jawabn halusinasi

3
Kasus 3. mengapa Tn. B sering berbicara sendiri tanpa memperdulikan sekelilingnya ? Halusinasi dapat juga terjadi pada saat keadaan individu normal yaitu pada individu yang mengalami isolasi, perubahan sensorik seperti kebutaan, kurangnya pendengaran atau adanya permasalahan pada pembicaraan. Penyebab halusinasi pendengaran secara spesifik tidak diketahui namun banyak faktor yang mempengaruhinya seperti faktor biologis , psikologis , sosial budaya,dan stressor pencetusnya adalah stress lingkungan , biologis , pemicu masalah sumber-sumber koping dan mekanisme koping. 11. bagaimana respon masyarakat dan lingkungan pada Tn. B yang berbicara sendiri dengan keras tanpa memperdulikan sekelilingnya ? respon masyarakat dan lingkungan terhadap Tn. B yaitu merasa disingkirkan sehingga orang tersebut merasa kesepian di lingkungan yang membesarkanya. partisipasi klien dalam kelompok, terlalu lama tidak diajak

Upload: ebi-pebrianto

Post on 10-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

lp jiwa hl

TRANSCRIPT

Kasus

3. mengapa Tn. B sering berbicara sendiri tanpa memperdulikan

sekelilingnya ?

Halusinasi dapat juga terjadi pada saat keadaan individu normal yaitu pada individu yang mengalami isolasi, perubahan sensorik seperti kebutaan, kurangnya pendengaran atau adanya permasalahan pada pembicaraan. Penyebab halusinasi pendengaran secara spesifik tidak diketahui namun banyak faktor yang mempengaruhinya seperti faktor biologis , psikologis , sosial budaya,dan stressor pencetusnya adalah stress lingkungan , biologis , pemicu masalah sumber-sumber koping dan mekanisme koping.

11. bagaimana respon masyarakat dan lingkungan pada Tn. B yang

berbicara sendiri dengan keras tanpa memperdulikan sekelilingnya ?

respon masyarakat dan lingkungan terhadap Tn. B yaitu

merasa disingkirkan sehingga orang tersebut merasa kesepian di lingkungan yang membesarkanya. partisipasi klien dalam kelompok, terlalu lama tidak diajak komunikasi, objek yang ada di lingkungan, dan juga suasana sepi atau terisolasi.

teoritis

3. klasifikasi halusinasi ?

Klasifikasi Halusinasi

Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi dengan karakteristik tertentu, diantaranya :

a.Halusinasi pendengaran : karakteristik ditandai dengan mendengar suara, teruatama suara suara orang, biasanya klien mendengar suara orang yang sedang membicarakan apa yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu.

b.Halusinasi penglihatan : karakteristik dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran cahaya, gambaran geometrik, gambar kartun dan / atau panorama yang luas dan kompleks. Penglihatan bisa menyenangkan atau menakutkan.

c.Halusinasi penghidu : karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang menjijikkan seperti : darah, urine atau feses. Kadang kadang terhidu bau harum. Biasanya berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan dementia.

d.Halusinasi peraba : karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus yang terlihat. Contoh : merasakan sensasi listrik datang dari tanah, benda mati atau orang lain.

e.Halusinasi pengecap : karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan menjijikkan.

f.Halusinasi sinestetik : karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan urine.

17. bagaimana dischange planning perawat terhadap keluarga pasien ?