intervensi kep eklamsia
DESCRIPTION
bbbTRANSCRIPT
![Page 1: Intervensi Kep Eklamsia](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082414/5695d0151a28ab9b0290e2fe/html5/thumbnails/1.jpg)
2.2.3. Intervensi Keperawatan
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN NOC NIC
1 Gangguan Pertukaran GasDefinisi : Kelebihan atau deficit pada oksigenansi dan/atau eliminasi karbondioksida pada membrane alveolar-kapilerBatasan Karakteristik :pH darah arteri abnormalpH arteri abnormal Pernafasan abnormal (mis kecepatan,
irama, kedalaman) Warna kulit abnormal (mis pucat,
kehitaman) Konfusi Sianosis (pada neonates saja) Penurunan karbondioksida Diaforesis Dyspnea Sakit kepala saat bangun Hiperkapnia Hipoksemia Hipoksia Iritabilitas Napas cuping hidung Gelisah Somnolen Takikardia Gangguan penglihatanFaktor yang berhubungan : Perubahan membrane alveolar kapiler Ventilasi-perfusi
NOC Respiratory status : Gas exchange Respiratory status : ventilationKriteria Hasil Mendomonstrasikan peningkatan
ventilasi dan oksigenasi yang adekuat
Memilihara kebersihan paru-paru dan bebas dari tanda distress pernafasan
Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dispneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
TTV dalam rentang normal
NICAirway Management- Buka jalan nafas, gunakan teknik
chin lift atau jaw thrust bila perlu- Posisiskan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi- Indentifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas buatan- Pasang mayo bila perlu- Lakukan fisioterapi dada bila perlu- Keluarkan secret dengan batuk atau
cuption- Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan- Lakukan cuption pda mayo- Berikan bronchodilator bila perlu- Berikan pelembab udara- Atur intake cairan mengoptimalkan
keseimbangan- Monitor respirasi dan status O2
Respiratory Monitoring- Monitor rata-rata, kedalaman, irama
dan usaha respirasi- Catat pergerakan dada, amati
kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot, subraklavikular dan intercostal
- Monitor suara nafas, seperti dengkur- Monitor pola nafas : bradipena,
takikpenia, kusmaul, hiperventilasi,
Page | 8
![Page 2: Intervensi Kep Eklamsia](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082414/5695d0151a28ab9b0290e2fe/html5/thumbnails/2.jpg)
cheyne stokes, biot- Catat lokasi trakea- Monitor kelelahan otot, diafragma
(gerakan paradoksis)- Auskultasi suara nafas, catat area
penurunan/tidak adanya ventilasi dan suara tambahan
- Tentukan kebutuhan subtion dengan mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan nafas utama
- Auskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya
2 Kelebihan Volume CairanDefinisi : peningkatan retensi cairan isotonikBatasan karakteristik Bunyi napas adventisius Gangguan elektrolik Anasarka Ansietas Azotemia Perubahan tekanan darah Perubahan status mental Perubahan pola pernapasan Penurunan hematrokrit Penurunan hemoglobin Dispnea Edema Peningkatan tekanan vena sentral Asupan melebihi keluaran Distensi vena jugularis Oliguria Ortopnea Efusi pleura Refleksi hepatojugular positif
NOC Electrolit and acid bas balance Fluid balance HydrationKriteria Hasil : Terbebas dari edema, efusi,
anaskara Bunyi nafas bersih, tidak ada
dispneu/ortopneu Terbebas dari distensi vena
jugularis, reflek hepatojugular (+) Memelihara tekanan vena sentral,
tekanan kapiler paru, output jantung dn vital sign dalam batas normal
Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau kebingungan
Menjelaskan indikator kelebihan cairan
NICFluid management- Timbang popok/pembalut jika
diperlukan- Pertahankan catatan intake dan
output yang akurat- Pasang urin kateter jika diperlukan- Monitor hasil Hb yang sesuai dengan
retensi cairan (BUN, Hmt, osmolalitas urin)
- Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP
- Monitor vital sign- Monitor indikasi retensi / kelebihan
cairan (carles, CVP, edema, distensi vena leher, asites)
- Kaji lokasi dan luas edema- Monitor masukan makanan / cairan
dan hitung intake kalori- Monitor status nutrisi- Kolaborasi pemberian diuretik sesuai
Page | 9
![Page 3: Intervensi Kep Eklamsia](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082414/5695d0151a28ab9b0290e2fe/html5/thumbnails/3.jpg)
Perubahan tekanan arteri pulmunal Kongesti pulmunal Gelisah Perubahan berat jenis urin Bunyi jantung s3 Penambahan berat badan dalam waktu
sangat singkatFaktor –faktor yang berhubungan : Gangguan mekanisme regulasi. Kelebihan asupan cairan Kelebihan asupan natrium
interuksi- Batasi masukan cairan pada keadaan
hiponatrermi dilusi dengan serum Na < 130 mEq/I
- Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk
Fluid monitoring- Tentukan jumlah dan tipe intake
cairan- Tentukan kemungkinan faktor resiko
dari ketidak seimbanagan cairan (Hipertemia, terapi diuretik, kelainan renal , gagal jantung, dll)
- Monitor berat badan- Monitor serum dan elektrolit urin- Monitor serum dan osmilatasi urin- Monitor BP, HR, dan RR- Monitor tekanan darah orthostatik
dan perubahan irama jantung- Monitor parameter hemodinamik
insfasif- Catat secara akutar intake dan output- Monitor adanya distensi leher, rinchi,
oedem perifer dan penambahan BB- monitor tanda dan gejala dari odema
3 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhDefinisi : Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.Batasan karakteristik : Kram abdomen Nyeri abdomen Menghindari makanan Diare
NOC : Nutritional status : Nutritional status : food and fluid Intake Nutritional status : nutrient intake Weight controlKriteria hasil : Adanya peningkatan berat badan Mampu mengidentifikasi
NIC :Nutrition Management- kaji adanya alergi makanan- kolaborasi dngan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
- anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
Page | 10
![Page 4: Intervensi Kep Eklamsia](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082414/5695d0151a28ab9b0290e2fe/html5/thumbnails/4.jpg)
Kehilangan rambut berlebihan Bising usus hiperaktif Kurang makanan Kurang informasi Kurang minat pada makanan Penurunan berat badan dengan asupan
makanan adekuat Kesalahan konsepsi Kesalahan informasi Membran mukosa pucat Ketidakmampuan memakan makanan Tonus otot menurun Mengeluh gangguan sensasi rasa Mengeluh asupan makanan kurang
dari RDA (recommended daily allowance)
Cepat kenyang setelah makan Sariawan rongga mulut Steatorea Kelemahan otot pengunyah Kelemahan otot untuk menelanFaktor-faktor yang berhubungan : Faktor biologis Faktor ekonomi Ketidakmampuan untuk mengabsorbsi
nutrien Ketidakmampuan untuk mencerna
makanan Ketidakmampuan menelan makanan Faktor fisiologis
kebutuhan nutrisi Tidak ada tanda-tanda malnutrisi Menunjukkan peningkatan fungsi
pengecapan dari menelan Tidak terjadi penurunan berat
badan yang berarti
- berikan substansi gula- yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
- berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
- ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian
- monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
- berikan informasi tentang tentang kebutuhan nutrisi
- kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring- BB pasien dalam batas normal- Monitor adanya penurunan berat
badan- Monitor tipe dan jumlah aktivitas
yang biasa dilakukan- Monitor interaksi anak atau orang
tua selama makan- Monitor lingkungan selama makan- Jadwalkan pengobatan dan tindakan
tidak selama jam makan- Monitor kulit kering dan perubahan
pigmentasi- Monitor turgor kulit- Monitor kekeringan, rambut kusam,
dan mudah patah- Monitor mual dan muntah- Monitor kadar albumin, total protein,
Page | 11
![Page 5: Intervensi Kep Eklamsia](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082414/5695d0151a28ab9b0290e2fe/html5/thumbnails/5.jpg)
Hb, dan kadar Ht.- Monitor pertumbuhan dan
perkembangan- Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva- Monitor kalori dan intake nutrisi- Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan cavitas oral.
- Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet.
4 Nyeri akutDefinisi : pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa (International Association for the study of pain) : awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau di prediksi dan berlangsung <6 bulan.Batasan karakteristik : Perubahan selera makan Perubahan tekanan darah Perubahan frekwensi janung Perubahan frekwensi pernapasan Laporan isyarat Diaforesis Perilaku distraksi (mis. berjalan
mondar mandir mencari orang lain dan atau aktivitas lain, aktivitas yang berulang)
Mengekspresikan perilaku (mis.
NOC : Pain level Pain control Comfort levelKriteria hasil : Mampu mengontrol nyeri (tahu
penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
Melapoorkan bahwa nyri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekwensi, dan tanda nyeri)
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
NIC :Pain Management- Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekwensi, kualitas, dan faktor presipitasi
- Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
- Gunakan tehnik komunikasi terapeutik untuk mngetahui pengalaman nyeri pasien
- Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
- Evaluasi pengalaman nyerimasa lampau
- Evaluasi bersama pasien dan im kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
- Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
- Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
Page | 12
![Page 6: Intervensi Kep Eklamsia](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082414/5695d0151a28ab9b0290e2fe/html5/thumbnails/6.jpg)
gelisah, merengek, menangis) Masker wajah (mis. mata kurang
bercahaya, tampak kacau, gerakan mata berpencar atau tetap pada 1 fokus meringis)
Sikap melindungi area nyeri Fokus menyempit (mis. gangguan
persepsi nyeri, hambatan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)
Indikasi nyeri yang dapat diamati Perubahan posisi untuk menghindari
nyeri Sikap tubuh melindungi Dilatasi pupil Melaporkan nyeri secara verbal Gangguan tidurFaktor yang berhubungan : Agen cedera (mis. biologis, zat kimia,
fisik, psikologis)
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
- Kurangi faktor prepitasi nyeri- Plih dan lakukan penanganan nyeri
(farmakologi, nonfarmakologi dan interpersonal)
- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan itervensi
- Ajarkan tentang tehnik nonfarmakologi
- Berikan analgetk untuk mengurangi nyeri
- Evaluasi keefektifan kontrol nyeri- Tingkatkan istirahat- Kolaborasikan dengan dokter jika
ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
- Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
Analgesic Administration- Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
- Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis dan frekwensi
- Cek riwayat alergi- Pilih analgesik yang diperlukan atau
kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari 1
- Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri
- Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian dan dosis optimal
- Pilih rute pemiberian secara IV, IM
Page | 13
![Page 7: Intervensi Kep Eklamsia](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082414/5695d0151a28ab9b0290e2fe/html5/thumbnails/7.jpg)
untuk pengobatan nyeri secara teratur
- Monitor vital sign sebelum dan sesudah saat nyeri hebat
- Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala.
5 KonstipasiDefinisi : penurunan pada frekwensi normal defakasi yang disertai oleh kesulitan atau pengeluaran tidak lengkap fases/atau pengeluaran fases yang kering, keras, dan banyak.Batasan karakteristik : Nyeri abdomen Nyeri tekan abdomen dengan teraba
resistensi otot Nyeri tekan abdomen tanpa teraba
resistensi otot Anoraksia Penampilan tidak khas pada lansia
(mis. perubahan pada status mental, inkontinensia urunarius, jatuh yang tidak penyebabnya, peningkatan suhu tubuh)
Borbogirigmi Darah merah pada feses Perubahan pada pola defekasi Distensi abdomen Rasa rektal penuh Rasa tekanan rektal Kelebihan umum Feses keras dan berbentuk Sakait kepala Bising usus hiperaktif Bising usus hipoaktif
NOC : Bowel elimination HidrationKriteria hasil : Mempertahankan bentuk feses
lunak setiap 1-3 hari Bebas dari ketidaknyamanan dan
konstipasi Mengidentifikasi indikator untuk
mencegah konstipasi Feses lunak dan berbentuk
NIC :Constipation/Impaction Management- Monitor tanda dan gejala konstipasi- Monitor bising usus- Monitor feses : frekwensi,
konsistensi dan volume- Konsultasi dengan dokter tentang
penurunan dan peningkatan bising usus
- Monitor tanda dan gejala ruptur usus/peritonitis
- Jelaskan etiologi dan rasionalisasi tindakan terhadap pasien
- Identifikasi faktor penyebab dan kontribusi konstipasi
- Dukung intake cairan- Kolaborasikan pemberian laksatif- Pantau tanda-tanda dan gejala
konstipasi- Pantau tanda-tanda dan gejala
impaksi- Memantau gerakan usus, termasuk
konsistensi, frekwensi, bentuk, volume
- Konsultasikan dengan dokter tentang penurunan/kenaikan frekwensi bising usus
- Pantau tanda-tanda dan gejala
Page | 14
![Page 8: Intervensi Kep Eklamsia](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082414/5695d0151a28ab9b0290e2fe/html5/thumbnails/8.jpg)
Peningkatan tekanan abdomen Tidak dapat makan, mual Rembesan feses cair Nyeri pada saat defekasi Massa abdomen yang dapat diraba Adanya feses lunak, seperti pasta
didalam rektum Perkusi abdomen pekak Sering flatus Mengejan pada saat defekasi Tidak dapat mengeluarkan feses MuntahFaktor yang berhubungan Fungsional :
- Kelemahan otot abdomen- Kebiasaan mengabaikan dorongan
defekasi- Ketidakadekuatan toileting (mis.
batasan waktu, posisi untuk defekasi, privasi)
- Kurang aktivitas fisik- Kebiasaan defekasi tidak teratur- Perubahan lingkungan saat ini
Psikologis- Depresi, stres emosi- Konfusi mental
Farmakologis- Antasida mengandung aluminium- Antikoligernik, antikonvulsan- Antidepresan- Agens antilipemik- Garam bismuth- Kalsium karbonat- Penyekat saluran kalsium
pecahnya usus dan/atau peritonitis- Jelaskan etiologi masalah dan
pemikiran tindakan untuk pasien- Menyusun jadwal ketoilet- Mendorong meningkatkan asupan
cairan, kecuali dikontraindikasikan- Evaluasi profil obat untuk efek
samping gastrointestinal- Anjurkan pasien/keluarga untuk
mencata warna, volume, frekwensi, dan konsistensi tinja
- Ajarkan pasien/keluarga bagaimana untuk menjaga buku harian makanan
- Anjurkan pasien/keluarga untuk diet tinggi serat
- Anjurkan pasien/keluarga pada penggunaan yang tepat dari obat pencahar
- Anjurkan pasien/keluarga pada hubungan asupan diet, olahraga, dan cairan sembelit/impaksi
- Menyarankan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter jika sembelit/impaksi terus ada
- Menginformasikan pasien prosedur penghapusan manual dari tinja, jika perlu
- Lepaskan impaksi tinja secara manual, jika perlu
- Timbang pasien secara teratur- Ajarkan pasien/keluarga tentang
proses pencernaan yang normal- Ajarkan pasien/keluarga tentang
kerangka waktu untuk resolusi
Page | 15
![Page 9: Intervensi Kep Eklamsia](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082414/5695d0151a28ab9b0290e2fe/html5/thumbnails/9.jpg)
- Diuretik, garam besi- Penyalah gunaan laksatif- Agens antiinflamasi non steroid- Opiate, fenotiazid, sedative- Simpatomimemik
Mekanis- Ketidakseimbangan elektrolit- Kemoroid- Penyakt hirschsprung- Gangguan neurologist- Obesitas- Obstruksi pasca-bedah- Kehamilan- Pembesaran prostat- Abses rectal- Fisura anak rektal- Struktur anak rektal- Prolaps rektal, ulkus rektal- Rektokel, tumor.
sembelit.
Page | 16