issn 2581 - 2270
TRANSCRIPT
i
i
ISSN 2581 - 2270
PROSIDING HEFA
(HEALTH EVENTS FOR ALL)
PUBLIKASI HASIL RISET KESEHATAN UNTUK DAYA SAING BANGSA
Kudus, 19 Agustus 2017
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Cendekia Utama Kudus Tahun 2017
PROSIDING HEFA 1st 2017 ISSN 2581 - 2270
ii
Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa
Prosiding Health Event of All merupakan Terbitan berkala ilmiah seminar hasilhasil
penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan setiap 1 tahun oleh LPPM
STIKES Cendekia Utama Kudus.
PROSIDING HEFA (Health Events for All)
Publikasi Hasil Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa
ISSN 2581 – 2270
Pengarah
Ketua STIKES Cendekia Utama Kudus
Penanggung Jawab
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)
STIKES Cendekia Utama Kudus
Editors
Eko Prasetyo, S.KM, M.Kes
David Laksamana Caesar, S.KM, M.Kes
Ns. Sholihul Huda, S.Kep, M.N.S
Ns. Sri Hartini, S.Kep, M.Kes
Dessy Erliani Mugitasari, S.Farm, Apt
Sistem Informasi dan Teknologi
Susilo Restu Wahyuno, S.Kom
Sekertariat :
LPPM SIKES Cendekia Utama Kudus
Jl. Lingkar Raya Kudus – Pati Km. 5 Desa Jepang, Mejobo, Kudus
Telp (0291) 4248655, Fax (0291) 4248657
Email : [email protected]
www.stikescendekiautamakudus.ac.id
PROSIDING HEFA 1st 2017 ISSN 2581 - 2270
91
Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa
STUDI KUALITATIF KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI POLIKLINIK ANAK RUMAH SAKIT ISLAM SUNAN KUDUS
Avis Sayyida Faza
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cendekia Utama Kudus
Jalan Lingkar Raya Kudus – Pati Km. 5 Jepang, Mejobo – Kudus [email protected]
ABSTRACT
Patient satisfaction is measure of hospital succes. To improve patient satisfaction, several factors is, factors of product quality, service quality, emotional factors, cost factors.This study aims to describe the satisfactions of outpatiens in the child polyclinic RSI Sunan Kudus. This research method using case study. This type research is a qualitative. Data collected trough indepth interviews to 6 informant. The results of this study are service standar in RSI Sunan Kudus are still lacking. Facilities are still less as the place is less the place is less comfortable and waiting room is lacking. Patients often complaint, of the old registration, doctors who came late, and old payment. Cash and noncash patient have no cost and service process.Cash and noncash patient not feel distinguished. The conclusion of the study are RSI Sunan Kudus still provide service that are like the of waiting time and the quality of facilities in hospitals, but overall the patient is satisfied with the service. Service at RSI Sunan Kudus is good but need more repaire. Keywords : patient satisfaction, service quality
INTISARI
Kepuasan pasien merupakan salah satu alat ukur keberhasilan rumah sakit. Untuk meningkatkan kepuasan pasien, beberapa faktor yaitu faktor kualitas produk atau jasa, kualitas pelayanan, faktor emosional dan faktor biaya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kepuasan pasien rawat jalan di poliklinik anak RSI Sunan Kudus. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus (case study). Jenis penelitian ini adalah kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam kepada 6 informan. Hasil penelitian ini adalah Standar pelayanan di rumah sakit RSI Sunan Kudus masih kurang. Fasilitas dan sarana masih kurang seperti tempat yang kurang nyaman dan ruang tunggu yang kurang. Pasien sering mengeluh dari pendaftaran yang lama, dokter datang terlambat, dan antri pembayaran lama. Pasien tunai dan nontunai tidak ada masalah dari biaya maupun proses pelayanan, pasien tunai dan non tunai tidak merasa dibedakan. Simpulan penelitian ini adalah RSI Sunan Kudus masih memberikan pelayanan yang kurang seperti kualitas waktu tunggu dan kualitas sarana di rumah sakit, tetapi secara keseluruhan pasien puas dengan pelayanan. Pelayanan di RSI Sunan Kudus keseluruhan sudah baik. Kata kunci : Kepuasan pasien, kualitas pelayanan LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan masyarakat adalah multikausal maka pemecahanya harus secara multidisiplin. Oleh sebab itu kesehatan masyarakat sebagai seni atau praktikya mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan langsung dan tidak langsung seperti mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), kuratif maupun rehabilitatif. Untuk itu, dalam rangka mendukung kesehatan bagi semua orang, upaya
PROSIDING HEFA 1st 2017 ISSN 2581 - 2270
92
Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa
yang harus dilakukan, salah satunya adalah pemerintah memberikan sarana kesehatan bagi masyarakatnya. Salah satu sarana tersebut adalah rumah sakit (Notoadmodjo, 2011).
Menurut Herlambang (2016) di Indonesia Rumah Sakit sebagai salah satu bagian sistem pelayanan kesehatan secara garis besar memberikan pelayanan untuk masyarakat berupa pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik dan pelayanan perawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat darurat, unit rawat inap dan unit rawat jalan. Menurut UndangUndang nomor 44 tahun 2009, Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Kualitas pelayanan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan Rumah Sakit, ukuran keberhasilan pelayanan di rumah sakit dapat ditentukan oleh tingkat kepuasan pasien. Kepuasan pasien tercapai apabila pasien memperoleh kebutuhan yang sesuai dan yang diharapkan, maka pasien mengharapkan adanya pelayanan yang berkualitas. Hasil penelitian Febriani pada studi kasus pasien rawat jalan di poliklinik Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo pada tahun 2012 tingkat kepuasan sebesar (68,4%) dipengaruhi oleh variabel kualitas pelayanan. Artinya masih ada beberapa rumah sakit yang belum memberikan pelayanan standar yang akibatnya ketidakpuasan pasien terjadi. Standar pelayanan rawat jalan salah satu tujuanya adalah terselenggaranya pelayanan rawat jalan yang mampu memberikan kepuasan pelanggan dengan standar kepuasanya ≥90 %.
Di Jawa Tengah wilayah Kabupaten Kudus cukup banyak rumah sakit dengan fasilitas cukup salah satunya Rumah Sakit Islam Sunan Kudus yang terletak di Desa Garung Lor Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus memberikan pelayanan yang cukup baik tetapi hasil survei pendahuluan kepada 20 pasien atau responden kesehatan rawat jalan di poliklinik anak dengan menggunakan kuesioner penelitian didapatkan bahwa tingkat kepuasan pasien sebesar (70%). Dari hasil survei pendahuluan tersebut bahwa tingkat kepuasan pasien poliklinik anak belum mencapai standar pelayanan minimal, hasil survei tingkat kepuasan tersebut dipengaruhi beberapa faktor tingkat kepuasan, berupa kualitas produk/jasa, kualitas pelayanan, faktor emosi, dan faktor biaya. Peniliti melakukan penelitian tentang tingkat kepuasan pasien rawat jalan di poliklinik anak RSI Sunan Kudus. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mendalam kepada 6 informan. Metode pendekatan masalah dalam penelitian ini menggunakan pendekatan pendekatan studi kasus (case study) yaitu meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Karateristik informan
Tabel 1 Karateristik Informan di Poliklinik Anak
No Nama Umur Jenis Kelamin Keterangan 1 Informan1 40 Perempuan Kasubsi Rawat Jalan 2 Informan2 32 Perempuan Responden (Ibu Pasien) 3 Informan3 24 Perempuan Responden (Ibu Pasien) 4 Informan4 43 Perempuan Responden (Ibu Pasien) 5 Informan5 37 Perempuan Responden (Ibu Pasien) 6 Informan6 40 Perempuan Kasubag Keuangan
PROSIDING HEFA 1st 2017 ISSN 2581 - 2270
93
Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kualitas Produk/Jasa
Hasil wawancara kepada informan mengenai kualitas produk atau jasa dengan pernyataan yaitu tentang SOP di rumah sakit yang termasuk alur tata cara pelayanan rawat jalan, SPM rumah sakit dan tentang pasien tunai dan non tunai. Pelayanan secara keseluruhan di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus termasuk dalam pembahasan kualitas produk/jasa rumah sakit.
Berdasarkan hasil jawaban informan diketahui SOP rawat jalan baru dalam proses, SOP awal di RSI Sunan Kudus yang sudah ditetapakan sudah sesuai dengan pelayanan dengan alur tata cara dari pendaftaran awal diarahkan ke poliklinik sesuai kebutuhan jika ada pemeriksaan laboraturium atau radiologi dan lainya diarahkan ke pemeriksaan tersebut lalu ke loket pembayaran jika pasien non tunai ke loket non tunai jika pasien tunai langsung ke loket pembayaran dan diberi kuitansi oleh bagian keuangan.
Pelayanan secara keseluruhan yang diberikan rumah sakit ada yang sesuai ada yang tidak misalnya dokter datang terlambat, sering dokter mendadak tidak datang. Menurut pasien pelayanan secara keseluruhan sudah baik dan pasien merasa puas dengan pelayanan rumah sakit. Standar pelayanan minimal sudah diterapkan seperti dokter sudah spesialis semua, tapi waktu tunggu yang menjadi kendala untuk rumah sakit, pasien sering menunggu lama. Menurut Permenkes tahun 2008 tentang standar pelayanan minimal rumah sakit, dalam peraturan pelayanan rawat jalan di rumah sakit minimal waktu tunggu pasien < 60 menit.
Ratnasari (2011) kualitas produk atau jasa, artinya pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukan bahwa produk atau jasa yang mereka gunakan berkualitas. Supriyanto (2012) dari keseluruhan kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau rumah sakit, pada ahkhirnya akan bermuara pada nilai yang akan diberikan oleh pasien mengenai kepuasan yang dirasakan. Kepuasan yang sesungguhnya dirasakan pasien adalah presepsi pasien terhadap kualitas produk tersebut. Di dalam mengevaluasi produk atau jasa, pasien menilai berbagai kualitas pelayanan maupun kualitas produk di rumah sakit.
Kualitas Pelayanan
Hasil wawancara tentang kualitas pelayanan bahwa fasilitas dan sarana di rumah sakit seperti alat kesehatan sudah memadai, tetapi beberapa informan menyatakan ruang tunggu di poliklinik anak masih kurang dan tempat kurang nyaman membuat surat pengajuan kepada rumah sakit. Pasien sudah jelas dengan informasi prosedur pelayanan dan persyaratan pendaftaran, jika pasien kurang jelas petugas akan menjelaskan. Pasien sudah terpenuhi kebutuhanya dan sikap petugas yang ramah saat pelayanan. Pasien yang menjadi informan tidak pernah mengalami salah obat/ salah diagnosa.
Menurut undangundang no 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit harus mempunyai persyaratan peralatan meliputi peralatan medis dan non medis harus memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu, kemananan, keselamatan dan layak pakai. Pada pasal 29 rumah sakit mempunyai kewajiban menyediakan sarana dan prasaran umum yang layak pakai antara lain sarana ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anakanak, lanjut usia. Jadi ruang tunggu yang kurang dan tempat yang kurang nyaman belum memenuhi persyaratan peralatan rumah sakit. Di dekat poliklinik anak belum adanya tempat bermain untuk anak, sesuai dengan
PROSIDING HEFA 1st 2017 ISSN 2581 - 2270
94
Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa
UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan pada pasal 135 ayat 1 adalah pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat wajib menyediakan tempat dan sarana lain untuk bermain anak yang memungkinkan anak tumbuh dan berkembang secara optimal.
Menurut undangundang no 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, kewajiban rumah sakit adalah memberikan informasi yang benar tentang pelayanan rumah sakit kepada masyarakat dan memberikan informasi yang jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban pasien, sedangakan pasien mempuyai hak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit serta mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis.
Kualitas pelayanan yaitu pasien akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang pelanggan harapkan (Ratnasari, 2011). Menurut Vincent Gesperz (dalam Herlambang, 2016) bahwa kualitas pelayanan meliputi beberapa dimensi yaitu, kualitas waktu pelayanan berkaitan dengan waktu tunggu dan proses, kualitas pelayanan berkaitan dengan kesopanan dan keramahan atau sikap petugas, tanggung jawab dalam penanganan keluhan pasien, fasilitas dan sarana rumah sakit tempat pelayanan dan ketersediaan informasi atau panduan lainya. Faktor Emosional
Faktor emosi yaitu perasaan pasien yang dirasakan untuk menunjukan puas dan ketidakpuasan pelayanan. Pasien yang menjadi informan saat diwawancara tidak pernah menyampaikan keluhan pelayanan dan tidak ada keluhan tapi waktu tunggu lama yang dialami informan dapat menjadi salah satu keluhan pasien. Petugas sering mendapatkan keluhan dari pasien seperti waktu tunggu lama, dokter datang terlambat, antri pembayaran lama dan sebagainya itu artinya masih ada pasien yang mengeluh atas pelayanan di rumah sakit. Untuk pasien tunai dan non tunai, mereka tidak merasa dibedakan, petugas juga menyatakan hal tersebut. Perbedaanya cuma dipersyaratan pendaftaran. Ratnasari (2011) faktor emosional yaitu keyakinan dan rasa bangga terhadap produk atau jasa yang telah digunakan. Kepuasan yang di peroleh dari nilai sosial atau yang membuat pelanggan menjadi puas terhadap pelayanan tertentu.
Faktor Biaya
Menurut pasien yang menjadi informan tidak ada masalah dalam biaya pelayanan dan tidak ada biaya tambahan, pasien juga sudah dijelaskan mengenai rincian biaya pengobatan dan diberikan bukti yang sah berupa kuitansi setelah proses pembayaran oleh bagian keuangan. Untuk persyaratan dari pasien tunai maupun non tunai tidak rumit kecuali prosesnya yang berbeda. Jadi, pada faktor biaya ini di RSI Sunan Kudus tidak ada masalah.
Menurut undangundang tahun 2009 tentang rumah sakit, pasien mempunyai hak mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko serta perkiraan biaya pengobatan. Pasien mempunyai hak medapat informasi rician biaya pengobatan dengan itu biaya yang dibayarkan sesuai pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh rumah sakit.
Suatu produk jasa harus dibandingkan dengan berbagai biaya (pengorbanan) yang ditimbulkan dalam pelayanan tersebut. Konsumen (pasien) dihadapkan dengan berbagai pertimbangan mengenai dengan apa yang mereka dapatkan dengan harga sekian apabila mereka mendapat pelayanan tersebut (Supriyanto, 2012). Dengan kata lain pelayanan yang diberikan sebanding dengan harga yang dibayarkan, jika kebutuhan yang diharapkan pasien tercapai, pasien tidak ragu dengan biaya yang dibayarkan karena
PROSIDING HEFA 1st 2017 ISSN 2581 - 2270
95
Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa
mereka mendapatkan pelayanan yang sesuai, sebaliknya jika apa yang mereka butuhkan belum tercapai pasien mempertimbangkan harga dengan pelayanan tersebut.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Kualitas produk/jasa : Standar pelayanan minimal di rumah sakit masih kurang
misalnya waktu tunggu lebih dari standar pelayanan yang seharusnya <60 menit. 2. Kualitas Pelayanan : Fasilitas dan sarana prasarana seperti alat kesehatan sudah
lengkap, tetapi beberapa informan menyatakan tempatnya kurang nyaman dan ruang tunggu yang kurang.
3. Faktor emosional : Petugas di rumah sakit sering menerima keluhan pelayanan dari pasien dari proses pendaftaran yang lama, dokter datang terlambat, dan antri pembayaran lama.
4. Faktor biaya : Pasien tunai dan non tunai tidak ada masalah dari biaya maupun proses pelayanan, tidak dibedakan dan pasien tidak merasa dibedakan hanya saja persyaratan yang berbeda antara pasien tunai dan non tunai.
5. Pelayanan secara keseluruhan pasien merasa puas.
Saran 1. Jam praktik dokter harus disesuaikan. Jika dokter datang terlambat maka diberikan
alasan yang jelas kepada pasien. 2. Perlu ditambahkan tempat duduk diruang tunggu poliklinik anak. 3. Adanya tulisan jelas yang ditempel didinding tentang informasi pendaftaran awal
maupun di rawat jalan poliklinik anak tentang berkas yang diperlukan saat mendaftar dan proses pelayanan dari awal sampai terakhir.
DAFTAR PUSTAKA Febriani, Valentina Anissa. (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Konsumen. Skripsi. Jurnal Ekonomika Dan Bisnis Universitas Dipenegoro.
Herlambang, Susatyo. (2016). Manajemen Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit. Gosyen
Publishing : Yogyakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. (2011). Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Rineka Cipta :
Jakarta. Peraturan UndangUndang Nomor 44 Tahun 2009, Tentang Rumah Sakit. Peraturan UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009, Tentang Kesehatan. Pohan, Imbalo S. (2007). Jaminan Mutu Layanan Kesehatan Dasar Dasar Pengertian
dan Penerapan. EGC : Jakarta Ratnasari, Ririn Tri dan Mastuti. (2011). Manajemen Pemasaran Jasa. Ghalia Indonesia
: Bogor
PROSIDING HEFA 1st 2017 ISSN 2581 - 2270
96
Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa
Supriyanto, Yuda. (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Kariadi Semarang. Skripsi. Jurnal Program Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Dipenegoro Semarang.
PROSIDING HEFA 1st 2017 ISSN 2581 - 2270
464
Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa
PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL PEMAKALAH SEMINAR KESEHATAN “HEALTH EVENTS FOR ALL”
LPPM STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS
A. Ketentuan Artikel
Artikel disusun sesuai format baku terdiri dari: Judul Artikel, Nama Penulis,
Abstrak(bahasa inggris), Intisari(bahasa Indonesia), Latar Belakang, Metode,
Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan dan Saran, Daftar Pustaka.
Naskah maksimal 8 halaman, tulisan times new roman ukuran 12 font, ketikan 1
spasi , diketik dalam 1 kolom, jarak tepi 3 cm, dan ukuran kertas A4. Naskah
menggunakan bahasa Indonesia baku, setiap kata asing diusahakan dicari
padanannya dalam bahasa Indonesia baku, kecuali jika tidak ada, tetap dituliskan
dalam bahasa aslinya dengan ditulis italic.
B. Format Penulisan
Judul Naskah
Judul ditulis secara jelas dan singkat dalam bahasa Indonesia yang menggambarkan
isi pokok/variabel, maksimum 20 kata. Judul diketik dengan huruf Book Antique,
ukuran font 13, bold UPPERCASE, center, jarak 1 spasi.
Nama Penulis
Meliputi nama lengkap penulis utama tanpa gelar dan anggota, disertai nama
institusi/instansi, alamat institusi/instansi, kode pos, PO Box, dan email penulis.
Data Penulis diketik dengan huruf Times New Roman, ukuran font 11, center, jarak
1spasi
Abstrak dan Intisari
Ditulis dalam bahasa inggris dan bahasa Indonesia, dibatasi 250300 kata dalam
satu paragraf, bersifat utuh dan mandiri.Tidak boleh ada referensi. Abstrak terdiri
dari: latar belakang, tujuan, metode, hasil analisa statistik, dan kesimpulan. Disertai
kata kunci/keywords.
Intisari dalam Bahasa Indonesia diketik dengan hurufTimes New Roman, ukuran
font 11, jarak 1 spasi. Abstrak Bahasa Inggris diketik dengan huruf Times New
Roman, ukuran font 11, italic, jarak 1spasi.
PROSIDING HEFA 1st 2017 ISSN 2581 - 2270
465
Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa
Latar Belakang
Berisi informasi secara sistematis/urut tentang: masalah penelitian, skala masalah,
kronologis masalah, dan konsep solusiyang disajikan secara ringkas dan jelas.
Metode Penelitian
Berisi tentang: jenis penelitian, desain, populasi, jumlah sampel, teknik sampling,
karakteristik responden, waktu dan tempat penelitian, instrumen yang digunakan,
serta uji analisis statistik yang digunakan disajikan dengan jelas.
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian hendaknya disajikan secara berkesinambungan dari mulai hasil
penelitian utama hingga hasil penunjang yang dilangkapi dengan pembahasan.
Hasil dan pembahasan dapat dibuat dalam suatu bagian yang sama atau terpisah.
Jika ada penemuan baru, hendaknya tegas dikemukakan dalam pembahasan. Nama
tabel/diagram/gambar/skema, isi beserta keterangannya ditulis dalam bahasa
Indonesia dan diberi nomor sesuai dengan urutan penyebutan teks. Satuan
pengukuran yang digunakan dalam naskah hendaknya mengikuti sistem
internasional yang berlaku.
Simpulan dan Saran
Kesimpulan hasil penelitian dikemukakan secara jelas.Saran dicantumkan setelah
kesimpulan yang disajikan secara teoritis dan secara praktis yang dapat
dimanfaatkan langsung oleh masyarakat.
Ucapan Terima Kasih(apabila ada)
Apabila penelitian ini disponsori oleh pihak penyandang dana tertentu, misalnya
hasil penelitian yang disponsori oleh KEMENRISTEK DIKTI, DINKES, dsb.
Daftar Pustaka
Sumber pustaka yang dikutip meliputi: jurnal ilmiah, skripsi, tesis, disertasi, dan
sumber pustaka lain yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Sumber pustaka
disusun berdasarkan sistem Harvard.Jumlah acuan minimal 10 pustaka
(diutamakan sumber pustaka dari jurnal ilmiah yang uptodate 10 tahun
sebelumnya).
Nama pengarang diawali dengan nama belakang dan diikuti dengan singkatan
nama di depannya. Tanda “&” dapat digunakan dalam menuliskan namanama
pengarang, selama penggunaannya bersifat konsisten. Cantumkan semua penulis
PROSIDING HEFA 1st 2017 ISSN 2581 - 2270
466
Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa
bila tidak lebih dari 6 orang. Bila lebih dari 6 orang, tulis nama 6 penulis pertama
dan selanjutnya dkk.
Daftar Pustaka diketik dengan huruf Times New Roman, ukuran font 12, jarak 1
spasi.
C. Tata Cara Penulisan Naskah
Anak Judul : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font 12, Bold UPPERCASE
Sub Judul : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font 12, Bold, Italic
Kutipan : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font 10, italic
Tabel : Setiap tabel harus diketik dengan spasi 1, font 11 atau disesuaikan. Nomor
tabel diurutkan sesuai dengan urutan penyebutan dalam teks (penulisan
nomor tidak memakai tanda baca titik “.”).Tabel diberi judul dan subjudul
secara singkat.Judul tabel ditulis diatas tabel.Judul tabel ditulis dengan
huruf Times New Roman dengan font 11, bold (awal kalimat huruf besar)
dengan jarak 1 spasi, center.Antara judul tabel dan tabel diberi jarak 1
spasi.Bila terdapat keterangan tabel, ditulis dengan font 10, spasi 1, dengan
jarak antara tabel dan keterangan tabel 1 spasi.Kolom didalam tabel tanpa
garis vertical. Penjelasan semua singkatan tidak baku pada tabel
ditempatkan pada catatan kaki.
Gambar : Judul gambar diletakkan di bawah gambar. Gambar harus diberi nomor
urut sesuai dengan pemunculan dalam teks. Grafik maupun diagram
dianggap sebagai gambar. Latar belakang grafik maupun diagram
polos. Gambar ditampilkan dalam bentuk 2 dimensi. Judul gambar
ditulis dengan huruf Times New Roman dengan font 11, bold (pada
tulisan “gambar 1”), awal kalimat huruf besar, dengan jarak 1 spasi,
center Bila terdapat keterangan gambar, dituliskan setelah judul
gambar.
Rumus :ditulis menggunakan Mathematical Equation, diketik center
D. Teknis Pelaksanaan Seminar Pemakalah
Pemakalah Seminar Kesehatan “Health Events for All” LPPM STIKES
Cendekia Utama Kudus dapat memilih pelaksanaan seminar dalam bentuk:
PROSIDING HEFA 1st 2017 ISSN 2581 - 2270
467
Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa
1. Oral Presentasi (format PPT maksimal 10 halaman) atau
2. Poster (sesuai ketentuan pembuatan/ penatakelolaan poster)
PROSIDING HEFA 1st 2017 ISSN 2581 - 2270
468
Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa
PENATAKELOLAAN POSTER SEMINAR KESEHATAN “HEALTH EVENTS FOR ALL” 2017
Poster yang akan dicetak dan diseminarkan di Seminar Kesehatan “Health Events
for All” dibuat dengan memperhatikan ketentuanketentuan sebagai berikut:
a. poster dalam bentuk cetak berjumlah 1 (satu) lembar ukuran tinggi x lebar adalah
70 cm x 70 cm dipasang secara vertikal;
b. poster harus dapat terbaca dengan baik dalam jarak maksimum 7 kaki atau sekitar 2 meter;
c. jumlah kata maksimum 250;
d. pedoman tipografi:
1. teks ditulis rata kiri (left justified), kecuali ada pengaturan ruang antar kata); dan
2. diketik dengan jarak 1,2 spasi (line spacing).
e. subjudul ditulis dengan ukuran lebih besar daripada teks (dapat juga ditulis
dengan memberi garis bawah (underline) atau dengan menggunakan cetak tebal
(bold);
f. panjang kolom tidak boleh lebih dari 11 kata;
g. jenis huruf (font) tidak boleh lebih dari 2 jenis typeface;
h. tidak diperkenankan untuk menggunakan huruf kapital (capital letter) semua;
i. margin harus disesuaikan dengan besar kolom;
j. desain layout poster harus memperhatikan prinsip keseimbangan formal dan non
formal, yang mencakup:
1. aspek simetris dan asimetris;
2. prinsip kesatuan pengaturan elemen gambar, warna, latar belakang, dan gerak; dan
3. mampu mengarahkan mata pembaca mengalir ke seluruh area poster.
k. pertimbangkan hirarki dan kontras untuk menunjukkan penekanan objek atau
aspekaspek yang mendapat perhatian khusus atau diutamakan;
l. isi poster harus dapat terbaca secara terstruktur untuk kemudahan 'navigasi'nya;
m. poster harus memuat:
1. bagian atas berisi judul, NIDN (bagi Dosen), nama pelaksana, dan logo Perguruan Tinggi;
2. bagian tengah (bagian isi) berisi latar belakang (pengantar atau abstrak),
Metode, Hasil Utama Penelitian (teks dan gambar atau fotografi atau skema),
Simpulan, dan Referensi (tambahan); dan
3. bagian bawah dapat disisipkan logo sponsor atau lembaga, detail kontak,
tanggal dan waktu penelitian.
n. gambar produk dapat ditampilkan untuk mendukung visualisasi pelaksanaan kegiatan;
o. poster dibuat menggunakan aplikasi pengolah grafik, seperti Corel Draw, Adobe
Photoshop, Microsoft Powerpoint dan aplikasi sejenis lainnya (grafik, tabel atau
PROSIDING HEFA 1st 2017 ISSN 2581 - 2270
469
Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa
hasil dokumentasi fotografi dapat ditampilkan);
p. Poster wajib dibawa pada saat kegiatan dan diemail ke:
[email protected] dengan resolusi file poster minimal 1024 x
1024 pixel, dan maksimum 3543 x 3543 pixel; format JPG/JPEG dengan ukuran
maks 5 MB.