ingg

3
5. b. Spermatisida Ini bahan sejenis bahan kimia aktif yang berfungsi "membunuh" sperma. Dapat berwujud cairan, krim atau tisu vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum senggama. Ketika memasukkan spermatisida kedalam vagina harus menggunakan alat yang telah disediakan dalam kemasan. sangat tidak diperbolehkan menggunakan tangan!. Kegagalan sering terjadi karena waktu larut belum yang cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina sudah dibilas dalam waktu kurang dari 6 jam usai senggama. EFEKTIF: Dapat digunakan siapa saja dan untuk meningkatkan efektifitasnya, gunakan bersamaan dengan kondom serta vaginal diafragma. 1. Pil kontrasepsi atau pil KB Pil KB terdapat dalam beberapa jenis, bisa merupakan kombinasi atau berisi zat tunggal. Umumnya berisi estrogen sintetik dosis rendah dengan progestagen (progesteron). Obat ini relatif murah dan cukup aman dipakai oleh wanita. Namun seperti semua terapi hormon lainnya, pil KB tidaklah menyembuhkan endometriosis. Ia hanya turut meredakan rasa sakit endometriosis dengan cara menekan menstruasi dan menghambat pertumbuhan endometrium. Karena setiap orang merespon secara berbeda terhadap dosis yang berbeda dari hormon, kadang perlu dilakukan “coba-coba” dengan beberapa jenis pil KB sampai diperoleh jenis yang terbaik efeknya. Pil KB bisa digunakan dengan cara seperti untuk mencegah kehamilan (dipakai 3 minggu lalu isirahat 1 minggu, dan diteruskan lagi seperti itu), atau diminum setiap hari sampai sekitar 3-4 bulan, diikuti istirahat 1 mnggu. Hal ini tergantung dari gejala dan petunjuk dokter. Secara teoritis, minum pil terus menerus untuk 3-4 bulan akan lebih efektif menekan endometriosis daripada jika dipakai dengan cara seperti pada pencegahan kehamilan. Tapi tentunya dengan penggunaan pil KB, kemungkinan untuk hamil menjadi kecil. Jika ingin hamil, obat-obat ini perlu dihentikan. Pil KB bisa menyebabkan beberapa efek samping, seperti perdarahan vagina yang tidak teratur, retensi cairan, perut kembung, peningkatan berat badan, nafsu makan meningkat, mual, sakit kepala, nyeri payudara dan depresi. Mual dan nyeri payudara

Upload: ingga-chiesheiyha-virovyy

Post on 04-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ingg.doc

TRANSCRIPT

Page 1: ingg

5. b.      Spermatisida

   Ini bahan sejenis bahan kimia aktif yang berfungsi "membunuh" sperma. Dapat berwujud

cairan, krim atau tisu vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum

senggama. Ketika memasukkan spermatisida kedalam vagina harus menggunakan alat yang telah

disediakan dalam kemasan. sangat tidak diperbolehkan menggunakan tangan!. Kegagalan sering

terjadi karena waktu larut belum yang cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit

atau vagina sudah dibilas dalam waktu kurang dari 6 jam usai senggama.

EFEKTIF: Dapat digunakan siapa saja dan untuk meningkatkan efektifitasnya, gunakan

bersamaan dengan kondom serta vaginal diafragma.

1. Pil kontrasepsi atau pil KB

Pil KB terdapat dalam beberapa jenis, bisa merupakan kombinasi atau berisi zat tunggal. Umumnya berisi estrogen sintetik dosis rendah dengan progestagen (progesteron). Obat ini relatif murah dan cukup aman dipakai oleh wanita. Namun seperti semua terapi hormon lainnya, pil KB tidaklah menyembuhkan endometriosis. Ia hanya turut meredakan rasa sakit endometriosis dengan cara menekan menstruasi dan menghambat pertumbuhan endometrium. Karena setiap orang merespon secara berbeda terhadap dosis yang berbeda dari hormon, kadang perlu dilakukan “coba-coba” dengan beberapa jenis pil KB sampai diperoleh jenis yang terbaik efeknya.

Pil KB bisa digunakan dengan cara seperti untuk mencegah kehamilan (dipakai 3 minggu lalu isirahat 1 minggu, dan diteruskan lagi seperti itu), atau diminum setiap hari sampai sekitar 3-4 bulan, diikuti istirahat 1 mnggu. Hal ini tergantung dari gejala dan petunjuk dokter. Secara teoritis, minum pil terus menerus  untuk 3-4 bulan akan lebih efektif menekan endometriosis daripada jika dipakai dengan cara seperti pada pencegahan kehamilan.  Tapi tentunya dengan penggunaan pil KB, kemungkinan untuk hamil menjadi kecil. Jika ingin hamil, obat-obat ini perlu dihentikan.

Pil KB bisa menyebabkan beberapa efek samping, seperti perdarahan vagina yang tidak teratur, retensi cairan, perut kembung, peningkatan berat badan, nafsu makan meningkat, mual, sakit kepala, nyeri payudara dan depresi. Mual dan nyeri payudara biasanya menetap setelah 1-2 bulan pengobatan. Efek samping yang tersisa biasanya hilang dalam beberapa minggu setelah Anda berhenti minum pil, dan Anda biasanya akan mulai berovulasi dan mengalami menstruasi lagi dalam waktu 4-6 minggu setelah minum tablet terakhir.

Pil KB juga bisa digunakan untuk mengatasi kista, dengan cara mengatur siklus menstruasi, mencegah pembentukan folikel yang dapat membentuk kista, dan mungkin mengurangi ukuran kista yang sudah ada. Pada myoma, pil KB tidak mengurangi ukurannya, tetapi membantu mengurangi perdarahan yang berlebih pada menstruasi.

2. Progesteron/progestogen

Progestin adalah kelompok obat yang berperilaku seperti hormon progesteron wanita. Mereka telah digunakan sejak pertengahan 1950-an untuk mengobati gejala endometriosis.  Progestin tersedia dalam beberapa bentuk yang berbeda, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Progestin secara luas dianggap sebagai pengobatan yang efektif untuk gejala endometriosis meskipun tidak semua diindikasikan untuk pengobatan penyakit ini. Namun, seperti semua obat yang digunakan untuk endometriosis, mereka mungkin memiliki efek samping, yang mungkin tidak bisa ditoleransi pada bbrp pasien.  Efek samping ini bervariasi antara berbagai jenis

Page 2: ingg

progestin, membuat beberapa lebih cocok untuk terapi jangka panjang daripada yang lain. Ini berarti bahwa  jika satu jenis progestin tidak cocok, bisa digunakan jenis yang lain.

Obat ini bekerja meringankan endometriosis dengan cara menekan pertumbuhan endometriosis. Pada dosis biasanya digunakan untuk endometriosis, kebanyakan wanita akan berhenti ovulasi dan menstruasi selama pengobatan. Dalam 3-6 bulan pertama, banyak wanita akan mengalami spotting, tetapi beberapa mungkin mengalami perdarahan berat atau berkepanjangan. Kemudian, kebanyakan wanita akan mengalami menstruasi yang lebih ringan dari sebelumnya, dan beberapa tidak mengalami.

Kebanyakan wanita mengalami ovulasi dan menstruasi lagi dalam waktu 4-6 minggu setelah menghentikan pengobatan. Pada penggunaan depot medroksiprogesteron asetat, wanita tidak akan mulai berovulasi dan mengalami menstruasi lagi sampai obat telah sepenuhnya hilang dari tubuh mereka. Pada penggunaan suntikan aksi panjang, wanita mungkin akan mengalami penundaan menstruasi yang panjang, dan ada yang mungkin tidak menstruasi selama lebih dari satu tahun setelah suntikan terakhir mereka. Jadi mereka yang masih ingin hamil, tidak dianjurkan menggunakan obat ini.Efek samping progesterone umumnya tidak serius secara medis, dan sangat tergantung pada jenis obat, dosis, dan respon pengobatan individu. ESO itu antara lain adalah : jerawat, kembung, perdarahan, ketidaknyamanan payudara, depresi, pusing, retensi cairan,  sakit kepala, perdarahan tidak teratur, kelesuan, kemurungan, mual, perdarahan berkepanjangan, bercak,  muntah, dan kenaikan berat badan.

4. Mekanisme Pil Oral Kombinasi Pil oral kombinasi memiliki beberapa aksi, tetapi pengaruh yang paling penting adalah untuk mencegah ovulasi dengan menekan hypothalamic gonadotropin-releasing factors. Hal ini mencegah sekresi pituitari dari follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Progestin mencegah ovulasi dengan menekan LH dan juga membuat lendir cervix menebal, sehingga memperlambat perjalanan sperma. Selain itu, obat ini juga membuat endometrium kurang baik untuk implantasi. Estrogen mencegah ovulasi dengan menekan pelepasan FSH. Hal ini juga menstabilkan endometrium, yang mencegah pendarahan intermenstrual-juga dikenal sebagai pendarahan terobosan (breakthrough/flek). (3),(9) Efeknya sangat efektif menekan ovulasi, inhibisi migrasi sperma melalui lendir serviks, dan menciptakan endometrium yang kurang baik untuk implantasi. Dengan demikian, obat ini hampir mutlak memberikan perlindungan terhadap konsepsi. (3)

Kontrasepsi hormonal dapat diberikan secara oral dalam bentuk pil atau injeksi. Pil kontrasepsi mengandung kombinasi antara estrogen dan progesteron. Sedangkan sediaan injeksi hanya mengandung progesteron saja. Estrogen menghambat ovulasi dengan menekan hipotalamus dalam menskresi FSH releasing factor, LH releasing factor, dan selanjutnya mengurangi skresi FSH dan LH. Progesteron menghambat pergerakan sperma dengan meningkatkan kekentalan muskus pada servik, memperlambat transpor ovum, menghambat aktivasi enzim penghidrolisa sperma yang diperlukan untuk fertilisasi, menghambat aktivasi enzim penghidrolisa sperma yang diperlukan untuk fertilisasi, menghambat inflamasi, dan ovulasi melalui pengurangan skresi FSH dan LH.Kedua hormon tersebut diperlukan untuk pematangan folikel gravida dalam ovarium, karena hambatan tersebut menyebabkan ovulasi terhambat yang mengakibatkan pembuahan tidak dapat terjadi. Selain itu, estrogen dan progesteron juga akan menyebabkan perubahan endometrium sehingga terjadi perubahan lendir serviks dan motilitas tuba falofi yang mengganggu pergerakan sperma.