ke mana memangnya? Boleh Ayah tahu?"

Dimas terdiam.

"Lho? Kenapa, Dim?"

''Emmm... itu Yah, emmm..."

"Jangan gugup begitu. Memangnya Ayah pernah

marah sama Dimas?"

"Tidak, Ayah."

"Pelan-pelan saja. Tarik napas, keluarkan pelan-pelan.

Lalu, mulailah bercerita."

Dimas menarik napas perlahan. Sambil terpejam, la

menghembuskan kembali napasnya.

Page 19: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

BADAN ■ <ASANN,'. -ONAL<EN Pt

Page 20: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

Sekarang Dimas merasa sedikit lega.

"Jadi, tadi sore Dimas menonton Ebeg di balai desa,.

Yah/'

"Ehm, iya, iya. Lalu bagalmana seterusnya?"

''Dimas tertarik dengan Ebeg, Yah."

"Memang, apa yang membuat Dimas tertarik dengan

Ebeg?"

"Tariannya, Yah. Menari sambil diringi musik gamelan

dan sinden. Mengagumkan! Rasanya tak kalah dengan

tari-tarian modern yang biasa kita lihatdl televisi atau mall,

Yah. Apalagi, Yah, yang mendem itu. Bagaimana mereka

menlrukan layaknya gaya harimau atau monyet. Membuat

penonton terkagum-kagum. Bangga sekali rasanya, Yah."

"Lho, Dimas sudah tahu tentang mendem?"

"Tahu, Yah, dari teman-teman di sekolah yang suka

juga menonton Ebeg"

Ayah Dimas tersenyum dan mengusap rambut Dimas.

"Kok, Ayah tersenyum?"

"Ayah senang sekali mendengar ceritamu. Kamu

tahu? Mendengar ceritamu, ayah sungguh merasa bangga

memiliki seorang anak yang menggemari budaya Jawa,

budaya kita sendiri."

"Iya, Ayah."

VIA.'--.

■ry.

Page 21: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

"Saat ini, sedikit sekali orang yang peduli dengan

budayanya sendiri."

"Benarkah, Yah?"

"Ya! Maka dari itu Ayah sangat bangga padamu, Dim."

Dimas terslpu.

" 0 iya, Yah, Dimas juga ingin bermain Ebeg."

Page 22: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

Pak Hardiman segera terdiam mendengar ucapan

Dimas.

"Ayah tidak setuju ya, dengan keinginan Dimas?"

Pak Hardiman tersenyum, kemudian memegang

kedua pundak Dimas.

"Tidak, Dim. Ayah sangat setuju dengan keinginanmu

untuk bermain Ebeg. Sudah sepatutnya Ayah mendukung

keinginan anaknya yang hendak melestarikan budaya

Jawa."

"Benarkah, Yah?"

"Pasti!"

"Dimas bernlat berlatih dengan Paguyuban Turangga

Laras pimpinan Wak Parjo, Yah,"

"Wak Parjo?"

"lya, Yah, kenapa?"

"Hmm... Wak Pane Itu dulu teman ayah waktu masih

bermain Ebeg."

"Ayah pernah bermain Ebeg juga?"

"Pernah, ya waktu seumuran kamu ini. Wak Parjo

adalah teman satu paguyuban Ayah. Wak Parjo saat Itu

adalah seorang pemain senior di paguyuban."

"Ternyata ayahku seorang pemain Ebegl" Dimas

berkata dengan girang.

Page 23: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

"Ya! Maka dari itu Ayah sangat mendukungmu untuk

bermain Ebeg."

"Kalau sekarang, Ayah pernah bermain Ebeg lagi?"

"Sudah tidak, Dim. Waktu kelas IV, Ayah ikut kakekmu

yang pindah tugas ke Samarinda. Sejak itu ayah tidak

bermain Ebeg lagi. Sedih juga rasanya waktu itu harus

berpisah dengan Ebeg dan teman-teman paguyuban."

"Ayah pasti seorang pemain Ebeg yang hebat."

"Yang pasti ayah tidak mendem. Hanya pura-pura

saja. Akan tetapi, ayah berlatih keras supaya mampu

menari Ebeg layaknya orang yang sedang mendem."

"Ayah makan pecahan kaca juga waktu Itu?"

"Tidak, Nak."

"Kb/r bisa, Yah?"

"Ayah minta pada penimbul Ebeg supaya tidak diberi

makanan aneh-aneh. Alasannya ya itu tadi. Ayah kan

hanya pura-pura."

"Hmm... memang tetap menarik pertunjukannya

walaupun tidak makan aneh-aneh. Yah?"

"Intinya, yang penting kamu mampu tampil dengan

percaya diri dan menghibur penonton semaksimal

mungkin. Jadi, ketika kamu mampu membuat penonton

takjub dengan atraksimu, mereka tidak akan peduli kamu

makan aneh-aneh atau tidak."

Page 24: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

"Benarkah, Yah?"

"Ya! Menjadi seorang yang ditonton orang banyak

adalah bagaimana kita memberikan tontonan yang indah.

Memakan pecahan kaca hanya salah satu bagian dari

tontonan yang indah. Banyak yang bisa kamu lakukan

untuk membuat penonton terpukau. Ayah yakin, kamu

bisa!"

"lya, Ayah!" Dimas mengangguk dengan penuh

keyakinan.

"Ayah titip salam ya untuk Wak Parjo. Sampaikan

salam dari Hard! Clllk."

"Slap, Yah!" jawab Dimas dengan penuh semangat.

Dalam hati Dimas kini, tumbuh semangat yang

berkobar untuk menjadi pemain Ebeg. ApalagI setelah

mendengar cerita dari ayahnya yang dulunya merupakan

seorang pemain Ebegjuga.

"Eeee..."

"ApalagI, Dim?"

"Ngomong-ngomong kok mendoannya^ belum matang

juga ya?"

"Itu".

® mendoan 'tempe yang dipotong tipis lebar, dicelupkan ke dalam adonan tepungberbumbu, kemudian digoreng setengah matang'

Page 25: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

Dimas menghadap ke belakang. Rupanya ibunya

sudah berdiri di belakangnya membawa mendoan dan

samba! coco!.

"AsyikI" Dimas bersorak kegirangan.

"Ini untuk anak Ibu yang hebat," Bu Hardlman me-

nyuapkan mendoan kepada Dimas.

"Yang pasti, calon pemain Ebegyang hebat, Bu/'Ayah

Dimas menambahi.

"Benarkah?"

"lya, Bu "seru Dimas sambil bergaya sedang menung-

gang Kuda Lumping.

"Wah, pemain Ebeg-nya mendem makan mendoan

inl" Pak Hardiman Ikut berseru.

Seketika ruang tengah terasa ramai oleh tawa keluarga

Hardiman.

Page 26: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

HflRI INI, AKU MUIAIBfRMAIN £B[G

/l/Jatahari masih bersinar terang meskipun waktuf I sudah menunjukkan pukul 15.00 atau tiga sore.Di halaman rumah Wak Parjo yang cukup luas, terlihat

beberapa anak muda sedang menenteng Kuda Lumping.

Wak Parjo sendiri terlihat sedang meletakkan tape® di

pojok halaman.

"Sore, Mas," Dimas menyapa anak-anak muda yang

mulai bersiap dalam posisi menunggang Kuda Lumping.

"Sore juga, Dik," anak-anak muda tersebut secara

serempak membalas salam Dimas.

Dimas segera menghampir Wak Parjo.

"0, kamu, Dim. Akhirnya datang juga. Mari-mari!"

"lya, Wak."

"Tepatsekali kedatanganmu ketika para pemain sudah

bersiap latihan. Oh ya, kamu sudah minta izin kepadaorang tuamu?"

® tape 'makanan yang terbuat dari singkong yang diberi ragi'

Page 27: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang
Page 28: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

"lya, Wak. Ayah malah sangat mendukung."

"Nah, begitu! Itu baru anak yang cerdas dan hebat!"

"Oh iya, Wak, ada salam dari Hardi Cilik."

"Hardi Cilik?" Wak Parjo agak terkejut.

"lya, Wak. Hardi Cilik itu ayah saya."

"Hmm.. Rupanya kamu anak Dik Hardi ya?"

"lya, Wak Parjo."

"Ayahmu itu dulu adalah pemain junior yang hebat di

paguyuban. Gaya mendem-nya unik. Akan tetapi, dia tidak

pernah kerasukan."

"Seperti itukah ayah saya, Wak?"

"Ya! Ayahmu dulu berlatih dengan keras setiap hari

agar mampu beratraksi seperti orang mendem."

Wak Parjo kembali memilih-milih kaset yang hendak

diputar.

"Emm..., kalau boleh tahu, Wak Paijo sedang apa

sekarang?"

"Menyiapkan musik pengiring. Jadi, musiknya nanti

dari tape recorded ini."

"Kenapa tidak pakai gamelan langsung saja, Wak?"

"Ya biar praktis, cepat. Kalau memakai gamelan kan

perlu memindahkan perangkat gamelan ke halaman ini.

tape recorder'media audio dengan alat perekam'

Page 29: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang
Page 30: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

Nanti malah merepotkan dan membuat waktu latihan

berkurang."

"Oh begitu, Wak/'

Wak Parjo mengangguk.

Kini, para pemain Ebeg terlihat mulai melenggak-

lenggok. Gerakan mereka teratur. Selaras dengan irama

musik pengiring.

"Ini lagu-lagu yang dipakai sebagai musik pengiring

apa saja judulnya, Wak?" Dimas bertanya.

Wak Parjo duduk sambil merapikan blangkorf-nya.

"0, macam-macam itu. Ada ""Eling-Eling" "Ricik-Ricik

Banyumasan", ''Ana Maning Polahe Wong Purbalingga"

"Sekar Gadhung" dan sebagainya."

"Semua itu budaya asli Banyumas ya, Wak?"

"Ya, atau lebih tepatnya Banyumasan, yang sekarang

juga disebut Penginyongan."

"Banyumasan itu apa, Wak?"

"Banyumasan itu adalah budaya, seni, dan bahasa

dari daerah-daerah bekas Karesidenan Banyumas. Juga

ditambah sebagian Kebumen baglan barat."

"Memangnya bekas Karesidenan Banyumas itu mana

saja, Wak?"

Wangton'penutup kepala dibuat dari batik dan digunakan kaum pria sebagai baglandari pakaian tradisionai Jawa'.

Page 31: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

''Ada Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, dan Olacap."

"0, iya, iya Wak. Paham saya sekarang. Emm... Lalu,

mengapa juga disebut Penginyongan, Wak?"

Belum sempat menjawab pertanyaan Dimas, Wak

Parjo berdiri. la membenarkan gerakan seorang pemain

yang tidak seirama.

"Eh, iya, apa tadi ya pertanyaanmu?" Wak Parjo

kembali duduk di samping Dimas.

"Tentang Penginyongan, Wak."

"Oh Itu. Ya, ya. Jadi, yang disebut Penginyongan itu

adalah daerah-daerah yang menyebut "aku" untuk dirinya

sendiri dengan menggunakan kata inyong."

"Jadi, orang-orang di wilayah bekas Karesidenan

Banyumas dan Kebumen bagian barat menyebut "aku"

untuk dirinya sendiri dengan kata ''inyong", Wak?"

"Tepat sekali!" jawab Pak Parjo sambil tersenyum

kepada DImas.

Tak terasa, satu jam telah berlalu. Para pemain mulai

berlstlrahat sejenak. Wak Parjo membawa DImas kepada

para pemain Ebeg yang sedang beristirahat.

"Nah, anak-anak semua, perkenalkan. Ini salah satu

calon anggota baru kita. Namanya Dimas Wijaya. Ayo

DImas, perkenalkan dirimu."

"Perkenalkan saya Dimas Wijaya. Saya Ingin berlatlh

Ebeg dengan mas-mas sekallan."

Page 32: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

Dimas menyalami satu per satu pemain Ebeg.

"Ari."

"Hendrik."

"Wantoro."

"Sugeng."

^^Cakra."

"Lesmana."

"Widi."

"Minto."

Usai bersalaman, Dimas duduk bersebelahan dengan

Mas Minto.

"Hei, kamu Itu kan yang dulu berhadap-hadapan

denganku waktu aku mendem?"

"Hehe.. lya, Mas Minto."

"Ayo, coba kamu sekarang ambil Kuda Lumping. Aku

dan teman-teman ingin melihat permainanmu," Mas Minto

membujuk Dimas.

"Bolehkah, Mas ?"

"Tentu! Sangat boleh. Kami ingin lihat seberapa luwes

kamu dalam menggunakan Kuda Lumping. Benar begitu,

teman-teman?"

"Ya..!" jawab para pemain Ebeg lain serempak.

Ketika Dimas hendak bertanya lagi, Wak Parjo sudah

di hadapannya. Memberinya sebuah Kuda Lumping. Tanpa

Page 33: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

bertanya lagi, Dimas segera menuju ke tengah lapangan

sambil menenteng Kuda Lumping.

"Ayo, Dim!" Mas Hendrik menyoraki.

"Malnkan, Dim!" Mas Sugeng juga menlmpali.

Segera saja Dimas menunggang Kuda Lumping. Pelan-

pelan melengak-lenggok. Wak Parjo dl pojokan halaman

terlihat membunyikan musik pengiring.

Pelan-pelan Dimas memutari halaman. Kemudlan

dengan cepat ia kembali ke tengah halaman. la bagaikan

seorang pemain Ebeg profesional. Gerakannya sungguh

membuat yang menonton merasa terpukau.

"Ha ekh...\ Hae ekh..A Hok ya.A Hokh ya...\ Ayo Dim,

teruskan!" Mas Cakra menyoraki.

Wak Parjo manggut-manggut menyaksikan atraksl

darl Dimas.

Sementara Dimas makin asyik saja bermain Kuda

Lumping.

"Hekhh...hekk..akhhl ekk...hekk...hekk.

ahh\ Haekhh...haekhh...haekhhh...\" para pemain Ebeg

serempak bersorak menyemangati Dimas.

"Baik, cukup!" Wak Karjo meminta Dimas berhenti.

Dimas pun berhenti. Sambil tersenyum kepada para

pemain Ebeg yang lain, ia mengusap keringat yang

membasahi dahinya.

Page 34: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang
Page 35: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

"Besok sore kamu boleh ikut latihan" Wak Paijo

berbicara sembari mematikan musik.

"Baik, Wak/' jawab Dimas agak terengah-engah.

"Rupanya kamu memang mewarisi kehebatan ayahmu!"

Wak Parjo memberi acungan dua jempol kepada Dimas.

Tiba-tiba, tanpa dlsadarl oleh Dimas, para pemain

Ebeg sudah mengerubunginya. Mereka menyalami Dimas.

Mengucapkan selamat bergabung di Paguyuban Turangga

Laras.

"Terima kasih, semuanya/'ucap Dimas kepada seluruh

para pemain Ebeg.

"Untuk menyambut pemain baru, aye teman-teman

kita ngebeg sebentar/' Mas MInto mengajak para pemain

Ebeg yang lain.

Tanpa menjawab, para pemain Ebeg Paguyuban

Turangga Laras sudah bersiap dengan Kuda Lumping

maslng-masing. Wak Parjo kembali memutar musik

pengiring.

Dimas terslpu dengan sambutan dari para pemain

Ebeg Paguyuban Turangga Laras.

Ya, Dimas memang tersipu. Akan tetapi, di hatinya kini

telah tumbuh semangat baru. Semangat untuk menjadi

seorang pemain Ebeg yang hebat, seperti ayahnya dulu.

Page 36: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

PCNHMPIlflN PERPANA

YANG MENGESANKAN

f udah dua bulan ini Dimas berlatih bersama

Paguyuban Turangga Laras. Kini, ia sudah diizinkan

oleh Wak Parjo untuk tampil dalam pentas Ebeg.

Penampilan perdana Dimas dlmuiai dl Alun-Alun

Kecamatan Wanakerta.

Dimas terlihat sedang berdiri di urutan paling dari

barisan pemain Ebeg. Ia bersama para pemain Ebeg

lainnya sedang bersiap menunggu aba-aba dari Wak Parjo.

Diam-diam ada perasaan canggung dalam hatlnya.

"Dimas..! Semangat, Dim...!"

Dimas menengok ke belakang. Ia merasa tidak asing

dengan suara itu.

Benar saja, suara Itu ternyata adalah suara penye-

mangat Pak Hardiman, ayah Dimas. Dimas mengangguk

dan tersenyum mellhat ayahnya menyemangatinya.

Page 37: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

%

^3

Page 38: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

Sementara itu, suara gamelan dan sinden mulai

membahana. Seakan suara itu sedang mengundang siapa

saja untuk segera merapat ke alun-alun, menyaksikan

pementasan Ebeg.

Dari arah depan Wak Parjo mengayunkan cemeti,

tanda bahwa pemain Ebeg untuk segera memasuki

lapangan.

'"Woy, itu Dimas!" salah seorang anak berteriak.

"lya! Hel Dimas..! Hei...! Semangat, Dim..! Semangat..!"

seorang anak yang lain ikut bersorak menyemangati Dimas.

Rupa-rupanya dua anak yang berteriak itu adalah

teman sekolah Dimas. Mengetahui ha! itu, ternyata tidak

membuat Dimas canggung atau malu. la malah merasa

lebih bersemangat. Dipegangnya dengan mantap Kuda

Lumping dalam tunggangannya. Dimas mulai mengangkat

kaki kirinya, memuiai gerakan Tarlan Ebeg-nya.

Lantunan suara sinden kian terdengar dengan nyaring.

Para pemain Ebeg menyebar ke berbagai sisi lapangan.

Mempertontonkan gerakan indah Tarian Ebeg.

Waktu pun terus berlalu. Tidak terasa, satu jam sudah

para pemain Ebeg mempertontonkan keindahan Tarian

Ebeg. Para penonton kian membanjiri alun-alun.

Sebagian pemain Ebeg sudah ada yang undur dari

halaman untuk beristirahat sejenak. Akan tetapi, Dimas

Page 39: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang
Page 40: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

masih asyik berada di tengah lapangan. Seakan tiada rasa

lelah dalam dirinya.

"Dimas..!" Seseorang memanggilnya.

Dimas menoleh sejenak. Ternyata Bu Anida, ibu

gurunya. la menatap Dimas sembarl mengacungkan

dua jempolnya. Kedatangan Bu Anida makin menambah

semangat Dimas. la makin bersemangat saja.

Waktu pun terus berjaian. Kini hari sudah menjelang

sore. Tibalah saat yang paling ditunggu oleh para penonton,

yakni mendem. Di saat mendem, para pemain Ebeg akan

dirasuki oleh makhluk halus yang sudah dijinakkan oleh

penimbul Ebeg.

Setelah kerasukan, para pemain Ebeg nantinya akan

mampu bergaya layaknya hewan, seperti harimau atau

monyet.

Selain itu, pemain Ebeg yang mendem juga akan

mampu melakukan hal-hal unik seperti memakan beling,

memecah kelapa dengan kepala, dan naik pohon dengan

cepat.

Dimas sudah berminggu-minggu yang lalu berlatih

gerakan mendem. la bertekad keras supaya mampu

menghibur penonton dengan gerakan mendem tanpa

harus kerasukan.

Page 41: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

Ketika para pemain yang lain masih bersiap diri untuk

mendem, Dimas menari sendiri dl tengah lapangan. la

berputar-putar dengan Kuda Lumpingnya.

Tiba-tiba, Dimas melemparkan Kuda Lumpingnya ke

atas.

"l/Voooooo....!" para penonton bersorak-soral.

Dimas melepas bajunya. Membantingnya ke tanah. la

menggaruk-garuk kepalanya seperti seekor monyet.

"Wah, anaknya mendem kethel^l" timpal seorang

penonton.

" Hwek.. h wekkk., .hwekkk.. I"

Suara Dimas berubah menjadl seperti monyet.

Seorang penonton memberlnya sebuah pisang. Dimas

mengambilnya dengan cepat. Lalu berlari keglrangan ke

tengah lapangan.

" Hwak... h wakkk.. h wakkk.

Pisang yang baru saja diterimanya itu kemudian

dipegang layaknya pistol. Pisang itu kemudian diacungkan

kepada para penonton. Seketika Itu juga, seorang pemain

Ebegyang lain muncul ke hadapan. Rupanya Itu Mas Minto.

Mas MInto bergullng-guling, memegang bagian

dadanya dan berterlak seperti seekor monyet yang sedang

kesakitan.

® mendem kethek 'mabuk atau mendam yang menirukan tingkah laku seekor monyet'

Page 42: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

"Hahaha... monyetyang satunya tertembak."

Dimas dengan bergaya monyet mendekati Mas Minto

yang pura-pura tewas karena tembakan. Tanpa diduga,

Mas Minto bangun dan mencengkeram tangan Dimas.

"Monyetnya mau berkelahi. Lihat!" seseorang ber-

teriak.

Ternyata penonton salah karena Dimas dan Mas Minto

kini saling berpegangan.

"Hahaha...monyet masa kini. BIsa dansa juga, ya."

Para penonton tertawa ketika melihat Dimas dan Mas

Minto berdansa. Pukul 16.00, pertunjukan Ebeg selesai.

Para penonton berhamburan meninggalkan alun-alun.

Merasa sangat haus, Dimas berniat membeli es kelapa

muda. Tiba-tiba seseorang menggamit tangannya.

"Dim/' Bu Anida memangil pelan.

"Ya, Bu Anida," Dimas agak kaget ketika mengetahui

bahwa yang menggamit tangannya adalah Bu Anida.

"Kamu tadi kerasukan?"

"Tidak, Bu."

"Kok, bagus sekali gerakanmu? Mirip sekali dengan

pemain yang sedang kesurupan?"

itu Bu. Gerakan tadi sebenarnya sudah dilatih

selama dua bulan kemarin."

"Lho, memang mendem bisa dengan akting, hanya

pura-pura?"

Page 43: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

"Bisa, Bu. Asal mau berlatih saja."

"0, begitu. Pasti kamu berlatih dengan keras, ya?"

"lya, Bu Anida"

"Pantas saja. Gerakanmu lincah sekall, sampai-sampai

Ibu mengira kamu kerasukan."

Dimas hanya tersenyum.

"DImaS; minggu depan akan ada acara perpisahan kelas

VI, apakah Dimas bersedia tampil? Bagaimana?" tanya Bu

Anida

Dimas terdiam sejenak.

"lya, Bu. Slap! Akan tetapi, bolehkah saya membawa

teman-teman paguyuban?"

"Boleh sekali. Ibu malah ingin kamu mengenalkan

Kesenian Ebeg pada guru, murid, dan para orang tua.

ApalagI Ebeg, seperti katamu tadi, mendem-nya bisa

dengan akting."

"lya, Bu. Terima kasih. Saya akan berlatih untuk acara

perpisahan kelas VI."

"Bagus! Acara perpisahan nanti juga akan dihadiri Pak

Camat."

"Benarkah, Bu?"

"lya. Kebetulan bellau pada hari itu berkunjung ke

desa kita. Jadi, bellau juga diundang ke acara perpisahan

kelas VI untuk menyampaikan sambutan."

Page 44: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang
Page 45: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

"Wah, saya makin bersemangat, Bu!"

"Sip! Ini baru namanya siswa teladan! Sudah patuh

pada guru, mau melestarikan budaya sendirl pula!"

"Terima kasih, Bu Anlda."

"Ya sudah, barangkali kamu mau jajan. Ini buatmu,"

kata Bu Anlda sambll memberikan selembar uang sepuluh

ribuan.

"Tidak, Bu. Terima kasih. Dimas kan tidak membantu

apa-apa untuk Ibu."

"lya. Akan tetapl, Dimas murid ibu yang dapat menjadi

teladan bagi teman-teman. Anggap ini hadiah khusus dari

ibu untuk pemain Ebeg muda yang hebat."

Setelah diam beberapa saat, Dimas akhirnya menerima

uang dari Bu Anlda.

"Terima kasih, Bu/'

"Sama-sama, Dim. Persiapkan diri dengan balk ya,

untuk acara perpisahan kelas VI!"

"Balk, Bu."

Dimas pun berpamitan sembari mencium tangan Bu

Anida. Wujud tanda bakti seorang murid terhadap gurunya.

Page 46: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

vm mo

PARI WRNATHRA

II# erimakasih kepada ananda JonI Subekti yang

/ telah menyampaikan pidato perpisahan. Semogadoa-doa terbaik dari ananda Joni dikabulkan oleh Tuhan/'

ucap Bu Anida dengan lembut, sebagai pembawa acara

perpisahan kelas VI.

"Amin...!" hadirin menimpali dengan serempak. Bu

Ananda kemudian melanjutkan acara.

"Para hadirin yang terhormat, marilah kita sejenak

bersantai untuk menyaksikan Tarian Ebeg yang akan

dibawakan oleh siswa kelas IV, ananda Dimas Wijaya.

Kepada ananda Dimas Wijaya, waktu dan tempatdisilakan."

Dari samping panggung terlihat Dimas yang sudah

berdandan lengkap menenteng Kuda Lumpingnya. Dimas

berdiri di tengah panggung. Menatap hangat dan mantap

kepada para hadirin.

Page 47: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

wmtmm

Page 48: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

Alunan musik pun mulai diputar.

Ana maning polahe wong Purbalingga jerene...

jerene...^'^

Dimas menaiki Kuda Lumpingnya.

Dengan penuh keyakinan, Dimas berlenggak-lenggok

memainkan Kuda Lumpingnya. Gerakannya mantap seperti

seorang panglima perang yang sedang berkuda. Musik

terus mengalun. Gerakan demi gerakan yang dibawakan

oleh Dimas membuat penonton kian terpukau. Ketika

musik berhenti, para penonton mengira bila pertunjukan

telah selesai. Ternyata tidak.

Dimas kini memasang gerakan seperti seekor harimau.

Kepalanya mendongak sembari mengeluarkan suara

auman.

Hakhh ekh...\

Hakh.. Hakh.. Haekh...\ Hokhya...\

Tiba-tiba terdengar suara orang bersorak dari balik

panggung.

Dimas turun dari panggung. la bergaya seperti seekor

harimau yang hendak menerkam.

^^Akhhh...\" seorang hadirin berteriak karena takut.

Dimas pun segera berbalik menuju panggung.

Lirik lagu "Ana Maning Polahe Wong Purbalingga"

Page 49: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

N^AWAWA

Page 50: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

Bersamaan dengan naiknya Dimas ke panggung,

seorang lelaki tua dengan pakaian adat Jawa juga naik ke

panggung.

Ternyata lelaki tua itu adalah Wak Parjo.

Wak Parjo memegang kepala Dimas. Seketika itu juga,

tubuh Dimas melemas.

Tidak lama setelah itu, Dimas kemudian berdiri.

Membungkukkan badannya ke arah hadirin.

Hadirin pun serempak bertepuk tangan. Bu Anida

kembali naik ke panggung.

"Akhirnya, kita telah menyaksikan bersama pertunjukan

Tarian Ebeg oleh ananda Dimas Wijaya. Hebat sekali

gerakannya! Sampai-sampai mampu membuat seorang

hadirin terkejut."

Dimas dan Wak Parjo tersenyum.

"Baik. Sebelum acara dilanjutkan, saya ingin bertanya-

tanya sebentar dengan Dimas dan Wak Patjo. Bolehkah?"

"Silakan, Bu," Wak Paijo mempersilakan.

"Ini tadi Dimas benar-benar mendem begitu, Wak?"

"Tidak, Bu. Hanya akting saja. Seolah-olah saja seperti

orang kerasukan."

"Lho tadi Wak Parjo seperti menyembuhkan Dimas?"

"Yang dilakukan Nak Dimas itu murni akting, Bu."

"Jadi, ada mendem yang hanya akting begitu?"

Page 51: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

"Benar sekali, Bu. Ada mendem yang memang dirasuki

makhluk halus. Ada juga yang akting.

"Jadi, bermain Ebeg tidak selalu hams dirasuki

makhluk halus ya, Wak Parjo?"

"Benar sekall! Bermain Ebeg tIdak selalu harus ber-

kaltan dengan hal-hal galb atau pun makhluk halus.

Mendem bisa dllakukan dengan akting. Asal berlatlh

dengan tekun, pasti blsal"

Wak Parjo dan DImas tersenyum kepada Bu Anida dan

penonton.

"Balk, terlma kaslh untuk obrolan singkatnya, Wak

Parjo dan ananda Dimas. Sukses selalu, ya!"

Usal bersalaman dengan Bu AnIda, Wak Parjo dan

DImas turun darl panggung.

"Begitu tadi penjelasan darl Wak Parjo. Bermain Ebeg

tIdak selalu harus kerasukan. Kalau begitu, adakah slswa-

slswl dl sinl yang tertarik untuk bermain Ebeg?"

"Saya..! Saya..! Saya..!"

Banyak sekall acungan tangan kala Itu.

"Balk. BagI yang bermlnat bermain Ebeg, nanti dl akhir

acara bIsa bertanya-tanya dengan Wak Paijo dan rekan-

rekan darl Paguyuban Turangga Laras."

Acara kemudlan berlanjut.

Page 52: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

"Para hadirin yang terhormat, menuju acara selan-

jutnya, marilah kita dengarkan bersama sambutan dari

Pak Sahlrman, selaku Camat Wanakerta. Kepada Beliau,

waktu dan tempat disilakan!"

Pak Sahlrman nalk ke panggung.

"Terlma kasih atas waktu yang diberikan. Selamat pagi

hadirin sekallan. Salam sejahtera untuk kIta semuanya/'

Pak Sahlrman menguralkan Isl pidatonya dengan singkat.

Dalam pidatonya, Pak Sahlrman berpesan agar siswa

kelas VI harus terus rajin belajar. Selain Itu, diharapkan

siswa-slswl kelas VI juga harus bisa belajar menclntal

budaya sendlrl.

"Dl akhir sambutan saya Inl, Izlnkan saya untuk mem-

berlkan penghargaan. Penghargaan kepada salah seorang

sIswa yang menurut saya mampu menjadi teladan. Mampu

menjadi contoh bagi siswa-slswa yang lain," kata Pak

Sahlrman sebelum mengakhlrl pidatonya.

Para penonton menjadi henlng.

"Kepada ananda DImas Wljaya mohon untuk segera

menuju ke panggung."

Darl belakang barlsan hadirin, DImas berjalan menuju

panggung. Tepuk tangan para hadirin membahana.

DImas berdlrl dl samping Pak Sahlrman.

Page 53: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

"Hadirin yang terhormat, tiga minggu yang lalu saya

menyaksikan pentas Paguyuban Turangga Laras di alun-

alun kecamatan. Ada seorang anak yang membuat saya

terkagum-kagum. Tidak disangka, anak tersebut adalah

siswa dari sekolah yang saya kunjungi hari ini."

Hadirin secara serempak bertepuk tangan.

"Ananda Dimas merupakan seorang siswa yang sangat

patut menjadi teladan. Di usianya yang masih sangat

muda, la telah ikut melestarlkan budaya Jawa melalui

kesenlan Ebeg."

Hadirin kembali bertepuk tangan.

"Untuk itulah, hadirin yang terhormat, hari ini saya

akan melantik ananda Dimas Wijaya sebagai Duta Ebeg.

Nantinya, Dimas dan Paguyuban Turangga Laras akan

difasilitasi oleh pemerintah kecamatan untuk berpentas di

desa-desa di wilayah Kecamatan Wanakerta."

Suara tepuk tangan hadirin terdengar kian riuh.

''Ananda Dimas akan menjadi contoh bagi anak-anak

di wilayah Kecamatan Wanakerta bahwa mendem tidak

harus kerasukan. Kepada Wak Paijo serta rekan-rekan

dari Paguyuban Turangga Laras saya mohon untuk hadir

di panggung ini sekarang juga."

Wak Parjo dan tujuh pemain Ebeg Paguyuban Turangga

Laras menuju panggung.

Page 54: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

''Inilah dia para hadirin yang terhormat, para pelestarl

budaya Jawa dari Desa Wanatara. Saya sangat bangga

dan mendukung terhadap kegiatan yang mereka lakukan.

Mereka inilah, Duta-duta Ebeg yang akan mewarnai

Kecamatan Wanakerta dengan kesenian warisan dari

leluhur kita sendirl."

Hadirin secara serempak berdiri, bertepuk tangan.

Mereka memberikan penghormatan kepada Dimas, Wak

Paijo, dan rekan-rekan dari Paguyuban Turangga Laras.

Dimas terlihat menyeka air matanya. la terharu. la

tidak menyangka bahwa apa yang dilakukannya mendapat

penghargaan dari orang banyak.

Pak Sahirman menyalami Dimas.

"Selamat! Tetap semangat untuk melestarikan budaya

warisan nenek moyang kita sendiri!"

"lya, Pak Camat."

Tepuk tangan para hadirin seketika itu juga

membahana. Halaman SD 04 Wanatara pagi itu terasa

ramai sekali.

Keramaian itu terkesan seperti pertanda baik bagi

Dimas dan kawan-kawan dari Paguyuban Turangga Laras.

Mulai hari ini, mereka siap menyemarakkan Kecamatan

Wanakerta dengan Tarian Ebeg-nya.

Page 55: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang
Page 56: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

BIOPATfl PCNUIIS

Jefriyanto, S.Pd., lahir di Cilacap, 19 April 1990. la

berprofesi sebagai guru bahasa Jawa di SMK Kesatrian

Purwokerto. Karya-karya tulisannya terwujud dalam dua

bahasa, Jawa dan Indonesia. Tulisan-tulisannya dalam

bahasa Indonesia dimuat di beberapa surat kabar seperti

Solo Pos, Harian Jogja, Joglo Semar, Satelit Pos, dan

Kompas Cyber. Adapun, tulisan-tulisannya dalam bahasa

Jawa dimuat di majalah berbahasa Jawa seperti AncaSf

Pagagan, Djoko Lodang, Panjebar Semangat, Jaya Baya,

dan Swaratama.

Selain aktif menulis, Jefrianto juga menerjemahkan

karya-karya berbahasa Indonesia ke dalam bahasa Jawa.

Pengalaman penerjemahan Indonesia—Jawa, antara lain

penerjemah pada buku puisi Andraina karya Serunie Unie

Page 57: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

dan penerjemah untuk cerpen ̂ 'Gumading Peksi Kundur"

karya Sanie B. Kuncoro yang kemudian dipentaskan

di Taman Budaya Surakarta pada tahun 2014. Penulis

bertempat tinggal di Pamijen RT 02 RW 01, Baturraden,

Banyumas.

PERPUSTAKAAN

BADAN BAHASA

DEPARTEMEN PENOIDIKAN NASIONAL

Page 58: JEFRIANTO^ Petikan lirik lagu Eling-Eling (lagu pengiring pageiaran Ebeg). 0 Dimas dan Toni, dua anak keias IV SD itu terlihat asyik sekali memperhatikan gerakan para pemain Ebeg yang

398.

ISBN 978-602- 6284 -07-1

. ~L1J JL