it governance-based it

Upload: aaifan

Post on 13-Apr-2018

274 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 IT Governance-Based IT

    1/12

    RESUME

    Chapter II

    IT Governance-Based ITStrategy and Management:

    Literature Review and FutureResearch Directions

    Pendahuluan

    Berdasarkan dari fakta mengenai pentingnya ITG, namun masih sedikit penelitian akademik

    yang membahas mengenai hal ini. Ketika dalam prakteknya dalam level bisnis kesadaran dari

    pentingnya ITG yang baik, penelitian-penelitian yang ada saat ini belum banyak menyebutkan

    penggunaan yang potensial dari ITG sebagai soft-side dari infrastruktur IT (e.g., of decision-

    making bodies and policies) dalam meningkatkan kompetensi organisasional. Tujuan dari bab ini

    adalah untuk menelaah literatur-literatur yang ada sekarang dan membuat saran arah dari

    penelitian mengenai ITG. Tulisan ini mencoba untuk menelaah berbagai definisi dan framework

    dari ITG melalui review literatur yang diklasifikasikan menjadi enam taksonomi yang berbeda:

    1. Asal dari ITG (origin of ITG).

    2. Definisi ITG.

    3. Topik-topik penelitian yang berhubungan dengan ITG.

    4. Timeline dari penelitian ITG.

    5. Level analisis dari ITG.

    6. Metodologi.

    Pada bagian terakhir penulis akan menganalisis framework ITG yang ada, menyimpulkan dengan

    menyarankan pentingnya pengembangan framework ITG yang terintegrasi.

  • 7/26/2019 IT Governance-Based IT

    2/12

    Metodologi Penelitian

    Dalam mereview penelitian-penelitian ITG yang ada, penulis melakukan survey terhadap

    wilayah industri dan akademik. Artikel-artikel yang direview hanya diambil dari artikel-artikel

    yang merupakan jurnal terbaik dari bidang penelitiannya, penulis juga seluas mungkin untuk

    mengambil referensi yang mencakup artikel-artikel yang berhubungan dengan praktisi IT dan

    industry yang diberikan oleh konsultan perusahaan (Webster & Watson, 2002). Hal ini

    dikarenakan penelitian dalam bidang ITG banyak dilakukan oleh industri sebagaimana yang

    dilakukan oleh akademik. Jurnal-jurnal yang diambil antara lain seperti: MIS Quarterly,

    Information System Research, Journal of ManagementInformation Systems, Communications of

    the

    ACM, theHarvard Business Review, dan the Sloan Management Review,. Selain itu juga artikel-

    artikel lain yang berhubungan yang ditemukan melalui academic search engine seperti Business

    Source Premier, Science Direct and the AIS e-library. Dan juga penulis juga mereview artikel-

    artikel dari konferensi seperti ICIS, ECIS, ACIS, PAICS, AMCIS, HICCS, ITG International

    Conferenceand Korean journals and conferences. Artikel-artikel yang direview meliputi jurnal

    akademik, working paper, teknikal report, dan buku.

    Review Literatur1. Asal dari ITG (the origin of ITG)

    ITG fokus terhadap transparansi dan efiensi manajemen dari sumber daya IT pada organisasi,

    bertujuan untuk memastikan bahwa organisasi IT menopang dan memperluas strategi organisasi

    dan sasaran (ITGI, 2005). ITG dapat digolongkan berdasarkan atribut-atribut yang

    dideskripsikan dari dua penelitian: coorporate governance dan IT management IT sebagaimana

    ditunjukkan di gambar berikut ini:

  • 7/26/2019 IT Governance-Based IT

    3/12

    The origin of ITG research

    Dalam corporate governance, peneliti telah menyarankan bahwa transparansi dan dapat dicapai

    dengan distribusi yang sesuai dari otoritas dan tangggungjawab diantara stakeholder dimana

    aktifitas-aktifitas mereka dimonitor oleh shareholder. Berdasarkan OECD Principles of

    Corporate Governance, yang dikembangkan untuk menyedikan kumpulan dari standar dan

    pedoman dari corporate governance, corporate governance menyediakan struktur dari objektif

    perusahaan yang telah ditentukan, yang berarti bahwa tujuannya adalah pencapaian dari objektif

    tersebut dan monitoring performansi dari governance (OECD, 2004). Dari sini ITG mewarisi

    karakteristik dari corporate governance, yang memastikan transparansi dari manajemen dan

    kontrol dari aset-aset IT melalui bentuk dari suatu komite. Denga kata lain penelitian-penelitian

    yang ada mengklasifikasikan struktur dari organisasi IT kedalam tiga kategori, yakni

    centralized, decentralized, dan hybrid (federal) berdasarkan mode dari distribusi otoritas

    dan tanggungjawab dari pengambilan keputusan. Banyak peneliti yang menganggap bahwa ITG

    merupakan bagian integral dari corporate governance, namun demikian ada pula peneliti yang

    hanya melihat berdasarkan aset-aset IT tanpa memperhatikan hubungannya dengan corporate

    governance.

    Sementara itu penelitian di bidang IS mengusulkan efisiensi manajemen IT senagai solusi

    potensial yang disebut dengan IT productivity paradox problem (Brynjolfsson, 1993;

    Hoogeveen & Oppelland, 2002; Soh & Markus, 1995). Aliran dari penelitian ini lebih

    berkonsentrasi dengan proses-proses dati manajemen IT dibandingkan dengan struktur dari

  • 7/26/2019 IT Governance-Based IT

    4/12

    organisasi IT. Sekarang ini penelitian-penelitian yang ada menyarankan nilai dari pengenalan

    metodologi strandar IT seperti ITSM (IT Service Management)/ITIL (IT Infrastructure Library),

    CMM, and EA (Enterprise Architecture) dan pembentukan dari proses-proses IT sebagai cara

    dari manajemen yang efektif dari sumberdaya IT (Bhattacharjya & Chang, 2006; Getter, 2007;

    Sall, 2004; Wagner, 2006).

    .

    2. Definisi IT Governance

    Meskipun penting dan berharganya ITG namun sejak akhir 1990-an, definisi dari ITG masih

    terus dilakukan dengan beberapa cara (Webb et al., 2006). Kurangnya definisi yang

    komprehensif kemungkinan dapat mengganggu dalam melakukan penelitian yang lebih dalam.

    Merupakan hal yang sangat penting untuk mengklarifikasi konsep dari ITG melalui klasifikasi

    yang sistematis dan menggambarkan bersama variasi definisi dari ITG dengan harapan dapat

    mendukung penelitian yang sedang aktif. Variasi definisi dari ITG dapat dilihat di tabel berikut:

    Variasi dari definisi ITG dapat diklasifikasikan menjadi tiga perspektif:

    1. Peneliti melihat pemahaman dari ItG sebagai lokasi dari pengambilan keputusan dan

    akuntabilitas dalam organisasi (ITGI, 2003; Peterson, 2004; Simonson & Johnson, 2006;

    Weill & Woodham, 2002).

    2. Peneliti memahami ITG sebagai penyelarasan strategi antara IT dan bisnis dengan tujuan

    untuk mencapai nilai bisnis (Grembergen, 2004; Webb et al., 2006).

    3. ITG didefinisikan sebagai struktur organisasi dan proses yang bertujuan untuk mencapai

    strategi organisasi (Korac-Kakabadse & Kakabadse, 2001; ITGI, 2003).

    Singkatnya, secara umum ITG dapat didefinisikan sebagai klarifikasi dari pengambilan

    keputusan dan tanggung jawab sebagaimana perusahaan melihat pengaruh dari aset-aset IT

    terhadap tujuan/ goal bisnis. Penyelasaran ini didesain untuk mendukung organisasi untuk

    mencapai goal mereka melalui penempatan yang sesuai dari urutan aktifitas-aktifitas sistematik

    yang membentuk struktur, proses, dan protokol komunikasi atau pendekatan (Grembergen, 2004;

    Weill & Ross, 2004). Struktur mengacu kepada unit-unit organisasi dan peran untuk membuat

    keputusan yang berhubungan dengan IT, seperti komite, tim eksekitif, dan business/IT

    relationship managers. Proses merupakan rencana dari pengambilan keputusan dan desain dari

  • 7/26/2019 IT Governance-Based IT

    5/12

    bentuk monitoring harian terhadap behavior yang konsisten dengan kebijakan-kebijakan IT

    perusahaan. Monitoring juga menyediakan input terhadap proses pengambila keputusan sebagai

    usulan investasi dan proses evaluasi, service level agreement, chargeback, dan metrik-metrik

    tertentu. Pendekatan komunikasi meliputi pengumuman, anjuran, channel dan usaha-usaha

    edukasi untuk menyebarkan prinsip-prinsip dan kebijakan-kebijakan dari IT governance. Hal ini

    mungkin juga memberitahukan pekerja mengenai outcome dari proses pengambilan keputusan

    IT (Grembergen, 2004; Weill & Ross, 2004).

    3. Topik-topik penelitian yang berhubungan.

    Kebanyakan dari penelitian yang lalu mengenai framework ITG dapat dikategorikan menjadi dua

    aliran yaitu yang pertama adalah berhubungan dengan bentuk dari ITG (centralized,

    decentralized, hybrid, or federal) untuk manajemen yang efektif dari sumberdaya IT, dan yang

    kedua berhubungan dengan pengaruh kebergantungan pada bentuk-bentuk ITG (Brown & Grant,

    2005). Menurut Sambamurthy and Zmud (1999) bahwa cara dalam bagaimana organisasi

    memilih bentuk dari ITG berdasarkan pada bagaimana mereka menentukan otoritas pengambilan

    keputusan terhadap principal aktifitas-aktifitas IT yang menggunakan aset-aset IT, manajemen

    proyek, dan desain dari infrastruktur IT yang spesifik. Penulis mengkategorisasikan

    keterhubungan faktor-faktor tesebut kedalam tiga area: corporate governance, ruang lingkup

    ekonomi, dan kemampuan penyerapan organisasi. Chin, Brown, and Hu (2004) mengidentifikasi

    lima ketergantungan yaitu structure of corporate governance, government regulations and

    policies, global and local market competition, organizational culture, dan organizational IT

    competence. Dua faktor terakhir berhubungan dengan bagaiman struktur ITG perusahaan

    dikembangkan dengan jalan merger dan akusisi.

    Sekarang ini penelitian-penelitian dalam ITG lebih fokus dalam mendesain framework ITG

    untuk pengambilan keputusan IT, sejak tahun 2004 penelitian telah dibedakan menjadi berbagai

    topic termasuk didalamnya risk management, ITG implementation, ITG measurement IT

    outsourcing governance, business-IT strategic alignment, IT project governance, ITG impacts on

    firm performance, ITG effectiveness dan lain-lain.

  • 7/26/2019 IT Governance-Based IT

    6/12

    Diversity of research topics in ITG

    Gambar berikut ini mengilustrasikan analisis dari ITG dalam bentuk timeline, yang menunjukkan

    kebutuhan untuk mengklasifikasi dan mensintesis pendekatan yang ada. Selain itu gambar juga

    menunjukkan perbedaan penelitian dalam bidang ITG selama tiga tahun. Sebagai contoh

    kesadaran/ awareness dari praktisi dari pentingnya ITG meningkat.

    Trend of research topics on ITG by year

    Sebagai ringkasan, pembelajaran lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami hubungan antara

    aktifitas-aktifitas IT dan performansi bisnis seperti parameter yang meningkatkan transparansi

  • 7/26/2019 IT Governance-Based IT

    7/12

    dan menguatkan kemampuan kompetitif. Selain itu penelitian seharusnya juga akan

    memformulasi lebih seksama indicator dalam mengevaluasi efisiensi aktifitas-aktifitas ITG. Juga

    memungkinkan bahwa penelitian ITG dapat menawarkan ukuran dari penguatan kompetensi

    perusahaan melalui penyelarasan aset-aset IT dan bisnis. Framework yang sistematik akan

    mengatur hubungan antara IT dan fungsi-fungsi lain dari operasi perusahaan.

    4. Timeline penelitian

    Histori dari pengembangan penelitian ITG dapat diilustrasikan melalui penggunaan timeline.

    Jumlah dari paper penelitian yang dipublish berdasarkan tahun ditunjukkan dalam gambar

    dibawah.

    Number of papers published by year

    Peningkatan yang signifikan terjadi selama empat tahun terakhir. 89 artikel, kira-kira 78% dari

    144 total artikel dipublish tahun 2004. Kenaikan dari ketertarikan ini bertepatan dengan kolapnya

    WorldCom, yang menyarankan bahwa peningkatan dari ITG menjanjikan elemen integral dari

    corporate governance yang efektif, membantu mendeliver standar internasional dari transparansi

    korporat. Sejalan dengan tren ini, industry dan praktisi dipanggil dalam konferensi internasional

    seperti ITG International Conference yang secara khusus fokus terhadap masalah-masalah ITG

    dan sesi ITG telah menjadi bagian dari Hawaii International Conference on System Sciences

    (HICSS) sejak 2005. Namun demikian meskipun jumlah paper penelitian meningkat tetapi belum

  • 7/26/2019 IT Governance-Based IT

    8/12

    ada consensus antara peneliti dengan praktisi. Kejadian ini ditenggarai berhubungan erat dengan

    kurangnya keseragaman definisi dari ITG dan kurangnya framework teoritik yang

    mengakomodasi percobaan yang sistematik untuk mendeskripsikan ITG.

    5. Unit analisis

    Mengklasifikasikan artikel berdasarkan unit analisis yang dilakukan oleh banyak penelitian telah

    mengenali permasalahan-permasalahan berhubungan dengan ITG (implicit atau eksplisit) pada

    level perusahaan. Pada dasarnya secara alami ITG telah mengakomodasi analisis ini, karena

    hampir pertanyaan-pertanyaan penting ITG menanyakan tentang struktur organisasi, proses-

    proses, dan kepemimpinan untuk pengambilan keputusan. Lebih lanjut pemusatan dari It dalam

    transparansi bahwa dalam merasionalisasi struktur keputusan, ITG secara tipikal disusun pada

    level perusahaan. Meskipun sekarang ini sebagian besar perusahaan telah mengelola banyak

    proyek sistem IT, namun sangat sedikit penelitian yang fokus pada ITG dalam level proyek. Dari

    144 artikel hanya 7 yang menyebutkan pentingnya project governance sebagai framework untuk

    memecahkan konflik antar stakeholder dalam eksekusi proyek (Dekkers, 2004; Henry, Kirsch, &

    Sambamurthy 2003; Johnstone, Huff, & Hope, 2006; Mhring, 2002; Sherer, 2004; Young,

    2006; Young & Jordan, 2003)

    Unit of analysis

    6.

    Metodologi Penelitian

    Publikasi diklasifikasikan berdasarkan tiga kategori yaitu: Exploratory, descriptive, causal.

  • 7/26/2019 IT Governance-Based IT

    9/12

    Pada gambar diatas menunjukkan bahwa banyak sekali penelitian yang dikategorikan dalam

    exploratory kecuali 10 artikel. Hasil ini menunjukkan bahwa adanya ketidakmatangan dalam

    penelitian-penelitian ITG, dengan kurangnya framework teoritik yang terbentuk. Sebagian besar

    penelitian exploratory menggunakan studi kasus yang diambil dari analisis dokumen, survey,

    Delphi methods, dan lain-lain.

    Sebagian besar penelitian causal dalam ITG dilakukan dengan metode suervey, kecuali yang

    dilakukan oleh Csaszar and Clemons (2006) dilakukan dengan simulasi. Penelitian causalberusaha untuk menginvestigasi hubungan antara ITG dan performansi bisnis biasanya dilakukan

    dengan menggunakan metode survey (Tanriverdi, 2006) dan simulasi (Csaszar & Clemons,

    2006).

    Terdapat kekurangan dari penelitian deskriptif dalam hal memahami lebih luas dari ITG. Penulis

    hanya menemukan penelitian deskriptif yang fokus pada penyelarasan strategis sebagai key

    objective dari ITG (Musson & Jordan, 2006). Sangat dibutuhkan untuk penelitian kedepannya

    dalam ITG untuk menampilkannya dalam konteks kumulatif kebiasaan. Penelitian baru

    seharusnya dapat menspesifikasikan framework teoritis dan mulai untuk menawarkan panduan

    operatif kepada praktisi industry, sebagai contoh melalui penjelasan beberapa implikasi praktikal

    dari desain ITG yang berbeda.

    Framework IT Governance

  • 7/26/2019 IT Governance-Based IT

    10/12

    Beberapa peneliti telah mengembangkan framework ITG yang lebih komprehensif dengan

    mengkombinasikan berbagai macam definisi dan pendekatan yang ada. Secara umum framework

    didesain dengan struktur dari kumpulan objek-objek dalam domain yang diberikan, disamping

    mendeskripsikan hubungan antar objek-objek tersebut (Dibbern, Goles, Hirschheim, &

    Jayatilaka, 2004). Satu framework yang sering dijadikan referensi adalah Control Objectives for

    Information and related Technology (COBIT) yang diusulkan oleh ITGI. Dalam framework

    COBIT, fokus area dalam ITG dibagi menjadi lima subarea yaitu strategic alignment, value

    delivery, resource management, risk management, dan performance management. Lima area ini

    terdiri dari topic-topik yang mana manajemen eksekutif membutukan untuk mengenali dalam

    proses tatakelola IT dalam perusahaan merka enterprises (ITGI, 2005).

    The Australian Standard for the Corporate Governance of ICT (AS 8015-2005, 2005) melakukan

    salah satu usaha yang menyediakan framework untuk penggunaan praktis oleh direktur

    perusahaan dalam mengevaluasi, mengatur, dan memonitor portfolio ICT organisasi.

    Sebagaiman ditunjukkan oleh tabel dibawah ini bahwa standar ini terdiri dari enam prinsip.

    Principles Explanation

    Principle 1 Establish clearly understood responsibilities

    for ICT

    Principle 2 Plan ICT to best support organisationsPrinciple 3 Acquire ICT validly

    Principle 4 Ensure that ICT performs well, whenever

    required

    Principle 5 Ensure ICT conforms with formal rules

    Principle 6 Ensure ICT use respects human factors

  • 7/26/2019 IT Governance-Based IT

    11/12

    Lebih umum lagi dalam penelitian ini Simonsson and Johnson (2006) mendefinisikan ITG

    sebagai pengambilan keputusan yang berhubungan dengan IT seperti hardware, software, proses-

    proses informasi, staf, dan company strategic goal. ITG dibagi menjadi tiga model yang terpisah

    yaitu domain, pengambilan keputusan dan ruang lingkup.

    Sebagai ringkasan beberapa peneliti telah mencoba untuk menyusun berbagai catatan dari ITG

    dan mengusulkan framework yang komprehensif untuk ITG. Tetapi framework-framework yang

    mereka usulkan hanya mencakup sebagian ITG itu sendiri dan kebanyakan framework tidak

    mempertimbangkan pentingnya corporate governance. Hal itu merupakan sesuatu yang esensial

    untuk membangun framework ITG yang lebih komprehensif untuk memfasilitasi penelitian

    selanjutnya mengenai ITG (Keyes-Pearce, 2002; Simonsson & Johnson, 2006; Webb et al.,

    2006).

    .

    Kesimpulan

    Tulisan ini telah mencoba untuk menjelaskan pedoman untuk penelitian selanjutnya yang

    berdasarkan pada klasifikasi dan analisis terhadap literature ITG saat ini. Dari pembahasan dapat

    disimpulkan yang pertama adalah penelitian-penelitian ITG berlawanan dengan kebutuhan untuk

  • 7/26/2019 IT Governance-Based IT

    12/12

    mengembangkan framework ITG yang komprehensif secara sistematis pada berbagai definisi

    dari ITG. Penelitian in dapat mendorong pekerjaan-pekerjaan untuk membangun atau

    mewujudkan beberapa bentuk dari framework ITG yang terintegrasi. Yang kedua penelitian ini

    menganalisis pekerjaan-pekerjaan yang ada dari berbagai macam perpektif, catatan, untuk

    memberikan contoh area permasalahan, definisi, tema penelitian, timeline, metodologi, dan

    framework-framework teoritik.