jangan berbuka puasa dengan yang manis

16
Jangan berbuka Puasa dengan yang Manis (harap dibaca sebelum berkomentar) 12 Agustus 2011 pukul 6:23 Assalamualaikum.wrwb.... karena banyak teman2 dari MBSTW ini yang tertarik dan pengen tahu man sebenarnya yang benar berikut admin share dari sebuah web semoga bermanfaat. aamiin... SEBENTAR lagi Ramadhan. Di bulan puasa itu, sering kita dengar kalimat `Berbuka puasalah dengan makanan atau minuman yang manis,� katanya. Konon, itu dicontohkan Rasulullah saw. Benarkah demikian? Dari Anas bin Malik ia berkata : "Adalah Rasulullah berbuka dengan Rutab (kurma yang lembek) sebelum shalat, jika tidak terdapat Rutab, maka beliau berbuka dengan Tamr (kurma kering), maka jika tidak ada kurma kering beliau meneguk air. (Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud) Nabi Muhammad Saw berkata : "Apabila berbuka salah satu kamu, maka

Upload: astuti-genda-ali

Post on 30-Sep-2015

11 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

jangan berbuka dengan yang manis-manis

TRANSCRIPT

Jangan berbuka Puasa dengan yang Manis (harap dibaca sebelum berkomentar)12 Agustus 2011 pukul 6:23Assalamualaikum.wrwb.... karena banyak teman2 dari MBSTW ini yang tertarik dan pengen tahu man sebenarnya yang benar berikut admin share dari sebuah web semoga bermanfaat. aamiin...SEBENTAR lagi Ramadhan. Di bulan puasa itu, sering kita dengarkalimat `Berbuka puasalah dengan makanan atau minuman yang manis,katanya. Konon, itu dicontohkan Rasulullah saw. Benarkah demikian?Dari Anas bin Malik ia berkata : "Adalah Rasulullah berbuka denganRutab (kurma yang lembek) sebelum shalat, jika tidak terdapat Rutab,maka beliau berbuka dengan Tamr (kurma kering), maka jika tidak adakurma kering beliau meneguk air. (Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud)Nabi Muhammad Saw berkata : "Apabila berbuka salah satu kamu, makahendaklah berbuka dengan kurma. Andaikan kamu tidak memperolehnya,maka berbukalah dengan air, maka sesungguhnya air itu suci."Nah. Rasulullah berbuka dengan kurma. Kalau tidak mendapat kurma,beliau berbuka puasa dengan air. Samakah kurma dengan `yang manis-manis ? Tidak. Kurma, adalah karbohidrat kompleks (complexcarbohydrate) . Sebaliknya, gula yang terdapat dalam makanan atauminuman yang manis-manis yang biasa kita konsumsi sebagai makananberbuka puasa, adalah karbohidrat sederhana (simple carbohydrate) .Darimana asalnya sebuah kebiasaan berbuka dengan yang manis? Tidakjelas. Malah berkembang jadi waham umum di masyarakat, seakan-akanberbuka puasa dengan makanan atau minuman yang manis adalah sunnahNabi. Sebenarnya tidak demikian. Bahkan sebenarnya berbuka puasadengan makanan manis-manis yang penuh dengan gula (karbohidratsederhana) justru merusak kesehatan.Dari dulu saya tergelitik tentang hal ini, bahwa berbuka puasa`disunnahkan minum atau makan yang manis-manis. Sependek ingatansaya, Rasulullah mencontohkan buka puasa dengan kurma atau air putih,bukan yang manis-manis.Kurma, dalam kondisi asli, justru tidak terlalu manis. Kurma segarmerupakan buah yang bernutrisi sangat tinggi tapi berkalori rendah,sehingga tidak menggemukkan (data di sini dan di sini). Tapi kurmayang didatangkan ke Indonesia dalam kemasan-kemasan di bulan Ramadhansudah berupa `manisan kurma, bukan lagi kurma segar. Manisan kurmaini justru ditambah kandungan gula yang berlipat-lipat kadarnya agarawet dalam perjalanan ekspornya. Sangat jarang kita menemukan kurmaimpor yang masih asli dan belum berupa manisan. Kalaupun ada, sangatmungkin harganya menjadi sangat mahal.Kenapa berbuka puasa dengan yang manis justru merusak kesehatan?Ketika berpuasa, kadar gula darah kita menurun. Kurma, sebagaimanayang dicontohkan Rasulullah, adalah karbohidrat kompleks, bukan gula(karbohidrat sederhana). Karbohidrat kompleks, untuk menjadiglikogen, perlu diproses sehingga makan waktu. Sebaliknya, kalaumakan yang manis-manis, kadar gula darah akan melonjak naik,langsung. Bum. Sangat tidak sehat. Kalau karbohidrat kompleks sepertikurma asli, naiknya pelan-pelan.Mari kita bicara `indeks glikemik (glycemic index/GI) saja. GlycemicIndex (GI) adalah laju perubahan makanan diubah menjadi gula dalamtubuh. Makin tinggi glikemik indeks dalam makanan, makin cepatmakanan itu dirubah menjadi gula, dengan demikian tubuh makin cepatpula menghasilkan respons insulin.Para praktisi fitness atau pengambil gaya hidup sehat, akan sangatmenghindari makanan yang memiliki indeks glikemik yang tinggi. Sebisamungkin mereka akan makan makanan yang indeks glikemiknya rendah.Kenapa? Karena makin tinggi respons insulin tubuh, maka tubuh makinmenimbun lemak. Penimbunan lemak tubuh adalah yang paling dihindarimereka.Nah, kalau habis perut kosong seharian, lalu langsung dibanjiridengan gula (makanan yang sangat-sangat tinggi indeks glikemiknya) ,sehingga respon insulin dalam tubuh langsung melonjak. Dengandemikian, tubuh akan sangat cepat merespon untuk menimbun lemak.Saya pernah bertanya tentang hal ini kepada seorang sufi yang diberiAllah `ilm tentang urusan kesehatan jasad manusia. Kata Beliau, bilaberbuka puasa, jangan makan apa-apa dulu. Minum air putih segelas,lalu sholat maghrib. Setelah shalat, makan nasi seperti biasa. Janganpernah makan yang manis-manis, karena merusak badan dan bikinpenyakit.. Itu jawaban beliau. Kenapa bukan kurma? Sebab kemungkinanbesar, kurma yang ada di Indonesia adalah `manisan kurma, bukankurma asli. Manisan kurma kandungan gulanya sudah jauh berlipat-lipatbanyaknya.Kenapa nasi? Lha, nasi adalah karbohidrat kompleks. Perlu waktu untukdiproses dalam tubuh, sehingga respon insulin dalam tubuh juga tidakmelonjak. Karena respon insulin tidak tinggi, maka kecenderungantubuh untuk menabung lemak juga rendah.Inilah sebabnya, banyak sekali orang di bulan puasa yang justrulemaknya bertambah di daerah-daerah penimbunan lemak: perut,pinggang, bokong, paha, belakang lengan, pipi, dan sebagainya. Itukarena langsung membanjiri tubuh dengan insulin, melalui makan yangmanis-manis, sehingga tubuh menimbun lemak, padahal otot sedangmengecil karena puasa.Pantas saja kalau badan kita di bulan Ramadhan malah makin terlihatseperti `buah pir, penuh lemak di daerah pinggang. Karena waham umummasyarakat yang mengira bahwa berbuka dengan yang manis-manisadalah sunnah, maka puasa bukannya malah menyehatkan kita. Banyakorang di bulan puasa justru menjadi lemas, mengantuk, atau justrutambah gemuk karena kebanyakan gula. Karena salah memahami hadits diatas, maka efeknya `rajin puasa = rajin berbuka dengan gula.Ingin `KurusMelenceng dikit dari topik blog ya. Dikit aja.Untuk sahabat-sahabat yang ingin kurus: jangan diet (dalam pengertianmengurangi frekuensi makan). Diet justru menambah kecenderungan tubuhuntuk menabung lemak karena `dilaparkan . Ketika diet memang makanantidak masuk, tapi begitu makanan masuk, kecenderungan tubuh untukmenimbun lemak dari makanan justru lebih besar.Rahasia kurus sebenarnya adalah menjaga agar respon insulin dalamtubuh stabil, tidak melonjak-lonjak. Caranya, hanya makan makananyang memberi respon insulin rendah, yaitu yang indeks glikemiknyarendah.Respon insulin tubuh meningkat bila:(1) Makin tinggi jumlah karbohidrat yang dimakan dalam satu porsi,makin tinggi pula respon insulin tubuh (ini umumnya porsi kita diIndonesia : lebih dari 70 persen dari satu porsi makannya adalahnasi).Makanya, makanlah dengan karbohidrat cukup lima puluh persennya saja.Sisanya protein, dan 5-10 persennya lemak. Lemak ini cukup dari lemakyang terkandung dalam daging yang kita makan, misalnya. Atau kuningtelur. Tidak perlu menambah minyak atau memakan lemak hewan (yangjustru buruk pengaruhnya bagi tubuh). Lemak (sedikit!) masihdiperlukan untuk mengolah beberapa nutrisi dan vitamin, dan untukmembawa nutrisi ke seluruh tubuh.(2) Semakin tinggi GI (Glycemic Index) karbohidrat yang dikonsumsi,semakin meningkat pula respon insulin tubuh. Makanya, makan hanyamakanan yang GI-nya rendah. Nanti saya jelaskan di bawah.(3) Semakin jarang makan, semakin meningkat respon insulin setiapkali makan.Ini sebabnya diet (dalam pengertian: mengurangi frekuensi makansupaya kurus) tidak akan pernah berhasil untuk jangka lama. Setelahdiet selesai, tubuh justru akan cenderung lebih gemuk dari sebelumdiet. Supaya kurus (baca: supaya respon insulin tidak melonjak)justru harus makan lebih sering (4-5 kali sehari) tapi dengan porsisetengah atau sepertiga porsi biasa, dengan karbohidrat maksimal 50persen saja setiap porsi.Kalau respon insulin tubuh sudah stabil, maka tinggal diatur: kalauingin kurus, kalori yang masuk harus lebih sedikit dari kalorimakanan yang dibutuhkan untuk aktivitas sehari hari. Tambah denganolahraga teratur untuk membakar lemak berlebih dalam tubuh, danmemperbesar otot. Otot membutuhkan energi, maka makin terlatih otot,ia akan makin mengkonsumsi lemak dalam tubuh kita untuk energi.Sebaliknya kalau ingin memperbesar otot (bukan gemuk) ataumengencangkan badan, maka kalori yang masuk harus agak lebih banyakdari jumlah kalori yang akan kita pakai untuk aktivitas selamasehari, agar otot mengalami pertumbuhan. Otot sendiri dirangsangpertumbuhannya dan `kekencangannya dengan olahraga teratur.Perbanyak protein agar pertumbuhan otot optimal. Karbohidrat cukupdiposisikan sebagai bahan pemberi energi, bukan untuk mengenyangkanperut.Lucu ya: kalau ingin kurus atau memperbaiki bentuk badan, termasukmenumbuhkan otot, justru harus makan lebih sering dengan porsi kecil.Makan yang mengandung lemak, goreng-gorengan, kanji, atau karbohidratsederhana seperti gula, manisan, minuman ringan bersoda dansebangsanya itu sudah out of the question. Kalau kita jarang makan,atau makan tidak teratur dan sekalinya makan `balas dendam habis-habisan , ya justru respon insulin kita juga melonjak dan membuattubuh jadi menimbun lemak.Sekali lagi, baik ketika berbuka puasa atau dalam makanan keseharian,makanlah makanan yang seimbang: 50 persen karbohidrat kompleks, 40-45persen protein dan 5-10 persen lemak dalam setiap porsinya. Jauhilahkarbohidrat sederhana sebisa mungkin. Kalaupun harus makankarbohidrat sederhana karena butuh energi cepat carilah yang nilaiindeks glikemiknya rendah.Karbohidrat kompleks membutuhkan waktu untuk diubah tubuh menjadienergi. Dengan demikian, makanan diproses pelan-pelan dan tenagadiperoleh sedikit demi sedikit. Dengan demikian, kita tidak cepatlapar dan energi tersedia dalam waktu lama, cukup untuk aktivitassehari penuh. Sebaliknya, karbohidrat sederhana menyediakan energisangat cepat, tapi akan cepat sekali habis sehingga kita mudah lemas.Maka, ketika makan sahur, jangan makan yang banyak mengandung gula,karena kita akan cepat lemas. Makanlah karbohidrat kompleks (proteinjangan dilupakan!) sehingga kita tetap berenergi sampai waktuberbuka.Karbohidrat sederhana, GI tinggi (energi sangat cepat habis, responinsulin tinggi: merangsang penimbunan lemak) adalah: sukrosa (gula-gulaan) , makanan manis-manis, manisan, minuman ringan, jagung manis,sirop, atau apapun makanan dan minuman yang mengandung banyak gula.Hindari, puasa atau tidak puasa.Karbohidrat sederhana, GI rendah (energi cepat, respon insulinrendah): buah-buahan yang tidak terlalu manis seperti pisang, apel,pir, dan sebagainya. Sekarang ngerti kan , kenapa para pemain tenisdunia, pemain bola, pemain basket atau pelari sering terlihat `ngemilpisang di pinggir lapangan? Karena mereka butuh energi cepat, tapinggak ingin badannya gembul berlemak.Karbohidrat Kompleks, GI tinggi (energi pelan-pelan, tapi responinsulinnya tinggi): Nasi putih, kentang, jagung.Karbohidrat Kompleks, GI rendah (energi dilepas pelan-pelan sehinggatahan lama, respon insulin juga rendah): Gandum, beras merah, umbi-umbian, sayuran. Ini yang paling dicari para praktisi fitness.Makanan yang diproses pelan-pelan (karbohidrat kompleks) akan membuatkita tidak cepat lapar dan energi dihabiskan cukup untuk aktivitassatu hari penuh; respon insulin rendah membuat tubuh kita tidakcenderung untuk menabung lemak.Kalau saya pribadi, sahur cukup dengan oatmeal gandum (ditambah gulasedikiiiiiit) , atau roti coklat gandum, dua atau tiga butir telurrebus (kuningnya saya hancurkan dan ditebarkan di rumput untukmakanan semut-semut di halaman rumah), sayuran segar, dan air putih.Ini sudah cukup untuk membuat tenaga saya tidak habis sampai bukapuasa karena energi dari karbohidrat kompleksnya (gandum) akandilepas pelan-pelan ke dalam tubuh sepanjang hari. Ketika berbuka,sesuai anjuran Rasulullah dan sufi tadi, saya biasanya minum segelasair, lalu shalat maghrib. Setelah shalat makan nasi seperti biasa,sebisa mungkin dengan porsi karbohidrat- protein-lemak- airproporsional. Dan tentu tidak untuk `balas dendam karena puasaseharian. Ini justru saat yang penting untuk melatih melawankeinginan hawa nafsu `makan sekenyang-kenyangny a. Belajar sabar.Kembali ke topik.Jadi, saya kira, "berbukalah dengan yang manis-manis" itu adalahkesimpulan yang terlalu tergesa-gesa atas hadits tentang berbukadiatas. Karena kurma rasanya manis, maka muncul anggapan bahwa(disunahkan) berbuka harus dengan yang manis-manis. Pada akhirnyakesimpulan ini menjadi waham dan memunculkan budaya berbuka puasayang keliru di tengah masyarakat. Yang jelas, `berbukalah dengan yangmanis itu disosialisasikan oleh slogan advertising banyak sekaliperusahaan makanan di bulan suci Ramadhan.Namun demikian, sekiranya ada di antara para sahabat yang menemukanhadits yang jelas bahwa Rasulullah memang memerintahkan berbukadengan yang manis-manis, mohon ditulis di komentar di bawah, ya.Saya, mungkin juga para sahabat yang lain, ingin sekali tahu.Semoga tidak termakan waham umum `berbukalah dengan yang manis. Ataulebih baik lagi, jangan mudah termakan waham umum tentang agama.Periksa dulu kebenarannya.Kalau ingin sehat, ikuti saja kata Rasulullah: "Makanlah hanya ketikalapar, dan berhentilah makan sebelum kenyang." Juga, isi sepertigaperut dengan makanan, sepertiga lagi air, dan sepertiga sisanyabiarkan kosong."Kita (Kaum Muslimin) adalah suatu kaum yang bila telah merasa laparbarulah makan, dan apabila makan tidak hingga kenyang," kataRasulullah."Tidak ada satu wadah pun yang diisi oleh Bani Adam, lebih burukdaripada perutnya. Cukuplah baginya beberapa suap untuk memperkokohtulang belakangnya agar dapat tegak. Apabila tidak dapat dihindari,cukuplah sepertiga untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minumannya,dan sepertiga lagi untuk nafasnya." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan IbnuHibban dalam Shahihnya yang bersumber dari Miqdam bin Madi Kasib)Semoga bermanfaatWassalaamu `alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.