iv. analisis karya - abstrak.uns.ac.id · pada karya pada karya “kecerdasan gajah” yaitu warna...
TRANSCRIPT
43
IV. ANALISIS KARYA
KARYA 1
Judul : “Gajah Sirkus”Media : Acrylic pada kanvasukuran : 60x 130cmTahun : 2016
Karya pertama yang berjudul “Gajah Sirkus” dengan menunjukkan
suasana pertunjukan sirkus. Gajah yang seakan-akan muncul dari dalam
tenda menujukkan tingkah laku gajah memberi salam selamat datang.
Terdapat dua gajah yang dimunculkan pada karya, yaitu gajah laki-laki
dan perempuan. Simbol yang diberikan pada kelamin gajah yaitu dengan
memberikan asesoris pada gajah yaitu pita dan topi. Topi dan pita yang
digunakan gajah agar terkesan lebih menarik. Suasana di dalam area
pertujukkan sirkus dimunculkan dalam karya ini, yaitu dengan terlihat
terdapat tenda sirkus, badut, pawang sirkus, biang lala, dan komedi putar.
44
Tenda sirkus bermotif garis ini tampak nyata dan tidak menambahkan
orrnamen sedikitpun. Warna yang digunakan tenda yaitu warna merah,
oren, dan biru. Terlihat di samping kiri terlihat badut yang sedang
menggenggam balon. Badut yang cukup menarik berkostum sangat
meriah. Balon-bolon yang di genggam juga tidak kalah meriah yaitu
menggunakan warna-warna cerah, kuning merah dan hijau. Pawang gajah
yang menggunakan kostum seperti pesulap atau terkesan gelap. Warna
yang digunakan yaitu warna hitam dan coklat. Biang lala yang
ditumbulkan hanyalah bayangan, atau terlihat tampak seperti jauh. Biang
lala terlihat jauh cukup terlihat dengan penggunaan pada warna, yaitu
menggunakan satu warna yaitu warna biru tua dan hanya menggunakan
garis. Komedi putar yang dimunculkan yang seolah- olah sedang berputar.
Warna yang digunakan pada komedi putar terkesan menarik karena
menggukan warna-warna cerah.
Teknik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan
teknik sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini
dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna
dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran
warna agar dapat menghasilkan banyak warna.
Proses pembuatan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari
proses satu karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan
tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan
dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram
45
yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu
atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.
KARYA 2
46
Judul : Imajinasi GajahMedia : Acrylic pada kanvasUkuran : 65x 65cmTahun : 2016
Karya yang berjudul “Imajinasi Gajah”. Visualisasi dengan
menekankan bentuk karakter gajah ini mengambil ide berdasarkan
pengalaman penulis terhadap sirkus gajah. Gajah yang sedang berimajinasi
makan rerumputan. Dengan keberadaan tumbuh-tumbuhan disekitarnya
gajah merasakan bahwa di area sirkus terdapat rumput-rumput
disekitarnya. Tingkah laku gajah memakan rumput cukup menarik, karena
tingkah laku gajah memakan rumput dengan hewan-hewan lain sangat
berbeda, gajah menggunakan belalai untuk memetik rumput lalu
dimasukkan ke mulutnya. Rumput-rumput disekitarnya bukan bentuk
47
nyata pada rumput melainkan perubahan bentuk pada rumput. Ornamen-
ornamen yang ditimbulkan sangatlah jelas, dengan ornamen garis dan
lingkaran membuat karya “Imajinasi Gajah“ lebih menarik. Keberadaan
awan dikarya “Imajinasi Gajah“ menunjukkan gajah yang sedang
berimajinasi berada di alam bebas.
Pemilihan warna pada karya yang selaras yaitu menggunakan
warna hijau tosca, biru muda, abu-abu muda, ungu tua, ungu muda, hijau
tua, kuning, merah hati, dan kuning muda. Warna-warna tersebut dapat
memberikan di alam bebas. Karakter inilah yang sesuai dengan konsep
“Imajinasi Gajah”.
Karya “Imajinasii Gajah” ini berukuran 60x60cm. Teknik dalam
pembuatan karya ini mengunakan teknik sapuhan halus. Teknik ini dipilih
karena disesuaikan dengan karya yang dibuat yaitu bentuk lukisan 2
dimesi. Bentuk 2 dimensi cendurung menggunakan teknik sapuaan halus.
Proses pembuatan karya dilakukan dalam 3 hari. Sementara pengeringan
dilakukan 1 hari.
Proses selanjutnya penyajian karya menggunakan bingkai spanram
setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai
minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu mentah yang sesuai
dengan konsep visual karya.
48
KARYA 3
Judul : “Gajah dan Atraksinya”Media : Acrylic pada kanvasukuran : 50x 60cmTahun : 2016
Karya ini ingin menampilkan atraksi gajah sirkus yang sedang
manaiki suatu pangung. Bentuk ini diambil berdasarkan pengalaman pada
saat penulis melihat pertunjukan sirkus. Momen tersebut diangkat oleh
penglihatan penulis kemudian diaplikasikan dalam bentuk seni lukis
“Gajah dan Atraksinya”. Dalam karya “Gajah dan Atraksinya”
menunjukan keberanian gajah menaiki suatu panggung yang berukuran
49
kecil atau tidak semestinya. Atraksi gajah sirkus semakin meriah ketika
gajah menujukkan kepandaiannya mengangkat dua kakinya di atas
panggung. Topi yang digunakan gajah cukup terlihat manarik ditambah
dengan ornamen-ornamen terdapat pada topi. Awan-awan yang berada di
sekitarnya menggambarkan bahwa gajah berada diketinggian. Warna yang
dipilih pada karya ini adalah warna-warna selaras, lebih cendung warna-
warna muda dan soft. Warna yang dipilih antra lain, merah muda, ungu
muda, biru muda, kuning muda, dan ungu.
Teknik dalam pembutan karya ini sama seperti teknik pada
pembuatan karya sebelumnya yaitu mengunakan teknik sapuhan halus.
Teknik ini dipilih karena sesuai dengan penekanan pada karya. Proses
pembuatan karya berjalan 3 hari. Sementra pengeringan selama 1 hari.
Proses selanjutnya penyajian karya menggunakan bingkai spanram
setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang di gunakan adalah bingkai
minimalis dengan warna asli kayu atau kayu mentah yang dirasa sesuai
dengan konsep visual karya.
50
KARYA 4
Judul : “Kecerdasan Gajah”Media : Acrylic pada kanvasUkuran : 50x 60cmTahun : 2016
Pemilihan visual pada karya ini disesuaikan dengan hewan gajah
yang berasa di ruang lingkup pertunjukan sirkus dimana karya ini
menunjukan pemikiran otak gajah sirkus. Terdapat tenda sirkus yang
berada diatas kepala gajah yang menceritakan pemikiran gajah sirkus di
dalam tenda. Di dalam karya “Kecerdasan Gajah” cukup banyak
memunculkan banyak ornamen-ornamen yang membuat karya semakin
51
menarik. Ornamen yang digunakan dalam karya “Kecerdasan Gajah”
menggunakan garis lurus, lengkung, dan lingkaran. Pemilihan warna
pada karya pada karya “Kecerdasan Gajah” yaitu warna abu-abu, hitam,
coklat tua, biru, dan merah.
Teknik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan
teknik sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini
dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna
dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran
warna agar dapat menghasilkan banyak warna.
Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari
proses pengerjaan karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian
merupakan tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini
disajikan dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai
spanram yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli
pada kayu atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.
52
KARYA 5
Judul : “Payung Gajah”Media : Acrylic pada kanvasukuran : 60x 60cmTahun : 2016
Karya keempat berjudul “ Payung Gajah”. Karya yang menunjukan
atraksi gajah pada saat sirkus yaitu dengan manaiki gerbong kereta dan
bermain payung. Didalam pertunjukan sirus gajah terlihat asik dengan
payungnya. Gajah yang sudah dilatih tanpa ada rasa takut untuk
menujukan kepandaiannya dalam permainan payung. Suasana pertunjukan
sirkus gajah dengan payung-payung. Perwujudtan keceriaan ditampilkan
exspresi dan tingkah lakunya pada atraksi sirkus. Karya ini tersirat dari
salah satu pertujukan gajah sirkus dan bernuansan keceriaan dengan
53
perwarnaan selaras, dengan warna kuning, hitam, abu-abu, dan hijau pekat.
Gajah yang terlihat ceria diatas gerbong kereta dengan warna yang tidak
semestinya. Tubuh gajah di beri ornamen garis menujukan kecantikan dan
kefeminiman.
Teknik yang digunakan adalah tenik sapuan halus dengan cat
akrilik mengisi pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda.
Semua bidang di beri ornamentik secara detail. Proses pembutan karya
dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari pembutan karya dan 1 hari proses
pengeringan karya. Penyajian merupakan tahap terakhir pada proses
pembuatan karya. Penyajian ini disajikan dengan menggunakan bingkai
spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai
minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu mentah yang sesuai
dengan konsep visual karya.
54
KARYA 6
Judul : “Balon”Media : Acrylic pada kanvasukuran : 120 x 100cmTahun : 2016
Karya keenam berjudul “Balon”. karya yang menunjukkan atraksi
gajah dengan kecerdasannnya dengan mempermainkan balon. Gajah yang
tampak terlihat menarik dengan kostum balet. Kostum yang digunakan
gajah tampak terlihat feminim dengan roknya yang mengembang bahkan
terlihat lincah dan menarik. Kecerdasan yang dimiliki oleh gajah dan
mampu menunjukan atraksi dengan benar dan membuat semua penonton
55
kagum melihatnya. Suasana yang pertunjukan sirkus gajah dengan balon-
balon. Perwujudtan keceriaan ditampilan exspresi dan tingkah lakunya
pada atraksi sirkus. Karya ini tersirat dari salah satu pertunjukan gajah
sirkus dan bernuansan keceriaan dengan pewarnaan selaras, dengan warna
kuning, biru, merah, coklat, dan putih. Kostum gajah yang di beri ornamen
garis menujukkan keceriaan.
Teknik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan
tekni sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini
dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna
dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran
warna agar dapat menghasilkan banyak warna.
Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari
proses satu karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan
tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan
dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram
yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu
atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.
56
KARYA 7
Judul : “Roda Berputar”Media : Acrylic pada kanvasukuran : 120x 100cmTahun : 2016
Karya ketujuh yang berjudul “Roda Berputar” dengan menunjukan
atrasi gajah bermain roda. Gajah yang sedang menaiki roda tampak lincah
dan menarik. Suasana yang dipertunjukkan sirkus gajah dengan suasana di
atas panggung. Dekorasi tampak menirik terlihat ada beberapa bunga di
sekelilinya. Ornamen-ornamen dan warna dekorasi pada panggung tampak
muncul untuk memberi kesan kemeriahan suasana panggung. Gajah yang
57
telihat lincah dengan menyeimbangkan tubuhnya untuk bermain roda
membuat penonton kagum. Agar terlihat menarik, kostum yang digunakan
gajah yaitu menggunakan warna cerah. Karya ini tersirat dari salah satu
pertunjukan gajah sirkus dan bernuansan keceriaan dengan pewarnaan
selaras, dengan warna biru, merah, uning, putih dan hitam.
Teknik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan
teknik sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini
dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna
dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran
warna agar dapat menghasilkan banyak warna.
Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari
proses satu karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan
tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan
dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram
yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu
atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.
58
KARYA 8
Judul : “Bola-bola”Media : Acrylic pada kanvasukuran : 120x 100cmTahun : 2016
Karya yang berjudul “Bola-Bola”. Visualisasi dengan menekankan
bentuk karakter gajah ini mengambil ide berdasarkan pengalaman penulis
terhadap sirkus gajah. Gajah yang sedang menampilkan kepandaiannya
dengan bermain lempar bola. Kostum gajah yang menarik dan ornamen-
ornamen yang sesuai memberi kesan meriah. Gajah dengan menggunakan
topi tampak lebih menarik. Bola yang digunakan ialah bola berukuran
sedang dan warna bola tidak sesuai dengan warna bola pada aslinya.
59
Pemilihan warna pada karya “Bola-bola” menggunakan perwarnaan
selaras, yaitu kuning, hijau, ungu, orange dan biru. Warna-warna tersebut
memberikan tersebut dapat memberikan kesan senang. Karakter inilah
yang sesuai dengan konsep “Bola-bola”
Karya “Bola-bola” ini berukuran 120x 100cm. Teknik dalam
pembuatan karya ini mengunakan teknik sapuhan halus. Teknik ini dipilih
karena disesuaikan dengan karya yang dibuat yaitu bentuk lukisan 2
dimesi. Bentuk 2 dimensi cendurung menggunakan tehnik sapuahan
halus. Proses pembuatan karya dilakukan dalam 3 hari. Sementara
pengeringan dilakukan 1 hari.
Proses selanjutnya penyajian karya menggunakan bingkai spanram
setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai
minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu alam.
60
KARYA 9
Judul : “Kereta Gajah”Media : Acrylic pada kanvasukuran : 130x 100cmTahun : 2016
Karya yang berjudul “Kereta Gajah”. Visualisasi dengan
menekankan bentuk karakter gajah ini mengambil ide berdasarkan
pengalaman penulis terhadap sirkus gajah. Gajah dan anak gajah yang
sedang bermain kereta mengelilingi area sirkus. Kostum gajah yang
menarik dengan ornamen-ornamen yang sesuai dan memberi kesan
meriah. Dalam karya “Kereta Gajah” ini seperti menunjukkan keluarga
gajah yaitu bapak, ibu, dan anak gajah. Objek-obek pendukung karakter
gajah, dengan gajah tambahan topi, mahkota, payung, bola, hula hoop, dan
kalung yang digunakan gajah. Keceriaan tampak sekali dalam karya ini
melalui warna-warna yang cerah dan selaras. Warna-warna yang di
61
gunakan yaitu biru hijau merah muda, coklat tua, coklat muda dan putih
tulang.
Teknik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan
tekni sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini
dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna
dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran
warna agar dapat menghasilkan banyak warna.
Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari
proses satu karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan
tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan
dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram
yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu
atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.
62
KARYA 10
Judul : “Hula Hoop”Media : Acrylic pada Kanvasukuran : 50x 50cmTahun : 2016
Karya yang berjudul “Hula Hoop”. bentuk karakter gajah ini
mengambil ide berdasarkan pengalaman penulis terhadap pertunjukkan
sirkus gajah. Kepandaian yang dimiliki gajah membuat penontonnya
terkagum. Pada karya “Hula Hoop” menampilkan atraksi gajah bermain
hula hoop. Kostum gajah yang narik dan dengan mengunakan topi. Gajah
dengan menggukan topi tampak lebih menarik. Ornamen-ornamen juga
muncul dalam karya “Hula Hoop” pada bagian belalai dan topi gajah.
Hola hoop yang di pergunakan dalam karya adalah bentuk asli hula hoop.
63
Pemulihan pada karya “Hula Hoop” mengunakan warna selaras, yaitu
warna putih tulang, ungu tua, ungu muda, dan hijau. Warna-warna tersebut
memberikan memberikan kesan senang. Karakter inilah yang sesuai
dengan konsep “Hula Hoop”.
Tekik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan
tekni sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini
dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna
dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran
warna agar dapat menghasilkan banyak warna.
Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari
proses satu karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan
tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan
dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram
yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu
atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.
64
KARYA 11
Judul : “Berhitung”Media : Acrylic pada Kanvasukuran : 120x 100cmTahun : 2016
Karya ke sebelas berjudul “Berhitung”. Karya ini menunjukkan
atraksi dengan kecerdasan yang di mikili gajah. Dalam karya tersebut
tampak gajah dengan cerdasnya mampu berhitung dengan benar. Pawang
gajah yang sudang memberi pertanyaan pada gajah dengan menulis
dipapan tulis. Gajah menjawabnya dengan mengambil angka dengan
benar. Kostum gajah yang sangat mendukung dengan atraksi gajah
65
berhitung ini gajah mengunakan topi, sepatu, dan tas sebagai bentuk gajah
sedang dalam situasi belajar di sekolah. Posisinya yang duduk nampak
terlihat gajah lebih marik. Kecerdasan yang dimiliki oleh gajah dan
mampu menunjukan atraksi dengan benar dan membuat semua penonton
kagum melihatnya. Suasana yang pertunjukan sirkus gajah dengan
kepandainya berhitung. Kostum dan bagian tubuh dari gajah yang di beri
ornamen garis memberi kesan menarik. Karya ini tersirat dari salah satu
pertunjukan gajah sirkus dan bernuansan keceriaan dengan pewarnaan
selaras, dengan warna oren, abu-abu, coklat muda, coklat tua dan abu-abu
muda.
Teknik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan
teknik sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini
dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna
dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran
warna agar dapat menghasilkan banyak warna.
Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari
proses satu karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan
tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan
dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram
yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu
atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya
66
KARYA 12
Judul : “Atraksi Gajah”Media : Acrylic pada Kanvasukuran : 130x 60cmTahun : 2016
Karya yang berjudul “Atraksi Gajah”. Visualisasi dengan
menekankan bentuk karakter gajah ini mengambil ide berdasarkan
pengalaman penulis terhadap sirkus gajah. Gajah yang beratraksi saling
bertumpuk untuk membentuk menara gajah. Gajah yang terletak paling
67
bawah adalah gajah yang berukuran lebih besar semakin ke atas ukuran
gajah semakin kecil. Gajah yang paling atas menunjukkan kepadaianya
dengan bermain lempar bola. Kostum gajah yang menarik dengan
ornamen-ornamen yang sesuai dan memberi kesan meriah. Objek-obek
pendukung karakter gajah, dengan gajah tambahan topi, mahkota, dan
bola. Keceriaan tampak sekali dalam karya ini melalui warna-warna yang
cerah dan selaras. Warna-warna yang di gunakan yaitu merah muda, hijau
muda, biru tua, coklat tua, dan coklat muda.
Teknik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan
teknik sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini
dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna
dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran
warna agar dapat menghasilkan banyak warna.
Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari
proses satu karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan
tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan
dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram
yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu
atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.
68
KARYA 13
Judul : “ Sembur”Media : Acrylic pada kanvasukuran : 120x 100cmTahun : 2016
Karya yang terakhir yang berjudul “ Sembur” dengan menunjukkan
atraksi gajah bermain air dan menyemburkan air di dalam area sirkus.
gajah yang sedang menghadap ke samping dan menunjukkan permainan
sembuh yang lakukan gajah. Dalam keadaan berdiri gajah mampu
mengimbangi tumbuhnya agar terlihat tegap. Belalai yang biasanya di
gunakan menghirup atau meyedot kali ini gajah menunjukkan
69
kelebihannnya dengan menyemburkan air dengan semburan yang menarik,
bagaikan kembang api. Dekorasi tampak menarik terlihat ada beberapa
objek di sekelilinya. Ornamen-ornamen dan warna dekorasi pada
panggung tampak muncul untuk memberi kesan kemeriahan suasana
panggung. Agar terlihat menarik, kostum yang digunakan gajah yaitu
mengunakan tambahan topi. Karya ini tersirat dari salah satu pertunjukan
gajah sirkus dan bernuansa keceriaan dengan pewarnaan selaras, yaitu
ungu, kuning, hijau, biru tua, biru muda, dan coklat muda.
Teknik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan
teknik sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini
dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna
dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran
warna agar dapat menghasilkan banyak warna.
Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari
proses satu karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan
tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan
dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram
yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu
atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.