introduction to the inclusion world of gemstones by...
TRANSCRIPT
Introduction to the inclusion world of gemstones
By Muhammad, A.G
Inklusi dalam batu mulia mungkin dipandang sebelah mata, bahkan cenderung ‘dibenci’ para
pecinta batu mulia karena dapat mengganggu tingkat kejernihan sehingga dapat menurunkan
harga jual batu mulia tersebut. Nyatanya, inklusi merupakan hal yang sangat fundamental bagi
akademisi maupun praktisi batu mulia. Artikel ini berfokus pada apa itu inklusi, bagaimana
inklusi terbentuk, dan mengapa inklusi merupakan suatu hal yang fundamental bagi kita, para
pecinta batu mulia.
Apa itu inklusi?
Inklusi adalah suatu mineral atau material yang terperangkap didalam mineral lainnya.
Inklusi diklasifikasikan kedalam 3 kategori, dimana tiap-tiap kategori menggambarkan
proses awal mula terjadinya inklusi sampai bagaimana inklusi dapat berada didalam
batu mulia;
1. Protogenetic inclusion
Yang dimaksud dengan protogenetic inclusion adalah inklusi solid yang telah terbentuk
terlebih dahulu dibanding host mineral itu sendiri.
Tipe protogenetic inclusion:
a. Solid inclusion
- Kristal: spinel didalam ruby, rutile didalam quartz, epidote didalam quartz.
Figure 1. Spinel crystal inside Natural Spinel
2. Syngenetic inclusion
Merupakan inklusi yang terbentuk pada waktu bersamaan dengan mineral utamanya.
Tipe-tipe syngenetic inclusion:
a. Solid inclusion
- Calcite dan dolomite di dalam metamorphic ruby
b. Primary cavities
- Phase di dalam beryl dan negative crystal di dalam corundum.
Figure 2. Jagged three phase in Natural Emerald from Colombia.
Figure 3. Negative crystal in Natural Sapphire from Srilanka.
c. Growth phenomena
- Macle spinel dan macle diamond.
- Color zoning
Figure 4. Color zoning in Natural Sapphire.
3. Epigenetic inclusion
Inklusi ini terbentuk setelah mineral utamanya terbentuk secara sempurna.
Tipe-tipe epigenetic inclusion:
a. Solid inclusion
- Silk di dalam corundum.
Figure 5. Undissolved rainbow silk in Natural Sapphire.
b. Secondary cavities
- Fingerprint.
Figure 6. Iridescent liquid fingerprint in Natural Sapphire.
c. Growth phenomena
- Polysynthetic twinning pada ruby dan labradorite
Figure 7. Lamellae twinning in Natural Ruby from Burma.
Mengapa inklusi itu penting?
Pertama, perlu diketahui bahwasanya natural dan synthetic gemstone memiliki
properties yang sama, dalam prakteknya beberapa metode standar analisa
pemeriksaan seperti Refractometer reading, Specific Gravity, dan Hardness test TIDAK
dapat memisahkan antara natural dan synthetic. Memang ada beberapa pengecualian
untuk jenis tertentu, namun hampir seluruh jenis batuan memerlukan analisa lebih lanjut
dari sekedar pemeriksaan dasar dengan metode diatas untuk memisahkan keduanya.
2 contoh batu mulia yang memiliki perbedaan properties standar (RI, SG) antara natural
dan synthetic adalah Spinel dan Emerald, dimana indeks bias synthetic emerald dan
synthetic spinel biasanya sedikit lebih tinggi daripada indeks bias natural emerald dan
spinel. Namun meskipun terdapat perbedaan, tetap tidak bisa dijadikan acuan untuk
memisahkan. Konfirmasi test dengan metode analisa lainnya pun tetap dibutuhkan,
salah satunya tentu dengan mempelajari karakter inklusi pada kedua jenis batu mulia
tersebut.
Figure 8. Curved color banding in Synthetic Sapphire which is one of the proof that this stone is synthetic.
Figure 9. Hexagonal shape of this color zoning in this Sapphire is definite proof that this stone is natural.
Kedua, beberapa jenis batu mulia yang telah melalui serangkaian proses treatment
(sebut saja heat pada ruby dan sapphire atau oiling pada emerald) membutuhkan
analisa inklusi secara mendalam guna menentukan treatment yang dilakukan terhadap
batu mulia tersebut. Sebagian besar treatment tidak merubah property dasar dari batu
mulia, karena itu tanpa analisa inklusi, merupakan hal yang mustahil untuk menentukan
apakah ada perlakuan treatment atau tidak pada batu mulia tersebut.
Figure 10. Flux-filled fissure in heated Natural Ruby.
Figure 11. Melted and re-solidified inclusion in Natural Sapphire. This inclusion confirm that the stone has been subjected
to high temperature heat treatment.
Ketiga, asal muasal batu permata atau yang banyak dikenal dengan sebutan ‘origin’.
Sudah seharusnya kita berterima kasih kepada inklusi. Bayangkan jika batu mulia tidak
memiliki inklusi atau memiliki karakter inklusi yang sama persis antar satu dan lainnya,
padahal salah satu cara paling krusial dalam menentukan origin pada batu mulia adalah
mempelajari perbedaan inklusi. Untungnya beberapa jenis batu mulia dapat dipelajari
perbedaan karakter inklusi guna menentukan originnya. Pemeriksaan origin dilakukan
dengan melihat, menganalisa serta membandingkan detail inklusi terhadap sample,
maupun referensi-referensi ilmiah yang sudah diakui secara universal.
Figure 12. Negative crystal inside Natural Sapphire, its common inclusion Srilankan Sapphire.
Keempat, Beauty. Ya, inklusi itu sendiri adalah suatu hal yang sangat indah, Warna
pelangi dapat kita saksikan dari liquid fingerprint merupakan suatu contoh keagungan
yang sangat luar biasa. Belum lagi keunikan-keunikan lainnya serta identitas batu mulia
yang dapat diukur oleh inklusi.
Tidak ada kata terlambat untuk mulai mempelajari inklusi, tidak ada kata cukup untuk
terus mempelajari inklusi, dan tidak ada kata berhenti untuk siapapun ketika sudah
memasuki ‘dunia’ inklusi.
‘Seseorang belum sepenuhnya mengenal orang lain sebelum melihat dan memahami
isi hatinya. Bagi saya, inklusi merupakan isi hati batu mulia dan untuk memahaminya,
kita perlu mempelajarinya.’ – Muhammmad, A.G.
Edited by Adam Harits, G.G.
Courtesy to Gem Research International Laboratory
Inclusion photos by Muhammad A.G, Adam Harits, G.G, Jesse Taslim, G.G, and
Mingma Sherpa, D.G.I, G.G.
For more inclusion photos, please open our instagram @grilaboratory or our
Facebook album.
References:
Gubelin, Eduard and Koivula, John. Photoatlas of Inclusion in Gemstones Vol 1.
Gubelin, Eduard and Koivula, John. Photoatlas of Inclusion in Gemstones Vol 2.
Gubelin, Eduard and Koivula, John. Photoatlas of Inclusion in Gemstones Vol 3.
Inclusions In Rocks, Minerals, Crystals, Gemstones, & Meteorites. [n.d]. diperoleh pada
Agustus 15, 2016 dari website: http://www.rocksinmyheadtoo.com/Included.htm
Gemstones Information Manual. [n.d]. diperoleh pada Agustus 17, 2016 dari website:
http://www.agta.org/gemstones/agta-gim.pdf