its undergraduate 14303 paperpdf

Upload: tri-sutrisno

Post on 05-Apr-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 ITS Undergraduate 14303 Paperpdf

    1/6

    SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE AGUSTUS 2010

    1 Safuwan - 5108100502

    Abstrak -Integrasi sistem merupakan kebutuhan penting dalam proses bisnis yang komplek dari perusahaan.Dengan mengintegrasikan berbagai macam sistem yang berbeda diharapkan proses kontrol terhadap suatu

    proses bisnis dapat dilakukan dengan mudah.

    Service Oriented Architecture (SOA) adalah sebuah permodelan perangkat lunak yang dibangun

    dengan pendekatan service oriented. Service oriented sendiri merupakan sebuah pendekatan yang memiliki visi

    ideal di mana setiap resource dari perangkat lunak terpartisi secara bersih satu sama lain. Setiap service

    memiliki otonomi sendiri yang membuatnya tidak tergantung satu sama lain. Setiap service dapat

    berkomunikasi satu sama lain melalui sebuah protokol yang sudah terstandardisasi sehingga memudahkan

    untuk melakukan integrasi.

    Enterprise Service Bus (ESB) merupakan solusi dari masalah kompleksitas integrasi n-to-n. Konsep

    ESB sangat mendukung untuk implementasi paradigma Service Oriented Architecture. Interaksi antarkomponen layanan dilakukan melalui mediator ESB, hal ini akan menghadirkan sifat loose-couplingpada

    interaksi antar layanan dan memudahkan pengelolaan pada system terdistribusi..

    Kata kunci: Integrasi, Service Oriented Architecture, Enterprise Service Bus (ESB)

    1. PendahuluanDunia bisnis yang senantiasa berubah

    secara dinamis, kompetitor bertambah banyak,

    konsumen semakin kritis dan selalu menuntut

    pelayanan yang lebih, regulasi pemerintah yang

    kerap berubah, biaya operasional semakin tinggidan tuntutan karyawan atas kesejahteraan mungkin

    adalah sebagian tantangan yang dihadapi para

    pelaku bisnis saat ini. Perusahaan biasanya akan

    mengotomasi proses bisnisnya, dan

    mengkomputerisasi beberapa tugas rutin sehari-harikaryawannya.

    Perkembangan di dunia teknologi

    informasi yang begitu pesat membawa dampak

    dalam proses bisnis yang membutuhkan integritas,

    kecepatan, dan akuntabilitas dalam semua proses

    pada suatu sistem Enterprise. Integrasi proses darimaufacturing, inventory, distribution dan financial

    merupakan suatu yang penting guna meningkatkan

    efisiensi dan efektifitas kerja pada semua bagian di

    dalam perusahaan. ERP merupakan suatu sistem

    yang mengintegrasikan dan mengotomasikan

    semua fungsi dalam proses bisnis perusahaansehingga dapat mengurangi redudansi data,

    menekan tingkat kesalahan proses, mempercepat

    pemrosesan data dan menghasilkan laporan yang

    real-time. ERP sering disebut sebagai Back Office

    System dimana pelanggan dan publik secara umum

    tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan

    Front Office System yang langsung berurusan

    dengan pelanggan seperti sistem e-Commerce,

    Customer Relationship Management (CRM), e-

    Government dan lain-lain[1].

    Service Oriented Architecture (SOA)

    merupakan model arsitektur untuk membuatsoftware sebagai layanan yang bersifat loose

    coupling, sehingga bisa direuse. Aplikasi pada

    SOA dibangun berdasar servis. Servis adalah

    implementasi dari fungsi bisnis yang terdefinisi

    jelas, dan bisa dikonsumsi oleh klien pada berbagai

    aplikasi atau proses bisnis [2]. SOA membantuorganisasi supaya bisa melakukan bisnis secara

    lebih efisien dan beradaptasi terhadap perubahan

    dan kompetisi.

    Dengan memanfaatkan Service Oriented

    Architecture merupakan solusi yang tepat untukmengatasi problema-problema di atas. SOA

    menawarkan sebuah infrastruktur yang baik dengan

    kemampuan integrasi yang sudah terkelola,

    tentunya akan berdampak pada meningkatnya

    reliability, kemudahan pertukaran informasi antar

    aplikasi, mengurangi pengaruh jika terjadiperubahan, dan yang tidak kalah pentingnya adalah

    dapat menekan biaya untuk keperluan integrasi

    dan modifikasi aplikasi.

    Enterprise Service Bus (ESB)

    menyediakan infrastruktur untuk menerapkan

    konsep Service Oriented Architecture (SOA). ESBmerupakan tren teknologi baru untuk arsitektur

    integrasi SOA. Komunikasi antara provider dan

    consumer dari layanan tidak dilakukan secara n-to-

    n melainkan melalui sebuah service bus. Hal ini

    akan sangat menguntungkan consumer karena tidak

    akan terpengaruh atas perubahan letak dari

    penyedia layanan, karena yang di ketahui adalah

    layanan yang ada di ESB. Dengan menggunakan

    ESB layanan-layanan dapat di integrasikan

    sehingga mudah di-orkestrasi-kan menjadi suatu

    INTEGRASI PERANGKAT LUNAK ENTERPRISE RESOURCE PLANNING(ERP) DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE ORIENTED

    ARCHITECTURE (SOA)Safuwan, Riyanarto Sarno, Rizky Januar Akbar

    Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Email : [email protected], [email protected], [email protected]

  • 7/31/2019 ITS Undergraduate 14303 Paperpdf

    2/6

    SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE AGUSTUS 2010

    2 Safuwan - 5108100502

    layanan baru yang sesuai dengan kebutuhan proses

    bisnis baru.

    Makalah ini terdiri dari beberapa bab yang

    dijelaskan sebagai berikut.

    1. BAB 1, Pendahuluan, Bab ini berisi latarbelakang masalah, tujuan dan manfaatpembuatan tugas akhir, permasalahan, batasan

    masalah, metodologi yang digunakan, dan

    sistematika penyusunan tugas akhir.

    2. BAB 2, Kajian Pustaka, Bab ini membahasbeberapa teori penunjang yang berhubungan

    dengan pokok pembahasan dan mendasari

    pembuatan Tugas Akhir ini.

    3. BAB 3, Analisis, Bab ini membahas analisiskebutuhan bisnis dari proses bisnis yang ada

    dan analisa integrasi.

    4. BAB 3, Perancangan, Bab ini membahasdesain sistem yang akan di integrasikanmeliputi desain integrasi proses bisnis,

    arsitektur integrasi, dan integrasi antarmuka.

    5. BAB 4, Uji Coba dan Evaluasi, Bab inimembahas uji coba dari integrasi yang dibuat

    dengan melihat hasil keluaran dari integrasi,

    dan evaluasi untuk mengetahui kemampuanhasil integrasi.

    6. BAB 5, Penutup, Bab ini berisi kesimpulandari hasil uji coba yang dilakukan serta saran

    untuk pengembangan selanjutnya

    2. Kajian PustakaPada tahap ini akan membahas dasar teori

    yang mendasari pembuatan tugas akhir ini.

    2.1 Enterprise Resource Planning (ERP)

    Enterprise resource planning software,

    atau ERP, tidak dapat kita maknai secara harfiah

    dari kepanjangannya. Lupakan kata planning dan

    lupakan kata resource karena terminologi tersebut

    tidak terlalu menjelaskan. Akan tetapi ingat bagianEnterprise nya. Karena bagian tersebut merupakan

    ambisi sebenarnya dari istilah ERP, yaitu ambisi

    untuk menyatukan seluruh departemen dan fungsi

    yang ada pada sebuah perusahaan kedalam sebuah

    sistem komputer terpadu yang dapatmengakomodasi seluruh kebutuhan spesifik dari

    departemen yang berbeda.

    ERP menggantikan sistem komputer

    independen di manufaktur, gudang, distribusi dan

    keuangan dengan sebuah program tunggal yang

    terbagi menjadi beberapa module yang serupadengan sistem sebelumnya yang terpisah. Area

    keuangan, manufaktur dan gudang seluruhnya

    masih mendapatkan softwarenya masing-masing,

    yang berbeda sekarang softwarenya terhubung

    bersama sedemikian hingga seseorang di bagian

    keuangan dapat melihat software yang ditangani

    oleh bagian gudang untuk melihat apakah barangpesanan pelanggan sudah dikirim atau belum.

    Sebagian besar vendor ERP bersikap fleksibel

    sehingga anda dapat menginstal sebagian modul

    saja tanpa harus membeli paket utuh nya. Sejumlah

    perusahaan hanya akan menginstal ERP untuk

    kebutuhan modul keuangan atau gudang dan tidak

    menggunakan modul sisanya hingga suatu saat

    dirasakan perlu untuk menggunakan modul-modulyang lainnya.

    Harapan terbesar dari penggunaan ERP

    adalah untuk menunjukan perbaikan cara

    perusahaan anda mengambil dan mengelola

    pesanan pelanggan. Itulah sebabnya mengapa ERP

    seringkali dijadikan acuan sebagai software back-

    office. ERP tidak menangani proses penjualan di

    depan (meski sebagian besar vendor ERP juga telah

    membangun software CRM untuk melakukan hal

    tersebut) akan tetapi ERP mengambil pesanan

    pelanggan dan menyediakan sebuah peta jalan

    untuk melakukan automasi pada setiap langkah.

    Ketika customer service anda menginput dokumenpesanan pelanggan pada sistem ERP, maka yang

    bersangkutan sudah memiliki seluruh informasi

    yang dibutuhkan untuk melengkapi dokumen order

    tersebut (angka piutang pelanggan dan histori

    pesanan dari modul keuangan [3], level inventori

    yang dimiliki peanggan dari modul gudang danjadwal pengiriman melalui truk yang ada pada

    modul distribusi).

    2.2 Service Oriented ArchitectureSOA adalah salah satu bentuk arsitektur

    yang memuat informasi sistem dalam bentuk

    services. Dengan menggunakan SOA, program-program utama akan dibuat menjadi bisnis service.

    Dengan satu bisnis service, fungsi-fungsi yang

    sudah disediakan dapat digunakan oleh siapa saja.

    Dan jika perubahan aturan bisnis diterapkan pada

    salah satu bagian, maka semua pengguna serviceakan dapat merasakan perubahannya, sehingga

    konsistensi terpenuhi.

    SOA berupaya membangun standar

    interface untuk mengakses fungsi-fungsi bisnis

    yang berbeda-beda yang dibuat denganmenggunakan platform system yang berbeda pula.

    SOA menciptakan struktur yang fleksibel yang

    akan merubah software IT menjadi bentukreusable-service, yang dapat selalu digunakan

    tanpa terhalangi oleh perubahan aturan bisnis [4].

    SOA mendefinisikan bagaimanakomponen software yang disebut dengan service

    diorganisir kedalam suatu struktur untuk

    mendukung kebutuhan bisnis. Web services adalah

    komponen software yang betugas dalam pertukaran

    informasi didalam environment heterogen termasuk

    internet.Service adalah kelompok fungsi independen yang

    tidak saling berhubungan langsung kecuali dengan

    interface service [6]. Service ini dapat berjalan

    diberbagai platform OS, dan dapat digunakan diberbagai lokasi serta ditulis dalam berbagai bahasa

  • 7/31/2019 ITS Undergraduate 14303 Paperpdf

    3/6

    SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE AGUSTUS 2010

    3 Safuwan - 5108100502

    pemrograman. Dan Service bus memungkinkan

    komunikasi terjadi antara service-service tersebut.

    Interface service adalah metode standard

    komunikasi yang dapat dipakai oleh siapapun tanpa

    membedakan vendornya. Service bus bertugas

    untuk menyembunyikan bagian mana dari service

    yang berkomunikasi dengan aplikasi.

    2.1.1 SOA ModellingMetodologi SOA dimulai dengan modelling.

    SOA Conseptual Model didasarkan pada bentuk

    arsitekturnya yang merupakan interaksi diantara bagian-

    bagian utamanya yaitu:

    1. Penyedia ServiceBerfungsi menyediakan service dan dilengkapi

    dengan implementasinya. Penyedia service berupa

    network address yang dapat menerima dan

    mengeksekusi permintaan dari pemakai service.

    2. Pemakai ServicePemakai service dapat menggunakan UniformResource Identifier (URI) untuk meminta service

    baik secara langsung atau melakukan pencarian

    service yang sesuai pada service registry, kemudian

    melakukan binding dan invoke terhadap service.

    Peminta service dapat berupa aplikasi, service

    maupun modul software yang memerlukan service.

    3. Service RegistryService Registry berupa directory yang dapat

    diakses melalui network dan berfungsi untuk

    menyimpan service-service. Fungsi utamanya

    adalah menyimpan dan mempublish service dari

    penyedia service lalu mengirimkannya kepada yang

    meminta service.

    4. Service BrokerService Broker menyediakan dan mengatur serviceregistry.

    SOA menggunakan paradigma find-bind-

    execute. Penyedia service meregister servicenya kedalam

    registry public. Kemudian registry ini digunakan oleh

    pemakai untuk menemukan service yang sesuai dengan

    kriteria yang dikehendaki. Apabila didalam registry ini

    terdapat service yang dikehendaki, maka pemakai akan

    diberi kontrak dan alamat akhir service tersebut.

    Gambar 2-1 Paradigma SOAs Find-Bind-Execute

    2.1.2 SOA Reference Architecture

    Aplikasi berbasis SOA adalah aplikasi

    multi-tier terdistribusi yang terdiri dari layer-layer

    service yang terhubung dengan proses bisnis.

    Untuk bisnis yang Service-Oriented diperlukan

    pendekatan modelling, analysis, desain teknik dan

    aktivitas untuk mendefinisikan elemen-elemen dari

    masing-masing SOA layer.

    SOA Reference Architecture mencakup

    ketiga komponen SOA dengan dilengkapi

    pendekatan, permintaan dan desain patern yang

    memungkinkan. SOA Reference Architecturemembentuk bagian-bagian SOA kedalam services,

    service component dan alirannya yang secara

    bersama-sama mensupport Enterprise business

    process dan keberhasilan bisinis.

    3. AnalisisPada tahap ini akan dijelaskan mengenai

    analisa integrasi enterprise resource planning

    3.1 Domain Permasalahan

    Dalam suatu perusahaan skala Enterprise

    masing-masing department biasanya mempunyai

    kebijakan sendiri-sendiri, dengan demikian sangatsulit untuk menyatukannya dengan menggunakan

    aplikasi tunggal. Tentunya setiap department akan

    membuat aplikasi yang sesuai dengan kebutuhanproses bisnis dari department tesebut. Akan tetapi

    setiap departemen diharuskan saling berkomunikasi

    dengan departmen lainya untuk koordinasi dan

    pertukaran data. Sehingga dengan demikian

    diperlukan proses untuk mengintegrasikan sistem

    yang berdiri sendiri-sendiri tersebut menjadi sistemyang terintegrasi satu sama lainnya. Selain sistem

    yang terintegrasi secara komunikasi data juga di

    butuhkan daftar integrasi urutan proses bisnis yang

    jelas sehingga mudah di mengerti oleh penggunasistem.

    3.2 Model Penerapan SOA pada ERP

    Penggunaan SOA pada penerapan bisnis

    proses perusahaan dalam pengembangan aplikasi

    ERP-nya memiliki beberapa keuntungan. Dengan

    metode SOA, program menyimpan fungsi-fungsi

    pentingnya dalam bentuk service. Service-serviceini memiliki sifat independen, sehingga dapat

    dipangggil dan digunakan oleh siapa saja yang

    melakukan request service tanpa terhalangi oleh

    perbedaan platform.

    Sebuah aplikasi yang tidak berbasisservice-oriented akan mendefinisikan proses

    bisnisnya bersamaan dengan perintah yang

    berhubungan dengan sisi teknis. Hal ini

    menyebabkan perubahan proses bisnis harus turun

    ke kode. Pengubahan yang langsung turun ke kode

    ini seharusnya bisa disederhanakan denganmemisahkan antara proses bisnis pada bagian

    tersendiri, sebab pada umumnya yang berubah pada

    sistem adalah proses bisnisnya saja. Sementara

    fungsi-fungsi yang dijalankan tidak berubah.

    Penggunaan arsitektur SOA akan menjadi

    jawaban terhadap masalah yang dialami tersebut.

    Arsitektur SOA menjamin modularitas fungsi-fungsi dari aplikasi yang ada didalamnya dan

  • 7/31/2019 ITS Undergraduate 14303 Paperpdf

    4/6

    SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE AGUSTUS 2010

    4 Safuwan - 5108100502

    memisahkan proses bisnis menjadi sebuah bagian

    tersendiri yang disebut lapisan orkestrasi.

    Perubahan proses bisnis cukup berlangsung pada

    lapisan orkestrasi tersebut dengan memanfaatkan

    fungsi-fungsi yang ada.

    ERP yang terdiri dari banyak proses bisnis

    didalamnya sangat tepat jika dikembangkan denganmenggunakan metode SOA. Setiap bagian

    pembentuk ERP akan dibuat dalam sebuah service-

    service yang terpisah dan yang akan diletakkan

    pada sebuah Enterprise Service Bus (ESB).

    Service-service [5] ini mewakili masing-masing

    komponen pembentuk ERP yang dapat digunakan

    dan dipanggil oleh siapa saja dengan bebas tanpa

    terhalangi oleh perbedaan platform antara penyedia

    dan peminta service. Dan dengan penerapan SOA,

    perubahan proses bisnis ERP dapat dibuat lebih

    fleksibel karena jika terjadi perubahan

    Gambar 3. 1 Arsitektur Integrasi ERP

    4. Tahap PerancanganPada bab perancangan ini akan dijelaskan

    mengenai perancangan integrasi proses bisnis dan

    perancangan integrasi service dalam enterprise

    service bus

    4.1 Perancangan Integrasi Proses Bisnis

    4.1.1Procure-To-PayProses bisnis ini merupakan proses

    pengadaan barang yang dimulai dari purchase

    requisition hingga pembayaran. Berikut ini

    merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam

    proses procure-to-pay:

    1. Purchase RequestLangkah ini merupakan tahap awal dari

    proses procure-to-pay, yaitu bagian gudang

    membuat daftar pemintaan kebutuhan bahan

    baku yang akan di gunakan untuk proses

    produksi.

    2. Purchase OrderBagian pembelian yang menerima daftarpermintaan pembeliaan bahan baku akan

    mencarikan kebutuhkan bahan baku dari

    supplier yang dapat memenuhi pengiriman

    sesuai dengan yang diinginkan.

    3. ReceivingSetelah dilakukan pembelian dan kemudian

    barang datang akan diterima di gudang

    karantina untuk dilakukan internal proses

    sebelum barang di pindahkan ke gudang

    bahan baku.

    4. Purchase InvoiceDengan di terimannya barang yang di pesanmaka bagian keuangan akan mendapatkan

    tagihan dari supplier terhadap barang yang

    di pesan.

    5. Payment (Bank Out, Cash Out, IssueCheque/Giro)

    Sebelum jatuh tempo tagihan pembayaranpembelian, bagain keuangan akan

    melakukan pembayaran yang biasanya

    dilakukan secara transfer bank atau

    mengeluarkan cheque/giro ke supplier.

    4.1.1Order-To-Cash

    Proses bisnis ini merupakan prosespenjualan yang dimulai dari sales order hingga

    pelunasan. Berikut ini merupakan langkah-langkah

    yang dilakukan dalam proses order-to-cash:

    1. Sales OrderBagian marketing yang mendapatkanpesanan dari pelanggan akan membuat

    dokumen pesanan pembelian yang

    selanjutnya akan di teruskan kepada bagian

    PPIC. Bagian PPIC akan membuatkan

    perancaan produksi barang pesanan danmemberikan promise date penyelesaian

    produksi barang yang di pesan.

    2. ShipmentSetelah barang pesanan selesai di produksi

    selanjutnya bagian gudang barang jadi

    membuatkan surat pengiriman.3. Load Sheet

    Dari daftar shipment yang ada selanjutnya

    bagian pengiriman akan mendistribusikan

    ke pelanggan.

    4. Sales InvoiceBagian keuangan membuatkan tagihanpembayaran dari pesanan pelanggan yang

    sudah dikirimkan.

    5. PelunasanPelanggan dapat melakukan pembayaranmelalui transfer bank, atau memberikan

  • 7/31/2019 ITS Undergraduate 14303 Paperpdf

    5/6

    SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE AGUSTUS 2010

    5 Safuwan - 5108100502

    cheque/giro sesuai dengan tagihan

    pembayaran pembeliannya.

    4.1.1 Make-To-Order Manufacturing

    Proses bisnis ini dijalankan untuk proses

    produksi barang yang di buat sesuai dengan

    pesanan pelanggan. Berikut ini merupakanlangkah-langkah yang dilakukan dalam proses

    produksi untuk make-to-order:

    1. Production RequestBagian PPIC yang mendapatkan pesanan

    pembelian dari bagian marketing akan

    membuat dokumen permintaan produksi.

    Selanjutnya akan di buatkan perencanaan

    produksi sehingga dapat di ketahui jadwal

    proses produksi, dan bagian marketing dapat

    memberikan konformasi ke pelanggan

    mengenai kapan selesainya barang pesanan.

    2. Production OrderDari jadwal produksi yang telah di buat dihasilkan surat perintah produksi yang

    kemudian di berikan kepada bagian

    produksi untuk melakukan proses eksekusi

    produksi.

    3. Material UsageBagian produksi akan mencatat pemakaianmaterial yang diggunakan dalam proses

    produksi

    4. Machine UsageBagian produksi juga mencatat pemakaian

    mesin selama proses produksi.

    5. Receipt ProductBagian produksi mencatat jumlah produkyang diterima dari hasil proses produksi.

    6. Close ProductionSetelah semua proses produksi pesanan

    dalam surat perintah produksi dinyatakan

    selesai maka bagian produksi akan menutuppermintaan produksi yang bersangkutan.

    4.2 Perancangan Integrasi Service

    Perancangan integrasi service dilakukan

    dengan menggunakan BPEL dan Composite

    Application yang disediakan oleh framework

    OpenESB. Setiap BPEL yang di buat terdiri dari

    satu web service yang berisi banyak operation dansatu BPEL akan di buatkan satu Composite

    Application.

    4.2.1 Cash and BankBerikut ini merupakan salah satu contoh

    dari service yang ada pada functional domain Cash

    & Bank yaitu service CurrencyManagement yang

    dibuatkan BPEL untuk di-integrasikan.

    4.2.1.1 CurrencyManagement

    Gambar 4. 1 BPEL Currency Management

    5. Uji CobaBab ini membahas uji coba dari aplikasi

    yang dibuat dengan melihat hasil keluaran yang

    dihasilkan dari integrasi service, dan evaluasi untuk

    mengetahui kemampuan integrasi.

    Berikut ini ujicoba Service Currency

    Management yang sudah di-integrasikan

    1. ProvideCurrencyInput:

    Output:

  • 7/31/2019 ITS Undergraduate 14303 Paperpdf

    6/6

    SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE AGUSTUS 2010

    6 Safuwan - 5108100502

    2. ProvideExchangeRateInput:

    Output:

    Dari hasil pengamatan mulai tahap

    analisis, perancangan, implementasi dan uji coba,

    penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:1. Integrasi Service dengan menggunakan

    OpenESB dilakukan dengan membuatkan

    satu BPEL dan satu Composite Application

    untuk setiap web service.

    2. Web service yang di-integrasikan denganOpenESB harus stabil dengan tidak adaperubahan nama operation, format masukan

    dan keluaran karena jika ada perubahan

    maka mengharuskan membuat ulang BPEL

    dari web service tersebut karena OpenESB

    menggunakan static WSDL.

    6. KesimpulanDari hasil pengamatan mulai tahap

    analisis, perancangan, implementasi dan uji coba,

    penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

    1. Menggunakan Service yang telah diintegrasikan dengan OpenESB harus

    dipastikan data yang diminta tidak kosong

    dengan menambahkan try catch pada saat

    request operation. Hal tersebut perlu

    dilakukan karena jika operation yang diminta menghasilkan object kosong makaakan menyebabkan error pada program.

    2. Integrasi legacy system dapat dilakukandengan mudah jika sudah menggunakan

    arsitektur SOA.

    3. Enterprise Service Bus merupakanteknologi yang sangat mendukungimplementasi integrasi aplikasi SOA.

    7. Daftar Pustaka[1] Enterprise resource planning, , diakses tanggal 5 Juli 2010.

    [2] IBM. (2004). Patterns: Elements of Service-Oriented Analysis and Design, , diakses tanggal 10 Juli 2010.

    [3] Sarno, R. and Herdiyanti, A. (May 2010),Developing Information Technology Policies

    for Enterprise Resource Planning to Improve

    Customer Orientation and Service,

    International Journal of Computer Science

    and Network Security, ISSN 1738 7906,

    Vol. 10, No. 5, pp. 82-94.

    [4] Sarno, R. and Herdiyanti, A. (March 2010),A Service Portfolio for an Enterprise

    Resource Planning; International Journal of

    Computer Science and Network Security,

    ISSN 1738 7906, Vol. 10, No. 3, pp. 144-156.

    [5] ESB Integration Patterns, , diakses tanggal 15 Juli

    2010.

    [6] Edison1, Virginia Tulenan1, and FordLumban Gaol "SERVICE ORIENTEDARCHITECTURE REFERENCE

    ARCHITECTURE BLUEPRINT"; Jurnal

    Sistem Informasi MTI UI, Volume 5, Nomor

    2, ISBN 1412 8896.