integral riemann
TRANSCRIPT
![Page 1: Integral Riemann](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082405/55cf973b550346d033906970/html5/thumbnails/1.jpg)
INTEGRAL RIEMANN
Integral riemann
Partisi dan tanda partisi
Jika I : =[a,b] adalah interval tertutup terbatas pada R maka sebuah partisi atau (bagian) dari I adalah terbatas , order himpunan p : = (x0 , x1 …. , xn−1 , xn ¿dari -titik-titik I sedemikian hingga
a=x0<x1, ..<xn−1< xn=b
Definisi 5.1.1
Partisi P pada interval [a,b] adalah suatu subset berhingga P = {x0, x1, x2, …, xn}
dari [a,b] dengan a = x0 < x1 < x2 < … < xn = b.
Jika P = {x0, x1, x2, …, xn} partisi pada [a,b] maka Norm P, ditulis P ,
didefinisikan sebagai P = max{xi – xi-1 1 = 1, 2, 3, …, n}.
a = x0 x1 x2 … xn = b
Biasanya kita akan menunjukkan partisi P dengan notasi P = {[x i−1 , x i ¿ }i=1n kita
mendefenisikan norma dari P : ‖P‖≔max {x1−x0 , x2−x1 ,.. xn−xn−1}
Sehingga aturan partisi hanya panjang dari interval bagian terbesar ke dalam bagian partisi [a,b] Jelas bahwa banyak partisi memiliki aturan yang sama, maka partisi tersebut bukan fungsi dari suatu norma Jika sebuah titik t i telah dipilih dari
masing-masing interval bagian I i=[x i−1 , x i] untuk i = 1,2,3, . n maka titik tersebut
disebut tanda dari interval bagian I i .sebuah pasangan himpunan
P = {[x i−1 , x i ¿ }i=1n
dari interval bagian dan sesuai tanda disebut tanda partisi dari
I; lihat gambar 7.1.2. (titik di atas Pmenunjukkan bahwa sebuah tanda telah
dipilih untuk masing-masing interval bagian). Kita dapat memilih tanda di titik
akhir kiri, atau titik akhir kanan atau di titik tengah dari interval bagian, dan
sebagainya. Karena masing-masing tanda dapat dipilih dengan berbagai cara,
maka masing-masing partisi dapat di tandai dalam berbagai cara. Aturan dalam
menandai partisi didefinisikan untuk partisi biasa dan tidak bergantung pada
![Page 2: Integral Riemann](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082405/55cf973b550346d033906970/html5/thumbnails/2.jpg)
pilihan tandat1 t2 t3 tn
• • • • • • • • • • •
a = x0
x1
x2
x3
xn-1
xn=b
Gambar 7.1.2 Penandaan partisi dari [a,b]
Contoh :
Pada interval [-3,3],suatu partisi P = { −3 ,−112
,−12
,13
,2,3 } mempunyai norma
‖P‖=max {−112−(−3 ) ,−1
2−(−1
12 ) ,
13−(−1
2 ) ,2−13
, 3−2 }
= max {32
, 1 ,56
,53
,1 }
= 53
Jika f fungsi yang didefinisikan pada [a,b], P = {x0, x1, x2, …, xn} suatu partisi pada
[a,b], wi ∈ [xi-1, xi], dan xi = xi – xi-1, maka ∑i=1
n
f (wi ) ∆ x i disebut Jumlah Riemann f pada[a,b].
y=(fx)
x
w1 w2 w3 w4 wi wn
0 = a x1 x2x3 x4 xi-1 xi xn-1 b = xn-1
![Page 3: Integral Riemann](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082405/55cf973b550346d033906970/html5/thumbnails/3.jpg)
Contoh 2:
Fungsi f pada [–3, 3] didefinisikan dengan f(x) = x2 – 1 dan P{
−3 ,−112
,−12
,13
,2,3 } partisi pada [-3,3] dipilih titik-titik
W1 = -2
W2= −12
W3= 0
W4 = 112
W5 = 2 23
W1 = -2 f(w1) = 3 ∆ x 1 = 32
f(w1). ∆x1 = 92
W2 = -12
f(w2) = -34
∆ x 2 = 1 f(w2). ∆x2 = −34
W3 = 0 f(w3) = -1 ∆ x 3 = 56
f(w3). ∆x3 = −56
W4 = 12
f(w4) = 54
∆ x 4 = 53
f(w4). ∆x4 = 2512
W5 = 2 23
f(w5) = 559
∆ x 5 = 1 f(w5). ∆x5 = 559
Jumlah Riemann fungsi f tersebut pada interval [–3, 3] bersesuaian dengan partisi P di atas
5100
adalah ∑ f (wi ) xi = .9i=1
Defenisi 5.1.2
1). jika f fungsi yang terdefenisi pada[a,b] maka ; lim‖P‖→ 0
∑i=1
n
f ( wi ) ∆ x i=Ljika dan
hanya jika untuk setiap bilangan positif ε terdapat bilangan positif δ sehingga
![Page 4: Integral Riemann](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082405/55cf973b550346d033906970/html5/thumbnails/4.jpg)
untuk setiap partisi P = {x0, x1, x2, …, xn} pada [a,b] dengan ‖P‖<δ ,berlaku
|∑i=1
n
f (w i ) ∆ xi−L|<ε .
2). jikaf fungsi yang terdefenisi pada [a,b] dan lim‖P‖→ 0
∑i=1
n
f ( wi ) ∆ x iini ada,maka
limit tersebut dinamakan Integral tertentu (integral reimann)
fungsi f pada [a,b].selanjutnya dikatakan integrable pada [a,b] dan integralnya
ditulis ∫a
b
f ( x )dx.
Jadi ∫a
b
f ( x )dx= lim‖P‖→0
∑i=1
n
f (w i ) ∆ x i
3) jika f integrable pada [a,b] maka :
a. ∫b
a
f ( x )dx=−∫a
b
f ( x ) dx
b. jika a = b maka ∫a
b
f ( x )dx=∫b
a
f ( x )dx=0
dari defenisi 5.1.2 bagian 2 dapat dipahami bahwa jika f(x) > 0,maka
∫a
b
f ( x )dx= lim‖P‖→0
∑i=1
n
f (w i ) ∆ x isecara geometris menyatakan luas daerah di bawah
kurva y = f(x),diatas sumbu x ,diantara garis x =a dan x =b.
Contoh 3 :
Jika f(x) = x + 3, tentukan ∫−2
3
( x+3 ) dx
Penyelesaian : Buat partisi pada [–2, 3] dengan menggunakan n interval bagian yang sama
panjang. Jadi panjang setiap interval bagian adalah ∆ x=5n
Dalam setiap interval bagian [x i−1 , x i¿partisi tersebut diambil w i=x i
Akan dicari nilai ; lim‖P‖→ 0
∑i=1
n
f ( wi ) ∆ x i
y F(x) = x+3
![Page 5: Integral Riemann](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082405/55cf973b550346d033906970/html5/thumbnails/5.jpg)
3
x
-3 -2 -1 0 1 2 3
x0=−2
x1=−2+∆ x=−2+5n
x2=−2+2 ∆ x=−2+2 (5n )
x3=−2+3∆ x=−2+3( 5n )
x i=−2+i . ∆ x=−2+i( 5n )
xn=−2+n. ∆ x=−2+n( 5n )=3
Karena untuk setiap i = 1 ,2 , 3 , . . . .n dipilih w i=−2+i( 5n )=−2+5 i
n
Sehingga
F( wi )=wi+3
= (−2+ 5 in )+3
= 1+ 5in
Jadi jumlah reimann fungsi f pada [-2,3] bersesuaian dengan partisi p tersebut adalah
∑i=1
n
f (w i ) ∆ xi=∑❑
❑
(1+❑❑ )❑❑
![Page 6: Integral Riemann](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082405/55cf973b550346d033906970/html5/thumbnails/6.jpg)
= ❑❑∑❑
❑
(1+❑❑ )
= ❑❑∑❑
❑
1+❑❑∑
❑
❑ 5 in
= ❑❑∑❑
❑
1+ ❑❑❑∑
❑
❑
❑
= ❑❑()+ ❑
❑❑ {❑❑ n ( n+1 )}
= 5+❑❑ (1+❑
❑ )Jika ‖P‖→ 0maka n → ∞, sehingga :
∑i=1
n
f (w i ) ∆ xi=limn → ∞
(5+❑❑ (1+❑
❑ ))
= 1712
Jadi ∫❑
❑
()dx=17 ❑❑ .
Contoh 4: