instalsi tm.docx

38
Soal Perencanaan Jaringan Perencanaan untuk membuat konstruksi SUTM, gardu pelanggan, TM, GTT, SUTR, pada system TM/TM/TR untuk industry dan perumahan data sebagai berikut : 1. Data Pabrik : a. Daya beban sebesar 2150 KVA b. Pada panel LVMDP beban terbagi menjadi 4 kelompok beban : - Kelompok 1 : 750 KVA - Kelompok 2 : 500 KVA - Kelompok 3 : 500 KVA - Kelompok 4 : 400 KVA Factor kebutuhan 0,8 - 0,9 c. Supply terdiri dari 2 sumber yaitu PLN dan Genset d. Jarak pabrik dengan jaringan SUTM terdekat 300 m 2. Data Perumahan : a. Type zamrud 75m 2 dengan daya 2200 VA/220V sebanyak 25 rumah b. Type sapphire 45 m 2 dengan daya 1300 VA / 220 V sebanyak 25 rumah c. Type ruby 36 m 2 dengan daya 900 VA / 220 V sebanyak 50 rumah d. Jarak rumah terdekat dari GTT 100 m 2 e. Perumahan disupply oleh GTT tersendiri 3. Data Penerangan Jalan : a. Lebar jalan 8m b. Type penerangan jalan “single line”

Upload: mangekyu-nia-niezu

Post on 06-Nov-2015

321 views

Category:

Documents


43 download

TRANSCRIPT

Soal Perencanaan JaringanPerencanaan untuk membuat konstruksi SUTM, gardu pelanggan, TM, GTT, SUTR, pada system TM/TM/TR untuk industry dan perumahan data sebagai berikut :1. Data Pabrik :a. Daya beban sebesar 2150 KVAb. Pada panel LVMDP beban terbagi menjadi 4 kelompok beban : Kelompok 1 : 750 KVA Kelompok 2 : 500 KVA Kelompok 3 : 500 KVA Kelompok 4 : 400 KVA Factor kebutuhan 0,8 - 0,9c. Supply terdiri dari 2 sumber yaitu PLN dan Gensetd. Jarak pabrik dengan jaringan SUTM terdekat 300 m 2. Data Perumahan :a. Type zamrud 75m2 dengan daya 2200 VA/220V sebanyak 25 rumahb. Type sapphire 45 m2 dengan daya 1300 VA / 220 V sebanyak 25 rumahc. Type ruby 36 m2 dengan daya 900 VA / 220 V sebanyak 50 rumahd. Jarak rumah terdekat dari GTT 100 m2e. Perumahan disupply oleh GTT tersendiri

3. Data Penerangan Jalan :a. Lebar jalan 8mb. Type penerangan jalan single line

Perhitungan Trafo Nilai beban total :S = kelompok 1 + kelompok 2 + kelompok 3 + kelompok 4 + kelompok 5S = 750 kVA + 500 kVA + 500 kVA + 400 kVAS = 2150 kVA

Kebutuhan beban maksimum Diketahui factor kebutuhan 0,8-0,9.Saya memilih factor kebutuhan 0,9, karena sesuai dengan prinsipnya,semakin besar factor kebutuhannya semakin banyak pula daya yang dapat di supply secara maksimal. Sedangkan pabrik yang akan di rencanakan, sewaktu-waktu akan berkembang , dan membutuhkan banyak daya yang harus mensupply semua beban-bebannya.Beban maksimum yang dibutuhkan = factor kebutuhan x S= 0,9 x 2150 kVA= 1935 kVAPrediksi pertambahan beban mendatang :Karena pabrik dapat sewaktu-waktu berkembang, dan penambahan beban juga akan semakin bertambah, sehingga 20% digunakan untuk daya cadangan, sebagai antisipasi penambahan beban masa yang akan datang.Daya terpasang = Beban Maksimum x 120 % = 1935 x 120 % = 2322 kVADaya Kontrak PLNDaya terpasang yang sudah diketahui sebesar 2322 KVA, dapat ditentukan daya kontrak PLN-nya sebesar 2400 KVA. Dari hasil daya kontrak yang sudah diketahui, maka berdasarkan TDL, industry tergolong pelanggan golongan I-3/TM dengan system TM/TM/TR karena dayanya lebih dari 200 kVA.Daya kontrak yang tersedia oleh PT PLN Persero Distribusi Jawa TimurDaya Kontrak Pasang Baru TDL 2010 (kVA)

21034563014202180303063401000015000

23335070015002285346569301100016000

24041475015502400388071001200020000

25045086515552425433079651211025000

27550090016652500467080001212530000

2795201040173027705440866013000

3006001385200030006000950013840

Simulasi Pasang Baru TDL 2010

Lebih Jelasnya Lampiran TDL (Tarif Dasar Listrik) Mei 2015

Menentukan Trafo Dikarenakan maksimal pembebanan trafo yaitu sebesar 80% . Maka untuk pemilihan daya trafo harus mempertimbangkan pembebanan maksimal tersebut. Kapasitas Daya Trafo= Daya Terpasang x 120 % = 2322 x 120 % = 2786,4 KVADengan perbandingan spesifikasi 3 trafo yang akan dipasang :Data Elektrik :DataCentrado B&D Schneider

Daya (kVa)315030003150

Vo HV/LV (KV)20/0,420/0,420/0,4

No loadlosses (watt) 375045006300

Load losses (watt)330002850023000

Noise (db)698181

Zsc (%)6,07,56,0

Io (%)1,211

Data Mekanik : DataCentrado B&DSchneider

Panjang (mm) 185026102150

Lebar (mm)125015201170

Tinggi (mm)198022002480

Berat (kg)380079504170

Diantara perbandingan catalog yang saya lampirkan, maka di pilih trafo Schneider berkapasitas 3150 KVA, dengan total losses, arus nol, tegangan impedasi, dan kebisingan yang bernilai lebih sedikit dibandingkan dengan merk lainnya. Dan juga sebagai pertimbangan untuk distributor Schneider dapat menghubungi Schneider Indonesia, sehingga jika terjadi kerusakan, dan ingin membeli, maka tidak harus menunggu lama, dan tidak perlu menambah biaya yang berlebih. Lebih Jelasnya Lampiran Katalog Trafo B&D, Centrando, dan Schneider Lampiran Katalog transformer B&D

Perhitungan kabel incoming , outgoing Kubikel PLN, Pelanggan , dan trafoPerhitungan dan penentuan kabel dari tiang akhir ke kubikel PLN

1. Pada perhitungan dari tiang TM menuju kubikel PLN, menggunakan daya kontrak PLN, karena masih wewenang dari PLN, dan Panjang kabel dari jaringan SUTM ke pabrik (Incoming Kubikel PLN) adalah 300 m. namun, untuk spare (cadangan) , panjang kabel ditambahkan 20%, sehingga :Inom incoming = = = 69.28 AKHA kabel = 125 % x In= 125 % x 69.28 = 86.6 A

Total panjang kabel = 300 + ( 20% x 300) = 360 mKarena dipendam didalam tanah , dan juga menggunakan XLPE insulation, sesuai dengan PUIL 2000 bab 7 terdapat faktor koreksi / deracting factor based on IEC :

Sehingga : dengan ground temperature 350C, maka konstanta yang digunakan 0,96 dengan depht of laying ( kedalaman ) sedalam 100 cm, maka konstanta yang digunakan 0,98 number of grouping 1, maka konstanta yang digunakan 1,00 Sehingga KHA yang digunakan : 171 x 0,96 x 0,98 x 1,00 = 160,88 ASesuai dengan SPLN 43-5-4_1995 hal 12. Kabel yang digunakan pada pabrik ke SUTM menggunakan kabel merk Supreme N2XSEFGbY 24kV 1x(3x35mm2) dengan KHA 171 A (masih memenuhi)

Gambar. Kutipan SPLN 43-5-4_1995 : KABEL TANAH INTI TIGA BERISOLASI XLPE DAN BERSELUBUNG PE/PVC DENGAN ATAU TANPA PERISAI TEGANGAN PENGENAL 3,6/6 (7,2) KV S/D 12/20 (24) KV

Lebih Jelasnya Lampiran , Katalog Kabel N2XSEFGbY 24Kv Lebih Jelasnya Lampiran , SPLN 43-5-4_1995 Lebih Jelasnya Lampiran, Deracting Factor in the ground Lebih Jelasnya Lampiran, Faktor Koreksi PUIL 2000

2. Outgoing Kubikel PLN (Kubikel PLN ke incoming Kubikel Pelanggan)Pada outgoing Kubikel PLN menggunakan kabel udara, sehingga :Inom outgoing = = = 90,93 AKHA kabel = 1,25 x 90,93 A = 113.66 AKarena grouping in air , dan juga menggunakan XLPE insulation, maka sesuai dengan PUIL 2000 faktor koreksi / deracting factor based on IEC

Sehingga : dengan ground temperature 300C, maka konstanta yang digunakan 1,0 number of grouping 1, dengan mengunakan trefoil formation multicore cable maka konstanta yang digunakan 0,95 Sehingga KHA yang digunakan : 171 x 1,0 x 0,95 = 162,45 A Sesuai dengan standart SPLN 43-5-2_1995, hal 10. Kabel yang digunakan pada kubikel outgoing PLN ke kubikel incoming pelanggan menggunakan kabel merk Supreme NFA2XSY-T 1x(3x35mm2) dengan KHA 171 A. (masih memenuhi).

Gambar. Kutipan SPLN 43-5-2_1995 : KABEL PILIN UDARA BERISOLASI XLPE DAN BERSELUBUNG PVC BERPENGGANTUNG KAWAT BAJA DENGAN TEGANGAN PENGENAL 12/20 (24) KV

Lebih Jelasnya Lampiran, Faktor Koreksi PUIL 2000 Lebih Jelasnya Lampiran Deracting Factor in air Lebih Jelasnya Lampiran, SPLN 43-5-2_1995 Lebih Jelasnya Lampiran , Katalog Kabel NFA2XSY-T 24kV

3. Outgoing Kubikel Pelanggan ke Trafo sisi HVKubikel outgoing pelanggan dihubungkan ke Trafo agar ada pemutus trafo ketika akan diadakan perbaikan, sehingga :Inom outgoing = = = 90,93 AKHA kabel = 1,25 x 90,93 A = 113.66 A Karena grouping in air , dan juga menggunakan XLPE insulation, maka deracting factor pada kabel tersebut : dengan ground temperature 300C, maka konstanta yang digunakan 1,0 number of grouping 1, dengan mengunakan trefoil formation multicore cable maka konstanta yang digunakan 0,95Sehingga KHA yang digunakan : 171 x 1,0 x 0,95 = 162,45 A Sehingga kabel outgoing kubikel pelanggan ke trafo menggunakan kabel merk Supreme NFA2XSY-T 24kV (3x35mm2) dengan KHA 171 A. (masih memenuhi) Lebih Jelasnya Lampiran , Katalog Kabel Supreme NFA2XSY-T 24kV

4. Trafo In primer pada trafo 3150 KVAInom incoming = = = 90,93 AKHA kabel = 1,25 x 90,93 A = 113.66 ASehingga kabel outgoing kubikel PLN ke incoming kubikel Pelanggan menggunakan kabel merk Supreme NA2XSEFGbY 24kV 1x(3x35mm2) dengan KHA 230 A.

In sekunder pada trafo 3150 KVA

Inom outgoing = = = 4546.63 AKHA kabel = 1,25 x 4546,63 A = 5683,29 AKarena grouping in air (udara) , dan juga menggunakan XLPE insulation, maka deacting factor pada kabel tersebut : dengan ground temperature 300C, maka konstanta yang digunakan 1,0 number of grouping 3, dengan mengunakan flat formation maka konstanta yang digunakan 0,88 Sehingga KHA yang digunakan : 5683,29 x 1,0 x 0,88 = 5001,29 ASehingga kabel outgoing trafo menggunakan kabel merk Supreme N2XSEY 24Kv 1x(3x400mm2) dengan KHA 767 A.

Sehingga kabel sekunder tiap trafo menggunakan kabel merk Supreme NYY rm 8x(1x400mm2)/ fasa dengan KHA 5001,29 A dengan Suhu normal t 300 C. Kabel Netral menggunakan merk Supreme NYY rm 4x(1x300mm2). Kabel Ground dan Petanahan titik netral trafo serta ground body trafo menggunakan merk Kabelindo BCC 4x(1x300mm2).

PERHITUNGAN, PERENCANAAN dan DESAIN CUBICAL

Single Line Diagram Kubikel

Kubikel terdiri dari dua unit. Pertama adalah milik PLN (yang bersegel) dan kubikel milik pelanggan (hak pelanggan sepenuhnya). Setiap kubikel terdiri dari incoming, metering dan outgoing. Pada perencanaan ini, kubikel pelanggan dan PLN disamakan spesifikasinya, karena selain PLN, pelanggan juga perlu memonitoring metering milik pelanggan itu sendiri. Spesifikasi kubikel ialah:1. Incoming : IMC2. Metering : CM23. Outgoing : DM1-ADari schneider / Merlin Gerin SM6 3 to 24 kV1. Incoming (IMC)Terdiri atas LBS (load break switch), Coupling Capasitor, dan CT (Current Transformer)

a. LBS adalah peralatan hubung yang digunakan sebagai pemisah ataupun pemutus tenaga dengan beban nominal. sesuai dengan standart IEEE 10.2.2.5 hal 479 rating minimal adalah 115 % x In, sehingga :In = 115 % x In= 115 % x 90.93= 104.57 A

b. Coupling Capasitor ,Dalam penandaan kubikel membutuhkan lampu tanda dengan tegangan kerja 400 kV. Karena pada kubikel mempunyai tegangan kerja 20 kV, maka tegangan tersebut harus diturunkan hingga 400 V menggunakan coupling capasitor dengan 5 cincin yang menghasilkan output tegangan, sebesar :Vout

c. CT (Current Transformer), yang digunakan kubikel IMC adalah CT pengukur, sehingga yang digunakan adalah trafo dengan daya 3150 kVA. Sesuai dengan SPLN 55-1990, hal 7 :

Gambar. Kutipan dari SPLN 55 : 1990 - ALAT PENGUKUR, PEMBATAS DAN PERLENGKAPANNYA

Lebih Jelasnya Lampiran , Katalog SPLN 55 : 1990

I = = = 90.93 A Sehingga arus nominalnya ialah:

Sehingga dipilih CT Merlin Gerin dengan rating 100 : 5 dengan spesifikasi sebagai berikut:

2. Metering (CM2)Terdiri atas LBS, busbar 3 phasa, DS (Disconecting switch), LV circuit isolation switch, LV fuse, 3 fuse type UTE atau DIN 6.3 A.

a. Load Break Switch type CS Dioperasikan dengan pengungkit yang terdiri atas :1. Earth switch2. Disconnect switchAuxiliary kontak untuk CM2 yaitu 10 + 2c b. Voltage transformatorBerdasarkan data dari trafo, dengan mengetahui tegangan kerja dan daya trafo maka dapat dipilih PT dengan perhitungan sebagai berikut : Daya trafo = 3150 kVA I primer= V primer= 20 kV

Dari data pemilihan kubikel dapat dipilih PT sebagai berikut:

c. FuseFuse yang digunakan pada kubikel metering tergantung dari tegangan kerja dan transformator yang digunakan. Setelah melihat tabel seleksi fuse (katalog kubikel), fuse CF dengan rating 100 A (standart DIN). Lihat di Lampiran , Transformer Protection Merlin Gerin SM6 3 to 24 kV

d. DS (Disconecting Switch)Adalah alat pemutus yg digunakan untuk menutup dan membuka komponen utama pengaman, DS tidak dapat dioperasikan secara langsung. Jika dioperasikan dalam keadaan berbeban maka mengakibatkan flash over.

In = 115 % x In= 115 % x 90.93= 104.57 A

3. Outgoing (DM1-A)Terdiri atas: SF1 atau SF set circuit breaker (CB with SF6 gas) Pemutus dari earth switch Three phase busbar Circuit breaker operating mechanism Dissconector operating mechanism CS Voltage indicator Three ct for SF1 CB Aux- contact on CB Connections pads for ary-type cables Downstream earhting switch. Curent Transformer

Dengan aksesori tambahan: Aux contact pada disconnector Additional enclosure or connection enclosure for cabling from above Proteksi menggunakan stafimax relay atau sepam progamable electronic unit for SF1 -CB. Key type interlock 150 W heating element Stands footing Surge arrester CB dioperasikan dengan motor mekanis.

PEMILIHAN CIRCUIT BREAKER (CB)

Rating CB = 250% x In primer trafo = 250% x 90.93 A =227 APERHITUNGAN, PERENCANAAN, DESAINARRESTER, CUT OUT, SANGKAR FARADAY, dan TIANG TM

Pemilihan ArresterTegangan sistem tertinggi umumnya diambil harga 110% dari harga tegangan nominal sistem. Pada arrester yang dipakai PLN adalah :Vmaks= 110% x 20 KV= 22 KV, dipilih arrester dengan tegangan teraan 28 KV. Untuk menetukan tegangan puncak (Vrms) antar fasa dengan ground digunakan persamaan :

Vrms = = = 15,5 KVDari persamaan di atas maka diperoleh persamaan untuk tegangan phasa dengan ground pada sistem 3 phasa didapatkan persamaan :

Vm(L - G)= = = 12,6 KV

Koefisien pentanahan= = 0,82Keterangan :Vm= Tegangan puncak antara phasa dengan ground (KV)Vrms = Tegangan nominal sistem (KV) Tegangan pelepasan arresterTegangan kerja penangkap petir akan naik dengan naiknya arus pelepasan, tetapi kenaikan ini sangat dibatasi oleh tahanan linier dari penangkap petir. Tegangan yang sampai pada arrester :

E =

E= = 133,3 KVKeterangan :I= arus pelepasan arrester (A)e= tegangan surja yang datang (KV)Eo= tegangan pelepasan arrester (KV)Z= impedansi surja saluran ()R= tahanan arrester ()Harga puncak surja petir yang masuk ke pembangkit datang dari saluran yang dibatasi oleh BIL saluran. Dengan mengingat variasi teganagn flasover dan probabilitas tembus isolator, maka 20% untuk faktor keamanannya, sehingga harga e adalah :e =1,2 BIL saluran (23)Keterangan : e= tegangan surja yang datang (KV)BIL= tingkat isolasi dasar transformator (KV) Arus pelepasan nominal (Nominal Discharge Current)

I= Z adalah impedansi saluran yang dianggap diabaikan karena jarak perambatan sambaran tidak melebihi 10 Km dalam arti jarak antara GTT yang satu dengan yang GTT yang lain berjarak antara 8 KM sampai 10 KM. ( SPLN 52-3,1983 : 11 )

R = = = 42

I = = 15,8 KAKeterangan : E = tegangan yang sampai pada arrester (KV)e = puncak tegangan surja yang datangK= konsatanta redaman (0,0006)x= jarak perambatanJatuh tegangan pada arrester dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :V = I x RSehingga tegangan pelepasan arrester didapatkan sesuai persamaan : ea = Eo + (I x R)(25)Keterangan : I= arus pelepasan arrester (KA)Eo= tegangan arrester pada saat arus nol (KV)ea= tegangan pelepasan arrester (KV)Z= impedansi surja ()R= tahanan arrester () Pemilihan tingkat isolasi dasar (BIL)Basic Impuls Insulation Level (BIL) level yang dinyatakan dalam impulse crest voltage (tegangan puncak impuls) dengan standart suatu gelombang 1,5 x 40 s. Sehingga isolasi dari peralatan-peralatan listrik harus mempunyai karakteristik ketahanan impuls sama atau lebih tinggi dari BIL tersebut. Pemilihan tingkat isolasi dasar (BIL)Harga puncak surja petir yang masuk ke pembangkit datang dari saluran yang dibatasi oleh BIL saluran. Dengan mengingat variasi tegangan flasover dan probabilitas tembus isolator, maka 20% untuk faktor keamanannya, sehingga harga E adalah :e =1,2 BIL saluran = 1,2 x 150 KV = 180 KVBasic Impuls Insulation Level (BIL) level yang dinyatakan dalam impulse crest voltage (tegangan puncak impuls) dengan standart suatu gelombang 1,2/50 s. Sehingga isolasi dari peralatan-peralatan listrik harus mempunyai karakteristik ketahanan impuls sama atau lebih tinggi dari BIL tersebut. Sehingga dipilih BIL arrester yang sama dengan BIL transformator yaitu 150 KV Margin Perlindungan Arrester Untuk mengitung dari margin perlindungan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :MP= (BIL / KIA-1) x 100%MP = (150 KV/ 133,3 1) x 100%= 125.28 %Keterangan :MP= margin perlindungan (%)KIA= tegangan pelepasan arrester (KV)BIL= tingkat isolasi dasar (KV)Berdasarkan rumus di atas ditentukan tingkat perlindungan untuk tafo daya. Kriteria yang berlaku untuk MP > 20% dianggap cukup untuk melindungi transformator . Jarak penempatan Arrester dengan PeralatanPenempatan arrester yang baik adalah menempatkan arrester sedekat mungkin dengan peralatan yang dilindungi. Jarak arrester dengan peralatan Yang dilindungi digunakan persamaan sebagai berikut :

Ep= ea + 125 = 133,3 KV+ 8,3 = 26,6xx = 0,31 mjadi jarak arrester sejauh 31 cm dari transformator yang dilindungi.Perhitungan jarak penempatan arrester di atas digunakan untuk transformator tiang. Namun di wilayah Malang juga terdapat penempatan transformator di permukaan tanah dengan menggunakan kabel tanah. Transformator tersebut berada dalam tempat terpisah dengan pengaman arresternya. Transformator diletakkan di atas tanah dan terhubung dengan arrester yang tetap diletakkan di atas tiang melalui kabel tanah. Tabel Batas Aman ArresterIMPULS PETIR(KV)BIL ARRESTER(150 KV)BIL TRAF0(125 KV)KONDISIKETERANGAN

120 KV< 150 KV150 KV>125 KVTidak aman Arrester rusak, transformator rusak

Berdasarkan keterangan diatas maka pemilihan BIL arrester harus mempunyai kemampuan yang sama atau diatas tegangan BIL petir (150 kV), sedangkan untuk BIL trafo dapat menggunakan BIL yang lebih rendah yaitu 125 kVPemilihan Cut OutArus untuk cut-out.

= 227,33 ANilai tersebut adalah nilai maksimum sedangkan dalam perencanaan ini digunakan CO dengan perhitungan 120 % dikalikan dengan arus pengenal transformator pada sisi primer, yaitu 93.90 A, 20 % diambil dari pertimbangan factor pengembangan.Rating arus kontinyu dari fuse besarnya dianggap sama atau lebih besar dari beban kontinyu maksimal yang diinginkan / ditanggung. Oleh karena itu dipilih CO dengan arus sebesar 100 A, yang mempunyai spesifikasi sebagai berikut:

Merk : ABB Type: 4991C51A20MP Impuls Witdstand Voltage BIL: 200Kv Weight: 23.00 lbs Creepage distance to earth: 30,30 mm.

Perhitungan Sangkar FaradayJarak sisi aman TT adalah = 500 mmPerkiraan panjang tangan manusia = 750 mmJarak aman trafo dengan atap = 1000 mmDimensi Trafo Schneider :P = 2150 mmL = 1170 mmT = 2480 mmPanjang = (Jarak sisi aman TT + Panjang tangan) x 2 + P trafo= (500 mm + 750 mm) x 2 + 2150 mm= 4650 mmTinggi= (Jarak aman trafo dengan atap) + T trafo= 1000 mm + 2480 mm= 3480 mmLebar= (Jarak sisi aman TT + Perkiraan panjang tangan manusia) x 2 + T trafo= (500 mm + 750 mm) x 2 + 1170 mm= 3670 mmJadi berdasarkan dimensi trafo yang tertera pada katalog maka untuk sangkar faraday nya kita gunakan yang berukuran sebagai berikut :Panjang sangkar faraday= 4650 mmTinggi sangkar faraday= 3480 mmLebar sangkar faraday= 3670 mm

Lebih Jelasnya Lihat Gambar Lampiran , Desain Sangkar Faraday

Menentukan Tiang TMSesuai dengan buku PT PLN PERSERO edisi 1 2010, Saluran udara Tegangan Menengah memakai tiang dengan beban kerja (workingload) 200 daN, 350 daN dan 500 daN, dengan panjang tiang 11 meter, 12 meter,13 meter dan 14 meter.Penggunaan tiang dengan beban kerja tertentu disesuaikan dengan banyaknyasirkit perjalur saluran udara, besar penampang penghantar dan posisi/fungsi tiang(tiang awal, tiang tengah, tiang sudut).Sesuai dengan buku 5 standart kontruksi jaringan tegangan menengah tenaga listrik, Spesifikasi tiang kayu yang dapat digunakan pada jaringan distribusi harus memenuhi SPLN 115:1995 tentang Tiang kayu untuk jaringan distribusi. Spesifikasi Tiang besi yang dapat dipergunakan pada Saluran Udara Tegangan Menengah , sesuai SPLN 54 : 1983 tentang Standar Tiang Besi Baja dapat dilihat pada tabel 3.1.

Sedang untuk tiang beton, tipe tubular sesuai SPLN 93 : 1991 tentang Tiang Beton Pratekan untuk jaringan distribusi, spesifikasi konstruksi tiang beton penampang bulat dapat dilihat pada tabel 3.2

LAMPIRAN

TUGAS RANCANGAN GARDU DISTRIBUSITM / TM / TR PADA INDUSTRIDisusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Jaringan Tegangan Menengah

Oleh :Dwi Puspita WahyuniSKL 2C1341150003

Program Studi Sistem KelistrikanJurusan Teknik ElektroPoliteknik Negeri Malang2015

1. Trafo In primer pada trafo 3150 KVAInom incoming = = = 90,93 AKHA kabel = 1,25 x 90,93 A = 113.66 ASehingga kabel outgoing kubikel PLN ke incoming kubikel Pelanggan menggunakan kabel merk Supreme NA2XSEFGbY 24kV 1x(3x35mm2) dengan KHA 230 A. In sekunder pada trafo 3150 KVA

Inom outgoing = = = 4546.63 AKHA kabel = 1,25 x 4546,63 A = 5683,29 AKarena grouping in air (udara) , dan juga menggunakan XLPE insulation, maka deacting factor pada kabel tersebut : dengan ground temperature 300C, maka konstanta yang digunakan 1,0 number of grouping 3, dengan mengunakan flat formation maka konstanta yang digunakan 0,88 Sehingga KHA yang digunakan : 5683,29 x 1,0 x 0,88 = 5001,29 ASehingga kabel outgoing trafo menggunakan kabel merk Supreme N2XSEY 24Kv 1x(3x400mm2) dengan KHA 767 A.

Sehingga kabel sekunder tiap trafo menggunakan kabel merk Supreme NYY rm 8x(1x400mm2)/ fasa dengan KHA 5001,29 A dengan Suhu normal t 300 C. Kabel Netral menggunakan merk Supreme NYY rm 4x(1x300mm2). Kabel Ground dan Petanahan titik netral trafo serta ground body trafo menggunakan merk Kabelindo BCC 4x(1x300mm2).

2. Outgoing ATS ke MDP / busbar

KHA minimal kabel = 1,25 x 4546,63 A = 5683,29 AFaktor safety kenaikan suhu dari 300C < t < 350C = 0,94 (Sesuai PUIL Tabel 7.3-2).Direction factor temperature, bernilai 0,96Faktor Pemasangan Kabel sesuai aturan Supreme kabel = 0,94Sehingga KHA saat ini = 4546,63 x 0,96 x 0,94 = 4102,31

Sehingga kabel outgoing panel ATS ke MDP per busbar menggunakan kabel merk Supreme NYY rm 7x(1x300mm2)/ fasa dengan KHA 4102,31 A dengan Suhu normal t 300 C. Kabel Netral menggunakan merk Supreme NYY rm 7x(1x150mm2). Kabel Ground menggunakan merk Kabelindo BCC 7x(1x150mm2).

Perhitungan Komponen Kubikel

1. Pemilihan FuseFuse = 400 % x In = 4 x 90,93 A = 363,72 A

2. Pemilihan DS (Disconecting Switch)

= 227,31 A3. Pemilihan LBS

= 104,57 A

4. Pemilihan CTDiketahui In = 90,93 APemilihan CT type arm2 / NUDengan spesifikasiMerk : Merlin GerlinRatio 100:5

Perhitungan arus nominal primer dan sekunder pada trafo In primer pada trafo 3150 KVAI nominal = = 90,93 A In sekunder pada trafo 3150 KVAI nominal = = 4546.63 APerhitungan arus nominal pada masing-masing cabangFactor pembebanan = beban rata-rata : beban maksimum = 537,5 : 1913,5 = 0,28 No S1 (KVA)Faktor PembebananS2 (KVA) Setelah factor pembebanan

17500,28210

25000,28140

35000,28140

44000,28112

Kelompok 1I nominal = = 303,11 AKHA = 125 % x In = 125 % x 303,11 A = 378,89 A Kelompok 2I nominal = = 202,07 AKHA = 125 % x In = 125 % x 202,07 A = 252,59 A Kelompok 3I nominal = = 202,07 AKHA = 125 % x In = 125 % x 202,07 A = 252,59 A Kelompok 4I nominal = = 577,35 AKHA = 125 % x In = 125 % x 577,35 A = 721,69 A

INCOMING

Mof ujung

Mof ujung

METERING

OUTGOING

LBS (SF6)

CT double sekunder

CT double sekunder

PT

Fuse PT

Earth switch(SF6)

Coupling capacitor

Busbar 20 kV

Earth switch (SF6)

CB(SF6)

Coupling capacitor

Cut Out

Arester

Mof ujung

FEEDER