ion

2
B. Pembahasan Metode untuk mendeteksi anion tidaklah sistematik seperti pada metode untuk mendeteksi kation. Sampai saat ini belum pernah dikemukakan suatu skema yang benar-benar memuaskan, yang memungkinkan pemisahan anion-anion yang umum ke dalam golongan utama, dan dari masing-masing golongan menjadi anggota golongan tersebut yang berdiri sendiri. Pemisahan anion-anion ke dalam golongan utama tergantung pada kelarutan garam pelarutnya. Garam kalsium, garam barium, dan garam zink ini hanya boleh dianggap berguna untuk memberi indikasi dari keterbatasan-keterbatasan metode ini. Skema identifikasi anion bukanlah skema yang kaku, karena satu anion termasuk dalam lebih dari satu sub golongan Pada percobaan ini akan dilakukan penentuan golongan anion. Anion dibagi dari golongan I-V. Untuk mencari golongan anion dari sampel tertentu pertama-tama ditentukan golongan anion itu sendiri dengan cara mereaksikan sampel dengan pereaksi golongan anion. Untuk penentuan golongan anion sampel direaksikan dengan AgNO 3 kemudian ditambahkan dengan HNO 3 dan juga direaksikan dengan Ba(NO 3 ) 2 kemudian ditambahkan HNO 3 . Apabila masing-masing pereaksi golongan menghasilkan endapan putih dan setelah ditambahkan HNO 3 endapan putih tersebvut larut maka sampel tersebut termasuk anion golongan III. Untuk penentuan anion golongan III dengan menggunakan pereaksi spesifik. Pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. (1) sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian direaksikan dengan HCl. (2) sampel dimasukkan

Upload: dedess

Post on 11-Jan-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

anion kation

TRANSCRIPT

Page 1: ion

B. Pembahasan

Metode untuk mendeteksi anion tidaklah sistematik seperti pada metode untuk

mendeteksi kation. Sampai saat ini belum pernah dikemukakan suatu skema yang benar-

benar memuaskan, yang memungkinkan pemisahan anion-anion yang umum ke dalam

golongan utama, dan dari masing-masing golongan menjadi anggota golongan tersebut yang

berdiri sendiri. Pemisahan anion-anion ke dalam golongan utama tergantung pada kelarutan

garam pelarutnya. Garam kalsium, garam barium, dan garam zink ini hanya boleh dianggap

berguna untuk memberi indikasi dari keterbatasan-keterbatasan metode ini. Skema

identifikasi anion bukanlah skema yang kaku, karena satu anion termasuk dalam lebih dari

satu sub golongan

Pada percobaan ini akan dilakukan penentuan golongan anion. Anion dibagi dari

golongan I-V. Untuk mencari golongan anion dari sampel tertentu pertama-tama ditentukan

golongan anion itu sendiri dengan cara mereaksikan sampel dengan pereaksi golongan anion.

Untuk penentuan golongan anion sampel direaksikan dengan AgNO3kemudian ditambahkan

dengan HNO3 dan juga direaksikan dengan Ba(NO3)2 kemudian ditambahkan HNO3. Apabila

masing-masing pereaksi golongan menghasilkan endapan putih dan setelah ditambahkan

HNO3 endapan putih tersebvut larut maka sampel tersebut termasuk anion golongan III.

Untuk penentuan anion golongan III dengan menggunakan pereaksi spesifik. Pertama-

tama disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. (1) sampel dimasukkan kedalam tabung

reaksi kemudian direaksikan dengan HCl. (2) sampel dimasukkan kembali kedalam tabung

reaksi kemudian direaksikan dengan AgNO3. (3) sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi

kemudian direaksikan dengan MgCl2. (4) sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi

kemudian direaksikan dengan CaCl2. Pada tabung (1) terbentuk gas setelah direaksikan

dengan HCl. Tabung (2), (3) dan (4) terbentuk endapan putih setelah direaksikan dengan

AgNO3, MgCl2 dan CaCl2.

Setelah dilakukan uji pereaksi dengan menggunakan pereaksi golongan dan pereaksi

spesifik dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel TD termasuk anion golongan III yaitu CO3-.

BAB V