inventarisasi tumbuhan obat di kawasan hutan …eprints.ums.ac.id/73946/10/naskah publikasi.pdf ·...
TRANSCRIPT
INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KAWASAN HUTAN
GUNUNG LAWU VIA CANDI CETHO KARANGANYAR JAWA
TENGAH
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
MUHAMMAD REZA A’INUL HAKIM
A420150147
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
ii
iii
1
INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KAWASAN HUTAN GUNUNG
LAWU VIA CANDI CETHO KARANGANYAR JAWA TENGAH
Abstrak
Kawasan Hutan Gunung Lawu merupakan kawasan hutan yang mempunyai curah
hujan yang tinggi dengan ketinggian puncak mencapai 3.265 mdpl dan mempunyai
luas mencapai lebih dari 15.000 hektar. Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang telah
diidentifikasi dan diketahui berdasarkan pengamatan manusia memiliki senyawa yang
bermanfaat untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit, melakukan fungsi biologis
tertentu, hingga mencegah serangan serangga dan jamur. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat di Kawasan Hutan Gunung Lawu Via
Candi Cetho Karanganyar. Penelitian ini penelitian eksplorasi dengan Cruise
Methods yaitu menjelajahi jalur pendakian dari ketinggian 1600 – 1800 mdpl.
Pengambilan sampel tumbuhan obat dilakukan setiap kali penjumpaan dan tidak
dilakukan lagi apabila menjumpai spesies yang sama. Identifikasi dilakukan dengan
mencatat ciri morfologi, habitus dan manfaatnya secara deskriptif kualitatif. Hasil
penelitian menyatakan bahwa ditemukan 10 spesies tumbuhan obat yaitu Imperata
cylindrica, Rubus muloccanus. Clinacanthus nutans, Sida rhombifolia, Melastoma
candidum, Piper betle, Lantana camara, Tamarindus indica, Centella asiatica dan
Curculigo latifolia.
Kata kunci : inventarisasi, tumbuhan obat, hutan gunung lawu
Abstract
Mount Lawu’s Forest area is a forest areas that have high rainfall with peak height
reaching 3,265 mdpl and have an area of more than 15,000 hectares. Medicinal plants
are plants that have been identified and are known based on human observation to
have compounds that are useful for preventing and curing diseases, carrying out
certain biological functions, and preventing attacks of insects and fungi. The purpose
of this research was to determine the kinds of medicinal plants species at the Lawu
Mountain Forest Area Via Cetho Temple Karanganyar. This researched was an
exploratory research with Cruise Methods to explored the climbing route from 1600-
1800 meters above sea level. Sampling of medicinal plants was carried out each time
and not done again when encountering the same species. Identification was done by
included morphological characteristics, habitus, benefits and analyzed by qualitative
description. The results obtained 10 species of medicinal plants were Imperata
cylindrica, Rubus muloccanus. Clinacanthus nutans, Sida rhombifolia, Melastoma
candidum, Piper betle, Lantana camara, Tamarindus indica, Centella asiatica and
Curculigo latifolia.
Keywords : inventory, medicinal plants, mount lawu’s forest
2
1. PENDAHULUAN
Gunung Lawu merupakan salah satu gunung yang terletak di 2 Provinsi yaitu
provinsi Jawa Timur (Kabupaten Ngawi dan Magetan) dan Jawa Tengah
(Kabupaten Karanganyar dan Sragen) dan merupakan gunung api dengan status
“istirahat”. Gunung ini mempunyai ketinggian puncak 3265 mdpl (Bimo,2014).
Gunung Lawu merupakan gunung tertinggi ketiga di Pulau Jawa. Secara
geografis terletak di 111°15’ BT dan 7°30’LS. Luas hutan pada gunung ini
sekitar 15.000 hektar. Kawasan hutan di Gunung Lawu dikelola oleh 2 Unit
KPH. Kawasan Hutan pada lereng timur dikelola oleh KPH Lawu dan sekitarnya
(Unit II Jawa Timur) dan sebelah barat dikelola oleh Perum Perhutani KPH
Surakarta (Unit I Jawa Tengah) Kawasan hutan Gunung Lawu memiliki curah
hujan yang tinggi sepanjang tahundan memiliki vegetasi yang begitu melimpah
dan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat sekitarnya (Setiawan,
2001). Kawasan Hutan Gunung Lawu mempunyai beberapa jalur pendakian,
salah satunya jalur pendakian via Candi Cetho. Jalur pendakian ini baru dibuka
untuk umum pada tahun 2015.
Salah satu keanekaragaman flora di kawasan Hutan Gunung Lawu adalah
tumbuhan obat. Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang salah satu organ maupun
semua organnya mengandung suatu zat aktif yang dapat dimanfaatkan sebagai
penawar sebuah penyakit. (Zuhud,2008). Tumbuhan obat dapat ditemukan pada
dua divisi tumbuhan yaitu divisi pteridophyta dan divisi spermatophyta. Hasil
penelitian Wibisono (2017) di KHDTK Samboja Kecamatan Samboja Kabupaten
Kutai Kartanegara ditemukan tumbuhan obat dengan habitus berupa paku-
pakuan 3 jenis, herba 5 jenis perdu 8 jenis liana 9 jenis dan pohon sebanyak 12
jenis.
Pada Jalur Pendakian Gunung Lawu Via Candi Cetho belum pernah
dilakukan penelitian mengenai tumbuhan obat. Untuk itu perlu dilakukannya
eksplorasi dan inventarisasi mengenai tumbuhan obat di daerah tersebut sehingga
pemanfaatan dan pelestarian tumbuhan obat didaerah tersebut dapat dilakukan
secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk jenis-jenis tumbuhan Obat pada
3
ketinggian 1600 mdpl sampai 1800 mdpl di Kawasan Hutan Gunung Lawu Via
Candi Cetho Karanganyar Jawa Tengah. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat pada ketinggian 1600-1800 mdpl di
Kawasan Hutan Gunung Lawu Via Candi Cetho Karanganyar Jawa Tengah.
2. METODE
Penelitian ini melakukan eksplorasi dengan metode jelajah (Cruise Methods)
yaitu dengan cara menjelajahi jalan setapak jalur pendakian, kemudian
mengamati secara langsung di sebelah kanan kiri jalan setapak sepanjang jalur
pendakian ketinggian 1600 - 1800 mdpl di Kawasan Hutan Gunung Lawu Jalur
Pendakian Via Candi Cetho. Prosedur pelaksanaan dengan menentukan
menentukan tempat dan lokasi penelitian, menentukan area penelitian,
menjelajahi area penelitian dan mengamati tumbuhan obat secara langsung di
lapangan yang terdapat tumbuhan obat di sepanjang jalur pendakian serta
mendokumentasikan segala bentuk kegiatan. Teknik dalam pengambilan data
menggunakan metode purposive sampling (mengambil sampel tumbuhan obat
yang dianggap mewakili wilayah sampling penelitian). Analisis data penelitian
ini deskriptif kualitatif dengan mengamati berdasarkan morfologi, habitus,
habitat dan manfaat. Kemudian melakukan inventarisasi dan dokumentasi.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Hasil penelitian tumbuhan obat yang telah dilakukan di kawasan Hutan
Gunung Lawu jalur pendakian via Candi Cetho Karanganyar Jawa Tengah
pada interval ketinggian 1600 – 1800 mdpl yang telah terinventarisasi pada
tabel sebagai berikut :
Tabel 1. Inventarisasi Tumbuhan Obat di Kawasan Hutan Gunung Lawu Jalur
Pendakian Via Candi Cetho Karanganyar Jawa Tengah Ketinggian 1600 – 1800
mdpl
No Familia Nama Species Nama Lokal
Ketinggian (1600-1800
mdpl)
1600
mdpl
1700
mdpl
1800
mdpl
1. Poaceae Imperata cylindrica Alang-alang √
4
2. Rosaceae Rubus muloccanus Arbei Hutan √
3. Piperaceae Piper betle Sirirh √
4. Verbenaceae Lantana camara Tembelek ayam √
5. Apiaceae Centella asiatica Pegagan √
6. Acanthaceae Clinacanthus nutans Kitajam √
7. Malvaceae Sida rhombifolia Sidaguri √
8. Amaryllidaceae Curculigo latifolia Congkok √
9. Melastomataceae Melastoma candidum Senggani √
10. Caesalpiniaceae Tamarindus indica Asam Jawa √
Tabel 2. Parameter Kondisi Lingkungan di Kawasan Hutan Gunung Lawu Via Candi
Cetho Karanganyar Jawa Tengah Ketinggian 1600 – 1800 mdpl
Parameter
Ketinggian (1600-1800 mdpl)
1600 mdpl 1700 mdpl 1800 mdpl
Suhu Udara (0C) 29,3 0C 28,6 0C 25,1 0C
Kelembapan Udara (%) 54 % 62 % 52 %
pH Tanah 5,5 5,5 5,5
Kelembapan Tanah (%) 50 % 50 % 50
3.2 Pembahasan
3.2.1 Identifikasi Tumbuhan
1) Imperata Cylindrica (Alang-alang)
Gambar 1. Imperata cylindrica
Sumber : Dokumentasi Pribadi
5
a) Klasifikasi
Divisio : Spermatophyta
Classis : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Familia : Poaceae
Genus : Imperata
Species : Imperata cylindrica
Sumber : (Tjitrosoepomo, 2010)
b) Deskripsi
Alang-alang (Imperata cylindrica) merupakan tumbuhan
rumput menahun yang mudah ditemukan pada tempat yang
mempunyai ketingiian antara 1-2700 mdpl. Mempunyai daun
berbentuk lanset pada permukaan daun mempunyai rambut kasar
dan tepi daun yang kasar. Mempunyai tinggi antara 0,2-1,5 m.
dapat tumbuh liar di ladang maupun di hutan. (Steenis, 2006)
c) Manfaat
Imperata Cylindrica dapat dimanfaatkan akarnya sebagai
obat Hepatitis, Kencing Darah, Kencing nanah, Muntah Darah,
Radang Ginjal Akut. Penggunaannya dapat dibuat dalam bentuk
minuman (Hariana, 2015)
2) Rubus muloccanus (Arbei hutan)
Gambar 2. Rubus muloccanus
Sumber : Dokumentasi Pribadi
a) Klasifikasi
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
6
Familia : Rosaceae
Genus : Rubus
Species : Rubus muloccanus
Sumber : (Tjitrosoepomo, 2010)
b) Deskripsi
Arbei Hutan (Rubus muloccanus) merupakan tumbuhan
perdu atau semak memanjat dengan panjang 1-3 m. Mempunyai
batang bulat berkayu berwarna coklat kehijauan. Mempunyai
daun berbentuk oval dengan ujung yang runcing dengan
permukaan daun yang kasar. Buah beri berstruktur lunak.
Tumbuh dengan liar di hutan. (Mutmainah, 2015)
c) Manfaat
Rubus muloccanus dapat dimanfaatkan akarnya sebagai
obat Sariawan pada buahnya , Obat Diare pada bagian daunnya
dan Obat Wasir pada bagian akarnya. (Sembiring, 2015)
3) Cliacanthus nutans (Kitajam)
Gambar 3. Clinacanthus nutans
Sumber : Dokumentasi Pribadi
a) Klasifikasi
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Familia : Acanthaceae
Genus : Clinacanthus
Species : Clinacanthus nutans
Sumber : (Tjitrosoepomo, 2010)
7
b) Deskripsi
Kitajam (Clinacanthus nutans) merupakan tumbuhan perdu
tahunan. Memiliki tinggi kurang lebih 2,5 meter. Batangnya berkayu
beruas dan berwarna hijau. Daun berbentuk lanset, daunnya tunggal
dan bertulang menyirip. Bunganya majemuk berbentuk malai dan
berada di ketiak daundan di ujung batang. Buah kotak berwarna
coklat. (Steenis, 2006)
c) Manfaat
Clinacanthus nutans dapat dimanfaatkan bagian daunnya
sebagai obat disentri, kencing manis dan susah buang air kecil.
(Hariana, 2015)
4) Sida rhombifolia (Sidaguri)
Gambar 4. Sida rhombifolia
Sumber : Dokumentasi Pribadi
a) Klasifikasi
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Malvales
Familia : Malvaceae
Genus : Sida
Species : Sida rhombifolia
Sumber : (Tjitrosoepomo, 2010)
b) Deskripsi
Sidaguri (Sida rhombifolia) merupakan perdu dengan tinggi
antara 0,1-2 m. Memiliki daun berbentuk lanset.memiliki bunga
berdiri sendiri-sendiri pada ketiak daun. Memiliki daun mahkota
8
berbentuk bulat telur terbalik miring dengan ujungnya melekuk ke
dalam berwarna kuning cerah. Bunga pada tanaman sidaguri akan
mekar sekitar jam 12.00 dan layu pada sekitar pukul 15.00. (Steenis,
2006)
c) Manfaat
Sida rhombifolia dapat dimanfaatkan daun, bunga, akar,
batang sebagai obat Rematik, Bisul, Kudis, Eksim, Kulit Gatal,
Asma, Cacing Kremi, Sakit Gigi Perut Mulas, TBC Kelenjar Leher.
(Hariana, 2015)
5) Melastoma candidum (Senggani)
Gambar 5. Melastoma candidum
Sumber : Dokumentasi Pribadi
a) Klasifikasi
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Myrtales
Familia : Melastomataceae
Genus : Melastoma
Species : Melastoma candidum
Sumber : (Tjitrosoepomo, 2010)
b) Deskripsi
Senggani (Melastoma candidum) merupakan tumbuhan
gulma yang bermanfaat. Termasuk perdu dengan batang berkayu
berwarna coklat dengan tinggi mecapai 1,5-5 m. Daunnya tunggal
dengan letak berhadapan bersilang dengan helaian daun berbentuk
9
bulat telur. Bunga bersifat majemuk yang muncul di ujung cabang
berwarna ungu kemerahan. tumbuh pada dataran dengan ketinggian
maksimal 2200 mdpl. (Steenis, 2006)
c) Manfaat
Melastoma candidum dapat dimanfaatkan bagian daun,
batang, biji dan akar sebagai obat keputihan, sariawan, diare, bisul,
pendarahan Rahim. (Hariana, 2015)
6) Piper betle (Sirih)
Gambar 6. Piper betle
Sumber : Dokumentasi Pribadi
a) Klasifikasi
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper betle
Sumber : (Tjitrosoepomo, 2010)
b) Deskripsi
Sirih (Piper betle) merupakan tumbuhan merambat yang
tingginya bisa mencapai 15 m. Memiliki batang berwarna coklat
kehijauan dan berbentuk bulat dan beruas. Daun berbentuk jantung
dan berujung runcing tersusun berseling-seling dan apabila daunnya
diremas akan mengeluarkan bau yang sedap. Bunganya majemuk
berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung. Sistem perakaran
tunggang bulat dan berwarna coklat kekuningan. (Steenis, 2006)
10
c) Manfaat
Piper betle dapat dimanfaatkan bagian daunnya Sebagai
obat Bronkitis, mimisan, bisul, luka bakar, batuk. (Hariana, 2015)
7) Lantana camara (Tembelek ayam)
Gambar 7. Lantana camara
Sumber : Dokumentasi Pribadi
a) Klasifikasi
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Familia : Verbenaceae
Genus : Lantana
Species : Lantana camara
Sumber : (Tjitrosoepomo, 2010)
b) Deskripsi
Tembelek Ayam (Lantana camara) merupakan tumbuhan
perdu yang mempunyai percabangan banyak dengan tinggi bisa
mencapai 5 m. Memiliki daun berbentuk bulat telur dengan ujung
yang runcing dan pangkal yang tumpul, permukaan atas dan bawah
daun bertekstur berburu. Batang berbentuk segiempat. Memiliki
kelopak bunga berbentuk tabung lonceng dengan warna merah muda,
orange dan kuning. Tumbuhan tropis berasal dari amerika. (Steenis,
2006)
11
c) Manfaat
Lantana camara dapat dimanfaatkan bagian daun, akar dan
bunga Sebagai obat TBC paru, batuk berdarah, asma influenza, gatal-
gatal, keputihan, bengkak, memar dan rematik. (Hariana, 2015)
8) Tamarindus indica (Asam jawa)
Gambar 8. Tamarindus indica
Sumber : Dokumentasi Pribadi
a) Klasifikasi
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Familia : Caesalpiniaceae
Genus : Tamarindus
Species : Tamarindus indica
Sumber : (Tjitrosoepomo, 2010)
b) Deskripsi
Asam Jawa (Tamarindus indica) merupakan tumbuhan yang
memiliki perawakan besar dengan tinggi pohon bisa mencapai 30 m
dengan diameter batang 2 m. Memiliki susunan daun yang
berselingdengan panjang 5-13 cm, susunan anak daun berhadapan
10-15 pasang. Memiliki buah polong yang menggelembung dengan
berbiji sampai 10 butir berwarna coklat mengkilap. Dinding luar
buah rapuh dan daging buah asam. (Steenis, 2006)
12
c) Manfaat
Tamarindus indica dapat dimanfaatkan bagian buahnya
sebagai obat batuk, bisul sariawan, gangguan pencernaan radang
payudara. (Hariana, 2015)
9) Centella asiatica (Pegagan)
Gambar 9. Centella asiatica
Sumber : Dokumentasi Pribadi
a) Klasifikasi
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Apiales
Familia : Apiaceae
Genus : Centella
Species : Centella asiatica
Sumber : (Tjitrosoepomo, 2010)
b) Deskripsi
Pegagan (Centella asiatica) merupakan tumbuhan merambat
diatas tanah. Mempunyai daun berbentuk kipas atau ginjal berwarna
hijau dan daunnya tunggal. Memliki tepi daun bergerigi. Batangnya
tidak berkayu. Memiliki tinggi 10-50 cm. Bunga muncul dari ketiak
daun dan berbentuk seperti paying berwarna putih sampai merah
muda. Dapat tumbuh baik pada ketinggian 1-2500 mdpl. (Steenis,
2006)
13
c) Manfaat
Centella asiatica dapat dimanfaatkan bagian akar, batang,
daun sebagai obat Ayan, Batuk Asma, Batuk Kering, Hipertensi,
Lepra, Sakit Kepala, Susah Buang Air Kecil dan Wasir. (Hariana,
2015)
10) Curculigo latifolia (Congkok)
Gambar 10. Curculigo latifolia
Sumber : Dokumentasi Pribadi
a) Klasifikasi
Divisio : Spermatophyta
Classis : Monocotyledoneae
Ordo : Liliales
Familia : Amaryllidaceae
Genus : Curculigo
Species : Curculigo latifolia
Sumber : (Tjitrosoepomo, 2010)
b) Deskripsi
Congkok (Curculigo latifolia) merupakan tumbuhan herba
tahunan. Memiliki daun berbentuk lanset menyempit berwarna
hijau dengan panjang tangkai bisa mencapai 1,2 m. pada permukaan
atas daun kasar dan bagian bawahnya berbulu tebal. Memiliki
bunga berwrna kuning cerah berbentuk lanset. Buah yang telah
matang berwarna putih berbentuk beri dengan rasa yang manis.
Dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian mencapai 2000 mdpl.
(Steenis, 2006)
14
c) Manfaat
Curculigo latifolia dapat dimanfaatkan bagian buah,
rimpang daun dan bunga sebagai obat Luka, Kencing Berdarah,
Wasir, Sariawan, Demam, Susah Buang Air Kecil dan Memulihkan
tenaga bagi wanita bersalin. (Dewi, dkk, 2007)
3.2.2 Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan pada lokasi penelitian memiliki kisaran
suhu 25,1 0C - 29,3 0C, rata-rata kelembapan udara 52-62 %, rata-rata
kelembapan tanah 50 % dan pH tanah 5,5. Pada kisaran suhu diatas
tumbuhan akan mengalami pertumbuhan yang optimal (Hasnunidah,
2009) dan dengan angka pH 5,5 ketersediaan unsur hara dalam tanah
berjumlah banyak dan daya larut unsur hara menjadi optimal
(Mutmainah, 2015). Berdasarkan parameter kondisi lingkungan
tersebut menunjukkan bahwa dengan kondisi lingkungan tersebut
dapat mengakomodasi pertumbuhan tumbuhan obat di Kawasan Hutan
Gunung Lawu Jalur Pendakian Via Candi Cetho.
4. PENUTUP
Tumbuhan obat yang terinventarisasi sebanyak 10 spesies, yaitu Imperata
cylindrica, Rubus muloccanus. Clinacanthus nutans, Sida rhombifolia,
Melastoma candidum, Piper betle, Lantana camara, Tamarindus indica,
Centella asiatica dan Curculigo latifolia .
DAFTAR PUSTAKA
Bimo, A. 2014. “Pendakian Gunung Lawu” (online). www.kabarindonesia.com
diakses tanggal 28 September 2018.
Dalimarta, S. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2. Jakarta: Trubus
Agriwidya.
Dewi, S.J.T; Z, Nisa’; Y, Kabangga’; Boiga dan Rahmah. 2007. Tumbuhan
Berkhasiat Obat Taman Nasional Kutai. Bontang: Balai Taman
Nasional Kutai.
Hariana, Arief. 2015. 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta: Penebar
Swadaya.
15
Hasnunidah, Neni. 2009. Fisiologi Tumbuhan. Bandar Lampung: Universitas
Lampung.
Mutmainah., Daningsih, Entin dan Marlina, Reni. 2015. Inventarisasi Tumbuhan
Berpotensi Tanaman Hias di Hutan Lindung Gunung Sari Singkawang.
Prosiding Semirata 2015 Bidang MIPA BKS-PTN Barat, Pontianak: Hal
632-640.
Sembiring, Eva Friska Br; Indriyanto dan Duryat. 2015. “Keragaman Jenis
Tumbuhan Obat di Hutan Pendidikan Universitas Sumatera Utara
Kawasan Taman Hutan Raya Tongkoh Kabupaten Karo Sumatera
Utara”. Jurnal Sylva Lestari. Vol.3. No.2. Hal: 113-122.
Setiawan, A. 2001. “Potensi Gunung Lawu Sebagai Taman Nasional”.
Biodiversitas. Vol 2. No 2. Hal: 163-168.
Steenis, C.G.G.J Van. 2006. FLORA. Jakarta: Pradnya Paramita.
Tjitrosoepomo, G. 2010. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Tjitrosoepomo, G. 2011. Taksonomi Tumbuhan (Schizophyta, Thallophyta,
Bryophyta, Pteridophyta). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Wibisono, Yusub dan Azham, Zikri. 2017. “Inventarisasi Jenis Tumbuhan yang
Berkhasiat Sebagai Obat pada Plot Konservasi Tumbuhan Obat di
KHDTK Samboja Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara”.
Jurnal AGRIFOR. Vol XVI. No 2. Hal: 125-140.
Zuhud, E.A.M. 2008. Potensi Hutan Tropika Indonesia Sebagai Penyangga
Bahan Obat Alam untuk Kesehatan Bangsa. Bogor: Fakultas Kehutanan
Institut Petanian Bogor.