jalur pentosa fosfat dan jalur lain pada metabolisme hexosa

Upload: bias-herkawentar

Post on 17-Oct-2015

124 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Jalur metabolisme karbohidrat

TRANSCRIPT

  • 5/27/2018 Jalur Pentosa Fosfat Dan Jalur Lain Pada Metabolisme Hexosa

    7. JALUR PENTOSA FOSFAT DAN JALUR LAIN PADA

    METABOLISME HEXOSA

    PENGANTAR

    Jalur Pentosa Fosfat (Hexosa Monophosphat Shunt = HMS) merupakan suatu

    lintasan alternatif dari metabolisme glukose. Jalur ini tidak menghasilkan ATP, tetapi

    mempunyai 2 peran penting:

    1. menghasilkan NADPH yang diperlukan pada sintesis reduktif, misalnya untuk

    sintesis asam lemak dan steroid.

    2. menghasilkan residu ribosa untuk sintesis asam nukleat.

    Glukosa, fruktosa dan galaktosa secara kuantitatif merupakan hexosa paling penting

    yang diabsorpsi dari usus. Hexosa ini diperoleh dari hasil hidrolisis amilum, sukrosa

    dan laktosa. Selanjutnya di hepar telah ditemukan adanya jalur khusus untuk

    mengubah fruktosa dan glukose menjadi glukosa. Jalur HMS sangat aktif di jaringan

    hepar, adiposa, testis, kelenjar mammae laktasi, korteks adrenal, tiroid, eritrosit, tetapi

    tidak aktif di otot. HMS merupakan suatu jalur reaksi yang kompleks bila dibandingkan

    jalur glikolisis. Melewati HMS, dari tiga molekul glukosa-6 fosfat akan dihasilkan 3

    molekul CO2 dan 3 residu monosakarida 5 karbon (pentosa). Proses selanjutnya akan

    menghasilkan glukosa-6-fosfat dam 1 molekul gliseraldehid 3-fosfat. Dari 2 molekul

    gliseraldehid-3 fosfat akan dihasilkan glukosa-6 fosfat dan akhirnya lewat jalur HMS ini

    dapat dioksidasikan glukosa dengan sempurna.

    3 glukosa 6-fosfat + 6 NADP ------> 3 CO2 + 2 glukosa 6-fosfat + gluseraldehid-3-P + 6

    NADHP + 6H

    KEPENTINGAN BIOMEDIS

    Jalur metabolisme utama untuk pemanfaatan glukosa adalah glikolisis dan

    jalur HMS. Adanya defisiensi enzim dalam jalur HMS merupakan penyebab utama

    hemolisis enzim eritrosit yang dapat menimbulkan anemia hemolitika. Enzim kunci

    pada kasus ini adalah glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G-6-PD). Dari kajian

    epidemiologis didapatkan lebih dari 100 juta penduduk dunia yang menderita defisiensi

    enzim ini secara genetis.

  • 5/27/2018 Jalur Pentosa Fosfat Dan Jalur Lain Pada Metabolisme Hexosa

    Senyawa yang secara kuantitatif sedikit tetapi secara kualitatif mempunyai

    fungsi besar untuk ekskresi sisa metaolit dan senyawa kimia asing (xenobiotik) ialah

    glukoronida yang berasal dari asam glukoronat hasil metabolisme glukosa melalui jalur

    asam uronat (uronic acid fathways). Kegagalan dalam proses jalur HMS dapat

    menimbulkan pentosuria esensial (essetial pentossuria). (Tidak adanya satu enzim

    tertentu dari HMS pada primata, merupakan penyebab diperlukannya vitamin C dalam

    diit manusia tetapi hal ini tidak berlaku untuk mamalia lain). Defisiensi enzim untuk

    metabolisme fruktosa dan galaktosa dalam jalur ini dapat menimbulkan fruktosuria

    essensial dan galaktosemia. Fruktosa telah digunakan untuk nutrisi parenteral, tetapi

    pada kadar tinggi dapat menyebabkan penurunan nukleotida adenin dalam hepar dan

    ini mengakibatkan nekrosis hepar.

    REAKSI JALUR HMS BERLANGSUNG DALAM SITOSOL

    Enzim yang bekerja dalam HMS, terdapat di dalam sitosol. Seperti glikoalisis,

    oksidasi dicapai melalui dehidrogenasi tetapi pada kasus HMS, dibutuhkan NADP dan

    bukan NAD untuk sebagai akseptor ion hidrogen. Urutan reaksi dalam HMS terjadi

    dalam 2 proses yaitu fase oxidative non-reversible dan fase nonoxidative reversible.

    Pada awalnya, glukosa 6-fosfat mengalami dehibrogensi dan dekarboksilasi

    menghasilkan suatu pentosa yaitu rinulosa 5-fosfat. Pada fase berikutnya ribulosa 5-

    fosfat diubah kembali menjadi glukosa 6-fosfat melalui suatu seri reaksi yang

    melibatkan transketolase dan transaldolase.

    FASE OKSIDATIF MENGHASILKAN NADPH

    Dehidrogenasi glukosa 6-fosfat menjadi fosfoglukonat terjadi melalui

    pembentukan 6-fosfoglukonolakton yang dikatalisis oleh glukosa 6-fosfat

    dehidrogenase, suatu enzim yang memerlukan NADP. Selanjutnya 6-

    fosfoglukonolakton mengalami hidrolisis oleh enzim glukonolakton hidrolase. Oksidasi

    berikutnya dikatalisis oleh 6-fosfoglukonat dehidrogenase yang memerlukan NADP

    sebagai akseptor hidrogen. Reaksi dekarboksilasi diikuti oleh pembentukan

    ketopentosa yaitu ribulosa - fosfat. Reaksi ini melalui 2 fase melibatkan senyawa

    antara 3-keto-6 fosfoglukonat

  • 5/27/2018 Jalur Pentosa Fosfat Dan Jalur Lain Pada Metabolisme Hexosa

    FASE NON-OKSIDATIF MENGHASILKAN PREKURSOR RIBOSA

    Ribulose-5 fosfat berperan sebagai substrat untuk 2 enzim yang berbeda yaitu

    ribulosa 5-fosfat 3-epimerase yang merubah konfigurasi sekitar karbon 3 membentuk

    epimer xylosa 5-fosfat, suatu ketopentosa lain. Enzim lain yaitu ribosa 5 fosfat

    ketoisomerase mengubah ribulosa 5-fosfat menjadi aldopentosa yaitu ribosa-5 fosfat,

    yang merupakan prekursor residu ribosa yang dibutuhkan untuk sintesis nukleotid dan

    asam nukleat.

    Transketolase dalam proses ini dibutuhkan untuk memindah 2 unit karbon

    untuk karbon 1 dan 2 ketosa kepada karbon aldehid dari gula aldosa hasilnya adalah

    perubahan gula keton menjadi aldose dengan atom karbon berkurang dua dan

    bersamaan dengan perubahan gula aldose menjadi ketose dengan penambahan dua

    atom karbon. Reaksi ini memerlukan tiamin sebagai koenzim tiamin difosfat dan

    tambahan ion Mg. Dengan adanya pemindahan 2 unit karbon ini maka dihasilkan

    ketosa dengan 7 atom karbon yaitu sedoheptulosa-7-fosfat dan aldosa gliseraldehid-3

    fosfat.

    Transaldolase membantu transfer 3 karbon dari dehidroksi aseton (karbon 1-3)

    dari sedoheptulosa-7-fosfat menjadi gliseraldehid-3 fosfat membentuk ketose fraktosa-

    6 fosfat dan aldosa 4 karbon yaitu erytrosa 4-fosfat. Dalam proses ini gliseraldehid-3

    fosfat dibuahi menjadi glukosa 6-fosfat. Dalam reaksi ini melibatkan enzim pada

    glikolisis yang bekerja sebaliknya untuk glukoneogenesis yaitu fruktol,6 bifoposfatase.

    Bila enzim ini tidak ada maka gliseraldehid-3 fosfat mengikuti jalur normal glikolisis

    diubah menjadi piruvat.

    DUA JALUR UTAMA KATABOLISME GLUKOSA

    Jalur Pentosa fosfat jelas berbeda dengan glikolisis. Oksidasi terjadi pada

    reaksi pertama memerlukan NADP bukan NAD dan dihasilkan CO2 sebagai produk

    khusus. Pada HMS tidak dihasilkan ATP seperti pada glikolisis. Pada HMS dihasilkan

    ribosa yang tidak dapat dihasilkan oleh glikolisis.

  • 5/27/2018 Jalur Pentosa Fosfat Dan Jalur Lain Pada Metabolisme Hexosa

    EKUIVALEN PEREDUKSI DIHASILKAN DALAM JARINGAN KHUSUS UNTUK

    KEPENTINGAN SINTESIS REDUKTIF

    Aktivitas HMS meningkat dalam jaringan tertentu yang aktif melaksanakan sintesis,

    misalnya di hepar, jaringan adiposa, korteks adrenal, tiroid, eritrosit, testis dan kelanjar

    mamma yang laktasi; tetapi HMS tidak aktif dan kelenjar mammae yang tdak sedang

    laktasi dan otot skelet. Di dalam jaringan tersebut banyak diperlukan NADPH untuk

    reduksi. Yang meliputi sintesis asam lemak, steroid, asam amino melalui glutamat

    dehidrogenase dan glutation teresuksi dalam eritrosit. Keadaan ini mungkin

    disebabkan adanya lipogenesis yang aktif atau penggunaan NADPH meningkat

    menghasilkan NADP yang memicu degradasi glukosa aktif melalui HMS. Di jaringan ini

    terjadi peningkatan sintesis glukosa-6 fosfat dehidrogenase dan 6fosfoglukonat

    dehidrogenase yang dipacu oleh insulin yang ada hubungannya dengan keadaan

    kenyang.

    PENTOSA DAPAT DISINTESIS DI SEMUA JARINGAN

    HMS menyediakan residu ribosa untuk sintesis nukleotida dan asam nukleat.

    Sumbernya adalah ribosa-5 fosfat yang dapat beraksi dengan ATP membentuk

    pirofosforibosil-5 fosfat (PPRP) untuk biosintesis nukliotida. Meskipun demikian otot

    skelet mengandung sedikit glukosa-6 fosfat dehidrogenase dan 6-fosfoglukonat

    dehidrogenase. Otot skelet, seperti jaringan lainnya mampu mensintesis ribosa 5fosfat

    untuk sintesis nukleotida. Reaksi ini dilengkapi oleh kebalikan dari fase nonoksidatif

    HMS dengan memanfaatkan fruktosa 6-fosfat. Dengan demikian adalah tidak perlu

    untuk memiliki fungsi HMS lengkap dijaringan untuk sintesis ribosa fosfat.

    HMS MEMBANTU GLUTATION PEROKSIDASE DALAM MENCEGAH HEMOLISIS

    ERITROSIT

    HMS dalam eritrosit menyediakan NADPH untuk mereduksi glutation

    teroksidasi menjadi glutation tereduksi yang dikatalisis oleh glutation reduktase suatu

    enzim flavoprotein yang memerlukan FAD. Pada gilirannya, glutation tereduksi dapat

    membuang H202 dari eritrosit melalui suatu reaksi yang dikatalisis oleh enzim glutation

    peroksidase yang mengandung selenium. Reaksi ini penting karena H202 yang

  • 5/27/2018 Jalur Pentosa Fosfat Dan Jalur Lain Pada Metabolisme Hexosa

    terakumulasi dapat memperpendek umur eritrosit dengan peningkatan oksidasi

    hemoglobin menjadi methemoglobin.