istilah tentang batubara

3
ISTILAH dalam Batu Bara : Teori Insitu Teori ini mengatakan pembentuk lapisan batubara Terbentuk ditempat di mana tumbuh-tumbuhan asal itu berada, biasanya berupa hutan basah dan berawa. Dengan demikian maka setelah tumbuhan tersebut mati, tenggelam kemudian belum mengalami proses transportasi segera tertutup oleh lapisan sedimen dan mengalami proses coalification. Jenis batubara ini memiliki sebaran luas dan merata, kualitasnya lebih baik karena kadar abunya relatif kecil. Contoh : Batubara Muara Enim (Sumatra Selatan) Teori Drift Teori ini menyebutkan bahan pembentuk lapisan batubara terjadinya di tempat yang berbeda dengan tempat tumbuhan semula hidup dan berkembang. sehingga tumbuhan yang telah mati terpindahkan dan berakumulasi disuatu tempat, tertutup oleh batuan sedimen dan mengalami proses coalification. lingkungannya biasa terjadi di delta-delta, mempunyai ciri-ciri lapisan batubara tipis, tidak menerus (splitting), banyak lapisannya (multiple seam), banyak pengotor (kandungan abu cenderung tinggi). Proses pembentukan batubara terdiri dari dua tahap yaitu tahap biokimia (penggambutan) dan tahap geokimia (pembatubaraan). Humic Coal terdiri dari berjenis jenis campuran tumbuhan makro, biasanya batubaranya mempunyai kenampakan banded(berpita). Tidak seperti Sapropelic, batubara humic terlihat berbeda dalam penampilan fisik mereka. batubara humic memiliki beberapa jenis kelas mulai dari kayu-gambut-lignit- bituminous sampai antrasit. Dalam batubara humic, sisa-sisa kayu dan kulit kayu mendominasi. Sapropelic Coal terdiri dari debris tumbuhan microscopic yang te rbatas, biasanya batubara tampak homogen. Batubara sapropelik biasanya diendapkan di lingkungan laut (paralic) seperti pada daerah delta, laguna, lestuarin, marsh, rawa-rawa air payau. batu Bara Sapropelic dibentuk oleh proses pembusukan. Batubara ini pada dasarnya non- banded dalam karakter bentuknya lentikular, kaya resin, lilin atau lemak karena itu lebih kaya hidrogen dari batubara humus.sebaran

Upload: ernanda

Post on 29-Dec-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Beberapa istilah beserta pengertianya yang berkaitan dengan batubara

TRANSCRIPT

Page 1: Istilah tentang Batubara

ISTILAH dalam Batu Bara :

Teori Insitu    Teori ini mengatakan pembentuk lapisan batubara Terbentuk ditempat di mana tumbuh-tumbuhan asal itu berada, biasanya berupa hutan basah dan berawa. Dengan demikian maka setelah tumbuhan tersebut mati, tenggelam kemudian belum mengalami proses transportasi segera tertutup oleh lapisan sedimen dan mengalami proses coalification. Jenis batubara ini memiliki sebaran luas dan merata, kualitasnya lebih baik karena kadar abunya relatif kecil. Contoh : Batubara Muara Enim (Sumatra Selatan)

Teori Drift    Teori ini menyebutkan bahan pembentuk lapisan batubara terjadinya di tempat yang berbeda dengan tempat tumbuhan semula hidup dan berkembang. sehingga tumbuhan yang telah mati terpindahkan dan  berakumulasi disuatu tempat, tertutup oleh batuan sedimen dan mengalami proses coalification. lingkungannya biasa terjadi di delta-delta, mempunyai ciri-ciri lapisan batubara tipis, tidak menerus (splitting), banyak lapisannya (multiple seam), banyak pengotor (kandungan abu cenderung tinggi). Proses pembentukan batubara terdiri dari dua tahap yaitu tahap biokimia (penggambutan) dan tahap geokimia (pembatubaraan). 

Humic Coalterdiri dari berjenis jenis campuran tumbuhan makro, biasanya batubaranya mempunyai 

kenampakan banded(berpita). Tidak seperti Sapropelic, batubara humic terlihat berbeda dalam penampilan fisik mereka. batubara humic memiliki beberapa jenis kelas mulai dari kayu-gambut-lignit- bituminous sampai antrasit. Dalam batubara humic, sisa-sisa kayu dan kulit kayu mendominasi.

Sapropelic Coalterdiri dari debris tumbuhan microscopic yang te rbatas, biasanya batubara tampak 

homogen. Batubara sapropelik biasanya diendapkan di lingkungan laut (paralic) seperti pada daerah delta, laguna, lestuarin, marsh, rawa-rawa air payau. batuBara Sapropelic dibentuk oleh proses pembusukan. Batubara ini pada dasarnya non-banded dalam karakter bentuknya lentikular,  kaya resin, lilin atau lemak  karena itu lebih kaya hidrogen dari batubara humus.sebaran luas dan terletak diatas lapisan batubara. Dua jenis batubara Sapropelic yg telah diakui: (i) Boghead (Torbanite) (ii) Cannel. 

Humosapropec Coal Batubara humosapropelik merupakan batubara yang dihasilkan dari rangkaian humik dan spropelik, tetapi rangkaian humik lebih dominan. Asal material organik pembentuk batubara berasal dari tempat dimana material organik diendapkan dan dari tempat lain.

Paleogene Syn-RiftBatubara syn-rift berasosiasi dengan sedimen fluvial dan lakustrin, biasanya batubara yang diendapkan pada tipe ini menghasilkan batubara dengan nilai kalori yang tinggi (~7000 Kcal/kg), rendah kandungan air lembab dan sulfur. Sebagai contoh untuk tipe ini adalah Formasi Sawahlunto di Cekungan Ombilin, Sumetera Tengah

Page 2: Istilah tentang Batubara

Neogene Syn-Orogenic RegressiveBatubara syn-orogenic regressive terjadi pada Miosen Tengah hingga Plio-Pleistosen dan merupakan hasil dari pengangkatan cekungan. Endapan batubara biasanya terdapat cekungan belakang busur (back-arc basin) dan cekungan depan busur (fore-arc basin) pada busur kepulauan. Endapan batubara pada syn-orogenic regressive biasanya tidak terlalu tebal, tetapi akan terdiri dari beberapa lapisan. Nilai kalori rata-rata adalah rendah (~5000 kcal/kg), kandungan air lembab tinggi dan kandungan sulfur juga rendah

Upgraded Brown Coal (UBC)merupakan teknologi peningkatan kualitas yang dilakukan utk meningkatkan nilai 

kalori batubara peringkat rendah melalui penurunan kadar air bawaan (inherent moisture) dalam batubara. Karena brown coal( batubara kualitas rendah) yang banyak tersebar di sumatra dan kalimantan memiliki efisiensi pembakaran rendah, titik bakar abu yang cenderung membentuk slagging d, memiliki sifat swabakar yang tinggi dan menghasilkan emisi gas yang lebih besar.

Sebuah mikrolitotipe pada batubara yang berisis kombinasi vitrinit dan liptinite sebesar min 95%. Proporsi-proporsi maseral ini dapat sangat bervariasi, tetapi masing2 harus lebih besar dari proporsi inertiniT. Perbedaan dapat dibuat antara spora clarite, clarite kutikula, dan clarite resin. Clarite didistribusikan secara luas dan sangat umum. Jenis batubara terjadi pada satuan yg cukup tebal

Sebuah mikrolitotipe pd batubara yg mengandung setidaknya 95% inertinit dan liptinit. Proporsi kedua kelompok maseral dapat sangat bervariasi tetapi masing-masing harus lebih besar dari proporsi vitrinit dan tidak boleh melebihi 95%. Hal ini ditemukan dlm banyak batubara pada satuan yg cukup tebal, terutama di durains dan termasuk dlm clarain yg tdk mengkilap

VitrinertiteSebuah microlithotype batubara yang berisi kombinasi vitrinit dan inertinit minimal  sebesar 95%, dan mengandung lebih dari masing-masing daripada exinite. Hal ini biasanya terjadi pada batubara bituminous tinggi.