41repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15357/4/t1_292012619_bab iv... · wib sampai 10.44 wib....

23
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada ban IV ini membahas mengenai pelaksanaan pembelajaran siklus I, hasil tindakan siklus I, hasil belajar siklus I, hasil refleksi siklus I, pelaksanaan pembelajaran siklus II, hasil tindakan siklus II, hasil belajar siklus II, hasil refleksi siklus II, hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan di bawah ini: 4.1. Pelaksanaan Penelitian Pada deskripsi pelaksanaan penelitian ini akan menguraikan tentang tahap pelaksanaan pra siklus dan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pelaksanaan observasi, hasil tindakan serta refleksi pada siklus I dan siklus II. Kegiatan siklus I dan siklus II dibagi menjadi 3 kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung selama 2x35 menit. 4.2. Hasil Penelitian Siklus I 4.2.1. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi dengan kolaborator yaitu guru kelas IV untuk menentukan waktu pelaksanaan, materi pembelajaran yang akan disampaikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Peneliti merancang siklus I yang terdiri dari 3 pertemuan, setiap pertemuan berlangsung selama 70 menit (dua jam pelajaran), yang direncanakan pada tanggal 31 Agustus, 2 dan 7 September 2016. Kemudian menentukan materi yang disampaikan sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan. Persiapan lain yang dilakukan peneliti pada siklus I ini adalah merancang pelaksanaan pembelajaran sesuai pokok bahasan pada setiap pertemuan, menyiapkan alat peraga dalam bentuk video dan benda nyata, lembar kerja siswa, lembar observasi guru untuk melihat bagaimana kondisi pelaksanaan pembelajaran di kelas, serta lembar observasi siklus I.

Upload: nguyenkien

Post on 29-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 41repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15357/4/T1_292012619_BAB IV... · WIB sampai 10.44 WIB. Di pertemuan ketiga guru menjelaskan KPK dari tiga bilangan. Kegiatan pembelajaran

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada ban IV ini membahas mengenai pelaksanaan pembelajaran siklus I,

hasil tindakan siklus I, hasil belajar siklus I, hasil refleksi siklus I, pelaksanaan

pembelajaran siklus II, hasil tindakan siklus II, hasil belajar siklus II, hasil refleksi

siklus II, hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

di bawah ini:

4.1. Pelaksanaan Penelitian

Pada deskripsi pelaksanaan penelitian ini akan menguraikan tentang tahap

pelaksanaan pra siklus dan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pelaksanaan

observasi, hasil tindakan serta refleksi pada siklus I dan siklus II. Kegiatan siklus I

dan siklus II dibagi menjadi 3 kali pertemuan, masing-masing pertemuan

berlangsung selama 2x35 menit.

4.2. Hasil Penelitian Siklus I

4.2.1. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti

melakukan diskusi dengan kolaborator yaitu guru kelas IV untuk menentukan

waktu pelaksanaan, materi pembelajaran yang akan disampaikan serta alat

penunjang lain yang perlu digunakan. Peneliti merancang siklus I yang terdiri dari

3 pertemuan, setiap pertemuan berlangsung selama 70 menit (dua jam pelajaran),

yang direncanakan pada tanggal 31 Agustus, 2 dan 7 September 2016. Kemudian

menentukan materi yang disampaikan sesuai dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang ditetapkan. Persiapan lain yang dilakukan peneliti pada

siklus I ini adalah merancang pelaksanaan pembelajaran sesuai pokok bahasan

pada setiap pertemuan, menyiapkan alat peraga dalam bentuk video dan benda

nyata, lembar kerja siswa, lembar observasi guru untuk melihat bagaimana

kondisi pelaksanaan pembelajaran di kelas, serta lembar observasi siklus I.

Page 2: 41repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15357/4/T1_292012619_BAB IV... · WIB sampai 10.44 WIB. Di pertemuan ketiga guru menjelaskan KPK dari tiga bilangan. Kegiatan pembelajaran

42

4.2.2. Pelaksanaan Siklus I Pertemuan I

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari rabu, 31 Agustus 2016 pukul

09.35 WIB sampai 10.44 WIB. Pada kegiatan pendahuluan guru membuka

pelajaran dengan mengucapkan salam, melakukan presensi, mengatur suasana

kelas dan menanyakan keadaan siswa. Pada pertemuan pertama ini guru

mengajarkan tentang pengertian kelipatan dan kelipatan persekutuan terkecil

(KPK). Dalam kegiatan apersepsi guru menanyakan tentang berapa kali kalian

mandi dalam sehari kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan topik dan tujuan

pembelajaran hari ini.

Pada kegiatan inti, diawali dengan guru menampilkan video dan

memberikan masalah kepada siswa. Siswa yang belum mengerti diberi

kesempatan bertanya tentang hal yang belum dimengerti. Kegiatan selanjutnya

siswa masuk kedalam kelompok agar dapat menyelesaikan masalah dengan baik,

guru memberikan soal cerita kepada siswa. Pada kegiatan ini kelompok berdiskusi

dan bertukar pikiran menyelesaikan masalah. Siswa dalam kelompok berbagi

tugas, mencari kelipatan dari soal cerita dan menulis hasilnya. Sebagian masih ada

siswa yang bermalas-malasan cenderung ramai sendiri dalam jalannya diskusi dan

tidak memperhatikan hasil dari kerja kelompok.

Guru memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa memecahkan

masalah. Guru berkeliling untuk memberikan bimbingan terhadap kelompok yang

mengalami kesulitan dalam pemecahan masalah dan mengamati jalannya kerja

kelompok. Namun sebagian siswa masih sulit untuk memberikan pendapat,

mereka tampak masih kesulitan karena penerapan pembelajaran problem solving

masih kali pertama dilakukan. Guru dalam memberikan bimbingan terhadap siswa

masih belum menyeluruh dan sebagian kelompok yang dibimbing.

Page 3: 41repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15357/4/T1_292012619_BAB IV... · WIB sampai 10.44 WIB. Di pertemuan ketiga guru menjelaskan KPK dari tiga bilangan. Kegiatan pembelajaran

43

4.2.3. Pelaksanaan Siklus I Pertemuan II

Pelaksanaan pembelajaran pertemuan kedua dilaksanakan pada hari jumat,

2 September 2016 pukul 07.15 WIB sampai 08.30 WIB. Pada pertemuan kedua

ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa pada

pertemuan pertama. Peneliti telah menyusun rencana pembelajaran yang baik agar

kekurangan pada pertama dapat diperbaiki. Dalam kegiatan awal guru

mengucapkan salam, menanyakan kabar siswa dan melakukan presensi. Dalam

kegiatan guru bertanya apa saja yang telah dikerjakan pada pertemuan pertama

dan bagaimana hasil kerja kelompok siswa.

Pada kegiatan inti yang merupakan tindak lanjut pada pertemuan pertama,

tiap kelompok mencari KPK dari soal cerita yang diberikan oleh guru dan

menuliskan hasil kerja kelompok di papan tulis siswa yang lain memperhatikan.

Setelah perwakilan kelompok yang telah selesai menuliskan hasil kerja kelompok

di papan tulis, siswa yang lain memberikan tanggapan atau pertanyaan yang

terkait dengan hasil kerja kelompok. Di pertemuan kedua kondisi pembelajaran

sudah cukup baik, hal ini terlihat pada kondisi kelas lebih kondusif pada waktu

berlangsungnya kerja kelompok walaupun masih ada siswa yang belum aktif

tanya jawab dalam kerja kelompok. Setelah kegiatan siswa dilakukan siswa

bersama guru menyimpulkan tentang kelipatan persekutuan terkecil dari dua

bilangan.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-

hal yang belum dimengerti. Terdapat beberapa siswa yang bertanya dan guru

menjelaskan jawaban dari pertanyaan siswa. Kemudian guru menyampaikan

pelajaran yang akan dilakukan dipertemuan selanjutnya. Sebelum guru menutup

pelajaran guru meluruskan pemahaman siswa yang salah, mencatat rangkuman

pelajaran yang telah dipelajari. Guru meminta siswa untuk pelajari materi

selanjutnya.

Page 4: 41repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15357/4/T1_292012619_BAB IV... · WIB sampai 10.44 WIB. Di pertemuan ketiga guru menjelaskan KPK dari tiga bilangan. Kegiatan pembelajaran

44

4.2.4. Pelaksanaan Siklus I Pertemuan III

Pertemuan ketiga dilaksanakan hari rabu, 7 September 2016 pukul 09.35

WIB sampai 10.44 WIB. Di pertemuan ketiga guru menjelaskan KPK dari tiga

bilangan. Kegiatan pembelajaran diawali dengan menanyakan pelajaran

sebelumnya yaitu tentang KPK dari dua bilangan. Dalam pertemuan ketiga ini

siswa diberi tugas untuk mencari KPK dari tiga bilangan.

Pada kegiatan inti siswa dan guru membahas tentang KPK dari tiga

bilangan, serta guru memberikan contoh soal untuk dikerjakan oleh siswa. Dari

hasil latihan soal yang dikerjakan siswa terlihat beberapa siswa belum memahami

materi. Kemudian guru menjelaskan materi yang belum dikuasai siswa. Siswa

terlihat antusias memperhatikan penjelasan guru, setelah selesai guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya tetapi tidak ada yang bertanya. Karena

tidak ada siswa yang bertanya, guru memberikan lembar evaluasi sebagai tes

siklus I.

4.2.5. Hasil Pengamatan Siklus I

4.2.5.1. Hasil Analisis Observasi Guru

Berdasarkan data hasil observasi kegiatan mengajar pada pertemuan

pertama, kedua dan ketiga siklus I dilakukan oleh observer yaitu guru kelas IV,

pelajaran Matematika pelajaran KPK dan FPB menggunakan penerapan problem

solving, Standar Kompetensi 2. Memahami dan menggunakan faktor dan

kelipatan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar 2.3 Menentukan

kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB). Hasil

observasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 5: 41repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15357/4/T1_292012619_BAB IV... · WIB sampai 10.44 WIB. Di pertemuan ketiga guru menjelaskan KPK dari tiga bilangan. Kegiatan pembelajaran

45

Tabel 1 Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I

Kegiatan Indokator KBM 1 KBM 2 KBM 3

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Awal

1 Menyiapkan peserta didik sebelum mengikuti pembelajaran.

2 Guru melakukan apersepsi dan motivasi sebelum masuk pada kegiatan pembelajaran.

3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dalam menerapkan model pembelajaran problem solving.

4 Guru membimbing siswa dalam merumuskan masalah.

Inti

5 Guru dan siswa menelaah masalah yang telah dirumuskan.

6 Guru mengarahkan siswa dalam merumuskan hipotesis berdasarkan masalah yang telah dirumuskan.

7 Guru menampung seluruh hipotesa yang diberikan oleh siswa berdasarkan rumusan masalah.

8 Guru membimbing siswa dalam membuktikan hipotesis yang diperoleh.

9

Guru dan siswa mengoreksi pembuktian hipotesis jawaban, membimbing siswa dalam mencari alternatif cara yang berbeda.

10 Guru membimbing siswa dalam malakukan refleksi pembahasan masalah.

Akhir

11 Guru dan siswa melakukan penyimpulan terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.

12 Guru melakukan kegiatan evaluasi setelah kegiatan penyampaian materi.

13 Membimbing siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari bersama.

14

Melaksanakan evaluasi dengan memberikan tes formatif kepada siswa. √ √ √

Jumlah 9 5 6 8 1 13

Total Skor 47 50 55

Page 6: 41repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15357/4/T1_292012619_BAB IV... · WIB sampai 10.44 WIB. Di pertemuan ketiga guru menjelaskan KPK dari tiga bilangan. Kegiatan pembelajaran

46

Dari tabel 4.2 hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus I, perolehan

total skor pertemuan pertama sebanyak 47, pertemuan kedua sebanyak 50,

pertemuan ketiga sebanyak 55. Dapat disimpulkan bahwa, berdasarkan pemberian

skor akhir yang dilakukan oleh observer dari masing-masing pertemuan terjadi

peningkatan.

4.2.5.2. Hasil Analisis Observasi Siswa

Analisis data hasil kegiatan belajar siswa pelaksanaan siklus I selama tiga

kali pertemuan yang dilakukan oleh observer yaitu guru kelas IV, dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 2 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I

Kegiatan Indokator KBM 1 KBM 2 KBM 3

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Awal

1 Siswa mempersiapkan diri dalam mengikuti pelajaran.

2

Siswa merespon positif terhadap kegiatan apersepsi dan motivasi yang dilakukan oleh guru.

3

Siswa menyimak dengan baik penyampaian tujuan pembelajaran dalam menerapkan problem solving.

4 Siswa aktif dalam menyelesaikan masalah berdasarkan arahan guru.

Inti

5 Siswa aktif dalam menelaah masalah yang telah dirumuskan bersama.

6 Siswa berperan aktif dalam memberi jawaban sementara atau hipotesis.

7 Siswa aktif dalam kegiatan pembuktian hipotesis.

8 Siswa aktif dalam memberikan jawaban yang berbeda.

9

Siswa berperan aktif dalam kegiatan refeksi dan kesimpulan materi pelajaran.

Akhir 10

Siswa merespon positif kegiatan evaluasi pada akhir pelajaran.

Jumlah 9 1 3 7 2 8

Total Skor 31 37 38

Page 7: 41repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15357/4/T1_292012619_BAB IV... · WIB sampai 10.44 WIB. Di pertemuan ketiga guru menjelaskan KPK dari tiga bilangan. Kegiatan pembelajaran

47

Analisis hasil observasi kegiatan belajar siswa siklus I selama tiga kali

pertemuan, perolehan total skor pertemuan pertama sebanyak 31, pertemuan

kedua sebanyak 37, pertemuan ketiga sebanyak 38. Penskoran tersebut

membuktikan bahwa kegiatan belajar siswa dalam tiap pertemuan terjadi

peningkatan pada keaktifan siswa dan respon positif terhadap pembelajaran yang

berlangsung.

4.2.6. Hasil Belajar Siklus I

Perolehan data berdasarkan hasil analisis nilai formatif akhir pelaksanaan

siklus I dalam tiga kali pertemuan tersedia dalam tabel berikut:

Tabel 3 Destribusi Hasil Belajar Matematika pada Siklus I

Rentang Kategori Siklus I

Frekuensi Persentase Keterangan

86 – 100 Tinggi 11 50,00% Tuntas

70 – 85 Sedang 6 27,27%

55 – 69 Rendah 1 4,54% Tidak Tuntas

40 – 54 Sangat rendah 4 18,18%

Total 22 100%

Nilai Mak 100

Nilai Min 40

Rata-rata 63,86

KKM 70

Data tabel 4.3 diatas menggambarkan banyaknya siswa yang tuntas pada

kategori tinggi 11 siswa 50,00%, kategori sedang 6 siswa 27,27%, jadi total

keseluruhan siswa yang tuntas sebanyak 17 siswa 77,27%, sedangkan siswa yang

tidak tuntas dengan kategorikan rendah sebanyak 1 siswa 4,54%, kategori sangat

rendah sebanyak 4 siswa 18,18%, jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 5

siswa 22,72%. Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan dalam diagram

berikut:

Page 8: 41repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15357/4/T1_292012619_BAB IV... · WIB sampai 10.44 WIB. Di pertemuan ketiga guru menjelaskan KPK dari tiga bilangan. Kegiatan pembelajaran

48

Gambar 1

Kekuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus I

Berdasarkan gambar 2 terlihat jelas bahwa ketuntasan hasil belajar

matematika sudah mengalami peningkatan. Siswa yang sudah tuntas mencapai

77% dan siswa yang belum tuntas mencapai 23%.

4.2.7. Refleksi Penelitian Siklus I

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan

I, II dan III, maka selanjutnya akan diadakan refleksi atas segala kegiatan dalam

proses pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi, lembar angket

dan soal evaluasi yang dilaksanakan pada siklus II. Refleksi ini digunakan sebagai

bahan perbaikan dengan membandingkan hasil tindakan dalam proses

pembelajaran apakah sudah sesuai dengan indikator kinerja. Berdasarkan hasil

observasi yang dilakukan observer bersama peneliti pada siklus II maka dapat

direfleksi sebagai berikut:

1) Hasil Observasi

Berdasarkan lembar observasi guru dalam menerapkan pembelajaran

problem solving, guru sudah melaksanakan semua kegiatan pembelajaran dengan

baik dan sesuai yang ingin diajarkan kepada siswa. Hal ini terlihat dari tahapan

kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan dari awal hingga akhir dan sudah

tidak ada catatan berupa masukan dan perbaikan dari observer seperti yang telah

dijelaskan pada hasil tindakan. Sehingga dalam penerapan pembelajaran problem

solving, aktivitas guru sudah mencapai indikator proses yang telah ditetapkan.

77%

23%

Siklus I

Tuntas Tidak Tuntas

Page 9: 41repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15357/4/T1_292012619_BAB IV... · WIB sampai 10.44 WIB. Di pertemuan ketiga guru menjelaskan KPK dari tiga bilangan. Kegiatan pembelajaran

49

Pada siklus II ini guru sudah menerapkan pembelajaran matematika realistik

dengan maksimal.

2) Hasil Belajar

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan pembelajaran

problem solving, jumlah siswa yang tuntas ≥70 sebanyak 17 siswa (77,27%), nilai

rata-rata 63,86, dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 40. Hal ini

membuktikan hasil belajar matematika sudah mencapai indikator hasil yang telah

ditetapkan dan mengalami peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

matematika dibanding siklus I.

Berdasarkan informasi dari observer secara keseluruhan hasil refleksi yang

diperoleh pada proses pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut:

1. Kelebihan

a. Rancangan pembelajaran sudah terprogram

b. Siswa lebih tertarik pada pembelajaran dengan menggunakan

pembelajaran problem solving.

c. Siswa lebih terlihat aktif didalam proses pembelajaran.

d. Siswa yang berkemampuan rendah dalam belajar dapat dibanyu oleh

teman kelompoknya.

e. Antara rencana pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah

sesuai.

f. Keberanian siswa sudah tumbuh dalam mengemukakan pendapat dan

memberi tanggapan.

g. Guru dan siswa terbiasa menerapkan kegiatan pembelajaran problem

solving.

2. Kekurangan

a. Hambatan

Guru masih kesulitan dalam mengarahkan pembelajaran dalam setiap

kegiatan.

b. Penyelesaian

Dalam proses pembelajaran memerlukan pengaruh yang maksimal

dalam kegiatan suatu pembelajaran.

Page 10: 41repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15357/4/T1_292012619_BAB IV... · WIB sampai 10.44 WIB. Di pertemuan ketiga guru menjelaskan KPK dari tiga bilangan. Kegiatan pembelajaran

50

4.3. Hasil Penelitian Siklus II

4.3.1. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Seperti halnya siklus I, siklus II juga masih menggunakan pembelajaran

problem solving. Perencanaan pembelajaran pada siklus II ini sebagai

penyempurnaan dan tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus I.

Peneliti juga merancang siklus II yang terdiri dari 3 pertemuan, setiap pertemuan

berlangsung selama 70 menit (dua jam pelajaran). Kemudian menentukan materi

yang akan disampaikan sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

ditetapkan. Persiapan lain yang dilakukan peneliti pada siklus II ini adalah

merancang pelaksanaan pembelajaran sesuai pokok bahasan pada setiap

pertemuan, menyiapkan alat peraga dalam bentuk video dan benda nyata, lembar

kerja siswa, lembar observasi guru untuk melihat bagaimana kondisi pelaksanaan

pembelajaran di kelas, serta lembar observasi siklus II.

4.3.2. Pelaksanaan Siklus II Pertemuan I

Pertemuan pertama pada siklus II ini dilaksanakan pada hari jumat 09

september 2016 pukul 07.15-08.45 dan terdiri dari kegiatan pembelajaran, yaitu

kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Langkah-langkah pembelajaran

pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, sebelum memulai pelajaran guru melakukan

pengkondisian kelas agar siswa siap mengikuti pembelajaran. Kemudian

guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab tentang “berapa

kali kalian senam dalam seminggu?”, kemudian dilanjut dengan

pertanyaan pengertian faktor. Sebelum masuk dalam kegiatan inti guru

menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran hari ini.

b) Kegiatan inti

Pada kegiatan inti, diawali dengan guru memberikan masalah kepada

siswa. Siswa yang belum paham diberi kesempatan bertanya tentang hal

yang diberikan. Kegiatan selanjutnya siswa masuk dalam kelompok, agar

dapat menyelesaikan masalah dengan baik, guru memberikan soal cerita

kepada setiap kelompok untuk kelompok cari faktor dari soal cerita

Page 11: 41repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15357/4/T1_292012619_BAB IV... · WIB sampai 10.44 WIB. Di pertemuan ketiga guru menjelaskan KPK dari tiga bilangan. Kegiatan pembelajaran

51

tersebut. Siswa secara berkelompok mencari faktor dari soal cerita yang

diberikan oleh guru.

c) Kegiatan penutup

Pada kegiatan penutup, guru memberikan penguatan dengan menanyakan

beberapa soal terkait materi ajar secara lisan. Kemudian siswa dalam

menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Kegiatan pembelajaran pada

pertemuan I siklus II diakhiri dengan pemberian tindak lanjut oleh guru

dengan meminta siswa pelajari materi selanjutnya.

4.3.3. Pelaksanaan Siklus II Pertemuan II

Pertemuan kedua pada siklus II ini dilaksanakan pada hari rabu 14

September 2016 pukul 09.35-10.45 dan terdiri dari kegiatan pembelajaran, yaitu

kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Langkah-langkah pembelajaran

pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan awal

Pada kegiatan awal, peneliti telah menyusun rencana pembelajaran yang

baik agar kekurangan pada pertemuan pertama dapat diperbaiki. Dalam

kegiatan awal guru mengucapkan salam, mengatur suasana kelas dan

melakukan presensi. Dalam kegiatan apersepsi guru bertanya kegiatan apa

saja yang telah dikerjakan pada pertemuan pertama dan bagaimana hasil

kerja kelompok siswa.

b) Kegiatan inti

Pada kegiatan inti merupakan tindak lanjut pada pertemuan pertama,

perwakilan tiap-tiap kelompok menulis hasil diskusi kelompok di papan

tulis. Setelah perwakilan kelompok menulis hasil kerja kelompok di papan

tulis, siswa yang lain memberikan tanggapan ataupun pertanyaan yang

terkait dengan hasil diskusi kelompok siswa. Di pertemuan kedua kondisi

pembelajaran sudah cukup baik, hal terlihat pada kondisi kelas yang lebih

kondusif pada waktu tanya jawab untuk menggapi hasil diskusi kelompok.

Setelah kegiatan siswa dilakukan siswa bersama guru menyimpulkan

tentang faktor dari dua bilangan.

Page 12: 41repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15357/4/T1_292012619_BAB IV... · WIB sampai 10.44 WIB. Di pertemuan ketiga guru menjelaskan KPK dari tiga bilangan. Kegiatan pembelajaran

52

c) Kegiatan penutup

Pada kegiatan penutup, guru membimbing siswa dalam membuat

kesimpulan dan dilanjutkan dengan pemberian tindak lanjut yaitu dengan

meminta siswa pelajari materi selanjutnya dirumah.

4.3.4. Pelaksanaan Siklus II Pertemuan III

Pertemuan ketiga pada siklus II ini dilaksanakan pada hari jumat 16

September 2016 pukul 07.15-08.45 dan terdiri dari kegiatan pembelajaran, yaitu

kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Langkah-langkah pembelajaran

pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan awal

Pada kegiatan awal, guru memberikan salam dan berdoa bersama, guru

menyiapkan kelas agar siap untuk belajar. Setelah itu guru melakukan

apersepsi dengan membahas pelajaran yang lalu. Kemudian dilanjutkan

dengan pemberian informasi dari guru mengenai materi yang akan

dipelajari.

b) Kegiatan inti

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi tentang FPB dari tiga bilangan

itu tidak dengan hafalan tetapi siswa harus memahami konsepnya. Guru

memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang telah dipelajari

oleh siswa untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa dalam

menerima pelajaran. Siswa kembali pada kelompok masing-masing untuk

mendiskusikan materi yang diberikan oleh guru mengenai FPB dari tiga

bilangan dalam bentuk soal cerita. Ketika siswa mengalami kesulitan siswa

yang lain bisa membantu siswa yang masih kesulitan dalam belajar. Dalam

hal ini siswa dapat belajar bersama untuk mempersiapkan diri menghadapi

tes evaluasi yang telah disampaikan guru pada pertemuan sebelumnya.

Page 13: 41repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15357/4/T1_292012619_BAB IV... · WIB sampai 10.44 WIB. Di pertemuan ketiga guru menjelaskan KPK dari tiga bilangan. Kegiatan pembelajaran

53

c) Kegiatan penutup

Pada kegiatan penutup ini, guru memberikan soal evaluasi kepada siswa

sebagai evaluasi setelah melakukan pembelajaran. Setelah melakukan

evaluasi, guru memberikan penguatan kepada siswa untuk belajar lebih

giat lagi dirumah.

4.3.5. Hasil Pengamatan Siklus II

4.3.5.1. Hasil Analisis Observasi Guru

Analisis data hasil observasi kegiatan mengajar guru pada pertemuan

pertama, kedua dan ketiga pada siklus II dilakukan oleh observer yaitu guru kelas

IV, pelajaran matematika dalam mencari KPK dan FPB menggunakan penerapan

Problem Solving. Standar Kompetensi 2. Memahami dan menggunakan faktor

dan kelipatan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar 2.3 Menentukan

kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB). Hasil

observasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Hasil observasi kegiatan mengajar guru pada siklus II terlihat jelas bahwa

terjadi peningkatan dalam setiap pertemuan, hal tersebut dinyatakan pada

penskoran pada pertemuan pembelajaran. Perolehan total skor pertemuan pertama

sebanyak 53, pertemuan kedua sebanyak 55 dan pertemuan ketiga sebanyak 56.

Page 14: 41repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15357/4/T1_292012619_BAB IV... · WIB sampai 10.44 WIB. Di pertemuan ketiga guru menjelaskan KPK dari tiga bilangan. Kegiatan pembelajaran

54

Tabel 4 Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II

Kegiatan Indokator KBM 1 KBM 2 KBM 3

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Awal

1 Menyiapkan peserta didik sebelum mengikuti pembelajaran. √ √ √

2

Guru melakukan apersepsi dan motivasi sebelum masuk pada kegiatan pembelajaran. √ √ √

3

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dalam menerapkan model pembelajaran problem solving. √ √ √

4 Guru membimbing siswa dalam merumuskan masalah. √ √ √

Inti

5 Guru dan siswa menelaah masalah yang telah dirumuskan. √ √ √

6

Guru mengarahkan siswa dalam merumuskan hipotesis berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. √ √ √

7

Guru menampung seluruh hipotesa yang diberikan oleh siswa berdasarkan rumusan masalah. √ √ √

8

Guru membimbing siswa dalam membuktikan hipotesis yang diperoleh. √ √ √

9

Guru dan siswa mengoreksi pembuktian hipotesis jawaban, membimbing siswa dalam mencari alternatif cara yang berbeda. √ √ √

10

Guru membimbing siswa dalam malakukan refleksi pembahasan masalah. √ √ √

Akhir

11

Guru dan siswa melakukan penyimpulan terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. √ √ √

12

Guru melakukan kegiatan evaluasi setelah kegiatan penyampaian materi. √ √ √

13

Membimbing siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari bersama. √ √ √

14

Melaksanakan evaluasi dengan memberikan tes formatif kepada siswa. √ √ √

Jumlah 3 11 1 13 14

Total Skor 53 55 56

Page 15: 41repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15357/4/T1_292012619_BAB IV... · WIB sampai 10.44 WIB. Di pertemuan ketiga guru menjelaskan KPK dari tiga bilangan. Kegiatan pembelajaran

55

4.3.5.2. Hasil Analisis Observasi Siswa

Analisis data hasil kegiatan belajar siswa dalam tiga kali pertemuan

pelaksanaan siklus II yang dilakukan oleh observer yaitu guru kelas IV, dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II

Kegiatan Indokator KBM 1 KBM 2 KBM 3

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Awal

1

Siswa mempersiapkan diri dalam mengikuti pelajaran. √ √ √

2

Siswa merespon positif terhadap kegiatan apersepsi dan motivasi yang dilakukan oleh guru. √ √ √

3

Siswa menyimak dengan baik penyampaian tujuan pembelajaran dalam menerapkan problem solving. √ √ √

4

Siswa aktif dalam menyelesaikan masalah berdasarkan arahan guru. √ √ √

Inti

5

Siswa aktif dalam menelaah masalah yang telah dirumuskan bersama. √ √ √

6

Siswa berperan aktif dalam memberi jawaban sementara atau hipotesis. √ √ √

7

Siswa aktif dalam kegiatan pembuktian hipotesis. √ √ √

8

Siswa aktif dalam memberikan jawaban yang berbeda. √ √ √

9

Siswa berperan aktif dalam kegiatan refeksi dan kesimpulan materi pelajaran. √ √ √

Akhir 10

Siswa merespon positif kegiatan evaluasi pada akhir pelajaran. √ √ √

Jumlah 3 7 2 8 10

Total Skor 31 38 40

Page 16: 41repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15357/4/T1_292012619_BAB IV... · WIB sampai 10.44 WIB. Di pertemuan ketiga guru menjelaskan KPK dari tiga bilangan. Kegiatan pembelajaran

56

Analisis hasil observasi kegiatan belajar siswa siklus II selama tiga kali

pertemuan, perolehan total skor pertemuan pertama sebanyak, pertemuan kedua

sebanyak 38 dan pertemuan ketiga sebanyak 40. Hasil penilaian observer

berdasarkan item penilaian pelaksanaan kegiatan belajar siswa terdapat

peningkatan dalam setiap pertemuan.

4.4. Hasil Belajar Siklus II

Perolehan data berdasarkan hasil analisis nilai tes formatif akhir

pelaksanaan siklus II dalam tiga kali pertemuan tersedia dalam tabel berikut:

Tabel 6

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika pada Siklus II

Rentang Kategori Pra Siklus

Frekuensi Persentase Keterangan

86 - 100 Tinggi 13 59,09%

Tuntas 70 - 85 Sedang 9 40,91%

55 - 69 Rendah 0 0,00% Tidak Tuntas

40 - 54 Sangat rendah 0 0,00%

Total 22 100%

Nilai Mak 100

Nilai Min 73

Rata-rata 88

KKM 70

Data tabel 4.7 diatas menggambarkan banyaknya siswa yang tuntas pada

kategori tinggi 13 siswa 59,09%, kategori sedang 9 siswa 40,91%, jadi total

keseluruhan siswa yang tuntas sebanyak 22 siswa 100%, sedangkan siswa yang

tidak tuntas dengan kategori rendah sebanyak 0 siswa 0,00%, kategori sangat

rendah sebanyak 0 siswa 0,00%, jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 0 siswa

0,00%. Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan dalam diagram berikut:

Page 17: 41repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15357/4/T1_292012619_BAB IV... · WIB sampai 10.44 WIB. Di pertemuan ketiga guru menjelaskan KPK dari tiga bilangan. Kegiatan pembelajaran

57

Gambar 2

Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus II

Berdasarkan gambar 3 terlihat jelas bahwa ketuntasan hasil belajar

matematika meningkat menjadi 100%

4.5. Refleksi Penelitian Siklus II

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan

1, 2 dan 3, maka selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan dalam proses

pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi, lembar soal evaluasi

yang dilaksanakan pada siklus II. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan

dengan membandingkan hasil tindakan dalam proses pembelajaran apakah sudah

sesuai dengan indikator kinerja. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan

observer bersama peneliti pada siklus II maka dapat direfleksi sebagai berikut:

a) Hasil Observasi

Berdasarkan lembar observasi guru dalam menerapkan pembelajaran

problem solving, guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik.

Sehingga dalam penerapan model problem solving, aktivitas guru sudah mencapai

indikator proses yang telah ditetapkan. Pada siklus II ini guru sudah menerapkan

pembelajaran matematika realistik dengan maksimal.

100%

0%

Siklus II

Tuntas Tidak Tuntas

Page 18: 41repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15357/4/T1_292012619_BAB IV... · WIB sampai 10.44 WIB. Di pertemuan ketiga guru menjelaskan KPK dari tiga bilangan. Kegiatan pembelajaran

58

b) Hasil Belajar

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan pembelajaran

problem solving, jumlah siswa yang tuntas 22 siswa dengan nilai rata-rata 88. Hal

ini membuktikan hasil belajar matematika sudah mencapai indikator hasil yang

telah ditetapkan dan mengalami peningkatan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran matematika dibanding siklus I

Berdasarkan informasi dari observer secara keseluruhan hasil refleksi yang

diperoleh pada proses pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut:

1. Kelebihan

a. Rancangan pembelajaran sudah terprogram.

b. Siswa lebih tertarik pada pembelajaran dengan menggunakan

pembelajaran problem solving.

c. Siswa lebih terlihat aktif dalam proses pembelajaran.

d. Siswa yang berkemampuan rendah dalam belajar dapat dibantu oleh

teman dalam kelompoknya.

e. Antara rencana pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah

sesuai.

f. Guru dan siswa terbiasa menerapkan kegiatan pembelajaran problem

solving.

2. Kekurangan

a. Hambatan

Guru masih kesulitan dalam mengarahkan pembelajaran dalam setiap

kegiatan.

b. Penyelesaian

Dalam proses pembelajaran memerlukan pengaruh yang maksimal

dalam setiap kegiatan.

Page 19: 41repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15357/4/T1_292012619_BAB IV... · WIB sampai 10.44 WIB. Di pertemuan ketiga guru menjelaskan KPK dari tiga bilangan. Kegiatan pembelajaran

59

4.6. Rekapitulasi Hasil Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Proses pengumpulan data pada penelitian yaitu tahap awal penelitian

melalui observasi sebelum melakukan pra siklus, hingga dilaksanakan tindakan

siklus I dan siklus II, sehingga diperoleh data yang tertera pada tabel berikut:

Tabel 7

Rekapitulasi Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Rentang Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II

Keterangan F Persen F Persen F Persen

86 - 100 Tinggi 1 4,54% 11 50,00% 13 59,09% Tuntas

70 - 85 Sedang 9 40,91% 6 27,27% 9 40,91%

55 - 69 Rendah 6 27,27% 1 4,54% 0 0,00% Tidak Tuntas

40 - 54 Sangat rendah 6 27,27% 4 18,18% 0 0,00%

Total 22 100% 22 100% 22 100%

Nilai Maksimal 90 100 100

Nilai Minimum 40 40 73

Rata-rata 69 63,83 88

KKM 70 70 70

Data pada tabel 4.8 di atas menunjukkan tuntas dan tidak tuntasnya siswa

dalam belajar sebelum dilakukan tindakan hingga setelah dilakukan tindakan.

Banyaknya siswa yang tuntas pada pra siklus sebanyak 10 siswa 45,44%, siswa

yang tidak tuntas sebanyak 12 siswa 54,54%, siklus I terjadi peningkatan menjadi

17 siswa 77,27% yang tuntas, siswa yang tidak tuntas sebanyak 5 siswa 22,72%

dan siklus II mencapai 22 siswa 100% yang tuntas, siswa yang tidak tuntas

sebanyak 0 siswa 0,00%.

Page 20: 41repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15357/4/T1_292012619_BAB IV... · WIB sampai 10.44 WIB. Di pertemuan ketiga guru menjelaskan KPK dari tiga bilangan. Kegiatan pembelajaran

60

4.7. Pembahasan

Berdasarkan paparan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap siswa

kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 06 pada mata pelajaran matematika, maka dapat

diketahui adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan penerapan

model problem solving. Peningkatan hasil belajar siswa terlihat ketika dimulainya

kegiatan perencanaan pembelajaran. Kerja kelompok dan diskusi sebagai awal

untuk mereka bertukar pendapat dan menyampaikan ide masing-masing yang

dimiliki oleh siswa. Pada pertemuan pertama siswa sudah mampu mengemukakan

pendapat dengan pertanyaan yang diberikan oleh guru. Kerja sama antar

kelompok yang tinggi dibuktikan dari hasil kerja kelompok yang begitu detail.

Hasil belajar siswa juga meningkat dari pra siklus, siklus I dan siklus II.

Hasil belajar matematika pada pra siklus, peneliti memberikan soal pretest

untuk mengetahui hasil belajar matematika sebelum diberikan tindakan dengan

menerapkan model Problem Solving dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM)

70. Pada pra siklus terdapat 12 siswa yang tidak tuntas dengan presentase 54,54%

dan yang tuntas terdapat 10 siswa 45,44%. Hal tersebut telah diketahui bahwa

hasil belajar matematika kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 06 harus ditingkatkan.

Dengan demikian, maka peneliti menerapkan model problem solving pada siklus

I. Hasil evaluasi dari siklus I adalah terdapat 17 siswa yang tuntas dengan

persentase 77,27% dan siswa yang tidak tuntas 5 dengan persentase 22,72%.

Untuk itu penelitian dilanjutkan pada siklus II karena kinerja belum tercapai

sepenuhnya.

Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus II ini, penelitian yang

dilakukan pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan pada siklus I.

Siswa dengan nilai di atas KKM terdapat 22 siswa dengan persentase 100% dan

dibawah KKM 0,00%. Dengan demikian, penelitian pada siklus II seluruhnya

sudah mencapai indikator kinerja yang sudah ditetapkan oleh peneliti yaitu 100%.

Page 21: 41repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15357/4/T1_292012619_BAB IV... · WIB sampai 10.44 WIB. Di pertemuan ketiga guru menjelaskan KPK dari tiga bilangan. Kegiatan pembelajaran

61

Hasil penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat kesamaan dengan hasil

penelitian Rahmad Rismawan. 2014 dengan judul “Penggunaan Metode Problem

Solving Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Gambar

Teknik Di SMK N 3 Yogyakarta”. Hasil penelitian tindakan kelas ini adalah: (1)

pada siklus I 64.583 meningkat menjadi di siklus II 75,875 dan menjadi pada

siklus III 78,375 dan peningkatan yang mendapatkan nilai diatas nilai KKM yaitu

pada siklus I 18 siswa meningkat menjadi 4 siswa pada siklus II dan pada siklus

III siswa sudah berhasil lulus KKM semua; (2) penggunaan metode pembelajaran

Problem Solving sebagai berikut: (a) melakukan identifikasi masalah oleh siswa

atau kelompok; (b) melakukan perencanaan pemecahan yang harus dikerjakan

oleh siswa; (c) melakukan penerapan masalah yang telah direncanakan oleh siswa;

(d) Siswa melakukan penyelesaian masalah yang didukung dengan bimbingan dan

diskusi kemudian dipresentasikan; (e) Melakukan evaluasi bersama siswa

mengenai hasil pembelajaran untuk menunjukan hasil dan tingkatan yang dicapai

oleh siswa.

Salain itu pula terdapat kesamaan penelitian yang dilakukan oleh Chadwan

Dwi Yoganingsih dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Dalam

Menyelesaikan Soal-Soal Pada Pokok Bahasan Pengukuran (Satuan Ukur

Panjang) Melalui Implementasi Metode Problem Solving Dan Memanfaatkan Alat

Peraga Tangga Satuan Ukur Panjang Pada Siswa Kelas IV Semester I Tahun

Pelajaran 2006/2007 di SDN Karangrejo 02 Kecamatan Gajahmungkur

Semarang”. Hasil penelitian yaitu melalui implementasi metode problem solving

dan memanfaatkan alat peraga tangga satuan ukur panjang pada pokok bahasan

pengukuran (satuan ukur panjang), hasil belajar siswa kelas IV semester I tahun

2006/2007 SDN Karangrejo 02, Kecamatan Gajahmungkur Semarang dapat

ditingkatkan. Pada siklus I nilai rata-rata 71, naik menjadi 80 pada siklus II.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Muri Prartifina dengan judul

“Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas III A SMP Negeri 12 Tegal Untuk

Menyelesaikan Soal Cerita Dalam Pokok Bahasan Fungsi Kuadrat Dan Grafiknya

Melalui Model pembelajaran Pemecahan Masalah (Problem Solving)”. Hasil

Penelitian menyimpulkan, penggunaan model pembelajaran Pemecahan Masalah

Page 22: 41repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15357/4/T1_292012619_BAB IV... · WIB sampai 10.44 WIB. Di pertemuan ketiga guru menjelaskan KPK dari tiga bilangan. Kegiatan pembelajaran

62

(Problem Solving) dalam menyelesaikan soal cerita tentang fungsi kuadrat dan

grafiknya, dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III A SMP Negeri 12

Tegal, yaitu dari 54,3% menjadi 82,7% secara klasikal.

Metode Problem Solving atau suatu metode dalam pendidikan dan

pengajaran dengan sejalan melatih siswa untuk menghadapi masalah-masalah dari

yang paling sederhana sampai kepada masalah yang paling rumit. Dalam

Problem Solving, peserta didik belajar sendiri untuk mengidentifikasi penyebab

masalah dan alternatif untuk memecahkan masalahnya (Endang, 2011). Kemudian

menurut Arends (2008:45) pembelajaran Problem Solving merupakan bagian dari

pembelajaran berbasis masalah (PBL). Karakteristik pembelajaran problem

solving menurut Tjadimojo (2001:3) yaitu (a). Metode problem solving

merupakan rangkaian pembelajaran artinya dalam implementasi problem solving

ada sejumlah kegiatan yang harusdilakukan siswa, (b). Aktivitas pembelajaran

diarahkan untuk menyelesaikan masalah, metodeini menempatkan sebagai dari

proses pembelajaran, (c). Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan

pendekatanberfikir secara ilmiah.

Sejalan dengan beberapa pendapat para ahli mengenai pembelajaran

problem solving, bahwa dalam kegiatan belajar mengajar siswa yang

mendominasi kegaiatan belajar. Keaktivan siswa dalam pembelajaran dengan

menerapakan model problem solving membuat siswa lebih memahami topik

pembelajaran. Penerapan model problem solving terbukti dapat meningkatkan

hasil belajar matematika pada siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 06

Kecamatan Sidorejo Semester I Tahun Ajaran 2016/2017.

Implikasi praktis yang terjadi setelah pelaksanaan penelitian tindakan

kelas ini yakni guru dapat menggunakan pembelajaran yang kreatif, inovatif dan

menyenangkan untuk memperbaiki mutu pembelajaran. Selain itu pengetahuan

dan keterampilan guru juga semakin berkembang dengan penggunaan

pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Guru juga dapat menerapkan tindakan

perbaikan pembelajaran sebagai upaya meningkatkan profesionalisme dalam

mendidik siswa.

Page 23: 41repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15357/4/T1_292012619_BAB IV... · WIB sampai 10.44 WIB. Di pertemuan ketiga guru menjelaskan KPK dari tiga bilangan. Kegiatan pembelajaran

63

Implikasi dari penerapan model problem solving bagi peserta didik

penelitian ini adalah menumbuhkan motivasi belajar dan hasil belajar serta

menarik perhatian siswa agar lebih giat lagi dalam belajar. Meningkatkan hasil

belajar matematika pada siswa kelas IV sangat membantu siswa dalam mengenali

sesuatu yang masih abstrak menggunakan berbagai media yang konkret serta

membantu siswa dalam menyelesaikan pekerjaan dan menemukan masalah

dengan menggunakan bekal pengetahuan dan pengalaman mereka untuk mampu

menghubungkannya di dunia nyata. Dan manfaat bagi sekolah dapat memberikan

masukan pada sekolah untuk melaksanakan pembelajaran yang kreatif dan

inovatif. Agar hasil belajar siswa meningkat dan memiliki hasil yang sangat

memuaskan melalui perencanaan pembelajaran.