jawaban voltameter tembaga

3
1. Cara kerja voltameter tembaga : a. sumber arus listrik memompa elektron dari anode ke katode. Elektron ini ditangkap oleh kation (ion positif) sehingga pada permukaan katode terjadi reduksi terhadap kation. b. pada saat yang sama, anion (ion negatif) melepaskan elektron dan melalui anode, elektron dikembalikan ke sumber arus. Pada permukaan anode terjadi oksidasi terhadap anion. Hukum yang digunakan yaitu Hukum Faraday yang berbunyi : a. Hukum I Faraday : jumlah zat yang dihasilkan pada elektrode sebanding dengan jumlah arus yang dialirkan pada zat tersebut. M = __e.i.t__ dimana : M = berat endapan zat (gram) 96500 e = berat ekuivalen zat (Ar / valensi) i = kuat arus (ampere) t = waktu (detik) b. Hukum II Faraday ; jika arus listrik dialirkan ke dalam beberapa sel elktrolisis yang dihubungkan seri, jumlah zat-zat yang dihasilkan pada tiap-tiap elektrode sebanding dengan berat ekuivalen tiap-tiap zat tersebut. M 1 : M 2 = e 1 : e 2 dimana : M 1 ,M 2 = berat zat endapan 1

Upload: chochomasters

Post on 25-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

jawaban voltameter tembaga

TRANSCRIPT

1

1. Cara kerja voltameter tembaga :

a. sumber arus listrik memompa elektron dari anode ke katode. Elektron ini ditangkap oleh kation (ion positif) sehingga pada permukaan katode terjadi reduksi terhadap kation.

b. pada saat yang sama, anion (ion negatif) melepaskan elektron dan melalui anode, elektron dikembalikan ke sumber arus. Pada permukaan anode terjadi oksidasi terhadap anion.

Hukum yang digunakan yaitu Hukum Faraday yang berbunyi :

a. Hukum I Faraday : jumlah zat yang dihasilkan pada elektrode sebanding dengan jumlah arus yang dialirkan pada zat tersebut.

M = __e.i.t__ dimana : M = berat endapan zat (gram)

96500 e = berat ekuivalen zat (Ar / valensi)

i = kuat arus (ampere)

t = waktu (detik)

b. Hukum II Faraday ; jika arus listrik dialirkan ke dalam beberapa sel elktrolisis yang dihubungkan seri, jumlah zat-zat yang dihasilkan pada tiap-tiap elektrode sebanding dengan berat ekuivalen tiap-tiap zat tersebut.

M1 : M2 = e1 : e2dimana : M1,M2 = berat zat endapan

e1,e2 = berat ekuivalen zat

2. Hubungan antara endapan yang terjadi berbanding lurus dengan jumlah arus yang dialirkan pada zat tersebut (sesuai Hukum I Faraday).

M = __e.i.t__ dimana : M = berat endapan zat (gram)

96500 e = berat ekuivalen zat (Ar / valensi)

i = kuat arus (ampere)

t = waktu (detik)

3. Pada percobaan ini tidak dapat digunakan arus bolak balik karena jioka menggunakan arus bolak balik maka tegangan antara ujung-ujung penghantar juga akan berubah-ubah sehingga kutub positif dan negatif pada voltameter juga akan berubah-ubah, sehingga tidak terjadi peristiwa elektrolisis.

4. Reaksi yang terjadi antara larutan CuSO4 dengan elektroda Cu (tembaga) yaitu :

CuSO4 ( Cu2+ + SO42- (x2(

Katode (-) :Cu2+ + 2e ( Cu (x2(

Anode (+) : 2H2O ( 4H2+ + O2 + 4e (x1( +

CuSO4 +2H2O (Cu + SO42- + 4H2+ + O2

5. Jika kuat arus dan berat endapan tembaga diketahui maka berat atom (e) yaitu :

M = __e.i.t__ ( e = M.96500_dimana : e = berat ekuivalen zat

96500 i.t M = berat endapan zat

i = kuat arus

t = waktu (detik)

dan besarnya valensi endapan :

_Ar __ = M.96500 ( valensi = Ar.i.t___

valensii.t M.96500

6. Definisi 1 ampere yaitu besarnya muatan yang mengalir pada voltameter persatu satuan waktu.

1

2