iv. gambaran umum perusahaan - repository.ipb.ac.id · tanggung jawab sesuai dengan job description...

11
19 IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Toyota Sakichi Toyoda sebagai pendiri organisasi Toyota di Jepang, lahir pada tahun 1867 sebagai anak tukang kayu yang mulai hidupnya saat Jepang mulai memordernisasi negaranya. Beliau banyak menyumbangg kemajuan Jepang melalui beberapa penemuannya yang paling terkenal yaitu alat tenun otomatis. Karakteristik dari peneuanya itu adalah bila benang putus maka mesin akan berhenti berhenti beroperasi secara otomatis. Kebiasaan mesin berhenti apabila terdapat kesalahan adalah sebagai salahsatu prinsip yang penting bagi Toyota. Sakichi banyak membuatn pembaruan agar alat tenunnya lebih efisien dan ekonomis. Pada tahun 1926, didirikan Toyoda Automatic Loom Works yang merupakan cikal bakal dari Toyota Motor Corporation. Sakichi memberikan sebagian dari hasil pembuatan alat tenun tersebut kepada putranya yaitu Kiichiro yang ingin berbuat hal yang sama terhadap mobil setela berkeliling ke Amerika Serikat dan Eropa untuk melihat penggunaan mobil, sehingga ia berpendapat bahwa zaman mobil akan datang ke jepang. Maka pada tahun 1933 ditambahkan divisi mobil dalam Toyoda Automatic Loom Works, kemudian berdirilah Toyota Motor Company sebagai kelembagaan yang menetapkan just in time production melakukan pengiriman part yang betul, pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang tepat, dan tidak ada kelebihan stock atau tidak ada penumpukan barang di gudang. Setelah perang dunia kedua, ekonomi Jepang mengalami krisis yang berpengaruh pula pada keuangan perusahaan Toyota. Akibatnya perusahaan tidak mampu membayar gaji para karyawannya, sehingga untuk menanggulangi permasalahan keuangan tersebut pada bulan april 1950 Toyota dipecah menjadi Toyota Motor Company dan Toyota Motor Sales Company. Pada bulan juni 1950, pertentangan karyawan mengenai ketidakmampuan membayar gaji berakhir dan perusahaan mulai beroperasi dengan manajemen baru. Tahun 1951, dua orang staf Toyota mengunjungi Amerika Serikat untuk belajar sisetem manajemen modern di Ford Motor Company, di sana mereka melihat sistem saran atau ide untuk menempatkan sistem yang sama di Toyota. Dengan ide tersebut, dipilih “Produk Yang Baik Dari Pemikiran Yang Baik“ sebagai slogan toyota tahun 1953. Pada tahun 1953, fasilitas produksi pertama yang ekslusif untuk membuat kendaraan penumpang bagi keluarga yaitu Motomachi Plant selesai dibangun dengan menanamkan modal yang merupakan resiko yang besar pada saati itu. Tahun 1955, Toyota memperkenalkan “Crown” yang dikembangkan tanpa memanfaatkan bantuan dari luar, lalu dua tahun kemudian Toyota mulai mengekspor mobil tersebut ke Amerika Serikat walaupun akhirnya gagal karean tidak dapat melawan jalan jauh dan cepat di Amerika Serikat. Selama tahun 1960, industri mobil Jepang tumbuh pesat baik untuk pasar ekspor dan dalam negeri. Toyota memperkenalkan TQC ( Total Quality Control ) dengan maksud meningkatkan derajat produksi mobil yang berstabdard mutu internasional pada tahun 1961. Untuk memiliki daya saing yang lebih besar agar sukses dalam pasar yang ketat pada tahun 1980-an maka Toyota Motor Company dan Toyota Motor Sales Company bergabung membentuk Toyota Motos Corporation. Perubahan besar dalam sejarah industri otomotif dunia. B. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Toyota di Indonesia PT. Toyota Astra Motor sebagai perusahaan pelopor industri ototmotif Indonesia memiliki komitme untuk selalu mengutamakan kepuasan pelanggan dan senantiasa terus – menerus menciptakan inovasi terbaiknya. PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Pada saat itu PT. TMMIN bernama PT. TAM (Toyota Astra Motor) yang mempunyai fungsi sebagai importir dan distributor kendaraan Toyota di Indonesia. Tahun 2003 PT. TAM membagi perusahaan menjadi dua bagian yaitu PT. TMMIN yang berfokus pada manucaktur dan PT. TAM yang berkonsentrasi sebagai distributor.

Upload: trinhanh

Post on 06-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

19

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Toyota

Sakichi Toyoda sebagai pendiri organisasi Toyota di Jepang, lahir pada tahun 1867 sebagai anak tukang kayu yang mulai hidupnya saat Jepang mulai memordernisasi negaranya. Beliau banyak menyumbangg kemajuan Jepang melalui beberapa penemuannya yang paling terkenal yaitu alat tenun otomatis. Karakteristik dari peneuanya itu adalah bila benang putus maka mesin akan berhenti berhenti beroperasi secara otomatis. Kebiasaan mesin berhenti apabila terdapat kesalahan adalah sebagai salahsatu prinsip yang penting bagi Toyota.

Sakichi banyak membuatn pembaruan agar alat tenunnya lebih efisien dan ekonomis. Pada tahun 1926, didirikan Toyoda Automatic Loom Works yang merupakan cikal bakal dari Toyota Motor Corporation. Sakichi memberikan sebagian dari hasil pembuatan alat tenun tersebut kepada putranya yaitu Kiichiro yang ingin berbuat hal yang sama terhadap mobil setela berkeliling ke Amerika Serikat dan Eropa untuk melihat penggunaan mobil, sehingga ia berpendapat bahwa zaman mobil akan datang ke jepang. Maka pada tahun 1933 ditambahkan divisi mobil dalam Toyoda Automatic Loom Works, kemudian berdirilah Toyota Motor Company sebagai kelembagaan yang menetapkan just in time production melakukan pengiriman part yang betul, pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang tepat, dan tidak ada kelebihan stock atau tidak ada penumpukan barang di gudang.

Setelah perang dunia kedua, ekonomi Jepang mengalami krisis yang berpengaruh pula pada keuangan perusahaan Toyota. Akibatnya perusahaan tidak mampu membayar gaji para karyawannya, sehingga untuk menanggulangi permasalahan keuangan tersebut pada bulan april 1950 Toyota dipecah menjadi Toyota Motor Company dan Toyota Motor Sales Company.

Pada bulan juni 1950, pertentangan karyawan mengenai ketidakmampuan membayar gaji berakhir dan perusahaan mulai beroperasi dengan manajemen baru. Tahun 1951, dua orang staf Toyota mengunjungi Amerika Serikat untuk belajar sisetem manajemen modern di Ford Motor Company, di sana mereka melihat sistem saran atau ide untuk menempatkan sistem yang sama di Toyota. Dengan ide tersebut, dipilih “Produk Yang Baik Dari Pemikiran Yang Baik“ sebagai slogan toyota tahun 1953.

Pada tahun 1953, fasilitas produksi pertama yang ekslusif untuk membuat kendaraan penumpang bagi keluarga yaitu Motomachi Plant selesai dibangun dengan menanamkan modal yang merupakan resiko yang besar pada saati itu. Tahun 1955, Toyota memperkenalkan “Crown” yang dikembangkan tanpa memanfaatkan bantuan dari luar, lalu dua tahun kemudian Toyota mulai mengekspor mobil tersebut ke Amerika Serikat walaupun akhirnya gagal karean tidak dapat melawan jalan jauh dan cepat di Amerika Serikat.

Selama tahun 1960, industri mobil Jepang tumbuh pesat baik untuk pasar ekspor dan dalam negeri. Toyota memperkenalkan TQC ( Total Quality Control ) dengan maksud meningkatkan derajat produksi mobil yang berstabdard mutu internasional pada tahun 1961.

Untuk memiliki daya saing yang lebih besar agar sukses dalam pasar yang ketat pada tahun 1980-an maka Toyota Motor Company dan Toyota Motor Sales Company bergabung membentuk Toyota Motos Corporation. Perubahan besar dalam sejarah industri otomotif dunia.

B. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Toyota di Indonesia

PT. Toyota Astra Motor sebagai perusahaan pelopor industri ototmotif Indonesia memiliki komitme untuk selalu mengutamakan kepuasan pelanggan dan senantiasa terus – menerus menciptakan inovasi terbaiknya. PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Pada saat itu PT. TMMIN bernama PT. TAM (Toyota Astra Motor) yang mempunyai fungsi sebagai importir dan distributor kendaraan Toyota di Indonesia. Tahun 2003 PT. TAM membagi perusahaan menjadi dua bagian yaitu PT. TMMIN yang berfokus pada manucaktur dan PT. TAM yang berkonsentrasi sebagai distributor.

20

PT. TMMIN merupakan anak perusahaan TMC (Toyota Motor Coorporation) yang juga merupakan produsen mobil terbesar dunia yang berkedudukan di Jepang. TMC memiliki 95% saham di PT. TMMIN dan 5% saham dikuasai PT. Astra Internasional. Sedangkan PT. TAM 60% sahamnya dikuasai oleh PT. Astra Internasional dan 40% oleh TMC.

Sejak didirikan tahun 1971, PT. TMMIN terus meningkatkan inovasi dan kinerja perusahaan. Berikut adalah perjalanan panjang dan kejadian penting yang terjadi pada perusahaan PT. TMMIN.

Tabel 1. Perkembangan perusahaan dari tahun 1971 hingga 2004

Tahun Perkembangan Perusahaan

1971 Peresmian PT. TAM sebagai importir dan distributor kendaraan Toyota di Indonesia.

1973 Didirikan pabrik perakitan PT. Multi Astra.

1976 Didirikan PT. Toyota Mobilindo sebagai pabrik komponen.

1977 Kijang pertama kali diluncurkan ke publik.

1982 Pabrik mesin PT. Toyota Engine Indonesia mulai beroperasi.

1987 Ekspor perdana kijang ke beberapa negara Asia-Pasifik.

1989 Merger empat perusahaan Toyota di Indonesia : PT. TAM, PT. Multi Astra, PT. Toyota Mobilindo dan PT. Toyota Engine Indonesia.

1996 Peluncuran unit produksi Toyota ke 1.000.000.

2000 Pabrik Modern Karawang diresmikan.

2003 PT. TAM berubah nama menjadi PT. TMMIN dan didirikan PT. TAM sebagai distributor.

2004 • Peluncuran Toyota Avanza sebagai kendaraan hasil kolaborasi PT. TAM, PT. TMMIN dan PT. Astra Daihatsu Motor.

• Peluncuran Toyota Kijang generasi V ( Kijang Inova )

Sumber : http://www.toyota.astra.co.id/company/about/profile/

PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia memiliki kantor pusat ( Head Office) yang berlokasi sama dengan TAM yaitu Sunter Jakarta Utara, sedangkan untuk produksinya PT. TMMIN memiliki tiga lokasi kawasan produksi yaitu pertama yang berada di sunter 1 dengan jenis kegiatan produksi pabri pengecoran, pencetakan, mesin. Kawasan yang kedua terletak di sunter 2, dan kegitan produksi berupa Packing dan Vanning. Dan satu lagi berlokasi di kawasan Karawang International Industries City (KIIC) Karawang Barat, dengan kegiatan produksi pabrik pencetakan dan perakitan. Karawang Plant meulai beroperasi semenjak Februari 1998, terletak di tol Jakarta – Cikampek KM 47, Teluk Jambe, Karwang, Jawa Barat. Dibangun diatas lahan seluas 1.000.000 m2.

21

C. Visi, Misi, dan Filosofi Perusahaan

Visi perusahaan adalah menjadi yang terdepan di dalam bidang manufacturing maupun distribusi sebagai upaya untuk menjadi perusahaan otomotif berkelas internasional.

Misi Perusahaan :

a. Menjadi pemimpin dalam industri otomotif Indonesia.

b. Selalu mengutamakan kepuasan pelanggan.

c. Selalu memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi dan sosial.

d. Meningkatkan kesejahteraan melalui pembinaan kepercayan dengan karyawan, dealer dan supplier.

e. Memelihara kelangsungan lingkungan hidup dan keselamatan kerja.

f. Menjunjung tinggi kemampuan individu tanpa mengesampingkan kerjasama tim.

Filosofi Perusahaan:

a. Memproduksi barang dan jasa yang berkualitas tinggi dengan langkah – langkah yang profesional guna memberikan kontribusi kepada negara, bangsa, dan masyarakat.

b. Berkembang bersama karyawan, dealer, dan supplier atas dasar kepercayaan dan saling menghargai.

D. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan berkaitan erat dengan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan Job Description masing – masing komponen. Struktur Organisasi juga terdiri dari beberapa hubungan yang relatif tetap dan mantap antara pekerjaan dan kelompok pekerjaan. Tujuan utama dari kelompok organisasi adalah menyalurkan perilaku orang dan kelompok di dalam suatu pekerjan untuk menghasilkan hasil yang efektif.

Empat keputusan penting dari Top Level Management dalam menentukan struktur organisasi adalah menentukan spesialisasi pekerjaan, departemenisasi, menentukan tentang kendala dan wewenang. Struktur organisasi di PT. TMMIN, keberadaan struktur organisasi didasarkan pada pembagian tugas dan tanggung jawab yang sesuai dengan kegiatan atau usaha di perusahaan ini.

Pimpinan tertinggi PT. TMMIN dipegang M. Nonami selaku presiden direktur. Dalam menjalankan roda perusahaan M. Nonami dibantu oleh Jhonny Darmawan selaku wakil presiden direktur PT. TMMIN dan presiden direktur PT. TAM.

PT. TMMIN mempunyai 4 direktur, tiap direktur mempunyai tugas untuk memimpin beberapa divisi. Direktur berkewajiban untuk melaporkan semua pekerjaan mereka kepada presiden dan wakil presiden direktur. Dalam menjalankan tugasnya direktur dibantu oleh beberapa kepala divisi. Masing-masing divisi dikepalai oleh seorang yang disebut kepala divisi. Kepala divisi mempunyai tugas untuk mengatur dan memimpin beberapa bagian di bawah divisi tersebut dan berkewajiban untuk melaporkan semua pekerjaan mereka kepada direktur. Struktur Organisasi lebih lengkap dapat dilihat pada Gambar 15 di bawah ini.

22

Gambar 15. Struktur Organisasi PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

(http://toyota.astra.co.id )

Manufacturing

KI-J Promoting

Human Resources

General Affair

Production & Logistic Control

Export - Import

Production

Packing & Vanning

Sunter PlantAdministration

Karawang Plant

Manufacturing

Administration

Quality Control

Finance

ISTD

Purchasing

Quality Assurance

Engineering

Strategic Planning & Production Engineering

Operation Management Consulting

Safety, Health & Enivronment

Human Resources & General Affair

Direktur

External Affair

Internal Audit

25

E. Lokasi dan Tata Letak Perusahaan

Perusahaan ini mempunyai tiga kawasan produksi, yaitu : Sunter 1, Sunter 2 dan Karawang. Sunter 1 difokuskan pada produksi seluruh mesin mobil, seperti mobil Avanza, Kijang Innova, dan Rush. Sedangkan Sunter 2 difokuskan untuk proses stamping, casting, packing dan vanning. Proses penyatuan seluruh komponen mobil (perakitan/assembly) dilakukan di Karawang.

Perusahaan ini dibagi menjadi 4 berdasarkan lokasinya, yaitu :

1. Kantor pusat : Jl. Yos Sudarso, Sunter 2, Jakarta 14330, Telp. (021) 6515551 Fax. (021) 6515360.

2. Sunter 1 Plant:Jl. Laks. Yos Sudarso, Sunter 1, Jakarta 14330, Telp. (021) 65304122 Fax. (021) 65304122.

3. Sunter 2 Plant: Jl. Gaya Motor Raya, Sunter 2, Jakarta 14330, Telp. (021) 6511210 Fax. (021) 6512287.

4. Karawang Plant : Jl. Permata Raya Lot D-1, Karawang Industri KIIC (Tol Jakarta – Cikampek KM 47), Karawang, Jawa Barat, Telp. (021) 8904222 Fax. (021) 8904228.

F. Karawang Plant

Karawang plant adalah salah satu pabrik otomotif milik Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang berlokasi di Karawang Internasional Industrial City ( KIIC ), Teluk jambe, Jawa barat. Karawang plant di bangun pada 29 mei 1996 dengan nilai investasi sebesar Rp. 462,2 miliar. Walaupun mulai beroprasi pada tahun 1998, namun Karawang Plant baru diresmikan pada tahun 2000. Pabrik ini memiliki konsep pabrik otomotif kelas dunia yang memadukan teknologi tinggi, keahlian sumber daya manusia, dan kepedulian terhadap karyawan dan lingkungan. Untuk lebih jelasnya, tata letak Karawang plant PT TMMIN dapat dilihat pada Gambar 16.

Gambar 16. Tata letak Karawang plant, PT TMMIN

Pada saat ini, Karawang Plant memiliki kapasitas produksi 100.000 unit mobil per tahun.

Pada plant ini terdapat empat shop dan beberapa gedung lainnya ;

a. Stamping Shop dengan luas bangunan 6000 m2

Stamping Shop adalah proses pengepresan pembuatan body kendaraan . Lempengan-lempengan baja dicetak menjadi bagian-bagian dari body kendaraan seperti kerangka, tangki

Welding shop

Stemping shop

Painting shop

Assembling shop

Utility Resin

Office

Test Course Commond Yard

Masjid

EMS

26

bahan baker, dan komponen bodysubbasembly ( kabin, dek, rangka chasis ). Pembuatan pressed part untuk membentuk body kendaraan bermula dari lembar baja yang kemudian dilakukan proses pengepresan menjadi press part yang siap dikirim ke bagian pengelasan untuk disatukan menjadi body kendaraan utuh. Stamping Shop dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

Gambar 17. Pengepresan lempengan baja menjadi part body mobil

Stamping Shop memiliki fasilitas 2 proses A line tonase 2.400 ton dengan 450 stroke/jam dan C line kapasitas 700 ton dengan 620 stroke/jam. Guna menjamin keamanan dan keselamatan kerja serta tingkat produktifitas, digunakan system robotik untuk setiap perpindahan pressed part antar mesin. Stamping shop juga dilengkapi dengan satu buah mesin sheet feeder.

b. Welding Shop dengan luas bangunan 20.000 m2

Disinilah proses penyambungan/pengelasan bagian-bagian body kendaraan untuk menghasilkan satu bagian utuh. Prosesnya adalah dengan menyatukan seluruh pressed part yang diproduksi oleh stamping shop. Hasil akhir dari proses ini sdalah satu body kendaraan utuh. Gambar pengelasan manual dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 18. Pengelasan manual di Welding Shop

Untuk menjamin tingkat presisi dan keakuratan yang tinggi Welding Shop dilengkapi fasilitas Welding Main Body line, coordinate Measuring Machine dan Sheel body line dengan Slat conveyor. Disamping itu juga didukung dengan 34 buah robot las (MB 16, UB 6 dan Fr 12) dan GBL (Global Body Line). Gambar 19memperlihatkan pengelasan dengan robot.

27

Gambar 19. Pengelasan menggunakan robot

c. Painting Shop dengan luas bangunan 13.200 m2

Setelah dari welding shop, satu body kendaraan utuh memasuki Painting Shop untuk menjelaskan proses anti karat ( electro deeping coating ), pengisian celah sambungan dan pengecetan. Pengecetan dapat dilihat pada Gambar 20 di bawah ini.

Gambar 20. Pengecatan pada Painting Shop

Painting Shop yang memiliki fasilitas pengecetan primer and Top Coat proses dengan sistem robotic untuk mendapatkan hasil pengecetan berkualitas tinggi. Selain itu, kedua puluh robot yang digunakan juga memberikan jaminan keamanan proses serta ramah lingkungan. Pengecetan dengan robot dapat dilihat pada Gambar 21 di bawah ini.

Gambar 21. Pengecatan menggunakan sistem robotik

d. Assembly Shop dengan luas bangunan 24.000 m2

Assembling shop yang merupakan tempat perakitan satu body kendaraan utuh menjadi sebuah kendaraan utuh siap jalan. Di Assembling Shop inilah dilakukan proses perakitan atau pemasangn seluruh komponen kendaraan pada satu body kendaraan. Mulai dari mesin hingga roda kendaraan.

28

Assembling Shop memiliki fasilitas Main Assembly line dengan door less system assembly yang memberikan jaminan kualitas terbaik dan peningkatan produktifitas kerja. Selain itu juga dilengkapi dengan final test facility yang mengecek setiap unit kendaraan untuk mewujudkan kepuasan pengguna kendaraan tersebut. Perakitan dapat dilihat pada Gambar 22 di bawah ini.

Gambar 22. Perakitan Kendaraan di Assembling Shop

G. Sunter Plant

Sunter Plant adalah salah satu dari pabrik otomotif yang dimiliki oleh Toyota Motor Manufacturing bersama dengan Karawang Plant. Dibangun pada bulan April 1973, pabrik tersebut berlokasi di Sunter, Jakarta Utara.

Sunter Plant berdiri di area tanah seluas 310.898 m2 dengan luas bangunan 175.986 m2. Sunter Plant adalah pabrik otomotif pertama yang dimiliki oleh PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, yang memiliki konsep untuk memadukan teknologi modern dan keahlian sumber daya manusia sehingga menjadikan Sunter Plant sebagai tulang punggung dari PT. Toyota Manufacturing Indonesia dan keuntungan secara terus menerus, sehingga menjadikan Sunter Plant sebagai industri otomotif terbaik di Indonesia.

Seperti halnya di Karawang, di Sunter juga terdapat beberapa fasilitas. Untuk sunter 1 kegiatan meliputi casting, dan engine plant. Dan di sunter 2 kegiatannya meliputi packing dan vanning plant.

a. Casting Plant

Berdiri di area seluas 65.028 m2, Casting Plant adalah tempat dimana proses pembentukan dan pembuatan komponen mesin dilakukan. Dengan volume produksi mencapai 1.000 tons/bulan (2 shift), pabrik ini memproduksi blok silinder 5K, 7K, 1 TR & 2 TR, Crankshaft 7K, Crank cap 5 K, 7K dan Flywheel 14B.

Dalam hal untuk memenuhi kebutuhan dari membuat cetakan untuk proses press, Casting Plant didukung oleh fasilitas untuk menciptakan produk berukuran besar (maksimal 8 ton).

b. Engine plant

Luas dari Engine Plant adalah 15.327 m2 dengan kapasitas produk 4.400 unit/bulan. 7K Engine Plant memproduksi mesin tipe 7K dan 14B untuk Kijang Pick Up dan Truk Dyna. Beberapa pekerjaan diselesaikan di Engine Plant,seperti :

• Pembuatan komponen mesin

• Perakitan mesin tipe 7K (270 M/C)

• Perakitan dan pengepakan dari mesin tipe TR ( IMV Series) dan komponen mesin TR dimana akan dikirim ke Thailand (komponen), dan Venezuela, Afrika Selatan, dan Filiphina (rakitan mesin).

29

Engine TR Plant, dengan luas area sebesar 19.000 m2, memiliki kapasitas produksi 15.000 unit /bulan untuk Machining Line dan 13.000 unit/bulan untuk Assy Line. Perakitan Engine dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

Gambar 23. Proses perakitan Engine pada Engine Plant

c. Packing dan Vanning Plant

Pengepakan untuk pasar ekspor dilakukan di Packing Plant dengan area seluas 7.200 m2. kapasitas dari Packing Plant mencapai 4.200 unit/bulan untuk komponen Avanza dan 5.000 unit/bulan untuk komponen Innova.

CKD dari Avanza dan Innova dikirim dari Packing Plant ke Filiphina, Malaysia, Vietnam, Argentina, Afrika Selatan, Venezuela, dan Brazil. Sementara itu, CKD dari kendaraan berpenumpang dikirim ke Thailand, India, Vietnam, Taiwan, dan Afrika selatan. Proses pengepakan dapat dilihat pada Gambar 24 di bawah ini.

Gambar 24. Proses pengepakan pada Packing Plant

H. Produk

Dalam hal produksi, Karawang plant menitik beratkan pada produksi Innova yang ditujukan untuk pasar lokal dan internasional. Untuk CBU, tujuan ekspor adalah ke negara–negara timur tengah (Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Qatar, Oman, Yordania, Syria, dan Libanon), negara–negara kepulauan pasifik (Fiji dan Solomon), serta ke negara–negara asia (Brunei Darussalam dan Thailand). Sedangkan untuk CKD memiliki tujuan ekspor ke Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

Dengan komitmen untuk menjadi yang terbaik di bidangnya, Toyota terus meningkatkan kualitas produk untuk memenuhi tuntutan konsumen lokal maupun standar internasional. Secara umum, produk Toyota secara umum adalah mobil dengan berbagai jenis diantaranya kelas sedan (Corolla Altis, Camry, Prius, dan Vios) kelas SUV (Rush), IMV (Innova, Yaris dan Fortuner), under IMV (Avanza), kelas Pick Up (Hilux) dan truk (Dyna). PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (Karawang Plant) pada saat ini memproduksi 3 jenis kendaraan, yaitu : Innova, Fortuner, dan Avanza dapat dilihat pada Gambar 25.

30

Innova Fortuner Avanza

Gambar 25. Produk PT TMMIN Karawang plant (http://toyota.astra.co.id)

Dalam produksinya, PT TMMIN menghasilkan kendaraan dengan beberapa warna. Untuk kendaraan jenis Avanza, selain warna hitam kendaraan diproduksi di PT Daihatsu. Body color dari masing-masing jenis kendaraan tersebut dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Body color dari jenis kendaraan yang diproduksi di Karawang Plant

Innova Fortuner Avanza

Black Mica Black Mica Black Mica

Silver Metalic Silver Metalic

Light Grey Grey Mica

White White

Greyish Brown Greyish Brown

Light Blue Light Blue

Blue Mica Blue Mica

Sumber : Painting Shop, Karawang Plant – PT TMMIN

I. Toyota Internship Programme

Toyota Motor Manufacturing Indonesia sebagai salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia kian hari mengalami perkembangan yang pesat, hal ini dibuktikan dengan pangsa pasar kendaraan – kendaraan Toyota yang semakin diminati dan volume penjualannya terus meningkat. Secara langsung hal ini jelas akan meningkatkan kuantitas produksi per harinya.

Untuk mencapai target kuantitas tersebut dibutuhkan pula tenaga lebih, baik berupa mesin, ataupun tenaga manusia. Manusia yang dibutuhkan harus benar – benar handal, dan terlatih.

Beberapa metode untuk merekrut calon pegawai untuk Toyota seperti di bawah ini :

1. Langsung

Merekrut secara langsung dari masyarakat umum melalui informasi di internet ataupun melalui media cetak.

2. Kerjasama dengan Universitas

Perekrutan melalui universitas – universitas yang dianggap cukup berkualitas. Melalui hal ini diharapkan perusahaan mendapat bibit yang benar – benar bermutu dan mampu bersaing.

31

Biasanya rekrutmen dilakukan melalui direktorat karir dan kerja sama di universitas – universitas tersebut.

3. Internship Program For University Student

Proses kerjasama dengan universitas yang saling menguntungkan. Dari pihak universitas sendiri akan mempermudah bagi para mahasiswanya untuk mendapat tempat kerja praktek. Bagi pihak Toyota mahasiswa tersebut diharapakan mampu memberikan inovasi dan improvement untuk meningkatkan unjuk kerja perusahaan tersebut. Dan dalam hal ini kegiatan magang penulis termasuk ke dalam program ini.

Toyota internship program member kewajiban bagi pesertanya untuk mengerjakan suatu proyek dan menganalisisnya dengan menggunakan TBP. Kemudian hasilnya dipresentasikan di Head Office yaitu di Human Resources Division. Dari program ini akan terlihat hubungan timbal balik, bagi mahasiswa itu sendiri maupun bagi perusahaan.

Perekrutan karyawan baru ditinjau dari berbagai aspek. Selain dilihat dari performance selama bekerja dilapangan, perekrutan juga dilakukan dengan cara rekomendasi dari mentor supaya orang yang bersangkutan direkrut untuk menjadi pegawai Toyota.