its-paper-29842-2411105008-paper
TRANSCRIPT
-
5/24/2018 ITS-paper-29842-2411105008-Paper
1/6
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 7, No. 7, (2013) 1-6
Abstrak Salah satu bagian dari turbin savonius adalah
jumlah sudu yang digunakan. Jumlah sudu ini memiliki
pengaruh yang sangat besar dalam menentukan performa
turbin, karena semakin banyak jumlah sudu, massa turbin akan
meningkat sehingga momen inesia bertambah. Meningkatnyamomen inersia juga menyebabkan kecepatan angin awal yang
dibutuhkan untuk membuat turbin berputar turut meningkat.
Selain itu banyak jumlah sudu membuat gaya drag dengan
return ing blade meningkat sehingga menyebabkan torsi dengan
arah negatif. Untuk meminimalkan torsi berlawanan arah gerak,
salah satu cara adalah dengan memasang penghalang di depan
returning blade sehingga meminimalkan torsi negatif yang
dihasilkan. Dalam tugas akhir ini penghalang yang akan
dipasang berbentuk lengkung (circular). Dari percobaan dapat
ditarik kesimpulan bahwa turbin konvensional 2 sudu dengan
adanya memperlihatkan performa yang lebih baik dibandingkan
dengan turbin angin lebih dari 2 sudu. Circular shil ed mampu
menambah dan meningkatkan torsi awal untuk memulai putaran
awal turbin dan mampu menambah rpm turbin secara
signifikan. Nilai Cp meningkat cukup tinggi rata-ratapeningkatan Cp sebesar 80%.
Kata KunciDaya, Jumlah Sudu, profil kurva blade, turbin
angin Savonius.
I. PENDAHULUANAngin merupakan salah satu energi terbarukan yang
banyak dimanfaatkan. Indonesia merupakan negara dengan
potensi energi angin kecepatan rendah, yaitu dengan
kecepatan sekitar 3-6 m/s[1]. Turbin angin tipe Savonius
merupakan salah satu turbin angin yang cocok untuk daerah
dengan potensi energi angin kecepatan rendah. Turbin angin
Savonius pertama kali ditemukan oleh S.J. Savonius pada
tahun 1920. Pada prinsipnya turbin angin tipe Savonius pada
mulanya (konvensional) adalah plat tabung yang dibelah dua
dan saling disatukan sehingga berbentuk huruf S. Sehingga
pada turbin angin Savonius konvensional hanya terdiri atas
dua buahsudusaja.
Untuk daerah dengan kecepatan angin yang berbeda
diperlukan desain turbin angin yang berbeda. Selain itu
posisi turbin angin dan arah datangnya angin pada saat
berhembus menimbulkan permasalahan apakah torsi yang
dihasilkan dapat melampaui nilai kecepatan minimal angin
yang mampu membuat turbin angin berputar. Sehingg
diperlukan kajian mengenai mengenai pada kecepatan angi
berapa turbin berputar dan torsi yang dihasilkan untuk setia
orientasi arah angin dengan turbin angin.Jumlahsudu dalam
hal ini dapat meningkatkan rata-rata torsi untuk tiap orientasarah angin. Sehingga diperlukan penelitian mengena
pengaruh jumlah sudu yang cocok untuk kecepatan angi
yang berbeda.
Pada penelitian yang telah lalu, Gary Le (2011) tela
melakukan penelitian bagaimana pengaruh jumlah sud
untuk nilai performansi turbin angin Savonius .Overla
Ratio yang digunakan pada model turbin tersebut bernila
negatif. Hal ini bertentangan dengan penelitian yan
dilakukan UK. Saha(2008), yang dalam desainny
menggunakan nilai Overlap Ratio 20% - 30%. Desai
tersebut berdasar pada penelitian yang telah lalu ole
Ushiyama and Nagai (1988); Fujisawa(1992) . Tetapi desai
tersebut untuk Savonius konvensional. Masalah terbesapada penambahan sudu, menyebabkan hambatan torsiona
pada returning blade. Returning blade mengalam
tumbukan dengan aliran udara sehingga menghasilkan tors
berlawanan arah gerak. Tetapi bila dipandang gaya torsiona
untuk tiap derajat posisi turbin, jumlah sudu yang semaki
banyak dapat menangkap aliran udara lebih banyak
Penambahan sudu juga menyebabkan peningkatan massa
sehingga momen inersia juga meningkat. Peningkata
momen inersia ini harus relatif kecil agar tidak menamba
nilai momen negatif[2]. Untuk meminimalkan tor
berlawanan arah gerak, salah satu cara adalah denga
memasang penghalang di depan returning blade sehingg
meminimalkan torsi negatif yang dihasilkan
[3]
. Dalam tugaakhir ini penghalang yang akan dipasang berbentu
lengkung (circular). Oleh karena itu dalam tugas akhir in
diambil judul Rancang Bangun Turbin Angin Sumb
Vertikal Tipe Savonius dengan Variasi Jumlah Sud
Terintegrasi Circular Shield Untuk Menghasilkan Day
Maksimum. Dalam penelitian ini dilakukan stud
performansi secara eksperimental turbin angin tipe Savoniu
untuk beberapa jumlahsudu yang berbeda dengan dan tanp
circular shield. Sehingga didapatkan nilai performansi yan
paling maksimum untuk diterapkan pada wilayah-wilaya
dengan kecepatan angin yang berbeda. Tujuan yang aka
Rancang Bangun Turbin Angin Vertikal Jenis
Savonius dengan Variasi JumlahBlade
Terintegrasi Circular Shielduntuk Memperoleh
Daya MaksimumM. Haydarul Haqqqi, Dr. Gunawan Nugroho, ST. MT. dan Dr. Ir. Ali Musyafa M.Sc
Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail:[email protected],[email protected]@ep.its.ac.id
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
5/24/2018 ITS-paper-29842-2411105008-Paper
2/6
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 7, No. 7, (2013) 1-6
diselesaikan dalam penelitian ini aadalah mampu merancang
turbin angin sumbu vertikal dengan fariasi jumlah sudu dan
integrasi circular shield . selain itu, menentukan berapa
jumlahsudupada turbin angin Savonius yang memiliki nilai
daya maksimum untuk kecepatan angin yang berbeda
Mengetahui pengaruh circular shieldpada daya turbin angin
tipe Savonius.
II. METODOLOGIPENELITIANA. Tahapan Penelitian
Secara umum prosedur penelitian ini secara umum
dituliskan dalam bentuk diagram alir seperti gambar 3.1
berikut:
Gambar 1 Fl ow ChartPenelitian
Gambar 1.Diagram Alir Penelitian
B. Spesifikasi Geometri Rotor Turbin AnginPrototipe turbin angin yang akan dibuat
menggunakan material PVC karena memiliki ketahanan yang
baik dan memiliki massa jenis yang ringan yaitu 1,3 hingga
1,45 g/cm3. Selain itu bentuk PVC yang melingkar
memudahkan proses manufaktur turbin angin.
Pada penelitian ini, secara umum turbin angin Savonius
yang dibuat memiliki spesifikasi sebagai berikut:
1. Bahan untuk pembuatan end plate dan blade turbinangin Savonius menggunakan serat fiber glass
2. Tinggi blade turbin angin adalah 36 cm3. Lebar blade turbin angin adalah 10 cm4. Lebar endplateturbin angin adalah 20,5 cm5. Overlap ratioyang digunakan adalah 20% (2 cm)6. Aspect ratio yang digunakan adalah 4.0 (36 cm :
cm)
7. End plate parameter yang digunakan adalah 1.(20,5cm)
8.
Shaft menggunakan batang aluminium dengadiameter 0,8 cm
Bahan sudu yang terbuat dari PVC, ditempelkan pad
endplate menggunakan perekat berbahan dasar resin denga
campuran pengeras. Perekat ini digunakan karena kuat da
cocok untuk material PVC, plastik dan serat fiber.
Desain model prototipe turbin angin yang dibuat, denga
variasi jumlah sudu 2, 3 dan 4. Tiap model dari turbin yan
dibuat digambarkan dalam software AutoCAD seperti tampa
pada gambar 3.2 ; 3.3 dan 3.4. Model turbin angin savonius
bladeseperti pada gambar 3.1 berikut:
Gambar 2 Model Turbin Savonius 2Blade a)Isometric Viewb) Top View
Model turbin angin savonius 3 blade berbeda dengan
blade dikarenakan overlap ratio tidak ada. Dalam hal in
desain trubin angin savonius 3 blade bagian tengah turbi
tetap diberi celah kosong seolah ada overlap ratio. Begitu juguntuk 4 blade. Sketsa turbin angin untuk 3 dan 4 blade seper
pada gambar 3.3 dan 3.4.
a) b)Gambar 3 Model turbin Savonius 3 Sudu a) top viewb) isometric view
a) b)Gambar 4 Model Turbin Angin Savonius 4 Blade a) Top Viewb)Isometric
View
a) b)
-
5/24/2018 ITS-paper-29842-2411105008-Paper
3/6
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 7, No. 7, (2013) 1-6
Dari ketiga model terssubut, dihubungkan dengan shaft
yang terkoneksi dengan generator DC. Generator DC
berfungsi untuk mengetahui berapakah besarnya daya yang
dihasilkan. Sumber energi angin yang digunakan dalam
penelitian ini besarnya dapat divariasikan antara 3,8-4,6 m/s
dengan resolusi 0,2m/s.
Pengujian yang dilakukan pada turbin savonius yang dibuat,
secara keseluruhan dilakukan dengan dua variasi. Yaitu tanpa
circular shield dan dengan circular shield. Untuk bentukcircular sield yang digunakan pada tugas akhir ini adalah
seperti gambar 5 berikut.
Gambar 5 Bentuk Circular Shield
Pengukuran dan Pengkondisian Kecepatan Angin
Kecepatan angin didapatkan dari sumber fan 80W dengan
pemandu terowongan angin buatan. Angin yang dihasilkan
oleh fan dialirkan masuk kedalam terowongan angin buatan
menuju ke prototipe turbin. Keluaran dari terowongan angin
buatan diukur kecepatannya menggunakan anemometer
digital. Pengukuran kecepatan ini dilakukan di tiga titik yaitu
pada bagian bawah, tengah dan atas untuk kemudian diambil
nilai rata-ratanya.
a) b)Gambar 5 a) Pengukuran Kecepatan Angin b) Sumber angin berupa fan dankontroler kecepatanfan
Dari pengukuran kecepatan angin yang telah dilakukan,
diputuskan untuk menggunakan variasi kecepatan angin 3,8
m/s hingga 4,6 m/s dengan resolusi 0,2 m/s. Nilai ini diambil
karena, rata-rata protoripe turbin Savonius berputar pada
kecepatan 3,6 m/s.
C. Pemasangan dan PengujianKetiga model tersebut diletakkan di luar terowonga
angin buatan. Kecepatan angin yang dihasilkan ole
terowongan angin divariasikan nilainya. Tiap variasi nila
kecepatan akan diujikan untuk masing-masing mode
Kemudian diukur kecepatan putar yang dihasilkan ole
masing-masing model dengan beban berupa generator DC
yang dikoneksikan dengan beban 56 ohm dan tanpa beba
(generator DC). Untuk pengambilan data rpm, alat ukur yandigunakan adalah stroboscob tachometer. Untu
mempermudah pengambilan data, bagian bawah dari turbi
yang akan dikenai cahayastroboscobdiberikanspotkecil da
alumunium foil.
Gambar 6 Penambahanspotalumunium foil pada turbin
3.4 Pengujian DayaSebagaimana telah disebutkan, bahwa shaft da
turbin angin akan dikoneksikan dengan generator DC untu
dapat diukur tegangan yang dihasilkan dan menghitung day
yang dihasilkan dengan persamaan P = V
x I. Pad
pengukuran ini digunakan dua multimeter yang berfungs
sebagai voltmeter dan amperemeter.
Gambar 7 Pengukuran Daya dengan Multimeter
-
5/24/2018 ITS-paper-29842-2411105008-Paper
4/6
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 7, No. 7, (2013) 1-6
Gambar 8. Pengujian Turbin Angin
III. HASILDANPEMBAHASANPada bagian ini disajikan dan dilakukan analisa data hasil
eksperimen yang telah dilakukan. Eksperimen yang telah
dilakukan meliputi pengujian model Savonius yang telah di
buat. Analisa akan dibuat untuk mengamati perubahan rpm
(rotation per minutte) dan daya yang dihasilkan untuk masing-
masing model savonius yang telah dibuat.
Tanpa Circular Shield
A B
Grafik 1 A. Grafik hubungan kecepatan angin dan RPM turbin B. Grafik
hubungan kecepatan Angin dan TSR
Dari data di atas, tampak pada turbin savonius dengan
jumlah sudu konvensional, memiliki nilai Rpm yang lebih
baik, bila dibandingkan dengan jumlah sudu 3 dan 4. Hal ini
disebabkan, penambahan sudu juga akan menambah massa
turbin. Penambahan massa turbin ini akan meningkatkan
momen inersia. Oleh sebab itu, dari grafik 1A, dapat iamati
pada turbin dengan jumlah sudu 4, tidak berputar saat
diberikan kecepatan angin 3,8. Penambahan nilai momen
inersia, akan mengkatkan nilai torsi awal untuk membuat
turbin berputar. Sementara adanya torsi merupakan tidak lainadalah gaya drag yang berasal dari tumbukan angin dengan
sudu. Nilai rpm maksimum yang mampu dihasilkan oleh
turbin 2 sudu adalah 175,5Rpm, oleh turbin angin 3 sudu
150,3 Rpm dan oleh turbin angin 4 sudu 141,3 Rpm.
Pada grafik 1B, nilai TSR memiliki trend yang sama
dengan Rpm. Karena, TSR dalam hal ini memberikan arti
perbandingan kecepatan output (rotor) dengan kecepatan input(angin) atau dengan kata lain TSR sebanding dengan Rpm.
Semakin mendatarnya grafik nilai TSR pada kecepatan angin
besar, disebabkan karena karakteristik savonius yang kurang
mampu mengkonversi angin dengan kecepatan angin tinggi.
Grafik 2. Grafik Hubungan Daya Input (Kinetik Angin) dengan Daya Rotor
(Mekanik Turbin)
Dari grafik 2 diatas, dapat diamati, bahwa turbin angi
savonius konvensional (2 sudu) mampu mengekstraksi day
input yang dikenakan padanya menjadi daya mekanik roto
(output) lebih baik dibandingkan dengan yang lain. Hasil day
ini menunjukkan hal yang sama dengan Grafik 1 A dan 1 B
yaitu pada daya lebih dari 3,2, grafik semakin horisontal. Ha
ini memberikan arti bahwa nilai koefisien daya (Cp) aka
menurun. Untuk lebih jelasnya, berikut pada grafik
memperlihatkan bagaimana bentuk hubungan TSR dan Cp.
Grafik 3. Grafik hubungan tip speed ratio dengan Cp
Dari grafik 3, nilai Cp pada 3 data terahir menurun. Hal it
saat nilai Daya Rotor mulai melandai pada grafik 2 (3 dat
terakhir). Pada kondisi tersebut, penambahan kecepatan angi
tidak sebanding dengan penambahan kecepatan putar roto
terjadi. Sehingga berhubungan langsung dengan Cp
penambahan energi input hanya menambah sedikit energ
output.
-
5/24/2018 ITS-paper-29842-2411105008-Paper
5/6
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 7, No. 7, (2013) 1-6
Dengan Circular Shield
.
A B
Grafik 4 A. Grafik hubungan kecepatan angin dan RPM turbin B. Grafik
hubungan kecepatan Angin dan TSR
Dari data di atas, sama seperti hasil yang tanpa DA,
tampak pada turbin savonius dengan jumlah sudu
konvensional, memiliki nilai Rpm yang lebih baik, bila
dibandingkan dengan jumlah sudu 3 dan 4. Nilai rpm
maksimum yang mampu dihasilkan oleh turbin 2 sudu adalah
225 Rpm, oleh turbin angin 3 sudu 210 Rpm dan oleh turbin
angin 4 sudu 205 Rpm. Nilai Rpm ini meningkat bila
dibandingkan dengan tanpa menggunakan circular shield. Hal
ini disebabkan pada saat sebelum diapasang circular shield,
torsi negatif yang disebabkan karena tumnbukan udara dengan
returning bladetelah dihilangkan (ditutupi). Dan untuk posisi-
posisi seperti pada orientasi arah 0odan 180o.
Pada grafik 1B, nilai TSR memiliki trend yang sama
dengan Rpm. Karena, TSR dalam hal ini memberikan arti
perbandingan kecepatan output (rotor) dengan kecepatan input
(angin) atau dengan kata lain TSR sebanding dengan Rpm.
Semakin mendatarnya grafik nilai TSR pada kecepatan angin
besar, disebabkan karena karakteristik savonius yang kurang
mampu mengkonversi angin dengan kecepatan angin tinggi.
Grafik 5. Grafik Hubungan Daya Input (Kinetik Angin) dengan Daya Rotor
(Mekanik Turbin)
Dari grafik 5 diatas, sama seperti hasil tanpa circular shield,
dapat diamati, bahwa turbin angin savonius konvensional (2
sudu) mampu mengekstraksi daya input yang dikenakan
padanya menjadi daya mekanik rotor (output) lebih baik
dibandingkan dengan yang lain. Hasil daya ini menunjukkan
hal yang sama dengan Grafik 1 A dan 1 B, yaitu pada daya
lebih dari 3,2, grafik semakin horisontal. Hal ini memberikan
arti bahwa nilai koefisien daya (Cp) akan menurun. Untu
lebih jelasnya, berikut pada grafik 6 memperlihatka
bagaimana bentuk hubungan TSR dan Cp.
Grafik 6. Grafik hubungan tip speed ratio dengan Cp
Dari grafik 3, nilai Cp pada 3 data terahir menurun. Hal it
saat nilai Daya Rotor mulai melandai pada grafik 2 (3 dat
terakhir). Pada kondisi tersebut, penambahan kecepatan angi
tidak sebanding dengan penambahan kecepatan putar rototerjadi. Sehingga berhubungan langsung dengan Cp
penambahan energi input hanya menambah sedikit energ
output. Dengan penggunaan circular shield, secara rata-rat
Cp dari savonius konvensional tetap terbaik. Namun dalam ha
ini yang menjadikan hasil 4 sudu lebih baik daripada 3 sudu
Secara rpm, 3 sudu lebih tinggi daripada 4 sudu. Namun
secara energi mekanik 4 sudu lebih besar daripada 3 sudu.
IV. KESIMPULANDari eksperimen yang telah dilakukan dapat diambil beberap
kesimpulan sebagai berikut:
Telah dirancang turbin angin savonius dengan variasjumlah sudu 2, 3 dan 4 dengan ketinggian turbin 36 cm
dan diameter 21 cm. Overlap ratiopada turbin 2 sud
20% dan pada turbin 3 sudu dan 4 sudu dirancan
tanpa adanya lengan (arm)
Turbin konvensional 2 sudu dengan adanya circulashield memperlihatkan performa yang lebih bai
dibandingkan dengan turbin angin lebih dari 2 sudu.
Circular shiled mampu menambah dan meningkatkatorsi awal untuk memulai putaran awal turbin da
mampu menambah rpm turbin secara signifikan. Nila
Cp meningkat cukup tinggi rata-rata peningkatan C
sebesar 87%
UCAPANTERIMAKASIH
Terima kasih kepada seluruh dosen dan staff pengaja
jurusan Teknik Fisika yang telah memberikan ilmunya
Utamanya kepada Bapak Gunawan dan Bapak Ali selak
dosen pembimbing. Serta kepada seluruh Mahasiswa Tekni
Fisika atas bantuan kerjasamanya selama kuliah di jurusa
Teknik Fisika.
-
5/24/2018 ITS-paper-29842-2411105008-Paper
6/6
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 7, No. 7, (2013) 1-6
DAFTARPUSTAKA
[1] Ir. Sahat Pakpahan, MM, IPM, APU, Pemetaan EnergiAngin untuk Pemanfaatan dan Melengkapi Peta Potensi
SDA Indonesia, Teks Orasi Pengukuhan Ahli Peneliti
Utama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
[2] M.Sc. Mohamed Hassan Ahmed Mohamed, DesignOptimization of Savonius and Wells Turbines,
Desertation University of Magdeburg (2011)[3] Burcin Deda Altan, An experimental study on
improvement of a Savonius rotor performance with
curtaining , Experimental Thermal and Fluid Science
32 (2008) 16731678
[4] Kemendikbud Indonesia (Online) (http://belajar.kemdiknas.go.id/index7.php?display=view&mod=script
&cmd=Bahan%20Belajar/Pengetahuan%20Populer/view
&id=66&uniq=424, diakses tanggal 31-05-2013)
[5] (http://konversi.files.wordpress.com/2008/11/potensiangin.jpg,diakses tanggal 31-05-2013)
[6] (http://www.free-online-private-pilot-groundschool. com/images/forces_airfoil.gif, diakses tanggal 31-05-
2013)[7] Hariyo Priambudi Setyo Pratomo, Perancangan
prototype turbin angin poros vertikal sebagai pembangkit
listrik, Tugas Akhir Teknik Mesin Universitas Petra
Surabaya
[8] SahaUK,RajkumarMJ.On the performance analysis ofSavonius rotor with twisted blades. Renewable Energy
2006;31(11):1776e88.
[9] IrabuK,RoyJNCharacteristicsofwindpoweronSavoniusrotorusing guide boxtunnel. Experimental Thermal and
Fluid Science2007;32 (2):580e6.
[10]Andrew Tendai Zhuga, Benson Munyaradzi, Design ofAlternative Energy Systems: A Self-Starting Vertical Axis
Wind Turbine for Stand-Alone Applications School ofEngineering Sciences and Technology; Chinhoyi
University of Technology
http://konversi.files.wordpress.com/2008/11/potensiangin.jpghttp://konversi.files.wordpress.com/2008/11/potensiangin.jpghttp://www.free-online-private-pilot-groundschool/http://www.free-online-private-pilot-groundschool/http://konversi.files.wordpress.com/2008/11/potensiangin.jpghttp://konversi.files.wordpress.com/2008/11/potensiangin.jpghttp://konversi.files.wordpress.com/2008/11/potensiangin.jpg