jaringan pada daun dikotil & monokotil (fix)
DESCRIPTION
Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi TumbuhanTRANSCRIPT
JARINGAN PADA DAUN MONOKOTIL DAN DIKOTIL
PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN
OLEH :
Yulia
(F05109031)
Kelompok : 2
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PONTIANAK
2011
ABSTRAK
Untuk lebih mengetahui sistem dan jenis-jenis jaringan daun, posisi dari berbagai
jaringan daun, untuk mempelajari system tipe daun serta membandingkan struktur daun
monokotil dan diotil, maka dilakukanlah praktikum dengan judul Jaringan pada Daun
Monokotil dan Dikotil ini. Metode yang dilakukan dengan mengamati preparat awetan daun
Arachis hypogeae, Lilium sp., Ficus sp. dan Zea mays dan segar Leucaena glauca Benth dan
daun Carica papaya menggunakan mikroskop. Dari hasil pengamatan, terlihat struktur
anatomi jaringan pada daun terdiri dari Epidermis, Mesofil (Palisade dan Spongy) dan
Jaringan Pembuluh. Terlihat adanya perbedaan antara jaringan pada daun monokotil dan
dikotil, yaitu jaringan pembuluh pada monokotil yang terlihat lebih banyak dibanding dikotil.
Dan juga Jaringan Palisade, pada dikotil terlihat jelas sedangkan monokotil tidak, bahkan
tidak ada jaringan palisade.
Kata Kunci : Jaringan Daun Monokotil, Jaringan Daun Dikotil, Epidermis, Stomata, Mesofil
(Palisade dan Spongy) dan Jaringan Pembuluh.
1
PENDAHULUAN
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang
paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung
di daun (Dolite,2009).
Daun merupakan organ yang sangat penting pada tumbuhan. Fungsi utama daun
untuk fotosintesis dan pertukaran zat. Daun menyerap energi cahaya dan CO2, sedangkan
airnya diserap melalui akar. Sisa respirasi dan fotosintesis dilepaskan melalui daun pula. Pada
umumnya daun pipih, melebar atau meluas dan berwarna hijau. Helaian daun yang luas
sangat membantu dalam menangkap energi matahari dan CO2. Cirri tersebut tentu sesuai
dengan fungsinya.
Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau
trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada
tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan
bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya famili Graminae. Sistem
berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun (Jauhari,2007).
Ada 4 macam jaringan pada organ daun, yaitu jaringan epidermis, jaringan tiang,
jaringan bunga karang, dan jaringan pengangkutan.
Jaringan Epidermis
Merupakan lapisan sel terluar pada lapisan atas dan bawah. Sel-selnya pipih menutup
jaringan di bagian dalamnya dan diantaranya berubah menjadi mulut daun (stoma). Stoma
sebagai alat pertukaran zat berperan mengendalikan pelepasan/hilangnya cairan jaringan.
Akan tetapi, stoma juga mengatur masuknya CO2 yang dibutuhkan untuk fotosintesis.
Pengendalian pertukaran zat itu terjadi melalui pengaturan membuka menutupnya stoma.
Stoma tersusun dari dua sel penutup atau sel penjaga dan beberapa sel tetangga. Pada
tumbuhan darat, stoma lebih banyak di permukaan bawah daun. Pada tumbuhan yang
mengapung di air, seperti teratai, stoma berada di permukaan atas daun. Pada tumbuhan
tenggelam, seperti Hydrilla sp. Tidak membentuk stomata.
2
Jaringan Mesofil
1. Jaringan Tiang (Jaringan Palisade)
Jaringan tiang tersusun dari sel-sel yang memanjang dalam posisi tegak dan berisi
banyak kloroplas. Jaringan itu dapat satu lapis atau beberapa. Kloroplas adalah perangkat sel
tumbuhan yang di dalamnya terdapat klorofil dan perangkat fotosintesis lainnya.
2. Jaringan Bunga Karang (Jaringan Spons)
Merupakan lapisan sel-sel yang tidak teratur, banyak rongga udara, dan berada di
bawah lapisan jaringan tiang. Sel-selnya juga berkloroplas sehingga menjadi tempat
fotosintesis.
Jaringan Pengangkutan
Jaringan pengangkutan pada daun membentuk suatu system pencabangan seperti jala
yang kompleks, disebut tulang daun. Tulang daun terletak diantara jaringan tiang dan
jaringan bunga karang. Pada sayatan melintang tulang daun merupakan berkas pengangkut
yang tersusun dari xylem dan floem (Starscientist,2009).
Jaringan epidermis berfungsi melindungi jaringan di bagian dalam daun dari
kekeringan, pathogen serangga herbivore, dan sebagainya. Pada jaringan epidermis, terutama
epidermis bawah, dapat ditemukan stomata (mulut daun).
Jaringan mesofil berfungsi terutama pada proses fotosintesis, karena di dalamnya
terdapat sel-sel yang mengandung banyak kloroplas. Mesofil dapat dibagi menjadi dua jenis,
yaitu jaringan palisade/tiang yang hanya ditemukan pada tumbuhan dikotil, terdapat tepat di
bawah epidermis, dapat tersusun dari satu atau lebih lapisan dan juga jaringan spons/jaringan
bunga karang yang ditemukan baik pada tumbuhan monokotil maupun dikotil, pada
tumbuhan dikotil, jaringan ini terletak di bawah palisade dan memiliki ruang antar sel yang
besar.
Jaringan pembuluh/urat daun berisi jaringan yang berfungsi sebagai system
transportasi bahan dan hasil fotosintesis. Susunan jaringan penyusun daun pada tumbuhan
bervariasi tergantung pada lingkungannya (Permana et al.,2004).
3
Untuk mengetahui sistem dan jenis-jenis jaringan daun serta posisi dari berbagai
jaringan daun secara langsung, juga untuk mempelajari system tipe daun monokotil dan diotil
serta membandingkan struktur anatomi antara daun monokotil dan dikotil seperti pada
keterangan di atas, maka dilakukanlah praktikum dengan judul Jaringan pada Daun
Monokotil dan Dikotil ini.
4
MATERIAL DAN METODA
A. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain silet, mikroskop, kaca
penutup dan kaca objek. Sedangkan bahan yang digunakan adalah preparat awetan
Arachis hypogeae, daun Lilium sp., daun Ficus sp. dan daun Zea mays. dan tumbuhan
yang di gunakan sebagai awetan segar yaitu daun Leucaena glauca Benth dan daun
Carica papaya.
B. Metode
a. Pengamatan Preparat Awetan (Arachis hypogeae, Daun Lilium sp., Daun
Ficus sp. Daun Zea mays.)
Mula-mula memeriksa mikroskop dengan pembesaran lemah untuk
mengamati susunan jaringan yang terdapat pada daun. Kemudian membesarkan
satu sektor dan irisan tersebut dengan pembesaran kuat. Setelah itu menggambar
hasil pengamatan dan memberi keterangan pada gambar tersebut serta
menyebutkan tipe dari masing-masing daun beserta cirri-cirinya.
b. Preparat Awetan Segar (Daun Leucaena glauca Benth dan Daun Carica
papaya.)
Tiap kelompok mencari tanaman monokotil dan dikotil di sekitar, lalu
mengambil tanaman terutama pada bagian daun. Selanjutnya membuat preparat
dari daun tersebut dengan cara diiris tipis-utuh dengan menggunakan silet.
Kemudian mengamati preparat tersebut di bawah mikroskop hingga ditemukan
bagian anatomi preparat daun serta menggambar sesuai bentuk dan ukuran gambar
yang diamati kemudian memberikan keterangan pada gambar tersebut.
5
DATA PENGAMATAN
PENGAMATAN PREPARAT AWETAN
1. Preparat awetan : Arachis hypogeae
Perbesaran : 40 x 10
2. Preparat awetan : Daun Lilium sp.
Perbesaran : 40 x 10
Gambar 1. Struktur Anatomi Jaringan Arachis
hypogeae
Gambar 2. Struktur Anatomi Jaringan Daun Lilium sp.
3. Preparat awetan : Daun Ficus sp.
Perbesaran : 40 x 10
4. Preparat awetan : Daun Zea mays
Perbesaran : 40 x 10
Gambar 3. Struktur Anatomi Jaringan Daun
Ficus sp.
Gambar 4. Struktur Anatomi Jaringan Daun Zea mays
Pada Gambar 1, Gambar 2, Gambar 3 serta Gambar 4, semua jaringan pada daun tersebut
dapat ditemukan adanya Berkas Pengangkut, Spongy, Epidermis dan Palisade. Tetapi
terdapat perbedaan pada letak Jaringan Palisade. Pada tumbuhan yang merupakan Monokotil,
terlihat Berkas Pengangkut yang lebih banyak dibandingkan tumbuhan dikotil.
6
PENGAMATAN PREPARAT SEGAR
1. Preparat Segar : Daun Leucaena glauca Benth.
Perbesaran : 40 x 10
5. Preparat Segar : Daun Carica papaya
Perbesaran : 40 x 10
Gambar 5. Struktur Anatomi Jarinngan Daun
Leucaena glauca Benth
Gambar 6. Struktur Anatomi Jaringan Daun Carica papaya
Pada Gambar 5 dan Gambar 6, yang merupakan tumbuhan dikotil dan monokoil, terlihat
adanya Berkas Pengangkut, Epidermis dan Palisade pada kedua daun tersebut.
7
PEMBAHASAN
Pada praktikum keenam dengan judul Jaringan pada Daun Monokotil dan Dikotil,
digunakan preparat awetan dan preparat segar sebagai bahan pengamatan. Preparat awetan
yang digunakan adalah Arachis hypogeae, daun Lilium sp., daun Ficus sp. dan daun Zea
mays. Sedangkan preparat segar yang digunakan adalah daun Leucaena glauca Benth dan
daun Carica papaya. Perbesaraan mikroskop yang dipakai adalah 40x10.
Dari awetan Arachis hypogeae, daun Lilium sp., daun Ficus sp. dan daun Zea mays
teramati adanya 3 jaringan utama pada daun, yaitu jaringan epidermis, mesofil dan jaringan
pembuluh. Dapat ditemukannya perbadaan jaringan daun pada awetan Lilium sp., dan Zea
mays yang merupakan tumbuhan monokotil dengan jaringan yang ada pada daun Arachis
hypogeae dan daun Ficus sp. yang merupakan tumbuhan dikotil. Perbedaan tersebut dapat
terlihat dari Jaringan Pembuluh yang dimiliki tumbuhan tersebut. Pada tumbuhan monokotil,
Jaringan Pembuluhnya terlihat banyak, sedangkan pada tumbuhan dikotil, Jaringan
Pembuluhnya terlihat sedikit.
Pada tumbuhan monokotil juga susah untuk ditemukannya jaringan palisade. Hal
tersebut terjadi karena menurut sumber yang di dapat, jaringan palisade hanya ditemukan
pada tumbuhan dikotil (Permana et al.,2004). Tetapi, dari hasil pengamatan kami tehadap
semua preparat awetan tersebut, terlihat adanya sel yang sperti jaringan palisade. Jaringan
palisade pada umumnya terletak di bawah epidermis bagian atas. Tetapi, pada preparat
awetan Ficus sp., terlihat bahwa jaringan palisade terletak di bawah. Hal ini mungkin saja
terjadi, karena pada tumbuhan xerofit contohnya tumbuhan Ficus sp., jaringan palisade pada
umumnya terletak dekat epidermis bagian bawah, Adanya ketidaksesuaian dengan referensi
disebabkan juga kesalahan dalam pengamatan dan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki.
Dikotil:
Arachis hypogeae
8
Ficus sp.
Monokotil :
Lilium sp.
Zea mays
Yang terakhir yaitu pengamatan preparat awetan segar daun tanaman Leucaena
glauca Benth dan daun Carica papaya. Pada kedua preparai ini, jaringan yang ditemukan
seharusnya mirip dengan preparat awetan yang diamati. Struktur anatomi jaringan daun
Leucaena glauca Benth seharuanya mirip dengan struktur anatomi daun pada tumbuhan
dikotil preparat awetan, dan struktur anatomi daun Carica papaya mirip dengan struktur
anatomi daun pada tumbuhan monokotil preparat awetan. Adanya perbedaan tersebut, karena
salah dalam membuat irisan daun untuk preparat.
9
Dari hasil pengamatan, terlihat struktur anatomi jaringan pada daun yang terdiri dari
Epidermis, Mesofil atau Parenkim Daun yang terdiri dari Jaringan Palisade dan Spongy
(Bunga Karang) dan Jaringan Pembuluh (Tulang Daun). Terlihat juga adanya perbedaan
antara jaringan pada daun monokotil dan dikotil, yaitu jaringan pembuluh pada monokotil
yang terlihat lebih banyak dibanding dengan jaringan pembuluh pada dikotil. Dan juga
perbedaan terlihat pada Jaringan Palisade, pada tumbuhan dikotil terlihat jelas jaringan
palisadenya sedangkan pada monokotil tidak terlihat jelas, bahkan tidak ada jaringan
palisade.
Jaringan pada Daun Dikotil Jaringan pada Daun Monokotil
10
KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari praktikum mengenai Jaringan pada Daun Monokotil dan
Dikotil ini adalah :
1. Jaringan pada daun terdiri dai Epidermis, Mesofi atau Parenkim Daun yang terdiri
dari Jaringan Palisade dan Spongy (Bunga Karang) dan Jaringan Pembuluh (Tulang
Daun).
2. Posisi Epidermis berada paling luar (Bagian atas dan bawah), Mesofil terletak di
tengah (Diantara epidermis atas dan bawah) dan Jaringan Pembuluh terletak diantara
Spongy (Bunga Karang).
3. Adanya perbedaan antara jaringan pada daun monokotil dan dikotil, yaitu jaringan
pembuluh pada monokotil yang terlihat lebih banyak dibanding dengan jaringan
pembuluh pada dikotil. Dan juga perbedaan terlihat pada Jaringan Palisade, pada
tumbuhan dikotil terlihat jelas jaringan palisadenya sedangkan pada monokotil tidak
terlihat jelas, bahkan tidak ada jaringan palisade.
11
REFERENSI
Dolite.2009.Jaringan Daun.http://dolite.blogspot.com. (Diakses, 23 April 2011).
Jauhari,Nurudin.2007.Jaringan Tumbuhan.http://mthblog.wordpress.com/2009/09/13/21/.
(Diakses, 23 April 2011).
Permana,Agus D.dkk.2004.BIOLOGI.Bandung:PT. lima Enam Tujuh.
Starscientist.2009.Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan.
http://starscientist.wordpress.com/sains-1/struktur-dan-fungsi-tubuh-tumbuhan/.
(Diakses, 23 April 2011).
12